RPP Bahasa Jawa Kelas Xi-Heny Kusuma Indarwati, S.pd. [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP PRANATACARA) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA BUDI UTOMO : Bahasa Jawa : XI / 3 : Pranatacara : 8x45 menit



A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.1 Mensyukuri anugerah Tuhan akan 1.1.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan keberadaan bahasa Jawa dan benar dalam memahami pengertian, struktur, menggunakannya sebagai sarana jenis, diksi, dan kaidah penulisan teks komunikasi daerah dalam Pranatacara memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan 1.1.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan atau tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. mempraktikkan Pranatacara sesuai dengan unggah-ungguh yang benar 2.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan Jujur keberadaan bahasa Jawa dan 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan berbicara dan menggunakan istilah-istilah. menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah dalam 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam memahami, menerapkan, dan perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik menganalisis informasi lisan dan terhadap diri dan pihak lain. Disiplin tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab



3.1 Memahami pranatacara berbagai media



4.1. Praktik pranatacara



2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Pranatacara 2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran Pranatacara Proaktif 2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan informasi 2.2.8 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran dari Pertemuan 1 3.1.1 Mendefinisikan pengertian/ wredinipun Pranatacara 3.1.2 Menginterpretasi struktur/ cengkorongan Pranatacara 3.1.3 Menginterpretasi jinising Pranatacara 3.1.4 Menyebutkan sipat-sipating Pranatacara menurut ancas/ tujuan 3.1.5 Menyebutkan sipat-sipating Pranatacara menurut isi lan basa Pertemuan 2 dan 3 3.1.6 Mengamati contoh Pranatacara dari berbagai sumber 3.1.7 Menemukan kata-kata sukar yang terdapat di dalam teks Pranatacara 3.1.8 Menyusun kerangka seorah dengan tema sesuai dengan kelompoknya 3.1.9 Mengembangkan kerangka Pranatacara menjadi teks Pranatacara Pertemuan 4 4.1.1 Mempraktikkan teks Pranatacara dengan unggah-ungguh yang benar 4.1.2 Menanggapi isi dari teks Pranatacara yang telah dibacakan berdasarkan wiraga, wirama, wiraswara dan wirasa



C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Pranatacara. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif untuk menginterpretasi pengertian Pranatacara, cengkorongan Pranatacara, jinising Pranatacara, serta sipat-sipating Pranatacara.



4. Setelah mempraktekkan teks Pranatacara, siswa dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara yang baik. Pertemuan 2 dan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Pranatacara. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menyusun kerangka Pranatacara dan mengembangkannya dalam bentuk teks Pranatacara. 4. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggahungguh atau sikap berbicara yang baik. 5. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat dapat menemukan kata-kata sukar yang terdapat di dalam teks pranatacara dan mengetahuinartinya 6. Setelah mengamati penyajian Pranatacara dari berbagai sumber, siswa dapat membuat cengkorongan pranatacara dan mengembangkannya dengan menerapkan unggahungguh atau sikap berbicara yang baik Pertemuan 4 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Pranatacara 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan tutur kata yang baik dan sikap atau unggah-ungguh yang benar. 4. Setelah mempraktekkan teks Pranatacara, siswa dapat berinteraksi atau berkomunikasi dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara yang baik. 5. Setelah melihat praktek Pranatacara, siswa lain menanggapi dengan tutur kata yang baik, serta menerapkan unggah-ungguh atau sikap berbicara yang baik. D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman Pranatacara a. Pengertian Pranatacara b. Struktur/ Cengkorongan Pranatacara c. Jinising Pranatacara d. Sipat-sipating Pranatacara menurut ancas/ tujuan e. Sipat-sipating Pranatacara menurut isi lan basa Pertemuan 2 dan 3



2. Penginterpretasian Pranatacara a. Mengamati Pranataca dari bergbagai sumber b. Menemukan kata-kata sukar di dalam teks pranatacara c. Susunan/ kerangka Pranatacara d. Pengembangan kerangka Pranatacara menjadi teks Pranatacara Pertemuan 4 3. Praktik Pranatacara a. Caranipun maos/ praktik sesorah b. Memperhatikan wiraga, wirama, wiraswara dan wirasa c. Menanggapi praktik sesorah E. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : diskusi, praktik, tanya jawab F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : LCD 2. Alat dan bahan : teks Pranatacara 3. Sumber Belajar : a. LKS Kawuryan b. Teks Pranatacara c. Audio visual pranatacara d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters. e. Buku Tuntunan Pranatacara saha Panata Titi Laksana G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajarn



Alokasi Waktu 10 menit



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar. b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi Pranatacara yang akan dipelajari. c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran Mengamati 10 menit a. Siswa mengamati pengertian Pranatacara, struktur, sipatsipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang pengertian, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara Menanya 10 menit a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara dengan bertanggung jawab. Mengksplorasi 15 menit



Penutup



a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara dengan proaktif dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menentukan cara yang akan dipakai dalam menyampaikan Pranatacara dari berbagai jinising Pranatacara c. Siswa mengumpulkan informasi tentang cara membuat teks Pranatacara berdasar jinising Pranatacara yang telah ditentukan. Mengasosiasi 15 menit a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara, dengan jujur dan penuh tanggung jawab. b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tentang cara membuat teks Pranatacara berdasar jinising Pranatacara yang telah dipilih. Mengomunikasikan 15 menit a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara.



Pertemuan- 2 dan 3 Bagian



Kegiatan Pembelajaran



Pendahuluan



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun



Alokasi Waktu 10 menit



Inti



Penutup



b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi sebelumnya, yaitu tentang pengertian Pranatacara, struktur, sipat-sipating Pranatacara, dan jinising Pranatacara c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati a. Siswa mengamati praktik pranatacara dari berbagai sumber b. Siswa memuat kelompok Pranatacara berdasarkan tema yang telah ditentukan dengan jujur dan tanggung jawab, kemudian membuat acara berdasarkan tema tersebut. c. Siswa menemukan kata-kata sukar yang terdapat di dalam teks pranatacara Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pembagian peran berdasarkan tema yang telah ditentukan b. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya untuk menentukan peran-peran dalam acara yang telah ditentukan berdasarkan tema. Mengksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif tentang pembuatan kerangka karangan b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi kerangka karangan berdasarkan peran masing-masing dengan jujur dan tanggung jawab. c. Siswa secara individu membuat kerangka karangan berdasarkan tema dan peran yang telah ditentukan berdasarkan kelompoknya dengan penuh tanggung jawab. d. Siswa secara individu mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan atau teks Pranatacara berdasarkan tema yang telah ditentukan. Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan hasil karangan/ teks Pranatacara berdasarkan tema yang telah ditentukan Mengomunikasikan a. Siswa secara individu mendiskusikan kepada kelompoknya tentang kerangka karangan yang telah dibuat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan berupa kritik dan saran dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang cara membuat kerangka karangan



10 menit



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



15 menit



b. Siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. d. Siswa menerima tugas mencipta teks pranatacara yang akan dipraktikan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan- 4 Bagian



Pendahuluan



Inti



Penutup



Kegiatan Pembelajaran a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi sebelumnya, yaitu cara membuat kerangka karangan menjadi sebuah karangan atau teks Pranatacara. c. Siswa menyimak pokok-pokok/ cakupan materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati a. Siswa mengamati teks Pranatacara berkaitan dengan tata tulis, dan isi teks. b. Siswa mengamati performance teman sejawat dengan memperhatikan olah swara, basa lan sastra, raga, busana Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang penggunaan kata-kata sukar dalam teks Mengeksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang cara berpidato (Pranatacara) dengan benar b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara berpidato (Pranatacara) dengan benar Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara berpidato (Pranatacara) dengan baik Mengomunikasikan a. Siswa dengan kelompoknya performance praktik Pranatacara secara individu di depan kelas dengan memperhatikan unggah-ungguh yang baik dan benar. b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi tentang hasil performance atau dari Pranatacara yang telah ditampilkan b. Siswa melalukan refleksi terkait performance temannya yang telah maju di depan kelas.



Alokasi Waktu 10 menit



10 menit



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



15 menit



H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/Nilai Indikator 1



Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.



Butir Pertanyaan



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami isi struktur, ajaran moral, unggah-ungguh dalam Pranatacara Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan Pranatacara sesuai kaidah olah basa, sastra, raga, busana



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No Sikap/ Indikator Butir . Nilai Pertanyaan 1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran



3



4.



Tanggung jawab



proaktif



Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Pranatacara Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak 1.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



2. 3. 4. 5.



c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : XI/ 1 Topik : memahami pengertian, struktur, jinising Pranatacara, serta sipat-sipating Pranatacara Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. 1. 2. 3. 4. 5.



Perilaku Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



d. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas :



Dilakukan/muncul Ya Tidak



No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



1. Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Merumuskan pengertian atau hakikat Pranatacara 2 Mendeskripsikan strukur Pranatacara 3 Menjelaskan kaidah olah basa, sastra, olah raga dan busana dalam Pranatacara



Butir Soal



2. Keterampilan a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja b. Bentuk instrumen :Produk c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat Pranatacara 2 Mendeskripsikan unggah-ungguh dalam Pranatacara 3 Mendeskripsikan isi Pranatacara



Butir Soal



Mengetahui , Kepala Sekolah



Jombang , 12 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd



HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Pranatacara A. Pemahaman Pranatacara 1. Hakikat Pranatacara Pranatacara Nagari Indonesia kadadosan saking maewu-ewu pulo saha maneka warni kabudayan. Kawontenan ingkang mekaten menika njalari tuwuhing tatacara ingkang mawarni-warni. Tatacara mujudaken peranganing warisanipun para leluhur ingkang perlu dipunpepetri sarta dipunlestantunaken. Kanthi nindakaken tatacara kados ingkang dipunlampahi dening para sepuh ing jaman rumiyin ateges sampun tumut ngleluri kabudayaning bangsa. Kanthi punika kapanggalih perlu wontenipun wewaton sawatawis minangka panglimbang saha ancer-ancer amrih lampahing upacara saged tumata sae tuwin rancag. Ing adat sabenipun, masyarakat Jawa ngresaya dhateng tiyang ingkang kaanggep nggadhahi kawasisan ing bab olah basa tuwin sastra supados ndherekaken lampahing upacara ngantos paripurna ingkang asring sinebat panata laksana, paniti laksana, utawi panatacara. Pranatacara utawi pidhato limrah sinebat medhar sabda inggih menika nglairaken gagasan, pamanggih, utawi osiking manah sarana lisan ing sangajenging tiyang kathah. Menawi mekaten sawenehing tiyang ingkang kapatah dados panata titi laksana utawi paniti laksana menika ugi kalebet ewoning tiyang Pranatacara, ananging beda jejibahan. Pidhato utawi wicantenan ing sangajengipun tiyang kathah menika boten gampil, pramila kedah dipunsamektakaken sangunipun saha asring dipungladhi utawi dipunlatih. Kanthi mekaten, jinisipun pidhato utawi Pranatacara saged kabedakaken dados warni sekawan, inggih menika: 1. Pranatacara kanthi cara apalan Pranatacara menika dipunayahi kanthi damel seratan teks pidhato langkung rumiyin lajeng dipun-apalaken tembung-tembungipun ngantos ukaranipun persis kaliyan teks kala wau. Dados, ayahanipun boten mawi pamanggih-pamanggih enggal amargi sampun kapurba dening teks (cathetan). Adhakanipun, menawi apalanipun wonten ingkang supe, lajeng saged ndadosaken supe sanesipun. Pramila cara menika asring dipunginakaken dening lare-lare ingkang nembe gladhen utawi ajar. 2. Pranatacara kanthi cara maos naskah utawi teks Pranatacara kanthi maos naskah utawi teks menika juru pamedhar sabda saestu mbekta naskah pidhato lajeng dipunwaos sawetahipun, boten dipun-apalaken. Pranatacara kanthi cara menika gadhah ancas supados boten mlenceng saking tujuwan sakawit, boten klentu saha wekdalipun winates. 3. Pranatacara kanthi cara dadakan utawi impromptu Pranatacara cara dadakan menika cara pidhato ingkang boten kanyana-nyana saderengipun. Menawi satunggaling paraga badhe dipun-aturi ngayahi pidhato kanthi dadakan ing sawijining acara mila lajeng dipun-aturi pidhato ngaten kemawon. Mila, piyantun ingkang kapiji kedah ingkang sampun bêkèn lan padatan kersa medhar sabda. Sangunipun cara Pranatacara dadakan menika kedah trampil ing pamicara saha kathah pengalaman lan seserepan. 4. Pranatacara kanthi cara ekstemporan Pranatacara cara ekstemporan inggih menika juru pamedhar sabda ngasta cathetan alit minangka gaman utawi pangemut-emut urutaning ingkang badhe dipunngendikakaken. Cathetan wau namung wos-wos utawi garis ageng babagan ingkang badhe dipun-



aturaken. Ing salajengipun salebeting Pranatacara dipunrembakakaken kanthi pamanggih-pamanggih enggal ingkang salaras kaliyan swasana utawi keperluan. Pranatacara, miturut isi lan basanipun, gadhah sipat-sipat: ringkes lan prasaja, basanipun rowa lan rinengga, populer, ilmiah, mligi utawi umum. Kejawi punika, nalika nindakaken Pranatacara sawijining paraga kedah anggadhahi sangu utawi syarat: 1. Patrap utawi sikep Patrap utawi sikep rikala Pranatacara kedah nedahaken tata krami utawi trapsila, inggih menika solah bawa utawi tindak-tanduk ingkang prasaja, menapa wontenipun, boten dipundamel-damel. Mimik utawi ewahing pasuryan katingal sumringah anengsemaken amargi swasananipun swasana remen. Ebahing perangan badan ugi kaginakaken kangge nambahi gesanging pangandikan, upaminipun: njlentrehaken kanthi raos semangat makantar-kantar tamtu kemawon astanipun juru pamedhar sabda ngetingalaken raos semangat upaminipun kanthi ngepel asta. Ing upacara pangrukti layon sasaged-saged ngetingalaken raos sedhih utawi ndherek ngraosaken duhkita. 2. Busana lan ngadi sarira Nalika nindakaken ayahan Pranatacara, busananipun lan ngadi sariranipun pamedhar sabda kedah dipunlarasaken kaliyan kawontenan. Menika jumbuh kaliyan paribasan “ajining sarira saking busana”. Liripun, ing salebeting pasamuan sampun ngantos karana busana ingkang boten trep (‘norak’) ndadosaken asor prabawanipun; uger saweg dados punjering kawigatosan tumraping para rawuh. 3. Basa lan sastra Basa menika minangka pirantos utawi sarana lelantaran, sesambetan, utawi lungtinampen kaliyan para tamu ingkang mirengaken. Mila, basanipun boten basa dakikdakik, ingkang tetembunganipun boten dipunmangertosi ing akathah. Salajengipun, basa ingkang gampil dipuntampi utawi basa komunikatif tuwin trep utawi pas ing panganggenipun kedah migatosaken: a. sinten ingkang gineman b. sinten ingkang dipunajak gineman c. sinten ingkang dipunginemaken d. swasana nalikanipun gineman e. sami mangertosi ingkang dipunginem. Dados, kirang trep menawi anggenipun nindakaken Pranatacara mligi ngginakaken basa apalan, langkung sae mangertosi kabetahan saha swasana nalikanipun saweg pangandikan, saged mulur mungkret ngengeti swasana, wekdal, lan kabetahanipun. (Kabesut sakingTuntunan Pranatacara saha Paniti Laksana dening Drs. Sutardi Atmasandjaja, kanthi ewah-ewahan sawetawis) Sipat-Sipating Pranatacara miturut Ancas utawi Tujuan: 1. Pranatacara pambagyaharja 2. Pranatacara mamitaken jenazah 3. Pranatacara ngarahaken sawijining bab ing pakempalan 4. Pranatacara ngresmekaken (madegipun papan pangibadahan, tetenger, lsp.) 5. Pranatacara pamedhar sabda 6. Pranatacara palapuran (ing pakempalan, organisasi koperasi, lsp.) Sipat-Sipating Pranatacara miturut Isi lan Basa: 1. Pranatacara ringkes lan prasaja 2. Pranatacara rowa lan rinengga 3. Pranatacara popular



4. Pranatacara ilmiah 5. Pranatacara mligi utawi umum Cengkorongan Medhar Sabda: 1. Salam pambuka 2. Atur puji syukur dhateng Gusti Allah 3. Atur kasugengan, kairing atur panuwun 4. Wedharing gati utawi wosing medhar sabdha (isining Pranatacara) 5. Atur nyuwun pangapunten (tumrap ingkang kagungan karsa) 6. Panutuping atur/ salam Tuladha Teks Pranatacara: PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Karaharjan, katentreman sarta kabagyan paring dalem Allah ingkang Maha Asih, mugi tansah kajiwa kasarira dhumateng panjenenganipun para rawuh ingkang minulya. Nuwun, para pepundhèn, para sesepuh saha para pinisepuh ingkang dahat kinabektèn. Para pangembating praja ingkang sinudarsana. Bapak-bapak, ibu-ibu, para kadang sepuh anem, para rawuh kakung miwah putri ingkang sinuba ing pakurmatan. Keparenga kula mambeng saha nggempil kamardikan panjenengan sadaya, awit kula piniji saking panitya, kinèn ngaturaken urut reroncèning acara ing wekdal menika. Namung sadèrèngipun kula ngaturaken rantamaning acara menika, sumangga kula dhèrèkaken ngonjukaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha Agung, karana sih wilasa miwah barokah ingkang rumentah dhumateng panjenengan sadaya dalasan kula, satemah ing kalenggahan menika saged makempal kanthi pinayungan karaharjan, tebih saking rubéda nir ing sambékala. Amin. Nun inggih para lenggah ingkang sinuba ing pakurmatan, keparenga panatacara murwani lekasing sedya ingkang menika énggal badhé binuka lampahing titilaksana acara syawalan, kanthi ngaturaken reroncèning acara ingkang sampun karantam déning panitya, nun inggih: 1. (Acara ingkang angka sepisan) pambuka 2. (Angka kalih) waosan kitab suci Al-Qur’an 3. (Déné ingkang angka tiga inggih menika) atur pambagyaharja 4. (Acara angka sekawan) pratignya syawalan saking wiranèm 5. (Ingkang angka gangsal) pratignya syawalan saking warga 6. (Déné ingkang angka enem) pratignya syawalan saking pengurus 7. (Acara ingkang angka pitu) inggih menika panampining pratignya syawalan 8. (Acara ingkang angka wolu) inggih menika jawat asta 9. (Acara ingkang angka sanga) inggih menika suméné sawetawis 10. (Tataran acara ingkang angka sedasa) katerangan bab syawalan utawi hikmah syawalan 11. (Ndungkap acara ingkang angka sewelas utawi ingkang pungkasan) inggih menika panutup Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika. Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan manungku puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami saha kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken.



................................................................................................................................................ Cekap, matur nuwun. Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih sedhèrèk................... kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Kaaturaken aguning panuwun dhumateng sedhèrèk ............. mugi-mugi amal saé panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin. Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak ............ kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya, kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban ............. ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk ................................. kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka sulihipun para mudha wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé dipunsalirani dening panjenenganipun bapak ....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken .................................................................................................................................................... Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya pengurus. Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika panampining pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking para pengurus dening sesepuh pangarsaning wewengkon ...................... ingkang badhé katindakaken déning panjenganipun bapak........................ dhumateng penjenganipun bapak .............................. wekdal kula sumanggakaken. ............................................................................................................... Terang trewaca wijiling pangandikan saking panjenganipun bapak ................ nampi saha hananggapi pratignya syawalan ingkang sampun katur ing ngajeng. Dhumateng pajenganipun bapak ................... kula aturaken agunging panuwun.



Para rawuh ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka wolu inggih menika jawat asta. Dhumateng panjenganipun bapak sesepuh pangarsaning kampung kasuwun kapareng jumeneng, nampi jawat asta kawiwitan saking para pinisepuh, lajeng para pengurus, kasambet dening sedaya warga, mekaten ngantos waradin. Wekdal sacekapipun kula sumanggakaken. ............................................................................................................................................. Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, atur uninga bilih acara ing kalenggahan menika dèrèng purna. Tataran adicara ingkang angka sanga inggih menika suméné sawetawis. Dhumateng para rawuh, sumangga kepareng lenggah kanthi mardikaning penggalih ngrahabi dhaharan saha unjukan ingkang sampun kacawisaken déning panitya. Minangka panglipur sawetawis, badhé katur pasugatan lumantar pita swara. Dhumateng kadang panata swara kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Nuwun para lenggah ingkang dahat kinurmatan, kepareng sumela atur, ndhèrèk nggempil kamardikan panjenengan sami, awit badhé katur sambeting adicara. Jumbuh kaliyan urut reroncèning acara ingkang sampun katur wonten ngajeng, tataran adicara ingkang angka sedasa inggih menika hikmah syawalan ingkang badhé dipunwedhar déning panjenenganipun bapak .................. dhumateng panjenenganipun bapak ............ wekdal saha papan kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Mekaten para rawuh, katerangan bab syawalan saking panjenenganipun bapak .................. mugi-mugi sageda andayani tambahan seserepan saha kathah gina paedahipun tumrap kula lan panjenengan sedaya. Dhumateng bapak ................................ kula aturaken agunging panuwun. Para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap adicara ingkang pungkasan inggih menika panutup. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kapungkasi sesarengan kanthi atur panuwun wonten ngarsaning dalem Allah SWT ingkang Maha Agung, déné acara syawalan ing kalenggahan menika saking purwa, madya, dumugi wasana saged kaleksanan kanthi raharja tebih saking sambékala. Donga puji syukur kula sumanggakaken miturut agami saha kapitadosanipun piyambakpiyambak, sumangga............................................................................................................ Cekap, matur nuwun Mbok bilih anggen kula ngayahi jejibahan kathah atur saha patrap ingkang boten ndadosaken renaning penggalih, amargi cupeting seserepan kula ing rèh subasita, basa tuwin sastra, kula nyuwun rumentahing agunging pangaksami saking panjenengan sedaya. Wasana sugeng kondur, mugi-mugi rahayu ingkang tansah pinanggih. Nuwun, matur nuwun. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Pranatacara Saat kalian membaca Pranatacara di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada teks Pranatacara sebagai berikut



No. 1 2 3 4 5



Kata Sulit



Arti/Makna



LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK) A. LK Memahami Pengertian, struktur, jenis, dan kaidah penulisan teks Pranatacara LK 1 : LK Hakikat Pranatacara Cermatilah teks berikut ini!



PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Karaharjan, katentreman sarta kabagyan paring dalem Allah ingkang Maha Asih, mugi tansah kajiwa kasarira dhumateng panjenenganipun para rawuh ingkang minulya. Nuwun, para pepundhèn, para sesepuh saha para pinisepuh ingkang dahat kinabektèn. Para pangembating praja ingkang sinudarsana. Bapak-bapak, ibu-ibu, para kadang sepuh anem, para rawuh kakung miwah putri ingkang sinuba ing pakurmatan. Keparenga kula mambeng saha nggempil kamardikan panjenengan sadaya, awit kula piniji saking panitya, kinèn ngaturaken urut reroncèning acara ing wekdal menika. Namung sadèrèngipun kula ngaturaken rantamaning acara menika, sumangga kula dhèrèkaken ngonjukaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha Agung, karana sih wilasa miwah barokah ingkang rumentah dhumateng panjenengan sadaya dalasan kula, satemah ing kalenggahan menika saged makempal kanthi pinayungan karaharjan, tebih saking rubéda nir ing sambékala. Amin. Nun inggih para lenggah ingkang sinuba ing pakurmatan, keparenga panatacara murwani lekasing sedya ingkang menika énggal badhé binuka lampahing titilaksana acara syawalan, kanthi ngaturaken reroncèning acara ingkang sampun karantam déning panitya, nun inggih: 1. (Acara ingkang angka sepisan) pambuka 2. (Angka kalih) waosan kitab suci Al-Qur’an 3. (Déné ingkang angka tiga inggih menika) atur pambagyaharja 4. (Acara angka sekawan) pratignya syawalan saking wiranèm 5. (Ingkang angka gangsal) pratignya syawalan saking warga 6. (Déné ingkang angka enem) pratignya syawalan saking pengurus 7. (Acara ingkang angka pitu) inggih menika panampining pratignya syawalan 8. (Acara ingkang angka wolu) inggih menika jawat asta 9. (Acara ingkang angka sanga) inggih menika suméné sawetawis 10. (Tataran acara ingkang angka sedasa) katerangan bab syawalan utawi hikmah syawalan 11. (Ndungkap acara ingkang angka sewelas utawi ingkang pungkasan) inggih menika panutup Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika. Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan manungku puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami saha kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken. ................................................................................................................................................ Cekap, matur nuwun. Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih sedhèrèk................... kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Kaaturaken aguning panuwun dhumateng sedhèrèk ............. mugi-mugi amal saé panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin. Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang



badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak ............ kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya, kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban ............. ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk ................................. kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka sulihipun para mudha wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé dipunsalirani dening panjenenganipun bapak ....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken .................................................................................................................................................... Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya pengurus. Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika panampining pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking para pengurus dening sesepuh pangarsaning wewengkon ...................... ingkang badhé katindakaken déning panjenganipun bapak........................ dhumateng penjenganipun bapak .............................. wekdal kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Terang trewaca wijiling pangandikan saking panjenganipun bapak ................ nampi saha hananggapi pratignya syawalan ingkang sampun katur ing ngajeng. Dhumateng pajenganipun bapak ................... kula aturaken agunging panuwun. Para rawuh ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka wolu inggih menika jawat asta. Dhumateng panjenganipun bapak sesepuh pangarsaning kampung kasuwun kapareng jumeneng, nampi jawat asta kawiwitan saking para pinisepuh, lajeng para pengurus, kasambet dening sedaya warga, mekaten ngantos waradin. Wekdal sacekapipun kula sumanggakaken. ............................................................................................................................................. Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, atur uninga bilih acara ing kalenggahan menika dèrèng purna. Tataran adicara ingkang angka sanga inggih menika suméné sawetawis. Dhumateng para rawuh, sumangga kepareng lenggah kanthi mardikaning penggalih ngrahabi dhaharan saha unjukan ingkang sampun kacawisaken déning panitya. Minangka panglipur sawetawis, badhé katur pasugatan lumantar pita swara. Dhumateng kadang panata swara kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Nuwun para lenggah ingkang dahat kinurmatan, kepareng sumela atur, ndhèrèk nggempil



kamardikan panjenengan sami, awit badhé katur sambeting adicara. Jumbuh kaliyan urut reroncèning acara ingkang sampun katur wonten ngajeng, tataran adicara ingkang angka sedasa inggih menika hikmah syawalan ingkang badhé dipunwedhar déning panjenenganipun bapak .................. dhumateng panjenenganipun bapak ............ wekdal saha papan kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Mekaten para rawuh, katerangan bab syawalan saking panjenenganipun bapak .................. mugi-mugi sageda andayani tambahan seserepan saha kathah gina paedahipun tumrap kula lan panjenengan sedaya. Dhumateng bapak ................................ kula aturaken agunging panuwun. Para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap adicara ingkang pungkasan inggih menika panutup. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kapungkasi sesarengan kanthi atur panuwun wonten ngarsaning dalem Allah SWT ingkang Maha Agung, déné acara syawalan ing kalenggahan menika saking purwa, madya, dumugi wasana saged kaleksanan kanthi raharja tebih saking sambékala. Donga puji syukur kula sumanggakaken miturut agami saha kapitadosanipun piyambakpiyambak, sumangga............................................................................................................ Cekap, matur nuwun Mbok bilih anggen kula ngayahi jejibahan kathah atur saha patrap ingkang boten ndadosaken renaning penggalih, amargi cupeting seserepan kula ing rèh subasita, basa tuwin sastra, kula nyuwun rumentahing agunging pangaksami saking panjenengan sedaya. Wasana sugeng kondur, mugi-mugi rahayu ingkang tansah pinanggih. Nuwun, matur nuwun. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. LK 2 : LK Struktur Pranatacara Deskripsikan struktur teks Pranatacara dengan data yang mendukung! STRUKTUR TEKS PARAGRAF/KALIMAT NO 1 Pernyataan umum/klasifikasi ……………………………………………………….. 2



Data yang dilaporkan



………………………………………………………..



3



Data yang dilaporkan



………………………………………………………..



LK 3 : LK Struktur Pranatacara Deskripsikan kaidah Struktus teks pranatacara dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT 1 Pambuka ……………………………………………………….. 2



Surasa



………………………………………………………..



3



Panutup



………………………………………………………..



B. LK Menangkap Makna Pranatacara Cermatilah sekali lagi Pranatacara dibawah ini! PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Karaharjan, katentreman sarta kabagyan paring dalem Allah ingkang Maha Asih, mugi tansah kajiwa kasarira dhumateng panjenenganipun para rawuh ingkang minulya. Nuwun, para pepundhèn, para sesepuh saha para pinisepuh ingkang dahat kinabektèn. Para pangembating praja ingkang sinudarsana. Bapak-bapak, ibu-ibu, para kadang sepuh anem, para rawuh kakung miwah putri ingkang sinuba ing pakurmatan. Keparenga kula mambeng saha nggempil kamardikan panjenengan sadaya, awit kula piniji saking panitya, kinèn ngaturaken urut reroncèning acara ing wekdal menika. Namung sadèrèngipun kula ngaturaken rantamaning acara menika, sumangga kula dhèrèkaken ngonjukaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha Agung, karana sih wilasa miwah barokah ingkang rumentah dhumateng panjenengan sadaya dalasan kula, satemah ing kalenggahan menika saged makempal kanthi pinayungan karaharjan, tebih saking rubéda nir ing sambékala. Amin. Nun inggih para lenggah ingkang sinuba ing pakurmatan, keparenga panatacara murwani lekasing sedya ingkang menika énggal badhé binuka lampahing titilaksana acara syawalan, kanthi ngaturaken reroncèning acara ingkang sampun karantam déning panitya, nun inggih: 1. (Acara ingkang angka sepisan) pambuka 2. (Angka kalih) waosan kitab suci Al-Qur’an 3. (Déné ingkang angka tiga inggih menika) atur pambagyaharja 4. (Acara angka sekawan) pratignya syawalan saking wiranèm 5. (Ingkang angka gangsal) pratignya syawalan saking warga 6. (Déné ingkang angka enem) pratignya syawalan saking pengurus 7. (Acara ingkang angka pitu) inggih menika panampining pratignya syawalan 8. (Acara ingkang angka wolu) inggih menika jawat asta 9. (Acara ingkang angka sanga) inggih menika suméné sawetawis 10. (Tataran acara ingkang angka sedasa) katerangan bab syawalan utawi hikmah syawalan 11. (Ndungkap acara ingkang angka sewelas utawi ingkang pungkasan) inggih menika panutup Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika. Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan manungku puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami saha kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken. ................................................................................................................................................ Cekap, matur nuwun. Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih sedhèrèk................... kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Kaaturaken aguning panuwun dhumateng sedhèrèk ............. mugi-mugi amal saé



panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap ingkang midhangetaken, mugi-mugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin. Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak ............ kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya, kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban ............. ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk ................................. kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka sulihipun para mudha wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih menika saking pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé dipunsalirani dening panjenenganipun bapak ....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken .................................................................................................................................................... Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya pengurus. Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika panampining pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking para pengurus dening sesepuh pangarsaning wewengkon ...................... ingkang badhé katindakaken déning panjenganipun bapak........................ dhumateng penjenganipun bapak .............................. wekdal kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Terang trewaca wijiling pangandikan saking panjenganipun bapak ................ nampi saha hananggapi pratignya syawalan ingkang sampun katur ing ngajeng. Dhumateng pajenganipun bapak ................... kula aturaken agunging panuwun. Para rawuh ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka wolu inggih menika jawat asta. Dhumateng panjenganipun bapak sesepuh pangarsaning kampung kasuwun kapareng jumeneng, nampi jawat asta kawiwitan saking para pinisepuh, lajeng para pengurus, kasambet dening sedaya warga, mekaten ngantos waradin. Wekdal sacekapipun kula sumanggakaken. ............................................................................................................................................. Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, atur uninga bilih acara ing kalenggahan menika dèrèng purna. Tataran adicara ingkang angka sanga inggih menika suméné sawetawis. Dhumateng



para rawuh, sumangga kepareng lenggah kanthi mardikaning penggalih ngrahabi dhaharan saha unjukan ingkang sampun kacawisaken déning panitya. Minangka panglipur sawetawis, badhé katur pasugatan lumantar pita swara. Dhumateng kadang panata swara kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Nuwun para lenggah ingkang dahat kinurmatan, kepareng sumela atur, ndhèrèk nggempil kamardikan panjenengan sami, awit badhé katur sambeting adicara. Jumbuh kaliyan urut reroncèning acara ingkang sampun katur wonten ngajeng, tataran adicara ingkang angka sedasa inggih menika hikmah syawalan ingkang badhé dipunwedhar déning panjenenganipun bapak .................. dhumateng panjenenganipun bapak ............ wekdal saha papan kula sumanggakaken. ................................................................................................................................................ Mekaten para rawuh, katerangan bab syawalan saking panjenenganipun bapak .................. mugi-mugi sageda andayani tambahan seserepan saha kathah gina paedahipun tumrap kula lan panjenengan sedaya. Dhumateng bapak ................................ kula aturaken agunging panuwun. Para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap adicara ingkang pungkasan inggih menika panutup. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kapungkasi sesarengan kanthi atur panuwun wonten ngarsaning dalem Allah SWT ingkang Maha Agung, déné acara syawalan ing kalenggahan menika saking purwa, madya, dumugi wasana saged kaleksanan kanthi raharja tebih saking sambékala. Donga puji syukur kula sumanggakaken miturut agami saha kapitadosanipun piyambakpiyambak, sumangga............................................................................................................ Cekap, matur nuwun Mbok bilih anggen kula ngayahi jejibahan kathah atur saha patrap ingkang boten ndadosaken renaning penggalih, amargi cupeting seserepan kula ing rèh subasita, basa tuwin sastra, kula nyuwun rumentahing agunging pangaksami saking panjenengan sedaya. Wasana sugeng kondur, mugi-mugi rahayu ingkang tansah pinanggih. Nuwun, matur nuwun. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Pranatacara di atas! No 1 2 3 4



Kata Sulit ………………………… ………………………… ………………………… …………………………



Arti ……………………………………………………….. ……………………………………………………….. ……………………………………………………….. ………………………………………………………..



LK 2 : Menemukan struktur bagian Pranatacara Temukan Struktur pada bagian Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing Pranatacara, panutup, salam panutup )!



No 1



Struktur Pranatacara Salam Pambuka



Paragraf ……………………………………………………….



2



Pambuka



………………………………………………………..



3



Wosing Pranatacara



………………………………………………………..



4



Panutup



………………………………………………………..



5



Salam Panutup



………………………………………………………..



Simpulan: ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... LK 3 : Menginterpretasi ( pengertian, struktur, jenis, dan kaidah penulisan teks pranatacara) struktur Pranatacara Setelah menginterprestasikan Struktur Pranatacara, kemudia membuat simpulan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.! Pranatacara ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................... ................................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/ Indikator Nilai 1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan



Butir Pertanyaan



2



Disiplin



3



Tanggung jawab



4.



proaktif



Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Pranatacara Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya 1. 2. 3. 4. 5.



Tidak



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : XI/ 1 Topik : memahami pengertian, struktur, jenis, dan kaidah penulisan teks Pranatacara Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. Perilaku Dilakukan/muncul



Ya 1. 2. 3. 4. 5.



Tidak



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



g. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN Petunjuk 1. Baca secara cermat Pranatacara berikut! PANATACARA ING ADICARA SYAWALAN Assalamu’alaikum Wr. Wb. Karaharjan, katentreman sarta kabagyan paring dalem Allah ingkang Maha Asih, mugi tansah kajiwa kasarira dhumateng panjenenganipun para rawuh ingkang minulya. Nuwun, para pepundhèn, para sesepuh saha para pinisepuh ingkang dahat kinabektèn. Para pangembating praja ingkang sinudarsana. Bapak-bapak, ibu-ibu, para kadang sepuh anem, para rawuh kakung miwah putri ingkang sinuba ing pakurmatan. Keparenga kula mambeng saha nggempil kamardikan panjenengan sadaya, awit kula piniji saking panitya, kinèn ngaturaken urut reroncèning acara ing wekdal menika. Namung sadèrèngipun kula ngaturaken rantamaning acara menika, sumangga kula dhèrèkaken ngonjukaken puji syukur wonten ngarsa dalem Gusti Ingkang Maha Agung, karana sih wilasa miwah barokah ingkang rumentah dhumateng panjenengan sadaya dalasan kula, satemah ing kalenggahan menika saged makempal kanthi pinayungan karaharjan, tebih saking rubéda nir ing sambékala. Amin. Nun inggih para lenggah ingkang sinuba ing pakurmatan, keparenga panatacara murwani lekasing sedya ingkang menika énggal badhé binuka lampahing titilaksana acara syawalan, kanthi ngaturaken reroncèning acara ingkang sampun karantam déning panitya, nun inggih: 1. (Acara ingkang angka sepisan) pambuka



2. (Angka kalih) waosan kitab suci Al-Qur’an 3. (Déné ingkang angka tiga inggih menika) atur pambagyaharja 4. (Acara angka sekawan) pratignya syawalan saking wiranèm 5. (Ingkang angka gangsal) pratignya syawalan saking warga 6. (Déné ingkang angka enem) pratignya syawalan saking pengurus 7. (Acara ingkang angka pitu) inggih menika panampining pratignya syawalan 8. (Acara ingkang angka wolu) inggih menika jawat asta 9. (Acara ingkang angka sanga) inggih menika suméné sawetawis 10. (Tataran acara ingkang angka sedasa) katerangan bab syawalan utawi hikmah syawalan 11. (Ndungkap acara ingkang angka sewelas utawi ingkang pungkasan) inggih menika panutup Mekaten para rawuh ingkang minulya, rantamaning adicara ing kalenggahan menika. Minangka pratandha pambukaning adicara, sumangga kula dhèrèkaken sesarengan manungku puja konjuk wonten ngarsa dalem Allah ingkang Maha Agung, miturut agami saha kapitadosanipun piyambak-piyambak. Sumangga kula dhèrèkaken. .......................................................................................................................................... ...... Cekap, matur nuwun. Para lenggah ingkang bagya mulya, acara ingkang angka kalih inggih menika waosan kitab suci Al-Quran. Pramila dhumateng paraga ingkang sampun kapiji nenggih sedhèrèk................... kula sumanggakaken. .......................................................................................................................................... ...... Kaaturaken aguning panuwun dhumateng sedhèrèk ............ mugi-mugi amal saé panjenengan pikantuk pituwas ganjaran saking ngarsa dalem Allah SWT. Mekaten ugi tumrap ingkang midhangetaken, mugimugi Allah kepareng ngluberaken rahmatipun. Amin. Bapak-bapak, ibu-ibu, tuwin para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap acara ingkang angka tiga inggih menika atur pambagyaharja saking pangarsaning panitya ingkang badhé dipunsalirani déning panjenenganipun bapak............. dhumateng penjenganipun bapak ............ kula sumanggakaken. .......................................................................................................................................... ......Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, mekaten atur pambagya saking pangarsaning panitya, kanthi terang trewaca wijiling pangandika ngaturaken pambagya. Salajengipun, acara ingkang angka sekawan inggih menika pratignya syawalan saking para wiranem kukuban ............. ingkang badhé dipunsalirani déning sedhèrèk ....... dhumateng sedhèrèk ................................. kula sumanggakaken. .......................................................................................................................................... ...... Matur nuwun dhumateng sedhèrèk .......... minangka sulihipun para mudha wewengkon........... Salajengipun, adicara ingkang angka gangsal inggih menika pratignya syawalan saking warga kukuban ............. ingkang badhé dipun sarirani dening panjenganipun bapak ....... minangka wakiling sedaya warga. dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken. .......................................................................................................................................... ...... Agunging panuwun katur dhumateng panjenenganipun bapak ....................... ingkang sampun kepareng nyulihi sedaya warga. Pratignya syawalan salajengipun inggih



menika saking pengurus wewengkon ........................., ingkang badhé dipunsalirani dening panjenenganipun bapak ....................... dhumateng panjenganipun bapak ................................. kula sumanggakaken .......................................................................................................................................... .......... Sampun purna pangandikan saking panjenganipun Bapak ......... minangka sulihing sedaya pengurus. Para lenggah ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka pitu inggih menika panampining pratignya syawalan saking para wiranem, saking sedaya warga tuwin saking para pengurus dening sesepuh pangarsaning wewengkon ...................... ingkang badhé katindakaken déning panjenganipun bapak........................ dhumateng penjenganipun bapak .............................. wekdal kula sumanggakaken. .......................................................................................................................................... ...... Terang trewaca wijiling pangandikan saking panjenganipun bapak ................ nampi saha hananggapi pratignya syawalan ingkang sampun katur ing ngajeng. Dhumateng pajenganipun bapak ................... kula aturaken agunging panuwun. Para rawuh ingkang minulya, ndungkap acara ingkang angka wolu inggih menika jawat asta. Dhumateng panjenganipun bapak sesepuh pangarsaning kampung kasuwun kapareng jumeneng, nampi jawat asta kawiwitan saking para pinisepuh, lajeng para pengurus, kasambet dening sedaya warga, mekaten ngantos waradin. Wekdal sacekapipun kula sumanggakaken. .......................................................................................................................................... ... Para rawuh ingkang dahat kinurmatan, atur uninga bilih acara ing kalenggahan menika dèrèng purna. Tataran adicara ingkang angka sanga inggih menika suméné sawetawis. Dhumateng para rawuh, sumangga kepareng lenggah kanthi mardikaning penggalih ngrahabi dhaharan saha unjukan ingkang sampun kacawisaken déning panitya. Minangka panglipur sawetawis, badhé katur pasugatan lumantar pita swara. Dhumateng kadang panata swara kula sumanggakaken. .......................................................................................................................................... ...... Nuwun para lenggah ingkang dahat kinurmatan, kepareng sumela atur, ndhèrèk nggempil kamardikan panjenengan sami, awit badhé katur sambeting adicara. Jumbuh kaliyan urut reroncèning acara ingkang sampun katur wonten ngajeng, tataran adicara ingkang angka sedasa inggih menika hikmah syawalan ingkang badhé dipunwedhar déning panjenenganipun bapak .................. dhumateng panjenenganipun bapak ............ wekdal saha papan kula sumanggakaken. .......................................................................................................................................... ...... Mekaten para rawuh, katerangan bab syawalan saking panjenenganipun bapak .................. mugi-mugi sageda andayani tambahan seserepan saha kathah gina paedahipun tumrap kula lan panjenengan sedaya. Dhumateng bapak ................................ kula aturaken agunging panuwun. Para lenggah ingkang dahat kinurmatan, ndungkap adicara ingkang pungkasan inggih menika panutup. Sumangga pepanggihan ing wekdal menika kapungkasi sesarengan kanthi atur panuwun wonten ngarsaning dalem Allah SWT ingkang Maha Agung, déné



acara syawalan ing kalenggahan menika saking purwa, madya, dumugi wasana saged kaleksanan kanthi raharja tebih saking sambékala. Donga puji syukur kula sumanggakaken miturut agami saha kapitadosanipun piyambak- piyambak, sumangga............................................................................................................ Cekap, matur nuwun Mbok bilih anggen kula ngayahi jejibahan kathah atur saha patrap ingkang boten ndadosaken renaning penggalih, amargi cupeting seserepan kula ing rèh subasita, basa tuwin sastra, kula nyuwun rumentahing agunging pangaksami saking panjenengan sedaya. Wasana sugeng kondur, mugi-mugi rahayu ingkang tansah pinanggih. Nuwun, matur nuwun. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. 2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! a. Berdasarkan Pranatacara yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Pranatacara! 1. Kenging menapa rikala dados Pranatacara kita kedah ngaturaken atur pakurmatan dhumateng pararawuh? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 2. Sinten kemawon ingkang kedah dipunaturi pakurmatan ing sesorah menika? ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 3. Kenging menapa rikala dados Pranatacara boten perlu nyebat kalenggahanipun para rawuh kanthi rinci? ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 4. Menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala badhe ngaturaken atur pakurmatan? ...................................................................................................................................... ...................................................................................................................................... 5. Tembung-tembung ingkang kadospundi kangge ngaturaken pakurmatan menika? .................................................................................................................................... ................................................................................................................................... a. Berdasarkan Pranatacara, jelaskan struktur teks pranatacara tersebut! b. Berdasarkan Pranatacara, deskripsikan kaidah penulisan teks pranatacara tersebut ! Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Pranatacara No. Aspek dan Kriteria 1. Kenging menapa rikala sesorah kita kedah ngaturaken atur pakurmatan dhumateng pararawuh? 2. Sinten kemawon ingkang kedah dipunaturi pakurmatan ing sesorah menika? 3. Tembung-tembung ingkang kadospundi kangge ngaturaken pakurmatan menika? 4. Menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala badhe ngaturaken atur pakurmatan? 5. Kenging menapa rikala sesorah boten perlu nyebat kalenggahanipun para rawuh kanthi rinci? Total Skor



Skor 2 2 2 2 2 10



No.



No.



Aspek dan Kriteria Struktur teks Pranatacara 1. Struktur teks Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing Pranatacara, panutup, salam panutup) dan data yang mendukung sangat lengkap 2. Struktur teks Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing Pranatacara, panutup, salam panutup) dan data yang mendukung lengkap 3. Struktur teks Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing Pranatacara, panutup, salam panutup) dan data yang mendukung kurang lengkap 4. Struktur teks Pranatacara (Salam pambuka, Pambuka, wosing Pranatacara, panutup, salam panutup) dan data yang mendukung tidak lengkap Total Skor Aspek dan Kriteria Kaidah Penulisan Teks Pranatacara 1. Penulisan Teks Pranatacara sangat sesuai dengan EYD 2. Penulisan Teks Pranatacara sesuai dengan EYD 3. Penulisan Teks Pranatacara kurang sesuai dengan EYD 4. Penulisan Teks Pranatacara tidaksesuai dengan EYD Total Skor



Skor 4 3 2 1



12 Skor 4 3 2 1 12



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN Soal



Paragraf/Kalimat



1



Ngajeni para rawuh ingkang sami rawuh



2



Para pepundhen, para sesepuh, para pinisepuh Panjenenganipun para sarjana sujana Para Alim Ulama Para satriya pangemban pangembating praja Panjenenganipun para Manggalaning Nagari, para nara praja Para kadang wredha mudha ngawekani bilih wonten kalepatan rikala nyebat kalenggahanipun para rawuh



3 4



Ingkang kedah dipun-gatosaken inggih menika: 1. Prayoginipun paningal dipuntujokaken dhateng sinten ingkang dipunsebat; 2. Bilih badhe atur pakurmatan samadya kemawon, tembung ndakik pareng ananging ingkang saged dipunsuraos; 3. Boten perlu dipunsebat setunggal mbaka setunggal; 4. Boten perlu nyebat kalungguhanipun para rawuh kanthi rinci;



5. Bilih nyebat gelar kedah patitis, dipuntlesih saestu amrih trep. 5



1. Para sesepuh, aji sepuh, pepundhen, dwijawara, yatindra, yatiwara, jamhur menika kalenggahanipun sajajar pramila ngginakaken tembung-tembung: dahat kinurmatan, dahat sinungkeman, dahat kinajenan, dahat sinudarsana, dahat sinuyudan, dahat ingargya, satuhu bontosing kawruh tan keguh ing kewuh, dahat gambuh salwiring kawruh, satuhu prasida ing karya, satuhu sidik ing wacana, satuhu sampun sepi sepen ing sopana. 2. Para wirotama, tamtama, manggalaning nagari, trahing witaradya, satriyaning nagari, sarjana-sujana, ahlul ingkang linangkung, warajana, narpa cundhaka, palala, amtenaring nagari migunakaken: ingkang tansah anggung amemardi pepoyaning kautaman, tansah anukarta-anuraga-amestuti titising tyas marsudi mardawaning budaya tulus, dahat kinurmatan, dahat sinuba sinukarta amakarti tuntunan edi, pantes anahen upasadana, ingkang minulya ing karya, ambek berbudi darma. 3. Para rawuh wandawa, sanggyang kawula dasih, sanak kadang, pawong sumitra pitepangan tangga tepalih, sutresna, wiranem, migunakaken: ingkang dahat amengku puja-puji pudyastawa, dahat asih ing sasana, mahambek berbudi utami, ingkang anunggil jiwa ing budaya, ingkang sutresna ing palimarma, ingkang satuhu suka rena ing sasana, ingkang satuhu sadu ing budi.



a. Sturktur Teks Pranatacara Struktur teks Pranatacara



Teks Pranatacara



Salam pambuka Pambuka wosing Pranatacara panutup salam panutup



b. Kaidah Penulisan Teks Pranatacara Kaidah Penulisan Teks Pranatacara



Teks Pranatacara



3. Keterampilan Petunjuk Praktik Pranatacara dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat. Pedoman Penskoran :



No. 1.



2.



3.



4.



Aspek dan Kriteria Wicara a. Pelafalan konsonan dan vokal sangat tepat b. Pelafalan konsonan dan vokal tepat c. Pelafalan konsonan dan vokal kurang tepat d. Pelafalan konsonan dan vokal tidak tepat Wirama a. Intonasi, irama, volume sangat tepat b. Intonasi, irama, volume tepat c. Intonasi, irama, volume kurang tepat d. Intonasi, irama, volume tidak tepat Wirasa a. Pengahatan terhadap Pranatacara sangat baik b. Pengahatan terhadap Pranatacara baik c. Pengahatan terhadap Pranatacara kurang baik d. Pengahatan terhadap Pranatacara tidak baik Wiraga a. Gestur dan mimik sesuai dengan isi teks Pranatacara b. Gestur dan mimik sesuai dengan isi teks Pranatacara c. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi teks Pranatacara Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi teks Pranatacara



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal



x 100



Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP CAMPURSARI) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA BUDI UTOMO : Bahasa Jawa : XI / 3 : Tembang Campursari : 4 X 45 menit



A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



Indikator Pencapaian 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari baik lisan maupun tulisan 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan isi dan nilai-nilai pendidikan tembangParanatacara baik lisan maupun tulis. Jujur 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Disiplin 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab



2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran tembang Campursari 2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran tembang Campursari Proaktif 2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.8 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran 3.2Memahami campursari Pertemuan 1 3.2.1 Memaparkan pengertian Campursari melalui berbagai media 3.2.2 Menyebutkan ciri-ciri Campursari 3.2.3 Menyebutkan jenis-jenis Campursari 3.2.4 Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam tembang Campursari 3.2.5 Mendeskripsikan struktur tembangCampursari 3.2.6 Menginterpretasi (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembang Campursari Pertemuan 2 4.2Menanggapi dan melagukan 4.2.1 Mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan tembang campursari Campursari 4.2.2 Melagukan tembang Campursari 4.2.3 Menanggapi penampilan teman C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kontembang mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari 4. Setelah membaca contoh tembang Campursari dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan. Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kontembang mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari.



3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari. 4. Setelah memahami Campursari dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman Tembang Campursari a. Pengertian tembang Campursari b. Struktur tembang Campursari c. Kata-kata sukar tembang Campursari d. Kaidah tembang Campursari e. Interpretasi (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembangCampursari Pertemuan 2 2. Penginterpretasian Tembang Campursari a. Hakikat menginterpretasi tembang Campursari b. Memahami nilai-nilai pendidikan tembang Campursari c. Melagukan tembang Campursari E. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : LCD 2. Alat dan bahan : Tembang Campursari 3. Sumber Belajar : a. LKS b. TembangCampursari c. Tayangan Campursari d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters. G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajarn



Alokasi Waktu 10menit



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar. b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi tembang Campursari yang akan dipelajari. c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran Mengamati 10 menit a. Siswa secara berkelompok mengamati Tembang Campursari dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab.



b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembang Campursaridengan bertanggung jawab.



Penutup



Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan kaidah Campursari dari berbagai sumber (penggunaan kata, konjungsi dan kalimat serta mengidentifikasi kata-kata sukar) serta tentang isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan tembang Campursaridengan bertanggung jawab. Mengksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembang Campursari b. Tembang Campursari dengan proaktif dan bertanggung jawab c. Siswa secara individu mencoba menentukan isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan bertanggung jawab. d. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara memahami nilainilai pendidikan di dalam tembang Campursari Mengasosiasi a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan penuh tanggung jawab. b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tenteng cara memahami nilai-nilai pendidikan di dalam tembang Campursari Mengomunikasikan a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari. b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi dan nilainilai pendidikan tembang Campursari. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan di dalam tembang Campursari dari bebagai sumber.



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



15 Menit



Pertemuan- 2 Bagian



Kegiatan Pembelajaran



Alokasi Waktu



Pendahuluan



Inti



Penutup



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati 10 menit a. Siswa secara berkelompok mengamati dan tembang Campursaridari berbagai media dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembang Campursari dari berbagai media dengan bertanggung jawab Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menginterpretasi tembang Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasi tembang Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi tembang Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi tembang Campursari dari berbagai media Mengomunikasikan a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang interpretasi tembang Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab c. Tiap individu melagukan tembang Campursari d. Siswa yang lain menanggapi a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang interpretasi (isi, struktur, mekanik/ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan) tembang Campursari dari berbagai media dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab



10 menit



15 menit



15 menit 15 menit



15 menit



c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap isi dan nilai-nilai pendidikan tembang Campursari. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas membuat analisi isi dan nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalm tembamg Campursari untuk dikumpul pada pertemuan berikutnya.



H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi



: Lembar Observasi Sikap Spiritual



No.



Sikap/Nilai



Indikator



Butir Pertanyaan



1



Menghargai dan



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan



mensyukuri



benar



keberadaan bahasa



mekanik/



Jawa sebagai



pendidikan tembang campursaribaik lisan



anugerah Tuhan



maupun tulisan



YangMaha Esa



Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan



sebagai sarana



bahasa Jawa dalam mengekspresikan isi,



memahami



struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-



informasi lisan dan nilai tulis.



dalam



memahami



ejaan,



diksi



pendidikantembang



lisan maupun tulis.



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen



: Lembar Observasi



c. Kisi-kisi



:



isi,



serta



struktur, nilai-nilai



campursaribaik



Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Butir



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.



2



Disiplin



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran



3



Tanggung



Berperilaku



selalu



melaksanakan



tugas



dan



jawab



kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran tembang campursari Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.



proaktif



4.



Berperilaku



giat



berusaha



dapat



mengumpulakan



informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



3. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian Materi/topik



:



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.



No.



1.



Pernyataan



Ya



Tidak



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



4. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : XI/ 1 Topik



: memahami isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan tembang campursari



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



Tidak



5. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No



Hari,tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



6. Pengetahuan a. Teknik Penilaian



: Tes Tertulis



b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No.



Indikator



Butir Soal



1



Merumuskan pengertian atau hakikat tembang campursari



2



Mendeskripsikan strukur tembang campursari



3



Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang campursari



7. Keterampilan a. Teknik Penilaian



: Unjuk Kerja



b. Bentuk instrumen :Produk c. Kisi-kisi No.



Indikator



Butir Soal



1



Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat dalam tembang campursari.



2



Mendeskripsikan



makna



bagian-bagian



tembang



campursari 3



Mendeskripsikan isi tembang campursari dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan kalimat efektif.



Mengetahui , Kepala Sekolah



Jombang , 12 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd



HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Tembang campursari A. Pemahaman Tembang campursari 1. Hakikat Tembang campursari Tembang campursari adalah teks yang merupakan jabaran tentang suatu objek dari hasil pengamatan. Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan umum yang dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan.



Cermatilah tembang campursari berikut ini! KAWRUH BAB CAMPURSARI



Gb. 4: Swarawati ingkang nembe nembang Campursari Campursari inggih punika jinising lelagon Jawa. Campursari tegesipun lelagon Jawa ingkang ngemot pinten-pinten aspek seni (salebeting lelagon pepak sanget). Katitik saking lagu ingkang asring dipunangge campursari saged wujud: lagu dolanan, langgam, gendhing sekar, sekar gendhing, tembang campursari, saha sapanunggalanipun. Tokoh campursari ingkang kondhang inggih punika Manthous saking Gunungkidul. Salajengipun tuwuh penyanyi-penyanyi campursari sanes kadosta: Sunyahni, Didi Kempot, saha sapanunggalanipun. Katitik saking instrumen ingkang dipunangge ngiringi, wujud gamelan tradhisional Jawa saha instrumen musik nasional. Kekalihipun dipunangge sesarengan kanthi trep, ngantos sekeca dipunmirengaken Gabungan instrumen kasebut dipunangkah supados pinanggih harmoni seni campursari. Instrumen campursari ingkang asring kaangge kadosta: kendhang, demung, gong, rebab, piano, gitar, bass, saha drum. Paraga ingkang nglagokaken campursari dipun wastani wiraswara utawi swarawati. Anggenipun nglagokaken ngetutaken unining gendhing. Menawi ingkang nglagokaken tiyang kalih kakung saha putri, saged gentosan. Ingkang putri bawa saha ingkang kakung nglagokaken, dene wiyaganipun (ingkang nabuh instrumen) saged nyenggaki. Anggonipun nglagokaken bebas



(merdeka), kalih larik kendel, lajeng dipunselingi gineman boten menapa-menapa. Lelagon campursari mekaten ingkang baken remen, gumyak, saha nges swasananipun. Biasanipun campursari asring kangge nglelipur ing acara menapa kemawon, kadosta pengetan 17 Agustus, supitan, tasyakuran, mantenan, saha sapanunggalanipun. Campursari ugi asring dipunangge lelagon dening pelawak, pendhagel, gara-gara ing wayang kulit, limbukan saha dhagelan, kethoprak, saha sanessanesipun. Ingkang kalebet wujuding lelagon campursari: 1. Lagu Campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Hewes-hewes, Cucak Rawa, mBah Dhukun. 2. Sekar Gendhing Campursari: Pangkur Tanjung Gunung,Asmarandana, Kinanthi Sandhung, Mijil Kethoprak. 3. Gendhing Sekar Campursari: Randhu Kentir, Ayun-ayun, Puspawarna, Puspagiwang, Ibu Pertiwi. 4. Langgam Campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yen ing Tawang, Dadi Ati, Nyidham Sari. 5. Lelagon Dolanan Campursari: Lir-ilir, Kupu Kuwi, Menthog-menthog, Buta-buta Galak, Dhayohe Teka. (saking : http://www.ki-demang.com) Lelagon menika kasekarna kanthi sae! Lelagon “AJA DIPLEROKI” Lrs. Pelog Pt. Nem . ! ! j!@ j!6 5 xj6x@ ! Mas mas mas aja di- ple- rok- i . # # j## j@! 6 jx!x6 5 mas mas mas aja-di- poyok- i . 1 1 j56 j56 ! jx!x@ 5 Karep- ku nja- luk di- esem- i . j!@ j!6 j56 j53 2 j.1 2 tingkah laku- mu ku- du nger-ti ca- ra . j23 j21 j21 j23 j12 j1y t a-ja diting-gal kapriba- den ka- timur- an . 1 1 1 1 4 j56 5 meng-ko gek keri ing ja- man j.! 6 j54 5 j.6 3 j23 1 bok- ya sing e- ling e- ling bab a- pa j.! 6 j54 j51 j11 jy1 j23 1 i- ku bu-da- ya pancene bener kandha- mu ket: ingkang kacetak miring menika kangge vokal (wiraswara) kakung. Lelagon“PRAHU LAYAR” Lrs.Pl.Pt.Nem ... j5 5 j5 5 j5 5 j! 6 5 Yokan- ca nèng gisik gembi- ra . j.k5 6 j5 3 2 5 j.k3 5 alé- rablé- rab ba- nyu-ningse-ga- ra



j3



2



1



... j5



5



j5



5



j5



5



j!



6



5



anggli- yaknum-pak pra- hula- yar . j.k5 6 j5 3 2 5 j.k3 5 j3 2 ingdi- naMing-gu kèh pari- wi-sa- ta .. 7 !j@# 5 j6! ! a lon prau- néwisné-ngah .jx!x@ jx!x@ jx!x@ 5 !j@# @ byak byuk byak ba- nyu bi-nelah j.#j@# j@# @ ! j!! j@7 ! o- rajemuje - mu karomè-semnggu-yu . !j@7 !j@7 ! j@7 ! ngi- lang-aké ra-sa lung-krah le- su . ! j!! j55j.4 5 j64 5 a- dhik nja-wilmas je- bul wisso- ré . j.k56 j53 2 5 j3 5 j32 1 witing kala- pa ka- tonnga- wé-awé . 2 j31 2 j3 1 2 j31 2 pra- yoga- né be-cik ba- liwa- é 6 j6 6 j56 !j@# j!5 j64 g5 dé- nésé- suk é- suk tuman- dangnyam-butga- wé



1



Kawaosa kanthi nyekaraken sesarengan (manembrama) cakepan gerongan ing ngandhap menika! KUSUMANING ATI



LINGSIR WENGI



Dening : Didi Kempot



Dening : Didi Kempot



Kusumaning ati Dhuh wong ayu kang tak anti-anti Mung tekamu bisa gawe Tentrem neng atiku Biyen nate janji Tak ugemi ora bakal lali Tur kelingan jeroning ati Sak bedhahing bumi Kadhung kaya ngene Sak iki piye karepe Malah mirangake Manis pambukane Kok pahit tiba mburine Malah ngangelake Amung pamujiku



Lingir wengi Sepi durung bisa nendra Kagodha mring wewayangan ngreridu ati Kawitane mung sembrana njur kulina Ra ngira yen bakal nuwuhke tresna Nanging dhuh tibane Aku dhewe kang newahi Nandhang branta kadhung lara Sambat-sambat sapa Rina wengi sing tak puji aja lali Janjine muga bisa tak ugemi



Caping Gunung Dening: Gesang Dhek jaman berjuang Njur kelingan anak lanang Mbiyen tak openi Ning saiki ana ngendi Jarene wis menang Keturutan sing digadhang Mbiyen ninggal janji Ning saiki apa lali Neng nggunung Tak cadhongi sega jagung Yen mendhung Tak silihi caping nggunung Sokur bisa nyawang Nggunung desa dadi reja dene ora ilang Nggone padha lara lapa



Muga-muga ra ana rubeda Sak pungkure Nggonmu lunga Ora kandha-kandha



2. Struktur Tembang campursari Setelah kalian mengetahui pengertian dari tembang campursari, kita akan belajar merumuskan sturktur dari tembang campursari. Tembang campursari memiliki struktur Pernyataan umum>aspek yang dilaporkan>aspek yang dilaporkan. a. Pernyataan umum.Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan disampaikan Contoh : . Campursari tegesipun lelagon Jawa ingkang ngemot pinten-pinten aspek seni (salebeting lelagon pepak sanget). Katitik saking lagu ingkang asring dipunangge campursari saged wujud: lagu dolanan, langgam, gendhing sekar, sekar gendhing, tembang campursari, saha sapanunggalanipun. b. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum. Contoh:Ingkang kalebet wujuding lelagon campursari: 1. Lagu Campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Heweshewes, Cucak Rawa, mBah Dhukun. 2. Sekar Gendhing Campursari: Pangkur Tanjung Gunung,Asmarandana, Kinanthi Sandhung, Mijil Kethoprak. 3. Gendhing Sekar Campursari: Randhu Kentir, Ayun-ayun, Puspawarna, Puspagiwang, Ibu Pertiwi. 4. Langgam Campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yen ing Tawang, Dadi Ati, Nyidham Sari. 5. Lelagon Dolanan Campursari: Lir-ilir, Kupu Kuwi, Menthog-menthog, Butabuta Galak, Dhayohe Teka Deskripsi struktur teks Tembang campursari dapat ditabelkan sebagai berikut. NO. STRUKTUR TEKS 1



Pernyataan umum



2



Aspek



BARIS / BAIT Bait 1 baris pertama



yang Bait 2 baris selanjutnya



dilaporkan



A. Menangkap Makna Tembang campursari Setelah kalian sudah bisa memahami tembang campursari. Pada pembelajaran kali ini kalian akan belajar memaknai nilai pendidikan tembang campursari. Cermatilah sekali lagi teks tembang campursari



Caping Gunung Dening : Gesang



Dhek jaman berjuang Njur kelingan anak lanang Mbiyen tak openi Ning saiki ana ngendi Jarene wis menang Keturutan sing digadhang Mbiyen ninggal janji Ning saiki apa lali Neng nggunung Tak cadhongi sega jagung Yen mendhung Tak silihi caping nggunung Sokur bisa nyawang Nggunung desa dadi reja Dene ora ilang Nggone padha lara lapa



a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada tembang campursari Saat kalian membaca tembang campursari di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa.Katakata sulit pada teks tembang campursari sebagai berikut



No. 1 2 3 4 5



Kata Sulit



Arti/Makna



LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)



A. LK Memahami Isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan tembang campursari LK 1 : LK Hakikat Tembang campursari LK HakikatTembang campursari



Cermatilah teks berikut ini! KAWRUH BAB CAMPURSARI



Gb. 4: Swarawati ingkang nembe nembang Campursari Campursari inggih punika jinising lelagon Jawa. Campursari tegesipun lelagon Jawa ingkang ngemot pinten-pinten aspek seni (salebeting lelagon pepak sanget). Katitik saking lagu ingkang asring dipunangge campursari saged wujud: lagu dolanan, langgam, gendhing sekar, sekar gendhing, tembang campursari, saha sapanunggalanipun. Tokoh campursari ingkang kondhang inggih punika Manthous saking Gunungkidul. Salajengipun tuwuh penyanyi-penyanyi campursari sanes kadosta: Sunyahni, Didi Kempot, saha sapanunggalanipun. Katitik saking instrumen ingkang dipunangge ngiringi, wujud gamelan tradhisional Jawa saha instrumen musik nasional. Kekalihipun dipunangge sesarengan kanthi trep, ngantos sekeca dipunmirengaken Gabungan instrumen kasebut dipunangkah supados pinanggih harmoni seni campursari. Instrumen campursari ingkang asring kaangge kadosta: kendhang, demung, gong, rebab, piano, gitar, bass, saha drum. Paraga ingkang nglagokaken campursari dipun wastani wiraswara utawi swarawati. Anggenipun nglagokaken ngetutaken unining gendhing. Menawi ingkang nglagokaken tiyang kalih kakung saha putri, saged gentosan. Ingkang putri bawa saha ingkang kakung nglagokaken, dene wiyaganipun (ingkang nabuh instrumen) saged nyenggaki. Anggonipun nglagokaken bebas (merdeka), kalih larik kendel, lajeng dipunselingi gineman boten menapa-menapa. Lelagon campursari mekaten ingkang baken remen, gumyak, saha nges swasananipun. Biasanipun campursari asring kangge nglelipur ing acara menapa kemawon, kadosta pengetan 17 Agustus, supitan, tasyakuran, mantenan, saha sapanunggalanipun. Campursari ugi asring dipunangge lelagon dening pelawak, pendhagel, garagara ing wayang kulit, limbukan saha dhagelan, kethoprak, saha sanes-sanesipun. Ingkang kalebet wujuding lelagon campursari: 6. Lagu Campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Hewes-hewes, Cucak Rawa, mBah Dhukun. 7. Sekar Gendhing Campursari: Pangkur Tanjung Gunung,Asmarandana, Kinanthi Sandhung, Mijil Kethoprak. 8. Gendhing Sekar Campursari: Randhu Kentir, Ayun-ayun, Puspawarna, Puspagiwang, Ibu Pertiwi. 9. Langgam Campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yen ing Tawang, Dadi Ati, Nyidham Sari. 10. Lelagon Dolanan Campursari: Lir-ilir, Kupu Kuwi, Menthog-menthog, Buta-buta Galak, Dhayohe Teka. (saking : http://www.ki-demang.com)



Lelagon menika kasekarna kanthi sae! Lelagon “AJA DIPLEROKI” Lrs. Pelog Pt. Nem . ! ! j!@ j!6 5 xj6x@ ! Mas mas mas aja di- ple- rok- i . # # j## j@! 6 jx!x6 5 mas mas mas aja-di- poyok- i . 1 1 j56 j56 ! jx!x@ 5 Karep- ku nja- luk di- esem- i . j!@ j!6 j56 j53 2 j.1 2 tingkah laku- mu ku- du nger-ti ca- ra . j23 j21 j21 j23 j12 j1y t a-ja diting-gal kapriba- den ka- timur- an . 1 1 1 1 4 j56 5 meng-ko gek keri ing ja- man j.! 6 j54 5 j.6 3 j23 1 bok- ya sing e- ling e- ling bab a- pa j.! 6 j54 j51 j11 jy1 j23 1 i- ku bu-da- ya pancene bener kandha- mu ket: ingkang kacetak miring menika kangge vokal (wiraswara) kakung. Lelagon“PRAHU LAYAR” Lrs.Pl.Pt.Nem ... j5 5 j5 5 j5 5 j! 6 5 Yokan- ca nèng gisik gembi- ra . j.k5 6 j5 3 2 5 j.k3 5 alé- rablé- rab ba- nyu-ningse-ga- ra ... j5 5 j5 5 j5 5 j! 6 5



j3



anggli- yaknum-pak pra- hula- yar . j.k5 6 j5 3 2 5 j.k3 5 j3 2 ingdi- naMing-gu kèh pari- wi-sa- ta .. 7 !j@# 5 j6! ! a lon prau- néwisné-ngah .jx!x@ jx!x@ jx!x@ 5 !j@# @ byak byuk byak ba- nyu bi-nelah j.#j@# j@# @ ! j!! j@7 ! o- rajemuje - mu karomè-semnggu-yu . !j@7 !j@7 ! j@7 ! ngi- lang-aké ra-sa lung-krah le- su . ! j!! j55j.4 5 j64 5 a- dhik nja-wilmas je- bul wisso- ré . j.k56 j53 2 5 j3 5 j32 1 witing kala- pa ka- tonnga- wé-awé . 2 j31 2 j3 1 2 j31 2 pra- yoga- né be-cik ba- liwa- é 6 j6 6 j56 !j@# j!5 j64 g5



2



1



1



dé- nésé- suk é- suk



tuman-



dangnyam-butga- wé



LK 2 : LK Struktur Tembang campursari Deskripsikan struktur teksTembang campursaridengan data yang mendukung! NO 1



STRUKTUR TEKS



Baris/ Bait



Pernyataan



………………………………………………………..



umum/klasifikasi



2



Data yang dilaporkan



………………………………………………………..



3



Data yang dilaporkan



………………………………………………………..



LK 3 : LK Kebahasaan Tembang campursari Deskripsikan kaidahkebahasaan teks eksposisi dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO



KEBAHASAAN



PARAGRAF/KALIMAT



1



Ejaan yang digunakan



………………………………………………………..



2



Penggunaan kata



………………………………………………………..



3



Penerapan



unggah- ………………………………………………………..



ungguh basa jawa



B. LK Menangkap Makna Tembang campursari Cermatilah sekali lagi tembang campursaridibawah ini! Caping Gunung Dening : Gesang



Dhek jaman berjuang Njur kelingan anak lanang



Mbiyen tak openi Ning saiki ana ngendi Jarene wis menang Keturutan sing digadhang Mbiyen ninggal janji Ning saiki apa lali Neng nggunung Tak cadhongi sega jagung Yen mendhung Tak silihi caping nggunung Sokur bisa nyawang Nggunung desa dadi reja Dene ora ilang Nggone padha lara lapa



LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada tembang campursaridi atas! No



Kata Sulit



Arti



1



………………………… ………………………………………………………..



2



………………………… ………………………………………………………..



3



………………………… ………………………………………………………..



4



………………………… ………………………………………………………..



LK2 : Menemukan Makna Bagian Tembang campursari Temukan makna pada bagian tembang campursari (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)! No 1



Tembang Campursari Caping Gunung Dening : Gesang



Interprestasi Makna ………………………………………… ……………..



Dhek jaman berjuang Njur kelingan anak lanang Mbiyen tak openi Ning saiki ana ngendi Jarene wis menang Keturutan sing digadhang Mbiyen ninggal janji Ning saiki apa lali Neng nggunung Tak cadhongi sega jagung Yen mendhung Tak silihi caping nggunung Sokur bisa nyawang Nggunung desa dadi reja Dene ora ilang Nggone padha lara lapa 2



KUSUMANING ATI Dening : Didi Kempo



………………………………………… ……………..



Kusumaning ati Dhuh wong ayu kang tak anti-anti Mung tekamu bisa gawe Tentrem neng atiku Biyen nate janji Tak ugemi ora bakal lali Tur kelingan jeroning ati Sak bedhahing bumi Kadhung kaya ngene Sak iki piye karepe Malah mirangake Manis pambukane Kok pahit tiba mburine Malah ngangelake Amung pamujiku Muga-muga ra ana rubeda Sak pungkure Nggonmu lunga Ora kandha-kandha 3



LINGSIR WENGI Dening : Didi Kemp



………………………………………… ……………..



Lingir wengi Sepi durung bisa nendra Kagodha mring wewayangan ngreridu ati Kawitane mung sembrana njur kulina Ra ngira yen bakal nuwuhke tresna Nanging dhuh tibane Aku dhewe kang newahi Nandhang branta kadhung lara Sambat-sambat sapa Rina wengi sing tak puji aja lali Janjine muga bisa tak ugemi Simpulan:....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... .............................. LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, diksi dan nilai-nilai pendidikan serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang Campursari) Makna Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!



CAPING GUNUNG ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... .............................................................................................................



..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... .............................................................................................................



LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi d. Teknik Penilaian



: Observasi



e. Bentuk instrumen : Lembar Observasi f. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Butir



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku



selalu



dapat



dipercaya



dalam



perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2



Disiplin



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan



waktu



yang



dialokasikan



dalam



pembelajaran



Berprilaku



tidak



mengganggu



kelompok lain dalam pembelajaran



siswa



atau



3



Tanggung



Berperilaku



jawab



kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



pada



tugas



dan



kegiatan



pembelajaran tembang campursari Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik



dari sudut pandang bahasa maupun tata



perilakunya ke semua orang. proaktif



4.



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



2. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No.



1.



Pernyataan



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



3. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran Kelas/ semester



: Bahasa Jawa :



Ya



Tidak



Topik



: memahami isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan tembang campursari



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, dan proaktif



1.Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2.Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3.Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Tidak



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



a. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas :



No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN Petunjuk 1. Baca secara cermat tembang campursari berikut! Caping Gunung Dening : Gesang



Dhek jaman berjuang Njur kelingan anak lanang Mbiyen tak openi Ning saiki ana ngendi Jarene wis menang Keturutan sing digadhang Mbiyen ninggal janji Ning saiki apa lali Neng nggunung Tak cadhongi sega jagung Yen mendhung Tak silihi caping nggunung Sokur bisa nyawang Nggunung desa dadi reja Dene ora ilang Nggone padha lara lapa



2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! a. Berdasarkan tembang campursari yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang tembang campursari! 1.Menapa ingkang kawastanan kesenian campursari menika? ............................................................................................................................................. ................................................................................................................................. 2. Menapa kemawon wujudipun lagu campursari menika? .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ........................................................................................................................



3. Kaandharna tegesipun wiraswara saha wiraswati! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 4. Instrumen menapa kémawon ingkang asring kagemingcampursari? .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ........................................................................................................................ 5. Kawastanan menapa paraga ingkang nyekaraken lagu campursari menika? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 6. Campursari menika asring kageming acara menapa kémawon? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 7. Kadospundi raosing manah sasampunipun mirengaken lagu campursari? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 8. Kasebatna tokoh-tokoh penyanyi campursari ingkang kondhang! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 9. Kaandharna piwulang menapa kémawon ingkang kamot ing lelagon“Ajadipléroki”! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 10.Kasebatna lagu campursari menapa kémawon ingkang asring kapireng! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... b. Berdasarkan tembang campursari yang diberikan,jelaskan tentang nilai pendidikan yang terdapat di dalam tembang Caping Gunung tersebut! c. Berdasarkan tembang campursari, deskripsikan tentangstruktur kebahasaan yang terdapat di dalam tembang Caping Gunung tersebut!



Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Tembang campursari No. a.



Aspek dan Kriteria 1. Menapaingkang kawastanankeseniancampursarimenika? 2. Menapakemawonwujudipunlagucampursarimenika?



Skor 1 1



3. Kaandharnategesipunwiraswarasahawiraswati! 4. Instrumenmenapakémawoningkangasring kagemingcampursari? 5. Kawastananmenapa paragaingkangnyekarakenlagucampursarimenika? 6. Campursarimenikaasring kagemingacaramenapakémawon? 7. Kadospundiraosingmanahsasampunipunmirengakenlagucampursari? 8. Kasebatnatokoh-tokohpenyanyicampursariingkang kondhang! 9. Kaandharnapiwulangmenapakémawoningkangkamot inglelagon“Ajadipléroki”! 10. Kasebatnalagucampursarimenapakémawoningkangasring kapireng! Total Skor No. 1.



1 1 2 1 2 1



10



Aspek dan Kriteria



Skor



1. Nilai Pendidikan tembang campursari (tesis, argumentasi, dan penegasan



4



Nilai Pendidikan



ulang) dan data yang mendukung sangat lengkap 2. Nilai Pendidikan tembang campursari (tesis, argumentasi, dan penegasan



3



ulang) dan data yang mendukung lengkap 3. Nilai Pendidikan tembang campursari (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang



2



lengkap



4. Nilai Pendidikan tembang campursari (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap Total Skor No. 2.



1 12



Aspek dan Kriteria



Skor



1. Pendeskripsian ejaan, penggunaan bahasa dan penggunaan unggah-ungguh



4



Struktur Kebahasaan



basa dan data mendukung atau sangat sesuai 2. Pendeskripsian ejaan, penggunaan bahasa dan penggunaan unggah-ungguh



3



basa dan data mendukung atausesuai 3. Pendeskripsian ejaan, penggunaan bahasa dan penggunaan unggah-ungguh



2



basa dan data mendukung atau kurang sesuai 4. Pendeskripsian ejaan, penggunaan bahasa dan penggunaan unggah-ungguh



1



basa dan data tidak mendukung atau tidak sesuai Total Skor



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN



12



Soal



1



Paragraf/Kalimat



Campursari yaiku jinising lelagon Jawa. Campursari tegesé lelagon Jawa kang ngemot pirang- pirang aspek seni (sajroné lelagon pepak banget



2



Katitik saka lagu kang kerep dianggo campursari bisa dolanan,



langgam,



gendhing



sekar,



sekar



wujud:



gendhing,



lagu



tembang



campursari, lan sapanunggalané 3



Paraga kang nglagokaké campursari diarani wiraswara utawa swarawati



4



Instrumen campursari sing kerep kanggo kayata: kendhang, demung, gong, rebab, piano, gitar, bass, lan drum



5



Wiraswara saha swarawti



6



Biasané campursari asring kanggo nglelipur ing pahargyan apa waé, kayata pengetan 17 Agustus, supitan, tasyakuran, mantenan, lan sapanunggalané



7



Marem saha ngraos gumbira



8



Tokoh campursari sing kondhang yaiku Manthous saka Gunungkidul. Sabanjuré tuwuh



penyanyi-penyanyi



campursari



liya



kayata:



Sunyahni, Didi Kempot, Cak Diqin, lan sapanunggalané. 9



Kedah nguri-nguri kabudayanipun piyambak



10



1. Lagu campursari: Gethuk, Tamba Ati, Nonong, Randha Kempling, Hewes-hewes, Cucak Rawa, mBah Dhukun. 2. Sekar gendhing campursari: Pangkur Tanjung Gunung, Asmarandana, Kinanthi Sandhung, MijilKethoprak. 3. Gendhing sekar campursari: Randhu Kèntir, Ayun-ayun, Puspawarna, Puspagiwang, IbuPertiwi. 4. Langgam campursari: Caping Gunung, Setya Tuhu, Wuyung, Yèn ing tawang, Dadi Ati, Nyidham Sari. 5. Lelagon dolanan campursari: Ilir-ilir, Kupu Kuwi, Ménthog-ménthog, Buta-buta Galak, Dhayohé Teka.



b. Nilai pendidikan Tembang Campursari



Nilai Pendidikan



c. Struktur Kebahasaan Tembang



Ejaan, pengunaan bahasa,unggah-ungguh basa



3. Keterampilan Petunjuk Melagukan tembang Campusari denganWicara, Pedoman Penskoran :



No. 1.



2.



3.



4.



Wirama, Wirasadan Wiraga yang tepat.



Aspek dan Kriteria Wicara a. Pelafalan konsonan dan vokal amat baik b. Pelafalan konsonan dan vokal baik c. Pelafalan konsonan dan vokal cukup d. Pelafalan konsonan dan vokal kurang Wirama a. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok sangat tepat b. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tepat c. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok kurang tepat d. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tidak tepat Wirasa a. Penghayatan terhadap tembang sangat baik b. Penghayatan terhadap tembang baik c. Penghayatan terhadap tembang kurang baik d. Penghayatan terhadap tembang tidak baik Wiraga a. Gestur dan mimik sangat sesuai dengan isi tembang b. Gestur dan mimik sesuai dengan isi tembang c. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi tembang d. Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi tembang



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal x 100



Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP AKSARA JAWA)



Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA BUDI UTOMO : Bahasa Jawa : XI / 3 : Wacana Beraksara Jawa : 8 x 45 Menit



H. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. I. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undhausuk bahasa Jawa. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



Indikator Pencapaian 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam menyampaikan hasil analisis wacana beraksara Jawa 1.2.3 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan ajaran moral wacana beraksara Jawa baik lisan maupun tulis. Jujur 2.1.3 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan 2.1.4 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Disiplin 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran



2.2.4



Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran



Tanggung jawab 2.2.9 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Wacana Beraksara Jawa 2.2.10 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran Wacana Beraksara Jawa Proaktif 2.2.11 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.12 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran 3.3. Memahami pesan moral dari Pertemuan 1 wacana beraksara Jawa 3.3.1 Menyebutkan pedoman penulisan aksara Jawa 3.3.2 Membaca wacana beraksara jawa 3.3.3 Mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa Pertemuan 2 dan 3 3.3.4 Membaca wacana beraksara Jawa 3.3.5 Menguraikan isi wacana beraksara Jawa 3.3.6 Mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa 4.3. Menanggapi pesan moral dari Pertemuan 4 wacana beraksara Jawa 4.3.1 Membacakan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa 4.3.2 Menanggapi pembacaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa 4.3.3 Mendiskusikan kesesuaian ajaran moral dengan keadaan zaman sekarang 4.3.4 Menyimpulkan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa J. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa mampu mencermati pedoman penulisan aksara Jawa dan memaparkan kembali 7. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu membacakan wacana beraksara Jawa. 8. Selama dan setelah membacakan wacana beraksara Jawa, siswa mampu mengidentifikasi pesan moral yang terkandung dalam wacana beraksara Jawa. Pertemuan 2 dan 3



5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 6. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu membacakan wacana beraksara Jawa. 7. Selama dan setelah proses pembelajaran membaca wacana beraksara Jawa, siswa mampu menguraikan isi wacana beraksara Jawa. 8. Selama dan setelah membacakan wacana beraksara Jawa, siswa mampu mengidentifikasi pesan moral yang terkandung dalam wacana beraksara Jawa. Pertemuan 4 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran mengidentifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa, siswa dapat membacakan hasil identifikasi. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran membacakan hasil identifikasi, siswa mampu menanggapi pembacaaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa. 4. Selama dan setelah proses pembelajaran menanggapi pembacaaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa, siswa mampu Mendiskusikan kesesuaian ajaran moral dengan keadaan zaman sekarang 5. Selama dan setelah proses pembelajaran mendiskusikan ajaran moral siswa mampu menyimpulkan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa. K. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Mengalihaksarakan wacana Beraksara Jawa f. Pedoman penulisan aksara Jawa g. Wacana beraksara Jawa Pertemuan 2 dan 3 3. Mengidentifikasi Pesan moral dari wacana beraksara Jawa d. Mencari kata-kata sukar e. Menjawab pertanyaan f. Mengidentifikasi ajaran moral g. Memahami ajaran moral Pertemuan 4 4. Menyimpulkan ajaran moral a. Kesesuaian ajaran moral dengan keadaan zaman sekarang b. Nilai-nilai budi perti c. Menanggapi ajaran moral dan nilai-nilai budi pekerti L. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan M. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : wallchart aksara Jawa, Flash, Power point 2. Alat dan bahan : wacana beraksara Jawa (kartu) 3. Sumber Belajar :



a. http://www.jogjatv.tv/berita/07/12/2012/upacara-gumbregi-ingkulonprogo#sthash.kwSdUY9M.dpuf b. Tim.1989.Wewaton Penulise Aksara Jawa Nganggo Aksara Jawa. Surabaya: Citra Jaya Murti. c. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J. B. Wolters. N. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Pendahuluan



Inti



Penutup



Pertemuan- 2



Kegiatan Pembelajarn e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar. f. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi wacana beraksara Jawa yang akan dipelajari. g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran Mengamati Siswa secara berkelompok mencermati pedoman penulisan aksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab. Menanya Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pedoman penulisan aksara Jawa Mengksplorasi Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang aksara Jawa. Mengasosiasi a. Siswa secara berkelompok membaca wacana beraksara Jawa. b. Siswa secara berkelompok mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa. Mengomunikasikan c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab d. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang pedoman penulisan aksara Jawa. g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan penulisan aksara Jawa. i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.



Alokasi Waktu 10 menit



10 menit



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



15 Menit



Bagian



Pendahuluan



Inti



Penutup



Kegiatan Pembelajaran e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun f. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi wacana beraksara Jawa yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati c. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca wacana beraksara Jawa dengan bertanggung jawab Menanya b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang isi dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang isi dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi Siswa proaktif dalam kelompok untuk mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa. Mengomunikasikan Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang indentifikasi pesan moral dalam wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang isi dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan dengan isi dari wacana bereaksara Jawa. i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.



Alokasi Waktu 10 menit



10 menit



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



15 menit



Pertemuan- 3 Bagian



Kegiatan Pembelajaran



Pendahuluan



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun



Alokasi Waktu 10 menit



Inti



Penutup



b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati pembacaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa. b. Siswa secara berkelompok menanggapi pembacaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa. Menanya Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang kesesuaian ajaran moral dalam wacana beraksara Jawa dengan keadaan zaman sekarang dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang kesesuaian ajaran moral dengan keadan zaman sekarang dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa. Mengomunikasikan Tiap kelompok menyampaiakan kesimpulan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang pesan moral dalam wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan pesan moral dalam wacana beraksara Jawa



10 menit



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



15 menit



O. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/Nilai



Indikator



Butir Pertanyaan



1



Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam menyampaiakan hasil analisis wacana beraksara Jawa baik lisan maupun tulisan Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan analisis wacana beraksara Jawa baik lisan maupun tulis.



A1



A1



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. 1



2



3



4.



Sikap/ Nilai Jujur



Disiplin



Tanggung jawab



proaktif



Indikator Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran wacana beraksara Jawa Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



2) Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama :



Butir Pertanyaan A2



A2



A2 A2 A2



A2



A2 A2



Kelas : Tanggal penilaian Materi/topik :



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



3) Penilaian kompetensi Sikap Antar peserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : Topik : memahami pesan moral pada wacana beraksara Jawa Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 4. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 5. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 6. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



1. 2. 3. 4. 5.



Perilaku



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



4) Jurnal Jurnal Penilaian Nama:



Dilakukan/munc ul Ya Tidak



Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



1. Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Memaparkan pedoman penulisan aksara Jawa 2 Mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa 3 Menyimpulkan pesan moral dari wacana beraksara Jawa



Butir Soal B1 B2 B3



2. Keterampilan a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja b. Bentuk instrumen :Produk c. Kisi-kisi No. 1 2 3



Indikator Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat dalam wacana beraksara Jawa. Mendeskripsikan makna bagian-bagian wacana beraksara Jawa Mendeskripsikan isi Wacana beraksara Jawa dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan kalimat efektif.



Butir Soal



Mengetahui , Kepala Sekolah



Jombang , 12 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd



HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Wacana beraksara Jawa C. Pemahaman Wacana beraksara Jawa Hakikat Wacana beraksara Jawa A



= ha



n



= na



c



= ca



r



= ra



k



= ka



F



= da



t



= ta



s



= sa



w



= wa



l



= la



P



= pa



d



= dha



j



= ja



y



= ya



v



= nya



M



= ma



g



= ga



b



= ba



q



= tha



z



= nga



1. Pasangan H



= ha



N



= na



C



= ca



R



= ra



K



= ka



F



= da



T



= ta



S



= sa



W



= wa



L



= la



P



= pa



D



= dha



J



= ja



Y



= ya



V



= nya



M



G



= ma



B



= ga



Q



= ba



Z



= tha



= nga



2. Aksara Murda !



= Na



%



= Pa



@



#



= Ka



^



= Nya



= Ta



&



= Ga



$



= Sa



*



= Ba



3. Aksara Rekan k+



f+



= Kha



p+



= Dza



= Fa/Va



j+



g+



= Za



= Gha



4. Aksara Swara A



=A



I



=I



E



=E



O



=O



U



=U



5. Angka Jawa 1



=1



2



=2



3



=3



4



=4



5



=5



6



=6



7



=7



8



=8



9



=9



0



=0



6. Sandhangan a. Sandhangan swara ...u



= u



(suku)



...i



I



(wulu)



...e



e



(pepet)



[..



e



(taling)



[ ..o



o



(talingtarung)



* mligi kangge la kapepet (le) , saha ra kapepet (re ) boten wonten, awit sampun wonten aksranipun piyambak la pepet : 2 (le), dene ra pepet = x (re) b. Sandhangan wyanjana ...]



......h



= ...r...



sesulihe panjingan ra



....}



= ....re



c. Sandhangan panyigeg wanda = ....h (wignyan) ...../ = .....r



sesulihe cakara lan pepet



......-



= ...y...



sesulihe panjingan ya



(layar)



......=



= ...ng



cecak



d. Sandhangan pangkon (paten) = .......\ e. Pratandha sanes ?



(adeg-adeg)



= kangge miwiti ukara / alenia.



,



(pada lingsa)



= koma



.



(pada lungsi)



= titik



*menawi wonten pangkon (.......\ ) kawimbuhan pada lingsa (, ) ingkang wujudipun (......\ , ) menika dados gantosipun pada lungsi (titik). f. Lan taksih kathah pratandha sanesipun. 1. Struktur Wacana beraksara Jawa Setelah kalian mengetahui pengertian dari Wacana beraksara Jawa, kita akan belajar merumuskan sturktur dari Wacana beraksara Jawa. Wacana beraksara Jawa memiliki struktur Pernyataan umum >aspek yang dilaporkan >aspek yang dilaporkan. c. Pernyataan umum. Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan disampaikan Contoh : Menapa ingkang kedhah digosaken rikala ngerat wacana nginakaken aksara Jawa d. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum. Contoh: Ingkang kedhah dipun gatosaken rikala nyerat wacana ingkang ngginakaken aksara Jawa inggih menika paugeran penyeratan aksara Jawa Deskripsi struktur teks Wacana beraksara Jawadapat ditabelkan sebagai berikut. NO.



STRUKTUR TEKS



1



Pernyataan umum



2



Aspek yang dilaporkan



WACANA



D. Menangkap Makna Wacana beraksara Jawa Setelah kalian sudah bisa memahami Wacana beraksara Jawa. Pada pembelajaran kali ini kalian akan belajar memaknai Wacana beraksara Jawa. Cermatilah sekali lagi teks Wacana beraksara Jawa ?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go.



?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\, ?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k= mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni= %[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g. ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn. Upacara Gumbregi Ing Kulonprogo Kulonprogo, www.jogjatv.tv - Warga Dhusun Karang Gede, Jatimulyo, Girimulyo, Kulonprogo, ngadani upacara Gumbregi dinten Jemuwah enjing. Ingkang beneh kaliyan upacara adat ing papan sanes salebeting Gumbregi kajawi dipun kirab gunungan wulu wedaling bumi, sedaya raja kaya dipun guyang lajeng dipun kalungi kupat.



Kangge nelakaken panuwun awit sih wilasa dalem Gusti ingkang hakarya jagad awit warga pinaringan rejeki ingkang sempulur, asil panen ingkang maremaken sarta raja kaya ingkang murakabi, dinten Jemuwah enjing puluhan warga Dhusun Karang Gede, Jatimulyo, Girimulyo Kulonprogo, ngadani upacara adat gumbregi. Upacara punika ugi mengku ancas kangge nyuwun pangayoman dhumateng Gusti ingkang hakarya jagad, supados raja kaya lan tanem tuwuh tansah pinaringan kawilujengan, awit raja kaya wau sampun biyantu kadang tani salebetipun olah tetanen. Upacara Gumbregi kapurwakan kirab tumpeng, kupat, gunungan wulu wedaling bumi, sarta raja kaya tumuju dhateng lapangan. Sadumuginipun ing papan ingkang kacawisaken sesepuh desa monjukaken donga kangge nyuwun kawilujengan lan karaharjan wonten ngarsaning Pangeran. Sasampunipun dedonga, tumpeng lan kupat kangge kembul warga. Ing kalodhangan kasebat raja kaya ugi dipun kalungi kupat supados tansah pinaringan kawilujengan. b. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Wacana beraksara Jawa Saat kalian membaca Wacana beraksara Jawa di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Katakata sulit pada teks Wacana beraksara Jawa sebagai berikut No.



Kata Sulit



Arti/Makna



1 2 3 4 5 LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK) B. LK Memahami isi pokok wacana beraksara Jawa LK 1 : LK Hakikat Wacana beraksara Jawa Cermatilah teks berikut ini! ?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go. ?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,



?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k= mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni= %[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g. ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn. LK 2 : LK Struktur wacana beraksara Jawa Deskripsikan struktur teks Wacana beraksara Jawa dengan data yang mendukung! NO 1



STRUKTUR TEKS Pernyataan



PARAGRAF/KALIMAT ………………………………………………………..



umum/klasifikasi



2



Data dilaporkan



yang ………………………………………………………..



3



Data



yang ………………………………………………………..



dilaporkan



LK 3 : LK Wacana beraksara Jawa Deskripsikan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO



KEBAHASAAN



PARAGRAF/KALIMAT



1



Akasara Jawa



………………………………………………………..



2



Pasangan



………………………………………………………..



3



Sandangan



………………………………………………………..



E. LK Menangkap Makna Wacana beraksara Jawa Cermatilah sekali lagi Wacana beraksara Jawa dibawah ini! ?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go. ?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,



?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k= mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujud t_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni= %[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g. ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn.



LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Wacana beraksara Jawa di atas!



No



Kata Sulit



Arti



1



………………………… ………………………………………………………..



2



………………………… ………………………………………………………..



3



………………………… ………………………………………………………..



4



………………………… ………………………………………………………..



LK 2 : Menemukan isi pokok Bagian Wacana beraksara Jawa Temukan makna pada bagian Wacana beraksara Jawa (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)! No



Paragfaf



Interprestasi Makna



1



Paragraf 1



………………………………………………………..



2



Paragraf 2



………………………………………………………..



3



Paragraf 3



………………………………………………………..



Simpulan:....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... .............................. LK 3 : Menginterpretasi isi pokok wacana Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!



WACANA BERAKSARA JAWA ..................................................................................................................... .............................................................................................................



..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... .............................................................................................................



LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi g. Teknik Penilaian



: Observasi



h. Bentuk instrumen : Lembar Observasi i. Kisi-kisi



Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Butir



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku



selalu



dapat



dipercaya



dalam



perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2



Disiplin



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan



waktu



yang



dialokasikan



dalam



pembelajaran



Berprilaku



tidak



mengganggu



siswa



atau



kelompok lain dalam pembelajaran 3



Tanggung



Berperilaku



jawab



kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



pada



tugas



dan



kegiatan



pembelajaran Wacana beraksara Jawa Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik



dari sudut pandang bahasa maupun tata



perilakunya ke semua orang. 4.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. 1.



Pernyataan



Ya



Tidak



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/ semester Topik



: : memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan wacanamacapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan Wacana beraksara Jawa



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



Tidak



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



d. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas :



No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN Petunjuk 1.



Baca secara cermat Wacana beraksara Jawa berikut! ?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go. ?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\,



?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k= mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumu judt_lpzn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni= %[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g. ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn.



2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!



a.



Berdasarkan Wacana beraksara Jawa yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Wacana beraksara Jawa! 1. Menapa irah-irahan Wacana menika? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ............... 2. Menapa wosing wacan menika? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ............... 3. Menapa Nilai moral saking wacan! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ...............



a. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa,



jelaskan ajaran moral yang terdapat di dalam



wacanatersebut! b. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa, deskripsikan isi pokok wacana tersebut !



Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Wacana beraksara Jawa No.



Aspek dan Kriteria 1. Menapa irah-irahan Wacana menika? 2. Menapa wosing wacan menika? 3. Menapa Nilai moral saking wacan! Total Skor



No.



Skor 2 3 5 10



Aspek dan Kriteria



Skor



1. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang



4



Ajaran moral



mendukung sangat lengkap 2. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang



3



mendukung lengkap 3. Nilai pendidikan wacanacampursari ”Caping Gunung” (tesis,



2



argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang



lengkap 1



4. Nilai pendidikan wacanacampursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap Total Skor No.



9 Aspek dan Kriteria



Skor



Isi Pokok Wacana 1.



Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau sangat



4



sesuai 2.



Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau sesuai



3



3.



Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau kurang



2



sesuai 4.



Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau tidak



1



sesuai Total Skor



6



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN Soal



Paragraf/Kalimat



1



Upacara Gumbregi Ing Kulonprogo



2



Sumangga



3



Sumangga



d. Ajaran Moral Ajaran Moral



Wacana



e. Isi Pokok wacana Wacana



Isi Pokok Wacana



3. Keterampilan Petunjuk Melagukan wacanamacapat dengan Wicara, Pedoman Penskoran :



No. 1.



2.



3.



4.



Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat.



Aspek dan Kriteria Akasara a. Pengunaan aksara sangat tepat b. Pengunaan aksara tepat c. Pengunaan aksara kurang tepat d. Pengunaan aksara tidak tepat Pasangan a. Penggunaan pasangan sangat tepat b. Penggunaan pasangan tepat c. Penggunaan pasangan kurang tepat d. Penggunaan pasangan tidak tepat Sandangan a. Pengunaan sandangan sangat baik b. Pengunaan sandangan baik c. Pengunaan sandangan kurang baik d. Pengunaan sandangan tidak baik Penggunaan Tanda Baca c. Penggunaan Tanda Baca sangat tepat d. Penggunaan Tanda Baca tepat e. Penggunaan Tanda Baca kurang tepat f. Penggunaan Tanda Baca tidak tepat



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal x 100



Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP TEMBANG MACAPAT)



Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA BUDI UTOMO : Bahasa Jawa : XI / 3 : Tembang Macapat (Sinom dan Durma) : 6x45 menit



A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar Tuhan akan keberadaan dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan bahasa Jawa dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan menggunakannya sebagai wiraga dalam melagukan tembang macapat serta sarana komunikasi daerah wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam dalam memahami, melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) menerapkan, dan baik lisan maupun tulisan menganalisis informasi 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa lisan dan tulis melalui Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur, metrum, penerapan undha-usuk diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa bahasa Jawa. dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) baik lisan maupun tulis. 2.3 Menunjukkan perilaku jujur,ujur disiplin, tanggung jawab, dan 2.1.5 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan proaktif dalam memahami, mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun menerapkan, dan pesan menganalisis informasi lisan 2.1.6 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, dan tulis melalui penerapan tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak undha-usuk bahasa Jawa. lain.



isiplin 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab 2.2.13 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Tembang Macapat (Sinom dan Durma) 2.2.14 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran Tembang Macapat (Sinom dan Durma) roaktif 2.2.15 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.16 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran 3.4. Memahami ajaran moral dan Pertemuan 1 menganalisis struktur 3.4.1 Menjelaskan hakikat Tembang Macapat (Sinom dan tembang macapat Sinom dan Durma) Durma 3.4.2 Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Tembang Macapat (Sinom dan Durma) 3.4.3 Mendeskripsikan struktur teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) 3.4.4 Mendeskripsikan ajaran moral Tembang Macapat (Sinom dan Durma) 3.4.5 Menjelaskan kaidah kebahasaanTembang Macapat (Sinom dan Durma) 4.4 Melagukan tembang macapat Pertemuan 2 Sinom dan Durma 4.4.1. Menjelaskan hakikat menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) 4.4.2. Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) Pertemuan 3 4.4.3 Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1



1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) 4. Setelah membaca contoh Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan. Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma). 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma). 4. Setelah memahami Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) Pertemuan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma). 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma). 4. Setelah memahami Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dan mendiskusikan, siswa dapat Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)



D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) a. PengertianTembang Macapat (Sinom dan Durma) b. Struktur teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) c. Kata-kata sukar teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) d. Ajaran moral Tembang Macapat (Sinom dan Durma) e. Kaidah dan metrum Tembang Macapat (Sinom dan Durma) Pertemuan 2 5. Penginterpretasian Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) a. Hakikat menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) b. Interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi, sandi asma, dan ajaran moralserta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) Pertemuan 3 6. Cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma) a. Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan memperhatikan wiraga, wirawa, wiraswara dan wirasa b. Mencipta Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan menggunkana sandi asma. E. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : LCD 2. Alat dan bahan : Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) 3. Sumber Belajar : a. LKS b. Teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) c. Tayangan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters. G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Alokasi Waktu Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit mengkondisikan diri siap belajar. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi Tembang Macapat (Sinom dan Durma) yang akan dipelajari. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran Kegiatan Pembelajarn



a. b. Pendahuluan c. d.



Inti



Penutup



Mengamati menit a. Siswa secara berkelompok mengamati teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang struktur dan metrumTembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan bertanggung jawab. Menanya menit a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan metrum Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumber serta tentang isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)dengan bertanggung jawab. Mengeksplorasi menit a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang struktur, metrum, isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) dengan proaktif dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menentukan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab. c. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penciptaan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) Mengasosiasi 15 menit c. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)dengan jujur dan penuh tanggung jawab. d. Siswa secara berkelompok menyimpulkan tentang cara penciptaan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) Mengomunikasikan 5 menit e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab f. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang Menit isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) berdasarkan struktur dan kaidah. b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa



dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma). d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)dari bebagai sumber. Pertemuan- 2 Alokasi Waktu a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom Pendahuluan dan Durma) yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati menit a. Siswa secara berkelompok mengamati teksTembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab Menanya menit a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang Inti menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat)teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengksplorasi 5 menit a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan Bagian



Kegiatan Pembelajaran



Penutup



tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi 15 menit b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai acara Mengomunikasikan 15 menit e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang interpretasi teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab f. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral) teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma). d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas mencipta teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) yang akan dicara Melagukanan pada pertemuan berikutnya.



Pertemuan- 3 Bagian



Pendahuluan



Alokasi Waktu a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cara Melagukanteks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Kegiatan Pembelajaran



Inti



Penutup



d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati menit a. Siswa secara berkelompok mengamati cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan tepat dengan bertanggung jawab. b. Siswa memperhatikan bagaimana cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan tepat dengan bertanggung jawab. Menanya menit b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data 5 menit a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi 15 menit a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan tepat b. Siswa proaktif untuk mencipta tembang macapat (Sinom dan Durma) dengan menggunakan sandi asma. Mengomunikasikan 15 menit a. Tiap individumelagukan Tembang Macapat (Sinom dan Durma) dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit cara MelagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma)dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan melagukanTembang Macapat (Sinom dan Durma). d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi teks Tembang Macapat (Sinom dan Durma) yang telah cipta terkait isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral untuk di kumpul pada pada pertemuan berikutnya.



I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual



a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi :



No.



Sikap/Nilai



Lembar Observasi Sikap Spiritual Indikator



Butir Pertanyaan



Menghargai dan enggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar mensyukuri dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan keberadaan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan bahasa Jawa wiraga dalam melagukan tembang macapat serta sebagai anugerah wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam Tuhan YangMaha melagukan tembang macapat (Sinom dan Esa sebagai Durma)baik lisan maupun tulisan sarana memahami Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa informasi lisan Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur, dan tulis. metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma)baik lisan maupun tulis. 2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/ Indikator Butir Pertanyaan Nilai 1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran



3 Tanggung jawab



Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran tembang macapat (Sinom dan Durma) Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : X/ Gasal Topik : memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, dan proaktif 7. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 8. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 9. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya Tidak Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



d. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No. Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



2. Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator Butir Soal 1 Merumuskan pengertian atau hakikat tembang macapat (Sinom dan Durma) 2 Mendeskripsikan strukur tembang macapat (Sinom dan Durma) 3 Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang macapat (Sinom dan Durma) 3. Keterampilan a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja b. Bentuk instrumen :Produk c. Kisi-kisi No.



Indikator Butir Soal 1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat dalam tembang macapat (Sinom dan Durma). 2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian tembang macapat (Sinom dan Durma)



3 Mendeskripsikan isi tembang macapat (Sinom dan Durma) dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan kalimat efektif.



Mengetahui , Kepala Sekolah



Jombang , 12 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd



HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Tembang macapat (Sinom dan Durma) F. Pemahaman Tembang macapat (Sinom dan Durma) 2. Hakikat Tembang macapat (Sinom dan Durma) TEMBANG MACAPAT Tembang macapat (Sinom dan Durma) adalah teks yang merupakan jabaran tentang suatu objek dari hasil pengamatan. Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan umum yang dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan. Cermatilah tembang macapat (Sinom dan Durma) berikut ini! MACAPAT Sadurungé para siswa nyekar salah sawijining tembang macapat, beciké kudu ngerti luwih dhisik tembang macapat iku apa, jinising tembang macapat apa waé, paugeraning tembang macapat kuwi kepiye, kepiyé anggoné nyekar, lsp. Perlu dimangertèni yèn ing kasusastran Jawa iku tembang bisa kapérang dadi Tembang Ageng utawa Tembang Gedhé, Tembang Tengahan, Tembang Alit, lan Tembang Dolanan. Tembang macapat klebu jinising Tembang Alit amarga paugeran tembangé klebu luwih prasaja tinimbang Tembang Gedhé lan Tengahan. Tembang macapat iku duwé konvensi (aturan) metrum yaiku anané guru gatra, guru wilangan, lan guru lagu. Saliyané kuwi, tembang macapat ngandhut kagunan basa kayata rerengganing basa kang bisa awujud tembung-tembung kawi, tembung-tembung éntar, wangsalan, lan liya-liyané. Tembang macapat sapada (sebait) kedaden saka cacahing guru gatra, guru wilangan, lan guru lagu. Guru gatra yaiku cacahing gatra/larik/baris saben sapada tembang. Cacahing wanda (suku kata) saben sagatra kuwi diarani guru wilangan, lan tibaning swara (huruf vokal, dudu konsonan) ing pungkasaning gatra kuwi kasebut guru lagu. Guru lagu lan guru wilangan saben tembang macapat duwe paugeran dhéwé-dhéwé. Jinising tembang macapat kuwi nganti saiki ana kang nyebut 9, 11, 14, 15 lan sapituruté. Ora perlu bingung kanggo nyebutaké cacahing tembang macapat, kang penting nganggo dhasar lan wewaton. Miturut buku Tembang Macapat (Arintaka, 1981) cacahing tembang macapat kuwi ana 11 iji, yaiku: Mijil, Kinanthi, Sinom, Asmarandana, Dhandhanggula, Gambuh, Maskumambang, Durma, Pangkur, Megatruh, lan Pocung. Sajroning tembang ana sebutan laras/lrs (Pélog/Pl lan Slendro/Sl), pathet (Nem/6, Sanga/9, lan Manyura/Myr ing laras Slendro; Lima/5, Nem/6, lan Barang/Br ing laras Pélog), pedhotan, titi laras, lsp. Laras yaiku swara kang ajeg dhuwuré, ora owah, kasebut uga nada, sistem nada/ tonal system. Laras Slendro ateges sistem nada kang manut cendhèk-dhuwuré, interval gamelan slendro, semono uga laras pélog. Titi laras yaiku notasi nada kang ditulis manut sistem nada laras lan patheté. Déné pathet yaiku ukuran endhek-dhuwuring laras, minangka wates wilayah nada. Yen mung digrambyang, dakkira kangelan anggone ngecakaké. Apamaneh tumrap pawongan kang babar pisan durung naté sinau larasing gamelan. Mula kareben luwih nges, yèn sinau



tembang kuwi kudu ngadhep alat gamelan, gendèr upamané. Kanthi mangkono kaajab bisa ngepasakée laras lan patheté tembang mau. (Sumaryono, 2) 3. Struktur Tembang macapat (Sinom dan Durma) Setelah kalian mengetahui pengertian dari tembang macapat (Sinom dan Durma), kita akan belajar merumuskan sturktur dari tembang macapat (Sinom dan Durma). Tembang macapat (Sinom dan Durma) memiliki struktur Pernyataan umum>aspek yang dilaporkan>aspek yang dilaporkan. e. Pernyataan umum.Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan disampaikan Contoh : Tembang macapat menika nggadahi paugerang ingkang baken inggih menika guru wilangan, guru lagu, saha guru gatra f. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum. Contoh:guru wilangan inggih menika cacahing wanda saben sagatra, guru lagu inggih menika tibaning swara ing saben pungkasaning gatra, guru gatra ingggih menika cacahing gatra saben sak pada. Deskripsi struktur teks Tembang macapat (Sinom dan Durma)dapat ditabelkan sebagai berikut. NO. STRUKTUR TEKS JENIS TEMBANG 1 Pernyataan umum Pada Sinom dan Durmagatra pertama 2 Aspek yang dilaporkan Pada Sinom dan Durmagatra seterusnya G. Menangkap Makna Tembang macapat (Sinom dan Durma) Setelah kalian sudah bisa memahami tembang macapat (Sinom dan Durma). Pada pembelajaran kali ini kalian akan belajar memaknai tembang macapat (Sinom dan Durma). Cermatilah sekali lagi teks tembang macapat (Sinom dan Durma) DURMA, Pl. Barang



3



5 5



Si Sapi-rang 2 3



6 32



7



mi-jo, 5



5



Ba-ngetnggo-ne @ # @ 7 Nga-jak 6 6 Si 6



7



we-ruh



7



E–pang -e 2 3 5



7



7



pe-lem



z5c6 3



5



ke-pi-ngin 5 6



kan–ca–ni-ra 6 6 z6c7 5



kun-cung 7 @



Sa–mi-ja 5 6



7



me-lu @ @



6



u-ga z@c! @



z#c@



me–nekmakplin-thik 5 z3c2 sem-pal 6 7



7



z6c75



6



z6c7



pi–rang –



Sa–mi-ja



ti-beng



si–ti



SINOM GRANDEL Pelog Barang 2 3 3 3 2 2 2 72 3 2 7 . 0 Lir bra - ta - ning REK – si wi ra, 7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0 Mi - ca - ra reh SA - du - bu di, 6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0 Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas, 6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . Me - me – nget mring PRA ta ru ni, 3 3 3 3 3 2 72 3 . 0 Wit jro - ning JA - man mang - kin, 5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 Keh ru - be - da SU ma ra 6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0 Yen li - mut RA- si - keng tyas, 6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0 Ko- rup mring reh KAR - ja si sip, 2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 2 . 0 Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u -



0



53 . 2 . 0 wung,



.



5 ta



.



6



53 .



-



ma.



c. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada tembang macapat (Sinom dan Durma) Saat kalian membaca tembang macapat (Sinom dan Durma) di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa.Kata-kata sulit pada teks tembang macapat (Sinom dan Durma) sebagai berikut No. Kata Sulit Arti/Makna



LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK) C. LK Memahami Isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) LK 1 : LK Hakikat Tembang macapat (Sinom dan Durma) Cermatilah teks berikut ini! KAWRUH TEMBANG MACAPAT Tembang/sekar inggih menika reriptan utawi dhapukaning basa mawi paugeran tartamtu (gumathok) ingkang pamaosipun kedah dipunlagokaken nganggé kagunan swanten (Padmosoekotjo,1960:25). Macapat menika sekar tradhisional ing tlatah Jawa. Macapat ugi



mrathah wonten ing kabudayan Bali, Madura, saha Sunda. Menawi dipuntingali saking kérata basa, macapat menika tegesipun maca papat-papat. Maosipun sekar macapat pancèn wonten ingkang rinakit saben sekawan wanda (sukukata). Nanging boten sedaya gatra sekar macapat saged kawaos papat-papat. Sekar menika kinten-kinten tembé kémawon wonten ing pungkasaning jaman Majapahit saha wiwitan walisanga nyepeng kuwasa. Nanging menika ugidèrèng mesthi, amargi boten wonten ingkang gathuk saged mesthèkakén. Macapat kathah dipunanggé ing sapérangan Sastra Jawa Tengahan lan Sastra Jawa Énggal. Menawi dipunsandhingaken kaliyan Kakawin, paugeran-paugeran utawi metrum ing sekar macapat langkung gampil. Kitab-kitab jaman Mataram Énggal, kadosdéné Wédhatama, Wulangrèh, Serat Wirid Hidayat Jati, Kalatidha, saha sanès-sanèsipun dipunrakit nganggé sekar macapat. Paugeran-paugeran menika wonten ing: • Guru gatra: cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia:bait). • Guru wilangan: cacahing wilangan wanda (Indonesia: sukukata) saben gatra. • Guru lagu: tibané swara ing pungkasaning saben gatra. Panyekaring tembang macapat menika temtunipun kedah kaselarasaken kaliyan titi laras (notasi), laras, saha pathetipun gamelan. Déné urut-urutanipun sekar macapat menika sami kaliyan lampahing manungsa saking jabang bayi abang dumugi tumekaning pejah.Mungguh urut-urutanipun sekar, kadosta mekaten: • Maskumambang.Gambaranipun jabang bayi ingkang taksih wonten ing kandhutan ibunipun, dèrèng kawruhan jalèr utawi èstri. Mas tegesipun dèrèng ningali kakung utawi èstri, kumambang tegesipun gesang ngambang wontening kandhutan ibunipun. • Mijil.tegesipun sampun miyos saha cetha kakung utawi èstri. • Sinom.tegesipun kanoman, minangka kalodhangan ingkang paling wigati kanggenipun tiyang anom supados saged ngangsu kawruh sakathah-kathahipun. • Kinanthi.Saking tembung kanthi utawi tuntuning kang ateges dipuntuntun supados saged mlampah ngambah panguripaning alam ndonya. • Asmarandana. Ateges rasa tresna, tresna marang liyan (jalèr saha èstri saha kosok wangsulipun) ingkang sedaya wau sampun dados kodrat Ilahi. • Gambuh. Saking tembung jumbuh/sarujuk ingkang ateges bilih sampun jumbuh/sarujuk lajeng dipungathukaken antawisipun kakung saha jaler ingkang sami-sami nggadahi raos tresna wau,ing pangangkah supados sageda gesang bebrayan. • Dhandhanggula.Nggambaraken gesangipun tiyang ingkang saweg remen,menapa ingkang dipungayuh saged kasembadan. Kelakon gadhah sisihan/kulawarga, gadhah putra,gesang cekap kanggé sakulawarga. Pramila menika tiyang ingkang saweg bungah/ bombong penggalihipun, saged dipunwastani sekar dhandhanggula. • Durma.Saking tembung darma/wèwèh. Tiyang bilih sampun rumaos kacukupan gesangipun, banjur tuwuh raos welas asih marang kadang mitra sanèsipun ingkang sawenandhang katresnan, pramila banjur tuwuh raos kekarepan darma/wèwèh marang sapadha-padha. Sedaya wau dipunsengkuyung ugi saking piwulangipun agami saha watak sosialipun manungsa. • Pangkur. Saking tembung mungkur ingkang ateges nyingkiri hawa nepsu angkara murka. Ingkang dipunpenggalih kekarepan tansah wèwèh marang sapadha-padha. • Megatruh.Saking tembung megatroh utawi pegatrohipun/nyawanipun,awit sampun titi wancinipun katimbalan marak sowan mring Sang Maha Kawasa. • Pocung.Bilih sampun dados layon/mayit banjur dipunbungkus mori putih utawi dipocong sadèrèngipun kasarèkaken. Saged ugi kababar kados mekaten: Manungsa lair ing ngalam donya medal saking guwa garba (Mijil), nalika taksih alit



kedah dipuntuntun utawi dipunkanthi (Kinanthi), bilih sampun mudha taruna (Sinom), gadhah raos tresna utawi paring katresnan marang tiyang sanès (Asmaradana). Ingkang saweg nandhang asmara swasananipun ketingal éndah saha manis (Dhandhanggula). Sasampunipun mengku kulawarga kedah mangertos (Gambuh) marang prakaraning gesang. Menawi sampun sepuh gesang bakal ngambang (Maskumambang) menggalih donya saha akhérat. Tambah sansaya mundur (Durma) mungkuring kadonyan (Pangkur) ngadhepi akhérat mula genturng ibadah. Sasampunipun pejah ateges pegat ruhipun (Megatruh). Banjur dibuntel utawi dipunpocong (Pocung). Tabel Sekar Supados langkung gampil mbédakakén setunggal saha setunggalipun, inggih menika guru gatra, guru wilangan saha guru lagu saking sekar-sekar wau, saged dipuntata jroning tabel kados ing ngandhap menika: Guru gatra, guru wilangan saha guru lagu tembang macapat



O



Jenengé Tembang askumambang cung ambuh Megatruh ijil nanthi smaradana urma ngkur 10. nom 11. handhanggula



Guru Gatra 4 4 5 5 6 6 7 7 7 9 10



Guruwilangan GuruLagu 12i 6a 12u 6a 7u 10u 12u 10i 6o 8u 8a 12a 8a 11i 8a 10i 10a



3 8i 8i 12i 8u 10e 8a /o 6a 8u 8a 8e



8a 12a 8u



8o 8o



10i 8a 7a 7a 7u



6u 8a 7a 12u



8u 5a 8a 8u 7a



8i 8a



12a 12i



(karangkumsaking pinten-pinten sumber) Kawangsulana pitakenan ing ngandhapmenikamawibasa Jawa krama! 1.Menapaingkangdipunwastanitembangmenika? ......................................................................................................................................... ..... 2.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanitembangmacapat menika? ......................................................................................................................................... ..... 3.Kasebatna paugeraning tembangmacapat! ......................................................................................................................................... ..... 4.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanigurugatra? ......................................................................................................................................... ..... 5.Menapaingkangdipunwastaniguruwilanganmenika? .........................................................................................................................................



..... 6.Menapaingkangdipunwastanigurulagumenika ......................................................................................................................................... ..... 7.Kasebatnajinising tembangmacapat! ......................................................................................................................................... ..... 8.Kadospundipanyekaring tembangmacapat menika? ......................................................................................................................................... ..... LK 2 : LK Struktur Tembang macapat (Sinom dan Durma) Deskripsikan struktur teksTembang macapat (Sinom dan Durma)dengan data yang mendukung! NO STRUKTUR TEKS PARAGRAF/KALIMAT 1 Pernyataan ……………………………………………………….. umum/klasifikasi 2 Data yang dilaporkan……………………………………………………….. 3 Data yang dilaporkan ………………………………………………………..



LK 3 : LK Metrum Tembang macapat (Sinom dan Durma) Deskripsikan kaidahkebahasaan teks eksposisi dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO KEBAHASAAN PARAGRAF/KALIMAT 1 Guru Wilangan ……………………………………………………….. 2 Guru Lagu



………………………………………………………..



3 Guru Gatra



………………………………………………………..



H. LK Menangkap Makna Tembang macapat (Sinom dan Durma) Cermatilah sekali lagi tembang macapat (Sinom dan Durma)dibawah ini!



SINOM GRANDEL



Pelog Barang 2 3 3 3 2 2 2 72 3 2 7 . 0 Lir bra - ta - ning REK – si wi ra, 7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0 Mi - ca - ra reh SA - du - bu di, 6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0 Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas, 6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0 Me - me – nget mring PRA ta ru ni, 3 3 3 3 3 2 72 3 . 0 Wit jro - ning JA - man mang - kin, 5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0 Keh ru - be - da SU ma ra wung, 6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0 Yen li - mut RA- si - keng tyas, 6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0 Ko- rup mring reh KAR - ja si sip, 2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0 Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u ta ma. LK 1 : Menangkap Makna kata Sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada tembang macapat (Sinom dan Durma)di atas! No Kata Sulit Arti ………………………… ……………………………………………………….. ………………………… ……………………………………………………….. ………………………… ……………………………………………………….. ………………………… ………………………………………………………..



LK2 : Menemukan Makna Bagian Tembang macapat (Sinom dan Durma) Temukan makna pada bagian tembang macapat (Sinom dan Durma) (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)! No Jenis Tembang Interprestasi Makna 1 Durma ……………………………………………………….. 2



Gambuh



………………………………………………………..



Simpulan:............................................................................................................................................. ....................................................................................................................................................... ................................................................................................................................................. LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) Makna Setelah menginterprestasikan makna, kemudian parafrasekan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!



Sinom, Durma ......................................................................................................................... ......................................................................................................... ................................................................................................................... ............................................................................................................... ................................................................................................................... ............................................................................................................... ................................................................................................................... ............................................................................................................... ................................................................................................................... ............................................................................................................... ................................................................................................................... ............................................................................................................... ................................................................................................................... ............................................................................................................... ................................................................................................................... ...............................................................................................................



LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi



a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/ Indikator Butir Nilai Pertanyaan 1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran 3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran tembang macapat (Sinom jawab dan Durma) Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik



Mata pelajaran Kelas/ semester Topik



Indikator



: Bahasa Jawa : : memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dan Durma) : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, dan proaktif



1.Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2.Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3.Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. Perilaku Dilakukan/muncul Ya Tidak Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



g. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



2. PENGETAHUAN TES URAIAN Petunjuk 2. Baca secara cermat tembang macapat (Sinom dan Durma) berikut! 3. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! b. Berdasarkan tembang macapat (Sinom dan Durma) yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang tembang macapat (Sinom dan Durma)! 1.Menapaingkangdipunwastanitembangmenika? .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................



.................................................................................................................................... ............... 2.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanitembangmacapat menika? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ............... 3.Kasebatna paugeraning tembangmacapat! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ............... 4.Kaandharnamenapaingkangdipunwastanigurugatra? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .......... 5.Menapaingkangdipunwastaniguruwilanganmenika? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .......... .................................................................................................................................... ..... 6.Menapaingkangdipunwastanigurulagumenika? .................................................................................................................................... ..... .................................................................................................................................... ..... 7.Kasebatnajinising tembangmacapat! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ............... 8.Kadospundipanyekaring tembangmacapat menika? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .......... c. Berdasarkan tembang Macapat (Sinom dan Durma), jelaskan ajaran moral yang terdapat di dalam tembang tersebut! Berdasarkan tembang macapat (Sinom dan Durma), deskripsikan Wicara, Wirama, Wirasadan Wiraga dalam melagukan tembang macapat tembang tersebut !



SINOM GRANDEL Pelog Barang 2 3 3 3 2 2 Lir bra - ta - ning REK – si



2 72 3 wi -



2 7 . ra,



0



7 2 2 2 2 2 . 3 . 27 . 6 . 0 Mi - ca - ra reh SA - du - bu di, 6 7 2 3 . 2 . 7 6 . 72 73 . 2 7 . 0 Mar –su - di mrih DI - pa - ning tyas, 6 7 7 7 . 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0 Me - me – nget mring PRA ta ru ni, 3 3 3 3 3 2 72 3 . 0 Wit jro - ning JA - man mang - kin, 5 6 6 6 . 6 . 3 . 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0 Keh ru - be - da SU ma ra wung, 6 7 2 3 . 6 7 2 72 3 . 2 7 . 0 Yen li - mut RA- si - keng tyas, 6 7 7 7 7 6 . 7 . 2 32 . 7 6 . 0 Ko- rup mring reh KAR - ja si sip, 2 3 3 3 . 5 . 6 6 6 6 3 5 6 7 . 5 . 6 53 . 2 . 0 Te – mah sir – na TA - ler –ing ti - tah u ta ma. Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Tembang macapat (Sinom dan Durma) No. Aspek dan Kriteria Skor 1. Menapaingkangdipunwastanitembangmenika? 1 2. Kaandharnamenapaingkangdipunwastanitembangmacapat menika? 1 3. Kasebatna paugeraning tembangmacapat! 1 4. Kaandharnamenapaingkangdipunwastanigurugatra? 1 5. Kadospundipanyekaring tembangmacapat menika? 2 6. Menapaingkangdipunwastanigurulagumenika? 1 7. Kasebatnajinising tembangmacapat! 2 8. Menapaingkangdipunwastaniguruwilanganmenika? 1 Total Skor = 10 No. Aspek dan Kriteria Skor Ajaran moral 5. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang 3 mendukung lengkap 6. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi, 2 dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap 7. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap 1 Total Skor = 9 No. Aspek dan Kriteria Skor Wicara, Wirama, Wirasadan Wiraga dalam melagukan tembang macapat 5. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan 3 tembang macapatdan data mendukung atau sesuai 6. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan 2 tembang macapatdan data mendukung atau kurang sesuai 7. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan 1 tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak sesuai Total Skor = 6



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUA Soal Paragraf/Kalimat Tembang/sekar inggih menika reriptan utawi dhapukaning basa mawi paugeran tartamtu (gumathok) ingkang pamaosipun kedah dipunlagokaken nganggé kagunan swanten Macapat menika tegesipun maca papat-papat Paugeran-paugeran menika wonten ing: •Guru gatra : cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia: bait). •Guru wilangan : cacahing wilangan wanda (Indonesia: suku kata) saben gatra. •Guru lagu : tibané swara ing pungkasaning saben gatra. Guru gatra inggih menika cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia: bait). Panyekaring tembang macapat menika temtunipun kedah kaselarasaken kaliyan titilaras (notasi), laras, saha pathetipun gamelan Guru laguinggih menikatibané swara ing pungkasaning saben gatra. Maskumambang, Pocung, Gambuh, Megatruh, Mijil, Kinanthi, Asmaradana, Durma, Pangkur, Sinom, Dhandhanggula Guru wilangan inggih menika cacahing wilangan wanda (Indonesia: suku kata) saben gatra.



f. Ajaran Moral Ajaran Moral



Tembang



g. Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga Tembang Wicara, Wirama, Wirasadan Wiraga



3. Keterampilan Petunjuk Melagukan tembang macapat dengan Wicara,



Wirama, Wirasadan Wiraga yang tepat.



Pedoman Penskoran :



No.



Aspek dan Kriteria Wicara e. Pelafalan konsonan dan vokal sangat tepat f. Pelafalan konsonan dan vokal tepat g. Pelafalan konsonan dan vokal kurang tepat h. Pelafalan konsonan dan vokal tidak tepat Wirama e. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok sangat tepat f. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tepat g. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok kurang tepat h. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tidak tepat Wirasa e. Pengahatan terhadap tembang sangat baik f. Pengahatan terhadap tembang baik g. Pengahatan terhadap tembang kurang baik h. Pengahatan terhadap tembang tidak baik Wiraga g. Gestur dan mimik sangat sesuai dengan isi tembang h. Gestur dan mimik sesuai dengan isi tembang i. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi tembang j. Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi tembang



Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal x 100



Mencipta Tembamng Macapat (Sinom dan Durma) dengan menggunakan sandi asma. Sandiasma Tembang Tembung “sandiasma” saka tembung “sandi” kang ateges sambung, gandheng. Ning jaman saiki ateges : samar utawa wadi. “asma” ateges jeneng. Dadi sandiasma tegese : asma utawa jeneng panganggit kang sinandi utawa sinamar ing sajroning tembang. Sandiasma iku akeh banget tinemu ing layang-layang kang sinawung ing tembang. Pangripta kepengin nuduhake asmane, nanging ora kanthi melok, mulane asma iku sinamar sajroning karangane. Pujangga kang seneng migunakake



Mungguh pamasangane sandiasma iku mapan ing : 1. Manggon saben angkataning pada lingsa utawa gatra (wiwitaning gatra) Tuladha : Dhandhanggula Dyan ingepuh pamesuning budi Mandar wagu gantining giyata Trima mung sakendhake Gumulung langing kayun Ruwetira tan den pengeti Saliring tata sastra Srananing mangapus Suwung tan lir prameng basa Marmanira wadhah wadhak tanpa sari Tangeh mirip sarjana ( Dyan Mantri Guru Sasrasumarta) Marsudi raras mangun memanis, Ya kinarya mencare kabudayan, Nadyan sapala tebane, Dwi sedya kang tinuju, Raras traping budaya jawi, Harjaning kang bebrayan, Jatiningtinemu, Jejer gelar punang sastra, Nenggah hanacaraka warah sinandi, Antuka kautaman Rarasing kang sekar sarkara mrih, Den aksama dening sang sudyarsa, Ngawekani wengkuning reh, Berawing para ratu, Ilanga kang sesangker sarik, Rongas westhining angga, Gagating tyas antuk, Wartaning kang parotama, Sinung tengran sembah trus sukaning budi, Tataning kang carita (coba golekana sandiasmane) 2. Manggon ing pungkasaning pedhotan Songsong goRA candraning hartati, Lwir winiDYAN saroseng parasdya, Ringa-riNGA pangriptane Tan darBE labdeng kawruh, angruruhI wenganing budi, kang miRONG ruhareng tyas, jaGA angkara nung,



minta luWAR ing duhkita, ajwa kongSI kewran lukiteng kinteki, kang kaTA ginupta 3. Manggon ing angkataning pedhotan Sinom Lir brataning REKsiwara, Micara reh SAdubudi, Marsudi mrih DIpaning tyas, Memenget mring PRA taruni, Wit jroning JAman mangkin, Keh rubeda SUmarawung, Yen limut RAsikeng tyas, Korup mring reh KARja sisip, Temah sirna TAlering titah utama. 4. Manggon ing sajroning gatra Sinom Sageda sabar santosa, Mati sajroning ngaurip, Kalis ing reh haru-hara, Murka angkara sumingkir, Tarlen meleng malatsih, Sanityaseng tyas mematuh, Badharing sapudhendha, Antuk majar sawatawis, BoRONG angGA saWARga meSI marTAya 5. Manggon ing wiwitaning pupuh RAsikaning sarkara kaesthi,……………………pupuh Dhandhanggula HAsasmita wadyanira,…………………………pupuh sinom DYANcepu kinon ningali,……………………pupuh Asmaradana NGAwu-awu ing pamuwus nguwus-uwus,……pupuh Pocung BEla tapaning wardaya,………………………..pupuh Pangkur Iyeg iyas sabiyantu,……………………………pupuh Gambuh RONG perkara pilihen salah satunggal,……….pupuh Durma GAgat bangun angun-angun ing praja gung,…..pupuh Megatruh WARnanen tanah ing sabrang,…………………pupuh Pangkur SIra sang Prabu kalihnya,………………………pupuh Girisa TAlining wong abecik,………………………….pupuh Asmaradana 6. Manggon ing wekasaning pedhotan lan gatra REling karSA mrih sarkara wreDI Mindha wiPRA murweng wasitarJA Tambuh paRAN surasaNE, Mung sarWA tibeng duDU, TinemaHA tilaring wiJI, Lire KANG ngripteng kraMA, NeNGA ring pangaPUS, Tan wrin suAL myang pangiJAS,



Mrih prasaJA mung lininga woding kaWI, RinenGA panggupiTA.



7. Manggon ing wiwitaning pada Gambuh 1. RAsaning tyas kayungyun, Angayomi lukitaning kalbu, Lambarana kalawan eninging ati Kabekta kudu pitutur, Sumingkir ing reh tyas mirong 2. DEN samya amituhu, Ing sajroning jaman kalabendu, Jogya samya nyenyuda hardening ati, Anenuntun mring pakewuh, Uwohing panggawe awon. 3. NGAjapa tyas rahayu, Ngayomana sesameng tetuwuh, Wahanane gendhak angkara kalindhih, Ngendhangken pakarti dudu, Dinulu luwar tibeng doh. 4. BEda kang ngaji pupung, Nir waspada rubedane tutut, Kekinthilan manggong agung atut wuri, Tyas riwut ruwet dahuru, Karep sinerung agoroh. 5. Ilang budayanipun, Tanpa baju wejane ngalumpuk, Saciptane wardaya ambebayani, Ubayane ora paju, Kari kataman pakewoh.



6. RONG asta wus katekuk, Kari ura-ura kang pikantuk, Dhandhanggula lagu palaran sayekyi, Abot ing sih swarni karo. 7. GAlap gansuling tembung, Kipujangga panggupitanipun, Rangu-rangu pamangguning reh harjanti, Tinangapan prana tambuh, Katentu nawang prihatos. 8. WARtine para jamhur, Pamasing warsita tanpa wus, Wahanane apan owah angowahi, Yeku sangsaya pakewuh, Ewuh aja kang linakon. 9. SIdaning kalabendu, Saya ndadra hardening tyas limut, Nora kena sinirep limpading budi, Lamun during mangsanipun, Malah sumuking angradon. 10. TAtane tumruntun, Panuntuning tyas angkara antuk, Kaladesa wenganing karsa kaeksi, Limut kalimput angawut, Mawut sanggyaning dumados.



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA BUDI UTOMO : Bahasa Sastra dan Budaya Jawa : XI/2 : Artikel Berbahasa Jawa : 8 x 45 menit



A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan proaktif dalam memahami, menerapkan dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



Indikator Pencapaian



1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami isi struktur, ejaan, kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti di dalam memahami dan menulis artikel baik lisan maupun tulisan 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur, ejaan, kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti di dalam artikel baik lisan maupun tulis.



Jujur 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Disiplin 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran



2.2.4



Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab 2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran memahami dan menulis artikel berbahasa Jawa 2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran memahami dan menulis artikel berbahasa Jawa Proaktif 2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan informasi 2.2.8 Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran 3.5 Memahami artikel yang Pertemuan 1 memuat budi pekerti 3.5.1 Menjelaskan hakikat artikel 3.5.2 Mengidentifikasi dan mengartikan kata-kata sukar dalam teks artikel 3.5.3 Mengungkapkan isi pokok artikel berbahasa Jawa 3.5.4 Mengungkapkan pesan moral atau nilai-nilai budi pekerti yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa 4.5 Menulis artikel yang Pertemuan 2 memuat budi pekerti 4.5.1. Mencari informasi/ contoh artikel dari berbagai media 4.5.2. Menyebutkan hakikat teknik penulisan artikel. 4.5.3. Menginterpretasikan (menentukan tema, judul, kerangka artikel) Pertemuan 3 4.5.4. Mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti (mengembangkan kerangka artikel menjadi karangan dengan memperhatikan pilihan kata, ejaan dan kaidah penulisan artikel) Pertemuan 4 4.5.5 Mempresentasikan hasil penulisan artikel C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengungkapkan isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku proaktif dalam mencari informasi dan berdiskusi tentang artikel berbahasa Jawa. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur dan proaktif dalam memahami isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa.



4. Setelah membaca contoh artikel dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa baik melalui lisan maupun tulisan. Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan teknik penulisan artikel. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi struktur dan teknik penulisan artikel. 3. Setelah memahami hakikat teknik penulisan artikel dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi struktur dan teknik penulisan artikel yang memuat nilai budi perkerti. Pertemuan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam mempraktikan menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti. 3. Setelah menginterpretasikan teknik penulisan artikel dan mendiskusikan, siswa dapat mempraktekkan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti. Pertemuan 4 1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku tanggung jawab, dan proaktif dalam mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti. 3. Setelah praktek menulis artikel, siswa dapat mempresentasikan hasil tulisannya di depan kelas. D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman artikel a. Pengertian makna artikel b. Kata-kata sukar dalam teks artikel c. Nilai budi pekerti yang terkandung dalam teks artikel Pertemuan 2 2. Penginterpretasian artikel a. Struktur artikel b. Hakikat menginterpretasi teknik penulisan artikel c. Interpretasi (menentukan tema, judul, cengkorongan) artikel Pertemuan 3 3. Praktik menulis artikel a. Mempraktikan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti Pertemuan 4 4. Presentasi hasil praktik menulis artikel a. Mempresentasikan hasil menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti



E. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : Teks artikel, kalawarti 2. Alat dan bahan : LCD, papan tulis, Laptop, boardmarker, kertas 3. Sumber Belajar : a. Poerwadarminta,W.J.S. 1939. Baoesastra Jawa. Batavia: J.B. Wolters’ UitgeversMaatschappij N.V. b. Kalawarti Djaka Lodang, Panjebar Semangat, Jaya Baya, Mekar Sari c. LKS d. Internet G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Pendahuluan



Inti



Alokasi Waktu a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan 10 menit mengkondisikan diri siap belajar. b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi memahami dan menulis artikel yang akan dipelajari. c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran Mengamati 10 menit a. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca teks artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. b. Siswa secara berkelompok mencermati isi pokok artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. c. Siswa secara berkelompok mencermati pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. Menanya 10 menit a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang isi pokok artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pesan moral yang terkandung di dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab Mengksplorasi 15 menit a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang isi pokok artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan proaktif dan bertanggung jawab Kegiatan Pembelajaran



Penutup



b. Siswa secara individu mencoba menentukan isi pokok dan pesan artikel berbahasa Jawa yang memuat budi perkerti dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab. Mengasosiasi 15 menit a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi pokok artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dengan jujur dan penuh tanggung jawab. b. Siswa secara berkelompok menyimpulkan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dengan jujur dan penuh tanggung jawab. Mengomunikasikan 15 menit a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang, isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang isi 15 menit pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti. b. Siswa melakukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan isi pokok dan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dari berbagai sumber.



Pertemuan- 2 Bagian



Pendahuluan



Inti



Alokasi Waktu a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan 10 menit mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun. b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi memahami dan menulis artikel yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat. c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab 10 menit Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati teks artikel dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi ( isi, struktur, mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti ) teks artikel dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab Kegiatan Pembelajaran



Penutup



Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menginterpretasikan teknik penulisan artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasikan teknik penulisan teks artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasikan teknik penulisan artikel dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dari berbagai media Mengomunikasikan a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang interpretasi teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang interpretasi teknik penulisan artikel ( isi, struktur, mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti ) dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan interpretasi teknik penulisan artikel ( isi, struktur, mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti ) di dalam memahami dan menulis artikel. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberik an umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas menulis teks artikel yang akan didiskusikan pada pertemuan berikutnya.



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



15 menit



Pertemuan- 3 Bagian



Kegiatan Pembelajaran



Pendahuluan



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi praktik penulisan isi, struktur, mekanik/ejaan, kaidah penulisan dan diksi serta budi pekerti artikel yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat



Alokasi Waktu 10 menit



Inti



Penutup



c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati hasil penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana cara penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan bertanggung jawab Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat Mengomunikasikan a. Tiap kelompok membuat artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti yang tepat d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi teks artikel yang telah ditulis untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.



10 menit



10 menit



15 menit



15 menit 15 menit



15 menit



Pertemuan- 4 Bagian



Kegiatan Pembelajaran



Alokasi Waktu



Pendahuluan



Inti



Penutup



b. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun. c. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi menulis artikel yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat. d. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab e. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati hasil penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dengan bertanggung jawab Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang hasil menulis artikel berbahasa Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data a. Siswa mengoreksi hasil menulis artikel dari aspek diksi, kalimat, bahasa, nilai budi pekerti dengan proaktif dan bertanggung jawab. Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan hasil pengoreksian hasil menulis artikel berbahasa Jawa. Mengomunikasikan a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang interpretasi teknik penulisan artikel berbahasa Jawa yang memuat nilai budi pekerti dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang menulis artikel dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa menerima tugas untuk merevisi hasil menulis teks artikel dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.



H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Penilaian Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrument : Lembar Observasi (Lampiran 3) c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/Nilai Indikator 1. Mensyukuri anugerah Tuhan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik akan keberadaan bahasa Jawa dan benar dalam memahami isi pokok



10 menit



10 menit



10 menit 15 menit 15 menit 15 menit



15 menit



2.



dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, disiplin dan proaktif dalam memahami, menerapkan dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



artikel berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam mengungkapkan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengungkapkan pesan moral yang terkandung dalam artikel berbahasa Jawa. (jujur) Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan menulis artikel berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti. (Tanggung jawab) Berperilaku giat berusaha dan aktif dalam mengumpulkan informasi maupun berdiskusi. (Proaktif) Berperilaku tepat waktu dalam mengumpulkan informasi maupun berdiskusi mengerjakan tugas sesuai waktu yang dijadwalkan (Disiplin)



Penilaian kompetensi sikap melalui Penilaian Diri Nama Kelas Tanggal penilaian Materi/topik



: : : :



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak 1. 2. 3.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya menyelesaikan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4. 5.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



Penilaian kompetensi sikap Antarpeserta Didik Nama Mata pelajaran Kelas/ semester Topik Indikator



: : : : memahami artikel berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti : peserta didik menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, disiplin, dan proaktif



1) Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2) Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3) Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No . 1 2 3 4 5



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya Tidak



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. Penilaian Pengetahuan a. Teknik penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator



Instrumen Soal



1



Mampu menjelaskan hakikat artikel



3



Mampu memahami isi pokok dari artikel berbahasa Jawa Mampu mengetahui pesan moral/nilai moral dalam artikel berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti



4



Menapa tema artikel ing nginggil? Menapa ide pokok paragraf satunggal ? Kaandharna isi pokok waosan artikel ing nginggil! Kaandharna pesan moral ingkang kinandhut ing artikel menika! Kadamelna reringkesaning waosan ing nginggil!



d. Kunci dan pedoman penilaian No. Kunci 1. Unggah ungguh tiyang mertamu 2. Tiyang mertamu kedah dados tamu ingkang becik 3. Tiyang mertamu kedah dados tamu ingkang becik inggih menika kedah angon wayah/ngertos wektu, trapsila, saha boten padu. 4.  Tiyang mertamu kedah angon wayah/ngertos wektu (mertamu sacukupe wae aja kesuwen, rembugan aja nglantur, sing bisa momong pangrasane sing duwe omah)  Tiyang mertamu kedah trapsila (klambi sing sopan, yen disuguhi aja kesusu diombe apa dipangan sadurunge dimanggakake sing duwe omah, yen disuguhi jajan, panganan, anggone njupuk saperlune)  Tiyang mertamu boten pareng padu (menawa sing duwe omah gawe anyel, upamane durung bisa bayar utange, ora netepi janjine, lan barang sing disilih rusak, sanajan nesu dikaya ngapa becike diampet sabisane, sanajan lagi nesu yen mulih tetep pamitan sing apik) 5. Sumangga Skor maksimal Nilai = (Skor maksimal x2) : 3 = 10



Skor 2 2 3



9



4 20



3. a. b. c. d.



Penilaian Keterampilan Teknik penilaian : Portofolio dan performance Bentuk instrumen : Produk Pedoman penilaian : (Lampiran 4 dan 5) Kisi-kisi No. Indikator 1 2



Instrumen Soal



Terampil menulis artikel berbahasa Jawa 1. Kadamela artikel kanthi yang memuat budi pekerti tema bebas umpaminipun babagan budaya, upacara adat, unggah-ungguh, Terampil dalam mempresentasikan hasil obat, tembang, dolanan menulis artikel berbahasa Jawa yang tradisional utawi kesenian memuat budi pekerti tradisional Jawa! 2. Artikel ingkang sampun dados lajeng dipunandharaken wonten ngajeng kelas!



Mengetahui , Kepala Sekolah



Jombang , 12 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd



HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Karya Artikel A. Pemahaman Karya Artikel 1. Hakikat Karya Artikel ARTIKEL 1. Pangertosan Artikel Artikel inggih menika satunggaling karya jurnalistik ingkang wosipun gudhari satunggaling prekawis ing masarakat. Karya menika kaserat dening para ahli, para freelance (tiyang ingkang asring nyerat ing medhia nanging boten kaiket medhianipun), saged ugi para wartawan. Anggenipun mahyakaken gagasan langkung kathah subjektifitas utawi seserepan saha pengalaman panyeratipun piyambak. Karya jurnalistik jenis menika ing ariwarti lumrahipun mlebet wonten kolom artikel /opini. Umpaminipun artikel bab: pralambang kabudayan, upacara adat, kesenian, lsp. 2. Jinising seratan a. Cariyos (narasi) nyariosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara, lan sanes-sanesipun. Tuladhanipun: dongeng, fabel, legenda, mite, lsp. b. Gegambaran (deskripsi) nggambaraken kawontenaning barang, swasana, kedadosan, lsp. Tuladha: seratan bab papan wisata Goa Kiskenda, Pantai Glagah. c. Paparan (Eksposisi) Ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud ancas utawi samubarang sanesipun. Tuladhanipun: caranipun damel tempe, gula aren, gula semut, lsp d. Penggalihan (Argumentasi) nggandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantehni katrangan-katrangan, dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik menapa nggiyataken penggalihan. Tuladhanipun: Pangaribawanipun formalin ing Bakso, Nglestantunaken budaya Jawi, lsp. e. Ajakan (Persuasi) seratan ingkang wosipun ngajak-ajak tiyang sanes supados tuwuh kayakinanipun satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat. Tuladha: Iklan,



pengaosan agami, lsp. 3. Caranipun nyerat artikel: 1) Nemtokaken tema utawi topik ingkang badhe kaserat (prayoginipun topik ingkang enggal) 2) Nemtokaken medhia menapa lan pundi ingkang badhe mahyakaken karya menika (awit saben medhia gadhah paugeran piyambak-piyambak) 3) Nemtokaken irah-irahan 4) Pados bahan-bahan ingkang wonten gegayutanipun kaliyan tema, langkung sae dipunkantheni gambar utawi foto. 5) Damel cengkorongan artikel, saben cengkorongan dipunracik wosipun 6) Mekaraken cengkorongan dados seratan ingkang wetah 7) Basa ingkang dipunginakaken ringkes lan mentes. 8) Ukaranipun prasaja, nanging runtut supados pamaos boten bingung. 9) Antawisipun tema, irah-irahan, lan isi kedah sambung. 10) Boten ajrih, lingsem, mutung menawi seratan ingkang dipunkintun ing medhia boten saged kapacak. Tuladha cengkorongan artikel upacara adat tingkeban No. Cengkorongan Wos 1. Pambuka  Menapa ingkang kasebat upacara adat tingkeban saha menapa ingkang njalari wontenipun upacara tingkeban  Upacara tingkeban minangka paugeranipun tiyang gesang ing bebrayan 2.



Isi



 Ngrembag bab upacara tingkeban mliginipun lampahing upacara 3. Panutup  Dudutan kanthi cara nanduraken raos handarbeni tumrap lestantunipun kabudayan Jawi (kapethik saking: Yogya Basa jilid III, kanthi ewah-ewahan sawatawis) 4. Tuladha artikel WEDANG SECANG KANGGO KASARASAN Wis akeh wong sing ngerti menawa secang mono salah sawijining omben-omben sing bisa kanggo njaga kasarasan. Awak ora kepenak, rada masuk angin, yen diombeni wedang secang anget-anget bisa seger waras. Saiki wis ana produk wedang secang wujud sirup lan bubukan, pangombene luwih praktis lan gampang. Secang urip ing sadhengah papan, bisa ing pegunungan utawa dataran rendah. Yen ing padesan kanggo pager utawa urip ing kebon lan pategalan. Dhuwure watara 5-10 meter, wit lan pange kebak eri tempel sing bengkong. Wite gilig wernane ijo semu soklat. Godhonge majemuk kaya godhong lamtara, wohe polong dawane 8-10 cm ambane 3-4 cm, pucuke kaya cucuk manuk. Yen wis mateng wijine ireng, saben polong ana 3-4 wiji. Kayune bisa diundhuh yen wite wis umur 1-2 taun. Kayu secang yen digodhog wernane banyu malih abang, bisa kanggo bahan cet (pewarna), kayata wernane jajan, inuman, anyaman, lan sapanunggalane. Secang bisa kanggo ngobati lara diare, disentri, watuk getih (TBC), tatu sing nemen, sifilis, malaria, radang selaput lendir mata lan nyeri merga ganggan sirkulasi getih. Kayu secang ngandhut asam galat tanin, resorsin, brassilin, brasilein, d-alfa-phellandrene, ascimene, minyak atsiri sing kasiyate bisa ngendhegake perdarahan, pembersih darah, penawar racun, lan antiseptik. Carane gawe minuman saka secang, njupuk kayu secang sacukupe, ditambah gula pasir, sere, jahe, lan banyu sacukupe. Bahan-bahan mau didheplok (diselep) dadi siji banjur diperes.



Lan disaring. Terus digodhog suwene telung jam. Yen wis adhem diwadhahi ing botol sing wis dikumbah resik (steril). Siap diunjuk. Kajaba kanggo sirup, secang bisa ngobati sawetara peyakit. Ngresiki darah kotor Kerokan kayu secang sacukupe, ketumbar, godhong trawas, digodhog karo banyu, yen wis adhem disaring diombe. Saben dina ngombe kaping pindho esuk lan sore. Diare, mencret Kayu secang 5 gram dikethok-kethok banjur digodhog karo banyu 2 gelas suwene 15 menit. Sawise adhem disaring, dibage loro diombe esuk lan sore. Watuk getih, TBC Kayu secang 11/2 driji dikumbah sing resik diiris-iris cilik. Digodhog karo banyu 4 gelas nganti kari separone. Yen wis adhem disaring, diombe kaping telu saben ngombe 3/4 gelas. Bebuwang getih (berak darah) Kayu secang sadriji diumbah diiris-iris banjur digodhog karo banyu 3 gelas nganti kari separone. Yen wis adhem disaring, ditambah madu diombe. Sedina ngombe kaping pindho esuk lan sore, saben ngombe 3/4 gelas. Radang selaput lendir mata Kayu secang 2 driji dikumbah banjur diiris cilik-cilik, digodhog karo banyu 3 gelas nganti kari separone. Yen wis adhem disaring, banyune kanggo ngrambang mripat sing lara. Swasono, SP Jaya Baya 4/LXI, Minggu IV September 2006 ( Ature: Atim http://jayabaya.wordpress.com/2006/09/14/wedang-secang-kanggo-kasarasan/#more-93)



a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Artikel Saat kalian membaca Artikel ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah katakata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada teks Artikel sebagai berikut No. Kata Sulit Arti/Makna 1 2 3 4 5



Lampiran 2: LEMBAR KERJA (LK) A. LK Memahami Struktur Artikel dan penulisan Artikel sesuai kaidah penulisan dalam menulisan Artikel LK 1 : LK Hakikat Artikel Cermatilah teks berikut ini! DADI TAMU SING NYENENGAKE Tumrape wong Jawa, kedhayohan kuwi padha karo nampa rejeki. Mula yen ana tamu ora tau nglirwakake gupuh, lungguh, lan suguh. Sapa wae sing kedhayohan mesthi gupuh



olehe mbagekake tamune, ngaturi lenggah terus gawe wedang kanggo suguhan. Merga anane pakurmatan mau, mula wong sing maradhayoh kudu ngerti (tahu diri), dadiya tamu sing becik. Aja sakepenake dhewe, aja gawe gelane sing ditamoni, lan bisaa nyenengake sing duwe omah. Apa wae sing perlu digatekake yen maradhayoh? 1. Angon wayah ngerti wektu Mara dhayoh ora kena sakarepe dhewe, kudu ngerti wayah sing trep kanggo tetamu. Aja mertamu wayahe wong ngaso utawa turu, kira-kira jam loro nganti jam papat sore. Aja mertamu wancine wong mangan, embuh wancine sarapan, mangan awan, utawa mangan wengi. Sanajan panjenengan dudu wong muslim, nanging yen mara dhayoh wancine wong nindakake ngibadah prayogane enggal pamitan mulih. Upamane wancine salat magrib sing wektune mung sethithik menawa krungu adan magrib kudu enggal pamitan . Jroning sasi Ramadhan yen mertamu sore saprelune wae, awit wayah sore wancine wong repot nyiapake buka. Aja nganti krungu adzan margib lagi gupuh pamitan. Mertamu sacukupe wae aja kesuwen, mundhak sing ditamoni jeleh lan kesel nemoni. Rembugan aja nglantur, sing bisa momong pangrasane sing duwe omah. Yen sajake sing duwe omah ora seneng dijak ngrembug sawenehing bab, becike aja diterusake. Yen ana perlu wigati aja kesuwen, enggal dikandhakake apa wigatine anggone mertamu. Mertamu aja kliwat saka sajam, kajaba yen wis lawas ora ketemu, upamane tilas mitra raket nalika isih sekolah, kanca nyambut gawe anan ing kutha liya, lan sapanunggalane. Iku wae iya kudu ndeleng kahanane sing ditamoni, seneng apa ora ditekani. Prayogane, nalikamertamu nganggo arloji supayangerti wanci. Sebab durung mesthi saben ruang tamu ana jame. Kepriye yen sing duwe omah sing nggandholi? Upamane merga wis suwe ora ketemu, durung mari kangene, angger arep pamitan digandholi? Panjaluke sing duwe omah kena dituruti nanging saperlune wae. Yen dirasa keperluane wis cukup lan anggone mertamu wis rada suwe, prayogane tetep nyuwun pamit nanging janji yen arep dolan maneh ing liya wektu. 2. Trapsila Sanajan mara dhayoh kuwi ora resmi nanging perlu migatekake tata susila. Klambi sing sopan, apa maneh yen merdhayoh menyang omahe wong sing luwih tuwa. Yen disuguhi aja kesusu diombe apa dipangan sadurunge dimanggakake sing duwe omah. Menawa suguhane wedhang diwadhahi cangkir lan lepek anggone njupuk salepeke, aja mung cangkire wae. Sanajan wedhange enak, aja dientekake nganti gusis nanging dingengehake sethithik wae ing dhasare cangkir. Yen disuguhi jajan, panganan, anggone njupuk saperlune sanajan jajane enak tur weteng lagi luwe. Keperiye yen diajak mangan? Ana kalane mara dhayoh disuguhi mangan sanajan ora wancine mangan. Mbok menawa sing duwe omah lagi masak-masak enak utawa lagi slametan ulang tahun anake. Suguhan mau aja ditampik, mundhak gawe gelane sing duwe omah, yen suguhan mau wis diracik, kudu dientekake aja nyisa! Menawa diajak mangan ing ruwang makan, anggone imbuh ngenteni dimanggakake lan njupuk sacukupe wae. Rampung mangan sendok lan garpu dikurepake ing piring lan dhaharan ing piring kudu gusis kajaba balung lan eri. Aja watuk sajrone dhahar lan aja glegeken sawise rampung. Menawa kudu watuk utawa glegeken diempet disik nganti ninggalake ruang makan. 3. Aja padu Kadhang kala ana wong mara dhayoh perlune nagih utang, nagih janji, utawa marani barang sing disilih. Sok-sok sing duwe omah gawe anyel, upamane durung bisa bayar utange, ora netepi janjine, lan barang sing disilih rusak. Nanging sanajan nesu dikaya



ngapa becike diampet sabisane. Sebab kurang prayoga yen nesu lan muni-muni ing omahe liyan. Apa maneh yen keprungu tangga teparo nganti padha metu nonton. Sulayane janji bisa dirembug sing sareh amrih kekarone padha mareme. Sanajan lagi nesu yen mulih tetep pamitan sing apik. (kapethik http://jayabaya.wordpress.com/) Mangsuli pitakenan: 1) Menapa tema artikel ing nginggil? 2) Menapa ide pokok paragraf satunggal ? 3) Kaandharna isi pokok waosan artikel ing nginggil! 4) Kaandharna pesan moral ingkang kinandhut ing artikel menika! 5) Kadamelna reringkesaning waosan ing nginggil!



saking



Lembar Kerja Siswa 1.2 Garapan: 3. Kadamela artikel kanthi tema bebas umpaminipun babagan budaya, upacara adat, unggah-ungguh, obat, tembang, dolanan tradisional utawi kesenian tradisional Jawa! 4. Artikel ingkang sampun dados lajeng dipunandharaken wonten ngajeng kelas! LK 2 : LK Struktur Artikel Deskripsikan struktur teks Artikel dengan data yang mendukung! STRUKTUR PARAGRAF/KALIMAT NO TEKS 1 Pernyataan ……………………………………………………….. umum/klasifikasi



2



Data dilaporkan



yang ………………………………………………………..



3



Data dilaporkan



yang ………………………………………………………..



LK 3 : LK Metrum Artikel Deskripsikan kaidah kebahasaan teks Artikel dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! PARAGRAF/KALIMAT NO KEBAHASAAN 1 Kalimat Tunggal ………………………………………………………..



2



Kalimat Majemuk



………………………………………………………..



3



Konjungsi



………………………………………………………..



B. LK Menangkap Makna Artikel Cermatilah sekali lagi Artikel dibawah ini! BAKDA KUPAT WULANG SEMBAH PAPAT Tumrap wong Jawa, laku spiritual sing ana gayutané karo ibadah pasa ing sasi Pasa kapétung dawa. Kawiwitan nyadran ing sasi Ruwah nganti kupatan utawa bakda kupat ing sasi Sawal. Miturut gothèking wong akèh, tradhisi nyedhiyakaké panganan kupat, panganan saka beras sing diwungkus janur lan ngathik persagi papat, kuwi wus lumebu ing tanah Jawa adoh sadurungé bebrayan agung Jawa tepung lan wusana nampa agama Islam. Miturut Pangarsa Komite Museum Radyapustaka kang uga pamerdi budaya Jawa, Winarso Kalinggo, dina Slasa (29/9), kawitané bakda kupat utawa kupatan kuwi mujudaké tradhisi kanggo sesaji mring arwah bocah. Miturut kapitayané wong Jawa jaman biyèn, arwah bocah bakal bali ing omahé wong tuwané. Hamula sing ana ing omah kasebut wajib mahargya tekané. Sabanjuré, déning Sunan Kalijaga, miturut gothèking wong akèh, tradhisi kupatan kuwi mau diowahi kanggo nyengkuyung dhakwah Islam. Wusana, tumrap wong Jawa (Islam) banjur ana rong dina bakda, yakuwi bakda Ariyadi ing tanggal 1 Sawal lan bakda kupat ing dina seminggu sawisé dina bakda Ariyadi. Wusana, bakda kupat iki dadi perangané pahargyan bakda Ariyadi. Gayutané, sawisé sesasi nutug nglakoni ibadah pasa ing sasi Pasa, wong Jawa (Islam) rumangsa bakal bali ing kahanan fitrah, yakuwi kahanan suci, ing dina bakda Ariyadi tanggal 1 Sawal. Sawisé kuwi, wong Jawa (Islam) mbacutaké ibadah pasané kanthi pasa nenem dina ing sasi Sawal. Laku pasa nenem dina iki dipungkasi ing dina bakda kupat, seminggu sawisé dina bakda Ariyadi. Tradhisi bakda kupat isih dileluri déning sapérangan warga bebrayan Jawa. Ing tlatah Lamongan, Jawa Timur, dina bakda kupat dadi pahargyan sing ora kalah regengé kalawan dina bakda Ariyadi. Miturut Anas Asyhari, warga Lamongan kutha, nalika wawan gunem kalawan Espos, dina Slasa (22/9), ing dina bakda kupat kuwi akèh digelar acara kagunan ing papanpapan pariwisata. Déné ing omahé warga sing isih ngugemi tradhisi iki mesthi cumepak suguhan kupat salawuhané, kayadéné opor pitik lan sambel gorèng ati kanggo nyepaki dhayoh sing bakal padha teka, kayadéné tradhisi ujung ing dina bakda Ariyadi. Jumbuh budaya uripé wong Jawa sing kebak pasemon lan pralambang, bakda kupat uga ngamot wulang luhur gegayutan kuwajibané manungsa murih tansah ngudi urip lan panguripan sing luwih becik.



Nam-naman janur sing dadi kupat dadi gegambaran uripé manungsa sing ora kalis saka luput lan salah. Werna putih nalika kupat disigar nggambarake resik lan sucining ati sawisé ngakoni lepat (luput) lan diapura. Sapérangan warga ing tlatah Kutha Semarang, Solo lan Yogyakarta uga akèh sing ngleluri tradhisi bakda kupat iki. Malah ing tlatah Semarang Utara, miturut katrangané Dewi Kartikasari, Arif lan Subagyo, kabèh warga Kutha Semarang, nalika wawan gunem kalawan Espos, dina Setu (26/9), ing kalodhangan ngaso sinambi lungguhan ing city walk sakidulé Ratan Slamet Riyadi Solo, isih ana sapérangan warga sing ngadani acara kupatan sing mapan ing mushola utawa mesjid. ”Tradhisi Jawa itu pancèn sugih pralambang lan sanèpan. Ing bakda kupat ana pralambang ngakoni kabèh luputé utawa lepatipun. Lonthong ngemu sanèpan alaala dadi kothong, kabèh sing ala dadi ilang lan bali resik manèh,” Winarso ngandharaké. Wujud kupat sing persagi papat uga ngamot wulang babagan laku utama kanggo nggayuh kamulyan. Laku utama kuwi kapérang dadi patang tataran sing karan sembah papat. Wulang iki warisané KGPAA Mangkunagara IV lan kamot ing Serat Wedhatama. Sembah papat kuwi, sembah raga, sembah cipta, sembah jiwa lan sembah rasa. Pralambang lan sanèpan sing kakandhut ing bakda kupat salaras temen kalawan wulang sembah papat iki. Tradhisi bakda kupat ngamot pralambang laku kanggo nuju kautaman, ora mung utama ing tumindak lan wicara ing urip padinan, nanging sing luwih utama ora liya kautaman jiwa lan kapribadèn. Sembah papat warisané KGPAA Mangkunagara IV uga nuju marang kautaman jiwa lan raga. Wulang sembah raga kamot ing tembang sembah raga puniku / pakartining wong amagang laku / sesuciné asarana saking warih / kang wus lumrah limang wektu / wantu wataking wawaton. Sembah cipta kamot ing tembang samengko sembah kalbu/ yèn lumintu uga dadi laku/ laku agung kang kagungan narapati/ patitis teteging kawruh/ meruhi marang kang momong. Wulang sembah jiwa kamot ing tembang sayekti luwih perlu/ ingaranan pepuntoning laku/ kalakuan kang tumrap bangsaning batin/ suciné lan awas emut/ mring alaming lama amota. Lan wulang sembah rasa kamot ing tembang samengko ingsun tutur/ gantya sembah ingkang kaping catur/ sembah rasa karasa wosing dumadi/ dadi wus tanpa tuduh/ mung kalawan kasing batos. (© Copyright Solopos.net on Kamis, 01 Oktober 2009) LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Artikel di atas! No Kata Sulit Arti 1 ………………………… ……………………………………………………….. 2



………………………… ………………………………………………………..



3



………………………… ………………………………………………………..



4



………………………… ………………………………………………………..



LK 2 : Menemukan Makna Bagian Artikel Temukan makna pada bagian teks Artikel (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)! No



Paragraf



Interprestasi Makna



1



Pertama (Pernyataan pendapat)



………………………………………………………..



2



Kedua (Argumen)



………………………………………………………..



3



Ketiga (Penegasan ulang)



………………………………………………………..



Simpulan:....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ..............................



LK 3 : Menginterpretasi ( Struktur Artikel dan penulisan Artikel sesuai kaidah penulisan) Makna Setelah menginterprestasikan makna, kembangkan menjadi paragraf utuh dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!



.................................................................................................................................................... .............................................................................. .................................................................................................................................................... .............................................................................. .................................................................................................................................................... .............................................................................. .................................................................................................................................................... .............................................................................. .................................................................................................................................................... .............................................................................. .................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................... .............................................................................. Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual Sikap/ Indikator Butir No. Nilai Pertanyaan



1



Jujur



2



Disiplin



3



Tanggung jawab



4.



proaktif



Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Artikel Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik



Mata pelajaran Kelas/ semester Topik Indikator



: Bahasa Jawa : : memahami Struktur Artikel dan penulisan Artikel sesuai kaidah penulisan dalam menulisan Artikel : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. Perilaku Dilakukan/muncul Ya Tidak 1. Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya 2. Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain 3. melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang 4. Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan 5. Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



d. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN Petunjuk 1. Baca secara cermat Artikel berikut! 2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! a. Berdasarkan Artikel yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Artikel! 1. Menapa ingkang dipunwastani karya jurnalistik? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................



............... 2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani Artikel? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ............... 3. Kasebatna maneka warna jinising karya jurnalistik! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ............... 4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani kados pundhi caranipun nyerat karya jurnalistik? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .......... 5. menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala nyerat Artikel? .................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ........... .................................................................................................................................... ..... a. Berdasarkan Artikel, jelaskan struktur yang terdapat di dalam Artikel tersebut! b. Berdasarkan Artikel, deskripsikan kaidah penulisan Artikel tersebut ! Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Artikel No. Aspek dan Kriteria 1. Menapa ingkang dipunwastani karya jurnalistik? 2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani Artikel? 3. Kasebatna maneka warna jinising karya jurnalistik! 4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani kados pundhi caranipun nyerat karya jurnalistik? 5. Kaandharna menapa ingkang kedah dipungatosaken rikala nyerat Artikel? Total Skor No. Aspek dan Kriteria Struktur Teks 1. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung sangat lengkap 2. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung lengkap 3. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap 4. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap No.



Aspek dan Kriteria Unsur Kebahasaan



Skor 2 2 2 2 2 10 Skor 100 75 50 25 Skor



1. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) mendukung atau sangat sesuai 2. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) mendukung atau sangat sesuai 3. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) kurang mendukung atau kurang sesuai 4. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) tidak mendukung atau tidak sesuai tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak sesuai



100 75 50 25



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN Soal 1



2 3



Paragraf/Kalimat Tegesing junlaistik menika katah sanget, miturut etimologi jurnalistik menika saking tembung jurnal saha istik. Jurnal menika saking basa Prancis jounal ingkang tegesipun Catetan Harian, ananging ugi wonten ingkang ngendika juralistik saged ugi saking tembung diurnal ingkang tegesipun dinten menika. Tembung istik menika saking tembung estetika ingkang nggadahi teges ngelmu ngengingi kaindahan. Kanthi umum jurnalistik nggadahi teges seni saha keterampilan madosi, ngempalaken, ngolah, ngronce, saha nyajiaken pawartos ngengingi perkara utawi kadadosan ingkang dumadi saben dintenipun kanthi seratan ingkang endah, kanthi ancas maringi sedaya kabetahanipun ati nurani tiyang kathah, pramila ndadosaken ewahing sifat, watek, panyaruh, saha tumindak masyarakat mituruk kekajenganipun jurnalis Reportase inggih menika pawarta, palapuran, teknik palaporan kadadosan adedasar pengamatan saha sumber katulis. 1. Pawartos Pawartos inggih menika palaporan ngengingi kadadosan arupi paparan fakta saha data ngengingi kadadosan kasebat. Unsur fakta ingkang wonten ing palaporan inggih menika 5W+1H, inggih menika Who (sinten), What (menapa), When (kapan), Where (teng pundhi), Why (kenging menpa), lan How (kepripun). Tegesipun inggih menika sinten ingkang ingkang tumindak, menapa ingkang dipun tindakaken, wonten pundhi papanipun, kenging menapa saged tumindak kados menika, saha kepripun caranipun. Wonten pinten-pinten jinis pawartos ingggih menika Pawartos Langsung (Srtaight news), Pawartos Mendalam (depth news), Pawartos Opini (opini news) saha pawartos photo. Struktur panyeratan pawartos menika awujud irah-irahan (head), baris tengah (dateline), teras pawartos (lead) saha wos pawatos (body). Prinsip panyeratanipun menika nengenaken fakta ingkang wigati piyambak, antawispun fakta saha opini boten dipuncampur saha seimbang. Wosing pawartos menika minangka faktaning saking kadadosan ingkang saged dipunsade wosipun, inggih menika aktual, faktual, wigati, saha narik kawigaten. 2. Opini Opini menika minangka panyaruh ingkang sifatipun subjektif ngengingi salah satunggaling perkawis ingkang dipunolah dados seratan. Jinising opini inggih menika opini, kolom, esai, tajuk rencana, Surat pembaca, karikatur, pojok. Wosing seratan awujud pamanggihing panyerat piyambak saged adedasar fakta utawi pamanggih kemawon. Struktur seratan opini inggih menika irah-irahan, penyerat, pambuka seratan, kerangka penggalih utawi pengait, wos seratan saha panutup.



3. Feature Feature utawi karangan khasinggih menika palaporan jurnalistik ingkang emper kaliyan sastra ingkang mbabar perkawis utawi kadadosan. Wosipun nengenaken perangan tartemtu ing salebeting perkawis menika, adatipun unsur ingkang ngandut human interest inggih menika fakta-fakta ingkang saged nggugah rasa utawi emosi (trenyuh, simpati, remen, jengkel utawi nesu. Jinising feature inggih menika feature pawartos, feature artikel, tips, feature biografi, feature petualangan lsp. 4. Resensi Resensi inggih menika ngrembag wosing buku. Wosinpun ngengingi kirang saha langkungipun wos buku kasebat, undering perkawis utawi wosing buku menika narik kawigatisan menapa boten, kitik dumateng buku ingkang dipun resensi, saha paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika. Struktur seratan resensi inggih menika pambuka (wosipun: identitas buku (irah-irahan buku, panyerat, penerbit, warsa terbitipun, cacahing kaca, saha regi), wos (wujudipun: ulasan ngengingi undering perkawis utawi irah-irahan buku menika, wosing buku, saha informasi ngengingi sebab musabab saha ancasipun buku menika dipun serat, gayanipun panyeratan, bandingan kaliyan buku sanes ingkang undering perkakawispun sami utawi buka sanes ingkang dipunanggit panyerat buku kasebat. Panutup (wosipun: kualitas saking buku kasebat, langkung saha kirangipun buku kasebat, paring kritik sara panyaruh dumateng panyerat saha penerbit, saha paring panyaruh dumateng sinten kemawon ngengingi prelu botenipun tumbas utawi maos buku menika). Tiyang ingkang nyerat kolom dipunwastani resentator (peresensi). 5. Kolom Kolom inggih manika rubric khusu para winasis ingkang wujudipun seratan cekak ingkang wosipun pamanggih subjektif panyerat nengingi salah satunggaling perkawis. Ing media massa kolom menika kadang kala anggenipun wastani boten sami wonten ingkang mastani resonansi, asal-usul lsp. Tiyang ingkang nyerat kolom dipunwastani Kolomnis. Wosing kolom menika namung pamanggih/ panyaruh adedasar teori ngelmu ingkang saged dipundadosaken dasar seratan kolom menika. Seratan kolom menika boten nggadahi struktur tertemtu, wujudipun langsung wos saking seratan kasebat, inggih menika mbabar pokok pirembagan saha pamanggih panyerat ngengingi perkawis kasebat. Irah-irahannipun saged cekak kemawon kepara saged setunggal tembung. 6. Tajuk Rencana Tajuk rencana utawi Tajuk langkung dipuntepan kanti unen-unen Induk Karangan ing media massa. Tajuk asring dipunwasatani ”Opini Redaksi”, inggih menika pambijining redaksi salah satunggaling media massa ngengingi perkawis tartemtu. Tajuk menika ugi minangka ” Jati Dhiri” media massa kasebut. Lumantar tajuk redasi media massa kasebat nuduhaken sikap utawi visi ngengingi salah satunggaling perkawis aktual ingkang wonten ing Masyarakat. Tajuk menika awujud serat cekak saha emper kaliyan kolom. Tajuk menika saged dipunserat dening Pimpinan Redaksi utawi redaktur senior ingkang saged paring paring panyaruh ngengingi sikap utawi visi media massa kasebat gegayutan kaliyan perkawis ingkang siweg aktual. 7. Esai Esai bilih dipuntingali saking etimologis nggadahi teges Karangan, sastra saha Skripsi. Miturut KBBI esai inggih menika karangan prosa (karangan bebas) ingkang ngrembag perkawis kanthi cara spintas mawon saking objektifitas panyerat kemawon. Esai menika wonten ing ndunyaning Jurnalistik, Akademisi saha Sastra/



seni. Katingal saking jurnalistik esai inggih menika seratan cekak ingkang adatipun awujud pamanggih panyerat ngengingi subjek tartemtu. Bilih saking akademisi esai inggih menika komposisi prosa cekak minangka opini panyerat ngengingi subjek tartemtu. Struktur seratan esai inggih menika pambuka, subjek pirembagan saha pengantar subjek sertan, wosing seratan, saha panutup. Esai ing ndunyaning sastra uatwi seni inggih menika karya sastra awujud seratan cekak ingkang wosipun pambabaring ngengingi salah satungaling karya sastra saha seni. Sakirangkirangipun esai wonten 3 jinisipun inggih menika naratif, deskriftif saha persuasif. 8. Seratan Ilmiah Seratan Ilmiah langkung wisuwur minangka seratan akademis. Mbetahaken ukara tesis, premis, hipotesis saha Kerangka Berpikir supados dipunbabar malih kanthi detail ingkang dipun perang wonten ing pinten-pinten bab kanthi riset ingkang saestu. Metodologi saha deviasi kedah dipunbabar kanthi cetha. Jinising seratan ilmiah inggih menika skripsi, tesis, desertasi saha artikel-artikel ingkang wonten ing Jurnal ilmiah. 9. Seratan Ilmiah Populer Seratan Ilmiah Populer inggih menika seratan Ilmiah ingkang wujudipun artikel popular utawi Jurnalistik ingkang nengenaken unsur informasi, kaumuman saha gampil dipunmangertosi. Prisipun nyerat artikel ilmiah sami kaliyan nyerat ilmiah popular kades dene adatipun. Bedanipun artikel kados dene adatipun kaliyan ertikel populer inggih menika ngengingi fakta saha teori. Ing artikel ingkang kados dene adatipun panyerat boten dipuntuntut ngawontenaken fakta utawi teori ing salebeting argumentasi utawi opinipun. Karateristik utama saking artikel ilmiah popular inggih menika opini subjektif panyerat dipunparingi fakta-data (adatipun minangka asiling riset) saha teorin ingkang paring panjurung ngengingi salah satunggaling perkawis utawi kadadosan. Setrukturipun panyeratan samikaliyan artikel opini. Jinising Seratan Jurnalistik Miturut Fungsinipun 1. Cariyos (narasi) Nyariyosaken satunggaling kawontenan, barang, tatacara lan sanes-sanesipun. Tuladhanipun: dongeng, fable, mite, legenda, epos, sage, wiracarita. 2. Gegambaran (deskripsi) Seratan ingkang wosipun nggambaraken kawontenaning barang, swasana, kedadosan lan sanes-sanesipun satemah ingkang maos kados mriksani piyambak kadosdene ingkang dipungambaraken. Tuladhanipun: seratan bab papan wisata (Pantai Parangtritis, Tawangmangu, Gua Gong). 3. Paparan (eksposisi) Seratan ingkang wosipun ngandharaken utawi maparaken satunggaling maksud, ancas utawi samubarang sanesipun. Tuladhanipun: Caranipun Damel Tempe, Bandeng Presto lsp. 4. Penggalihan (Argumentasi) Seratan ingkang wosipun ngandharaken gagasan-gagasan ingkang dipunkantheni katrangan- katrangan, dhedhasar pawadan-pawadan kangge nyaruwe, nampik menapa dene ngiyataken penggalihan utawi satunggaling gagasan. Tuladhanipun: Pengaruh Formalin ing Bakso. 5. Ajakan (Persuasi) Seratan ingkang wosipun ajak-ajak dhateng tiyang sanes supados tuwuh keyakinanipun, satemah sarujuk saha nyengkuyung gagasanipun ingkang nyerat. Tuladha; Iklan, Pengaosan Agama.



4



Caranipun Nyerat Menawi badhe damel seratan (karangan) prosa, kita kedah nggatosaken urut-urutan ingkang dipuntindakaken supados seratan saged runtut saha asilipun saged sae. Uruturutanipun seratan inggih menika: 1. Nemtokaken tema (topik) seratan 2. Nemtokaken irah-irahan seratan 3. Ngempalaken bahan-bahan 4. Damel cengkorongan (kerangka) seratan 5. Mekaraken cengkorongan seratan kasebat dados seratan ingkang jangkep. Kejawi urut-urutan ing nginggil, babagan ingkang kedah dipungatosaken ugi inggih punika: 1. Kertasipun ingkang sae 2. Basanipun ingkang baku saha sae 3. Ukaranipun runtut. 4. Seratanipun cetha 5. Pamilihing tembung ingkang mentes 6. Temanipun manunggal.



5



Sumber berita, 5W + 1 H, unsur berita, judul, bahasa yang di gunakan.



b. Struktur Teks Pernyataan umum



Paragraf/Kalimat Paragraf 1



Anggota



Paragraf 3



Anggota



Paragraf 3



Catatan: kalimat disesuaikan dengan teks c. Unsur Kebahasaan Kalimat tunggal Kalimat majemuk Konjungsi



Kalimat Kalimat yang terdiri dari satu subjek, predikat dan objek atau keterangan (jika ada) Kalimat yang terdiri dari satu subjek atau lebih, dua predikat atau lebih dan objek atau keterangan (jika ada) serta adanya konjungsi dan, sehingga, dalam, dll



3. Keterampilan Petunjuk Menulisan tembang macapat dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat.



Pedoman Penskoran : No. 1.



2.



Aspek dan Kriteria



Skor



Struktur Teks a. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung sangat lengkap b. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung lengkap c. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap d. Struktur teks Artikel (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap Unsur Kebahasaan a. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) mendukung atau sangat sesuai b. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) mendukung atau sesuai c. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) kurang mendukung atau kurang sesuai d. Unsur kebahasaan dan data (kalimat tunggal, Kalimat majemuk, konjungsi) tidak mendukung atau tidak sesuai tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak sesuai



100 75 50 25 100 75 50 25



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal



x 100



LAMPIRAN 4: Lembar Kinerja Menulis Artikel LEMBAR KINERJA MENULIS ARTIKEL Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/Peminatan : XI Kompetensi : .........................



Nilai



Jmlh Skor



Penulisan (ejaan) Kerapian



Kosakata/ diksi



Nama Siswa Isi



No



Struktur



Kinerja Menulis Artikel



1 2 ... Kriteria Penilaian : Skor 90-100 80-89 75-79 74-60



Nilai Kualitatif Sangat Baik Baik Cukup Kurang



Nilai Kuantitatif 4 3 2 1



RUBRIK PENILAIAN KEGIATAN SISWA DALAM MENULIS ARTIKEL No 1.



2.



3.



4.



Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Isi  Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat terjabar; amat sesuai dengan materi pembalajaran.  Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai dengan kutipan, meskipun kurang terinci.  Memahami secara terbatas; kurang lengkap; kurang terjabar; kurang terinci.  Tidak memahami isi; tidak mengena. Struktur  Amat teratur dan rapi; amat jelas; kaya akan gagasan; urutan amat logis; kohesi amat tinggi.  Teratur dan rapi; jelas; banyak gagasan; urutan logis; kohesi tinggi.  Kurang teratur dan rapi; kurang jelas; kurang gagasan; urutan kurang logis; kohesi kurang tinggi.  Tidak teratur; tidak jelas; miskin gagasan; urutan tidak logis; tidak ada kohesi. Kosakata dan Diksi  Amat luas; penggunaan amat efektif; amat menguasai pembentukan kata; pemilihan kata amat tepat.  Luas; penggunaan efektif; menguasai pembentukan kata; pemilihan kata yang tepat.  Terbatas; kurang efektif; kurang menguasai pembentukan kata; pemilihan kata kurang tepat.  Seperti terjemahan; tidak memahami pembentukan kata; tidak menguasai kata-kata. Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)  Amat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan.



Tingkat Amat baik



Skor 100



Baik



75



Sedang



50



Kurang



25



Amat baik



100



Baik 75 Sedang 50 Kurang



Amat baik



25



100



Baik



75



Sedang



50 25



Kurang Amat baik



100



Baik 75



No



5.



Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai  Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan sedikit kesalahan.  Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan banyak kesalahan.  Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, tulisan sulit dibaca. Kerapian  Terbaca, bersih dan rapi.  Terbaca, bersih, tapi tidak rapi.  Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi.  Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi.



Tingkat



Skor



Sedang 50 Kurang 25



Amat baik Baik Sedang Kurang



KOMENTAR ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. …………………………………………………………………



100 75 50 25



JUMLAH : NILAI :



LAMPIRAN 5: Lembar Kinerja Presentasi LEMBAR KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/Peminatan : XI Kompetensi : .........................



Nilai



Jmlh Skor



Penguasaan isi



Nama Siswa



Kekompak an kelompok



No



Komunikas i/Bahasa



Kinerja Presentasi



1 2 ... Kriteria Penilaian : Skor 90-100 80-89 75-79 74-60



Nilai Kualitatif Sangat Baik Baik Cukup Kurang



Nilai Kuantitatif 4 3 2 1



RUBRIK PENILAIAN KEGIATAN SISWA DALAM MEMPRESENTASIKAN HASIL MENULIS ARTIKEL No 1.



2.



Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai



Tingkat



Penguasaan Isi  Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat terjabar; amat sesuai Sangat baik dengan materi pembalajaran.  Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai dengan kutipan, Baik meskipun kurang terinci.  Memahami secara terbatas; kurang lengkap; kurang terjabar; kurang Cukup terinci.  Tidak memahami isi; tidak mengena. Kurang Bahasa  Amat teratur dan santun; amat jelas; kaya akan gagasan; urutan amat Sangat baik logis; kohesi amat tinggi.  Teratur dan santun; jelas; banyak gagasan; urutan logis; kohesi tinggi. Baik



Skor 100 75 50 25 100 75



No



Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat  Kurang teratur dan kurang santun; kurang jelas; kurang gagasan; Cukup urutan kurang logis; kohesi kurang tinggi.  Tidak teratur; tidak santun; tidak jelas; miskin gagasan; urutan tidak logis; tidak ada kohesi. Kurang 3. Kekompakan kelompok Sangat  Sangat kompak, semua aktif baik  Kompak, tidak semua aktif Baik  Kurang kompak, kurang aktif Cukup  Tidak kompak, tidak aktif Kurang KOMENTAR ………………………………………………………………………. JUMLAH : ………………………………………………………………………. NILAI : ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………



Skor 50 25 100 75 50 25



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SERAT ULEM/LELAYU) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA BUDI UTOMO : Bahasa Jawa : XI / 2 : Serat Ulem dan Serat lelayu : 6 x 45 Menit



I. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. J. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.3 Mensyukuri anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui penerapan unggah-ungguh berbahasa Jawa 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



Indikator Pencapaian 1.3.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami struktur serat ulem dan serat lelayu. 1.3.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam menulis serat ulem dan serat lelayu. Jujur 2.2.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, mencermati struktur, menyusun pesan 2.2.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Disiplin 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab



2.2.9 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran materi serat ulem dan serat lelayu 2.2.10 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran serat ulem dan serat lelayu Proaktif 2.2.11 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.12 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran 3.6 Memahami serat ulem dan lelayu Pertemuan 1 3.6.1 Menjelaskan hakikat serat ulem dan serat lelayu 3.6.2 Mengamati serat ulem dan serat lelayu dari berbagai media 3.6.3 Mencermati struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu 3.6.4 Mendiskusikan struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu 3.6.5 Mendeskripsikan struktur serat ulem dan serat lelayu 3.6.6 Menjelaskan kaidah kebahasaan serat ulem dan serat lelayu 3.6.7 Mengevaluasi struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu 4.6 Menulis serat ulem dan serat Pertemuan 2 lelayu 4.6.1 Menulis serat ulem 4.6.2 Membacakan hasil kerja kelompok menulis serat ulem 4.6.3 Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis serat ulem Pertemuan 3 4.6.4 Menulis serat lelayu 4.6.5 Membacakan hasil kerja kelompok menulis serat lelayu 4.6.6 Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis serat lelayu K. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu



7. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami struktur dan isi Serat Ulem dan Serat Lelayu 8. Setelah membaca dan mendiskusikan contoh serat ulem dan serat lelayu, siswa dapat menentukan struktur dan isi Serat Ulem dan Serat Lelayu dari berbagai media yang merupakan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan. Pertemuan 2 4. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 5. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu. 6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi struktur dan isi serat ulem. 7. Setelah memahami dan mendiskusikan struktur dan isi serat ulem, siswa dapat menulis serat ulem, membacakan, serta mengevaluasi hasil kerja kelompoknya. Pertemuan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi struktur dan isi serat lelayu. 4. Setelah memahami dan mendiskusikan struktur dan isi serat lelayu, siswa dapat menulis serat lelayu, membacakan, serta mengevaluasi hasil kerja kelompoknya. L. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman Serat Ulem dan Serat Lelayu a. Pengertian Serat Jawi b. Jenis-jenis Serat Jawi c. Bagian-bagian Serat Ulem dan Serat Lelayu d. Struktur Serat Ulem dan Serat Lelayu Pertemuan 2 2. Menulis Serat Ulem a. Membuat Serat Ulem dengan memperhatikan struktur dan isi sesuai dengan kaidah yang benar. b. Membacakan hasil kerja kelompok menulis serat ulem. c. Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis serat ulem. Pertemuan 3 3. Menulis Serat Lelayu a. Membuat Serat Lelayu dengan memperhatikan struktur dan isi sesuai dengan kaidah yang benar.



b. Membacakan hasil kerja kelompok menulis serat lelayu. c. Mengevaluasi hasil kerja kelompok menulis serat lelayu. M. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan N. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : LCD 2. Alat dan bahan : Serat Ulem dan Serat Lelayu 3. Sumber Belajar : e. LKS f. Serat ulem dan serat lelayu g. Baoesastra Djawa O. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajarn



Alokasi Waktu 10 menit



e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar. f. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi serat ulem dan serat lelayu yang akan dipelajari. g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran Mengamati 10 menit a. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca serat ulem dan serat lelayu dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. b. Siswa memperhatikan penjelasan tentang jenis-jenis surat, bagian-bagian surat, serta struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu dari berbagai media dengan bertanggung jawab. Menanya 10 menit c. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu dari berbagai media dengan bertanggung jawab. Mengeksplorasi 15 menit b. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang struktur dan isi dalam serat ulem dan serat lelayu c. Siswa secara individu mencoba menentukan struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan bertanggung jawab. d. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penyusunan serat ulem dan serat lelayu dengan proaktif dan bertanggung jawab



Penutup



Mengasosiasi 15 menit a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan penuh tanggung jawab. b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tentang cara penyusunan serat ulem dan serat lelayu berbagai media dengan proaktif dan bertanggung jawab Mengomunikasikan 15 menit c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu dengan jujur dan bertanggung jawab d. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 Menit struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu struktur dan kaidah yang benar. g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. j. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu.



Pertemuan 2 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajaran



Alokasi Waktu 10 menit



e. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun f. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi serat ulem dan serat lelayu yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat g. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab h. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati 10 menit c. Siswa secara berkelompok mengamati serat ulem dengan format dan struktur yang tepat dengan bertanggung jawab d. Siswa memperhatikan bagaimana cara urutan menulis serat ulem. Menanya 10 menit b. Siswa berdiskusi secara berkelompok menulis serat ulem yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data 15 menit



Penutup



c. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang cara menulis serat ulem yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab d. Perwakilan kelompok mengambil undian pembagian serat ulem untuk acara tertentu (pahargyan manten, kenduren, tanggap warsa, pengajian, khitanan, lsp.) yang harus dibuat. e. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan penyusunan serat ulem yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi 15 menit b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara menyusun serat ulem yang tepat. Mengomunikasikan 15 menit c. Tiap kelompok menulis serat ulem dengan jujur dan bertanggung jawab d. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab f. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit menulis serat ulem yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab g. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab h. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menulis serat ulem. i. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. j. Siswa menerima tugas membuat evaluasi serat ulem yang telah ditulis/disusun untuk dikumpul pada pertemuan berikutnya.



Pertemuan 3 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajaran a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi serat lelayu yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab



Alokasi Waktu 10 menit



Mengamati 10 menit a. Siswa secara berkelompok mengamati serat lelayu dengan format dan strutur yang tepat dengan bertanggung jawab



Penutup



b. Siswa memperhatikan bagaimana cara urutan menulis serat lelayu . Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menulis serat lelayu yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang cara menulis serat lelayu yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan penyusunan serat lelayu yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara menyusun serat lelayu yang tepat Mengomunikasikan a. Tiap kelompok menulis serat lelayu dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab. a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang menulis serat lelayu yang tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menulis serat lelayu. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi serat lelayu yang telah ditulis/disusun untuk dikumpul pada pertemuan berikutnya.



P. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrument : Lembar Observasi c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/Nilai Indikator 1



Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan



10 menit 15 menit



15 menit 15 menit



15 menit



Butir Pertanyaan



informasi lisan dan makna serat ulem dan serat lelayu baik tulis. lisan maupun tulis. 2. Penilaian Sikap A. Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. 1



Sikap/ Nilai Jujur



2



Disiplin



3



Tanggung jawab



4.



Proaktif



Indikator



Butir Pertanyaan



Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran serat ulem dan serat lelayu Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



B. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda √ pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. 1. 2. 3. 4.



Pernyataan Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



Ya



Tidak



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



C. Penilaian kompetensi Mata pelajaran Kelas/ semester Topik Indikator



Sikap Antarpeserta Didik : Bahasa Jawa : : Memahami dan menulis serat ulem dan serat lelayu : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



4) Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 5) Berikan tanda √ paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 6) Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. 1.



Perilaku



Dilakukan/Muncul Ya Tidak



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



2. 3. 4. 5.



D. Jurnal Jurnal Penilaian Nama : Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2. 3.



Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrument : Uraian c. Kisi-kisi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9



Indikator Merumuskan pengertian atau hakikat serat/layang. Menyebutkan macam-macam Serat Jawa Menyebutkan bagian-bagian serat Jawa Menyebutkan bagian-bagian unggah-ungguh layang Jawa Mendefinisikan pengertian serat ulem dan serat lelayu Mendefinisikan pengertian serat lelayu Menyebutkan struktur serat ulem Menyebutkann struktur serat lelayu Menjelaskan kaidah kebahasaan Serat Ulem



Butir Soal



10 4.



Menjelaskan kaidah kebahasaan serat lelayu



Keterampilan a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja b. Bentuk instrument : Produk c. Kisi-kisi No. 1 2 3



Indikator Menulis Serat Ulem Menulis Serat Lelayu. Menanggapi kerja kelompok menulis Serat Ulem dan Serat Lelayu.



Butir Soal



Mengetahui , Kepala Sekolah



Jombang , 12 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd



HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Serat Ulem dan Serat Lelayu. C. Pemahaman Serat Ulem dan Serat Lelayu. 2. Hakikat Serat Ulem dan Serat Lelayu. SERAT JAWI Layang utawi nawala inggih menika basa ingkang dipunaturaken nganggé seratan utawi salah satunggaling piranti komunikasi ingkang awujud seratan. Miturut basa, wos, sipat saha asalipun, layang saged kaperang dados sekawan, inggih menika : a. Surat (layang) resmi, b. Surat ( layang ) dinas, c. Surat ( layang) niaga, d. Surat (layang) pribadhi. Layang resmi, dinas, lan niaga temtunipun ngagem paugeran ingkang gumathok gegayutan kaliyan kedinasan. Beda kaliyan layang pribadi. Layang pribadhi menika wujudipun kadosdéné layang limrahipun. Ingkang dados pratandhanipun menawi layang menika kalebet layang pribadhi inggih menika pigunanipun. Tegesipun layang wau dipunginakaken pribadhi marang pribadhi saha wosipun ngrembag perkawis pribadhi utawi sanès perkara kadinasan. Pramila saking menika basa ingkang dipunginakaken ing layang pribadhi langkung longgar. Kajenganipun basa ing layang pribadhi boten kaiket dening paugeran-paugeran ingkang baku nanging namung kaiket dening peprenah antawisipun ingkang ngintun layang saha ingkang dipunkintun layang. Nanging basanipun layang pribadhi saged ngoko saged ugi krama gumantung kalungguhanipun tiyang ingkang dipunkintuni serat. Menawi ingkang dipunkintun layang menika kanca sapadha - padha utawi paprenahé langkung anem, layang saged dipunserat nganggé basa ngoko. Ananging bilih ingkang nampi layang peprenahipun langkung sepuh utawi inggil kalungguhanipun, prayoginipun layang kalawau dipunserat nganggé basa krama. Sanajan layang pribadhi gadhah kalodhangan babagan basa saha perkawis ingkang dipunrembag, layang pribadhi boten kenging nilar subasita saha tata krama. Layang pribadhi ugi kedah kaserat kanthi cetha, gampil dipunmangertosi dening ingkang nampi layang. Kanthi kados mekaten layang wau boten ndadosaken bingung saha kesalahpahaman, utamanipun kanggé ingkang nampi layang. A. Wujuding Serat Jawa Wujud serat Jawa menika manéka warni antawisipun: 1. Serat Ulem (Undangan) Serat ulem inggih menika serat ingkang isinipun atur dhumateng tiyang sanès, amargi badhé kagungan hajat/kersa. Ingkang dipunkintuni uleman supados rawuh wonten ing wekdal saha papan ingkang sampun katemtokaken. Tuladha serat ulem inggih menika: a) tanggap warsa (ulang tahun) b) tasyakuran c) supitan d) serat ulem mantu, lsp. 2. Serat kitir Serat kitir inggih menika serat ingkang isinipun cekak aos, menapa perlunipun kémawon. Tuladhanipun telegram, memo, lsp.



3. Serat lelayu Serat lelayu inggih menika serat ingkang isinipun kabar sedanipun tiyang. 4. Serat iber-iber Serat iber-iber inggih menika serat ingkang isinipun kabar pribadi, bab ingkang dipunandharaken saged menapa kémawon. B. Péranganipun Serat Jawi Serat Jawi ingkang ganep nggadhahi pérangan utawi bagian antawisipun: 1. Satata Basa, (serat katujokaken) alamatipun serat saged kaserat ing pojok tengen utawi kiwa ing inggil. 2. Adangiyah, tembung pamuji rahayu upaminipun: a. Rinengga sagunging pakurmatan. b. Tansah winantu suka basuki. c. Katentreman lan karahayon d. Winantu ing bagya mulya. e. Sembah sungkem. 3. Purwaka, nelakaken pawarta kaslametanipun ingkang ngintun serat saha pangajengajeng supados ingkang dipunkintun serat ugi slamet. 4. Surasa Basa, wosipun serat, kekajenganipun serat. 5. Wasana Basa, pungkasaning layang, tuladhanipun: Cukup seméné dhisik liya wektu disambung maneh. 6. Titi Mangsa, nelakaken wekdal panyeratanipun serat. Tuladha: Parakan, 21 Agustus 2008 7. Peprenahan, asalipun serat saking sinten, tuladha: a. Saking ingkang putra b. Bapakmu ing omah c. Adhimu saka paran, lsp 8. Tapak Asma / Tandha Asma, Tanda tangan ingkang damel serat. 9. Asma Terang, asma terang ingkang damel serat. Tuladha serat Bapak saha Ibu Joko Surasa (1) Jln. Aip Mungkar Parakan Temanggung. Sembah sungkem, (2) Kanthi lumantaring serat punika, kula ngaturi uninga bilih kawontenan kula ing Semarang tansah ginanjar wilujeng nir ing sambékala. Menggah panyuwun kula dhumateng gusti Allah SWT, mugi-mugi kawontenanipun Bapak saha Ibu ugi mekaten. Amin. (3) Kajawi punika ingkang sepisan ingkang putra ngaturi priksa bilih kintunannipun arta sampun kula tampi rikala dinten Minggu kapengker. Arta punika sampun kula ginakaken kanggé prabéya sekolah. Tirahanipun kanggé nyekapi kabetahan wonten kos. Ingkang kaping kalih, kula ngaturi priksa bilih sekedhap malih badhé tes semesteran. Pramila kula nyuwun tambahing berkah pangestu mugi - mugi kula saged nglampahi tes semesteran punika kanthi biji ingkang saé, amin. (4) Ing wusana cekap semanten rumiyin serat kula, sanès wekdal dipunsambet malih. Menawi wonten kirang trapsilaning atur dhumateng Bapak saha Ibu, kula nyuwun lumunturing samudra pangaksami. (5) (6) Semarang, 26 Nopember 2008 (7) Saking ingkang putra



(8) (9) Hadi Prawira Adangiyah Nelakaké, Unggah-ungguhing Layang. 1. Taklim (ingkang taklim), marang sadulur tuwa, utawa menyang sapadha-padha kang perlu diajèni. 2. Salam taklim, marang sedulur enom, utawa menyang sapepadhané. 3. Ingkang salam, marang sedulur enom kang perlu diajèni, amarga pangkaté luwih dhuwur. 4. Ingkang pandonga, saka wong tuwa marang wong enom kang diajèni. 5. Ingkang Pandonga, saka wong tuwa marang anak putuné dhéwé utawa sing karengkuh kaya anaké dhéwé. 6. Ingkang sembah, saka wong cilik marang para luhur, nadyan pangkaté padha. 7. Ingkang sembah sungkem, saka wong enom marang sesepuh (simbah) utawa para luhur. 8. Ingkang sembah pangabekti, saka wong enom marang wong tuwané dhéwé, umpamane : Bapak, Ibu, Simbah, wong wadon marang kakungé. 9. Ingkang pangabekti, marang wong tuwa kang diajèni (dibektèni), umpamané: marang ipéné kang kaprenah tuwa. 10. Sembah sujud, saka kawula marang Gustiné Pamuji, umpamané: karengga sagunging kaurmatan, Karengga sagunging pahargyan, kairing ing sagunging kaurmatan, pudyarja, lan sapituruté. Iku kabèh, satemené mung owah-owahan saka kang kasebut ing dhuwur mau. Amarga ana pakèwuhé anggoné arep nandukaké unggah-ungguh. a. Tuladha Serat Ulem Wisudhan Sleman, 21 Agustus 2011 Katur Panjenenganipun Bapak Drs. Subagyo Sastra W. Ing Bantul Assalamu’alaikum Wr. Wb. Nuwun, kanthi puja puji hastuti, sinartan sagunging pakurmatan, lumantar serat menika keparenga kula angrerantu rawuh panjenengan wonten ing: Dinten : Jum’at Legi Titimangsa : 01 September 2011 Wanci : Tabuh 09.00 WIB Papan : Gedung Grha Sabha Pramana Bulaksumur Adicara : Wisudha Pawiyatan Pranatacara tuwin Pamedhar Sabda Yayasan Kirti Sanggyaning warga Panitya miwah Pengurus Yayasan Kirti atur gunging panuwun awit saking kawigatosan saha rawuhipun panjenengan. Nuwun, Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Pangarsa Yayasan Ki Pramana Sabda Gaotama



b. Tuladha Ulem Pawiwahan Nambut sisahaing akrami: Dra. NIKEN NASTITI KRT. Tedjaningrat



Kaliyan Drs. MARYAN UTAMA Letkol Sumaryan Akad Nikah: Kemis Kliwon, 14 September 2011 Pukul 09.00 enjing, ing griya Jl. Madukismo 123 Ngayogyakarta Ngayogyakarta, 1 September 2011 Nuwun wiyosipun, Kula angantu-antu keparengipun rawuh panjenengan sekaliyan wonten ing wiwahan panggih/dhaupipun anak kula pengantèn kekalih, mbénjing ing: Dinten : Kemis Kliwon [malem Jumuah Legi] Tanggal : 14 Desember 2011 Pukul : 19.00 [pitu sonten] Papan : Pendhapi Budaya Mandhala Jl. Madukismo 75 Ngayogyakarta Wasana awit keparengipun rawuh saha paring berkah pangèstu, kula ngaturaken agunging panuwun sanget. Nuwun. Salam taklim, KRT. Tedjaningrat Kekalih c. Tuladha Serat Prajanjen Ingkang tandha tangan ing ngandhap menika, kula Raden Mas Antawiryana, pensiunan guru SD Negeri Karangnangka, Sidaluhur, Sidamukti, Wanasaba, gegriya ing Dhusun Karangnangka, Kalurahan Sidaluhur, Kecamatan Sidamukti, Kabupaten Wanasaba, Jawa Tengah, aprajanji: 1. Wiwit surya kaping 1 Januari 2009 kula ngakeni ngenggeni dalemipun sedherek R. Gunasatata ing kampong Karangpajaten Kalurahan Sidamulya, Sidamukti, Wanasaba. 2. Kula sagah nyukani arta pasewan kathahipun Rp. 2.000.000,-(kalih yuta rupiyah) ingkang sawetawis kathahipun kalih atus seket ewu rupiah sampun kula aturaken minangka pratandha dados (uang muka) rikala surya kaping 20 Desember 2009. Wondene kirangipun ingkang sayuta pitung atus seket ewu rupiah badhe kula aturaken ing surya kaping 28 Desember 2009. 3. Upami ing surya kaping 28 Desember 2009 menika kula mboten saged ngaturaken arta jangkepipun menika wau (angka 2), anggen kula badhe nyewa kaanggep batal saha arta ingkang sampun kula aturaken sampun dados hakipun sadhèrèk Gunasatata. 4. Sasampunipun kalh taun kaetang saking surya kaping 1 Januari 2004, griya kasebat, hakipun dados kagunganipun sadherek Gunasatata saha kula mboten hak ngenggeni malih. Wanasaba, 24 Desember 2011 Kula ingkang tandha tangan Raden Mas Antawiryana Anyekseni: Lurah Desa Sidaluhur Drs. Danuwiyan



d. Tuladha Serat Ulem Supitan Supitan: 1. BAGUS WARSANA 2. BAGUS WARDAYA Gresipun: Jumuah Wage, 28 November 2011 Pukul 09.00 enjing ing Dokter Supit Padmasuri Jl. Krapyak Ngadiwinatan Ngayogyakarta, 1 November 2011 Nuwun wiyosipun, Kula angantu-antu keparengipun rawuh panjenengan sekaliyan wonten ing syukuran supitipun anak kula jaler kekalih, mbenjing ing: Dinten : Minggu Wage [malem Jumuah Legi] Tanggal : 10 Desember 2009 Pukul : 09.00 enjing Papan : Gedung Serbaguna Kecamatan Mantrijeron Ngayogyakarta Wasana awit keparengipun rawuh saha berkah pangestu, kula matur sanget nuwun. Salam taklim, Sela Darmaji Kekalih



e. Kitir Lelayu Innalillahi wa inna ilaihi roji’un Sampun tinimbasaha sowan ing pangayunaning Pangeran kanthi tentrem ing RSUP Dr. Sardjito nalika dinten Ahad kliwon, 24 Desember 2011 pukul 11.50 siyang, Bapak/embah sutresna: KI MANGKUSASMITA (Yuswa 80 taun) Layon badhe kasarekaken ing makam Sitisuci, bidhal saking griya sungkawa Jeruksari Gang Megatruh 50, dinten Senen Legi 25 Desember 2011 pukul 14.00 Ngayogyakarta, 24 Desember 2011 Ingkang duhkita *Nyi Mangkusasmita (garwa) *Brayat Mangkutana, SH. (putra) *Brayat Mangkurati, SPd. (putra) *Brayat Sumargana (raka) *Brayat Parengkuan (rayi)



LAMPIRAN 2: PENILAIAN SPIRITUAL Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/Nilai Indikator 1



Menghargai dan Menggunakan bahasa Jawa dengan baik mensyukuri dan benar dalam memahami struktur dan keberadaan isi serat ulem dan serat lelayu bahasa Jawa Menggunakan kata, istilah, atau sebagai anugerah ungkapan bahasa Jawa dalam Tuhan Yang mengekspresikan makna serat ulem dan Maha Esa serat lelayu baik lisan maupun tulis. sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.



Butir Pertanyaan



LAMPIRAN 3: PENILAIAN SIKAP 2. Penilaian Sikap A. Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. 1



Sikap/ Nilai Jujur



2



Disiplin



3



Tanggung jawab



4.



B.



proaktif



Indikator



Butir Pertanyaan



Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Serat Ulem dan Serat Lelayu Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak 1. 2. 3. 4.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5. C.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : Topik : Memahami dan menulis Serat Ulem dan Serat Lelayu Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda √ paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. 1. 2. 3. 4. 5.



D.



Perilaku



Dilakukan/ Muncul Ya Tidak



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No. 1. 2.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



3. Pengetahuan a. Teknik Penilaian b. Bentuk instrument c. Kisi-kisi No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10



Indikator Merumuskan pengertian atau hakikat serat/layang. Menyebutkan macam-macam Serat Jawa Menyebutkan bagian-bagian serat Jawa Menyebutkan bagian-bagian unggah-ungguh layang Jawa Mendefinisikan pengertian serat ulem dan serat lelayu Mendefinisikan pengertian serat lelayu Menyebutkan struktur serat ulem Menyebutkann struktur serat lelayu Menjelaskan kaidah kebahasaan Serat Ulem Menjelaskan kaidah kebahasaan serat lelayu



4. Keterampilan a. Teknik Penilaian b. Bentuk instrument c. Kisi-kisi No. 1 2 3 4



: Tes Tertulis : Uraian



Butir Soal



: Unjuk Kerja : Produk



Indikator Menulis Serat Ulem Menulis Serat Lelayu. Menanggapi kerja kelompok menulis Serat Ulem dan Serat Lelayu. Mempraktekan cara memberikan serat ulem (unggahungguh/subasita) dan cara menyiarkan berita lelayu



Butir Soal



LAMPIRAN 4: LEMBAR KERJA DAN PENILAIAN PENGETAHUAN 1. PENGETAHUAN SOAL TES URAIAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Menapa ingkang dipunwastani serat/layang Jawa? Kasebuta jinising serat Jawa! Kasebutna peranganipun serat Jawa! Kasebutna perangan utawa unggah-ungguh layang ing adangiah! Menapa ingkang dipunwastani serat ulem? Menapa ingkang dipunwastani serat lelayu? Kasebutna peranganing layang ulem! Kasebutna peranganing layang lelayu! KUNCI JAWABAN



1. 2.



3.



4.



Layang utawi nawala inggih menika basa ingkang dipunaturaken nganggé seratan utawi salah satunggaling piranti komunikasi ingkang awujud seratan. Wujud serat Jawa menika manéka warni antawisipun: a) Serat Ulem (Undangan) b) Serat kitir c) Serat lelayu d) Serat iber-iber Serat Jawi ingkang ganep nggadhahi pérangan utawi bagian antawisipun: a. Satata Basa, (serat katujokaken) alamatipun serat saged kaserat ing pojok tengen utawi kiwa ing inggil. b. Adangiyah, tembung pamuji rahayu c. Purwaka, nelakaken pawarta kaslametanipun ingkang ngintun serat saha pangajeng-ajeng supados ingkang dipunkintun serat ugi slamet. d. Surasa Basa, wosipun serat, kekajenganipun serat. e. Wasana Basa, pungkasaning layang, f. Titi Mangsa, nelakaken wekdal panyeratanipun serat. g. Peprenahan, asalipun serat saking sinten, h. Tapak Asma / Tandha Asma, Tanda tangan ingkang damel serat. i. Asma Terang, asma terang ingkang damel serat. Adangiyah Nelakaké, Unggah-ungguhing Layang. a) Taklim (ingkang taklim), marang sadulur tuwa, utawa menyang sapadha-padha kang perlu diajèni. b) Salam taklim, marang sedulur enom, utawa menyang sapepadhané. c) Ingkang salam, marang sedulur enom kang perlu diajèni, amarga pangkaté luwih dhuwur. d) Ingkang pandonga, saka wong tuwa marang wong enom kang diajèni. e) Ingkang Pandonga, saka wong tuwa marang anak putuné dhéwé utawa sing karengkuh kaya anaké dhéwé. f) Ingkang sembah, saka wong cilik marang para luhur, nadyan pangkaté padha. g) Ingkang sembah sungkem, saka wong enom marang sesepuh (simbah) utawa para luhur.



5. 6. 7. 8.



h) Ingkang sembah pangabekti, saka wong enom marang wong tuwané dhéwé, umpamane : Bapak, Ibu, Simbah, wong wadon marang kakungé. i) Ingkang pangabekti, marang wong tuwa kang diajèni (dibektèni), umpamané: marang ipéné kang kaprenah tuwa. j) Sembah sujud, saka kawula marang Gustiné Pamuji, umpamané: karengga sagunging kaurmatan, Karengga sagunging pahargyan, kairing ing sagunging kaurmatan, pudyarja, lan sapituruté. Iku kabèh, satemené mung owah-owahan saka kang kasebut ing dhuwur mau. Amarga ana pakèwuhé anggoné arep nandukaké unggah-ungguh. Serat ulem inggih menika serat ingkang isinipun atur dhumateng tiyang sanès, amargi badhé kagungan hajat/kersa. Ingkang dipunkintuni uleman supados rawuh wonten ing wekdal saha papan ingkang sampun katemtokaken. Serat lelayu inggih menika serat ingkang isinipun kabar sedanipun tiyang. Peranganipun layang ulem antawisipun: katur dhumateng, acara menapa, titi mangsa, papan panggenan, ingkang ngulemi (kagungan karsa). Peranganipun layang lelayu antawisipun: nama, panggenan seda, wekdal seda, papan pasarean, wekdal dipunsarekaken, ingkang duhkita.



Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Teks Berita Berbahasa Jawa No. 1



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Aspek dan Kriteria Menapa ingkang dipunwastani serat/layang Jawa? Kasebuta jinising serat Jawa! Kasebutna peranganipun serat Jawa! Kasebutna perangan utawa unggah-ungguh layang ing adangiah! Menapa ingkang dipunwastani serat ulem? Menapa ingkang dipunwastani serat lelayu? Kasebutna peranganing layang ulem! Kasebutna peranganing layang lelayu!



Total Skor



Skor 10 10 20 20 10 10 10 10 100



LAMPIRAN 5: LEMBAR KERJA DAN PENILAIAN KETERAMPILAN 2. KETRAMPILAN SOAL URAIAN (pertemuan ke-2) 1. Kadamelna tuladha serat ulem jumbuh kaliyan undian ingkang sampun dipunpendhet ing kelompokipun piyambak-piyambak! 2. Kawaosna hasil kerja kelompokipun wonten ing ngajeng kelas! 3. Paragakna kados pundi caranipun nyaosaken serat ulem dhateng piyantun ingkan dipunulemi! SOAL URAIAN (pertemuan ke-3) 1. Kadamelna tuladha serat lelayu ing kelompokipun piyambak-piyambak! 2. Kawaosna hasil kerja kelompokipun wonten ing ngajeng kelas! 3. Paragakna kados pundi caranipun nyaosakennggiyaraken pawartos lelayu dhateng khalayak umum! KUNCI JAWABAN: (KASUMANGGAKAKEN GUMANTUNG KELOMPOKIPUN PIYAMBAK-PIYAMBAK) RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN: NO Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai 1 Isi  Amat memahami; amat luas dan lengkap; amat terjabar; amat sesuai dengan struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu.  Memahami; luas dan lengkap; terjabar; sesuai dengan struktur dan isi serat ulem dan serat lelayu, meskipun kurang terinci.  Memahami secara terbatas; kurang lengkap; kurang terjabar; kurang terinci.  Tidak memahami isi; tidak mengena. 2 Kebahasaan  Amat tepat, jelas, dan sesaui dengan kaidah kebahasaan penulisan serat ulem dan serat lelayu;  Tepat dan sesaui dengan kaidah kebahasaan penulisan serat ulem dan serat lelayu.  Kurang tepat dan sesuai dengan kaidah kebahasaan penulisan serat ulem dan serat lelayu  Tidak tepat; tidak jelas; tidak sesaui dengan kaidah kebahasaan penulisan serat ulem dan serat lelayu 3 Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)  Amat menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan.  Menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan sedikit kesalahan.



Tingkat



Skor



Amat baik



4



Baik



3



Sedang



2



Kurang



1



Amat baik



4



Baik



3



Sedang



2



Kurang



1



Amat baik



4



Baik



3



NO



Kunci/Kriteria jawaban/Aspek yang dinilai Tingkat Sedang  Kurang menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, dengan banyak kesalahan. Kurang  Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, tulisan sulit dibaca. 4 Kerapian Amat baik  Terbaca, bersih dan rapi. Baik  Terbaca, bersih, tapi tidak rapi. Sedang  Terbaca, tidak bersih dan tidak rapi. Kurang  Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi. TOTAL SKOR MAKSIMAL KOMENTAR ………………………………………………………………………. ………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….



Skor 2 1



4 3 2 1 100 JUMLAH NILAI :



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP UYON-UYON) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA BUDI UTOMO : Bahasa Jawa : XI IA/ 2 : Tembang Uyon-uyon : 8 x 45 Menit



A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.2 Mensyukuri anugerah Tuhan 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar akan keberadaan bahasa Jawa dalam memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah pesan moral dalam syair uyon-uyon baik lisan dalam memahami, maupun tulisan menerapkan, dan 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan unsur-unsur pokok menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan undha-usuk bahasa Jawa. gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon baik lisan maupun tulis. 2.3 Menunjukkan perilaku jujur, Jujur disiplin, tanggung jawab, dan 2.1.3 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan proaktif dalam memahami, mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menerapkan, dan menyusun pesan menganalisis informasi lisan 2.1.4 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, dan tulis melalui penerapan tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak undha-usuk bahasa Jawa. lain. Disiplin 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab



3.4. Memahami ajaran moral dan menganalisis struktur tembang macapat Durma, Asmaradana, dan Megatruh



4.4 Melagukan tembang macapat Durma, Asmaradana, dan Megatruh



2.2.13 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Uyon-uyon 2.2.14 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran Uyon-uyon Proaktif 2.2.15 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.16 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran Pertemuan 1 3.1.1 Menjelaskan hakikat Uyon-uyon 3.1.2 Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Uyonuyon 3.1.3 Mendeskripsikan struktur Uyon-uyon 3.1.4 Mendeskripsikan ajaran moral Uyon-uyon 3.1.5 Menjelaskan kaidah kebahasaan Uyon-uyon Pertemuan 2 dan 3 4.1.1 Menjelaskan hakikat menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon 4.1.2 Menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon Pertemuan 4 4.1.3 Melagukan tembang Uyon-uyon



C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon 4. Setelah membaca contoh Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan. Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara,



swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon dalam melagukan Uyon-uyon. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon dalam melagukan Uyon-uyon. 4. Setelah memahami Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon dalam melagukan Uyon-uyon. Pertemuan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan kon mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Melagukan Uyon-uyon. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Melagukan Uyon-uyon. 4. Setelah memahami Uyon-uyon dan mendiskusikan, siswa dapat Melagukan Uyonuyon D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman Uyon-uyon a. Pengertian Uyon-uyon b. Kata-kata sukar Uyon-uyon c. Ajaran moral Uyon-uyon Pertemuan 2 dan 3 4. Penginterpretasian Uyon-uyon a. Hakikat menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon b. Interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) Uyon-uyon Pertemuan 4 5. Cara Melagukan Uyon-uyon a. Melagukan Uyon-uyon dengan memperhatikan wiraga, wirawa, wiraswara dan wirasa E. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : LCD 2. Alat dan bahan : Uyon-uyon 3. Sumber Belajar : a. LKS b. Uyon-uyon c. Tayangan Uyon-uyon



d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters. G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajarn a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar. b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi Uyon-uyon yang akan dipelajari. c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati Uyon-uyon dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang struktur dan metrum Uyon-uyon dengan bertanggung jawab. Menanya d. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan metrum Uyon-uyon dari berbagai sumber serta unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan bertanggung jawab. Mengeksplorasi c. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan proaktif dan bertanggung jawab d. Siswa secara individu mencoba menentukan unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur dan bertanggung jawab. e. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penciptaan Uyon-uyon Mengasosiasi c. Siswa secara berkelompok menyimpulkan unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur dan penuh tanggung jawab. d. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tenteng cara penciptaan Uyon-uyon Mengomunikasikan e. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dengan jujur dan bertanggung jawab f. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab



Alokasi Waktu 10 menit



10 menit



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



Penutup



a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan unsur- 15 Menit unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon berdasarkan struktur dan kaidah. b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa memperoleh tugas pengayaan untuk mendeskripsikan unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari bebagai sumber.



Pertemuan- 2 dan 3 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajaran



Alokasi Waktu 10 menit



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi unsurunsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati 10 menit a. Siswa secara berkelompok mengamati Uyon-uyon dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi unsurunsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab Menanya 10 menit a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengksplorasi 15 menit a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair



Penutup



uyon-uyon dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab. Mengasosiasi 15 menit b. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi Uyon-uyon dari berbagai acara Mengomunikasikan 15 menit a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang interpretasi Uyon-uyon dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit interpretasi unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan menangkap unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas mencari pesan moral dalan syair uyonuyon yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.



Pertemuan- 4 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajaran



Alokasi Waktu 10 menit



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cara Melagukan Uyon-uyon yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati 10 menit a. Siswa secara berkelompok mengamati cara Melagukan Uyonuyon dengan tepat dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana cara Melagukan Uyonuyon dengan tepat dengan bertanggung jawab



Menanya 10 menit b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data 15 menit a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab



Penutup



Mengasosiasi 15 menit a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat Mengomunikasikan 15 menit a. Tiap individu melagukan Uyon-uyon dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang 15 menit cara Melagukan Uyon-uyon dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan melagukan Uyon-uyon. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi Uyon-uyon yang telah cipta unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam memahami uyon-uyon untuk di kumpul pada pada pertemuan berikutnya.



I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi :



No. 1



Sikap/Nilai Menghargai dan mensyukuri



Lembar Observasi Sikap Spiritual Indikator Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami unsur-unsur pokok



Butir Pertanyaan



keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.



(gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyonuyonbaik lisan maupun tulisan Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan unsurunsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyonbaik lisan maupun tulis.



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/ Indikator Nilai 1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran 3 Tanggung Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan jawab kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Uyon-uyon Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. 4.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik :



Butir Pertanyaan



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. Pernyataan Ya Tidak No. 1.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



2. 3. 4. 5.



c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : XI/ 1 Topik : memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 7) Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 8) Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 9) Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. 1. 2. 3. 4. 5.



Perilaku Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



d. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas :



Dilakukan/muncul Ya Tidak



No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Merumuskan pengertian atau hakikat Uyon-uyon 2 Mendeskripsikan strukur Uyon-uyon 3 Menjelaskan kaidah kebahasaan Uyon-uyon 2. Keterampilan a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja b. Bentuk instrumen : Produk c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat dalam Uyon-uyon. 2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian Uyon-uyon 3 Mendeskripsikan isi Uyon-uyon dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan kalimat efektif.



Butir Soal



Butir Soal



Mengetahui , Kepala Sekolah



Jombang , 12 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd



HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Uyon-uyon D. Pemahaman Uyon-uyon 1. Hakikat Uyon-uyon KASUSASTRAN KANG TINEMU ING GENDHING 1. 2. 3. 4.



Cakepan yaiku syair, tetembungan kang dienggo ing tembang. Cengkok yaiku lak-luking swara kanggo nglagokake tembang. Gendhing yaiku lelagoning gamelan kawangun saking mawarni aspek karawitan. Gamelan yaiku piranti karawitan kanggo ngiringi tembang, kayata; bonang, kendhang, gong kempul, gender, gong gedhe, peking, demung, saron, kenong, slenthem, gambang, rebab, siter, lsp. 5. Laras yaiku rasa thinthingane swara cendhak nganti swara dhuwur. 6. Titi laras yaiku angka minangka gantine laras (swara cendhak tekan swara dhuwur). 7. Pathet yaiku ukuran cendhek lan dhuwure swara kanggo nglagokake tembang. 8. Pedhotan yaiku pamedhoting swara ing tengahing tembang ing saben larik. 9. Senggakan yaiku unen-unen mawa lagu ing satengahing tembang kang binarung swaraning gendhing/ pradangga 10. Swarawati yaiku waranggana, pesindhen, penyanyi putri. 11. Wiraswara yaiku penyanyi kakung. 12. Gerong yaiku tembang kang dilagokake bareng karo gamelan kanggo mbarengi gendhing, dene sing gerong para wiraswara/ pradangga. 13. Sindhenan yaiku tetembangan kang dilagokake dening waranggana utawa pesindhen binarung swaraning gamelan/ lelagoning gendhing. 14. Irama yaiku ukuran rindhik rikating panabuhing gamelan. 15. Bawa yaiku tembang kanggo mbukani gendhing utawa miwiti gendhing tanpa tabuhan. 16. Buka yaiku tetabuhan utawa swara kang kanggo bukani gendhing.



Katembangna sareng-sareng cakepan lelagon ing ngandhap menika! Lancaran Gugur Gunung, Laras Pelog Pathet Barang @ 7 @ 7 A - yo kan - ca



@ 7 @ 7 3 5 6 a - yo kan – ca nga- yah- i



@ # ke-ne



@ # ke- ne



@ # @ # ke- ne ke- ne



@ 7 6 5 6 2 5 3 gu- gur gu-nung tan-dang ga- we



.



.



5 6 sa – yuk



6 6 6 6 sa- yuk ru- kun



2 3 5 6 be- ba- reng-an



.



.



2 li-



3 3 3 3 5 6 7 5 6 5 3 2 lan le- ga- wa kang-go mul- ya- ning ne- ga- ra



@ 7 si- ji



3 la



@ 7 lo- ro



@ 7 @ 7 te- lu pa-pat



.



.



7 # @ 7 6 kar- ya- ne pra- ja



3 5 ma- ju



5 7 6 5 ro kan- ca- ne



6 6 6 6 pa-pat pa-pat



.



# 6 7 6 # @ # di- u- lang u- lung- a- ke



@ 7 6 5 mes- thi eng-gal



3 3 3 . ram-pung-e



.



6 6 6 ho- lo- bis



6 6 6 6 kun-tul ba- ris



.



5 5 5 5 kun-tul ba-ris



.



3 3 3 ho- lo- bis



3 3 3 3 kun-tul ba- ris



6 . ho-



5 5 5 ho- lo- bis 7 5 lo- bis



2 2 2 g2 kun-tul ba- ris



Kawaosa kanthi nyekaraken sesarengan (panembrama) cakepan gerongan ing ngandhap menika! Panembrama Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga Dhawah Ketawang Subakastawa 5 Dhuh



5 gus-



5



z5x.x6c!



se-



sem-



5 ku-



6 ti



z6x.x5x6c! 5 kang Ma- ha



6 a-



5



z5x.x6c! t Konjuk paJineman: .... ....



z1c2 pay si-



z5x6x5c3 z2x3c5 1



bah-



5 la



an



.



.



.



.



.



.



.



.



wong



sa-



z2c3 z2x3x2c1 gung, 1



bu-



z!x.x6x!c@ 6 6 sung pu- dyas- ta-



z1x2x3x2c1



z6c! wa,



z6x!x6c5



z2x3c5



z1x3c2



du-



dhuh



ti,



ka



Gus-



z6x.ct



mi,



z5x6x5c3



2



zyx1cy



2 2 jz2c3 2 . . 2 z1xx x xj.cy z2 xj3xjk2c1 y Ing-kang mur-ba a- mise- sa, 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy gt Sang-kan pa- raning duma- di



2 2 2 duka Sang zjyc1 zj1c2 1 nubakas-



Umpak-umpak: . . . .



2 A-



z2c1 z1x.x2x3c5 z2x3c2 z1x.cy Maha Tung- gal, . . jz2c3 2 . zjyx1x cy gt ta- weng gen- dhing



1 1 2 2 Ko- lik pri-ya Mong ing tir- ta 2 2 2 1 tu- hu tres-na sa- pa ba- ya 1 1 2 2 Ka- wi pu- tra Nrek-sa pus-pa



2 2 2 1 y 2 1 y pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya tir- ta wi- jiling sa- ri- ra 1 1 1 y t 1 y t an- dha- dha asih- ing bang-sa ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa 2 2 5 3 2 jz3c2 1 pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da



y



.



.



.



.



Gerongan ngelik: . . . .



5 5 5 5 wi- da- da- a nggu-bah ba-sa @ @ jz@c# ! Ki- nan- thi piPa- ra sis- wa



5 5 6 ! 5 3 2 g5 ka- lis sa- gung sam- be- ka- la mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa .



. jz@c# @ nang-ka wa- jib-



. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . jzyx1x cy gt atur pam- bagya banastiti lan nga-ti .



.



.



.



@ @ jz@c# ! mring sa-gung-ing ta- be- ri sa-



.



.



.



jz6x!x c6 5 a- tur i- pun jz2c3 2 su- ki a- ti



. jz@c# @ . jz6x!x c6 5 pa- ra leng- gah ba- rang kar- ya



. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 zjyx1x cy gztx dene kas- du a- ngrawuh- i ngu- di ka- wruh la-wan ngel- mi jx.xyx c1 . . 1 1 jz1c2 1 . . 2 2 . z2x xj3jkx2c1y pa- har- gyan ing ri puni- ka ing ja- gad-ing pa- srawung-an . . gt



.



.



2



2



jz2c3 1



a- kar- ya boman- dhap a- sor



.



.



.



jz2c3 2



bong-ing trus- ing



. gaa-



.



jzyx1x cy lih ti



b. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Uyon-uyon Saat kalian membaca Uyon-uyon di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada Uyon-uyon sebagai berikut No. Kata Sulit Arti/Makna 1 2 3 4 5 LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK) B. LK Memahami Unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon LK 1 : LK Hakikat Gamelan



Cermatilah berikut ini! Kawaosa kanthi pratitis! GAMELAN KARAWITAN



Gb. 2: Gamelan kanggo ngiringi pagelaran wayang kulit Gamelan iku salah sijining jinis utawa corak gamelan kang urip ing tlatah Jawa Tengah (uga Yogyakarta) lan sebagéyan Jawa Wétan. Musik gamelan Jawa iki béda karo musik gamelan saka dhaérah liya, yèn musik gamelan Jawa umumé nduwé nada luwih lembut lan nganggo témpo luwih alon, béda karo musik gamelan Bali sing témponé luwih cepet, uga gamelan Sundha sing musiké mendayu-dayu lan di-dominasi swara suling. Amarga iku, Gamelan Jawa iku uga kasebut pentatonis. Saprangkat gamelan komplit iku nduwé 2 laras yaiku Gamelan Sléndro lan Gamelan Pélog. Laras slendro beda karo pelog, ing slendro ora ana nada 4 (papat/pat) karo 7 (pitu/pi). Laras slendro nduwe 5 nada, yaiku 1 2 3 5 6 kanthi interval kang padha. Dene laras pelog iku nduwe 7 nada yaiku 1 2 3 4 5 6 7. Nadyan mangkono, gamelan pentatonis kuwi dhasare ana 5 nada (penta = 5, tone = nada). Laras yaiku swara kang ajeg dhuwure, ora owah, kasebut uga nada, sistem nada/ tonal system. Laras Slendro (Sl.) ateges sistem nada kang manut cendhek-dhuwure lan interval saka gamelan slendro, semono uga laras pelog (Pl.). Titi laras yaiku notasi nada kang ditulis manut sistem nada laras lan pathete. Dene pathet (Pt.)yaiku ukuran endhek-dhuwuring laras, minangka wates wilayah nada. Pathet ing laras slendro iku antane, pathet Nem (6), pathet Sanga (9), lan pathet Manyura (Myr). Dene pathet ing laras pelog yaiku, pathet Lima (5), pathet Nem (6), lan pathet Barang (Br.). Kanggo gambaran bab pathet, iki grambyangane: - laras slendro: pathet Nem 6-2 (6---5--3--2), tangga nadhane (2-----= 3 5 6 ! @), pathet Sanga 2-5 (@-!-6-=+-5)tangga nadhane (t- y 1 2 3 5), pathet Manyura 3-6 (# @ ! 6), tangga nadhane (y 1 2 3 5 6). - laras pelog: pathet Lima tangga nadhane (t y 1 2 4 5), pathet Nem tangga nadhane (2 3 5 6 ! @), lan pathet Barang tangga nadhane (y u 2 3 5 6). Instrumen Gamelan Jawa nduwé aturan-aturan kang pakem, antarané saben piranti nduwé fungsi dhéwé-dhéwé, kayata kang murba lagu yaiku rebab, gender, bonang, suling, gambang; kang mangku lagu yaiku celempung, siter, lan balungan (slenthem lan saron); kang murba irama yaiku kendhang, bedhug, dhodhogan; lan kang mangku irama yaiku kempul, gong, kethuk, kenong, kempyang, kemanak, kecer. Dene arané pemain sing nabuh gamelan iku lumrah kasebut panayaga utawa nayaga/wiyaga, sing nembang arané pesindhèn utawa wiraswara/swarawati. Ing ngisor iki andharan singkat bab perangkat gamelan:



BONANG



Gb. 3: Bonang Bonang iku salah sawijining perangkat gamelan kang wujude arupa pencon. Bonang iku ditata dadi rong baris, saben sabaris gamelan slendro ana 5 pencon lan uga kang ana 6 pencon, dadi cacahe kabeh ana 10 utawa 12. Dene saben sabaris gamelan pelog ana 7 pencon lan cacahe kabeh ana 14. Wujude bonang iku ana 3, yaiku bonang panembung kang wujude paling gedhe, bonang barung kang wujude luwih cilik saka bonang panembung, lan bonang penerus minangka bonang kang cilik dhewe. Gedhe cilike wujud pencon bonang mau mratandhani asiling swara/karakter bonang siji lan sijine. Bonang kang asring kanggo mbukani gendhing yaiku bonang barung. CELEMPUNG LAN SITER



Gb. 4: Celempung



Gb. 5: Siter



Celempung iku piranti gamelan kang cara nabuhe dipetik padha karo siter, cacah senare ana 11 lan 13 pasang. Celempung iki, bebarengan karo siter dadi piranti utama ing gamelan. Ing pagelaran gamelan, piranti iki kalebu kelompok penerusan lan nduwe tempo kang padha garo gambang yaiku tempo cepet. Ukuran celempung dawane kira-kira 90 cm, nduwe 4 penyangga. Dadi, dibanding siter, celempung iku kira-kira ping telu luwih dawa. Celempung disetel pasangan ing laras pelog lan slendro. Nada celempung iku saoktaf ing ngisore siter cendheke. GAMBANG



Gb. 6: Gambang Wujud gambang iki meh padha saron ning luwih gedhe tur dawa lan wilahane digawe saka kayu. Jaman mbiyen ana gambang kang wilahane digawe saka tosan utawa logam, nanging saiki wis ora ana maneh. Ukuran wilah gambang udakara 29 cm nganti 58 cm. Wilah kang luwih gedhe iku swarane luwih rendah lan kabeh cacahe wilahan gambang ana 19 nganti 20 wilah. Dene tabuh gambang iku luwih dawa dibandhing tabuh liyane yaiku kira-kira 35 cm. GENDER



Gb. 7: Gender Gender iku perangkat gamelan Jawa kang kasusun ing papan kaya ayunan lan ing ngisore ana tabung/silinder kang fungsine kanggo ngatur gema swarane. Tabung/silinder iku umume digawe saka pring lan wesi tipis. Gender iki wujude meh padha karo Slenthem. KEMPUL



Gb. 8: Kempul Kempul iki biasane digantung kaya umume perangkat gong. Kempul iki cacahe gumantung jinis pagelarane, dadi ora mesthi. Bentuke kaya gong nanging luwih cilik lan diameter umum kira-kira 45 cm. Kempul ngasilake swara kang luwih dhuwur tinimbang gong, kempul kang ukurane luwih cilik swarane luwih dhuwur maneh. GONG Gong iku piranti gamelan Jawa kang ditabuh, digawé saka tosan, lan nduwé ukuran kang gedhé dhéwé. Piranti iki biasané dipapanaké ing mburi dhéwé, digantung ing gayor kang umum digawé saka kayu ukuran gedhé. Ana loro jinis gong yaiku: gong ageng lan gong suwuk. Wujudé bunder, permukaané rata ning ana tonjolan ing tengah-tengah. Gong nduwé swara kang gedhé dhéwé lan nadhané paling cendhek tinimbang nadha piranti gamelan liyané. Gong ditabuh kanggo awèh tekanan ing bagéyan tinentu (umumé akhir) iringan musik gamelan Jawa, dadi arang banget ditabuh (ora terus-terusan) nanging ditabuh ing selang wektu tinentu. Prangkat musik tradhisional iki uga nduwé fungsi liya yaiki kanggo tandha paresmian utawa pambukaan acara.



Gb. 9: Gong Ageng Gong ageng iku perangkat gamelan kang ditabuh lan kang paling gedhe diametere udakara 80 nganti 100 cm utawa sekitar 24 inci. Gong ageng lan gong suwuk iku biasane digantung ing bagian mburi. Wujud gong ageng padha karo gong umume yaiku bunder. Gong ageng iki nduwe nada paling rendah dibanding swara piranti gamelan liyane lan ditabuh kanggo tandha akhir gendhing kang umum diarani gongan.



Gb. 10: Gong Suwukan Gong Suwukan utawa siyem iku perangkat gamelan kang ditabuh lan nduwe ukuran sing paling gedhe sawise gong ageng kanthi diameter 50 nganti 60 cm. Gong suwuk iku biasane digantung ing bagian mburi bareng karo gong ageng. Wujud gong suwuk iki padha persis karo gong ageng nanging ukurane luwih cilik. Gong suwuk iki nduwe nada luwih dhuwur dibanding gong ageng. KENDHANG Kendhang iku piranti gamelan kang ditabuh nganggo kombinasi antara tlapakan karo driji (dikebuk). Ing musik modhèrn, piranti iki digolongaké piranti perkusi. Kendhang disèlèhaké ing wadhah panyangga saka kayu sing wujudé mèmper huruf Y. Wujudé mèh silindher, simetris, ing salah siji sisih rada gedhé tinimbang sisih lawané. Bagéyan sing luwih gedhé umumé disèlèhaké ing tengening panabuh. Kendhang iku ukurané luwih cilik tinimbang bedhug. Kendhang iku wujude ana kendhang ageng/gedhe/gendhing, kendhang ketipung, kendhang ciblon/batangan, lan kendhang sabet/kosek/wayang. Swara kendhang umume yaiku: dlang, dlong, dhah, dheng/nggen, thung, ket, tong lan tak. Jinising swara iku metu saka carane nabuh kang beda-beda. Kendhang gendhing utawa kendhang ageng iku kendhang sing paling gedhe ukurane (kerep disebut kendhang gedhe) dibandhing kendhang liyane. Kendhang gendhing iki uga ngasilake swara kang cendhak dhewe tinimbang kendhang liyane. Ana sebutan kendhang satunggal yaiku kendhang ageng iki ditabuh dhewekan, lan kendhang kalih yaiku kendhang ageng ditabuh bareng karo kendhang ketipung (kendhang loro).



Gb. 11: Kendhang Ageng



Kendhang ketipung utawa biasa disebut ketipung iku kendhang kang cilik dhewe lan ngasilake swara paling dhuwur dibandhing kendhang liyane. Ketipung biasane ditabuh bareng karo kendhang ageng. Swara ketipung iki padha karo swara kendhang umume lan jinising swara iku metu saka carane nabuh kang beda-beda.



Gb. 12: Kendhang Ketipung Kendhang batangan utawa kendhang ciblon iku kendhang sing nduwe ukuran sedheng, luwih cilik sithik dibandhing kendhang ageng lan kendhang sabet. Swara kendhang iki luwih dhuwur dibandhing kendhang ageng. Kendhang iki uga umum disebut kendhang ciblon. Kendhang ciblon biasane ditabuh kanggo ngiringi tari/joged lan gendhing. Swara kendhang batangan padha karo swara kendhang umume lan jinising swara iku metu saka carane nabuh kang beda-beda.



Gb. 13: Kendhang Ciblon Kendhang wayangan utawa kendhang sabet/kosek iku kendhang sing nduwe ukuran sedheng, luwih cilik sithik dibandhing kendhang ageng ning luwih gedhe sithik dibandhing ciblon. Kendhang sabet ngasilake swara kang luwih dhuwur dibandhing kendhang ageng. Kendhang iki biasane ditabuh kanggo ngiringi pagelaran wayang. Swara kendhang wayangan pada karo swara kendhang umume lan jinising swara iku metu saka carane nabuh kang bedabeda.



Gb. 14: Kendhang Sabet



KENONG



Gb. 15: Kenong Kenong iku perangkat gamelan wujud pencon kang kasusun ing papan kaya ayunan, dadi cara natane mirip karo bonang, kempyang, lan kethuk. Ing kelompok perangkat gamelan kang diayun iki, kenong nduwe ukuran sing paling gedhe.



KETHUK LAN KEMPYANG



Gb. 16: Kethuk



Gb. 17: Kempyang



Kethuk lan kempyang iku perangkat gamelan wujud pencon kang kasusun ing papan kaya ayunan, dadi cara natane mirip karo kenong lan bonang. Rancakan kethuk-kempyang iku luwih cendhek dibandhing kenong. REBAB



Gb. 18: Rebab Rebab iku wujuding perangkat gamelan kang cara nabuhe dikosok (gesek). Rebab iku gunane kanggo murba lagu, gawe variasi lagu, lan uga kanggo mbukani gendhing. SARON Saron iku prangkat gamelan wujud wilahan logam kang kasusun sandhuwure rancakan kayu. Ana 3 jinis saron yaiku: Saron Demung, Saron Barung/Ricik, lan Saron Penerus/Peking). Saron Demung iku jinis saron kang paling gedhe ukurane. Wilah saron demung iki paling gedhe ing kelompok saron (balungan) yaiku ukurane kira-kira 35,5 cm dawa lan lebar 9 cm. Ing kelompok saron/balungan, saron demung iku ngasilake swara paling cendhek.



Gb. 19: Saron Demung Saron barung utawa saron Ricik iku prangkat gamelan jinis saron tengah-tengah yaiku antarane peking lan demung. Wilah saron barung iki luwih gedhe dibandhing saron penerus ning luwih cilik dibandhing saron demung. Wilah kang luwih dhuwur swarane, ukurane luwih cilik. Saron barung ngasilake swara luwih dhuwur saoktaf dibandhing saron demung.



Gb. 20: Saron Barung/Ricik Saron panerus (Peking) iku jinis saron kang paling cilik. Wilah saron panerus iku luwih cilik tinimbang saron barung lan demung, nanging wilahané luwih kandel. Wilah kang luwih dhuwur swarané, ukurané luwih cilik. Wilah saron panerus kang paling cilik dawané watara 18 cm lan amba 4 cm. Saron panerus ngasilake swara luwih dhuwur saoktaf dibandhingaké karo saron barung.



Gb. 21: Saron Penerus/Peking SLENTHEM



Gb. 22: Slenthem Slenthem iku kagolong gamelan wujud balungan kang ngasilake swara alus katimbang balungan liyane (saron). Wujud slenthem iki meh padha karo gender. SULING



Gb. 23: Suling Suling iku kalebu piranti musik kang disebul, fungsiné kanggo variasi melodi. Ing musik gamelan, suling iku kagawe saka bahan pring, dawané kira-kira setengah meter. Swara suling diasilaké saka rongga angin digeteraké liwat sebulan angin. Frekuensi gelombangé gumantung karo ukuran dawa rongga angin sing digeteraké.



KEMANAK



Gb. 24: Kemanak Kemanak yaiku perangkat gamelan kang wujude memper gedhang. Kemanak iku biasane ditabuh kanggo ngiringi bedhayan. KECER



Gb. 25: Kecer Kecer yaiku perangkat gamelan ditangkubake ing pasangane. Kecer iku biasane ditabuh kanggo ngiringi lelagon dolanan ing pagelaran karawitan. (Kapethik saking: http://alangalangkumitir.wordpress.com/2008/11/17/serat-wedhapradangga/, ewahan saperlunipun).



kanthi ewah-



Kawangsulana pitakenan ing ngandhap menika mawi basa Jawa krama! 1. Menapa ingkang dipunwastani tembang menika? ......................................................................................................................................... ..... 2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani tembang macapat menika? ......................................................................................................................................... ..... 3. Kasebatna paugeraning tembang macapat! ......................................................................................................................................... ..... 4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani guru gatra? ......................................................................................................................................... ..... 5. Menapa ingkang dipunwastani guru wilangan menika? ......................................................................................................................................... ..... 6. Menapa ingkang dipunwastani guru lagu menika ......................................................................................................................................... ..... 7. Kasebatna jinising tembang macapat! ......................................................................................................................................... ..... 8. Kadospundi panyekaring tembang macapat menika? ......................................................................................................................................... .....



LK 2 : LK Struktur Uyon-uyon Deskripsikan struktur Uyon-uyon dengan data yang mendukung! NO STRUKTUR PARAGRAF/KALIMAT 1 Pernyataan umum/klasifikasi ……………………………………………………….. 2



Data yang dilaporkan



………………………………………………………..



3



Data yang dilaporkan



………………………………………………………..



LK 3 : LK Metrum Uyon-uyon Deskripsikan kaidah kebahasaan uyon-uyon dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO KEBAHASAAN BAIT 1 Diksi ……………………………………………………….. 2



Purwakanthi



………………………………………………………..



3



Rima



………………………………………………………..



E. LK Menangkap Makna Uyon-uyon Cermatilah sekali lagi Uyon-uyon dibawah ini! Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga Dhawah Ketawang Subakastawa 5 Dhuh



5 gus-



5



z5x.x6c!



se-



sem-



5 ku-



5 la



6 ti



z6x.x5x6c! 5 kang Ma- ha



5



z5x.x6c! t Konjuk paJineman: .... ....



z1c2 2 padu-



z5x6x5c3 z2x3c5 1



bah6 a-



2 A-



an



wong



sa-



z2c3 z2x3x2c1 gung, 1



bu-



z!x.x6x!c@ 6 6 sung pu- dyas- ta-



z1x2x3x2c1



mi,



z6c! wa,



z6x!x6c5



z5x6x5c3



z2x3c5



z1x3c2



du-



dhuh



ti,



ka



Gus-



z6x.ct



2



zyx1cy



2 2 jz2c3 2 . . 2 z1xx x xj.cy z2 xj3xjk2c1 y Ing-kang mur-ba a- mise- sa, 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy gt Sang-kan pa- raning duma- di 2 ka



2 Sang



z2c1 z1x.x2x3c5 z2x3c2 Maha Tung- gal,



z1x.cy



y si-



zjyc1 zj1c2 1 nubakas-



. . jz2c3 2 ta- weng



. zjyx1x cy gt gen- dhing



Umpak-umpak: .



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



1 1 2 2 Ko- lik pri-ya Mong ing tir- ta 2 2 2 1 tu- hu tres-na sa- pa ba- ya 1 1 2 2 Ka- wi pu- tra Nrek-sa pus-pa 5 5 5 5 wi- da- da- a nggu-bah ba-sa



Gerongan ngelik: . . . .



@ @ jz@c# ! Ki- nan- thi piPa- ra sis- wa



2 2 2 1 y 2 1 y pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya tir- ta wi- jiling sa- ri- ra 1 1 1 y t 1 y t an- dha- dha asih- ing bang-sa ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa 2 2 5 3 2 jz3c2 1 y pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da 5 5 6 ! 5 3 2 g5 ka- lis sa- gung sam- be- ka- la mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa .



. jz@c# @ nang-ka wa- jib-



. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . jzyx1x cy gt atur pam- bagya banastiti lan nga-ti .



.



.



.



@ @ jz@c# ! mring sa-gung-ing ta- be- ri sa-



.



.



jz6x!x c6 5 a- tur i- pun



.



jz2c3 2 su- ki a- ti



. jz@c# @ . jz6x!x c6 5 pa- ra leng- gah ba- rang kar- ya



. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 zjyx1x cy gztx dene kas- du a- ngrawuh- i ngu- di ka- wruh la-wan ngel- mi jx.xyx c1 . . 1 1 jz1c2 1 . . 2 2 . z2x xj3jkx2c1y pa- har- gyan ing ri puni- ka ing ja- gad-ing pa- srawung-an . . gt



.



. a-



2



2



jz2c3 1



kar- ya boman- dhap a- sor



.



.



.



jz2c3 2



bong-ing gatrus- ing



lih a-



.



.



jzyx1x cy ti



LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Uyon-uyon di atas! No Kata Sulit Arti 1 ………………………… ……………………………………………………….. 2



………………………… ………………………………………………………..



3



………………………… ………………………………………………………..



4



………………………… ………………………………………………………..



LK 2 : Menemukan Makna Bagian Uyon-uyon Temukan makna pada bagian Uyon-uyon (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)! No uyon-uyon Interprestasi Makna 1 Bait 1 ……………………………………………………….. 2 Bait 2 ……………………………………………………….. 3 Bait 3 ……………………………………………………….. 4 Bait 4 ……………………………………………………….. Simpulan:....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan Uyon-uyon) Makna Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.! Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga Dhawah Ketawang Subakastawa



..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................................... ..................................................................................................... ..................................................................................................................... .............................................................................................................



LAMPIRAN 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi



c. Kisi-kisi



No. 1



Sikap/ Nilai Jujur



2



Disiplin



3



Tanggung jawab



4.



proaktif



Lembar Observasi Sikap Spiritual Indikator



Butir Pertanyaan



Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Uyon-uyon Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak 1. 2. 3. 4. 5.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : Topik : memahami unsur-unsur pokok (gamelan, wiraswara, swarawati, wiyaga dan gendhing) dan pesan moral dalam syair uyon-uyon



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. Perilaku 1.



Dilakukan/muncul Ya Tidak



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



2. 3. 4. 5.



g. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN Petunjuk 3. Baca secara cermat Uyon-uyon berikut! Bawa Sekar Ageng Mintajiwa lrs. Sl. Pt. Sanga Dhawah Ketawang Subakastawa 5 Dhuh



5 gus-



5



z5x.x6c!



se-



sem-



5 ku5



5 la



6 ti



z6x.x5x6c! 5 kang Ma- ha



z5x6x5c3 z2x3c5 1



bah6 a-



z5x.x6c! t Konjuk pa-



2 A-



an



wong



sa-



z2c3 z2x3x2c1 gung, 1



bu-



z!x.x6x!c@ 6 6 sung pu- dyas- ta-



z1x2x3x2c1



mi,



z6c! wa,



z6x!x6c5



z5x6x5c3



z2x3c5



z1x3c2



du-



dhuh



ti,



ka



Gus-



z6x.ct



2



zyx1cy



Jineman: .... ....



z1c2 pay si-



2 2 jz2c3 2 . . 2 z1xx x xj.cy z2 xj3xjk2c1 y Ing-kang mur-ba a- mise- sa, 2 2 jz2c3 1 . . jz2c3 2 . jzyx1x cy gt Sang-kan pa- raning duma- di



2 2 2 duka Sang zjyc1 zj1c2 1 nubakas-



z2c1 z1x.x2x3c5 z2x3c2 z1x.cy Maha Tung- gal, . . jz2c3 2 . zjyx1x cy gt ta- weng gen- dhing



Umpak-umpak: .



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



.



1 1 2 2 Ko- lik pri-ya Mong ing tir- ta 2 2 2 1 tu- hu tres-na sa- pa ba- ya 1 1 2 2 Ka- wi pu- tra Nrek-sa pus-pa 5 5 5 5 wi- da- da- a nggu-bah ba-sa



Gerongan ngelik: . . . .



2 2 2 1 y 2 1 y pri-ya ti- ni- lar wa- no-dya tir- ta wi- jiling sa- ri- ra 1 1 1 y t 1 y t an- dha- dha asih- ing bang-sa ba- nget ngu-di ba- sa Ja- wa 2 2 5 3 2 jz3c2 1 y pu- tra na- ta ing Nga-mar-ta pus- pa ne- dheng mba-bar gan-da 5 5 6 ! 5 3 2 g5 ka- lis sa- gung sam- be- ka- la mrih me-kar lan- dhep-ing ra- sa



@ @ jz@c# ! Ki- nan- thi piPa- ra sis- wa



.



. jz@c# @ nang-ka wa- jib-



. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . jzyx1x cy gt atur pam- bagya banastiti lan nga-ti .



.



.



.



@ @ jz@c# ! mring sa-gung-ing ta- be- ri sa-



.



. jz6x!x c6 5 a- tur i- pun



.



jz2c3 2 su- ki a- ti



. jz@c# @ . jz6x!x c6 5 pa- ra leng- gah ba- rang kar- ya



. . 6 z!x x x x jx6c5 jz2x3x c2 1 . . jz2c3 2 zjyx1x cy gztx dene kas- du a- ngrawuh- i ngu- di ka- wruh la-wan ngel- mi jx.xyx c1 . . 1 1 jz1c2 1 . . 2 2 . z2x xj3jkx2c1y pa- har- gyan ing ri puni- ka ing ja- gad-ing pa- srawung-an . . gt



.



. a-



2



2



jz2c3 1



kar- ya boman- dhap a- sor



.



.



jz2c3 2



bong-ing gatrus- ing



4. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut!



.



lih a-



.



.



jzyx1x cy ti



b.



Berdasarkan Uyon-uyon yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Uyon-uyon! 1. Menapa ingkang dipunsebat Uyon-uyon? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 2. Menapa piwulang ingkang saged dipun pendet saking uyon-uyon menika? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... . 3. Menapa makna filosofis saking uyon-uyon menika! .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................



b. Berdasarkan Uyon-uyon, jelaskan pesan moral yang terdapat di dalam tembang tersebut! c. Berdasarkan Uyon-uyon, deskripsikan nilai filosofi tembang uyon-uyon tersebut !



Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Uyon-uyon No. Aspek dan Kriteria 1. Menapa ingkang dipunsebat Uyon-uyon? 2. Menapa piwulang ingkang saged dipun pendet saking uyon-uyon menika? 3. Menapa makna filosofis saking uyon-uyon menika! Total Skor No. Aspek dan Kriteria Pesan moral 1. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung sangat lengkap 2. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung lengkap 3. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap 4. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap Total Skor No. Aspek dan Kriteria Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat 1. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat dan data mendukung atau sangat esuai 2. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat dan data mendukung atau sesuai 3. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat dan data mendukung atau kurang sesuai 4. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak sesuai



Skor 1 5 4 10 Skor 4 3 2 1 12 Skor 4 3 2 1



Total Skor



12



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN a. Soal Paragraf/Kalimat 1



Saking tembung “manguyu-uyu”, pasugatan gendhing mirunggan



2



sumangga



3



sumangga



a. Pesan Moral Uyon-uyon



Pesan Moral



b. Nilai Filosofis Uyon-uyon



Nilai Filosofis



3. Keterampilan Petunjuk Menulis pesan moral yang terkandung di dalam uyon-uyon dengan tepat. Pedoman Penskoran :



No.



Aspek dan Kriteria



Skor



1. a. b. c. d.



Deskripsi pesan moral dalam tembang Uyon-uyon sangat baik Deskripsi pesan moral dalam tembang Uyon-uyon baik Deskripsi pesan moral dalam tembang Uyon-uyon kurang baik Deskripsi pesan moral dalam tembang Uyon-uyon tidak baik



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal



x 100



4 3 2 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP CERKAK)



Nama Sekolah



: SMA BUDI UTOMO



Mata Pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/semester : XI IA / 2 Materi Pokok



: Cerkak



Alokasi Waktu



: 8x 45 menit



A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2



:



Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.



KI 3



:



Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah



KI 4



B.



:



Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan



Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi



No. 1.



Kompetensi Dasar 1.2



Indikator Pencapaian Kompetensi



Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami struktur dan kaidah pedoman penulisan Tuhan akan keberadaan cerkak bahasa Jawa dan 1.2.2. Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa menggunakannya sebagai dalam menginterpretasikan ajaran moral cerkak.



sarana komunikasi daerah dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 2.



3.



2.4 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



3.8 Memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak



Jujur 2.1.5 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak 2.1.6 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Disiplin



2.2.3 Berperilaku dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab 2.2.17 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak 2.2.18 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak Proaktif 2.2.19 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.20 Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran Pertemuan 1 3.1.1 Membaca cerkak berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti dari berbagai media 3.1.2 Mengidentifikasi struktur karya sastra prosa cerkak 3.1.3 Bertanya jawab struktur karya sastra prosa cerkak 3.1.4 Mencari informasi dari berbagai media tentang struktur karya sastra prosa cerkak 3.1.5 Menyimpulkan informasi tentang struktur karya sastra prosa cerkak Pertemuan 2 3.1.6 Mencermati pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang memuat budi pekerti 3.1.7 Bertanya jawab tentang pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang memuat budi pekerti



3.1.8 3.1.9 4.



4.8 Mencipta karya sastra prosa cerkak



Mendiskusikan pesan moral yang terkandung dalam karya sastra prosa cerkak Menyimpulkan pesan moral yang terkandung dalam karya sastra prosa cerkak



Pertemuan 3 4.1.1 Mengamati langkah-langkah mencipta cerkak 4.1.2 Bertanya jawab tentang langkah membuat cerkak 4.1.3 Mendiskusikan langkah-langkah membuat cerkak 4.1.4 Menyimpulkan langkah-langkah membuat cerkak Pertemuan 4 4.1.5 4.1.6



Membuat kerangka cerkak Mengembangkan kerangka menjadi sebuah cerkak



C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1



1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengidentifikasi struktur karya sastra prosa cerkak. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk bertanya Jawab mengenai struktur karya sastra prosa cerkak. 4. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam mencari informasi dari berbagai media tentang struktur karya sastra prosa cerkak 5. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan informasi tentang struktur karya sastra prosa cerkak. Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mencermati pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang memuat budi pekerti 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam bertanya jawab tentang pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang memuat budi pekerti.



4. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan informasi tentang pesan moral yang terkandung dalam karya sastra prosa cerkak Pertemuan 3



1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mencermati langkah-langkah mencipta cerkak 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam bertanya jawab tentang langkah membuat cerkak 4. Setelah membaca contoh cerkak dan mendiskusikan, siswa dapat menyimpulkan langkahlangkah membuat cerkak



Pertemuan 4 1. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat mensyukuri anugrah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugrah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam membuat kerangka cerkak 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menulis karya sastra prosa cerkak.



D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman mengenai karya sastra prosa cerkak a. Pengertian mengenai karya sastra prosa cerkak b. Struktur karya sastra prosa cerkak Pertemuan 2 1. Memahami ajaran moral struktur karya sastra prosa Pertemuan 3 1. Memahami langkah langkah membuat cerkak Pertemuan 4 1. Cara membuat cerkak a. Menyusun kerangka karangan b. Mengembangkan kerangka menjadi sebuah cerkak



E. Metode Pembelajaran



Pendekatan



: Scientifik



Metode: Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan



F.



G.



Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : Modul 2. Alat dan bahan : naskah cerkak 3. Sumber Belajar : a. Modul b. Naskah cerkak c. Kalawarti d. Internet



Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran



Pertemuan ke-1 Kegiatan



Pendahuluan



Deskripsi Pembelajaran



Alokasi Waktu 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan 3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan 4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Mengamati : 15 menit 1. Membaca cerkak berbahasa Jawa yang memuat budi pekerti dari berbagai media 2. Mengidentifikasi struktur karya sastra prosa cerkak Menanya :



15 menit



1. Bertanya jawab struktur karya sastra prosa cerkak 15 menit



Inti Mengeksplorasi :



1. Mencari informasi dari berbagai media tentang struktur karya sastra prosa cerkak Mengasosiasi :



15 menit



1. Menyimpulkan informasi tentang struktur karya sastra prosa 10 menit cerkak Mengomunikasikan :



1. Membacakan hasil kerja kelompok/individu tentang tentang struktur karya sastra prosa cerkak



Penutup



Pertemuan ke-2 Kegiatan



Pendahuluan



1. 2. 3. 4. 5.



Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Siswa melaksanakan evaluasi. Siswa dan guru melakukan umpan balik. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



Deskripsi Pembelajaran



Alokasi Waktu



1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. 2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat 3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.



MENGAMATI 1. Mencermati pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang 15 menit memuat budi pekerti



Inti



MENANYA 1. Bertanya jawab tentang pesan moral yang terkandung dalam cerkak yang memuat budi pekerti 15 menit MENGEKSPLORASI 1. Mendiskusikan pesan moral yang terkandung dalam karya sastra prosa cerkak



MENGASOSIASI 1. Menyimpulkan pesan moral yang terkandung dalam karya sastra prosa cerkak MENGOMUNIKASIKAN 1. Membacakan hasil kerja kelompok/individu tentang tentang pesan moral yang terkandung dalam prosa cerkak.



15 menit



15 menit



10 menit



Penutup



Pertemuan ke-3 Kegiatan



Pendahuluan



1. 2. 3. 4. 5.



Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Siswa melaksanakan evaluasi. Siswa dan guru melakukan umpan balik. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



Deskripsi Pembelajaran



1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. 2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat 3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan.



MENGAMATI 1. Mengamati salah satu contoh cerkak 2. Mengamati langkah langkah mencipta cerkak Inti



Alokasi Waktu



15 menit



MENANYA 1. Bertanya jawab tentang langkah-langkah membuat cerkak MENGEKSPLORASI 1. Mendiskusikan langkah-langkah membuat cerkak



10 menit



MENGASOSIASI 1. Menyimpulkan langkah-langkah membuat cerkak MENGOMUNIKASIKAN 1. Membacakan hasil kerja kelompok/individu tentang langkahlangkah membuat cerkak. 15 menit



15 menit



10 menit



Penutup



1. 2. 3. 4. 5.



Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. Siswa melaksanakan evaluasi. Siswa dan guru melakukan umpan balik. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



Pertemuan ke-4 KEGIATAN Pendahuluan



Inti



DESKRIPSI KEGIATAN



ALOKASI WAKTU



1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru berhubungan 10 menit dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. 2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cerkak yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat 3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. 5 menit MENGAMATI



1. Mengamati kerangka cerkak MENANYA 1. Bertanya jawab mengenai kerangka cerkak MENGEKSPLORASI 1. Membuat kerangka cerkak



5 menit



MENGASOSIASI 1. Secara individu siswa mengembangkan kerangka menjadi sebuah cerkak 15 menit MENGOMUNIKASIKAN 1. Membacakan hasil kerja individu tentang cerkak yang telah dibuat 40 menit



5 menit Penutup



1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit 2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. 3. Siswa melaksanakan evaluasi. 4. Siswa dan guru melakukan umpan balik. 5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar



1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian b. Bentuk Instrumen c. Kisi-Kisi



: Observasi : Lembar Observasi



Lembar Observasi Sikap Spiritual No 1



Sikap/Nilai



Indikator



Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami isi, struktur dan nilai pesan moral karya sastra prosa cerkak baik lisan maupun tulisan Menggunakan kata, isitilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam menuliskan isi, struktur dan nilai pesan moral dalam menciptakan karya sastra prosa cerkak



2. Penilaian Sikap 2) Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi – kisi :



Butir Pertanyaan



Lembar Observasi Sikap Spiritual No



Sikap/Nilai



Indikator



1



Jujur



Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan memahami struktur dan pesan moral dalam cerkak Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain



2



Disiplin



3



Tanggung jawab



4



Proaktif



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran karya sastra prosa cerkak Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan informasi dalam pembelajaran Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi pembelajaran



Butir Pertanyaan



3) Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No 1.



Pernyataan



2.



Saya melakukan tugas kelompok, saya bekerja sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat dalam pembelajaran



5.



Ya



Tidak



4) Penialain kompetensi Sikap antar Peserta Didik Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/Semester : XI / 2 Topik : memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak dan menulis karya sastra prosa cerkak. Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu Dilakukan / muncul No



Perilaku



1.



Ya



3.



Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



2.



5.



Giat berusaha dapat mengumpulkan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran 5) Jurnal Jurnal Penilaian Nama : Kelas : No



Hari, Tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator 1



Mengetahui unsur-unsur intrinsik cerkak



2



Mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik yang terkandung dalam cerkak



Butir Soal



Tidak



3



Mencari nilai moral yang terkandung dalam cerkak 3. Keterampilan a. Teknik Penilaian : unjuk kerja b. Bentuk instrumen : Produk c. Kisi-kisi No



Indikator



1



Mencipta karya sastra prosa cerkak



Butir soal



Mengetahui ,



Jombang , 12 Juli 2021



Kepala Sekolah



Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR, M.Pd



HENY KUSUMA INDARWATI, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Tembang Macapat (Sinom Dan Durma)



F. Pemahaman Tembang Macapat (Sinom Dan Durma) Hakikat Tembang Macapat (Sinom Dan Durma)



CERKAK 1. Hakikat Cerkak CERITA CEKAK Cerita cekak utawi ingkang asring kacekak ‘Cerkak’, menika salah satunggaling wujud prosa naratif fiktif. Cerita cekak cendrung padhet saha langsung wonten ancasipun, bilih dipuntandhingaken kaliyan karya-karya fiksi ingkang langkung dawa, kados dene Novella (kanthi teges modhern) saha novel. Amargi cekakipun cerkak-cerkak ingkang sukses ngendelaken teknik-teknik sastra kados dene tokoh, plot, tema, basa saha insight kanthi langkung wiyar tinimbang karya fiksi ingkang langkung dawa. Miturut sujarahipun cerkak menika wiwitanipun saking tradhisi cariyos lisan ingkang wisuwur. Cariyos-cariyos kasebat adatipun kaaturaken kanthi wujud geguritan ingkang wonten wiramanipun. Wirama kasebat nggadhahi paedah minangka piranthi kangge tetulung supados tiyang saged ngelingngeling cariyosipun. Perangan cekak saking cariyos-cariyos menika punjeripun saking perangan naratif ingkang kaaturaken wonten ing kalodhangan ingkang cekak. Sedaya cariyosipun tembe kemawon saged dipunmangertosi rikala sedaya cariyos menika sampun dipuncariyosaken. Wujud sanes saking cerkak inggih menika anekdot. Anekdot menika popular rikala jaman Romawi. Anekdot menika nggadhahi pungsi kados dene saloka, minangka cariyos realistis ingkang cekak, ingkang nggadhahi setunggal ancas utawi piweling.



Cerita cerkak adatipun kirang kompleks tinimbang Novel. Cerkak adatipun cariyosipun namung kadadosan saking setunggal pragmen, nggadhahi setunggal plot utawi alur, setting ingkang tunggal, cacahing paraga ugi winates, cakupan wekdalipun ugi cekak. Bilih diwujudaken cariyos ingkang langkung wiyar, cariyos cendrungipun nggadhahi suraosing unsur tartamtu saking struktur dramatis, inggih menika Eksposisi (ingkang nglantarken Setting, wekdal saha paraga utama), Komplikasi (kadadosan ing salebeting cariyos ingkang nepangaken konflik), krisis (wekdal ingkang nemtokaken paraga utama anggenipun tumindak rikala ngadepi konflik), klimaks (punjering cariyos ingkang dados perangan ingkang wigati



piyambak), wasana (peranganing cariyos rikala konflik saged karampungaken) saha bab moralipun. Amargi cekak, cerkak saged nggadhahi pola ajeg saged ugi boten. Kados dene cariyoscariyos ingkang langkung dawa, plot saking cerkak ugi nggadhahi klimaks. Ananging wasananing cariyos saking saperangan cerkak adatipun bebas saha saged ugi ngandhut piweling. 2. Unsur-unsur karya sastra prosa cerkak



Titikan cerkak beda-beda miturut ingkang ngganggit. Cerkak nggadhahi kalih unsur inggih menika: 1. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik inggih menika unsur ingkang wonten ing salebeting cerkak piyambak. Ingkang kalebet unsure intrinsik:



a. Tema iggih menika undering cariyos ingkang dipunpitados saha dipundadosaken undering cariyos. b. Latar (Setting) inggih menika panggenan, wekdal, swasana ingkang wonten ing salebetipun cerkak. Cariyos menika kedah cetha, wonten pundi kadadosanipun, kapan kadadosanipun saha swasana sarta kahanan menika kadadosan. c. Alur (Plot) inggih menika reroncening kadadosan ingkang wonten ing salebeting cariyos. Alur kaperang dados 3 inggih menika: 1) Alur Maju inggih menika reroncening kedadosan ingkang urutanipun manut kaliyan urutaning wekdal kadadosan ingkang wonten ing cariyos utawi cariyosipun tansah lumampah majeng. 2) Alur Mundur inggih menika reroncening kedadosan ingkang urutan kadadosanipun boten miturut urutan wekdal kadadosan utawi cariyos ingkang lumampahipun mundur. 3) Alur campuran inggih menika campuran antawisipun alur maju kaliyan alur mundur Alur menika kaperang dados pinten-pinten tahapan, inggih menika:



1) Pangantar inggih menika perangan cariyos ingkang awujud gegambaran wekdal, panggenan saha kadadosan ingkang wonten ing wiwitanipun cariyos. 2) Wiwitaning perkawis inggih menika peranganing cariyos ingkang minangka gegambaran perkawis ingkang dipunadhepi dening paraga cariyos. 3) Klimaks inggih menika perkawis ingkang wonten ing cariyos ingkang minangka undering cariyos. 4) Antiklimaks inggih menika perkawis sekedik mbaka sekedik sampun saged dipunlampahi, raos sumelang ugi sampun wiwit ical. 5) Resolusi inggih menika perkawis sampun saged karampungaken. d. Watak inggih menika gegambaran watak utawi karakter paraga-paraga ingkang wonten ing cariyos, bab watak menika saged dipuntingali saking tigang aspek, inggih menika: 1) Pacelathon paraga 2) Gegambaraning paraga 3) Gegambaraning blegeripun paraga



e. Nilai (amanat) inggih menika piweling ingkang badhe kaaturaken dening panganggit lumantar cariyos. 2. Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik inggih menika unsur-unsur ingkang wontenipun ing sanjawinipun cariyos, ananging nggadhahi pangaribawa ingkang boten langsung ing cariyos menika. Unsur ekstrinsik menika:



a. Nilai – nilai ing salebetipun cariyos (agami, kabudayan, politik, ekonomi) b. Latar belakang gesangipun panganggit c. Kahanan sosial rikala cariyos menika dipundamel Nemtokaken menapa ingkang saged dipundadosaken titikan anggenipun milah cerkak saking format cariyos fiksi sanesipun ingkang langkung dawa taksih dados pirembagan para sastrawan. Salah satuggaling definisi kuna saking cerkak inggih menika kedah saged dipunwaos kanthi sekali duduk. Definisi-definisi sanesipun nyebataken cekak saha dawanipun saged katingal saking cacahipun tembung-tembungipun inggih menika 7.500 tembung. Ananging bilih katingal saking karya kontemporer bilih cerkak menika umumipun karya fiksi ingkang dawanipun boten langkung saking 20.000 tembung saha boten kirang saking 1.000 tembung. Cariyos ingkang cacahipun kirang saking 1.000 tembung kagolong genre fiksi kilat (falsh fiction). Cariyos fiksi ingkang nglampahi batas maksimal saking parameter cerkak kagolong novelette, novella utawi novel. (Kapetik saking: http://jv.wikipedia.org/wiki/Nov%C3%A8l)



Tuladha cerkak



Raden Rangga



Panembahan Senapati



Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep putrane. “Apa sira ngerti, sebabe daktimbali Rangga?” Pandangune Panembahan Senapati. “ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?” “Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?” Pandangune ingkang rama. Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan Senapati nerusake pangandikane. “Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh marang utusan Banten. Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku. Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa sekti. Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged. Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh… Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?” Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka).



Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.



Papan nyimpen watu gatheng



Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol: “Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?” “Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados garing lan pejah.” Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng pertapa. “He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku sesuk?” Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata :



“He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.” “Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki. Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani, supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika : “Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?” “Boten eyang, menika watu empuk sanget.” “Atos, watu iku atos.” Ngendikane Ki Juru Martani. Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu utama. Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu warga ing Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi endhase dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda, trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.



LAMPIRAN 2: LEMBAR KERJA (LK)



A. LK Memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak serta mencipta karya sastra prosa cerkak



LK 1: Isi dan struktur karya sastra prosa cerkak



Cermatilah teks berikut ini!



CERITA CEKAK



Cerita cekak utawi ingkang asring kacekak ‘Cerkak’, menika salah satunggaling wujud prosa naratif fiktif. Cerita cekak cendrung padhet saha langsung wonten ancasipun, bilih dipuntandhingaken kaliyan karya-karya fiksi ingkang langkung dawa, kados dene Novella (kanthi teges modhern) saha novel. Amargi cekakipun cerkak-cerkak ingkang sukses ngendelaken teknik-teknik sastra kados dene tokoh, plot, tema, basa saha insight kanthi langkung wiyar tinimbang karya fiksi ingkang langkung dawa. Miturut sujarahipun cerkak menika wiwitanipun saking tradhisi cariyos lisan ingkang wisuwur. Cariyos-cariyos kasebat adatipun kaaturaken kanthi wujud geguritan ingkang wonten wiramanipun. Wirama kasebat nggadhahi paedah minangka piranthi kangge tetulung supados tiyang saged ngelingngeling cariyosipun. Perangan cekak saking cariyos-cariyos menika punjeripun saking perangan naratif ingkang kaaturaken wonten ing kalodhangan ingkang cekak. Sedaya cariyosipun tembe kemawon saged dipunmangertosi rikala sedaya cariyos menika sampun dipuncariyosaken. Wujud sanes saking cerkak inggih menika anekdot. Anekdot menika popular rikala jaman Romawi. Anekdot menika nggadhahi pungsi kados dene saloka, minangka cariyos realistis ingkang cekak, ingkang nggadhahi setunggal ancas utawi piweling.



Cerita cerkak adatipun kirang kompleks tinimbang Novel. Cerkak adatipun cariyosipun namung kadadosan saking setunggal pragmen, nggadhahi setunggal plot utawi alur, setting ingkang tunggal, cacahing paraga ugi winates, cakupan wekdalipun ugi cekak. Bilih diwujudaken cariyos ingkang langkung wiyar, cariyos cendrungipun nggadhahi suraosing



unsur tartamtu saking struktur dramatis, inggih menika Eksposisi (ingkang nglantarken Setting, wekdal saha paraga utama), Komplikasi (kadadosan ing salebeting cariyos ingkang nepangaken konflik), krisis (wekdal ingkang nemtokaken paraga utama anggenipun tumindak rikala ngadepi konflik), klimaks (punjering cariyos ingkang dados perangan ingkang wigati piyambak), wasana (peranganing cariyos rikala konflik saged karampungaken) saha bab moralipun. Amargi cekak, cerkak saged nggadhahi pola ajeg saged ugi boten. Kados dene cariyos-cariyos ingkang langkung dawa, plot saking cerkak ugi nggadhahi klimaks. Ananging wasananing cariyos saking saperangan cerkak adatipun bebas saha saged ugi ngandhut piweling.



3. Unsur-unsur karya sastra prosa cerkak



Titikan cerkak beda-beda miturut ingkang ngganggit. Cerkak nggadhahi kalih unsur inggih menika: 3. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik inggih menika unsur ingkang wonten ing salebeting cerkak piyambak. Ingkang kalebet unsure intrinsik:



a. Tema iggih menika undering cariyos ingkang dipunpitados saha dipundadosaken undering cariyos. b. Latar (Setting) inggih menika panggenan, wekdal, swasana ingkang wonten ing salebetipun cerkak. Cariyos menika kedah cetha, wonten pundi kadadosanipun, kapan kadadosanipun saha swasana sarta kahanan menika kadadosan. c. Alur (Plot) inggih menika reroncening kadadosan ingkang wonten ing salebeting cariyos. Alur kaperang dados 3 inggih menika: 4) Alur Maju inggih menika reroncening kedadosan ingkang urutanipun manut kaliyan urutaning wekdal kadadosan ingkang wonten ing cariyos utawi cariyosipun tansah lumampah majeng. 5) Alur Mundur inggih menika reroncening kedadosan ingkang urutan kadadosanipun boten miturut urutan wekdal kadadosan utawi cariyos ingkang lumampahipun mundur. 6) Alur campuran inggih menika campuran antawisipun alur maju kaliyan alur mundur Alur menika kaperang dados pinten-pinten tahapan, inggih menika:



6) Pangantar inggih menika perangan cariyos ingkang awujud gegambaran wekdal, panggenan saha kadadosan ingkang wonten ing wiwitanipun cariyos. 7) Wiwitaning perkawis inggih menika peranganing cariyos ingkang minangka gegambaran perkawis ingkang dipunadhepi dening paraga cariyos. 8) Klimaks inggih menika perkawis ingkang wonten ing cariyos ingkang minangka undering cariyos.



9) Antiklimaks inggih menika perkawis sekedik mbaka sekedik sampun saged dipunlampahi, raos sumelang ugi sampun wiwit ical. 10) Resolusi inggih menika perkawis sampun saged karampungaken. d. Watak inggih menika gegambaran watak utawi karakter paraga-paraga ingkang wonten ing cariyos, bab watak menika saged dipuntingali saking tigang aspek, inggih menika: 4) Pacelathon paraga 5) Gegambaraning paraga 6) Gegambaraning blegeripun paraga e. Nilai (amanat) inggih menika piweling ingkang badhe kaaturaken dening panganggit lumantar cariyos. 4. Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik inggih menika unsur-unsur ingkang wontenipun ing sanjawinipun cariyos, ananging nggadhahi pangaribawa ingkang boten langsung ing cariyos menika. Unsur ekstrinsik menika:



a. Nilai – nilai ing salebetipun cariyos (agami, kabudayan, politik, ekonomi) b. Latar belakang gesangipun panganggit c. Kahanan sosial rikala cariyos menika dipundamel Nemtokaken menapa ingkang saged dipundadosaken titikan anggenipun milah cerkak saking format cariyos fiksi sanesipun ingkang langkung dawa taksih dados pirembagan para sastrawan. Salah satuggaling definisi kuna saking cerkak inggih menika kedah saged dipunwaos kanthi sekali duduk. Definisi-definisi sanesipun nyebataken cekak saha dawanipun saged katingal saking cacahipun tembung-tembungipun inggih menika 7.500 tembung. Ananging bilih katingal saking karya kontemporer bilih cerkak menika umumipun karya fiksi ingkang dawanipun boten langkung saking 20.000 tembung saha boten kirang saking 1.000 tembung. Cariyos ingkang cacahipun kirang saking 1.000 tembung kagolong genre fiksi kilat (falsh fiction). Cariyos fiksi ingkang nglampahi batas maksimal saking parameter cerkak kagolong novelette, novella utawi novel. (Kapetik saking: http://jv.wikipedia.org/wiki/Nov%C3%A8l)



Kawangsulana pitakenan ing ngandhap menika mawi basa Jawa karma! 1. Menapa ingkang dipunwastani cerkak menika? ………………………………………………………………………………………………………………… 2. Kasebatna menapa kemawon ingkang dados titikanipun cerkak! ………………………………………………………………………………………………………………… 3. Kaandharna menapa ingkang dados unsur intrinsik cerkak! …………………………………………………………………………………………………………………. 4. Kaandharna menapa ingkang dados unsur ekstrinsik cerkak! ………………………………………………………………………………………………………………….



LK 2 : LK Unsur intrinsik cerkak Raden Rangga



Panembahan Senapati



Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep putrane. “Apa sira ngerti, sebabe daktimbali Rangga?” Pandangune Panembahan Senapati. “ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?” “Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?” Pandangune ingkang rama. Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan Senapati nerusake pangandikane.



“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh marang utusan Banten. Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku. Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa sekti. Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged. Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh… Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?” Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka). Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.



Papan nyimpen watu gatheng



Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol: “Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?” “Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados garing lan pejah.” Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng pertapa. “He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku sesuk?” Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata : “He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.” “Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki. Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani, supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut



kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika : “Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?” “Boten eyang, menika watu empuk sanget.” “Atos, watu iku atos.” Ngendikane Ki Juru Martani. Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu utama. Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu warga ing Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi endhase dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda, trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.



Deskripsikan unsur intrinsic cerkak dengan data yang mendukung! NO 1 2 3



STRUKTUR TEKS PARAGRAF / KALIMAT Pernyataan umum / …………………………………………………………… klasifikasi ……………. Data yang dilaporkan …………………………………………………………… ……………. Data yang dilaporkan …………………………………………………………… …………….



C. LK Menganalisis unsur intrinsic dan pesan moral dalam cerkak Cermatilah contoh teks cerkak dibawah ini! Raden Rangga



Panembahan Senapati



Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep putrane. “Apa sira ngerti, sebabe daktimbali Rangga?” Pandangune Panembahan Senapati. “ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?” “Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?” Pandangune ingkang rama. Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan Senapati nerusake pangandikane. “Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh marang utusan Banten. Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku. Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung



dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa sekti. Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged. Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh… Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?” Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka). Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.



Papan nyimpen watu gatheng



Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol: “Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?” “Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados garing lan pejah.” Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng pertapa. “He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku sesuk?” Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata : “He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.” “Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki. Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani, supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika : “Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?” “Boten eyang, menika watu empuk sanget.” “Atos, watu iku atos.” Ngendikane Ki Juru Martani. Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu utama.



Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu warga ing Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi endhase dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda, trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa.



LK 1 : Mencari makna kata sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada cerkak diatas ! No



Kata Sulit



Arti



1



…………………………………….



…………………………………………………………….



2



…………………………………….



…………………………………………………………….



3



…………………………………….



…………………………………………………………….



4



…………………………………….



…………………………………………………………….



LK 2 : Mencari unsur intrinsic cerkak Temukan Unsur intrinsik pada cerkak! No 1 2 3 4 5 6



Unsur intrinsik Tema Alur Latar Tokoh Watak Nilai / amanat



Paragraph / Kalimat ……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………. ……………………………………………………………………. …………………………………………………………………….



LAMPIRAN 3 : INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual 1) Penilaian kompetensi sikap melalui observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk Penilaian : Lembar Observasi c. Kisi-Kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual



No



Sikap/Nilai



Indikator



1



Jujur



2



Disiplin



3



Tanggung jawab



Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan memahami struktur dan pesan moral dalam cerkak Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran karya sastra prosa cerkak Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang



Butir Pertanyaan



4



Proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan informasi dalam pembelajaran Berperilaku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi pembelajaran



2) Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal Penilaian : Materi / Topik :



Bacalah baik-baik setiap pertanyaan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No Pernyataan Ya 1. 2.



Saya melakukan tugas kelompok, saya bekerja sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat dalam pembelajaran



5.



Tidak



3) Penialain kompetensi Sikap antar Peserta Didik Mata Pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/Semester : XI / 2 Topik : memahami isi dan struktur karya sastra prosa cerkak dan menulis karya sastra prosa cerkak. Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu Dilakukan / muncul No 1. 2.



Perilaku Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



Ya



Tidak



3.



Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulkan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran 4) Jurnal Jurnal Penilaian Nama : Kelas : No



Hari, Tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN Petunjuk 1. Baca secara cermat contoh cerkak berikut! 2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! a. Berdasarkan contoh cerkak yang diberikan, jawablah pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang cerkak! 1. Menapa ingkang dipunwastani cerkak menika? ……………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………… 2. Kasebatna menapa kemawon ingkang dados titikanipun cerkak! ……………………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………… 3. Kaandharna menapa ingkang dados unsur intrinsik cerkak! ……………………………………………………………………………………………… ………………….…………………………………………………………… 4. Kaandharna menapa ingkang dados unsur ekstrinsik cerkak! ……………………………………………………………………………………………… ………………….…………………………………………………………… b. Berdasarkan contoh cerkak yang diberikan, jelaskan Unsur intrinsik dan pesan moral yang terkandung di dalam cerkak tersebut!



Raden Rangga



Panembahan Senapati



Satunggaling dinten ing pendhapa Kraton Mataram, Kotagedhe Panembahan Senapati diadhep putrane. “Apa sira ngerti, sebabe daktimbali Rangga?” Pandangune Panembahan Senapati. “ Boten Rama, menapa wonten bab wigatos ingkang kedah kula tindakaken?” “Sewengi aku ora bisa sare, sariraku krasa lungkrah, apa gelem mijeti samparanku?” Pandangune ingkang rama. Raden rangga nyembah, banjur wiwit mijeti samparane ramane, sinambi dipijeti, Panembahan Senapati nerusake pangandikane.



“Rangga, sira kudu sadhar, yen sing koktindakake wingi kae dudu tumindak kang becik, sanajan sira ora mempan ketaman pusaka, saengga tumbak Manggala Tuban iku putung, lan sira males kanthi kepelan tangan sing ngremukake sirahe utusan Sultan Hadiwijaya padhang, uga kok ambali maneh marang utusan Banten. Yen tumindak mangkono iku kok terusake bisa tuwuh perdondi ing antarane aku lan mitraku. Aku samar yen tumindakmu iku bisa gawe cilakane awakmu dhewe. Sira kudu ngerti yen ana gunung dhuwur, isih ana gunung liyane sing ngluwihi dhuwure. Coba putungen drijiku yen kowe rumangsa sekti. Raden Rangga rumaos serik manahipun, rumaos dipunece dening ramanipun, lajeng nyobi mutung drijinipun keng rama, nanging boten saged. Rangga paribasane Suradira jayaningrat, lebur dening pangastuti, sakabehing wujud tumindak ala lan angkara murka iku bakal sirna kanthi luhuring budi lan tumindak utama, tumindakmu iku ora becik, kumalungkung, apa ta sing sira goleki ing panguripan sira iku? Uripe mangungsa ora suwe, bakal abadi ing alam sawise mati, becike sira singkiri tumindak sing ala lan seneng pamer iku. Adhuh… Rangga kok apakake sikilku iki, rasane kok panas banget?” Samparane ramane dipijet sakatoge, minangka tandha yen Raden Rangga boten remen pangandikanipun keng Rama. Panembahan Senapati enggal nendhang Raden Rangga ngangge Samparanipun, saengga Raden Rangga mencelat medal nabrak beteng kraton ngantos jebol lan dhawah ing desa Depokan (samenika mapan ing kidul Bonbin Gembiraloka). Raden Rangga lajeng mlajar nilar Mataram, Piyambakipun ngertos menawi ramanipun duka sanget. Kesahipun tumuju ing Pati daleme pamanipun Wasis Jayakusuma. Nalika menika pamanipun nembe lenggah siniwaka kaadhep para nayaka ing pendhapa kadipaten. Adipati Wasis ngawe, supados Raden Rangga nyelaki paman. Ing salebeting pendhapa wonten sela ageng ingkang boten saged dipunpindhah nalika pendhapa kabangun, sebab boten wonten mergi sanes. Raden Rangga nerjang sela ageng wau saengga sela wau ajur rata kaliyan siti. Sedaya ingkang wonten sami gumun. Raden Rangga lajeng mapan sawetawis ing Pati ndherek pamanipun.



Papan nyimpen watu gatheng



Amargi sampun sawetawis ing Pati, Raden Rangga rumaos kasepen, boten saged dolanan gatheng, watu bunder 50 kg. Piyambakipun jeleh lajeng nimbali dhateng satunggaling prajurit regol: “Paman apa ing kene ana wong sing sekti ngluwihi aku?” “Wonten Raden, satunggaling pertapa ingkang sumendhe ing wit, lan elok, wit asem wau dados garing lan pejah.” Raden Rangga lajeng dipundugekaken ing pertapa kasebat, lajeng nyuwun pirsa dhateng pertapa. “He, sang atapa jawaben pitakonku iki, apa sejatine tujuwan wong urip iku lan kepiye nasibku sesuk?” Sarehne ingkang disuwuni pirsa mèndêl mawon, sang atapa lajeng dipuntendhang dhawah klumah, saderengipun tekaning seda, pertapa mangsuli lan sepata : “He bocah enom sing ora ngerti tata krama, wong urip iku mung bekti lan ngawula marang Gustine, dene nasibmu ora bakal suwe uripmu, yen sesuk ing Mataram ana ula gedhe kang gawe gendra yaiku kang bakal males tumindakmu sing seneng milara.” “Aku ora wedi, saiki kena, sesuk ora dadi apa,” wangsulane Raden Rangga kumaki. Sedaya kedadosan ingkang dipunalami ing Pati dipuncariyosaken dhateng Ramanipun ing Mataram. Raden Rangga lajeng kadhawuhan meguru ngaji dhateng eyangipun Ki Juru Martani, supados sampurna ngelmunipun. Sinaosa ing salebeting manah boten remen, Raden Rangga nurut



kemawon. Saduginipun ing daleme Ki Juru Martani, Raden Rangga nengga Ki Juru Martani nembe shalat luhur, sinambi mbolongi jun ngangge drijinipun. Toyanipun dados mancur, Raden Rangga rumaos remen manahipun. Ki Juru Martani Priksa lajeng ngendika : “Thole Rangga apa drijimu ora lara, watu iku rak atos?” “Boten eyang, menika watu empuk sanget.” “Atos, watu iku atos.” Ngendikane Ki Juru Martani. Sanalika sela dados atos, astanipun Raden Rangga kraos sakit. Raden Rangga rumaos klentu lajeng kersa meguru dhateng eyangipun, dipunwulang tata krama lan budi pekerti luhur lan ngemu utama. Satunggaling dinten Raden Rangga kadhawuhan nyingkiraken ula ageng ingkang ngganggu warga ing Patalan Bantul. Ula ingkang ngubet sariranipun saged dipunkawonaken, ula pejah amargi endhase dikeplak ajur dados sawalang-walang. Raden Rangga boten ateges menang, sariranipun kraos lungkrah, balungipun remuk kados dipunlolosi nalika dipungubet ula, wekasan Raden Rangga seda, trep kados sabdanipun sang atapa ingkang dipunpilara tanpa dosa. Rubric / criteria penilaian hasil memahami cerkak No Aspek dan Kriteria 1. Menapa ingkang dipunwastani cerkak menika? 2. Kasebatna menapa ingkang dados titikanipun cerkak! 3. Kaandharna menapa kemawon Unsur intrinsik cerkak! 4. Kaandharna menapa kemawon unsure ekstrinsik cerkak! Total skor = No Aspek dan Kriteria Ajaran moral dan unsure intrinsik 1. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerkak dan data yang mendukung sangat lengkap 2. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerkak dan data yang mendukung lengkap 3. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerkak dan data yang mendukung kurang lengkap 4. Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerkak dan data yang mendukung tidak lengkap Total skor = No Aspek dan Kriteria Skor 1



Wosing seratan



5



2



Leres botenipun seratan (ejaan)



3



Skor 2 2 3 3 10 Skor 4 3 2 1 12



3



Jumbuhipun kaliyan tema



1



Nlai = jumlah skor



9



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN a. Soal Paragraph / kalimat 1 Cerita cekak utawi ingkang asring kacekak ‘Cerkak’, menika salah satunggaling wujud prosa naratif fiktif. 2 Titikanipun : 1. Wosipun ringkes : kirang langkung 10.000 tembung. 2. cariyosipun limrah fiksi, saged ugi non fiksi 3. perwatakan tokoh dipungambaraken sakeplasan 4. Namung wonten 1 alur 5. Dipuntampilaken sepisan 6. Konflik ingkang medal boten ngantos ngewahi nasib. 3



Unsur-unsur intrinsik : 1. Tema : undheraning cariyos ingkang dipunpitadosi dados sumbering cariyos. 2. Alur : urut-urutaning cariyos ingkang ndhapuk satunggaling cariyos. Tahapanipun : a.



Pengantar : peranganing cariyos arupi gegambaran wekdal, papan, kedadosan ingkang mujudaken wiwitaning cariyos.



b.



Penampilan masalah : perangan ingkang nyariosaken masalah ingkang dipunadhepi dening paraga.



c.



Klimaks : perkawis sampun awrat, konflik memuncak.



d.



Anti



klimaks



:



perkawis



sampun



wiwit



saged



dipunrampungaken, kuwatir ugi sampun wiwit ical. e.



Penyelesaian : masalah sampun saged dipunrampitaken



3. Latar : papan, wekdal, kawontenan. Satunggaling cariyos kedah cetha wonten pundi, kapan dumadosipun, kawontenan rikala cariyosipun dumados. 4. Tokoh : paraga ingkang wonten ing salebeting cariyos.



5. Watak : nggambaraken watak utawi karakter batin lan fisik satunggaling tokoh ingkang saged dipuntingali saking : a. dialog tokoh b. penjelasan tokoh c. gegambaran fisik tokoh. d. lingkungan 6. Nilai/amanat : pesen ingkang dipunandharaken panyerat lumantar cariyosipun.



a. Nilai – nilai ing salebetipun cariyos (agami, kabudayan, politik, ekonomi) b. Latar belakang gesangipun panganggit c. Kahanan sosial rikala cariyos menika dipundamel



4



a. Unsur intrinsik cerkak No Unsur intrinsik 1 Tema 2



Alur



3



Latar



4



Tokoh



5



Watak



6



Nilai / amanat



Paragraph / Kalimat …………………………………………………… ………………. …………………………………………………… ………………. …………………………………………………… ………………. …………………………………………………… ………………. …………………………………………………… ………………. …………………………………………………… ……………….



3) KETERAMPILAN Petunjuk Kadamela cerkak kanthi tema…. Pedoman penskoran : Aspek dan Kriteria



No



Skor



1



Wosing seratan



5



2



Leres botenipun seratan (ejaan)



3



3



Jumbuhipun kaliyan tema



1



Nlai = jumlah skor



9