RPP Induk Induk Akhlak Terpuji 30110599185001mustain [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN



(RPP)



MADRASAH : DAARUL HIKMAH MAPEL : AKIDAH AKHLAK KELAS : X IIS SEMESTER : GANJIL



OLEH MUSTAIN PPG DALJAB 2019



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan



: MA Daarul Hikmah



Mata Pelajaran



: Akidah Akhlak



Kelas/Semester



: X/1



Program



: IIS



Materi Pokok



: Induk-induk Akhlak Terpuji



Alokasi Waktu



: 2 x @45 menit ( 1 x Pertemuan )



A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) KompetensiDasar



Indikator



1.4



Menghayati nilai akhlak terpuji 1.4.1 Melaksanakan akhlak terpuji (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) 2.4 Membiasakan akhlak-akhlak 2.4.1 Membiasakan akhlak terpuji (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)dalam (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) dalam kehidupan sehari-hari kehidupan 3.4 Menganalisis induk-induk akhlak terpuji 3.4.1 Menguraikan pengertian (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) 3.4.2 Menguraikan dalil-dalil naqli tentang (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah). 4.4 Mempraktikan contoh akhlak yang baik 4.4.1 Mempraktikkan contoh akhlak yang baik; (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)



C. Tujuan Pembelajaran



(hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)



Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat: 1. Melaksanakan akhlak terpuji (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah). 2. Membiasakan akhlak terpuji (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)dalam kehidupan sehari-hari 3. Menguraikan pengertian (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) 4. Menguraikan dalil-dalil naqli tentang (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah). 5. Mempraktikkan contoh akhlak yang baik; (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) D. Materi Pembelajaran ( Terlampir ) 



Konsep Pengertian secara bahasa dan istilah tentang induk-induk perilaku akhlak terpuji (hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)







Prinsip Dalil-dalil Naqli tentang perilaku akhlak terpuji (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) Keutamaan perilaku akhlak terpuji (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)







Fakta Contoh-contoh perilaku akhlak terpuji (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)







Prosedur Cara-cara mengaplikasikan akhlak terpuji (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)



E. Desain Pembelajaran Pendekatan



: Scientific



Model



: Jig Show



Metode



: Ceramah plus ,diskusi kelompok, penugasan, Tanya jawab



F. Media Pembelajaran 1. Gambar tentang para warga yang sedang melakukan induk-induk akhlak terpuji 2. Spidol 3. White Board 4. LCD proyektor G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran



Kegiatan Pendahuluan



Deskripsi  Orientasi



Alokasi Waktu 15menit



1. Guru mempersilahkan peserta didik untuk berdo`a 2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik 3. Guru mengondisikan keadaan kelas agar rapi  Apersepsi 1. Guru menanyakan kembali pembelajaran sebelumnya 2. Guru menjelaskan tujuan dipelajarinya induk-induk akhlak terpuji; (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)  Motivasi 1. Guru memberikan gambaran tentang manfaat dan pentingnya mempelajari induk-induk akhlak terpuji; (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) 2. Guru memberikan ice breaking untuk melatih fokus/konsentrasi peserta didik  Acuan 1. Guru menjelaskan mekanisme kegiatan Inti



pembelajaran yang akan dilaksanakan  Mengamati - Peserta didik difasilitasi untuk mengamati gambar  Menanya - Peserta didik dipersilahkan memberikan pertanyaan terkait gambar dengan menggunakan kata Tanya Apakah, Bagaimanakah, dan Mengapa secara lisan  Mencoba - Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru materi tentang pengertian akhlak terpuji (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) - Peserta didik difasilitasi untuk menghafal pengertian (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah)secara bahasa dan istilah ( Jig Show)  Menghubungkan



60 menit



- Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok - Setiap kelompok berdiskusi dan menuliskan dalildalil yang berhubungan dengan akhlak terpuji (Hikmah,iffah,Syajaah dan `Adalah) (Portofolio)  Mengomunikasikan - Setiap kelompok difasilitasi untuk Penutup



mempersentasikan hasil diskusi  Kesimpulan



15menit



- Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari  Refleksi - Peserta didik difasilitasi untuk mengerjakan testulis  Umpan Balik / Feed back - Memberikan arahan tentang kegiatan tindak lanjut pertemuan yang akan datang H. Sumber Belajar 1. Kementerian Agama Republik Indonesia.2014.Buku Siswa Akidah Akhlak Kelas X.Jakarta:Kementerian Agama 2. Internet I. Penilaian a. Penilaian Afektif Teknik penilaian



: Self Assesment ( terlampir )



Bentuk penilaian



: Daftar Checklist



Instrumen penilaian



: Terlampir



b. Penilaian Kognitif Teknik penilaian



: Tes Tulis ( terlampir )



Bentuk penilaian



: Uraian



Instrumen penilaian



: Terlampir



c. Penilaian Psikomotorik Teknik penilaian



: Performance test (bermainperan)



Bentuk penilaian



: Daftar Checklist



Instrumen penilaian



: Terlampir



J. Remedial dan Pengayaan a. Remedial  Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampaui KKM. Remedial terdiri atas dua bagian: remedial karena belum mencapai KKM dan remedial belum mencapai Kompetensi Dasar.  Guru member semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai KKM. b. Pengayaan  Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.  Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak diagihkan, sesuai kesepakatan dengan peserta didik  Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangan lebih luas



Penguji 1



PENGERTIAN DAN DALIL



Pamulang, November 2019 Penguji 2



1. HIKMAH a. Pengertian Secara bahasa al-hikmah berarti: kebijaksanaan, pendapat atau pikiran yang bagus, pengetahuan, filsafat, kenabian, keadilan, peribahasa (kata-kata bijak), dan al-Qur'an. Menurut Al-Maraghi dalam kitab Tafsirnya, menjelaskan al-Hikmah sebagai perkataan yang tepat lagi tegas yang



diikuti dengan dalil-dalil yang dapat menyingkap kebenaran.



Sedangkan menurut Toha Jahja Omar; hikmah adalah bijaksana, artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya, dan kitalah yang harus berpikir, berusaha, menyusun, mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan dan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang oleh Allah sebagaimana dalam ketentuan hukum-Nya. Dalam kata al-hikmah terdapat makna pencegahan, dan ini meliputi beberapa makna, yaitu: 1.



Adil akan mencegah pelakunya dari terjerumus ke dalam kezaliman.



2.



Hilm akan mencegah pelakunya dari terjerumus ke dalam kemarahan.



3.



Ilmu akan mencegah pelakunya dari terjerumus ke dalam kejahilan.



4.



Nubuwwah, seorang Nabi tidak lain diutus untuk mencegah manusia dari



menyembah selain Allah, dan dari terjerumus kedalam kemaksiatan serta perbuatan dosa. Al-Qur’an dan seluruh kitab samawiyyah diturunkan oleh Allah agar manusia terhindar dari syirik, mungkar, dan perbuatan buruk. b.



Dalil-dalil tentang Hikmah



QS. Al Baqarah [2] : 231



Artinya : “…………………maka dia telah menzalimi dirinya sendiri. Dan janganlah kamu jadikan ayat-ayat Allah sebagai bahan ejekan. Ingatlah nikmat Allah kepada kamu, dan apa yang telah diturunkan Allah kepada kamu yaitu Kitab (Al-Qur'an) dan Hikmah (Sunnah), untuk memberi pengajaran kepadamu. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.



QS. An-Nisa [4] :54 Artinya :“ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) karena karunia yang telah diberikan Allah kepadanya? Sungguh, Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepada mereka kerajaan (kekuasaan) yang besar.” QS. Sad [38] : 20



Artinya : “Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara.” 2. IFFAH a. Pengertian Secara etimologis, ‘iffah adalah bentuk masdar dari affa-ya’iffu‘iffah yang berarti menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik, iffah juga berarti kesucian tubuh. Secara terminologis, iffah adalah memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjatuhkannya. Iffah (al-iffah) juga dapat dimaknai sebagai usaha untuk memelihara kesucian diri (al-iffah) adalah menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan memelihara kehormatan. b. Dalil-dalil tentang Iffah QS. An-Nur [24] : 33



Artinya:”Dan orang-orang yang tidak mampu menikah hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sampai Allah memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan jika hamba sahaya yang kamu miliki menginginkan perjanjian (kebebasan), hendaklah kamu buat perjanjian kepada mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya



kepadamu.



Dan



janganlah



kamu paksa



hamba



sahaya



perempuanmu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri menginginkan kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan kehidupan duniawi. Barangsiapa memaksa mereka, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (kepada mereka) setelah mereka dipaksa.” QS. Al Ahzab [33] : 59



Artinya :”Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” QS. An-Nisa’ [4] : 6



Artinya :“Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka hartanya. Dan janganlah kamu memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa



(menyerahkannya) sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa miskin, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang patut. Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Dan cukuplah Allah sebagai pengawas.” 3. SYAJA’AH a. Pengertian Secara etimologi kata al-syaja’ah berarti berani antonimnya dari kata al-jabn yang berarti pengecut. Kata ini digunakan untuk menggambarkan kesabaran di medan perang. Sisi positif dari sikap berani yaitu mendorong seorang muslim untuk melakukan pekerjaan berat dan mengandung resiko dalam rangka membela kehormatannya.



Tetapi sikap ini bila tidak digunakan sebagaimana mestinya



menjerumuskan seorang muslim kepada kehinaan. Syaja’ah dalam kamus bahasa Arab artinya keberanian atau keperwiraan, yaitu seseorang yang dapat bersabar terhadap sesuatu jika dalam jiwanya ada keberanian menerima musibah atau keberanian dalam mengerjakan sesuatu. Pada diri seorang pengecut sukar didapatkan sikap sabar dan berani. Selain itu Syaja’ah (berani) bukanlah sematamata berani berkelahi di medan laga, melainkan suatu sikap mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan berbuat menurut semestinya. b. Dalil-dalil tentang Syaja’ah QS. At-Taubah [9] : 119



Artinya :“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar”. QS. Al-Maidah [5] : 119



Artinya :”Allah berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungaisungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” QS. Ali Imran [3] : 139



Artinya :”Beginilah kamu! Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan kamu beriman kepada semua kitab. Apabila mereka berjumpa kamu, mereka berkata, “Kami beriman,” dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari karena marah dan benci kepadamu. Katakanlah, “Matilah kamu karena kemarahanmu itu!” Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati.” 4. ‘ADALAH a. Pengertian Adil juga berarti tidak berat sebelah, tidak memihak, atau menyamakan yang satu dengan yang lain.Berlaku adil adalah memperlakukan hak dan kewajiban secara seimbang, tidak memihak, dan tidak merugikan pihak mana pun. Adil dapat berarti tidak berat sebelah serta berarti sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Jamil Shaliba, penulis kamus Filsafat Arab, mengatakan bahwa, menurut bahasa adil berarti alIstiqamah yang berarti tetap pada pendirian, sedangkan dalam syari'at adil berarti tetap dalam pendirian dalam mengikuti jalan yang benar serta menjauhi perbuatan yang dilarang serta kemampuan akal dalam menundukkan hawa nafsu. b. Dalil-dalil tentang ‘Adalah QS. Al Ma’idah [5]: 8



Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu



terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-An’am [6]:152



Artinya:”Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, bicaralah sejujurnya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu ingat.” QS. An-Nisa’ [4] : 135



Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan. KEUTAMAAN DAN CONTOH PERILAKU



1. HIKMAH a. Keutamaan 1) Memiliki rasa percaya diri yang



tinggi dalam melaksanakan dan membela



kebenaran ataupun keadilan, 2) Menjadikan ilmu pengetahuan sebagai bekal utama yang terus dikembangkan, 3) Mampu berkomunikasi denga orang lain dengan beragam pendekatan dan bahasan 4) Memiliki semangat juang yang tinggi untuk mensyiarkan kebenaran dengan beramar makruf nahi munkar, 5) Senantisa berpikir positif untuk mencari solusi dari semua persoalan yang dihadapi, 6) Memiliki daya penalaran yang obyektif dan otentik dalam semua bidang kehidupan, 7) Orang-orang yang dalam perkataan dan perbuatannya senantiasa selaras dengan sunnah Rasulullah b. Perilaku Hikmah 1) Dapat menempatkan perkataan yang bijak, pengajaran, serta pendidikan sesuai dengan tempatnya. Berkata dan berbuat secara tepat dan benar 2) Dapat memberi nasihat pada tempatnya 3) Dapat menempatkan mujadalah (dialog) yang baik pada tempatnya. 4) Dapat menempatkan sikap tegas 5) Memberikan hak setiap sesuatu, tidak berkurang dan tidak berlebih, tidak lebih cepat ataupun lebih lambat dari waktu yang dibutuhkannya 2. IFFAH a. Keutamaan 1) Memalingkan jiwanya dari ketergantungan kepada makhluk dengan menjaga kehormatan diri sehingga tidak berharap mendapatkan apa yang ada di tangan mereka, hingga ia tidak meminta kepada makhluk, baik secara lisan (lisanul maqal) maupun keadaan (lisanul hal). 2) Merasa cukup dengan



Allah, percaya dengan pencukupan-Nya. Siapa yang



bertawakal kepada Allah, pasti Allah akan mencukupinya. Allah itu mengikuti persangkaan baik hamba-Nya. Bila hamba menyangka baik, ia akan beroleh kebaikan. Sebaliknya, bila ia bersangka selain kebaikan, ia pun akan memperoleh apa yang disangkanya. b. Perilaku Iffah



1) Selalu mengendalikan dan membawa diri agar tetap menegakan sunnah Rasulullah, 2) Senantiasa mempertimbangkan teman bergaul dengan teman



yang jelas



akhlaknya, 3) Selalu mengontrol diri dalam urusan makan, minum dan berpakaian secara Islami, 4) Selalu menjaga kehalalan makanan, minuman dan rizki yang diperolehnya, 5) Menundukkan pandangan mata (ghadul bashar) dan menjaga kemaluannya, 6) Tidak khalwat (berduaan) dengan lelaki atau perempuan yang bukan mahramnya, 7) Senantiasa menjauh diri dari hal-hal yang dapat mengundang fitnah. 3. SYAJA’AH a. Keutamaan 1) Rasa takut kepada Allah Swt. 2) Lebih mencintai akhirat daripada dunia, 3) Tidak ragu-ragu, berani dengan pertimbangan yang matang 4) Tidak menomori satukan kekuatan materi, 5) Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah b. Perilaku Syaja’ah 1) Memiliki daya tahan yang besar untuk menghadapi kesulitan, penderitaan dan mungkin saja bahaya dan penyiksaan karena ia berada di jalan Allah. 2) Berterus terang dalam kebenaran dan berkata benar di hadapan penguasa yang zalim. 3) Mampu menyimpan rahasia, bekerja dengan baik, cermat dan penuh perhitungan. Kemampuan merencanakan dan mengatur strategi termasuk di dalamnya mampu menyimpan rahasia adalah merupakan bentuk keberanian yang bertanggung jawab. 4) Berani mengakui kesalahan salah satu orang yang memiliki sifat pengecut yang tidak mau mengakui kesalahan dan mencari kambing hitam, bersikap ”lempar batu sembunyi tangan” Orang yang memiliki sifat syaja’ah berani mengakui kesalahan, mau meminta maaf, bersedia mengoreksi kesalahan dan bertanggung jawab. 5) Bersikap obyektif terhadap diri sendiri. Ada orang yang cenderung bersikap “over con¿dence” terhadap dirinya, menganggap dirinya baik, hebat, mumpuni dan tidak memiliki kelemahan serta kekurangan. Sebaliknya ada yang bersikap “under estimate” terhadap dirinya yakni menganggap dirinya bodoh, tidak mampu



berbuat apa-apa dan tidak memiliki kelebihan apapun. Kedua sikap tersebut jelas tidak proporsional dan tidak obyektif. Orang yang berani akan bersikap obyektif, dalam mengenali dirinya yang memiliki sisi baik dan buruk. 6) Menahan nafsu di saat marah, seseorang dikatakan berani bila ia tetap mampu ber–mujahadah li nafsi, melawan nafsu dan amarah. Kemudian ia tetap dapat mengendalikan diri dan menahan tangannya padahal ia punya kemampuan dan peluang untuk melampiaskan amarahnya. 4. ‘ADALAH a. Keutamaan 1) Terciptanya rasa aman dan tentram karena semua telah merasa diperlakukan dengan adil. 2) Membentuk pribadi yang melaksanakan kewajiban dengan baik 3) Menciptakan kerukunan dan kedamaian 4) Keadilan adalah dambaan setiap orang. Alangkah bahagianya apabila keadilan bisa ditegakkan demi masyarakat, bangsa dan negara, agar masyarakat merasa tentram dan damai lahir dan batin. 5) Begitu mulianya orang yang berbuat adil sehingga Allah tidak akan menolak doanya. Demikian pula Allah sangat mengasihi orang yang dizalimi (tidak diperlakukan secara adil) sehingga Allah tidak akan menolak doanya. b. Perilaku Iffah 1) Adil terhadap Allah, artinya menempatkan Allah pada tempatnya yang benar, yakni sebagai makhluk Allah dengan teguh melaksanakan apa yang diwajibkan kepada kita, Sehingga benar-benar Allah sebagai Tuhan kita. 2) Adil terhadap diri sendiri, yaitu menempatkan diri pribadi pada tempat yang baik dan benar. Untuk itu kita harus teguh, kukuh menempatkan diri kita agar tetap terjaga dan terpelihara dalam kebaikan dan keselamatan. Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani serta menghindari segala perbuatan yang dapat mencelakakan diri. 3) Adil terhadap orang lain, yakni menempatkan orang lain pada tempatnya yang sesuai, layak, dan benar. Kita harus memberikan hak orang lain dengan jujur dan benar tidak mengurangi sedikitpun hak yang harus diterimanya. 4) Adil terhadap makhluk lain, artinya dapat menempatkan makhluk lain pada tempatnya yang sesuai, misalnya adil kepada binatang, harus menempatkannya pada tempat yang layak menurut kebiasaan binatang tersebut.



CARA BERPERILAKU TERPUJI HIKMAH, IFFAH DALAM KEHDUPAN SEHARI-HARI



1. Membekali diri dengan ketaqwaan kepada Allah 2. Membentengi diri dengan rasa malu 3. Menjauhi tempat-tempat yang menimbulkan fitnah 4. Memperbanyak membaca doa 5. Menyadari pentingnya keadilan dalam kehidupan manusia, baik yang menyangkut konsep keteraturan dan keseimbangan alam semesta maupun yang berkaitan langsung dengan kemasalahatan kehidupan manusia. 6. Memahami nilai-nilai positif yang terkandung dalam prinsip keadilan, seperti kedamaian dan kenyamanan hidup serta hilangnya kebencian dan permusuhan di antara sesame manusia. 7. Berusaha mempraktikan perilaku keadilan untuk diri sendiri, seperti belajar maksimal sebagai sebuah keadilan terhadap potensi dan bakat yang diberikan Tuhan untuk ditumbuhkembangkan secara optimal. 8. Berusaha mempraktikan keadilan kepada orang lain, misalnya dengan bersikap adalah ketika menimbang dan menakar sesuatu/ bersikap seimbang ketika menilai teman atau rang lain.



PEDOMAN OBSERVASI SIKAP SPIRITUAL Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan



sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik Kelas Tanggal Pengamatan Materi Pokok No



: …………………. : …………………. : ………………….. : ………………….. Aspek Pengamatan



1



Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu



2



Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan



3



Memberi salam sebelum dan sesudah presentasi



4



Menyatakan kekaguman atas kebesaran Tuhan



5



Merasakan kebesaran Tuhan saat belajar Jumlah Skor



Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakans kala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Skor diperoleh Skor Maksimal



X 4 = skor akhir



Contoh : Skor diperoleh 16, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20 maka skor akhir : 16/20x4 = 3, 2 Peserta didik memperoleh nilai : Sangat Baik



: apabila memperoleh skor : 3,1 < skor < 4,00



Baik



: apabila memperoleh skor : 2,5 < skor < 3,00



Cukup



: apabila memperoleh skor : 1,1 < skor < 2,4



Kurang



: apabila memperoleh skor : skor < 1,00



Grade 1



2



3



4



LEMBAR PENILAIAN DIRI SIKAP JUJUR Nama Peserta Didik Kelas Materi Pokok Tanggal



: …………………. : …………………. : …………………. : ………………….



PETUNJUK • Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti • berilah tanda cek (√)sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian sehari-hari No



Pernyataan



1



Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan



2



Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan sumbernya



3



Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan barang



4



Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan



5



Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman yang lain



Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakans kala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Skor diperoleh Skor Maksimal



X 4 = skor akhir



Contoh : Skor diperoleh 16, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20 maka skor akhir : 16/20x4 = 3, 2 Peserta didik memperoleh nilai : Sangat Baik: apabila memperoleh skor : 3,1 < skor < 4,00 Baik



: apabila memperoleh skor : 2,5 < skor < 3,00



Cukup



: apabila memperoleh skor : 1,1 < skor < 2,4



Kurang



: apabila memperoleh skor : skor < 1,00



TP



KD



SR



SL



LEMBAR PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIK SIKAP DISIPLIN (PENILAIAN TEMAN SEJAWAT) Petunjuk : Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut : 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan Nama Peserta Didik yang dinilai Kelas Tanggal Pengamatan Materi Pokok No



: …………………. : …………………. : ………………….. : …………………..



Aspek Pengamatan



1



Masuk kelas tepat waktu



2



Mengumpulkan tugas tepat waktu



3



Memakai seragam sesuai tata tertib



4



Mengerjakan tugas yang diberikan



5



Tertib dalam mengikuti pembelajaran



6



Membawa buku teks sesuai mata pelajaran



Skor 1



2



Jumlah Skor Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakans kala 1 sampai 4 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Skor diperoleh Skor Maksimal



X 4 = skor akhir



Contoh : Skor diperoleh 16, skor tertinggi 4 x 5 pernyataan = 20 maka skor akhir : 16/20x4 = 3, 2 Peserta didik memperoleh nilai : Sangat Baik



: apabila memperoleh skor : 3,1 < skor < 4,00



Baik



: apabila memperoleh skor : 2,5 < skor < 3,00



Cukup



: apabila memperoleh skor : 1,1 < skor < 2,4



Kurang



: apabila memperoleh skor : skor < 1,00



LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK ( LKPD )



3



4



LKPD



KEGIATAN DISKUSI



Nama Kelompok



:



Kelas



: X IIS



Tema



: Induk-induk Akhlak terpuji



Tujuan Pembelajaran



:



1. Peserta didik dapat menguraikankan Induk-induk Akhlak terpuji Hikmah, Iffah,syaja`ah dan `Adalah. 2. Peserta didik dapat Mempraktekkan Induk-induk Akhlak terpuji Hikmah, Iffah,syaja`ah dan `Adalah.dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-Langkah Kegiatan



:



1. Buatlah Kelompok Yang terdiri dari 5 Orang 2. Diskusikan dengan kelompokmu tentang Induk-induk Akhlak terpuji Hikmah, Iffah,syaja`ah dan `Adalah. 3. Buatlah Sosiodrama tentang Induk-induk Akhlak terpuji Hikmah, Iffah,syaja`ah dan `Adalah.



Pamulang, November 2019 Penyusun



Mustain



LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN) Kelas: ............................ Nama: ............................ Topik: .......................... Aspek Penilaian No



Materi Yang Harus Dikuasai



Lancar



Fasih



Catatan



Intonasi Ekpresi



1 Menghafal Ayat tentang akhlaq Menghafal Doa bercermin 2 3 Menghafal DoaBirrul Walidain 4 Menghafal Doa Mau Belajar 5 Melafalkan haditst tentang akhlaq Jumlah Nilai Pedoman penskoran : No 1 2



Indikator Penilaian Sangat Sedang Kurang Sangat Sedang Kurang Sangat Sedang Kurang Sangat Sedang Kurang



Lancar



Fasih Intonasi



3 4



Ekspresi



Petunjuk Penskoran : Skor akhir menggunakans kala 10 sampai 100 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus : Skor diperoleh Skor Maksimal



X 100 = skor akhir



Contoh :Skor diperoleh 100, skortertinggi 30 x 4 pernyataan = 120, maka skor akhir : 10 0 12 0



X 100 = 83,3



Peserta didik memperoleh nilai : Sangat Baik: apabila memperoleh skor : 80,00 < skor < 100,00 Baik : apabila memperoleh skor : 70,00 < skor < 79,00 Cukup : apabila memperoleh skor : 60,00