RPP Bahasa Jawa Kelas Xii-Heny Kusuma Indarwati, S.pd. [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: SMA/ MA/ SMK



Mata Pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/Semester



: XII/1



Materi Pokok



: Seni Pertunjukan



Alokasi Waktu



: 8 x 45 Menit



A. Kompetensi Inti 1.



Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya



2.



Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.



3.



Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.



4.



Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di.



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Tuhan keberadaan



akan bahasa



Jawa



dan 1.2.2



Indikator Pencapaian Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan baik lisan maupun tulisan Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa



menggunakannya



dalam mengekspresikan Karateristik, fungsi dan manfaat



sebagai



sarana



seni pertunjukan baik lisan maupun tulis.



komunikasi



daerah



dalam



memahami,



menerapkan,



dan



menganalisis informasi lisan dan tulis



melalui



penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 2.2 Menunjukkan perilaku Jujur jujur,



disiplin, 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan



tanggung jawab, dan proaktif



dalam 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.



memahami, menerapkan,



dan Disiplin 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu



menganalisis informasi lisan dan tulis



melalui



penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan



yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab 2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Seni pertunjukan 2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi



yang



dapat



dipercaya



pada



kegiatan



pembelajaran seni pertunjukan Proaktif 2.2.7 Berperilaku



giat



berusaha



dapat



mengumpulakan



informasi 2.2.8 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran 3.6 Memahami seni Pertemuan 1 pertunjukan tradisional Jawa dari berbagai media



3.1.1 Menjelaskan hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan 3.1.2 Mengidentifikasi kata-kata sukar wacana yang membahas Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan 3.1.3 Mendeskripsikan karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan 3.1.4 Mendeskripsikan ajaran moral seni pertunjukan 4.6



Menceritakan dan Pertemuan 2 menanggapi seni 4.1.1 Menjelaskan hakikat menginterpretasi Karateristik, fungsi pertunjukan dan manfaat seni pertunjukan tradisional Jawa dari berbagai media. 4.1.2 Menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Pertemuan 3 dan 4 4.1.3



Memprentasikan laporan tentang Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



4.1.4



Menanggapi presentasi teman/ kelompok lain



C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan 4. Setelah membaca contoh Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.



Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. 4. Setelah memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Pertemuan 3 dan 4 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. 4. Setelah memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dan mendiskusikan, siswa dapat Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan a. Pengertian Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan b. Kata-kata sukar wacana tentang Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan c. Ajaran moral Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Pertemuan 2 2. Penginterpretasian Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



a. Hakikat menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan b. Interpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



Pertemuan 3 dan 4 3. Cara Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan a. Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan memperhatikan wiraga, wirawa, wiraswara dan wirasa



E. Metode Pembelajaran Pendekatan



: scientific



Metode



: diskusi, tanya jawab, penugasan



F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media



: LCD



2. Alat dan bahan



: Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



3. Sumber Belajar



:



a. LKS b. Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan c. Tayangan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters. G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Kegiatan Pembelajarn a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar.



Pendahuluan



b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan yang akan dipelajari.



Alokasi Waktu 10 menit



c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. d. Siswa



menyimak



pokok-pokok/cakupan



meteri



pembelajaran Inti



10 menit



Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang



Karateristik,



fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan bertanggung jawab. 10 menit



Menanya a. Siswa



berdiskusi



secara



berkelompok



tentang



Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumber serta tentang Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan bertanggung jawab. 15 menit



Mengeksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok



yang



lain



tentang



struktur,



metrum,



Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan proaktif dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menentukan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan jujur dan bertanggung jawab. c. Siswa mengumpulkan informasi tenteng Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Mengasosiasi a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan jujur dan penuh tanggung jawab.



15 menit



b. Siswa



secara



berkelompok



meyimpulkan



tenteng



Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan 15 menit



Mengomunikasikan a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab Penutup



a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 Menit tentang Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan berdasarkan struktur dan kaidah. b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Siswa



mengerjakan



evaluasi



formatif



berkaitan



Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa



memperoleh



tugas



pengayaan



untuk



mendeskripsikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari bebagai sumber.



Pertemuan- 2 Bagian



Kegiatan Pembelajaran a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun



Pendahuluan



b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat



Alokasi Waktu 10 menit



c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa



menyimak



pokok-pokok/cakupan



meteri



pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Inti



10 menit



Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab



10 menit



Menanya a. Siswa



berdiskusi



menginterpretasi



secara



berkelompok



tentang



Karateristik, fungsi dan manfaat seni



pertunjukan dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. 15 menit



Mengksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok



satu



ke



kelompok



yang



lain



tentang



menginterpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa



secara



individu



mencoba



menginterpretasi



Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi



15 menit



a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai acara Mengomunikasikan



15 menit



a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang interpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab Penutup



a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 menit tentang interpretasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa



mengerjakan



menangkap



evaluasi



formatif



berkaitan



Karateristik, fungsi dan manfaat seni



pertunjukan. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas mencipta Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan yang akan dibicarakan pada pertemuan berikutnya.



Pertemuan- 3 dan 4 Bagian



Alokasi



Kegiatan Pembelajaran



Waktu



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan Pendahuluan



penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi presentasi



Karateristik,



fungsi



dan



manfaat



seni



10 menit



pertunjukan yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan



tentang



manfaat



menguasai



materi



pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa



menyimak



pokok-pokok/cakupan



meteri



pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Inti



10 menit



Mengamati a. Siswa



secara



berkelompok



mengamati



presentasi



Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan tepat dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana presentasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan tepat dengan bertanggung jawab 10 menit



Menanya b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang presentasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.



15 menit



Mengumpulkan data a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang presentasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa



secara



presentasi



kelompok



Karateristik,



mencoba



fungsi



dan



mendiskusikan manfaat



seni



pertunjukan dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab 15 menit



Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan presentasi



Karateristik,



pertunjukan dengan tepat



fungsi



dan



manfaat



seni



15 menit



Mengomunikasikan a. Masing-masing individu/ Kelompok Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab Penutup



a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 menit tentang presentasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa



mengerjakan



evaluasi



formatif



berkaitan



Mempresentasikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan tentang ajaran moral yang terkandung di dalamnya untuk di kumpul pada pada pertemuan berikutnya.



H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi



: Lembar Observasi Sikap Spiritual



No.



Sikap/Nilai



Indikator



Butir Pertanyaan



1



Menghargai dan



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan



mensyukuri



benar dalam memahami isi, struktur,



keberadaan



mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai



bahasa Jawa



pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat



sebagai anugerah



seni pertunjukanbaik lisan maupun tulisan



Tuhan Yang



Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan



Maha Esa sebagai bahasa Jawa dalam mengekspresikan isi, sarana memahami struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilaiinformasi lisan



nilai pendidikan Karateristik, fungsi dan



dan tulis.



manfaat seni pertunjukanbaik lisan maupun tulis.



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.



2



Disiplin



Butir



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran



Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran



3



Tanggung



Berperilaku



jawab



kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



tugas



pada



dan



kegiatan



pembelajaran Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. proaktif



4.



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No.



1.



Pernyataan



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



Ya



Tidak



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



c.



Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/ semester



: X/ 1



Topik



: memahami isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu



No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



Tidak



d. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1.



2.



2. Pengetahuan a. Teknik Penilaian



: Tes Tertulis



b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. 1



Indikator



Butir Soal



Merumuskan pengertian atau hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



2



Mendeskripsikan



Karateristik, fungsi dan manfaat seni



pertunjukan 3



Menjelaskan



kaidah



kebahasaan



wacana



bertema



Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



2. Keterampilan a. Teknik Penilaian



: Unjuk Kerja



b. Bentuk instrumen :Produk c. Kisi-kisi No. 1



Indikator Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat dalam wacana bertema Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan.



Butir Soal



2



Mendeskripsikan makna filosofi terkait Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



3



Mendeskripsikan ajaran moral Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan



kata, dan kalimat



efektif.



Mengetahui



Jombang, 12 Juli 2021



Kepala Sekolah



Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



Heboh Handono Pribadi Luhur, M.Pd



Heny Kusuma Indarwati, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan A. Pemahaman Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan 1. Hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan adalah yang merupakan jabaran tentang suatu objek dari hasil pengamatan. ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan umum yang dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan.



Cermatilah Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan berikut ini! KETHOPRAK Kethoprak yaiku salah sijine jinis pagelaran kang asale saka Jawa. Sajroning pagelaran kethoprak tembang-tembang Jawa kanthi iringan gamelan kasuguhake kanthi rancak. Lumrahe, crita kang diangkat jroning pagelaran kethoprak ana maneka warna jinise. Ana sing dijupuk saka crita sujarah Jawa, legenda, utawa saka crita manca nagara. Nanging, bakune crita kang dibabar ora bakal njupuk saka wiracarita Ramayana lan Mahabharata, amarga wiracarita kasebut digelaraken ana kesenian wayang wong. Sing dadi ciri wancine kethoprak yaiku, carita kanthi para nayaga/ pemain, kairing tabuhan (gamelan), nganggo tembang kang dadi tet enger kethoprak (rembugan uga bisa nganggo tembang, dadi tembang bisa mujudake pangiring adegan), dialog, lan monolog utawa dadi narasi. Wondene unining gamelan kanggo ngiringi tembang, adhegan, ilustrasi swasana carita, swasana dramatik, lan kanggo mbedakake adhegan siji lan sijine. Paraga kethoprak kudu pinter "acting" uga kudu pinter nembang, olah basa-sastra, lan joged. Dene sawetara lakon kethoprak kang kondhang ing antarane yaiku Arya Penangsang Warok Suramenggala, Abdul Semararupi, Panji Asmarabangun, Klana Sewandana, Andheandhe lumut, Anglingdarma, Rara Mendut- Pranacitra, Damar Wulan, lan sapiturute. Nanging ana kalane ya ngangkat crita saka manca nagara, upamane Sampek-Eng Tay, Romeo-Juliet, lsp. Sawetara taun kapungkur, crita kethoprak akeh dibabar ing TV, salah sijine arupa kethoprak klasik, yaiku pagelaran kethoprak kang dibabar ing panggung kanthi beber kang winates. Sabanjure uga ana kethoprak sayembara, yaiku kethoprak kang dibabar ing TV kanthi beber/setting alam lan swasana ing njaban gedhung. Becike maneh, saben episode, mesthi ipungkasi kanthi sayembara kang nyedhiyani hadhiah mirunggan kanggo milut lan nggeret kawigatene pamirsane. Wektu saiki, kethoprak uga duwe "improvisasi" kanthi wujud dhagelan kethoprak, upamane dhagelan lan kethoprak humor ana ing siaran radio lan televisi. Carita bakune padha nanging dipagelaraké kanthi dhagelan, mligi mung nyenengake penontone. Bab paugeran nomer loro. Kethoprak mau biasane wis ora banget- banget nggatekake unggahungguh basa lan tatakrama, sing baku bisa gawe guyu. Carita lan basa ora nganggo paugeran baku, mula bisa kasebut kethoprak ora jangkep. Kethoprak jinis iki akeh dibumboni dhagelan utawa guyonan, mula diarani kethoprak humor. Para paragane uga para dhagelan kondhang ing jagad kasenian. Sawetara sumber nyebutake kasenian kethoprak antuk kalungguhan kang mirunggan jroning masarakat Jawa, mligine wong cilik. Sebab jroning kethoprak, seni



sandiwara, musik lan sastra dibabar bebarengan. Kasenian kethoprak iki tuwuh ngrembaka ing Ngayogyakarta lan Jawa Tengah, sarta saperangan dhaerah Jawa Timur. Jaman mbiyen kethoprak dadi panglipure masarakat. Sanajan dadi panglipuring masyarakat lan ngandhut piwulang budaya Jawa, nanging ing ngrembakane jaman, kasenian kethoprak rada dikiwakake dening masarakate, mligine para mudha awit ora pati dunung marang kasenian kethoprak, apa maneh gelem nresnani kasenian iki. 2. Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Setelah kalian mengetahui pengertian dari Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan, kita akan belajar merumuskan sturktur dari Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan memiliki struktur Pernyataan umum >aspek yang dilaporkan >aspek yang dilaporkan. a. Pernyataan umum. Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan disampaikan Contoh : . Menapa ciri wancinipun kethoprak. b. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum. Contoh: Sing dadi ciri wancine kethoprak yaiku, carita kanthi para nayaga/ pemain, kairing tabuhan (gamelan), nganggo tembang kang dadi tet enger kethoprak (rembugan uga bisa nganggo tembang, dadi tembang bisa mujudake pangiring adegan), dialog, lan monolog utawa dadi narasi Deskripsi struktur Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dapat ditabelkan sebagai berikut. Karateristik



NO. 1



Pernyataan umum



2



Aspek



Paragraf Paragraf 2



yang Paragraf 1, 3 dst



dilaporkan



A. Menangkap Makna Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Setelah kalian sudah bisa memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. Pada pembelajaran kali ini kalian akan belajar memaknai nilai pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan. Cermatilah sekali lagi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan KETHOPRAK Kethoprak yaiku salah sijine jinis pagelaran kang asale saka Jawa. Sajroning pagelaran kethoprak tembang-tembang Jawa kanthi iringan gamelan kasuguhake kanthi rancak. Lumrahe,



crita kang diangkat jroning pagelaran kethoprak ana maneka warna jinise. Ana sing dijupuk saka crita sujarah Jawa, legenda, utawa saka crita manca nagara. Nanging, bakune crita kang dibabar ora bakal njupuk saka wiracarita Ramayana lan Mahabharata, amarga wiracarita kasebut digelaraken ana kesenian wayang wong. Sing dadi ciri wancine kethoprak yaiku, carita kanthi para nayaga/ pemain, kairing tabuhan (gamelan), nganggo tembang kang dadi tet enger kethoprak (rembugan uga bisa nganggo tembang, dadi tembang bisa mujudake pangiring adegan), dialog, lan monolog utawa dadi narasi. Wondene unining gamelan kanggo ngiringi tembang, adhegan, ilustrasi swasana carita, swasana dramatik, lan kanggo mbedakake adhegan siji lan sijine. Paraga kethoprak kudu pinter "acting" uga kudu pinter nembang, olah basa-sastra, lan joged. Dene sawetara lakon kethoprak kang kondhang ing antarane yaiku Arya Penangsang Warok Suramenggala, Abdul Semararupi, Panji Asmarabangun, Klana Sewandana, Andhe-andhe lumut, Anglingdarma, Rara Mendut- Pranacitra, Damar Wulan, lan sapiturute. Nanging ana kalane ya ngangkat crita saka manca nagara, upamane Sampek-Eng Tay, Romeo-Juliet, lsp. Sawetara taun kapungkur, crita kethoprak akeh dibabar ing TV, salah sijine arupa kethoprak klasik, yaiku pagelaran kethoprak kang dibabar ing panggung kanthi beber kang winates. Sabanjure uga ana kethoprak sayembara, yaiku kethoprak kang dibabar ing TV kanthi beber/setting alam lan swasana ing njaban gedhung. Becike maneh, saben episode, mesthi ipungkasi kanthi sayembara kang nyedhiyani hadhiah mirunggan kanggo milut lan nggeret kawigatene pamirsane. Wektu saiki, kethoprak uga duwe "improvisasi" kanthi wujud dhagelan kethoprak, upamane dhagelan lan kethoprak humor ana ing siaran radio lan televisi. Carita bakune padha nanging dipagelaraké kanthi dhagelan, mligi mung nyenengake penontone. Bab paugeran nomer loro. Kethoprak mau biasane wis ora banget- banget nggatekake unggahungguh basa lan tatakrama, sing baku bisa gawe guyu. Carita lan basa ora nganggo paugeran baku, mula bisa kasebut kethoprak ora jangkep. Kethoprak jinis iki akeh dibumboni dhagelan utawa guyonan, mula diarani kethoprak humor. Para paragane uga para dhagelan kondhang ing jagad kasenian. Sawetara sumber nyebutake kasenian kethoprak antuk kalungguhan kang mirunggan jroning masarakat Jawa, mligine wong cilik. Sebab jroning kethoprak, seni sandiwara, musik lan sastra dibabar bebarengan. Kasenian kethoprak iki tuwuh ngrembaka ing Ngayogyakarta lan Jawa Tengah, sarta saperangan dhaerah Jawa Timur. Jaman mbiyen kethoprak dadi panglipure masarakat. Sanajan dadi panglipuring masyarakat lan ngandhut piwulang budaya Jawa, nanging ing ngrembakane jaman, kasenian kethoprak rada dikiwakake dening masarakate, mligine para mudha awit ora pati dunung marang kasenian kethoprak, apa maneh gelem nresnani kasenian iki. Tuladha Teks Naskah Kethoprak PANJI JAKA KEMBANG KUNING Babak 1 Sang Prabu Brawijaya katon sèkel ing galih, amarga kélangan putri ontang-antingé kang aran Dewi Sekartaji. Ing paséwakan kedhaton Kedhiri, Prabu Brawijaya banjur nganakaké sayembara kanggo nglari mendrané Dewi Sekartaji. Prabu Brawijaya : “Sendhang arum lumèbèr myang segara madu. Kakang Patih apa kanthi raharja anggènira séba ing ngarsaningsun?”



Patih Arya



: ”Kawula nuwun, kanthi pangestu sinuwun, sowan kula mriki kebak ing kasarasan. Wonten dhawuh punapa kanjeng prabu nimbali kula.” Prabu Brawijaya : ”Kakang Patih, ana ing sajroning kaputrèn katon tanpa ana wekasé maling aguna, ananging Dewi Sekartaji putriningsun uncat kaya kajumput déwa kang linuwih. Kakang Patih anakna sayembara, sapa sing bisa nglari sauncaté Dewi Sekartaji ora ketang anaké randha klèlèran bocah kabur kanginan, yèn lanang dadiya jatukramané Dewi Sekarataji yèn wadon dadia sedulur sinarawèdi Dewi Sekartaji.” Patih Arya : ”Sendika dhawuh sinuwun.” Sanalika iku ana jaka bagus tumeka ing paséwakan. Prabu Brawijaya : ”Tèja-tèja suleksana, ora ana larangané wong takon sapa jenengmu?” Jaka Kembang Kuning : ”Menawi kanjeng Prabu muji jasad kula, kula menika Jaka Kembang Kuning sinuwun.” Prabu Brawijaya : ”Ya, Jaka Kembang Kuning musadanana sauncaté Dewi Sekartaji, aja waniwani bali yèn durung nemokaké Dewi Sekartaji!” Jaka Kembang Kuning : ”Sendika dhawuh sinuwun.” Babak 2 Ing kedhaton sabrang, kratoné wong kang brangasan. Raden Klana : ”Apa?!! Ing kedhiri ana sayembara?!! Ha.. ha.. ha.. ayo patih melu nggoleki Dewi Sekartaji, aku pengin rabi karo Dewi Sekartaji sing ayu kinyis-kinyis kae ha..ha..ha..” Patih Sedah Rama : ”Sendika Gusti.” Babak 3 Ing pasar Katumenggungan kang kahanané ramé banget. Akèh dagangan kayata pitik, daging sapi, kacang godhog, tèla godhog, lsp. Jaka Kembang Kuning lan abdiné lagi nyamar dadi tukang ngamèn barung terbang. Jaka Kembang Kuning : ”Kakang, aja nganti ketara anggoné nyamar iki.” Ki Tawang Alun : ”Inggih, Ndara.” Jaka Kembang Kuning : ”Kakang, kaé lo.. ana wong wadon ayu banget, apa kae Dewi Sekartaji ya, Kakang?” Ki Tawang Alun : ”Inggih Ndara, kadosipun menika leres Dewi Sekartaji. Inggih leres, Ndara.” Jaka Kembang Kuning : ”Ngene Kakang, ayo bali menyang kraton Kedhiri, matur yèn Dewi Sekartaji wis daktemokaké ing pasar Katumenggungan iki.” Ki Tawang Alun : “Sendika, Ndara.” Babak 4 Ing satengahé dalan Jaka Kembang Kuning dicegat dening bégal wadya balané Raden Klana. Raden Klana : “É, ladalah.... ora udan ora barat kok ana bocah prubul-prubul lumaku ing kéné. Sapa jenengmu, Ngger?” Jaka Kembeng Kuning : ”Kula menika Jaka Kembang Kuning, duta saking Kanjeng Prabu Brawijaya.” Raden Klana : ”O, ha..ha..ha....iki kowé mesthiné diutus nggoleki Dewi Sekartaji. Ya bener, wis tinemu durung?”



Jaka Kembang Kuning : ”Menawi sampun kenging menapa menawi dèrèng ugi kenging menapa?” Raden Klana : ”Wé, ladalah....ora gelem ngomong, apa wis ora tedhas tapak paluné pandhé kowé iki!” Jaka Kembang Kuning : ”Senajanta panjenengan rangkep sayuta, kula boten badhe omong.” Jaka Kembang Kuning lan wadyabalané banjur perang amuk-amukan karo Raden Klana lan wadyabalané. Wusanané perang iku dimenangaké dèning Jaka Kembang Kuning, déné Raden Klana mati.



Babak 5 Ing pasèwakan kedhaton Kedhiri. Prabu Brawijaya :“Jaka Kembang Kuning, kepiyé, wis tinemu karo Dewi Sekartaji apa durung?” Jaka Kembang Kuning :”Sampun Gusti, menika Gusti Putri Dwi Sekartaji.” (Dewi Sekartaji mlebu didherekake Ki Tawang Alun). Dewi Sekartaji : ”Rama Prabu, kula nyuwun pangapunten, sampun damel ruweting penggalih panjenengan.” Prabu Brawijaya : ”Ya, anakku Nggèr ora dadi apa. Sabda pandhita ratu tan wola wali. Jaka Kembang Kuning, sira pancèn bocah kang wis angentasi gawé. Saiki sira sun dadèkaké jodhoné Dewi Sekartaji.” Jaka Kembang Kuning lan Dewi Sekartaji banjur palakrama. Tamat (Sumber: Wayang Bèbèr Jawa Timur, Rudhi Prasetyo, 2007)



a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan kethoprak Saat kalian membaca Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan di atas ada katakata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan sebagai berikut



No. 1 2 3 4 5



Kata Sulit



Arti/Makna



Lampiran 2: LEMBAR KERJA (LK)



A. LK Memahami Isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan LK 1 : LK Hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan LK Hakikat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



Cermatilah berikut ini! SRANDHUL Kesenian ’srandhul’ kagolong ’drama tari’. Katitik saka crita kang biasa digelarake, ana bedane antara daerah kang siji karo daerah liyane. Ing daerah tinamtu, crita sing kerep digelarake kesenian ’srandhul’ yaiku crita rakyat saka paraga-paraga tinemtu kang misuwur, lan ing daerah liyane kesenian ’srandhul’ iki mung nontonake crita rakyat winates mung paraga ’dadung awuk’ wae, mula bisa diarani kesenian ’dadung awuk’. Nanging sanajan mengkono, piranti tetabuhan kang digunakake lan cara penganggone padha wae. Kanggo mentaske tontonan ’srandhul’, dibutuhake paraga cacahe wong 15, yaiku wong 5 niyaga lan wong 9 dadi paraga lakon. Paraga lakon ’srandhul’ ana kang kadhapuk saka priya lan wanita, nanging ana uga kang kadhapuk saka paraga priya wae, satemah paraga lakon wanita dilakonake dening paraga priya. Sandhangan kang dianggo ing tontonan srandhul kuwi sandhangan kang adate dianggo dening wong desa, ditambah nganggo paesan kang padha kaya apa kang dadi lakone Dene anggone cecaturan ing tontonan ’srandhul’ uga caturan kang biasa dianggo ana ing urip sedina-dinane. Dene anggone nggelaraken lakone diwujudake nganggo tarian. Piranti tetabuhan kang digunakake awujud angklung, ketipung lan kendhang. Dene papan kanggo tontonan ’srandhul’ ana ing lapangan migunakake lampu pepadhang kang nganti saiki tetep digunakake, yaiku obor, mula tontonan ’srandhul’ digelarake ing wayah wengi, dene wektu lan suwene ora temtu, manut marang panyuwunane kang duwe gawe. Kanggo miwiti, tontonan mung wujud tetabuhan. Dening Th. Pegeaud, ’srandhul’ wujud tontonan kang dianakke dening rakyat lan kanggo rakyat desa kaya dene tontonan khas rakyat Ngayogyakarta, Wonogiri lan Pajang. Dene miturut budayawan Kunto Wijoyo, tontonan iki kawujud saka budaya panguripan ing tlatah pegunungan kang cingkrang lan kurang banyu. Mula bukane tontonan kang dhisik luwih wujud ’mbarang’ (ngamen) ing daerah Wonogiri, wiwit dadi tontonan kang moncer ana ing daerah kulon. Kesenian iki diwiwiti saka dalan utama ing perangan sisih lor/tengah (wiwit Bayat, Klaten, Prambanan, Sambilegi, Wonocatur, Sayegan, Bangunjiwa, Kasihan) lan kidul (wiwit Pesisir Pundong, Kreteg, Bambanglipuro, Srandakan, Sewon, Banguntapan, Sedayu, Kasihan). Ing perangan dalan lor/tengah biasane nontonake lakonlakon ’dadung awuk’. Dene dalan kidul nggelarake lakon kang dijupuk saka serat Babad Menak, satemah akeh crita kang mambu siyar Islam (contone lakon gugure Wong Ageng Menak Jayengrana). Nganti moncere, tontonan srandhul iki wis ngalami owah-owahan sing okeh, saka ana gerakan, papan, kembangan crita, rias-busana, piranti tetabuhan, paraga tari, peralatan tontonan, urutan crita, lan liya-liyane.



Kesenian srandhul miwit ana nalika jaman ontran-ontran Pangeran Diponegoro karo Sri Susuhunan Paku Buwono VI. Moncere kesenian iki bebarengan karo anane owah-owahan politik lan kawicaksaan agraria kanthi anane tanam paksa ing desa-desa dening pamerintah kolonial Walanda. Bab kuwi kang njalari tontonan srandhul iki kaya tontonan pralambang satire kang alus lan unik minangka wujud tangkeping sikep rakyat marang penjajahan Walanda, kaya dene jiwaning seni perlawanan kang ana ing tontonan seni ing daerah liya, kaya seni ”ludruk” ing Jawa Timur. Kaya umume seni khas rakyat, swasana paguyuban krasa kuwat banget. Para paraga ing kesenian srandhul iki paling ora dumadi saka wong 5 kang mesthi ana ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi), Endang Puraisin (kakange Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka Nglakata). Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak Jayengrana antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata. (Kapetik saking:jkdevacbp.blogspot.com,kanthi owah-owahan sawetara)



LK 2 : LK Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Deskripsikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan data yang mendukung! NO 1



Seni Pertunjukan Pernyataan



Paragraf ………………………………………………………..



umum/klasifikasi



2



Data



yang ………………………………………………………..



dilaporkan



3



Data dilaporkan



yang ………………………………………………………..



LK 3 : LK Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Deskripsikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO



Karateristik, Fungsi Dan Manfaat



PARAGRAF/KALIMAT



1



Karateristik



………………………………………………………..



2



Fungsi



………………………………………………………..



3



Manfaat



………………………………………………………..



B. LK Menangkap Makna Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



Cermatilah sekali lagi Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan dibawah ini! SRANDHUL Kesenian ’srandhul’ kagolong ’drama tari’. Katitik saka crita kang biasa digelarake, ana bedane antara daerah kang siji karo daerah liyane. Ing daerah tinamtu, crita sing kerep digelarake kesenian ’srandhul’ yaiku crita rakyat saka paraga-paraga tinemtu kang misuwur, lan ing daerah liyane kesenian ’srandhul’ iki mung nontonake crita rakyat winates mung paraga ’dadung awuk’ wae, mula bisa diarani kesenian ’dadung awuk’. Nanging sanajan mengkono, piranti tetabuhan kang digunakake lan cara penganggone padha wae. Kanggo mentaske tontonan ’srandhul’, dibutuhake paraga cacahe wong 15, yaiku wong 5 niyaga lan wong 9 dadi paraga lakon. Paraga lakon ’srandhul’ ana kang kadhapuk saka priya lan wanita, nanging ana uga kang kadhapuk saka paraga priya wae, satemah paraga lakon wanita dilakonake dening paraga priya. Sandhangan kang dianggo ing tontonan srandhul kuwi sandhangan kang adate dianggo dening wong desa, ditambah nganggo paesan kang padha kaya apa kang dadi lakone Dene anggone cecaturan ing tontonan ’srandhul’ uga caturan kang biasa dianggo ana ing urip sedina-dinane. Dene anggone nggelaraken lakone diwujudake nganggo tarian. Piranti tetabuhan kang digunakake awujud angklung, ketipung lan kendhang. Dene papan kanggo tontonan ’srandhul’ ana ing



lapangan migunakake lampu pepadhang kang nganti saiki tetep digunakake, yaiku obor, mula tontonan ’srandhul’ digelarake ing wayah wengi, dene wektu lan suwene ora temtu, manut marang panyuwunane kang duwe gawe. Kanggo miwiti, tontonan mung wujud tetabuhan. Dening Th. Pegeaud, ’srandhul’ wujud tontonan kang dianakke dening rakyat lan kanggo rakyat desa kaya dene tontonan khas rakyat Ngayogyakarta, Wonogiri lan Pajang. Dene miturut budayawan Kunto Wijoyo, tontonan iki kawujud saka budaya panguripan ing tlatah pegunungan kang cingkrang lan kurang banyu. Mula bukane tontonan kang dhisik luwih wujud ’mbarang’ (ngamen) ing daerah Wonogiri, wiwit dadi tontonan kang moncer ana ing daerah kulon. Kesenian iki diwiwiti saka dalan utama ing perangan sisih lor/tengah (wiwit Bayat, Klaten, Prambanan, Sambilegi, Wonocatur, Sayegan, Bangunjiwa, Kasihan) lan kidul (wiwit Pesisir Pundong, Kreteg, Bambanglipuro, Srandakan, Sewon, Banguntapan, Sedayu, Kasihan). Ing perangan dalan lor/tengah biasane nontonake lakonlakon ’dadung awuk’. Dene dalan kidul nggelarake lakon kang dijupuk saka serat Babad Menak, satemah akeh crita kang mambu siyar Islam (contone lakon gugure Wong Ageng Menak Jayengrana). Nganti moncere, tontonan srandhul iki wis ngalami owah-owahan sing okeh, saka ana gerakan, papan, kembangan crita, rias-busana, piranti tetabuhan, paraga tari, peralatan tontonan, urutan crita, lan liya-liyane. Kesenian srandhul miwit ana nalika jaman ontran-ontran Pangeran Diponegoro karo Sri Susuhunan Paku Buwono VI. Moncere kesenian iki bebarengan karo anane owah-owahan politik lan kawicaksaan agraria kanthi anane tanam paksa ing desa-desa dening pamerintah kolonial Walanda. Bab kuwi kang njalari tontonan srandhul iki kaya tontonan pralambang satire kang alus lan unik minangka wujud tangkeping sikep rakyat marang penjajahan Walanda, kaya dene jiwaning seni perlawanan kang ana ing tontonan seni ing daerah liya, kaya seni ”ludruk” ing Jawa Timur. Kaya umume seni khas rakyat, swasana paguyuban krasa kuwat banget. Para paraga ing kesenian srandhul iki paling ora dumadi saka wong 5 kang mesthi ana ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi), Endang Puraisin (kakange Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka Nglakata). Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak Jayengrana antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata. (Kapetik saking:jkdevacbp.blogspot.com,kanthi owah-owahan sawetara)



LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit



Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan di atas!



No



Kata Sulit



Arti



1



………………………… ………………………………………………………..



2



………………………… ………………………………………………………..



3



………………………… ………………………………………………………..



4



………………………… ………………………………………………………..



LK 2 : Menemukan Makna Bagian Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Temukan makna pada bagian Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)!



No



Karateristik, fungsi dan manfaat seni



Interprestasi Makna



pertunjukan 1



2



3



Simpulan:....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ..............................



LK 3 : Menginterpretasi Makna



Setelah menginterprestasikan makna, kemudia buatlah simpulan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!



SIMPULAN ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... .............................................................................................................



Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual



1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Butir



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku



selalu



dapat



dipercaya



dalam



perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2



Disiplin



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan



waktu



yang



dialokasikan



dalam



pembelajaran



Berprilaku



tidak



mengganggu



siswa



atau



kelompok lain dalam pembelajaran 3



Tanggung



Berperilaku



jawab



kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



pada



tugas



dan



kegiatan



pembelajaran Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan Berperilaku yang menunjukkan sifat baik



halus dan



dari sudut pandang bahasa maupun tata



perilakunya ke semua orang. 4.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No.



1.



Pernyataan



Ya



Tidak



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran Kelas/ semester Topik



: Bahasa Jawa : : memahami isi, struktur, mekanik/ ejaan, diksi serta nilai-nilai pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran



2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Tidak



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



g. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



1.



2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN



Keterangan/ Tindak Lanjut



Petunjuk 1. Baca secara cermat Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan berikut! SRANDHUL Kesenian ’srandhul’ kagolong ’drama tari’. Katitik saka crita kang biasa digelarake, ana bedane antara daerah kang siji karo daerah liyane. Ing daerah tinamtu, crita sing kerep digelarake kesenian ’srandhul’ yaiku crita rakyat saka paraga-paraga tinemtu kang misuwur, lan ing daerah liyane kesenian ’srandhul’ iki mung nontonake crita rakyat winates mung paraga ’dadung awuk’ wae, mula bisa diarani kesenian ’dadung awuk’. Nanging sanajan mengkono, piranti tetabuhan kang digunakake lan cara penganggone padha wae. Kanggo mentaske tontonan ’srandhul’, dibutuhake paraga cacahe wong 15, yaiku wong 5 niyaga lan wong 9 dadi paraga lakon. Paraga lakon ’srandhul’ ana kang kadhapuk saka priya lan wanita, nanging ana uga kang kadhapuk saka paraga priya wae, satemah paraga lakon wanita dilakonake dening paraga priya. Sandhangan kang dianggo ing tontonan srandhul kuwi sandhangan kang adate dianggo dening wong desa, ditambah nganggo paesan kang padha kaya apa kang dadi lakone Dene anggone cecaturan ing tontonan ’srandhul’ uga caturan kang biasa dianggo ana ing urip sedina-dinane. Dene anggone nggelaraken lakone diwujudake nganggo tarian. Piranti tetabuhan kang digunakake awujud angklung, ketipung lan kendhang. Dene papan kanggo tontonan ’srandhul’ ana ing lapangan migunakake lampu pepadhang kang nganti saiki tetep digunakake, yaiku obor, mula tontonan ’srandhul’ digelarake ing wayah wengi, dene wektu lan suwene ora temtu, manut



marang panyuwunane kang duwe gawe. Kanggo miwiti,



tontonan mung wujud tetabuhan. Dening Th. Pegeaud, ’srandhul’ wujud tontonan kang dianakke dening rakyat lan kanggo rakyat desa kaya dene tontonan khas rakyat Ngayogyakarta, Wonogiri lan Pajang. Dene miturut budayawan Kunto Wijoyo, tontonan iki kawujud saka budaya panguripan ing tlatah pegunungan kang cingkrang lan kurang banyu. Mula bukane tontonan kang dhisik luwih wujud ’mbarang’ (ngamen) ing daerah Wonogiri, wiwit dadi tontonan kang moncer ana ing daerah kulon. Kesenian iki diwiwiti saka dalan utama ing perangan sisih lor/tengah



(wiwit Bayat, Klaten, Prambanan, Sambilegi,



Wonocatur, Sayegan, Bangunjiwa, Kasihan) lan kidul (wiwit Pesisir Pundong, Kreteg, Bambanglipuro, Srandakan, Sewon, Banguntapan, Sedayu, Kasihan). Ing perangan dalan



lor/tengah biasane nontonake lakon-lakon ’dadung awuk’. Dene dalan kidul nggelarake lakon kang dijupuk saka serat Babad Menak, satemah akeh crita kang mambu siyar Islam (contone lakon gugure Wong Ageng Menak Jayengrana). Nganti moncere, tontonan srandhul iki wis ngalami owah-owahan sing okeh, saka ana gerakan, papan, kembangan crita, riasbusana, piranti tetabuhan, paraga tari, peralatan tontonan, urutan crita, lan liya-liyane. Kesenian srandhul miwit ana nalika jaman ontran-ontran Pangeran Diponegoro karo Sri Susuhunan Paku Buwono VI. Moncere kesenian iki bebarengan karo anane owahowahan politik lan kawicaksaan agraria kanthi anane tanam paksa ing desa-desa dening pamerintah kolonial Walanda. Bab kuwi kang njalari tontonan srandhul iki kaya tontonan pralambang satire kang alus lan unik minangka wujud tangkeping sikep rakyat marang penjajahan Walanda, kaya dene jiwaning seni perlawanan kang ana ing tontonan seni ing daerah liya, kaya seni ”ludruk” ing Jawa Timur. Kaya umume seni khas rakyat, swasana paguyuban krasa kuwat banget. Para paraga ing kesenian srandhul iki paling ora dumadi saka wong 5 kang mesthi ana ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi), Endang Puraisin (kakange Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka Nglakata). Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak Jayengrana antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata. (Kapetik saking:jkdevacbp.blogspot.com,kanthi owah-owahan sawetara) 2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! a. Berdasarkan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan! 1. Geneya srandhul diarani kesenian dadung awuk? ...................................................................................................................................... .................................................................................................................................. 2. Paraga kesenian srandhul ana pira? Sebutna! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 3. Kapan mula bukane srandhul? .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 4. Sandhangan apa sing digunakake paraga srandhul?



.................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 5. Ana limang paraga lakon sing mesthi ana ing crita srandhul. Coba sebutna! .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... b. Berdasarkan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan yang diberikan, jelaskan tentang nilai pendidikan yang terdapat di dalam seni pertunjukan tersebut! c. Berdasarkan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan, deskripsikan tentang Niali filosofi dalam seni pertunjukan tersebut!



Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan No. a.



Aspek dan Kriteria 1. 2. 3. 4. 5.



Geneya srandhul diarani kesenian dadung awuk? Paraga kesenian srandhul ana pira? Sebutna! Kapan mula bukane srandhul? Sandhangan apa sing digunakake paraga srandhul? Ana limang paraga lakon sing mesthi ana ing crita srandhul. Coba sebutna! Total Skor



No. 1.



Skor 2 2 2 2 10



Aspek dan Kriteria



Skor



1. Nilai Pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan (tesis,



4



Nilai Pendidikan



argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung sangat lengkap 2. Nilai Pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan (tesis,



3



argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung lengkap 3. Nilai Pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan (tesis,



2



argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap 1



4. Nilai Pendidikan Karateristik, fungsi dan manfaat seni pertunjukan (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap Total Skor No. 2.



12 Aspek dan Kriteria



Skor



Struktur Kebahasaan 1. Pendeskripsian niali filosofi dan data mendukung atau sesuai



4



2. Pendeskripsian niali filosofi dan data mendukung atau sesuai



3



3. Pendeskripsian niali filosofi dan data mendukung atau kurang sesuai



2



4. Pendeskripsian niali filosofi dan data tidak mendukung atau tidak sesuai



1



Total Skor



12



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN a. Soal



1



Paragraf/Kalimat



kesenian ’srandhul’ iki mung nontonake crita rakyat winates mung paraga ’dadung awuk’ wae, mula bisa diarani kesenian ’dadung awuk’



2



wong 5 kang mesthi ana ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi), Endang Puraisin (kakange Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka Nglakata). Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak Jayengrana antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata.



3



Kesenian srandhul miwit ana nalika jaman ontran-ontran Pangeran Diponegoro karo Sri Susuhunan Paku Buwono VI



4



Sandhangan kang dianggo ing tontonan srandhul kuwi sandhangan kang adate dianggo dening wong desa, ditambah nganggo paesan kang padha kaya apa kang dadi lakone



5



wong 5 kang mesthi ana ing pakem crita utama, yaiku : Jatikarna (Ratu Puserbumi), Patih Srandhul (Patih Puserbumi), Endang Puraisin (kakange



Jatikarna), Nagadewa lan Gabahrata (kekarone Ratu lan Patih saka Nglakata). Dene critane ora adoh saka lakon rebutan jasad Wong Ageng Menak Jayengrana antarane Kraton Puserbumi lan Kraton Nglakata.



b. Nilai pendidikan Karateristik, fungsi



Nilai Pendidikan



dan manfaat seni pertunjukan



c. Struktur Kebahasaan Seni Pertunjukan



Nilai Filosofi



3. Keterampilan Petunjuk menuliskan laporan kerja secara kelompok tentang karakteristik salah satuseni pertunjukkan tradisional Jawa dengan tepat Pedoman Penskoran : No. 1.



Aspek dan Kriteria Karakteristik a. Deskripsi karakteristik seni pertunjukan tepat b. Deskripsi karakteristik seni pertunjukan kurang tepat c. Deskripsi karakteristik seni pertunjukan tidak tepat



Skor 3 2 1



2.



3.



Manfaat a. Deskripsi manfaat seni pertunjukan tepat b. Deskripsi manfaat seni pertunjukan kurang tepat c. Deskripsi manfaat seni pertunjukan tidak tepat Fungsi a. Deskripsi Fungsi seni pertunjukan tepat b. Deskripsi Fungsi seni pertunjukan kurang tepat c. Deskripsi Fungsi seni pertunjukan tidak tepat



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal



x 100



3 2 1 3 2 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA BUDI UTOMO : Bahasa Jawa : XII/I : Unggah-Ungguh : 8 x 45 Menit



A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar tuhan akan keberadaan dalam memahami unggah-ungguh bahasa Jawa bahasa Jawa dan 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa menggunakannya sebagai Jawa dalam menerapkan unggah-ungguh bahasa sarana komunikasi daerah Jawa sesuai dengan konteks. dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 2.2 Menunjukkan perilaku Jujur jujur, disiplin, tanggung 2.2.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan Jawab, dan proaktif mengartikan kata sulit, menemukan pesan dalam dalam memahami, menerapkan unggah-ungguh menerapkan, dan 2.2.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, menganalisis informasi tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lisan dan tulis melalui lain. Disiplin



penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



3.2 Memahami simulasi berbahasa Jawa dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan unggah-ungguh yang tepat.



4.2 Simulasi berbahasa Jawa dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat dengan unggah-ungguh yang tepat.



2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab 2.2.9 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran unggah-ungguh bahasa Jawa 2.2.10 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran unggah-ungguh bahasa Jawa Proaktif 2.2.11 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.12 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran Pertemuan 1 3.2.1 Memaparkan hakikat unggah-ungguh dalam bahasa Jawa 3.2.2 Mendeskripsikan penerapan unggah-ungguh bahasa Jawa yang sesuai dengan konteks 3.2.3 Mengamati sandiwara berbahasa Jawa dari berbagai media 3.2.4 Mengidentifikasi undha usuk basa yang digunakan dalam sandiwara berbahasa Jawa dari berbagai media Pertemuan 2 4.2.1 Membuat teks sandiwara berbahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh Pertemuan 3 4.2.2 Melakukan simulasi berbahasa Jawa dalam keluarga atau masyarakat sesuai dengan unggah-ungguh 4.2.3 Menanggapi penyajian kelompok lain sesuai dengan unggah-ungguh



C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar untuk memaparkan hakikat unggah-ungguh berbahasa Jawa. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku tanggung jawab dan proaktif dalam mendeskripsikan penerapan unggah-ungguh bahasa Jawa yang sesuai dengan konteks. 4. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku tanggung jawab dan proaktif dalam mengamati sandiwara berbahasa Jawa dari berbagai media.



5. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan perilaku tanggung jawab dan proaktif dalam mengidentifikasi undha usuk basa yang digunakan dalam sandiwara Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, disiplin dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk membuat teks sandiwara berbahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh. Pertemuan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam melakukan simulasi berbahasa Jawa dalam keluarga atau masyarakat sesuai dengan unggah-ungguh. D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pengertian Unggah-ungguh 2. Penerapan unggah-ungguh Pertemuan 2 Teks sandiwara berbahasa Jawa sesuai unggah-ungguh. Pertemuan 3 Praktek sandiwara berbahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh. E. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : tanya jawab, diskusi, penugasan, simulasi F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : Video unggah-ungguh 2. Alat dan bahan : Laptop, LCD, speaker 3. Sumber Belajar : a. Suharti, dkk. 2007. Yogya Basa Jilid III. Yogyakarta : Dinas Pendidikan b. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters. G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Kegiatan Pembelajarn



Pendahuluan



a. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar (kebersihan, kelas, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan). b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan unggah-ungguh bahasa Jawa yang akan dipelajari.



Alokasi Waktu 10 menit



Inti



Penutup



Pertemuan- 2



c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai. d. Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada pertemuan ini. Mengamati a. Siswa mengamati sandiwara berbahasa Jawa dari media. b. Siswa mencermati uraian yang berkaitan dengan unggah-ungguh bahasa Jawa. Menanya b. Siswa bertanya jawab tentang hakikat unggah-ungguh bahasa Jawa. c. SIswa bertanya jawab tentang undha usuk bahasa Jawa yang digunakan dalam sandiwara berbahasa Jawa dari media beserta sikap yang sesuai konteks. Mengksplorasi a. Siswa mencari dari berbagai sumber informasi tentang undha usuk bahasa Jawa yang digunakan dalam sandiwara berbahasa Jawa dari berbagai media beserta sikap yang sesuai konteks. b. Secara berkelompok siswa mendiskusikan undha usuk bahasa Jawa yang digunakan dalam sandiwara berbahasa Jawa dari media beserta sikap yang sesuai konteks. Mengasosiasi a. Secara berkelompok siswa menyimpulkan tentang undha usuk bahasa Jawa yang digunakan dalam sandiwara berbahasa Jawa dari media beserta sikap yang sesuai konteks. b. Secara berkelompok siswa mengevaluasi hasil analisis tentang undha usuk bahasa Jawa yang digunakan dalam sandiwara berbahasa Jawa dari media beserta sikap yang sesuai konteks. Mengomunikasikan a. Menuliskan laporan kerja kelompok tentang undha usuk bahasa Jawa yang digunakan dalam sandiwara berbahasa Jawa dari media beserta sikap yang sesuai konteks. b. Membacakan hasil kerja kelompok di depan kelas tentang undha usuk bahasa Jawa yang digunakan dalam sandiwara berbahasa Jawa dari media beserta sikap yang sesuai konteks dan kelompok lain memberikan tanggapan. a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang undha usuk bahasa Jawa. b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik.



10 menit



10 menit



15 menit



15 menit



15 menit



15 Menit



Bagian



Pendahuluan



Inti



Penutup



Alokasi Waktu 10 menit a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun. b. Guru mengecek kehadiran siswa. c. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi geguritan yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat. d. Guru memotivasi setiap kelompok untuk berpartisipasi aktif dan tanggung jawab dalam dikusi kelompok. Mengamati 10 menit Siswa mengamati materi undha usuk dari pertemuan sebelumnya. Menanya 10 menit Siswa bertanyajawab tentang cara membuat teks sandiwara berbahasa Jawa sesuai unggah-ungguh. Mengasosiasi 55 menit Secara berkelompok siswa membuat teks sandiwara berbahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh dengan tema yang berbedabeda. b. Siswa dan guru menyimpulkan materi unggah-ungguh bahasa Jawa. 15 menit c. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab. d. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik. Kegiatan Pembelajaran



Pertemuan- 3 Bagian



Pendahuluan



Inti



Penutup



Kegiatan Pembelajaran



Alokasi Waktu 10 menit



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun. b. Guru menanyakan kabar siswa dan presensi. c. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi unggahungguh yang sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat. Mengkomunikasikan 65 menit a. Secara berkelompok siswa melakukan simulasi berbahasa Jawa dalam keluarga atau masyarakat sesuai dengan unggah-ungguh. b. Secara berkelompok, siswa menanggapi penampilan kelompok lain sesuai dengan unggah-ungguh. a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan unggah- 15 menit ungguh berbahasa Jawa,



b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab. c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Tuhan YME bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik. I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/Nilai Indikator 1



Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.



Butir Pertanyaan



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa baik lisan maupun tulisan Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa baik baik lisan maupun tulis.



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/ Indikator Nilai 1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran



Butir Pertanyaan



Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran 3



4.



Tanggung jawab



Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak 1. Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok 2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta 3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang 4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas 5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : XII/ GASAL Topik : memahami Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 4. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 5. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan



6. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. 1. 2. 3. 4. 5.



Dilakukan/muncul Ya Tidak



Perilaku Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



d. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



3. Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Merumuskan pengertian atau hakikat Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa 2 Mendeskripsikan strukur Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa 3 Menjelaskan kaidah kebahasaan Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa 2. Keterampilan a. Teknik Penilaian



: Unjuk Kerja



Butir Soal



b. Bentuk instrumen :Produk c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat dalam Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa. 2 Mendeskripsikan makna bagian-bagian Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa 3 Mendeskripsikan isi Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan kalimat efektif.



Butir Soal



Mengetahui , Kepala Sekolah



Jombang , 12 Juli 2021 Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



HEBOH HANDONO PRIBADI LUHUR,M.Pd



HENY KUSUMA I., S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa



C. Pemahaman Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa 3. Hakikat Unggah-ungguh dalam bahasa Jawa UNGGAH-UNGGUH Unggah-ungguh inggih menika tata-pranataning basa miturut lenggahing tata krama. Unggahungguh ugi saged dipunwastani undha usuking basa(tingkataning basa adhedhasar anggenipun ngginakaken). Tiyang ingkang badhe ngetrepaken unggah-ungguh boten badhe uwal saking tata krama. Tata krama awujud solah bawa, tindak-tanduk lan patrap nalika sesambetan (komunikasi) dhateng sinten kemawon. Supados satunggaling tiyang anggenipun micara/gineman selaras kaliyan unggah-ungguhipun kedah nggatosaken: 1. Sinten ingkang gineman (ngrumaosi pribadinipun ingkang gineman) 2. Sinten ingkang dipunajak gineman. 3. Sinten uatawi menapa ingkang dipunginemaken. 4. Wekdalipun rikala gineman 5. Papanipun rikala gineman 6. Swasana rikala gineman. Ing jaman rumiyin unggah-ungguhing basa kapantha kados ing ngandhap menika: - Ngoko Lugu I. Basa Ngoko



- antya basa - Ngoko andhap - basa antya



II. Basa Madya



- Madya ngoko - Madya krama - Madyantara



III. Basa Krama



- Mudhakrama - Kramantara - Wredhakrama - Krama Inggil - Krama Desa



IV. Basa Bagongan lan Basa Kedhaton. Ing jaman samenika sampun kathah para sarjananing basa kagungan penggalihan ngringkes unggah-ungguh basa namung dados kalih perangan, inggih menika: - Ngoko Lugu I. Basa Ngoko - Ngoko Alus



- Krama Lugu (Andhap) II. Basa Krama - Krama Alus (Inggil) Basa Ngoko Lugu Ginanipun kangge gineman: 1. Tiyang sepuh dhateng putra, wayah, menapa dene dhateng lare anem sanesipun. 2. Dhateng sesaminipun, kanca sepantaran, tuladhanipun lare kaliyan kancanipun. 3. Pangageng dhateng tiyang sangandhapipun, tuladhanipun juragan dhateng baturipun. 4. Panguda rasa (gineman kaliyan pribadinipun piyambak). Tuladhanipun Ngoko Lugu: Ginemanipun lare kaliyan kancanipun. Anjani : Pus, aku bok kokajari garapan matematika wingi kae. Aku wingi kuwi durung dhong. Puspa : Ya gene kok bisa ora dhong, aja-aja wingi kowe ora nggatekake. Basa Ngoko Alus Basa menika kaginakaken dening tiyang ingkang sampun supeket (akrab) nanging tasih nggadhahi raos ngurmati dhateng ingkang dipunajak gineman, umpaminipun antawis sesaminipun kanca nyambut damel ing kantor, sesaminipun kanca sekolah, lsp. Tuladhanipun Ngoko Alus. Ginemanipun satunggaling tiyang kaliyan kanca sakantor. Pak Imam : Pak Panjang, nuwun sewu. Panjenengan mau wis dhahar apa durung? Pak Panjang : Aku ta, lha yen aku ya durung mangan. Apa panjenengan arep mbayari aku jajan neng warung. Basa Krama Lugu Ginanipun kangge gineman: 1. Dhateng sesamining kanca ingkang dereng supeket (akrab). 2. Tiyang sepuh dhateng tiyang ingkang langkung enem, ananging ingkang dipunajak gineman wau sinaosa enem nanging wajib kinurmatan. 3. Tiyang ingkang nggadhahi kalenggahan(drajat pangkat) inggil dhateng andhahanipun, ananging andhahanipun wau yuswanipun langkung sepuh utawi wajib kinurmatan. 4. Tiyang ingkang gineman priyayi luhur lan ingkang dipunajak gineman tiyang limrah ingkang sampun sepuh yuswanipun utawi wajib kinurmatan. Tuladhanipun Krama Lugu. Ginemanipun Pak Ketua RT dhateng para pemudha ing parepatan (pepanggihan pemuda) Adhik-adhik sedaya kula ing ngriki ngaturaken panuwun dhateng sampeyan sadaya dene sampun purun dugi ing pepanggihan menika. Basa Krama Inggil: Ginanipun kangge gineman: 1. Tiyang ingkang gineman dereng tepang kaliyan ingkang dipunajak gineman, lan ingkang dipunajak gineman wau ketingal langkung sepuh utawi tiyang ingkang kagungan pangkat inggil.



2. Tiyang ingkang gineman langkung enem yuswanipun tinimbang ingkang dipunajak gineman, lan ingkang dipunajak gineman wajib kinurmatan. 3. Tiyang ingkang gineman langkung cendhek drajat pangkatipun tinimbang ingkang dipunajak gineman, utawi ingkang dipunajak gineman wajib kinurmatan. Tuladhanipun Krama Inggil. Ginemanipun wayah(putu) dhateng eyangipun: Wisnu :Kados pundi Mbah gerahipun, sampun dhangan menapa dereng? (Krama Inggil) Eyang : Rasane kok durung iki. Miturut kowe kepriye Le, supayane simbah cepet mari? (Ngoko Lugu) Wisnu : Makaten kemawon Mbah, ing mangke simbah kula dherekaken tindak dhateng Puskesmas, kersanipun dipunpriksa dening Pak Dhokter. (Krama Inggil)



Lampiran 2. H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual Sikap/Nilai Indikator No. 1



Mensyukuri anugerah tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami undha usuk bahasa Jawa. Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa untuk menbuat teks sandiwara berbahasa Jawa sesuai dengan unggah-ungguh.



Butir Pertanyaan 1-4



5



Nama Peserta Didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi Pokok



LEMBAR OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL : ... : ... : ... : Unggah-ungguh



Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4= selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati. 3 = sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati. 2= kadang-kadang, apabila cenderung seimbang dalam melakukan dan tidak melakukan aspek yang diamati. 1= jarang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati. 0= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati. Skor Sikap/Nilai yang Diamati No. 0 1 2 3 4 1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran unggah-ungguh 2 Mengucapkan syukur atas karunia Tuhan sebagai tanda telah dipermudah mendapatkan informasi pembelajaran unggah-ungguh dengan menggunakan bahasa Jawa yang baik dan benar. 3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi dengan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan unggah-ungguh. 4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan melalui isi geguritan dengan kata, istilah, dan ungkapan bahasa Jawa yang baik dan benar. 5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat membuat teks sandiwara berbahasa Jawa sesuai unggah-ungguh. Jumlah Skor Keterangan: 0. : Tidak baik 1. : Kurang baik 2. : Cukup baik 3. : Baik 4. : Baik Sekali 2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Sosial



Indikator



Sikap



Nomor Soal



Jujur



Mengerjakan tugas mandiri tanpa mencontek pekerjaan teman. Tidak mencontek ketika ulangan. Mau mengakui kesalahan yang dilakukan dalam belajar.



1-3



Disiplin



Sudah berada di kelas sebelum pelajaran dimulai.



4-6



Tanggung Jawab



Berpakaian seragam dan rapi selama pembelajaran Selama pelajaran berlaku tertib dan tidak melakukan aktifitas yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Mengerjakan tugas/ latihan secara lengkap. Menyelesaikan tugas tepat waktu. Tugas dikerjakan dengan rapi. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.



7-11



Proaktif



Menyiapkan buku teks/paket, buku tugas, dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai. Menyiapkan buku teks/paket, buku tugas, dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai. Mengajukan pertanyaan kepada guru. Menjawab pertanyaan yang di sampaikan guru. Mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru. Bersedia tampil di depan kelas ketika diberi kesempatan oleh guru.



12-15



Nama Peserta Didik Kelas Materi Pokok Tanggal



: : : :



…………………. …………………. …………………. ………………….



Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut: 4 = selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati. 3 = sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati. 2 = kadang-kadang, apabila cenderung seimbang dalam melakukan dan tidak melakukan aspek yang diamati. 1 = jarang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati. 0 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati.



No Sikap/Nilai yang Diamati . 1 Mengerjakan tugas mandiri tanpa mencontek pekerjaan teman. 2 3 4 5



12 13



Menjawab pertanyaan yang di sampaikan guru.



14



Mencatat hal-hal penting yang disampaikan guru.



15



Bersedia tampil di depan kelas ketika diberi kesempatan oleh guru.



7 8 9 10 11



1



Skor 2 3



4



Tidak mencontek ketika ulangan. Mau mengakui kesalahan yang dilakukan dalam belajar. Sudah berada di kelas sebelum pelajaran dimulai. Berpakaian seragam dan rapi selama pembelajaran Selama pelajaran berlaku tertib dan tidak melakukan aktifitas yang tidak berhubungan dengan pelajaran. Mengerjakan tugas/ latihan secara lengkap. Menyelesaikan tugas tepat waktu. Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar sesuai unggah-ungguh Menyiapkan buku teks/paket, buku tugas, dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai. Menyiapkan buku teks/paket, buku tugas, dan alat tulis sebelum pelajaran dimulai. Mengajukan pertanyaan kepada guru.



6



0



Keterangan: 0. : Tidak baik 1. : Kurang baik 2. : Cukup baik 3. : Baik 4. : Baik Sekali



No. Nama Siswa



REKAPITULASI NILAI SIKAP Skor Skor Jumlah Sikap Sikap Spiritual Sosial (B)



1 Keterangan: 1. Jumlah diperoleh dari skor sikap spiritual ditambah skor sikap sosial.



Nilai



2. Nilai diperoleh dengan rumus sebagai berikut Nilai = Jumlah X 100 60



2) Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. 1. 2. 3. 4. 5.



Pernyataan



Ya



Tidak



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerja sama dengan teman satu kelompok Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



3) Penilaian kompetensi Sikap antarpeserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : Topik : Unggah-ungguh Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, disiplin, dan proaktif 7. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 8. Berikan tanda V pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 9. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu



No. 1. 2. 3. 4. 5.



2.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya Tidak



Berperilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrument : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator 1. Memaparkan hakekat unggah-ungguh 2. Menguraikan penerapan undha-usuk bahasa Jawa



Butir Soal 1 2



Gladhen 1. Menapa ingkang dipunwastani unggah-ungguh basa jawa! 2. Menapa ingkang kedah dipungatosaken nalika micara/gineman supados selaras kaliyan unggah-ungguh? Kagatosna pacelathon ing ngandhap punika: (Wonten satunggaling dinten Ahmad kadhawuhan Pak Susila supados ngaturi tangga tepalih rawuh ing dalemipun Pak Susila saperlu nindakaken kendhuri. Kendhuri ingkang katindakaken Pak Susila punika kanthi hajad syukuran putranipun ingkang sampun katampi minangka Tentara). Ahmad



: ”Kula nuwun.....”



Pakdhe Ngabdul : ”Mangga....., we lha nak Ahmad. Mangga-mangga, kene Nak lenggah kene. Ahmad



: ”Inggih Pakdhe matur nuwun.”



Pakdhe Ngabdul : ”Iki kok njanur gunung, kadingaren Nak Ahmad tekan kene, ana perlune



apa mung dolan wae? Ahmad



: ”Inggih Pakdhe, keparenga (omong)1 dhateng Pakdhe Ngabdul, bilih (tekaku)2 ing ngriki ingkang sepisan kula silaturahmi saha tuwi (keslametane)3 Pakdhe Ngabdul sakulawarga. Dene ingkang kaping kalih sejatosipun kula punika (dikongkon)4 Pak Susila supados ngaturi Pakdhe Ngabdul kasuwun (teka)5 ing (omahe)6 Pak Susila saperlu kasuwun donga saha pamujinipun ing acara kendhuri syukuran. Wondene kendhurinipun badhe kawiwitan mangke sasampunipun wanci Maghrib Pakdhe.”



Pakdhe Ngabdul : ”Yoh..., matur nuwun dene Nak Ahmad silaturahmi marang aku lan tilik keslametanku sakulawarga. Sabanjure aku kadhawuhan sowan ing daleme Pak Susila saperlu kendhuri syukuran. Atur panuwunku muga mengko (omongna)7 marang Pak Susila lan ing mengko muga ora ana alangan apa-apa aku bisa sowan ing daleme. Nuwun sewu Nak, Pak Susila kok syukuran kuwi syukuran apa ta....?” Ahmad



: ”Pak Susila punika syukuran awit (anake)8 inggih punika Mas Danang ketampi anggenipun nyambut damel minangka tentara, Pakdhe.”



Pakdhe Ngabdul : ”E..e...e..., Nak Danang putrane Pak Susila kuwi saiki dadi tentara? Ya syukur, aku melu seneng. Ahmad



: ”Nuwun sewu Pakdhe, gandheng taksih kathah kewajiban ingkang kedah kula tindakaken, keparenga kula (njaluk)9 pamit, mbok bilih (teka)10 kula punika adamel kirang renaning penggalih panjenengan kula nyuwun pangapunten.



Pakdhe Ngabdul : ”Ya ....., ya....., Nak Ahmad semono uga aku, mbok menawa anggonku nampa tekamu iki ana luputku aku uga njaluk pangapuramu, lan ndherekake sugeng tindak.” Ahmad



: ”Inggih Pakdhe, matur nuwun. Nyuwun pamit.



Saking wacana pacelathon ing nginggil wonten tembung-tembung ingkang luput utawi dereng trep kaliyan unggah-ungguhipun, inggih punika ingkang kacithak kandel lan kaparingi nomer. Tembung-tembung ingkang kaparingi nomer kasebat kagantosa tembung ingkang leres lan trep kaliyan unggah-ungguhipun.



Pedoman penskoran : 1. Skor maksimal :5 2. Skor maksimal : 10



Jumlah



: 15



Skor : 2 x skor maksimal 3 3. Keterampilan a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja b. Bentuk instrument : Produk c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Membuat teks sandiwara berbahasa Jawa sesuai unggahungguh 2 Mensimulasikan teks sandiwara yang telah dibuat



Butir Soal 1 2



1. Kadamela teks sandiwara berbahasa jawa kajumbuh kaliyan undha-usuk basa! 2. Paragakna teks sandiwara menika kaliyan kanca setunggal kelompok! Rubrik penilaian Membuat teks sandiwara basa jawa dan simulasi Nama : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Judul : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... No 1.



Kriteria



Tanggal: ... ... ... ... ... ... ... ... Skor



Menulis naskah sandiwara berbahasa Jawa dalam keluarga atau masyarakat sesuai dengan unggahungguh yang benar a. Ketepatan unggah-ungguh basa b. Ketepatan isi c. Nilai moral



25 – 100 25 – 100 25 – 100



2.



Melakukan simulasi berbahasa Jawa dalam keluarga atau masyarakat sesuai dengan unggahungguh dalam sikap dan kata-kata yang sesuai situasi dan kondisi (empan papan) a. Ketepatan pengucapan dan kesesuain dengan naskah b. Tata krama ketika simulasi



25 – 100



25 – 100



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Tema Alokasi Waktu



: : : : :



SMA /SMK XII/ 1 Bahasa Jawa Prosesi Upacara Adat Jawa 8 x 45 menit



I. Kompetensi Inti 5. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 6. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 7. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 8. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. J. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.3 Mensyukuri anugerah 1.3.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam memahami prosesi upacara adat Jawa Tuhan akan 1.3.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa keberadaan bahasa dalam menginterpretasikan nilai-nilai ajaran moral Jawa dan yang terkandung dalam prosesi upacara adat Jawa. menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam mengolah, menalar, dan menyajikan informasi lisan dan tulis melalui penerapan unggahungguh berbahasa Jawa



2.3 Menunjukkan perilaku jujur, tanggung jawab, dan disiplin dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menunjukkan tahapan dan langkah yang telah ditentukan dengan menggunakan unggahungguh berbahasa Jawa.



Jujur 2.3.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan memahami prosesi upacara adat Jawa 2.3.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Tanggung jawab 2.3.3Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran memahami prosesi upacara adat Jawa 2.3.4 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran memahami prosesi upacara adat Jawa Disiplin 2.3.3 Berperilaku dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.3.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Proaktif 2.3.5 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan informasi dalam pembelajaran 2.3.6 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



3.4. Memahami prosesi Pertemuan 1 3.1.5 Menyebutkan upacara adat Jawa yang terkait dengan upacara adat Jawa siklus hidup orang Jawa 3.1.6 Menyebutkan nilai filosofis upacara adat Jawa yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa Pertemuan 2 3.1.7 Menyebutkan urutan prosesi upacara adat Jawa 3.1.8 Mengidentifikasi ubarampe prosesi upacara adat Jawa Pertemuan 3 3.1.1 Menguraikan makna yang terkandung dalam setiap ubarampe prosesi upacara adat Jawa 3.1.2 Menguraikan ajaran moral yang terkandung dalam setiap prosesi upacara adat Jawa 4.3.Menanggapi prosesi Pertemuan 4 4.1.2 Mempresentasikan hasil temuan diskusi berupa; upacara adat Jawa urutan, ubarampe sarta ajaran moral dalam setiap tahapan prosesi upacara adat Jawa 4.1.3 Menanggapi hasil temuan diskusi kelompok lain berupa; urutan, ubarampe, ajaran moral dalam setiap tahapan prosesi upacara adat Jawa



K. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 5. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 6. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami Upacara Adat Jawa 7. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami Upacara Adat Jawa 8. Setelah membaca contoh Wacana Upacara Adat Jawa dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan Upacara Adat Jawa hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan. 9. Menyebutkan upacara adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa 10.



Menyebutkan nilai filosofis dalam rangkaian upacara adat yang terkait dengan



siklus hidup orang Jawa Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi Upacara Adat Jawa. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi Upacara Adat Jawa. 4. Setelah memahami Wacana Upacara Adat Jawa dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi Upacara Adat Jawa 5. Menyebutkan urutan prosesi upacara adat Jawa 6. Mengidentifikasi ubarampe prosesi upacara adat Jawa



Pertemuan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Memahami dan menanggapi teks Wacana Upacara Adat Jawa. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Memahami dan menanggapi teks Wacana Upacara Adat Jawa. 4. Setelah memahami Wacana Upacara Adat Jawa dan mendiskusikan, siswa dapat Memahami dan menanggapi teks Wacana Upacara Adat Jawa 5. Menguraikan ajaran moral yang terkandung dalam setiap prosesi dalam upacara adat Jawa Pertemuan 4 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Memahami dan menanggapi teks Wacana Upacara Adat Jawa. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Memahami dan menanggapi teks Wacana Upacara Adat Jawa. 4. Mempresentasikan hasil temuan diskusi berupa urutan, makna simbolik serta ajaran moral dalam setiap tahapan prosesi upacara adat Jawa 5. Menanggapi hasil temuan diskusi kelompok lain berupa; urutan, ubarampe, ajaran moral dalam setiap tahapan prosesi upacara adat Jawa L. Materi Ajar Pertemuan 1 1. Tayangan rekaman prosesi Upacara Adat Jawa atau dari berbagai sumber Pertemuan 2 1. Tata urutan, Ubarampe, dan Ajaran Moral yang terkandung dalam Upacara adat Jawa yang disampaikan dengan tepat.



Pertemuan 3 1. Penanaman ajaran moral yang terkandung dalam Upacara Upacara Adat Jawa.



Pertemuan 4 1. Mempresentasikan hasil temuan diskusi berupa; urutan, ubarampe sarta ajaran moral dalam setiap tahapan prosesi upacara adat Jawa 2. Menanggapi hasil temuan diskusi kelompok lain berupa; urutan, ubarampe, ajaran moral dalam setiap tahapan prosesi upacara adat Jawa



M. Pendekatan dan Metode pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Metode Pembelajaran



: Saintifik : Diskusi, Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Presentasi



N. Media, Alat/Bahan, Sumber 1. Media: Buku, Rekaman Prosesi Upacara Tarub dan Siraman, Internet, Power point 2. Alat/Bahan: laptop LCD Speaker 3. Sumber :  Suharti, dkk. Yogya Basa Jilid III Kangge Kelas XII SMA/MA/SMK. 2007. Yogyakarta :Dinas Pendidikan.  Suwarna Pringgawidagda. Acara Penganten Berbagai Gaya. 2003. Yogyakarta : Adicita Karya Nusa  Bacaan teks tentang Upacara Tarub dan Siraman  Internet O. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 KEGIATAN Pendahuluan



ALOKASI WAKTU 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. DESKRIPSI KEGIATAN



Inti



2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. MENGAMATI : 10 menit 1. Mengamati penjelasan tentang upacara adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa 2. Mencermati uraian yang berkaitan dengan makna filosofis upacara adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa MENANYA : 1. Bertanya jawab tentang macam upacara adat yang 15 menit terkait dengan siklus hidup orang Jawa 2. Bertanya jawab tentang macam upacara adat yang terkait dengan makna filosofis upacara adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa MENGEKSPLORASI : 1. Mencari dari berbagai sumber informasi tentang 15 menit upacara adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa 2. Mencari dari berbagai sumber informasi tentang makna filosofis upacara adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa MENGASOSIASI : 1. Menyimpulkan macam upacara adat yang terkait 15 menit dengan siklus hidup orang Jawa 2. Menyimpulkan makna filosofis upacara adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa



Penutup



MENGKOMUNIKASIKAN : 1. Menuliskan laporan kerja kelompok tentang upacara 15 menit adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa 2. Mendiskusikan hasil kerja tentang upacara adat yang terkait dengan siklus hidup orang Jawa 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit 2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. 3. Siswa melaksanakan evaluasi. 4. Siswa dan guru melakukan umpan balik.



5. Siswa dan guru merencanakan tindak pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



lanjut



Pertemuan ke - 2 KEGIATAN Pendahuluan



Inti



ALOKASI WAKTU 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3. Siswa dibagi dalam 6 kelompok 4. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 5. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. MENGAMATI : 10 menit 1. Mengamati rekaman prosesi upacara Upacara Adat Jawa 2. Mencermati uraian yang berkaitan dengan prosesi upacara Upacara Adat Jawa DESKRIPSI KEGIATAN



MENANYA : 1. Bertanya jawab tentang prosesi upacara Upacara Adat Jawa 15 menit MENGEKSPLORASI : 1. Mencari dari berbagai sumber informasi tentang upacara Upacara Adat Jawa 2. Mencari dari berbagai sumber informasi tentang urutan upacara Upacara Adat Jawa 3. Mencari dari berbagai sumber informasi tentang 15 menit ubarampe upacara Upacara Adat Jawa MENGASOSIASI : 1. Menyimpulkan urutan upacara Upacara Adat Jawa 2. Menyimpulkan ubarampe upacara Upacara Adat Jawa MENGKOMUNIKASIKAN : 1. Menuliskan laporan kerja kelompok tentang analisis 15 menit urutan dan ubarampe pada upacara Upacara Adat Jawa 2. Mendiskusikan hasil kerja tentang analisis urutan dan ubarampe pada upacara Upacara Adat Jawa kepada guru



Penutup



1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. 3. Siswa melaksanakan evaluasi. 4. Siswa dan guru melakukan umpan balik. 5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



15 menit 10 menit



Pertemuan ke - 3 KEGIATAN Pendahuluan



Inti



ALOKASI WAKTU 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. MENGAMATI : 10 menit 1. Mengamati rekaman prosesi upacara Upacara Adat Jawa 2. Mencermati uraian yang berkaitan dengan prosesi upacara Upacara Adat Jawa DESKRIPSI KEGIATAN



MENANYA : 1. Bertanya jawab tentang ajaran moral yang terkandung dalam prosesi upacara Upacara Adat Jawa 15 menit MENGEKSPLOARI : 1. Mencari dari berbagai sumber informasi tentang ajaran moral yang terkandung dalam prosesi upacara Upacara Adat Jawa 15 menit MENGASOSIASI : 1. Menyimpulkan ajaran moral yang terkandung dalam prosesi upacara Upacara Adat Jawa 15 menit MENGKOMUNIKASIKAN : 1. Menuliskan laporan kerja kelompok tentang analisis ajaran moral yang terkandung dalam prosesi upacara Upacara Adat Jawa



2. Mendiskusikan hasil kerja tentang ajaran moral yang terkandung dalam prosesi upacara PasangTarub dan 15 menit Siraman kepada guru Penutup



1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit 2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. 3. Siswa melaksanakan evaluasi. 4. Siswa dan guru melakukan umpan balik. 5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



Pertemuan ke - 4 KEGIATAN Pendahuluan



Inti



ALOKASI WAKTU 1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi dan pembelajaran sebelumnya. 2. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi upacara Tarub dan Siraman yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat 3. Siswa menyimak penjelasan tentang tujuan, langkah, dan manfaat pembelajaran yang akan dilaksanakan. 4. Siswa menyimak penjelasan cakupan materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. DESKRIPSI KEGIATAN



MENGAMATI 10 menit 1. Secara berkelompok siswa mengamati dan mencermati presentasi hasil analisis upacara Upacara Adat Jawa yang disajikan oleh kelompok lain dengan teliti dan bertanggung jawab. 2. Secara berkelompok siswa mengidentifikasikan upacara Upacara Adat Jawa yang disajikan oleh kelompok lain dengan teliti.



MENANYA 1. Siswa bertanya jawab tentang urutan dan ubarampe dalam prosesi upacara Upacara Adat Jawa. 2. Siswa bertanya jawab tentang nilai-nilai ajaran moral 15 menit dari prosesi upacara adat Jawa yang tersaji dengan saling menghargai pendapat teman dan bahasa yang santun.



MENGEKSPLORASI 1. Siswa berdiskusi dan mencari dari berbagai sumber informasi tentang prosesi upacara Upacara Adat Jawa 2. Siswa berdiskusi dan menganalisis nilai-nilai ajaran moral dari prosesi Upacara Adat Jawadengan jujur dan bertanggung jawab. 15 menit MENGASOSIASI 1. Secara berkelompok siswa menyimpulkan jalannya prosesi upacara Upacara Adat Jawa dan menganalisis nilai-nilai ajaran moral yang terkandung didalamnya 2. Siswa mengevaluasi hasil analisis prosesi upacara Pasang Tarub dan sirmaan dan nilai-nilai ajaran moral yang terkandung didalamnya. MENGOMUNIKASIKAN 1. Siswa bersama kelompoknya mengapresiasikan kerja 20 menit kelompok tentang upacara Upacara Adat Jawa dan ajaran moral dari prosesi upacara adat Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab. 2. Menuliskan laporan kerja kelompok mengenai prosesi upacara Tarub dan Siraman dan nilai-nilai ajaran moral yang terkandung didalamnya dan siswa lain menanggapi



Penutup



10 menit 1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran. 10 menit 2. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilakukan. 3. Siswa melaksanakan evaluasi. 4. Siswa dan guru melakukan umpan balik. 5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.



P. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi



: Lembar Observasi



Sikap Spiritual Sikap/Nilai



No.



Indikator



Butir Pertanyaan



1



Menghargai dan



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan



mensyukuri keberadaan



benar dalam memahami prosesi upacara adat



bahasa Jawa sebagai



Jawa



anugerah Tuhan Yang



Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan



Maha Esa sebagai sarana



bahasa Jawa dalam menginterpretasikan nilai-



memahami informasi lisan



nilai ajaran moral yang terkandung dalam



dan tulis.



prosesi upacara adat Jawa.



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi



Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Nilai 1



Jujur



2



Disiplin



3



Tanggung jawab



Butir Pertanyaan



Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan memahami prosesi upacara adat Jawa Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. Berperilaku dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran memahami prosesi upacara adat Jawa



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran memahami prosesi upacara adat Jawa Proaktif



4.



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulkan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. Pernyataan



No. 1.



Ya



Tidak



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerja sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/ semester



: XII/ 1



Topik



: Upacara Upacara Adat Jawa



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur,



disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 10. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 11. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 12. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu



No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Tidak



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



g. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: ……………….. Kelas : ………………. No. Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



4. Pengetahuan a. Teknik Penilaian



: Tes Tertulis



b. Bentuk instrumen : Uraian, Pilihan ganda, Menjodohkan c. Kisi-kisi



No.



Indikator



Butir Soal



1



Menyebutkan urutan prosesi upacara Upacara Adat Jawa



2



Mengidentifikasi ubarampe prosesi upacara Upacara Adat Jawa Menguraikan ajaran moral yang terkandung dalam dalam setiap prosesi upacara Upacara Adat Jawa



3



2. Keterampilan a. Teknik Penilaian



: Unjuk Kerja



b. Bentuk instrumen : Produk c. Kisi-kisi No.



Indikator



Butir Soal



1



Menyebutkan urutan prosesi upacara Upacara Adat Jawa



2



Mengidentifikasi ubarampe prosesi upacara Upacara Adat Jawa Menguraikan ajaran moral yang terkandung dalam dalam setiap prosesi upacara Upacara Adat Jawa



3



Mengetahui



Jombang, 12 Juli 2021



Kepala Sekolah



Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



Heboh Handono Pribadi Luhur, M.Pd.



Heny Kusuma Indarwati, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Upacara Adat Jawa D. Pemahaman Upacara Adat Jawa 1. Hakikat Upacara Adat Jawa Upacara Pasang Tarub lan Siraman Salah satunggaling upacara wonten ing upacara wiwahaning penganten wonten upacara pasang tuwuhan ingkang kawastanan upacara Pasang Tarub. Upacara Pasang Tarub katindakaken sedinten saderengipun Upacara Dhaup (Ijab Kabul). Upacara Pasang Tarub inggih menika upacara pasang tetuwuhan sarta janur kuning minangka rerenggan papaning pawiwahan. Limrahipun pasang Tarub katindakaken sareng kaliyan upacara Siaraman. Adicara siraman awujud nyirami utawi ngedusi calon penganten. ancasipun, supados calon pengantin resik lair lan batosipun. Urutaning Upacara Pasang Tarub lan Siraman Adat Yogyakarta yaiku : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)



Pasang tarub/bleketepe Ngabekten Ngracik toya Ngintun toya perwita adi Siraman Sesuci (wudlu; tumrap ingkang ngrasuk agami Islam) Pecah pamor (kendhi)



Dene sajen tarub menika warni-warni kados ing ngandhap menika. 1) Sanggan 2) Tumpeng robyong 3) Tumpeng gundhul 4) Tumpeng megana 5) Sekul liwet 6) Jajan pasar 7) Rujak degan 8) Brokohan 9) Ketan manca warna 10) Pisang ayu 11) Sekar pari 12) Toya tempuran 13) Damar/diyan 14) Tempe mentah 15) Sajen bucalan



UPACARA TINGKEBAN Upacara tingkeban ana ing masyarakat Jawa Tengah lan Ngayogyakarta nganti tumeka saiki isih kereb ditindakake. Upacara tingkeban iki minangka upacara slametan pitung sasi kanggo calon ibu kang mbobot kaping pisanan. Upacara tingkeban dianakake mesthi wae nduweni ancas kang kepengin digayuh dening kulawarga, mligine ancas supaya bayi lair kanthi gampang, slamet lan ora ana alangan apa-apa. Kajaba iku muga-muga besuke bisa dadi anak kang bekti marang wong tuwane. Ing kene uga arep diandharake tata cara upacara tingkeban kalebu nyamping kang dienggo calon ibu. Upacara tingkeban kawiwitan mawa sungkeman. Ing acara sungkeman, calon ibu lan calon bapak luwih dhisik sumungkem ing ngarsane Rama lan ibune. Sungkeman iki nduweni teges muga –muga ing tembe jabang bayi kang dilairake bisa dadi bocah kang bekti marang wong tuwane. Sabanjure upacara siraman, Ana ing upacara siraman, calon ibu disiram dening wong pitu, kayata: bapak saha ibu saka calon ibu; bapak saha ibu saka calon bapak; simbah; sedulur utawa tangga teparo kang bisa dadi tuladha becik. Sawise siraman banjur sesuci (wudhu ), banyu kang diwadhahi ing kendhi kanggo sesuci mau banjur dipecah dening ibu saka calon ibu kanthi ngendika: “ ora mecah kendhi, nanging mecah pamore jabang bayi.” Ing upacara tingkeban, calon ibu ganti nyamping kaping pitu, kang urut-urutane: nyamping sidaluhur, sidamukti, truntum, wahyu tumurun, udan riris, parang kusuma lan nyamping semen romo. Sabanjure ganti nyamping ana adicara nigas janur kuning. Calon bapak nigas janur kuning kang diubetake ing bangkekane calon ibu. Sawise nigas janur kuning, calon bapak banjur mlayu banter, iki nduweni ancas muga-muga jabang bayi bisa lair kanthi lancar lan cepet. Banjur acara brojolan. Brojolan ing kene ana werna loro yaiku brojola tigan ( kanthi pangajab muga-muga bayi bisa kalairake kanthi gampang ora ana sukerta kang ngalang-alangi. Brojolan kaping pindho yaiku brojolan cengkir kang digambari Kamajaya lan kamaratih utawa Arjuna lan subadra kang minangka pralambang laire jabang bayi. Mangkono mau urut-urutan ing upacara tingkeban. Ananging, amarga desa mawa cara negara mawa tata, mula ora mokal Manawa saben dhaerah beda tata carane nindakake. Kabeh mau minangka simbol kanggo nggayuh kabecikan. ( Kabesut saking: Sempulur No. 07/ 11/ 2003/ Heni TH) b. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Wacana Upacara Adat Jawa



Saat kalian membaca Upacara Adat Jawa di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada teks wacana Upacara Adat Jawa sebagai berikut



No.



Kata Sulit



Arti/Makna



1 2 3 4 5



Lampiran 2: LEMBAR KERJA (LK) B. LK Memahami Upacara Adat Jawa LK 1 : LK Hakikat Upacara Adat Jawa



Cermatilah teks berikut ini! Upacara Pasang Tarub lan Siraman Salah satunggaling upacara wonten ing upacara wiwahaning penganten wonten upacara pasang tuwuhan ingkang kawastanan upacara Pasang Tarub. Upacara Pasang Tarub katindakaken sedinten saderengipun Upacara Dhaup (Ijab Kabul). Upacara Pasang Tarub inggih menika upacara pasang tetuwuhan sarta janur kuning minangka rerenggan papaning pawiwahan. Limrahipun pasang Tarub katindakaken sareng kaliyan upacara Siaraman. Adicara siraman awujud nyirami utawi ngedusi calon penganten. ancasipun, supados calon pengantin resik lair lan batosipun. Urutaning Upacara Pasang Tarub lan Siraman Adat Yogyakarta yaiku : 1) Pasang tarub/bleketepe 2) Ngabekten 3) Ngracik toya 4) Ngintun toya perwita adi 5) Siraman 6) Sesuci (wudlu; tumrap ingkang ngrasuk agami Islam) 7) Pecah pamor (kendhi)



Dene sajen tarub menika warni-warni kados ing ngandhap menika. 1) Sanggan 2) Tumpeng robyong 3) Tumpeng gundhul 4) Tumpeng megana 5) Sekul liwet 6) Jajan pasar 7) Rujak degan 8) Brokohan 9) Ketan manca warna 10) Pisang ayu 11) Sekar pari 12) Toya tempuran 13) Damar/diyan 14) Tempe mentah 15) Sajen bucalan UPACARA TINGKEBAN Upacara tingkeban ana ing masyarakat Jawa Tengah lan Ngayogyakarta nganti tumeka saiki isih kereb ditindakake. Upacara tingkeban iki minangka upacara slametan pitung sasi kanggo calon ibu kang mbobot kaping pisanan. Upacara tingkeban dianakake mesthi wae nduweni ancas kang kepengin digayuh dening kulawarga, mligine ancas supaya bayi lair kanthi gampang, slamet lan ora ana alangan apa-apa. Kajaba iku muga-muga besuke bisa dadi anak kang bekti marang wong tuwane. Ing kene uga arep diandharake tata cara upacara tingkeban kalebu nyamping kang dienggo calon ibu. Upacara tingkeban kawiwitan mawa sungkeman. Ing acara sungkeman, calon ibu lan calon bapak luwih dhisik sumungkem ing ngarsane Rama lan ibune. Sungkeman iki nduweni teges muga –muga ing tembe jabang bayi kang dilairake bisa dadi bocah kang bekti marang wong tuwane. Sabanjure upacara siraman, Ana ing upacara siraman, calon ibu disiram dening wong pitu, kayata: bapak saha ibu saka calon ibu; bapak saha ibu saka calon bapak; simbah; sedulur utawa tangga teparo kang bisa dadi tuladha becik. Sawise siraman banjur sesuci (wudhu ), banyu kang diwadhahi ing kendhi kanggo sesuci mau banjur dipecah dening ibu saka calon ibu kanthi ngendika: “ ora mecah kendhi, nanging mecah pamore jabang bayi.” Ing upacara tingkeban, calon ibu ganti nyamping kaping pitu, kang urut-urutane: nyamping sidaluhur, sidamukti, truntum, wahyu tumurun, udan riris, parang kusuma lan nyamping semen



romo. Sabanjure ganti nyamping ana adicara nigas janur kuning. Calon bapak nigas janur kuning kang diubetake ing bangkekane calon ibu. Sawise nigas janur kuning, calon bapak banjur mlayu banter, iki nduweni ancas muga-muga jabang bayi bisa lair kanthi lancar lan cepet. Banjur acara brojolan. Brojolan ing kene ana werna loro yaiku brojola tigan ( kanthi pangajab muga-muga bayi bisa kalairake kanthi gampang ora ana sukerta kang ngalang-alangi. Brojolan kaping pindho yaiku brojolan cengkir kang digambari Kamajaya lan kamaratih utawa Arjuna lan subadra kang minangka pralambang laire jabang bayi. Mangkono mau urut-urutan ing upacara tingkeban. Ananging, amarga desa mawa cara negara mawa tata, mula ora mokal Manawa saben dhaerah beda tata carane nindakake. Kabeh mau minangka simbol kanggo nggayuh kabecikan. ( Kabesut saking: Sempulur No. 07/ 11/ 2003/ Heni TH) LK 2 : LK Prosesi Upacara Adat Jawa Deskripsikan Prosesi Upacara Adat Jawa dengan data yang mendukung! NO 1



Prosesi Upacara Adat Pernyataan



PARAGRAF/KALIMAT ………………………………………………………..



umum/klasifikasi



2



Data



yang ………………………………………………………..



dilaporkan



3



Data dilaporkan



yang ………………………………………………………..



LK 3 : LK Tata urutan Upacara Adat Jawa Deskripsikan tata urutan upacara adat jawa dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO



Tata Urutan



PARAGRAF/KALIMAT



Upacara Adat jawa



1



Adicara



………………………………………………………..



2



Uberampe



………………………………………………………..



3



Prosesi Adat



………………………………………………………..



E. LK Menangkap Makna Upacara Adat Jawa



Cermatilah sekali lagi Upacara Adat Jawa dibawah ini! Upacara Pasang Tarub lan Siraman Salah satunggaling upacara wonten ing upacara wiwahaning penganten wonten upacara pasang tuwuhan ingkang kawastanan upacara Pasang Tarub. Upacara Pasang Tarub katindakaken sedinten saderengipun Upacara Dhaup (Ijab Kabul). Upacara Pasang Tarub inggih menika upacara pasang tetuwuhan sarta janur kuning minangka rerenggan papaning pawiwahan. Limrahipun pasang Tarub katindakaken sareng kaliyan upacara Siaraman. Adicara siraman awujud nyirami utawi ngedusi calon penganten. ancasipun, supados calon pengantin resik lair lan batosipun. Urutaning Upacara Pasang Tarub lan Siraman Adat Yogyakarta yaiku : 1)



Pasang tarub/bleketepe



2)



Ngabekten



3)



Ngracik toya



4)



Ngintun toya perwita adi



5)



Siraman



6)



Sesuci (wudlu; tumrap ingkang ngrasuk agami Islam)



7)



Pecah pamor (kendhi)



Dene sajen tarub menika warni-warni kados ing ngandhap menika. 1)



Sanggan



2)



Tumpeng robyong



3)



Tumpeng gundhul



4)



Tumpeng megana



5)



Sekul liwet



6)



Jajan pasar



7)



Rujak degan



8)



Brokohan



9)



Ketan manca warna



10)



Pisang ayu



11)



Sekar pari



12)



Toya tempuran



13)



Damar/diyan



14)



Tempe mentah



15)



Sajen bucalan



UPACARA TINGKEBAN Upacara tingkeban ana ing masyarakat Jawa Tengah lan Ngayogyakarta nganti tumeka saiki isih kereb ditindakake. Upacara tingkeban iki minangka upacara slametan pitung sasi kanggo calon ibu kang mbobot kaping pisanan. Upacara tingkeban dianakake mesthi wae nduweni ancas kang kepengin digayuh dening kulawarga, mligine ancas supaya bayi lair kanthi gampang, slamet lan ora ana alangan apa-apa. Kajaba iku muga-muga besuke bisa dadi anak kang bekti marang



wong tuwane. Ing kene uga arep diandharake tata cara upacara tingkeban kalebu nyamping kang dienggo calon ibu. Upacara tingkeban kawiwitan mawa sungkeman. Ing acara sungkeman, calon ibu lan calon bapak luwih dhisik sumungkem ing ngarsane Rama lan ibune. Sungkeman iki nduweni teges muga –muga ing tembe jabang bayi kang dilairake bisa dadi bocah kang bekti marang wong tuwane. Sabanjure upacara siraman, Ana ing upacara siraman, calon ibu disiram dening wong pitu, kayata: bapak saha ibu saka calon ibu; bapak saha ibu saka calon bapak; simbah; sedulur utawa tangga teparo kang bisa dadi tuladha becik. Sawise siraman banjur sesuci (wudhu ), banyu kang diwadhahi ing kendhi kanggo sesuci mau banjur dipecah dening ibu saka calon ibu kanthi ngendika: “ ora mecah kendhi, nanging mecah pamore jabang bayi.” Ing upacara tingkeban, calon ibu ganti nyamping kaping pitu, kang urut-urutane: nyamping sidaluhur, sidamukti, truntum, wahyu tumurun, udan riris, parang kusuma lan nyamping semen romo. Sabanjure ganti nyamping ana adicara nigas janur kuning. Calon bapak nigas janur kuning kang diubetake ing bangkekane calon ibu. Sawise nigas janur kuning, calon bapak banjur mlayu banter, iki nduweni ancas muga-muga jabang bayi bisa lair kanthi lancar lan cepet. Banjur acara brojolan. Brojolan ing kene ana werna loro yaiku brojola tigan ( kanthi pangajab muga-muga bayi bisa kalairake kanthi gampang ora ana sukerta kang ngalang-alangi. Brojolan kaping pindho yaiku brojolan cengkir kang digambari Kamajaya lan kamaratih utawa Arjuna lan subadra kang minangka pralambang laire jabang bayi. Mangkono mau urut-urutan ing upacara tingkeban. Ananging, amarga desa mawa cara negara mawa tata, mula ora mokal Manawa saben dhaerah beda tata carane nindakake. Kabeh mau minangka simbol kanggo nggayuh kabecikan. ( Kabesut saking: Sempulur No. 07/ 11/ 2003/ Heni TH)



LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Upacara Adat Jawa di atas!



No



Kata Sulit



Arti



1



………………………… ………………………………………………………..



2



………………………… ………………………………………………………..



3



………………………… ………………………………………………………..



4



………………………… ………………………………………………………..



LK 2 : Menemukan Makna Bagian Upacara Adat Jawa Temukan makna pada bagian Upacara Adat Jawa (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)!



No



Jenis Tembang



Interprestasi Makna



1



Adicara



………………………………………………………..



2



Uberampe



………………………………………………………..



3



Prosesi Adat



………………………………………………………..



Simpulan:....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................



....................................................................................................................................................... ..............................



LK 3 : Menginterpretasi Upacara Adat Jawa elah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!



UPACARA TINGKEBAN ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... .............................................................................................................



Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN 1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi



c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Butir



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku



selalu



dapat



dipercaya



dalam



perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2



Disiplin



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan



waktu



yang



dialokasikan



dalam



pembelajaran



Berprilaku



tidak



mengganggu



siswa



atau



kelompok lain dalam pembelajaran 3



Tanggung



Berperilaku



jawab



kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



pada



tugas



dan



kegiatan



pembelajaran Upacara Adat Jawa Berperilaku yang menunjukkan sifat baik



halus dan



dari sudut pandang bahasa maupun tata



perilakunya ke semua orang. 4.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



h. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri



Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. Pernyataan



No.



1.



Ya



Tidak



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



i. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/ semester Topik



: XII/ 1 : memahami Upacara Adat Jawa



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



Tidak



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



j.



Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas :



No.



Hari, tanggal



Kejadian



1.



2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN



Petunjuk 1.



Baca secara cermat Upacara Adat Jawa berikut! Upacara Pasang Tarub lan Siraman



Keterangan/ Tindak Lanjut



Salah satunggaling upacara wonten ing upacara wiwahaning penganten wonten upacara pasang tuwuhan ingkang kawastanan upacara Pasang Tarub. Upacara Pasang Tarub katindakaken sedinten saderengipun Upacara Dhaup (Ijab Kabul). Upacara Pasang Tarub inggih menika upacara pasang tetuwuhan sarta janur kuning minangka rerenggan papaning pawiwahan. Limrahipun pasang Tarub katindakaken sareng kaliyan upacara Siaraman. Adicara siraman awujud nyirami utawi ngedusi calon penganten. ancasipun, supados calon pengantin resik lair lan batosipun. Urutaning Upacara Pasang Tarub lan Siraman Adat Yogyakarta yaiku : 1) Pasang tarub/bleketepe 2) Ngabekten 3) Ngracik toya 4) Ngintun toya perwita adi 5) Siraman 6) Sesuci (wudlu; tumrap ingkang ngrasuk agami Islam) 7) Pecah pamor (kendhi)



Dene sajen tarub menika warni-warni kados ing ngandhap menika. 1) Sanggan 2) Tumpeng robyong 3) Tumpeng gundhul 4) Tumpeng megana 5) Sekul liwet 6) Jajan pasar 7) Rujak degan 8) Brokohan 9) Ketan manca warna 10) Pisang ayu 11) Sekar pari 12) Toya tempuran 13) Damar/diyan 14) Tempe mentah



15) Sajen bucalan



UPACARA TINGKEBAN Upacara tingkeban ana ing masyarakat Jawa Tengah lan Ngayogyakarta nganti tumeka saiki isih kereb ditindakake. Upacara tingkeban iki minangka upacara slametan pitung sasi kanggo calon ibu kang mbobot kaping pisanan. Upacara tingkeban dianakake mesthi wae nduweni ancas kang kepengin digayuh dening kulawarga, mligine ancas supaya bayi lair kanthi gampang, slamet lan ora ana alangan apa-apa. Kajaba iku mugamuga besuke bisa dadi anak kang bekti marang wong tuwane. Ing kene uga arep diandharake tata cara upacara tingkeban kalebu nyamping kang dienggo calon ibu. Upacara tingkeban kawiwitan mawa sungkeman. Ing acara sungkeman, calon ibu lan calon bapak luwih dhisik sumungkem ing ngarsane Rama lan ibune. Sungkeman iki nduweni teges muga –muga ing tembe jabang bayi kang dilairake bisa dadi bocah kang bekti marang wong tuwane. Sabanjure upacara siraman, Ana ing upacara siraman, calon ibu disiram dening wong pitu, kayata: bapak saha ibu saka calon ibu; bapak saha ibu saka calon bapak; simbah; sedulur utawa tangga teparo kang bisa dadi tuladha becik. Sawise siraman banjur sesuci (wudhu ), banyu kang diwadhahi ing kendhi kanggo sesuci mau banjur dipecah dening ibu saka calon ibu kanthi ngendika: “ ora mecah kendhi, nanging mecah pamore jabang bayi.” Ing upacara tingkeban, calon ibu ganti nyamping kaping pitu, kang urut-urutane: nyamping sidaluhur, sidamukti, truntum, wahyu tumurun, udan riris, parang kusuma lan nyamping semen romo. Sabanjure ganti nyamping ana adicara nigas janur kuning. Calon bapak nigas janur kuning kang diubetake ing bangkekane calon ibu. Sawise nigas janur kuning, calon bapak banjur mlayu banter, iki nduweni ancas muga-muga jabang bayi bisa lair kanthi lancar lan cepet. Banjur acara brojolan. Brojolan ing kene ana werna loro yaiku brojola tigan ( kanthi pangajab muga-muga bayi bisa kalairake kanthi gampang ora ana sukerta kang ngalang-alangi. Brojolan kaping pindho yaiku brojolan cengkir kang digambari Kamajaya lan kamaratih utawa Arjuna lan subadra kang minangka pralambang laire jabang bayi. Mangkono mau urut-urutan ing upacara tingkeban. Ananging, amarga desa mawa cara negara mawa tata, mula ora mokal



Manawa saben dhaerah beda tata carane nindakake. Kabeh mau minangka simbol kanggo nggayuh kabecikan. ( Kabesut saking: Sempulur No. 07/ 11/ 2003/ Heni TH) 2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! a.



Berdasarkan Upacara Adat Jawa yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Upacara Adat Jawa!



1. kasebatna tata upacara pasang tarub? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .......................................................................................................................... 2. Menapa kemawon nilai-nilai ajaran Moral ingkang wonten ing upacara Adat Upacara Pasang Tarub lan Siraman? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .......................................................................................................................... 3. Menapa kemawon nilai-nilai ajaran Moral ingkang wonten ing upacara Adat Upacara Tingkeban? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... .......................................................................................................................... b. Berdasarkan Upacara Adat Jawa, deskripsikan nilai-nilai ajaran moral yang terdapat di dalam Upacara adat tersebut ! c. Berdasarkan Upacara Adat Jawa, jelaskan ubarampe yang terdapat di dalam Upacara adat tersebut! Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Upacara Adat Jawa No.



Aspek dan Kriteria



Skor



1. Kasebatna tata upacara pasang tarub? 2. Menapa kemawon nilai-nilai ajaran Moral ingkang wonten ing upacara Adat Upacara Tingkeban? 3. Menapa kemawon nilai-nilai ajaran Moral ingkang wonten ing upacara Adat Upacara Pasang Tarub lan Siraman? Total Skor



2 5



10



Aspek dan Kriteria



Skor



1. Nilai-nilai ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan



4



No.



3



Nilai-nilai ajaran moral



data yang mendukung sangat lengkap 3



2. Nilai-nilai ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung lengkap 3. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis,



2



argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap 4. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis,



1



argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap Total Skor



12



No.



Aspek dan Kriteria



Skor



Ubarampe Upacara adat 1.



Pendeskripsian ubarampe upacara adat dan data mendukung atau sangat



4



sesuai 2.



Pendeskripsian ubarampe upacara adat dan data mendukung atau sesuai



3.



Pendes Pendeskripsian ubarampe upacara adat dan data mendukung 2



atau kurang sesuai 4.



Pendeskripsian ubarampe upacara adat dan data mendukung atau tidak sesuai



1



Total Skor



12



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN a. Soal



1



3



Paragraf/Kalimat



Urutaning Upacara Pasang Tarub lan Siraman Adat Yogyakarta yaiku : 1)



Pasang tarub/bleketepe



2)



Ngabekten



3)



Ngracik toya



4)



Ngintun toya perwita adi



5)



Siraman



6)



Sesuci (wudlu; tumrap ingkang ngrasuk agami Islam)



7)



Pecah pamor (kendhi)



2



Sumangga



3



Sumangga



b. Nilai-Nilai Ajaran Moral Upacara Adat



Nilai-Nilai Ajaran Moral



c. Ubarampe Upacara adat Upacara Adat



Ubarampe Upacara adat



3. Keterampilan Petunjuk Melagukan tembang macapat dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat. Pedoman Penskoran :



No. 1.



Aspek dan Kriteria Ubarampe Upacara adat a. Deskripsi ubarampe upacara adat Jawa baik b. Deskripsi ubarampe upacara adat Jawa kurang baik c. Deskripsi ubarampe upacara adat Jawa tidak baik



Skor 3 2 1



2.



3.



4.



Nilai Ajaran Moral Upacara Adat a. Deskripsi Nilai Ajaran Moral Upacara Adat lengkap b. Deskripsi Nilai Ajaran Moral Upacara Adat kurang lengkap c. Deskripsi Nilai Ajaran Moral Upacara Adat tidak lengkap Prosesi Upacara Adat a. Deskripsi Prosesi Upacara Adat lengkap b. Deskripsi Prosesi Upacara Adat kurang lengkap c. Deskripsi Prosesi Upacara Adat tidak lengkap Wiraga c. Gestur dan mimik sesuai dengan isi tembang d. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi tembang e. Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi tembang



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal



x 100



3 2 1 3 2 1 3 2 1



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu



: SMA/ MA/ SMK : Bahasa Jawa : XII/ 2 : Wacana Berbahasa Jawa : 6 x 45 Menit



A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian 1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam menyampaikan hasil analisis wacana Tuhan akan beraksara Jawa keberadaan bahasa 1.2.2 Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dan Jawa dalam mengekspresikan ajaran moral wacana beraksara Jawa baik lisan maupun tulis. menggunakannya sebagai sarana komunikasi daerah dalam memahami, menerapkan, dan menganalisis informasi lisan dan tulis melalui penerapan undha-usuk bahasa Jawa. 2.2 Menunjukkan perilaku Jujur jujur, disiplin, 2.1.1 Berperilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, tanggung jawab, dan menyusun pesan proaktif dalam 2.1.2 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, memahami, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak menerapkan, dan lain.



Disiplin menganalisis informasi lisan dan 2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran tulis melalui 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok penerapan undha-usuk lain dalam pembelajaran bahasa Jawa. Tanggung jawab 2.2.5 Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran Wacana Beraksara Jawa 2.2.6 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran Wacana Beraksara Jawa Proaktif 2.2.7 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.8 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran Pertemuan 1 3.5 Menganalisis 3.5.1 Menyebutkan pedoman penulisan aksara wacana beraksara Jawa Jawa yang berisi 3.5.2 Membaca wacana beraksara jawa ajaran moral 3.5.3 Mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa Pertemuan 2 3.5.4 Membaca wacana beraksara Jawa 3.5.5 Menguraikan isi wacana beraksara Jawa 3.5.6 Mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa 4.5 Menanggapi wacana Pertemuan 3 4.1.3 Membacakan hasil identifikasi pesan moral beraksara Jawa yang wacana beraksara Jawa berisi ajaran moral 4.1.4 Menanggapi pembacaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa 4.1.5 Mendiskusikan kesesuaian ajaran moral dengan keadaan zaman sekarang 4.1.6 Menyimpulkan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa mampu mencermati pedoman penulisan aksara Jawa dan memaparkan kembali 3. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu membacakan wacana beraksara Jawa. 4. Selama dan setelah membacakan wacana beraksara Jawa, siswa mampu mengidentifikasi pesan moral yang terkandung dalam wacana beraksara Jawa.



Pertemuan 2 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu membacakan wacana beraksara Jawa. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran membaca wacana beraksara Jawa, siswa mampu menguraikan isi wacana beraksara Jawa. 4. Selama dan setelah membacakan wacana beraksara Jawa, siswa mampu mengidentifikasi pesan moral yang terkandung dalam wacana beraksara Jawa. Pertemuan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran mengidentifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa, siswa dapat membacakan hasil identifikasi. 3. Selama dan setelah proses pembelajaran membacakan hasil identifikasi, siswa mampu menanggapi pembacaaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa. 4. Selama dan setelah proses pembelajaran menanggapi pembacaaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa, siswa mampu Mendiskusikan kesesuaian ajaran moral dengan keadaan zaman sekarang 5. Selama dan setelah proses pembelajaran mendiskusikan ajaran moral siswa mampu menyimpulkan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa. D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Mengalihaksarakan wacana Beraksara Jawa a. Pedoman penulisan aksara Jawa b. Wacana beraksara Jawa Pertemuan 2 2. Mengidentifikasi Pesan moral dari wacana beraksara Jawa a. Mencari kata-kata sukar b. Menjawab pertanyaan Pertemuan 3 3. Menyimpulkan ajaran moral a. Kesesuaian ajaran moral dengan keadaan zaman sekarang b. Nilai-nilai budi perti E. Metode Pembelajaran Pendekatan : scientific Metode : diskusi, tanya jawab, penugasan F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media : wallchart aksara Jawa, Flash, Power point 2. Alat dan bahan : wacana beraksara Jawa (kartu) 3. Sumber Belajar : a. http://www.jogjatv.tv/berita/07/12/2012/upacara-gumbregi-ingkulonprogo#sthash.kwSdUY9M.dpuf b. Tim.1989.Wewaton Penulise Aksara Jawa Nganggo Aksara Jawa. Surabaya: Citra Jaya Murti.



c. Poerwadarminta, W.J.S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J. B. Wolters. G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Pendahuluan



Inti



Kegiatan Pembelajarn



Alokasi Waktu 10menit



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan mengkondisikan diri siap belajar. b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi wacana beraksara Jawa yang akan dipelajari. c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran Mengamati 10 menit Siswa secara berkelompok mencermati pedoman penulisan aksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab. Menanya 10 menit Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang pedoman penulisan aksara Jawa



Penutup



Mengksplorasi Siswa mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang aksara Jawa. Mengasosiasi a. Siswa secara berkelompok membaca wacana beraksara Jawa. b. Siswa secara berkelompok mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa. Mengomunikasikan a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang pedoman penulisan aksara Jawa. b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan penulisan aksara Jawa. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.



15 menit 15 menit



15 menit



15 Menit



Pertemuan- 2 Bagian



Kegiatan Pembelajaran



Alokasi Waktu



Pendahuluan



Inti



Penutup



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi wacana beraksara Jawa yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati dan membaca wacana beraksara Jawa dengan bertanggung jawab Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang isi dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang isi dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi Siswa proaktif dalam kelompok untuk mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa. Mengomunikasikan Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang indentifikasi pesan moral dalam wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang isi dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan dengan isi dari wacana bereaksara Jawa. d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.



10 menit



10 menit 10 menit



15 menit



15 menit 15 menit



15 menit



Pertemuan- 3 Bagian



Pendahuluan



Kegiatan Pembelajaran a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa yang



Alokasi Waktu 10 menit



Inti



Penutup



sudah ditulis siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa menyimak pokok-pokok/cakupan meteri pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Mengamati 10 menit a. Siswa secara berkelompok mengamati pembacaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa. b. Siswa secara berkelompok menanggapi pembacaan hasil identifikasi pesan moral wacana beraksara Jawa. Menanya Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang kesesuaian ajaran moral dalam wacana beraksara Jawa dengan keadaan zaman sekarang dengan jujur dan bertanggung jawab. Mengumpulkan data Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang kesesuaian ajaran moral dengan keadan zaman sekarang dengan jujur dan bertanggung jawab Mengasosiasi Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa. Mengomunikasikan Tiap kelompok menyampaiakan kesimpulan ajaran moral dari wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan tentang pesan moral dalam wacana beraksara Jawa dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan pesan moral dalam wacana beraksara Jawa



H. Penilaian I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/Nilai Indikator



10 menit



15 menit



15 menit 15 menit



15 menit



Butir Pertanyaan



1



Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Jawa sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa sebagai sarana memahami informasi lisan dan tulis.



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar dalam menyampaiakan hasil analisis wacana beraksara Jawa baik lisan maupun tulisan Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa Jawa dalam mengekspresikan analisis wacana beraksara Jawa baik lisan maupun tulis.



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/ Indikator Butir Nilai Pertanyaan 1 Jujur Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain. 2 Disiplin Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran 3



4.



Tanggung jawab



Berperilaku selalu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik pada kegiatan pembelajaran wacana beraksara Jawa Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



2) Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama : Kelas : Tanggal penilaian : Materi/topik : Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No. Pernyataan Ya Tidak 1.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok 2. Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta 3. Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang 4. Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas 5. Saya terlibat aktif dalam pembelajaran 3) Penilaian kompetensi Sikap Antar peserta Didik Mata pelajaran : Bahasa Jawa Kelas/ semester : Topik : memahami pesan moral pada wacana beraksara Jawa Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif 1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No. 1. 2. 3. 4. 5.



Perilaku Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



Dilakukan/muncul Ya Tidak



4) Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1. 2.



1. Pengetahuan a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. Indikator 1 Memaparkan pedoman penulisan aksara Jawa 2 Mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa 3 Menyimpulkan pesan moral dari wacana beraksara Jawa



Butir Soal



2. Keterampilan a. Teknik Penilaian : Unjuk Kerja b. Bentuk instrumen :Produk c. Kisi-kisi No. 1 2.



Indikator Mengalihaksarakan wacana beraksara Jawa Mengidentifikasi pesan moral dari wacana beraksara Jawa disesuaikan dengan keadaan zaman sekarang



Butir Soal



Mengetahui



Jombang, 12 Juli 2021



Kepala Sekolah



Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



Heboh Handono Pribadi Luhur, M.Pd



Heny Kusuma Indarwati, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Wacana beraksara Jawa A. Pemahaman Wacana beraksara Jawa 1. Hakikat Wacana beraksara Jawa 2. Materi Aksara Jawa a. Aksara



a



= ha



n



= na



c



= ca



r



= ra



k



= ka



f



= da



t



= ta



s



= sa



w



= wa



l



= la



p



= pa



d



= dha



j



= ja



y



= ya



v



= nya



m



= ma



g



= ga



b



= ba



q



= tha



z



= nga



b.



Pasangan



H



= ha



N



= na



C



= ca



R



= ra



K



= ka



F



= da



T



= ta



S



= sa



W



= wa



L



= la



P



= pa



D



= dha



J



= ja



Y



= ya



V



= nya



M



= ma



G



= ga



B



= ba



Q



= tha



Z



= nga



$



= Sa



c.



! %



Aksara Murda



= Na = Pa



@ ^



= Ka = Nya



# &



= Ta = Ga



*



= Ba



d.



Aksara Rekan



k+



f+



= Kha



e.



= Dza



p+



j+



= Fa/Va



g+



= Za



= Gha



Aksara Swara



A



I



=A



f.



=I



E



=E



O



=O



U



=U



Angka Jawa



1



=1



2



=2



3



=3



4



=4



5



=5



6



=6



7



=7



8



=8



9



=9



0



=0



g.



Sandhangan a. Sandhangan swara



...u



=u



...i



(suku)



i



(wulu)



...e



e



(pepet)



[..



e



[



(taling)



o



..o



* mligi kangge la kapepet (le) , saha ra kapepet (re ) boten wonten, awit sampun wonten aksranipun piyambak la pepet : 2 (le), dene ra pepet = x (re) b. Sandhangan wyanjana



...]



= ...r...



sesulihe panjingan ra



....}



= ....re



sesulihe cakara lan pepet



......-



= ...y...



sesulihe panjingan ya



= .....r



(layar)



......=



= ...ng



cecak



,



(pada lingsa)



c. Sandhangan panyigeg wanda



......h



= ....h



(wignyan)



...../



d. Sandhangan pangkon (paten) = .......\ e. Pratandha sanes



?



(adeg-adeg)



= kangge miwiti ukara / alenia.



= koma



.



(pada lungsi)



= titik



(talingtarung)



*menawi wonten pangkon (.......\ ) kawimbuhan pada lingsa (, ) ingkang wujudipun (......\ , ) menika dados gantosipun pada lungsi (titik). f. Lan taksih kathah pratandha sanesipun. ?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go. ?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\, ?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k= mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujudt_lpz n\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni=



%[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g. ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn.



3. Struktur Wacana beraksara Jawa Setelah kalian mengetahui pengertian dari Wacana beraksara Jawa, kita akan belajar merumuskan sturktur dari Wacana beraksara Jawa. Wacana beraksara Jawa memiliki struktur Pernyataan umum >aspek yang dilaporkan >aspek yang dilaporkan. a. Pernyataan umum. Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan disampaikan Contoh : Nilai-nilai piwulang yang terdapat di dalam wacana beraksara Jawa b. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum. Contoh: Terdapat nilai pendidikan, budaya dan nilai moral



Deskripsi struktur teks Wacana beraksara Jawadapat ditabelkan sebagai berikut. NO.



STRUKTUR TEKS



1



Pernyataan umum



2



Aspek



WACANA BERASARA JAWA Paragraf 1



yang paragraf ……..



dilaporkan



B. Menangkap Makna Wacana beraksara Jawa ?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go. ?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr



aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\, ?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k= mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujudt_lpz n\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni= %[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g. ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn.



a. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada Wacana beraksara Jawa



Saat kalian membaca Wacana beraksara Jawa di atas ada kata-kata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada teks Wacana beraksara Jawa sebagai berikut



No.



Kata Sulit



Arti/Makna



1 2 3 4 5



Lampiran 2: LEMBAR KERJA (LK) A. LK Memahami Nilai Moral Wacana beraksara Jawa LK 1 : LK Hakikat Wacana beraksara Jawa



Cermatilah teks berikut ini! ?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go. ?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\, ?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k= mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g



dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujudt_lpz n\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni= %[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g. ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn.



LK 2 : LK Struktur Wacana beraksara Jawa



Deskripsikan struktur teks Wacana beraksara Jawa dengan data yang mendukung! NO 1



STRUKTUR TEKS Pernyataan umum/klasifikasi



PARAGRAF/KALIMAT ………………………………………………………..



2



Data



yang ………………………………………………………..



dilaporkan



3



Data



yang ………………………………………………………..



dilaporkan



LK 3 : LK Wacana beraksara Jawa



Deskripsikan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO



KEBAHASAAN



PARAGRAF/KALIMAT



1



Akasara Jawa



………………………………………………………..



2



Pasangan



………………………………………………………..



3



Sandangan



………………………………………………………..



C. LK Menangkap Makna Wacana beraksara Jawa



Cermatilah sekali lagi Wacana beraksara Jawa dibawah ini!



?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go. ?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\, ?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k= mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujudt_lpz n\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni= %[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g.



ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn.



LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit Interpretasilah kata-kata yang sulit pada Wacana beraksara Jawa di atas! No



Kata Sulit



Arti



1



………………………… ………………………………………………………..



2



………………………… ………………………………………………………..



3



………………………… ………………………………………………………..



4



………………………… ………………………………………………………..



LK 2 : Menemukan Makna Bagian Wacana beraksara Jawa Temukan makna pada bagian Wacana beraksara Jawa (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)!



No



Paragraf



Interprestasi Makna



1



Paragraf 1



………………………………………………………..



2



Paragraf 2



………………………………………………………..



3



Paragraf 3



………………………………………………………..



Simpulan:....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ..............................



LK 3 : Menginterpretasi Makna Wacana Beraksara Jawa Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!



WACANA BERAKSARA JAWA



..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. .....................................................................................................................



............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... .............................................................................................................



Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN



1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Butir



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku



selalu



dapat



dipercaya



dalam



perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.



2



Disiplin



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan



waktu



yang



dialokasikan



dalam



pembelajaran



Berprilaku



tidak



mengganggu



siswa



atau



kelompok lain dalam pembelajaran 3



Tanggung



Berperilaku



jawab



kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



pada



tugas



dan



kegiatan



pembelajaran Wacana beraksara Jawa Berperilaku yang menunjukkan sifat baik



halus dan



dari sudut pandang bahasa maupun tata



perilakunya ke semua orang. proaktif



4.



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No.



1.



Pernyataan



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



Ya



Tidak



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/ semester



:



Topik



: memahami Nilai Moral Wacana beraksara Jawa



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



d. Jurnal



Tidak



Jurnal Penilaian Nama: Kelas :



No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1.



2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN



Petunjuk 1.



Baca secara cermat Wacana beraksara Jawa berikut! ?aupcr&umB~giai=@u[lo[nP]o[go. ?w/gdusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lo[nP]o[go, zfniaupcr&umB~gifinTenJemuwh[anJi=.ai=k=bfkliynHupcr aftHi=fess[nsSXbetTi=&umB~gikjwifipunKirbG|nuznW|luweflLi= bumi,sefyrjkyfipunG|y=lj_fipunKlu=zikupt\, 2.



?k=[gnelkKkenPnuwunHwitSihwilsfXm\&usTiai=k=ak/y



jgfHwitW/gpinri=zn>jekiai=k=semPulu/,asilP[nnHi=k=



mxmMkenS/trjkyai=k=murkbi,finTenJemuwh[avCi=puluhanW/g dusun\@r=&e[d,j#imu[lYo,&irimu[lYo,@u[lonP[ro[go,zfni aupcraft\&umB~gi.aupcrpunikaugim_kuavCsK=[g vuwunPz[yomMnÔ|mt_&usTiai=k=ak/yjgf\sup[fosRjky lnTnemÒ|wuhtnShpinri=znKwiluj_Zn\awitRjkywausmPunBiynÒ| kf=tnislbetTipu[nHolhtet[nn\,aupcr&umB~gi kpu/wknKirbÒ|mP_,kupt\gunu=znW|luweflLi=bumi,s/trjkytumujudt_lp zn\,sfumuginipunHi=ppnHi=k=kcwisSkenSesepuh [fsM|vJ|kKke[nFozk=[gvuwunKwiluj_znLnKrh/j[nWontenZ/sni= %[zrn.ssmPunipunFe[foz,tumP_lnÑ|ptK=[gkemB|lW/g. ai=k[lod=znKsebtRjkyaugifipunKlu=zikuptSup[fosTnsh pinri=znKwiluj_zn.



2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! a.



Berdasarkan Wacana beraksara Jawa yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang Wacana beraksara Jawa! 1. Menapa irah-irahan Wacana menika? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 2. Menapa wosing wacan menika? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 3. Menapa Nilai moral saking wacan! .........................................................................................................................................



......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... a. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa,



jelaskan ajaran moral yang terdapat di dalam



wacanatersebut! b. Berdasarkan Wacana beraksara Jawa, deskripsikan isi pokok wacana tersebut !



Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Wacana beraksara Jawa No.



Aspek dan Kriteria



Skor



1. Menapa irah-irahan Wacana menika? 2. Menapa wosing wacan menika? 3. Menapa Nilai moral saking wacan!



2 3 5 10



Total Skor No.



Aspek dan Kriteria



Skor



1. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang



4



Ajaran moral



mendukung sangat lengkap 2. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang



3



mendukung lengkap 3. Nilai



pendidikan



wacanacampursari



”Caping



Gunung”



(tesis,



2



argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap 4. Nilai



pendidikan



wacanacampursari



”Caping



Gunung”



(tesis,



1



argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap Total Skor No.



9 Aspek dan Kriteria



Skor



Isi Pokok Wacana 1.



Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau sangat



4



sesuai 2.



Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau sesuai



3 2



3.



Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau kurang sesuai



4.



1



Pendeskripsian isi pokok wacana dan data mendukung atau tidak sesuai



Total Skor



6



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN Soal



Paragraf/Kalimat



1



Upacara Cicing Goling ing dusun Pagedangan



2



Sumangga



3



Sumangga



a. Ajaran Moral Ajaran Moral



Wacana



b. Isi Pokok wacana Wacana



Isi Pokok Wacana



3. Keterampilan Petunjuk Melagukan wacanamacapat dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat. Pedoman Penskoran :



No. 1.



2.



3.



4.



Aspek dan Kriteria Akasara a. Pengunaan aksara sangat tepat b. Pengunaan aksara tepat c. Pengunaan aksara kurang tepat d. Pengunaan aksara tidak tepat Pasangan a. Penggunaan pasangan sangat tepat b. Penggunaan pasangan tepat c. Penggunaan pasangan kurang tepat d. Penggunaan pasangan tidak tepat Sandangan a. Pengunaan sandangan sangat baik b. Pengunaan sandangan baik c. Pengunaan sandangan kurang baik d. Pengunaan sandangan tidak baik Penggunaan Tanda Baca c. Penggunaan Tanda Baca sangat tepat d. Penggunaan Tanda Baca tepat e. Penggunaan Tanda Baca kurang tepat f. Penggunaan Tanda Baca tidak tepat



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal



x 100



Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1



Satuan Pendidikan



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMA/ MA/ SMK



Mata Pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/Semester



: XII/2



Materi Pokok



: Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



Alokasi Waktu



: 8 x 45 Menit



A. Kompetensi Inti 1.



Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya



2.



Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berin- teraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.



3.



Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.



4.



Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di.



B. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar 1.2 Mensyukuri anugerah 1.2.1 Tuhan keberadaan



Indikator Pencapaian Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar



akan



dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan



bahasa



ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga



dan



dalam melagukan tembang macapat serta wicara,



Jawa menggunakannya



wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan



sebagai



sarana



tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha )



komunikasi



daerah



baik lisan maupun tulisan



dalam



memahami, 1.2.2



menerapkan,



Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan bahasa



dan



Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur, metrum,



menganalisis



diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa



informasi lisan dan



dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta



tulis



wicara,



melalui



wirama,



wirasa



dan



wiraga



dalam



penerapan undha-usuk



melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat



bahasa Jawa.



Kalatidha ) baik lisan maupun tulis.



2.3 Menunjukkan perilaku Jujur jujur,



disiplin, 2.1.3 Berperilaku



tidak



berbohong



pada



kegiatan



tanggung jawab, dan



mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun



proaktif



pesan



dalam



2.1.4 Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan,



memahami, menerapkan,



dan



menganalisis



tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.



informasi lisan dan Disiplin tulis



melalui



penerapan undha-usuk bahasa Jawa.



2.2.3 Berperilaku menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran 2.2.4 Berperilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran Tanggung jawab 2.2.9 Berperilaku kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



pada



tugas



dan



kegiatan



pembelajaran Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 2.2.10 Berperilaku selalu menyelesaikan tugas dengan data atau informasi yang dapat dipercaya pada kegiatan pembelajaran Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Proaktif



2.2.11 Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi 2.2.12 Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran 3.4. Memahami



ajaran Pertemuan 1



moral



dan 3.1.1 Menjelaskan hakikat Tembang Macapat (Sinom dalam



menganalisis struktur tembang



Serat Kalatidha)



macapat 3.1.2 Mengidentifikasi kata-kata sukar di dalam Tembang



Durma, Asmaradana, dan Megatruh



Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 3.1.3 Mendeskripsikan struktur teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 3.1.4 Mendeskripsikan ajaran moral Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 3.1.5 Menjelaskan kaidah kebahasaan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



4.4 Melagukan tembang Pertemuan 2 dan 3 macapat Asmaradana, Megatruh



Durma, 4.1.1 Menjelaskan hakikat menginterpretasi ( isi, struktur, dan



metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 4.1.2 Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Pertemuan 4 4.1.3 Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 4.1.4 Menanggapi penampilan teman



C. Tujuan Pembelajaran Pertemuan 1 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 4. Setelah membaca contoh Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dan mendiskusikan, siswa dapat menentukan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) hasil observasi baik melalui lisan maupun tulisan.



Pertemuan 2 dan 3 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha). 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,



wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha). 4. Setelah memahami Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dan mendiskusikan, siswa dapat menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



Pertemuan 4 1. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mensyukuri anugerah Tuhan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sesuai kaidah dan konteks mempersatukan bangsa. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa Jawa dan menggunakannya sebagai sarana komunikasi dalam Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha). 3. Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa menunjukkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif dalam menggunakan bahasa Jawa untuk Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha). 4. Setelah memahami Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dan mendiskusikan, siswa dapat Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



D. Materi Pembelajaran Pertemuan 1 1. Pemahaman Teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) a. Pengertian Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) b. Struktur teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) c. Kata-kata sukar teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) d. Ajaran moral Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) e. Kaidah dan metrum Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



Pertemuan 2 dan 3 4. Penginterpretasian Teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) a. Hakikat menginterpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) b. Interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



Pertemuan 4 5. Cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) a. Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan memperhatikan wiraga, wirawa, wiraswara dan wirasa b. Menanggapi penampilan teman



E. Metode Pembelajaran Pendekatan



: scientific



Metode



: diskusi, tanya jawab, penugasan



F. Media, Alat, dan Sumber Belajar 1. Media



: LCD



2. Alat dan bahan



: Teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



3. Sumber Belajar



:



a. LKS b. Teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) c. Tayangan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) d. Poerwadarminta, W. J. S. 1939. Baoesastra Djawa. Batavia: J.B. Wolters.



G. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan 1 Bagian



Alokasi



Kegiatan Pembelajarn



Waktu



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa, dan



10 menit



mengkondisikan diri siap belajar. b. Siswa bertanya jawab (dengan siswa yang lain dan guru) berkaitan dengan materi Tembang Macapat (Sinom dalam Pendahuluan



Serat Kalatidha) yang akan dipelajari. c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan manfaat menguasai materi pembelajaran. d. Siswa



menyimak



pokok-pokok/cakupan



meteri



pembelajaran Inti



10 menit



Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. b. Siswa memerhatikan penjelasan tentang struktur dan metrum



Tembang



Macapat



(Sinom



dalam



Serat



Kalatidha) dengan bertanggung jawab. 10 menit



Menanya a. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang struktur dan metrum



Tembang



Macapat



(Sinom



dalam



Serat



Kalatidha) dari berbagai sumber serta tentang isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan bertanggung jawab. Mengeksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi dari kelompok satu ke kelompok yang lain tentang struktur, metrum, isi, struktur,



15 menit



metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan proaktif dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menentukan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan jujur dan bertanggung jawab. c. Siswa mengumpulkan informasi tenteng cara penciptaan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Mengasosiasi



15 menit



a. Siswa secara berkelompok menyimpulkan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan jujur dan penuh tanggung jawab. b. Siswa secara berkelompok meyimpulkan tentang cara penciptaan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Mengomunikasikan



15 menit



c. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan jujur dan bertanggung jawab d. Masing-masing kelompok secara pro aktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab Penutup



a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 Menit tentang isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan



tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) berdasarkan struktur dan kaidah. b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi. c. Siswa mengerjakan evaluasi formatif berkaitan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha). d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa



memperoleh



tugas



pengayaan



untuk



mendeskripsikan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari bebagai sumber.



Pertemuan- 2 dan 3 Bagian



Kegiatan Pembelajaran a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,



Pendahuluan



wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) yang sudah didapatkan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab



Alokasi Waktu 10 menit



d. Siswa



menyimak



pokok-pokok/cakupan



meteri



pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Inti



10 menit



Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab b. Siswa memperhatikan bagaimana menginterprestasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai sumber dengan bertanggung jawab



10 menit



Menanya a. Siswa



berdiskusi



secara



berkelompok



tentang



menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab. 15 menit



Mengksplorasi a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari kelompok



satu



ke



kelompok



yang



lain



tentang



menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai sumber dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara individu mencoba menginterpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,



wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab



15 menit



Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan interpretasi teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai acara



15 menit



Mengomunikasikan a. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi tentang interpretasi teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab Penutup



a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 menit tentang interpretasi (isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral) teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dari berbagai sumberdengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa



mengerjakan



evaluasi



formatif



berkaitan



menangkap isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha). d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi.



e. Siswa menerima tugas mencipta teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) yang akan dicara Melagukanan pada pertemuan berikutnya.



Pertemuan- 4 Bagian



Alokasi



Kegiatan Pembelajaran



Waktu



a. Siswa memberi salam hormat kepada guru, berdoa dan



10 menit



mengkondisikan diri siap belajar dengan tertib dan penggunaan bahasa yang santun b. Siswa dan guru bertanya jawab berkaitan dengan materi cara Melagukan teks Tembang Macapat (Sinom dalam Pendahuluan



Serat



Kalatidha) yang



sudah



ditulis siswa pada



pembelajaran sebelumnya dengan kritis dan cermat c. Siswa menyimak tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan



tentang



manfaat



menguasai



materi



pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab d. Siswa



menyimak



pokok-pokok/cakupan



meteri



pembelajaran dengan jujur dan tanggung jawab Inti



10 menit



Mengamati a. Siswa secara berkelompok mengamati cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan tepat dengan bertanggung jawab b. Siswa



memperhatikan



bagaimana



cara



Melagukan



Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan tepat dengan bertanggung jawab Menanya b. Siswa berdiskusi secara berkelompok tentang cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab.



10 menit



15 menit



Mengumpulkan data a. Siswa mengumpulkan informasi secara proaktif dari berbagai sumber tentang cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa secara kelompok mencoba mendiskusikan cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab



15 menit



Mengasosiasi a. Siswa proaktif dalam kelompok untuk menyimpulkan cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan tepat



15 menit



Mengomunikasikan a. Tiap individu melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan jujur dan bertanggung jawab b. Masing-masing individu/ kelompok secara proaktif memberikan tanggapan dengan jujur dan bertanggung jawab Penutup



a. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang diajarkan 15 menit tentang cara Melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan tepat dengan jujur dan bertanggung jawab b. Siswa melalukan refleksi terkait pembelajaran yang baru berlangsung dengan membuat catatan penguasaan materi dengan jujur dan tanggung jawab c. Siswa



mengerjakan



evaluasi



formatif



berkaitan



melagukan Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha).



d. Siswa saling bertukar pekerjaan dan mengoreksi pekerjaan serta memberikan umpan balik hasil evaluasi. e. Siswa menerima tugas membuat evaluasi teks Tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) yang telah cipta terkait isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral untuk di kumpul pada pada pertemuan berikutnya.



I. Penilaian Proses dan Hasil Belajar 1. Sikap Spiritual a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi : Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/Nilai Indikator



Butir Pertanyaan



1



Menghargai dan



Menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan



mensyukuri



benar dalam memahami isi, struktur,



keberadaan



metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara,



bahasa Jawa



wirama,



sebagai anugerah



melagukan tembang macapat serta wicara,



Tuhan Yang



wirama,



wirasa



wirasa



dan



dan



wiraga



wiraga



dalam



dalam



Maha Esa sebagai melagukan tembang macapat (Sinom dalam sarana memahami Serat Kalatidha)baik lisan maupun tulisan informasi lisan



Menggunakan kata, istilah, atau ungkapan



dan tulis.



bahasa Jawa dalam mengekspresikan isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)baik lisan maupun tulis.



2. Penilaian Sikap 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian : Observasi b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No. Sikap/ Indikator



Butir



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.



2



Disiplin



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam pembelajaran Berprilaku tidak mengganggu siswa atau kelompok lain dalam pembelajaran



3



Tanggung



Berperilaku



jawab



kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



pada



tugas



dan



kegiatan



pembelajaran tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Berperilaku yang menunjukkan sifat halus dan baik dari sudut pandang bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang. 4.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



b. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. Pernyataan



No.



1.



Ya



Tidak



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



c. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/ semester



: XII/ 2



Topik



: memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



4. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 5. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 6. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



Tidak



1.



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



Melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



d. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas : No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1.



2.



2. Pengetahuan a. Teknik Penilaian



: Tes Tertulis



b. Bentuk instrumen : Uraian c. Kisi-kisi No. 1



Indikator Merumuskan pengertian atau hakikat tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



Butir Soal



2



Mendeskripsikan strukur tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



3



Menjelaskan kaidah kebahasaan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



2. Keterampilan a. Teknik Penilaian



: Unjuk Kerja



b. Bentuk instrumen : Produk c. Kisi-kisi No. 1



Indikator



Butir Soal



Mendeskripsikan kata, kalimat, dan ungkapan sulit yang terdapat dalam tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha).



2



Mendeskripsikan makna bagian-bagian tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



3



Mendeskripsikan isi tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dalam bentuk paragraf yang padu dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, dan kalimat efektif.



Mengetahui



Jombang, 12 Juli 2021



Kepala Sekolah



Guru Mata Pelajaran Bahasa Jawa



Heboh Handono Pribadi Luhur, M.Pd



Heny Kusuma Indarwati, S.Pd



LAMPIRAN 1: Bahan Ajar Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) D. Pemahaman Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) 4. Hakikat Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) TEMBANG MACAPAT Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) adalah teks yang merupakan jabaran tentang suatu objek dari hasil pengamatan. Teks ini memiliki struktur yang terdiri atas suatu pernyataan umum yang dijabarkan melalui penjelasan aspek yang dilaporkan-aspek yang dilaporkan. Cermatilah tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) berikut ini! MACAPAT Sadurungé para siswa nyekar salah sawijining tembang macapat, beciké kudu ngerti luwih dhisik tembang macapat iku apa, jinising tembang macapat apa waé, paugeraning tembang macapat kuwi kepiye, kepiyé anggoné nyekar, lsp. Perlu dimangertèni yèn ing kasusastran Jawa iku tembang bisa kapérang dadi Tembang Ageng utawa Tembang Gedhé, Tembang Tengahan, Tembang Alit, lan Tembang Dolanan. Tembang macapat klebu jinising Tembang Alit amarga paugeran tembangé klebu luwih prasaja tinimbang Tembang Gedhé lan Tengahan. Tembang macapat iku duwé konvensi (aturan) metrum yaiku anané guru gatra, guru wilangan, lan guru lagu. Saliyané kuwi, tembang macapat ngandhut kagunan basa kayata rerengganing basa kang bisa awujud tembung-tembung kawi, tembung-tembung éntar, wangsalan, lan liya-liyané. Tembang macapat sapada (sebait) kedaden saka cacahing guru gatra, guru wilangan, lan guru lagu. Guru gatra yaiku cacahing gatra/larik/baris saben sapada tembang. Cacahing wanda (suku kata) saben sagatra kuwi diarani guru wilangan, lan tibaning swara (huruf vokal, dudu konsonan) ing pungkasaning gatra kuwi kasebut guru lagu. Guru lagu lan guru wilangan saben tembang macapat duwe paugeran dhéwé-dhéwé. Jinising tembang macapat kuwi nganti saiki ana kang nyebut 9, 11, 14, 15 lan sapituruté. Ora perlu bingung kanggo nyebutaké cacahing tembang macapat, kang penting nganggo dhasar lan wewaton. Miturut buku Tembang Macapat (Arintaka, 1981) cacahing tembang macapat kuwi ana 11 iji, yaiku: Mijil, Kinanthi, Sinom, Asmarandana, Dhandhanggula, Gambuh, Maskumambang, Durma, Pangkur, Megatruh, lan Pocung. Sajroning tembang ana sebutan laras/lrs (Pélog/Pl lan Slendro/Sl), pathet (Nem/6, Sanga/9,lan Manyura/Myr ing laras Slendro; Lima/5, Nem/6, lan Barang/Br ing laras Pélog), pedhotan, titi laras, lsp. Laras yaiku swara kang ajeg dhuwuré, ora owah, kasebut uga nada, sistem nada/ tonal system. Laras Slendro ateges sistem nada kang manut cendhèk-dhuwuré, interval gamelan slendro,



semono uga laras pélog. Titi laras yaiku notasi nada kang ditulis manut sistem nada laras lan patheté. Déné pathet yaiku ukuran endhek-dhuwuring laras, minangka wates wilayah nada. Kanggo gambaran bab pathet, iki grambyangané: laras slendro: pathet Nem 6-2 (6-5-3-2, tangga nada-né 2 3 5 6 ! @), pathet Sanga 25 (@!65) tangga nada-né (t y 1 2 3 5), pathet Manyura 3-6 (# @ ! 6, tangga nada-né y 1 2 3 5 6). laras pélog: pathet Lima tangga nada-né t y 1 2 4 5, pathet Nem tangga nada-né 2 3 5 6 ! @, pathet Barang tangga nada-né y u 2 3 5 6. Yen mung digrambyang, dakkira kangelan anggone ngecakaké. Apamaneh tumrap pawongan kang babar pisan durung naté sinau larasing gamelan. Mula kareben luwih nges, yèn sinau tembang kuwi kudu ngadhep alat gamelan, gendèr upamané. Kanthi mangkono kaajab bisa ngepasakée laras lan patheté tembang mau. (Sumaryono, 2) 5. Struktur Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Setelah kalian mengetahui pengertian dari tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha), kita akan belajar merumuskan sturktur dari tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha). Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) memiliki struktur Pernyataan umum >aspek yang dilaporkan >aspek yang dilaporkan. c. Pernyataan umum. Bagian ini berisikan pernyataan yang pokok atau umum yang akan disampaikan Contoh : Tembang macapat menika nggadahi paugerang ingkang baken inggih menika guru wilangan, guru lagu, saha guru gatra d. Aspek yang dilaporkan. Bagian ini merupankan rincian dari pernyataan umum. Contoh: guru wilangan inggih menika cacahing wanda saben sagatra, guru lagu inggih menika tibaning swara ing saben pungkasaning gatra, guru gatra ingggih menika cacahing gatra saben sak pada. Deskripsi struktur teks Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)dapat ditabelkan sebagai berikut. NO.



STRUKTUR TEKS



1



Pernyataan umum



2



Aspek dilaporkan



JENIS TEMBANG Pada Sinom dalam Serat Kalatidha gatra pertama



yang Pada Sinom dalam Serat Kalatidha gatra seterusnya



E. Menangkap Makna Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) SINOM, Cengkok: Logondhang, Laras: Pélog, Pathet: Nem @



#



#



#



@



!



!



! .



A



me



na



ngi



ja



man



é



dan



5



6



!



!



!



!



z@x c#



É



wuh a



ya



ing



pam



bu



di



#



@



#



!



6



5



5



z6x c5 .







lu



ngé



dan



no



ra



ta



han



5 mè 5 ka ! ren 3 lah 3 beg @



6 lu 5 du @ we 2 kar 5 ja @



5 3 z2x c3 a ngla ko ni z6x c5 6 ! . man me lik 6 5 z6x c5 ka san ni pun 2 z3x c2 1 . sa A llah 3 2 z3x c2 né kang la li @ @ @ @



#



!



z@x c!



beg



ja



kang



wan



was



pa



5 5 Yèn tan 3 5 Bo ya # # Ka li 3 3 Di la 1 2 Beg ja ! @ c5 . 0 Lu wih



é



ling



la



0



z@x c!



.



0



0



z2x c1



.



0



0 3



.



0



.



0



0 1



z6x da



(Cakepan kapethik saking Serat Kalatidha ; pupuh Sinom ; pada 7) Radèn Ngabèhi Ranggawarsita (14 Maret 1802 - 24 Desember 1873), punika pujangga pinunjul budaya Jawa saking kulawarga pujangga kraton Surakarta Hadiningrat ingkang misuwur, inggih punika kulawarga Yasadipura. miyos kanthi asma Bagus Burhan ing tanggal 10 dinten Senèn Legi, wulan Dulkaidah, taun Bé 1728, wanci jam 12 awan. Bagus Burhan punika putra pambarep saking Mas Ngabèhi Yasadipura II (langkung kawentar minangka Pajangswara / Pajangsora), abdi dalem Panèwu Carik Kadipatèn Anom. Ibu Radèn Ngabèhi Ranggawarsita inggih punika putri saking Mas Ngabèhi Suradirja Gantang ingkang wasis sanget tembang macapat gaya palaran. Sasampunipun dipunsapih Bagus Burhan lajeng dipunmong déning Empu Tanujaya. Sasampunipun yuswa 12 taun, Bagus Burhan ingkang dèrèng saged maos Kitab Al Qur'an, lajeng kadhawuhan dhateng Panaraga saperlu meguru ngaji marang Kanjeng Kyai Imam Besari ing Gebang Tinatar. Nanging dhasaripun laré nakal lan ugungan, sampun langkung saking setaun anggènipun ngaji, Bagus Burhan dèrèng khatam Al Qur'an, sampun malih kok Al Qur'an, turutan mawon ugi dèrèng khatam. Siyosipun, déning ingkang ngembani inggih punika Ki Tanujaya, Bagus Burhan dipunajak ngumbara, késah dhateng tlatah Kedhiri, nanging pungkasanipun



wangsul malih dhateng pesantrèn ing Panaraga. Sasampunipun dinukan déning Kanjeng Kyai, lan dipunlulu manawi kepéngin dados warok Kanjeng Kyai ugi sanggah dadi lantaran, Bagus Burhan ngraos lingsem sanget lajeng nangis, lan wiwit ènget ing purwa daksina. Amargi lingsem lajeng mantuk dhateng Surakarta manawi boten ènggal saged ngaji, Bagus Burhan lajeng nglampahi tirakat, inggih punika kanthi tapa kungkum ing Kali Watu sajroning sekawan dasa dinten, lan sedinten namung dhahar gedhang watu mentah sawiji. Sasampunipun tirakat sekawan dasa dinten dangunipun, Bagus Burhan lajeng nampi kanugrahan dados saged lancar ngaji, malah karengkuh minangka bahu tengenipun Kanjeng Kyai Imam Besari. Sasampunipun kondur saka Panaraga, Bagus Burhan lajeng pinasrahan supados ngèngèr ngabdi dhateng Gusti Panembahan ing Buminatan. Salebeting ngabdi kalawau Bagus Burhan saged mranani penggalihipun Gusti Panembahan satemah dipunparingi kanugrahan "pusaka" saking Sri Baginda Pakubuwana III, inggih punika arupi kasektèn kanggé nulak sakathahing sedya ala. Sanèsipun punika ugi kanugrahan ngélmu saged ngendhalèni kakuwataning jasmani lan rohani sarta kalantipan pancaindra. Pungkasanipun ing dinten Senèn Pahing surya kaping 4 Sapar taun Alip 1747, utawi netepi candrasangkala Amuji suci pandhitaning ratu, Bagus Burhan saged dipunangkat dados juru carik Kadipatèn kanthi asma Rangga Pujangganom. Kangge mimbuhi ngélmu lan kawruhipun, Bagus Burhan utawi Mas Rangga Pujangganom, lajeng késah meguru malih dhateng padhépokan Kyai Ajar Sidalaku ing Tabanan, Bali. Ing padhèpokan punika Mas Rangga Pujangganom pinaringan ngélmu pandeleng batin. Miturut Kyai Ajar, kalamun ngélmu punika dipunpatrapaken bakal saged mangertos bab ingkang dèrèng linampah, lan Mas Rangga Pujangganom bakal dados sumbering ngélmu kawruh lan ngélmu kawicaksanan stemah bakal dados pandhita utawa pujangganing negara. Mas Rangga Pujangganom ugi dipunwedhar serat - serat Jawa kuna kang sinerat ing rontal utawi dluwang, inggih punika naskah ingkang ginubah déning para empu, antawisipun serat Ramadéwa, Bimasuci, Bharatayuddha, Darmasarana, Aji pamasa, lan sapanunggalanipun. Serat - serat punika taksih sinerat salebeting Sekar Ageng, nanging Kyai Ajar pitados manawi Mas Rangga Pujangganom bakal saged njarwakaken salebeting basa Jawa ingkang limrah dipunmangertosi ing akathah. Karya sastra ingkang sinerat déning Mas Rangga lan kawentar ing antawisipun : Serat Pustaka Raja Purwa, Serat Sabdatama, Serat Kalatidha, Serat Sabda Jati, Serat Wirid Hidayat Jati, Serat Jaka Lodhang, Serat Wédharaga, Serat Mayangkara, Serat Ajidharma- Ajinirmala, lan taksih kathah malih sanèsipun. Kapethik saking: http://jv.wikipedia.org/wiki/Macapat, kanthi éwah - éwahan saperlunipun.



Serat Kalatidha punika sawijining tembang anggitanipun Ranggawarsita. Isinipun bab perkawis pasambatipun yèn ing jaman semanten tiyang kedah tumut - tumut perkawis ingkang kalebet ala supados saged 'majeng'. Tembang macapat punika kaserat ing pupuh Sinom sedaya, lan wonten 12 pada gunggungipun. Serat Kalatidha kaserat ing taun 1860 Masehi. Kalatidha punika salah satunggaling karya sastra Jawa ingkang kawentar, malah ngantos sapunika taksih kathah tiyang Jawa, utamanipun kadang kasepuhan takasih kathah ingkang ènget sinaosa paling boten namung sapada tembang, mliginipun ing pada kaping pitu. Kalatidha kuwi dudu karya Rangga Warsita kang paling dawa. Syair iki gunggunge mung ana 12 jroning metrum Sinom. Kala tidha sacara harafiah tegesé "jaman édan", kaya kang ditulis



déning Rangga Warsita dhéwé. Kocap kacarita, Rangga Warsita nulis syair iki nalika pangkaté ora diundhakaké kaya kang dikarepaké. Banjur panjenengané gawé generalisasi saka kahanan iki, lan nganggep sacara umum yèn jaman nalika semana minangka jaman édan lan krisis. Wektu kuwi Rangga Warsita minangka pujangga karajan ing Kraton Kasunanan Surakarta. Panjenengané kuwi pujangga panutup utawa "pujangga pungkasan", awit sawisé kuwi ora ana "pujangga karajan" manèh. Sekar Kalatidha saded kapérang dados tigang pérangan, inggih punika : pérangan kapisan arupi pada 1 ngantos 6, pérangan kaping kalih arupi pada 7, lan pérangan kaping tiga arupi pada 8 ngantos 12. Pérangan pisanan inggih mangsa ingkang miturut Rangga Warsita arupi kahanan tanpa landhesan. Pérangan kaping kalih isinipun tekad lan mawas dhiri. Pérangan kaping tiga isinipun patrap ingkang jumbuh marang agama samadyaning bebrayan ageng. Ing andhap punika Serat Kalatidha pada 1 - 6: ¥¡¥m=k-frjtTi=p]j,kwu/ynÖsSuvruri,rurhp[z]hai=aukr,k rntnPplupi,atil/silsÒ|ti,s/jnsujn[klu,klulunKltid,ti demtnDni=fumfi,a/f[y=z][tFni=k[robBnR|[bf¥rtu[nrtuaulm, ptih[aptihlinuwih,p]nykt-sRa/j,pnek/[rbecikBecik\pr[nF[n tnFfi,pliysSi=klbenF|,mnF/m=kinHnFf],ru[bfk=z}ribefFi,[bf [bfa/fni=[w=osnegr¥k[tt=zitzisSir,sirs=pr[m=kwi,kwi XtHi=t-sF|hkit,ktmnHi=[rhwir=zi,[fni=aupysnFi,sumrunanrwu=, mzimu/mnuar,[mtPm]ihmelikP[kolih,temhsukai=k/stnPwi[wk¥ ds/k[robBnPw/t,bbrtTnHuj/lmis\pinuf-ff-pz/s,wek sSnMlhkwuri,[ynPiniki/syekTi,[pfhapa[n=zyun\anDede/kluputTn\sini rmMnBvukekemB=zi=bek¥auj/ri=pnitissÒ`,awwrhasu=[pli=,ai=jmnKe[n= musibt\[w=oamBegJtMik[konTit\m=[ko[no[ynNi[teni,[p fhapamituau,pw/t[lolwr,munDkHz}[ronTati,azu/byazike tCri[t=kun¥kenkin/yf/sn,pzLimB=allnBecik\syekTia[kh[kw l,ll[konK=ffitmSil\mslhai=zaurip\wannirtinemu,temhanHnrim,mupusp epe[sQnNi=tkFi/,puluhpuluhazL[konNik[a[lokKn\¥amen=zijm[nHfn\[aw uhayai=pmB|fi,[mlu[af[nHortan\[ynT [nMluazL[konNi,[boykfumnMelik\klixnWeksnNipun\fillhk/sAlLh,begJb egJ[nk=lli,luwihbegJk=[ali=lwnWsPf¥se[mo[noaikubbsSn\pfupfu[nke[ p=zin\ae=gihmktenM[nDopL=,bene/ai=k=azrnNinzi=s[j]oni=btin\sjti[ nvmutVmut\wisÒ|waxpHp,muau=masHi=zsepi,supynÒ|kPzkSmni=a=sukSM¥[bflnK=wusS[nTos,kinri lnHi=a-=widi,stibml=g[ny,tnSushzupyksil\ski=mzunhp]pTi p[zrnPri=pitulu=,m/gsmni=tith,rupsbr=p[kolih,pr[nF[nmkSihtberiIh tiy/¥skf/[rlin[konNn\mu=tuminFkMrati,a=ge/tnFfip]kr,krnwirytÔni, Ihtiy/aikuyekTi,pmilihai=[rhrayu,sinmBibufify,knQiawsLw[nHli=,k= k[asQianÒ|kKp/mni=sukSM¥yAlLhyrsululLh,k=siptÔrhlnHsih,mugimugia pri=zm/tini,ai=zlmHwlHki/,fumunu=zi=ges=aulun\m=ksmPunHw}d,ai=weksSnKfipunFi,mul mugi[wonTenNpitulu=tuwn\¥sgefFsb/s[ntos,mtis[j]oni=zaurip\klisHi =[rharuar,mu/ka=krsumi=ki/,t/[lnMe[l=mltSih,snit-s t-sMmsuh,bd/ri=spudenD,anÒ|kMy/swtwis\[bo[r=o[a=ogsw/gmesim/ ty¥



b. Mendeskripsikan arti kata-kata sulit pada tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Saat kalian membaca tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) di atas ada katakata sulit yang kalian temukan? Artikanlah kata-kata sulit tersebut dengan menggunakan Baoesastra Jawa. Kata-kata sulit pada teks tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) sebagai berikut



No.



Kata Sulit



Arti/Makna



1 2 3 4 5



Lampiran 2: LEMBAR KERJA (LK)



B. LK Memahami Isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



LK 1 : LK Hakikat Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Cermatilah teks berikut ini! KAWRUH TEMBANG MACAPAT Tembang/sekar inggih menika reriptan utawi dhapukaning basa mawi paugeran tartamtu (gumathok) ingkang pamaosipun kedah dipunlagokaken nganggé kagunan swanten (Padmosoekotjo,1960: 25). Macapat menika sekar tradhisional ing tlatah Jawa. Macapat ugi mrathah wonten ing kabudayan Bali, Madura, saha Sunda. Menawi dipuntingali saking kérata



basa, macapat menika tegesipun maca papat-papat. Maosipun sekar macapat pancèn wonten ingkang rinakit saben sekawan wanda (suku kata). Nanging boten sedaya gatra sekar macapat saged kawaos papat-papat. Sekar menika kinten-kinten tembé kémawon wonten ing pungkasaning jaman Majapahit saha wiwitan wali sanga nyepeng kuwasa. Nanging menika ugi dèrèng mesthi, amargi boten wonten ingkang gathuk saged mesthèkakén. Macapat kathah dipunanggé ing sapérangan Sastra Jawa Tengahan lan Sastra Jawa Énggal. Menawi dipunsandhingaken kaliyan Kakawin, paugeran-paugeran utawi metrum ing sekar macapat langkung gampil. Kitab-kitab jaman Mataram Énggal, kadosdéné Wédhatama, Wulangrèh, Serat Wirid Hidayat Jati, Kalatidha, saha sanès-sanèsipun dipunrakit nganggé sekar macapat. Paugeran-paugeran menika wonten ing: • Guru gatra : cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia: bait). • Guru wilangan : cacahing wilangan wanda (Indonesia: suku kata) saben gatra. • Guru lagu : tibané swara ing pungkasaning saben gatra. Panyekaring tembang macapat menika temtunipun kedah kaselarasaken kaliyan titilaras (notasi), laras, saha pathetipun gamelan. Déné urut-urutanipun sekar macapat menika sami kaliyan lampahing manungsa saking jabang bayi abang dumugi tumekaning pejah. Mungguh uruturutanipun sekar, kadosta mekaten: • Maskumambang. Gambaranipun jabang bayi ingkang taksih wonten ing kandhutan ibunipun, dèrèng kawruhan jalèr utawi èstri. Mas tegesipun dèrèng ningali kakung utawi èstri, kumambang tegesipun gesang ngambang wonten ing kandhutan ibunipun. • Mijil. tegesipun sampun miyos saha cetha kakung utawi èstri. • Sinom. tegesipun kanoman, minangka kalodhangan ingkang paling wigati kanggenipun tiyang anom supados saged ngangsu kawruh sakathah-kathahipun. • Kinanthi. Saking tembung kanthi utawi tuntun ingkang ateges dipuntuntun supados saged mlampah ngambah panguripan ing alam ndonya. • Asmarandana. Ateges rasa tresna, tresna marang liyan (jalèr saha èstri saha kosok wangsulipun) ingkang sedaya wau sampun dados kodrat Ilahi. • Gambuh. Saking tembung jumbuh/ sarujuk ingkang ateges bilih sampun jumbuh/ sarujuk lajeng dipungathukaken antawisipun kakung saha jaler ingkang sami-sami nggadahi raos tresna wau, ing pangangkah supados sageda gesang bebrayan. • Dhandhanggula. Nggambaraken gesangipun tiyang ingkang saweg remen, menapa ingkang dipungayuh saged kasembadan. Kelakon gadhah sisihan/ kulawarga, gadhah putra, gesang cekap kanggé sakulawarga. Pramila menika tiyang ingkang saweg bungah/ bombong penggalihipun, saged dipunwastani sekar dhandhanggula. • Durma. Saking tembung darma/ wèwèh. Tiyang bilih sampun rumaos kacukupan gesangipun, banjur tuwuh raos welas asih marang kadang mitra sanèsipun ingkang sawe nandhang katresnan, pramila banjur tuwuh raos kekarepan darma/ wèwèh marang sapadha-padha. Sedaya wau dipunsengkuyung ugi saking piwulangipun agami saha watak sosialipun manungsa. • Pangkur. Saking tembung mungkur ingkang ateges nyingkiri hawa nepsu angkara murka. ingkang dipunpenggalih kekarepan tansah wèwèh marang sapadha-padha. • Megatruh. Saking tembung megat roh utawi pegat rohipun/ nyawanipun, awit sampun titi wancinipun katimbalan marak sowan mring Sang Maha Kawasa. • Pocung. Bilih sampun dados layon/ mayit banjur dipunbungkus mori putih utawi dipocong sadèrèngipun kasarèkaken. Saged ugi kababar kados mekaten:



Manungsa lair ing ngalam donya medal saking guwa garba (Mijil), nalika taksih alit kedah dipuntuntun utawi dipunkanthi (Kinanthi), bilih sampun mudha taruna (Sinom), gadhah raos tresna utawi paring katresnan marang tiyang sanès (Asmaradana). Ingkang saweg nandhang asmara swasananipun ketingal éndah saha manis (Dhandhanggula). Sasampunipun mengku kulawarga kedah mangertos (Gambuh) marang prakaraning gesang. Menawi sampun sepuh gesang bakal ngambang (Maskumambang) menggalih donya saha akhérat. Tambah sansaya mundur (Durma) mungkur ing kadonyan (Pangkur) ngadhepi akhérat mula gentur ngibadah. Sasampunipun pejah ateges pegat ruhipun (Megatruh). Banjur dibuntel utawi dipunpocong (Pocung). Tabel Sekar Supados langkung gampil mbédakakén setunggal saha setunggalipun, inggih menika guru gatra, guru wilangan saha guru lagu saking sekar-sekar wau, saged dipuntata jroning tabel kados ing ngandhap menika: Guru gatra, guru wilangan, saha guru lagu tembang macapat NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.



Jenengé Tembang Maskumambang Pocung Gambuh Megatruh Mijil Kinanthi Asmaradana Durma Pangkur Sinom Dhandhanggula



Guru Gatra 4 4 5 5 6 6 7 7 7 9 10



1 2 3 12i 6a 8i 12u 6a 8i 7u 10u 12i 12u 8i 8u 10i 6o 10e 8u 8i 8a 8i 8a 8e/o 12a 7i 6a 8a 11i 8u 8a 8i 8a 10i 10a 8e



Guru wilangan Guru Lagu 4 5 6 8a 12a 8u 8o 8i 8o 10i 6i 6u 8i 8a 8i 8a 7a 8u 7a 8i 5a 7a 12u 8a 8i 7i 8u 7u 9i 7a



7



8



8a 7i 8i 7a 6u



8i 8a



9



12a 12i 7a



(karangkum saking pinten-pinten sumber)



LK 2 : LK Struktur Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Deskripsikan struktur teks Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) dengan data yang mendukung! NO



STRUKTUR TEKS TEMBANG



TEMBANG MACAPAT



10



1



Pernyataan



………………………………………………………..



umum/klasifikasi



2



Data yang dilaporkan



………………………………………………………..



3



Data yang dilaporkan



………………………………………………………..



LK 3 : LK Metrum Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



Deskripsikan kaidah kebahasaan teks eksposisi dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf)! NO



KEBAHASAAN



PARAGRAF/KALIMAT



1



Guru Wilangan



………………………………………………………..



2



Guru Lagu



………………………………………………………..



3



Guru Gatra



………………………………………………………..



F. LK Menangkap Makna Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) ¥¡¥m=k-frjtTi=p]j,kwu/ynÖsSuvruri,rurhp[z]hai=aukr,k rntnPplupi,atil/silsÒ|ti,s/jnsujn[klu,klulunKltid,ti demtnDni=fumfi,a/f[y=z][tFni=k[robBnR|[bf¥rtu[nrtuaulm, ptih[aptihlinuwih,p]nykt-sRa/j,pnek/[rbecikBecik\pr[nF[n tnFfi,pliysSi=klbenF|,mnF/m=kinHnFf],ru[bfk=z}ribefFi,[bf [bfa/fni=[w=osnegr¥k[tt=zitzisSir,sirs=pr[m=kwi,kwi XtHi=t-sF|hkit,ktmnHi=[rhwir=zi,[fni=aupysnFi,sumrunanrwu=, mzimu/mnuar,[mtPm]ihmelikP[kolih,temhsukai=k/stnPwi[wk¥ ds/k[robBnPw/t,bbrtTnHuj/lmis\pinuf-ff-pz/s,wek sSnMlhkwuri,[ynPiniki/syekTi,[pfhapa[n=zyun\anDede/kluputTn\sini rmMnBvukekemB=zi=bek¥auj/ri=pnitissÒ`,awwrhasu=[pli=,ai=jmnKe[n= musibt\[w=oamBegJtMik[konTit\m=[ko[no[ynNi[teni,[p fhapamituau,pw/t[lolwr,munDkHz}[ronTati,azu/byazike tCri[t=kun¥kenkin/yf/sn,pzLimB=allnBecik\syekTia[kh[kw l,ll[konK=ffitmSil\mslhai=zaurip\wannirtinemu,temhanHnrim,mupusp epe[sQnNi=tkFi/,puluhpuluhazL[konNik[a[lokKn\¥amen=zijm[nHfn\[aw uhayai=pmB|fi,[mlu[af[nHortan\[ynT [nMluazL[konNi,[boykfumnMelik\klixnWeksnNipun\fillhk/sAlLh,begJb egJ[nk=lli,luwihbegJk=[ali=lwnWsPf¥se[mo[noaikubbsSn\pfupfu[nke[ p=zin\ae=gihmktenM[nDopL=,bene/ai=k=azrnNinzi=s[j]oni=btin\sjti[ nvmutVmut\wisÒ|waxpHp,muau=masHi=zsepi,supynÒ|kPzkSmni=a=sukSM¥[bflnK=wusS[nTos,kinri lnHi=a-=widi,stibml=g[ny,tnSushzupyksil\ski=mzunhp]pTi p[zrnPri=pitulu=,m/gsmni=tith,rupsbr=p[kolih,pr[nF[nmkSihtberiIh tiy/¥skf/[rlin[konNn\mu=tuminFkMrati,a=ge/tnFfip]kr,krnwirytÔni, Ihtiy/aikuyekTi,pmilihai=[rhrayu,sinmBibufify,knQiawsLw[nHli=,k= k[asQianÒ|kKp/mni=sukSM¥yAlLhyrsululLh,k=siptÔrhlnHsih,mugimugia pri=zm/tini,ai=zlmHwlHki/,fumunu=zi=ges=aulun\m=ksmPunHw}d,ai=weksSnKfipunFi,mul mugi[wonTenNpitulu=tuwn\¥sgefFsb/s[ntos,mtis[j]oni=zaurip\klisHi =[rharuar,mu/ka=krsumi=ki/,t/[lnMe[l=mltSih,snit-s t-sMmsuh,bd/ri=spudenD,anÒ|kMy/swtwis\[bo[r=o[a=ogsw/gmesim/ ty¥



LK 1 : Menagkap Makna kata Sulit



Interpretasilah kata-kata yang sulit pada tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) di atas!



No



Kata Sulit



Arti



1



………………………… ………………………………………………………..



2



………………………… ………………………………………………………..



3



………………………… ………………………………………………………..



4



………………………… ………………………………………………………..



LK 2 : Menemukan Makna Bagian Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Temukan makna pada bagian tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) (pernyataan pendapat, argumen, dan penegasan pendapat)!



No



Jenis Tembang



Interprestasi Makna



1



Durma



………………………………………………………..



2



Gambuh



………………………………………………………..



3



Asmaradana



………………………………………………………..



Simpulan:....................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ....................................................................................................................................................... ..............................



LK 3 : Menginterpretasi ( isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat) Makna



Setelah menginterprestasikan makna, kemudia parafrasekan dengan memperhatikan ejaan, pilihan kata, kalimat efektif, dll.!



Sinom dalam Serat Kalatidha



..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. .....................................................................................................................



............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... ............................................................................................................. ..................................................................................................................... .............................................................................................................



Lampiran 3: INSTRUMEN PENILAIAN



1. Sikap Spiritual 1)Penilaian kompetensi sikap melalui Observasi a. Teknik Penilaian



: Observasi



b. Bentuk instrumen : Lembar Observasi c. Kisi-kisi Lembar Observasi Sikap Spiritual No.



Sikap/



Indikator



Butir



Nilai 1



Jujur



Pertanyaan Menunjukkan perilaku tidak berbohong pada kegiatan mengartikan kata sulit, menemukan pesan, menyusun pesan Berperilaku



selalu



dapat



dipercaya



dalam



perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri dan pihak lain.



2



Disiplin



Berperilaku selalu menyelesaikan tugas sesuai dengan



waktu



yang



dialokasikan



dalam



pembelajaran



Berprilaku



tidak



mengganggu



siswa



atau



kelompok lain dalam pembelajaran 3



Tanggung



Berperilaku



jawab



kewajibannya



selalu



melaksanakan



dengan



baik



pada



tugas



dan



kegiatan



pembelajaran tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) Berperilaku yang menunjukkan sifat baik



halus dan



dari sudut pandang bahasa maupun tata



perilakunya ke semua orang. 4.



proaktif



Berperilaku giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dalam pembelajaran Berperialku selalu beraksi dan bereaksi dalam berdiskusi dan pembelajaran



e. Penilaian kompetensi sikap melalui penilaian diri Nama



:



Kelas



:



Tanggal penilaian : Materi/topik



:



Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya. No.



Pernyataan



Ya



Tidak



1.



Saya melakukan tugas kelompok saya bekerjsa sama dengan teman satu kelompok



2.



Saya mencatat data dengan teliti sesuai dengan fakta



3.



Saya melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Saya membuat tugas terlebih dahulu dengan membaca literatur yang mendukung tugas



5.



Saya terlibat aktif dalam pembelajaran



f. Penilaian kompetensi Sikap Antarpeserta Didik Mata pelajaran



: Bahasa Jawa



Kelas/ semester Topik



: : memahami isi, struktur, metrum, diksi dan ajaran moral serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat serta wicara, wirama, wirasa dan wiraga dalam melagukan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)



Indikator



: Peserta didik menunjukkan perilaku memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, dan proaktif



1. Amati perilaku temanmu dengan cermat selama mengikuti pembelajaran 2. Berikan tanda v paa kolom yang disediakan berdasarkan hasil pengamatan 3. Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu No.



Perilaku



Dilakukan/muncul Ya



1.



Berprilaku tidak bohong pada kegiatan dan selalu dapat dipercaya



2.



Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu dan tidak mengganggu siswa atau kelompok lain



3.



melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang dirancang



4.



Mengungkapkan informasi disertai dengan sumber rujukan



Tidak



5.



Giat berusaha dapat mengumpulakan informasi dan selalu beraksi serta bereaksi dalam berdiskusi atau pembelajaran



g. Jurnal Jurnal Penilaian Nama: Kelas :



No.



Hari, tanggal



Kejadian



Keterangan/ Tindak Lanjut



1.



2.



2. PENGETAHUAN TES URAIAN



Petunjuk 1. Baca secara cermat tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) berikut! ¥¡¥m=k-frjtTi=p]j,kwu/ynÖsSuvruri,rurhp[z]hai=aukr,k rntnPplupi,atil/silsÒ|ti,s/jnsujn[klu,klulunKltid,ti demtnDni=fumfi,a/f[y=z][tFni=k[robBnR|[bf¥rtu[nrtuaulm, ptih[aptihlinuwih,p]nykt-sRa/j,pnek/[rbecikBecik\pr[nF[n tnFfi,pliysSi=klbenF|,mnF/m=kinHnFf],ru[bfk=z}ribefFi,[bf [bfa/fni=[w=osnegr¥k[tt=zitzisSir,sirs=pr[m=kwi,kwi XtHi=t-sF|hkit,ktmnHi=[rhwir=zi,[fni=aupysnFi,sumrunanrwu=, mzimu/mnuar,[mtPm]ihmelikP[kolih,temhsukai=k/stnPwi[wk¥ ds/k[robBnPw/t,bbrtTnHuj/lmis\pinuf-ff-pz/s,wek



sSnMlhkwuri,[ynPiniki/syekTi,[pfhapa[n=zyun\anDede/kluputTn\sini rmMnBvukekemB=zi=bek¥auj/ri=pnitissÒ`,awwrhasu=[pli=,ai=jmnKe[n= musibt\[w=oamBegJtMik[konTit\m=[ko[no[ynNi[teni,[p fhapamituau,pw/t[lolwr,munDkHz}[ronTati,azu/byazike tCri[t=kun¥kenkin/yf/sn,pzLimB=allnBecik\syekTia[kh[kw l,ll[konK=ffitmSil\mslhai=zaurip\wannirtinemu,temhanHnrim,mupusp epe[sQnNi=tkFi/,puluhpuluhazL[konNik[a[lokKn\¥amen=zijm[nHfn\[aw uhayai=pmB|fi,[mlu[af[nHortan\[ynT [nMluazL[konNi,[boykfumnMelik\klixnWeksnNipun\fillhk/sAlLh,begJb egJ[nk=lli,luwihbegJk=[ali=lwnWsPf¥se[mo[noaikubbsSn\pfupfu[nke[ p=zin\ae=gihmktenM[nDopL=,bene/ai=k=azrnNinzi=s[j]oni=btin\sjti[ nvmutVmut\wisÒ|waxpHp,muau=masHi=zsepi,supynÒ|kPzkSmni=a=sukSM¥[bflnK=wusS[nTos,kinri lnHi=a-=widi,stibml=g[ny,tnSushzupyksil\ski=mzunhp]pTi p[zrnPri=pitulu=,m/gsmni=tith,rupsbr=p[kolih,pr[nF[nmkSihtberiIh tiy/¥skf/[rlin[konNn\mu=tuminFkMrati,a=ge/tnFfip]kr,krnwirytÔni, Ihtiy/aikuyekTi,pmilihai=[rhrayu,sinmBibufify,knQiawsLw[nHli=,k= k[asQianÒ|kKp/mni=sukSM¥yAlLhyrsululLh,k=siptÔrhlnHsih,mugimugia pri=zm/tini,ai=zlmHwlHki/,fumunu=zi=ges=aulun\m=ksmPunHw}d,ai=weksSnKfipunFi,mul mugi[wonTenNpitulu=tuwn\¥sgefFsb/s[ntos,mtis[j]oni=zaurip\klisHi =[rharuar,mu/ka=krsumi=ki/,t/[lnMe[l=mltSih,snit-s t-sMmsuh,bd/ri=spudenD,anÒ|kMy/swtwis\[bo[r=o[a=ogsw/gmesim/ ty¥ 2. Setelah itu, jawablah pertanyaan berikut! b.



Berdasarkan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) yang diberikan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut untuk mengetahui pemahaman kalian tentang tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha)! 1. Menapa ingkang dipunwastani tembang menika? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani tembang macapat menika? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 3. Kasebatna paugeraning tembang macapat! ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani guru gatra? ......................................................................................................................................... .........................................................................................................................................



5. Menapa ingkang dipunwastani guru wilangan menika? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 6. Menapa ingkang dipunwastani guru lagu menika? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 7. Kasebatna jinising tembang macapat! ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 8. Kadospundi panyekaring tembang macapat menika? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... c. Berdasarkan tembang Macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha), jelaskan ajaran moral yang terdapat di dalam tembang tersebut! d. Berdasarkan tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha), deskripsikan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat tembang tersebut !



Rubrik/Kriteria Penilaian Hasil Memahami Tembang macapat (Sinom dalam Serat Kalatidha) No.



Aspek dan Kriteria 1. Menapa ingkang dipunwastani tembang menika? 2. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani tembang macapat menika? 3. Kasebatna paugeraning tembang macapat! 4. Kaandharna menapa ingkang dipunwastani guru gatra? 5. Kadospundi panyekaring tembang macapat menika? 6. Menapa ingkang dipunwastani guru lagu menika? 7. Kasebatna jinising tembang macapat! 8. Menapa ingkang dipunwastani guru wilangan menika? Total Skor



No.



Aspek dan Kriteria Ajaran moral 5. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung sangat lengkap 6. Ajaran moral (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dan data yang mendukung lengkap



Skor 1 1 1 1 2 1 2 1 10 Skor 100 75



7. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung kurang lengkap 8. Nilai pendidikan tembang campursari ”Caping Gunung” (tesis, argumentasi, dan penegasan ulang) dengan data yang mendukung tidak lengkap



50



Aspek dan Kriteria



Skor



No.



Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat 5. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat dan data mendukung atau sangat sesuai 6. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat dan data mendukung atau sesuai 7. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat dan data mendukung atau kurang sesuai 8. Pendeskripsian Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga dalam melagukan tembang macapat dan data tidak mendukung atau tidak sesuai



25



100 75 50 25



KUNCI JAWABAN TES PENGETAHUAN a. Soal



1



Paragraf/Kalimat



Tembang/sekar inggih menika reriptan utawi dhapukaning basa mawi paugeran tartamtu (gumathok) ingkang pamaosipun kedah dipunlagokaken nganggé kagunan swanten



2



Macapat menika tegesipun maca papat-papat



3



Paugeran-paugeran menika wonten ing: • Guru gatra : cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia: bait). • Guru wilangan : cacahing wilangan wanda (Indonesia: suku kata) saben gatra. • Guru lagu : tibané swara ing pungkasaning saben gatra.



4



Guru gatra inggih menika cacahing wilangan larik/gatra saben pada (basa Indonesia: bait).



5



Panyekaring tembang macapat menika temtunipun kedah kaselarasaken kaliyan titilaras (notasi), laras, saha pathetipun gamelan



6



Guru lagu inggih menikatibané swara ing pungkasaning saben gatra.



7



Maskumambang, Pocung, Gambuh, Megatruh, Mijil, Kinanthi, Asmaradana, Durma, Pangkur, Sinom, Dhandhanggula



8



Guru wilangan inggih menika cacahing wilangan wanda (Indonesia: suku kata) saben gatra.



c. Ajaran Moral Ajaran Moral



Tembang



d. Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga Tembang Macapat



Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga



Wicara



pocapan cetha, leres, jelas, tegas, boten bindheng, boten blero.



Wirama



minggah mandhapipun swanten, lirih saha seronipun swanten (irama).



Wirasa



ngraosaken salebeting manah isi geguritan (susah, semangat, nelangsa).



3. Keterampilan Petunjuk Melagukan tembang macapat dengan Wicara, Wirama, Wirasa dan Wiraga yang tepat. Pedoman Penskoran :



No.



Aspek dan Kriteria



Skor



1.



2.



3.



4.



Wicara e. Pelafalan konsonan dan vokal sangat tepat f. Pelafalan konsonan dan vokal tepat g. Pelafalan konsonan dan vokal kurang tepat h. Pelafalan konsonan dan vokal tidak tepat Wirama e. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok sangat tepat f. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tepat g. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok kurang tepat h. Intonasi, irama, laras, titilaras, cengkok tidak tepat Wirasa e. Pengahatan terhadap tembang sangat baik f. Pengahatan terhadap tembang baik g. Pengahatan terhadap tembang kurang baik h. Pengahatan terhadap tembang tidak baik Wiraga g. Gestur dan mimik sangat sesuai dengan isi tembang h. Gestur dan mimik sesuai dengan isi tembang i. Gestur dan mimik kurang sesuai dengan isi tembang j. Gestur dan mimik tidak sesuai dengan isi tembang



Perhitungan skor : Skor = Perolehan skor Skor Maksimal



x 100



100 75 50 25 100 75 50 25 100 75 50 25 100 75 50 25