20 0 352 KB
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata pelajaran
: SMPN 2 Beji : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas / Semester Materi Pokok
(PPKn) : IX / Ganjil : Memahami dinamika perwujudan Pancasila
Alokasi Waktu
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa : 5 x 3 jam pelajaran ( 5 pertemuan )
A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1.1
Kompetensi Dasar Mensyukuri perwujudan 1.1.1 pancasila negara
sebagai yang
dasar
pembelajaran perwujudan nilai-nilai Pancasila
merupakan
sesuai perkembangan zaman dalam berbagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa (religius)
Indikator Pencapaian Kompetensi Menunjukkan sikap beriman dan bertaqwa dalam
kehidupan (religius) 1.1.2
Menunjukkan sikap bersyukur dalam pembelajaran perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai
kehidupan (religius) 2.1.1 Menunjukkan sikap jujur dalam pembelajaran 2.2 Menunjukkan sikap bangga akan
tanah
air
perwujudan Pancasila
perwujudan
sebagai
negara (Nasionalis)
Pancasila
sesuai
perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan
nilai-nilai sebagai
nilai-nilai
perwujudan
dasar
nilai-nilai
Pancasila
sesuai
perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan 2.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam pembelajaran perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan 2.1.3
Menunjukkan
sikap
percaya
diri
dalam
pembelajaran perwujudan nilainilai Pancasila
sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan
3.1
Membandingkan
antara 3.1.1 Mengidentifikasi ancaman dan usaha merubah
peristiwa dan dinamika yang
Pancasila sebagai dasar negara
terjadi di masyarakat dengan 3.1.2 Mengidentifikasi dinamika nilai-nilai Pancasila praktik
ideal
Pancasila
sebagai dasar negara dan 3.1.3 pandangan hidup bangsa
sesuai dengan perkembangan jaman. Mengidentifikasi
perwujudan
nilai-nilai
Pancasila sesuai perkembangan jaman dalam
berbagai kehidupan 4.1 Merancang dan melakukan 4.1.1 Menyusun laporan
hasil
telaah
tentang
penelitian sederhana tentang
dinamika perwujudan Pancasila sebagai dasar
peristiwa dan dinamika yang
negara dan pandangan hidup bangsa
terjadi di masyarakat terkait 4.1.2
Menyajikan
hasil
telaah
tentang
penerapan Pancasila sebagai
perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan
dasar negara dan pandangan
pandangan hidup bangsa
hidup bangsa Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam proses pembelajaran: religius, nasionalis, jujur, tanggung jawab dan tanggung jawab. C.
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Setelah akhir proses pembelajaran dalam pertemuan pertama hingga pertemuan kelima, peserta didik diharapkan mampu : 1. Memiliki sikap beriman dan bertaqwa dalam perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan 2. Memiliki sikap bersyukur dalam perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan 3. Memiliki perilaku Jujur sebagai wujud pelaksanaan nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan 4. Memiliki perilaku tanggung jawab sebagai wujud pelaksanaan nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan
5. Memiliki perilaku percaya diri sebagai wujud pelaksanaan nilai-nilai Pancasila sesuai perkembangan zaman dalam berbagai kehidupan. 2. Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan Pertemuan ke-1 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu : 1. Mendeskripsikan perkembangan penerapan Pancasila sebagai dasar negara dari masa ke masa 2. Memiliki keterampilan untuk menyusun laporan hasil telaah tentang perkembangan penerapan Pancasila sebagai dasar negara dari masa ke masa 3. Memiliki keterampilan untuk menyajikan hasil telaah tentang perkembangan penerapan Pancasila sebagai dasar negara dari masa ke masa Pertemuan ke-2 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu : 1. Menjelaskan dinamika nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman. 2. Memiliki keterampilan untuk menyusun laporan hasil telaah tentang nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman 3. Memiliki keterampilan untuk menyajikan hasil telaah tentang nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman Pertemuan ke-3 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu : 1. Mendeskripsikan tentang nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman, meliputi hakikat ideologi terbuka dan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka. 2. Memiliki keterampilan untuk menyusun laporan hasil telaah perkembangan zaman, meliputi hakikat ideologi terbuka dan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka 3. Memiliki keterampilan untuk menyajikan hasil telaah perkembangan zaman, meliputi hakikat ideologi terbuka dan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka Pertemuan ke-4 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu : 1. Mendeskripsikan tentang perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan. 2. Memiliki keterampilan untuk menyusun laporan hasil telaah perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan sehari-hari 3. Memiliki keterampilan untuk menyajikan hasil telaah perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan sehari-hari Pertemuan ke-5 Setelah akhir proses pembelajaran, peserta didik diharapkan mampu :
1. Mendeskripsikan tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam pelaksanaannya di sekolah, dan masyarakat. 2. Memiliki keterampilan untuk menyusun laporan hasil telaah Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam pelaksanaannya di sekolah, dan masyarakat. 3. Memiliki keterampilan untuk menyajikan hasil telaah Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam pelaksanaannya di sekolah, dan masyarakat. D. Materi Pembelajaran. D1. Materi Pembelajaran Reguler Perkembangan penerapan Pancasila sebagai dasar negara dari masa ke masa. Penerapan Pancasila mulai Indonesia Merdeka tahun 1945 sampai sekarang meliputi tiga masa, yaitu 1. masa orde lama 1945 - 1965, 2. masa orde baru 1966 - 1998 dan 3. masa orde reformasi 1998 - sekarang Pertemuan Pertama. Materi pokok pertemuan pertama membahas tentang penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada masa Orde Lama, periode 1945 – 1965 (Bab 1 bagian A point 1). a. Masa Orde lama Pada masa orde lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi oleh kekacauan dan kondisi sosial budaya berada dalam suasana peralihan dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa orde lama adalah masa pencarian bentuk penerapan Pancasila terutama dalam sistem kenegaraan. Pancasila diterapkan dalam bentuk yang berbeda-beda pada masa orde lama. Terdapat tiga periode penerapan Pancasila yang berbeda, yaitu periode 1945-1950, periode 1950-1959, dan periode 1959-1966. 1) Periode 1945 – 1950 Ada upaya-upaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Upaya-upaya tersebut terlihat dari munculnya gerakan-gerakan pemberontakan yang tujuannya mengganti Pancasila dengan ideologi lainnya a. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun terjadi pada tanggal 18 September 1948. Pemberontakan ini dipimpin oleh Muso. Tujuan utamanya adalah mendirikan Negara Soviet Indonesia yang berideologi komunis. Dengan kata lain,pemberontakan tersebut akan mengganti Pancasila dengan paham komunis b. Pemberontakan Darul Islam/ Tentara Islam Indonesia dipimpin oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia (NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 17 Agustus 1949. Tujuan utama didirikannya NII adalah untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan syari’at islam. Upaya penumpasan pemberontakan ini memakan waktu
yang cukup lama. Kartosuwiryo bersama parapengikutnya baru dapat ditangkap pada tanggal 4 Juni 1962. 2) Periode 1950 – 1959 Pada periode ini dasar negara masih tetap Pancasila, akan tetapi dalam penerapannya lebih diarahkan pada ideologi liberalisme. Hal tersebut dapat dilihat dalam penerapan sila keempat yang tidak lagi berjiwakan musyawarah mufakat, melainkan suara terbanyak (voting). Pada periode ini persatuan dan kesatuan mendapat tantangan yang berat dengan munculnya pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), dan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin melepaskan diri dari NKRI. Dalam bidang politik, demokrasi berjalan lebih baik dengan terlaksananya pemilu 1955 yang dianggap paling demokratis. Namun, anggota Konstituante hasil pemilu tidak dapat menyusun Undang-Undang Dasar seperti yang diharapkan. Hal ini menimbulkan krisis politik, ekonomi, dan keamanan, yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan Dekrit Presiden 1959. - Pemerintah membubarkan Konstituante, - Undang-Undang Dasar Sementara Tahun 1950 dinyatakan tidak berlaku, dan - kembali kepada Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Kesimpulan yang ditarik dari penerapan Pancasila selama periode ini adalah Pancasila diarahkan sebagai ideologi liberal yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan. 3) Periode 1959 – 1965 Periode ini dikenal sebagai periode demokrasi terpimpin. Demokrasi dimaknai bukan berada pada kekuasaan rakyat sehingga yang memimpin berada pada kekuasaan pribadi Presiden Soekarno. Terjadilah berbagai penyimpangan penafsiran terhadap Pancasila dalam konstitusi. Akibatnya, Soekarno menjadi otoriter, diangkat menjadi presiden seumur hidup serta menggabungkan Nasionalis, Agama, dan Komunis (Nasakom), yang ternyata tidak cocok bagi NKRI. Terbukti adanya kemerosotan moral di sebagian masyarakat yang tidak lagi hidup bersendikan nilai-nilai Pancasila dan berusaha untuk menggantikan Pancasila dengan ideologi lain. Pada periode ini terjadi Pemberontakan PKI pada tanggal 30 September 1965 yang dipimpin oleh D.N Aidit. Tujuan pemberontakan ini adalah kembali mendirikan Negara Soviet di Indonesia serta mengganti Pancasila dengan paham komunis. Pemberontakan ini bisa digagalkan, dan semua pelakunya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman sesuai dengan perbuatannya.
Pertemuan kedua Materi pokok pertemuan kedua ini akan membahas tentang penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada masa Orde Baru dan Reformasi. b. Masa Orde Baru (1966 – 1998) Masa transisi yang singkat yaitu antara tahun 1966-1968, ketika Jenderal Soeharto dipilih menjadi Presiden Republik Indonesia. Era yang kemudian dikenal sebagai era Orde Baru menerapkan konsep Demokrasi Pancasila. Masa Orde Baru ditandai dengan adanya SUPERSEMAR tahun 1966 Visi utama pemerintahan Orde Baru ini adalah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Harapan rakyat tersebut tentu saja ada pada Presiden Soeharto sebagai tokoh utama Orde Baru dipandang rakyat sebagai sosok manusia yang mampu mengeluarkan bangsa ini keluar dari keterpurukan. Hal ini dikarenakan beliau berhasil membubarkan PKI, yang ketika itu dijadikan musuh utama negeri ini. Selain itu, beliu juga berhasil menciptakan stabilitas keamanan negeri ini pasca pemberontakan PKI dalam waktu yang relatif singkat. Itulah beberapa anggapan yang menjadi dasar kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto. Harapan rakyat tersebut tidak sepenuhnya terwujud. Hal tersebut disebabkan tidak adanya perubahan yang lebih baik dari kehidupan politik. Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan Presiden merupakan pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. Lembaga Kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga negara lainnya, baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA) maupun yang bersifat infrastruktur (LSM, Partai Politik, dan sebagainya). Selain itu, Presiden Soeharto juga mempunyai sejumlah legalitas yang tidak dimiliki oleh siapapun seperti Pengemban Supersemar, Mandataris MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima Tertinggi ABRI. Dari uraian di atas, kita dapat menggambarkan bahwa pelaksanaan demokrasi Pancasila masih jauh dari harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen hanya dijadikan alat politik penguasa belaka. Kenyataan yang terjadi, demokrasi Pancasila diwarnai dengan kediktatoran c. Masa Reformasi (1998 – Sekarang) Pada masa Reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa terus menghadapi berbagai tantangan. Penerapan Pancasila tidak lagi dihadapkan pada ancaman pemberontakan-pemberontakan yang ingin mengganti Pancasila dengan ideologi lain, akan tetapi lebih dihadapkan pada kondisi kehidupan masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas. Banyak hal negatif yang timbul sebagai akibat penerapan konsep kebebasan yang tanpa batas, seperti munculnya pergaulan bebas, dan pola komunikasi yang tidak beretika dapat memicu terjadinya perpecahan dan sebagainya.
Tantangan lain dalam penerapan Pancasila di era Reformasi adalah menurunnya rasa persatuan dan kesatuan di antara sesama warga bangsa saat ini. Hal ini ditandai dengan adanya konflik di beberapa daerah, tawuran antar pelajar, tindak kekerasan yang dijadikan sebagai alat untuk menyelesaikan permasalahan dan sebagainya. Peristiwaperistiwa tersebut telah banyak menelan korban jiwa antar sesama warga bangsa dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila yang lebih mengutamakan kerukunan telah hilang dari kehidupan masyarakat Indonesia Pertemuan ketiga Materi pokok pertemuan ketiga ini membahas tentang nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman, meliputi hakikat ideologi terbuka dan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka. Dinamika nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan zaman Nilai-nilai dasar Pancasila dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Dengan kata lain, nilai-nilai tersebut tetap dapat diterapkan dalam berbagai kehidupan bangsa dari masa ke masa. Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka. Istilah ideologi dibangun dari dua kata, yaitu idea yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, dan cita-cita serta kata logos yang berarti ilmu. Kata idea berasal dari kosakatabahasa Yunani yaitu eidos, yang berarti bentuk. Di samping itu, ada pula kata idein, yang artinya melihat. Dengan demikian, secara harfiah, ideologi berarti ilmu tentang pengertian-pengertian dasar. a.
Hakikat Ideologi Terbuka Sebagai suatu sistem pemikiran, ideologi bersumber dari pandangan dan falsafah hidup bangsa. Sehingga ideologi ini dapat berkembang sesuai dengan perkembangan masyarakat dan kecerdasan kehidupan bangsa. Artinya, ideologi tersebut bersifat terbuka dengan senantiasa mendorong terjadinya perkembangan-perkembangan pemikiran baru tentang ideologi tersebut, tanpa harus kehilangan jati dirinya. Kondisi ini akan berbeda sekali jika ideologi tersebut berakar pada nilai-nilai yang berasal dari luar bangsanya atau pemikiran perseorangan. Ideologi yang seperti itu akan kaku dan cenderung bersifat dogmatis sempit. Dengan kata lain, ideologi tersebut bersifat tertutup. Ciri khas ideologi terbuka adalah: 1. Sistem pemikiran yang terbuka 2. Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. 3. Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat itu sendiri 4. Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga ideologi tersebut adalah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakat.
5. Tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat 6. Isinya tidak bersifat operasional. Ia baru bersifat operasional apabila sudah dijabarkan kedalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundangundangan lainnya. 7. Senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan aspirasi, pemikiran serta akselerasi dari masyarakat dalam mewujudkan cita-citanya untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusian. Ciri khas ideologi tertutup adalah: 1. Sistem pemikiran yang tertutup 2. Cenderung untuk memaksakan dan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya. 3. Dasar pembentukannya adalah cita-cita atau keyakinan ideologis perseorangan atau satu kelompok orang 4. Pada dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat. 5. Pada hakikatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan kekuasaannya dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut pandang penguasa saja. 6. Isinya terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat 7. Tertutup terhadap pemikiran-pemikiran baru yang berkembang dimasyarakatnya. b.
Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka Sekalipun Pancasila bersifat terbuka, tidak berarti bahwa keterbukaannya adalah sedemikian rupa sehingga dapat memusnahkan atau meniadakan jati diri Pancasila sendiri. Keterbukaan Pancasila mengandung pengertian bahwa Pancasila senantiasa mampu berinteraksi secara dinamis. Nilai-nilai Pancasila tidak berubah, namun pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi dalam setiap waktu. Hal ini dimaksudkan untuk menegaskan bahwa ideologi Pancasila bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuandan teknologi serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat.
Keterbukaan ideologi Pancasila mengandung nilai-nilai sebagai berikut. 1. Nilai dasar Yaitu hakikat kelima sila Pancasila. Nilai dasar ini bersifat tetap dan melekat pada kelangsungan hidup negara. Nilai dasar tersebut selanjutnya dijabarkan dalam pasalpasal Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Nilai Instrumental
yaitu penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya, program-program pembangunan yang dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman dan aspirasimasyarakat. 3. Nilai Praktis yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki tiga dimensi. a. Dimensi Idealisme Dimensi idealisme ini menekankan bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh. b. Dimensi normatif Dimensi normatif ini mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam norma-norma keagamaan. Dalam pengertian ini Pancasila terkandung dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan tertib hukum tertinggi dalam negara Republik Indonesia serta merupakan staatsfundamental norm (pokok kaidah negara yang fundamental). c. Dimensi Realitas Dimensi realitas ini mengandung makna bahwa suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas kehidupan yang berkembang dalam masyarakat. Dengan kata lain, Pancasila memiliki keluwesan yang memungkinkan dan bahkan merangsang pengembangan pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya, tanpa menghilangkan atau mengingkari hakikat yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya. Oleh karena itu, Pancasila harus mampu dijabarkan dalam kehidupan masyarakatnya secara nyata baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam penyelenggaraan negara. Keterbukan ideologi Pancasila harus selalu memperhatikan beberapa hal berikut. a. Stabilitas nasional yang dinamis. b. Larangan untuk memasukan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilai-nilai ideologi marxisme, leninisme, dan komunisme. c. Mencegah berkembangnya paham liberal. d. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat. e. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus. Pertemuan keempat Materi pokok pertemuan keempat ini membahas tentang perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan. Perilaku perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila sesuai dengan perkembangan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat berkembang dalam berbagai bidang, sebagai berikut : a.
Perwujudan nilai-nilai Pancasila di bidang Politik Perkembangan bidang politik antara lain meliputi persoalan lembaga negara, hak asasi manusia, demokrasi, dan hukum. Pembangunan negara Indonesia sebagai negara modern salah satunya adalah membangun sistem pemerintahan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Lembaga negara yang kita miliki yaitu MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY, dan BPK sebagai sesuatu yang baru dalam sistem pemerintahan Indonesia. Namun lembaga baru ini haruslah sesuai dengan sistem pemerintahan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Bangsa Indonesia menghargai hak asasi manusia sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Bukan hak asasi manusia yang mengutamakan kebebasan individu atau mengutamakan kewajiban tanpa menghargai hak individu. Namun, hak asasi manusia yang menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. Hak asasi manusia yang dijiwai oleh Pancasila. Demokrasi yang kita kembangkan adalah demokrasi Pancasila. Suatu demokrasi yang tumbuh dari tradisi nilai-nilai budaya bangsa. Demokrasi yang mengutamakan musyawarah mufakat dan kekeluargaan. Demokrasi yang tidak berdasarkan dominasi mayoritas maupun tirani minoritas. Pembangunan bidang hukum diarahkan pada terciptanya sistem hukum nasional yang berdasarkan Pancasia. Hukum nasional yang bersumber pada nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum. Peraturan perundangan yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Peraturan perundangan dapat disusun berdasarkan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat Indonesia maupun dari luar, namun tetap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
b. Perwujudan nilai-nilai Pancasila di bidang Ekonomi Sistem perekonomian yang dikembangkan adalah sistem ekonomi yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Landasan operasional sistem ekonomi yang berdasarkan nilainilai Pancasila ditegaskan dalam UUD Negara RI 1945 Pasal 33 c.
Perwujudan Nilai-nilai Pancasila di bidang Sosial Budaya Tujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Kita menghendaki terwujudnya masyarakat yang berdasarkan Pancasila. Masyarakat di sekitar kita selalu mengalami perubahan sosial dan budaya. Agar perubahan tersebut tetap terarah pada terwujudnya masyarakat berdasarkan Pancasila, sistem nilai sosial dan budaya dalam masyarakat dikembangkan sesuai dengan nilai-nilia Pancasila.
d. Perwujudan Nilai-nilai Pancasila di bidang Pertahanan dan Keamanan. Pembangunan bidang pertahanan dan keamanan secara tegas dinyatakan dalam UUD Negara RI 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang menegaskan bahwa pembelaan negara
merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara. Demikian juga Pasal 30 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Hankamrata) Pertemuan kelima Materi pokok pertemuan kelima ini membahas tentang proyek kewarganegaraan yang berkaitan dengan Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam pelaksanaannya di sekolah, dan masyarakat. 1.
Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam pelaksanaannya di Keluarga. Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan keluarga
Saling menghormati antar sesama anggota keluarga
Saling menyayangi satu sama lain (saling melindungi)
Sebagai orang tua harus mendidik anak-anaknya agar selalu patuh terhadap agama dan hukum
Sebagai orang tua juga harus menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya, dan memberikan contoh perilaku yang sesuai dengan norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum dan adat.
Sebagai orang tua harus mengajarkan/ mendidik anak-anaknya untuk selalu berbuat kebaikan (seperti sedekah kepada orang lain, saling menghormati dll).
2.
Sebagai orang tua bersikap adil terhadap anak-anaknya, tidak boleh pilih kasih.
Sebagai anak harus berbakti kepada orang tua.
dll
Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam pelaksanaannya di sekolah. Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekolah Dalam lingkungan sekolah, semua warga sekolah baik siswa, guru dan juga karyawan harus mematuhi semua peraturan dan tata tertib sekolah sesuai dengan fungsi dan kedudukan masing-masing warga sekolah. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang nyaman, dan menjadi suasana kekeluargaan yang kedua setelah di rumah. Suasana aman dan tertib di sekolah, serta kebersihan dari sekolah merupakan tanggung jawab bersama segenap warga sekolah. Dan berikut adalah perilaku penerapan nilia-nilai pancasila dalam lingkungan sekolah :
Saling menghormati antar peserta didik
Menghormati guru dan karyawan
Selalu berusaha untuk berbuat baik kepada sesama peserta didik di sekolah
Belajar yang giat agar mendapatkan prestasi dan mengharumkan nama sekolah
Membantu teman yang kesulitan dalam memahami materi pelajaran
Selalu taat pada aturan sekolah (tata tertib sekolah) / Disiplin.
Memberikan suara dalam pemilihan pengurus OSIS
3.
Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam pelaksanaannya di masyarakat. Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan masyarakat Dalam kehidupan masyarakat, setiap anggota masyarakat harus patuh dan taat pada norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam masyarakat tersebut. Sebagai masyarakat maka kita harus saling menghormati, dan saling menghargai hak-hak asasi manusia, menghargai hak milik orang lain dan selalu menjaga hak dan kewajiban kita sebagai masyarakat. Dan berikut ini beberapa perilaku yang mencerminkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila dalam lingkungan masyarakat Saling menghormati dan memberikan toleransi antar umat beragama.
4.
Rukun dengan tetangga yang berbeda agama.
Berbuat adil kepada tetangga, tidak membeda-bedakan tetangga.
Menyeimbangkan hak dan kewajiban kita di masyarakat.
Mematuhi norma-norma dan aturan yang berlaku di dalam masyarakat.
Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bhakti, ronda malam dll.
Pancasila sebagai ideologi terbuka dalam pelaksanaannya di lingkungan berbangsa dan bernegara Contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan berbangsa dan bernegara Seperti halnya pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, dalam lingkungan berbangsa dan bernegara kita juga harus taat pada hukum yang berlaku di dalam negara tersebut, baik itu merupakan hukum tertulis atau hukum tidak tertulis. Dan berikut ini merupakan contoh perilaku penerapan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan berbangsa dan bernegara :
Tertib, taat dan patuh pada aturan yang berlaku di negara tersebut (tertib berlalu lintas)
Memelihara dan menjaga lingkungan hidup dari kerusakan atau pencemaran lingkungan
Jika ada pemilihan umum, kita harus ikut serta (berpartisipasi) dalam pemilihan dan turut mensukseskan pemilu.
Mendukung dan ikut serta mensukseskan program-program pemerintah.
Melaporkan kepada pihak yang berwajib, apabila ada tindak kejahatan, atau yang lainnya.
D.2 Materi Pembelajaran Remedial Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Dalam hal ini peserta didik mempelajari buku teks PPKn Kelas IX pada bagian tertentu yang belum
dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan atau pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi buku teks PPKn Kelas IX Bab 1. Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar secara disiplin dalam rangka memahami materi pelajaran yang belum dikuasainya. Guru kemudian mengadakan uji kompetensi kembali pada materi yang belum dikuasai peserta didik yang bersangkutan. D. 3 Materi Pembelajaran Pengayaan Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah menguasai materi pembelajaran yaitu materi pada Bab 1. Dalam pengayaan ini dapat peserta didik dapat diberikan bahan bacaan yang relevan dengan materi seperti persoalan-persoalan yang berkaitan dengan penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa orde lama, orde baru maupun pada masa reformasi. E. Metode Pembelajaran. Pendekatan
: Saintifik
Model pembelajaran
: Discovery Learning, Problem Based Learning,
Metode
: Diskusi, Penugasan
F. Media Pembelajaran. 1.
Media
1.
Gambar Pancasila sebagai dasar negara
2.
Gambar Pemimpin pemberontakan yang ingin menggantikan Pancasila
3.
Gambar perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
4.
Gambar perilaku yang tidak sesuai dengan nilainilai Pancasila (Tawuran)
5. 6. 2.
Video dokumen dari youtube tentang Pancasila sebagai dasar negara Power Point materi Pancasila sebagai dasar negara
Alat dan bahan Lap top, dan LCD Proyector Papan tulis, spidol
Kertas, lem/ isolasi G. Sumber Belajar. 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas IX. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman 1 – 27 2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015. Buku guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas IX. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman 50 – 80 3. Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia (2009). Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sekretariat Jendral MPR RI. 4. Internet dan beberapa literatur tentang Pancasila sebagai dasar negara dan Pandangan Hidup 5. Youtube berkaitan tentang Pancasila sebagai dasar negara dan Pandangan Hidup H. Langkah-langkah Pembelajaran: Pertemuan 1 : 1. Kegiatan Pendahuluan (15’) a. Peserta didik disiapkan secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar. b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain. c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab mengenai Pancasila yang sudah dipelajari di kelas VII dan VIII. d. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran. f. Menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. g. Guru menjelaskan teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Inti (90’) Tahapan Pembelajaran Mengamati
Kegiatan a. Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok beranggotakan 4–5 orang. b. Peserta didik diminta untuk mengamati Gambar 1.1 dan Gambar 1.2 atau guru dapat menayangkan video atau tayangan lain yang sesuai dengan tema upaya penerapan Pancasila pada masa Orde
Menanya
Lama. a. Setelah mengamati gambar atau tayangan yang disampaikan oleh
guru, peserta didik dalam kelompok dibimbing oleh guru untuk menyusun pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Guru memberikan motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. c. Guru mengamati keterampilan peserta didik baik secara perorangan Mengumpulkan
maupun kelompok dalam menyusun pertanyaan. a. Untuk mencari informasi dan mendiskusikan jawaban atas
Informasi
pertanyaan yang sudah disusun peserta didik diminta untuk membaca uraian materi di buku PPKn Kelas IX Bab I Bagian A, juga mencari melalui sumber belajar lain seperti buku referensi lain dan internet. b.
Peserta didik secara kelompok juga mencari informasi sesuai Tugas Kelompok 1.1, melalui buku, bertanya kepada guru,
Mengasosiasikan
melakukan pengamatan, membuka Internet, dan sebagainya. a. Peserta didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti apa perbedaan dan persamaan pengalaman sejarah mengubah dasar negara? b. Peserta didik secara kelompok menyimpulkan tentang pengalaman
Mengkomunikasi kan
sejarah mengubah Dasar Negara Pancasila. a. Peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang pengalaman sejarah mengubah Dasar Negara Pancasila. Laporan dapat berupa displai, bahan tayang, maupun ditulis dalam selembar kertas. Manfaatkan sumber daya alam atau bahan bekas yang ada di lingkungan peserta didik untuk membuat bahan tayang. b. Guru menjelaskan tata cara penyajian kelompok. 1) Kelompok menyajikan secara bergantian bahan tayang yang telah disusun sebelumnya. 2) Moderator dipilih dari kelompok lain secara bergiliran. 3) Kelompok penyaji menyajikan materi paling lama 5 menit. Kelompok lain memperhatikan penyajian kelompok penyaji dan mencatat hal-hal yang penting serta mempersiapkan pertanyaan terhadap hal yang belum jelas. 4)
Kelompok penyaji bertanya-jawab dan melakukan diskusi dengan peserta didik lain tentang materi yang disajikan paling lama 15 menit.
c. Peserta didik mendiskusikan dan membuat kesepakatan tentang tata tertib selama penyajian materi oleh kelompok, misalnya sebagai berikut. 1) Setiap peserta didik saling menghormati pendapat orang lain.
2)
Mengangkat tangan sebelum memberikan pertanyaan atau menyam-paikan pendapat.
3) Menyampaikan pertanyaan atau pendapat setelah dipersilahkan oleh moderator. 4) Menggunakan bahasa yang sopan saat menyampaikan pertanyaan atau pendapat. 5) Berbicara secara bergantian dan tidak memotong pembicaraan orang lain. d. Guru menjelaskan pedoman penilaian selama penyajian materi, seperti aspek penilaian meliputi beberapa hal berikut. 1) Kemampuan bertanya 2) Kebenaran gagasan/materi 3) Argumentasi yang benar dan logis 4) Bahasa yang digunakan (bahasa baku) 5) Sikap (sopan, toleransi, kerjasama) e. Guru memberikan konfirmasi terhadap jawaban peserta didik dalam diskusi, dengan meluruskan jawaban yang kurang tepat dan memberikan penghargaan bila jawaban benar dengan pujian atau tepuk tangan bersama. 3. Kegiatan Penutup (15’) a. Bersama peserta didik guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanyajawab secara klasikal. b. Melakukan refleksi atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan pengalaman sejarah mengubah dasar negara Pancasila, dengan meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut. 1) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari penerapan Pancasila pada masa Orde Lama? 2) Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan? 3) Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan? 4) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan? 5) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil telaah kelompok. d. Guru memberikan tugas agar peserta didik membaca materi pertemuan berikutnya yaitu tentang penerapan Pancasila pada masa Orde Baru dan Reformasi. Pertemuan 2 : 1. Kegiatan Pendahuluan (15’) a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran yang diawali dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional, permainan, yelyel, atau bentuk motivasi yang lain. c. Melakukan apersepsi dengan tanya-jawab mengenai dinamika penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara dari sejak Proklamasi sampai dengan masa Orde Lama. d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya-jawab tentang manfaat pembelajaran. f. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. g. Guru menjelaskan teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Inti (90’) Tahapan Pembelajaran Mengamati
Kegiatan a. Peserta Didik diminta untuk mengamati cuplikan berita pada Tugas Mandiri 1.2. b. Guru memperhatikan keterampilan peserta didik dalam
Menanya
mengamati berita tersebut. a. Dengan bimbingan guru peserta didik menyusun pertanyaanpertanyaan berdasarkan berita tersebut disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. b. Peserta didik dengan pertanyaan paling banyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran mendapatkan nilai dari guru
Mengumpulkan
sebagai rewards. a. Dari berbagai pertanyaan yang telah dibuat, peserta didik
Informasi
diminta untuk membaca buku teks Bab I bagian A point 2 dan 3. b. Dengan bimbingan guru peserta didik menjawab pertanyaanpertanyaan yang dibuat peserta didik berdasarkan sumber yang diperoleh. c.
Mengasosiasikan
Peserta didik juga diminta untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan pada Tugas Mandiri 1.2 a. Peserta didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti : akibat yang ditimbulkan apabila Pancasila tidak dilaksanakan oleh bangsa Indonesia. b.
Peserta didik secara kelompok menyimpulkan penerapan
Pancasila pada masa Orde Baru dan Reformasi. Mengkomunikasikan a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang penerapan Pancasila pada masa Orde Baru dan Reformasi secara tertulis. Laporan dapat berupa displai, bahan tayang, maupun ditulis pada selembar kertas. b.
Secara bergiliran tiap-tiap orang menyampaikan hasil
telaahnya di depan kelas. c.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil telaah peserta didik.
3. Kegiatan Penutup (15’) a. Guru membimbing peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanyajawab secara klasikal. b. Bersama-sama melakukan refleksi atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan materi Penerapan Pancasila pada masa Orde Baru dan Reformasi. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut. 1) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari penerapan Pancasila pada masa Orde Baru dan Reformasi? 2) Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan? 3) Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan? 4) Apa rencana tindak lanjut yang akan kalian lakukan? 5) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan individu. d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari buku PPKn Kelas IX Bab 1 subbab B tentang Nilai-Nilai Pancasila Sesuai dengan Perkembangan Zaman. Pertemuan 3. 1. Kegiatan Pendahuluan (15’) a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar. b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain. c. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanya-jawab mengenai penerapan Pancasila pada masa Orde Baru dan Reformasi. d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran. f. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. g. Guru menjelaskan teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Inti (90’) Tahapan
Kegiatan
Pembelajaran Mengamati
a. Peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok beranggotakan 3-5 orang. b. Peserta didik diminta untuk membaca buku Bab I bagian B. c. Dengan bimbingan guru, peserta didik diarahkan untuk memahami apa yang dibacanya dengan membuat catatan-
Menanya
a.
catatan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap buku teks Bab I bagian B, peserta didik diminta untuk menyusun pertanyaanpertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b. Peserta didik dengan pertanyaan paling banyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran mendapatkan nilai dari guru Mengumpulkan
sebagai rewards. a. Dari berbagai pertanyaan yang telah dibuat, peserta didik
Informasi
diminta untuk membaca buku teks Bab I bagian B. b. Dengan bimbingan guru peserta didik menjawab pertanyaanpertanyaan yang dibuat peserta didik berdasarkan sumber yang diperoleh. c. Peserta didik juga diminta untuk mengerjakan Tugas Mandiri 1.3. d.
Mengasosiasikan
Guru dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta
didik. a. Peserta didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya. b. Secara kelompok peserta didik menyimpulkan Pancasila
sebagai ideologi terbuka. Mengkomunikasikan a. Dengan bimbinga guru, peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang Pancasila sebagai ideologi terbuka secara tertulis. Laporan dapat berupa displai, bahan tayang, maupun pada selembar kertas. b. Secara bergiliran tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil telaahnya di depan kelas. c.
Guru memberikan penilaian terhadap hasil telaah peserta didik.
3. Kegiatan Penutup (15’) a. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran dengan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru secara klasikal. b.
Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan materi
Pancasila sebagai ideologi terbuka. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut. 1) Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari hakikat ideologi terbuka dan kedudukan Pancasila sebagai ideologi terbuka? 2) Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan? 3) Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan? 4) Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan? 5) Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan individu. d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dan menugaskan peserta didik untuk mempelajari buku PPKn Kelas IX Bab I subbab C tentang Perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan Pertemuan 4 : 1. Kegiatan Pendahuluan a. Menyiapkan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran diawali dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar. b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain. c. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanya-jawab mengenai perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan sehari-hari d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya-jawab tentang manfaat proses pembelajaran. f. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. g. Guru menjelaskan teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Int Tahapan Pembelajaran Mengamati
Kegiatan a. Peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok beranggotakan 3-5 orang. b. Peserta didik diminta untuk mengamati gambar 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, dan 1.9. c. Dengan bimbingan guru, peserta didik mencatat hal-hal yang ingin diketahuinya sesuai gambar yang diamati.
Menanya
a. Berdasarkan hasil pengamatan, peserta didik diminta untuk menyusun pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Peserta didik dengan pertanyaan paling banyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran mendapatkan nilai dari guru
Mengumpulkan
sebagai rewards. a. Dari berbagai pertanyaan yang telah dibuat, peserta didik
Informasi
diminta untuk membaca buku teks bab I bagian C. Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila dalam Berbagai Kehidupan; b. Tiap-tiap kelompok mengerjakan Tugas Kelompok 1.2. c. Masing-masing kelompok membahas perwujudan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa dan Negara. d. Dengan bimbingan guru, tiap kelompok menentukan masalah yang akan menjadi pokok bahasannya. e. Guru dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik
Mengasosiasikan
dalam mengerjakan Tugas Kelompok 1.2. a. Peserta didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya. b. Peserta didik secara kelompok menyimpulkan perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan dengan
bimbingan guru. Mengkomunikasikan a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyusun laporan hasil telaah tentang perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan secara tertulis. b. Laporan berupa displai, bahan tayang, maupun pada selembar kertas. c.
Tiap kelompok secara bergiliran menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
3. Kegiatan Penutup. a. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran dengan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru secara klasikal. b. Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan
yang akan dilakukan berkaitan dengan materi perwujudan
Pancasila dalam berbagai kehidupan. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut. 1. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan? 2. Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan? 3. Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan? 4. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan?
5. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran. d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dengan model Proyek Kewarganegaraan e. Peserta didik diminta untk mempersiapkan bahan-bahan berkaitan dengan proyek kewarganegaraan seperti terdapat pada bagian akhir buku teks. Pertemuan 5 : 1. Kegiatan Pendahuluan 10’ a. Persiapan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran diawali dengan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar. b. Memotivasi peserta didik dengan menyanyikan lagu wajib nasional, permainan, yel-yel, atau bentuk motivasi yang lain, c. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan melakukan tanya-jawab mengenai perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan. d. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. e. Guru membimbing peserta didik melalui tanya-jawab tentang manfaat pembelajaran. f. Guru menjelaskan materi ajar dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik. g. Guru menjelaskan teknik dan bentuk penilaian pembelajaran yang akan dilakukan. 2. Kegiatan Inti 100’ Tahapan Pembelajaran Mengamati
Kegiatan a. Peserta didik dikelompokan menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok beranggotakan 4–5 orang. b.
Peserta didik diminta untuk mengamati dan menyimak penjelasan
guru
dalam
melaksanakan
Proyek
Kewarganegaraan. c.
Peserta didik mencatat hal-hal ingin diketahuinya sesuai penjelasan guru.
d. Dengan bimbingan guru, peserta didik mencatat hal-hal yang Menanya
ingin diketahuinya sesuai tujuan pembelajaran. a. Berdasarkan hasil pengamatan, peserta didik diminta untuk menyusun pertanyaan sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Peserta didik dengan pertanyaan paling banyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran mendapatkan nilai dari guru sebagai rewards.
Mengumpulkan
a. Berdasarkan rumusan pertanyaan yang telah disusun, setiap
Informasi
kelompok mengumpulkan informasi dari berbagai bentuk, seperti buku, mencari informasi di pepustakaan, wawancara dengan warga sekolah, mencari informasi melalui internet atau bertanya kepada orang yang kompeten dalam menyelesaikan masalah yang menjadi kajian kelompok. b. Masing-masing kelompok mencatat hasilnya.
Mengasosiasikan
c. Guru dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik.. a. Peserta didik mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya dengan hasil kajian kelompok. b. Peserta didik secara kelompok menyimpulkan hasil kajiannya
dengan bimbingan guru. Mengkomunikasikan a. Dengan bimbingan guru, peserta didik menyusun laporan hasil b. Laporan berupa displai, bahan tayang, maupun pada selembar kertas. c.
Tiap kelompok secara bergiliran menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas dengan menempelkan hasil pekerjaannya di dinding kelas.
3. Kegiatan Penutup 10’ a. Peserta didik menyimpulkan materi pembelajaran dengan menjawab pertanyaan yang disampaikan guru secara klasikal. b. Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan
yang akan dilakukan berkaitan dengan materi perwujudan
Pancasila dalam berbagai kehidupan. Guru meminta peserta didik menjawab pertanyaan berikut. 1. Apa manfaat yang diperoleh dari mempelajari perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kehidupan? 2. Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran yang telah dilakukan? 3. Apa manfaat yang diperoleh melalui pembelajaran yang telah dilakukan? 4. Apa rencana tindak lanjut akan kalian lakukan? 5. Apa sikap yang perlu dilakukan selanjutnya? c. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran. d. Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya dengan model Proyek Kewarganegaraan I.
PENILAIAN PEMBELAJARAN. 1.
Kompetensi Sikap Spiritual dan sikap sosial
a. Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Teknik
: observasi
Bentuk Instrumen
: Lembar Observasi
b. Kompetensi Pengetahuan
: Tes Tulis, Penugasan
c. Kompetensi Keterampilan
: Tes Praktik, Projek.
1. Instrumen Penilaian Sikap Penilaian sikap terhadap peserta didik dapat dilakukan selama proses belajar berlangsung. Penilaian dapat dilakukan dengan observasi. Dalam observasi ini misalnya dilihat aktivitas dan tingkat perhatian peserta didik pada saat berdiskusi. Aspek yang diamati adalah, iman taqwa, rasa syukur, jujur, disiplin, dan tanggung jawab. Format observasi penilaian sikap dapat menggunakan contoh format dibawah ini. Pedoman Pengamatan Sikap
No .
Kelas
: ……………………….
Hari, Tanggal
: ……………………….
Pertemuan Ke-
: ……………………….
Materi Pokok
: ……………………….
Nama Peserta Didik
Berima n
Aspek Penilaian Bersyuk Sopan Toleransi Kerjasam ur
a
Skor penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu : Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah sesuai aspek sikap yang dinilai Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang sesuai aspek sikap yang dinilai Skor 3 apabila peserta didik sering sesuai aspek sikap yang dinilai Skor 4 apabila peserta didik selalu sesuai aspek sikap yang dinilai × 100 20 2. Penilaian kompetensi Pengetahuan
:
Teknik penilaian Penilaian pengetahuan dilakukan dalam bentuk tes tulis dan penugasan : a. Penugasan. Instrumen penugasan b. Tes tertulis, dengan bentuk uraian. 1) Instrumen Penilaian Penugasan : 1. Tugas kelompok 1.1 hal 6 dan tugas kelompok 1.2 hal. 24 2. Tugas Mandiri 1.1 hal 8, tugas mandiri 1.2 hal 10, tugas mandiri 1.3 hal 17 3. Mengerjakan Uji Kompetensi Bab 1 hal 27. × 100 Jumlah skor mak
2) Instrumen Pengetahuan tes tulis: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Pancasila pada masa orde lama penerapannya ada 3 (tiga) periode yaitu …. 2. Apa yang kamu ketahui tentang Musa? 3. Apa yang kamu ketahui tentang Kartosuwiryo? 4. Jelaskan pengertian ideologi terbuka! 5. Sebutkan 2 (dua) ciri ideologi terbuka! 6. Sebutkan 3 (tiga) nilai yang terkandung dalam Keterbukaan ideologi Pancasila ! 7. Sebutkan 3 (tiga) dimensi Ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural !
Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran :
No 1
Sk
Kunci Jawaban
or 4
Periode 1945 – 1950 Periode 1950 – 1959
Bobot 1: jika hanya mencoba menjawab saja
Periode 1959 – 1966
2: hanya menyebutkan satu 3: hanya menyebutkan 2
2
pemimpin pemberontakan PKI di
3
Madiun pada tanggal 18 september
menjawab saja
1948, tujuannya ingin mendirikan NegaraSoviet
Indonesia,
4: menyebutkan 3 1: jika hanya mencoba 2: pengertian yang terkait
yang
dengan pertanyaan masih
berideologi komunis.
kurang sesuai 3: pengertian yang terkait dengan pertanyaan cukup baik 4: pengertian yang terkait dengan pertanyaan sangat
3
tokoh pendiri DI/TII pada tanggal 17 Agusuts
1949,
tujuannya
ingin
mendirikan negera Islam Indonesia
4
baik 1: jika hanya mencoba menjawab saja 2: pengertian yang terkait
dan, mengganti Pancasila dengan
dengan pertanyaan masih
syari’at Islam
kurang sesuai 3: pengertian yang terkait dengan pertanyaan cukup
baik 4: pengertian yang terkait dengan pertanyaan sangat baik 4
ideologi
dengan
senantiasa
mendorong
4
terjadinya
menjawab saja
perkembangan-perkembangan pemikiran
baru tentang
12 1: jika hanya mencoba 2: pengertian yang terkait
ideologi
dengan pertanyaan masih
tersebut, tanpa harus kehilangan jati
kurang sesuai
dirinya.
3: pengertian yang terkait dengan pertanyaan cukup baik 4: pengertian yang terkait
5
Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan digali
dan
dari
luar,
diambil
4
melainkan dari
menjawab saja
harta
2: pengertian yang terkait
kekayaan rohani, moral dan budaya
dengan pertanyaan masih
masyarakat itu sendiri.
kurang sesuai
Dasar pembentukan ideology bukan keyakinan
6
dengan pertanyaan sangat baik 1: jika hanya mencoba
ideologi
3: pengertian yang terkait
ssekelompok
dengan pertanyaan cukup
orang, melainkan hasil musyawarah
baik
dan kesepakatan dari masyarakat
4: pengertian yang terkait
sendiri Nilai Dasar
4
Nilai Instrumental
dengan pertanyaan sangat baik 1: jika hanya mencoba menjawab saja
Nilai Praksis
2: hanya menyebutkan satu 3: hanya menyebutkan 2
7
Dimensi Idealisme
4
Dimensi Normatif
4: menyebutkan 3 1: jika hanya mencoba menjawab saja
Dimensi Realitas
2: hanya menyebutkan satu 3: hanya menyebutkan 2 4: menyebutkan 3
Jumlah
Pedoman Penilaian :
3. Penilaian Kompetensi Keterampilan
28
Nilai =
100
100
a. Instrumen Penilaian ketrampilan : Penilaian keterampilan dilakukan guru dengan melihat kemampuan peserta didik dalam presentasi, kemampuan bertanya, kemampuan menjawab pertanyaan atau mempertahankan argumentasi kelompok, kemampuan dalam memberikan masukan/saran pada saat menyampaikan hasil telaah tentang penerapan Pancasila pada masa orde lama. Lembar penilaian penyajian dan laporan hasil telaah dapat menggunakan format di bawah ini, dengan ketentuan aspek penilaian dan rubriknya dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta keperluan guru.
No
Kemampuan bertanya
Nama Peserta Didik
1
2
3
4
Kemampuan menjawab argumentasi 1 2 3 4
Kemampuan memberikan masukan saran 1 2 3 4
1 2 3 dst Keterangan : Diisi dengan tanda ceklist Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Pedoman Penskoran (Rubrik) No Aspek 1 Kemampuan bertanya
2
Kemampuan menjawab argumentasi
3
Kemampuan memberikan masukan saran
Penskoran Skor 4 apabila selalu bertanya. Skor 3 apabila sering bertanya. Skor 2 apabila kadang-kadang bertanya. Skor 1 apabila tidak pernah bertanya. Skor 4 apabila materi/jawaban benar, rasional, danjelas. Skor 3 apabila materi/jawaban benar, rasional, dantidak jelas. Skor 2 apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,dan tidak jelas. Skor 1 apabila materi/jawaban tidak benar, tidakrasional, dan tidak jelas. Skor 4 apabila selalu memberi masukan. Skor 3 apabila sering memberi masukan. Skor 2 apabila kadang-kadang memberi masukan. Skor 1 apabila tidak pernah memberi masukan.
2. Penilaian Proyek Indikator Buatlah suatu kegiatan bersama
Teknik Penilaian Projek
Contoh Instrumen Kegiatan praktik kewarganegaraan
kelompokmu sebagai perwujudan
antara
lain
nilai-nilai Pancasila
ibadah, membantu temanmu yang kekurangan,
membersikan gerakan
tempat
seminggu
memakai produksi dalam negeri, atau kegaiatan lainnya. Buatlah laporan kelompok
disertai
dengan
bukti
pelaksaanan Pancasila seperti foto kegiatan dan lainnya, Presentasikan di
depan
kelas
agar
mendapat
tanggapan dari kelompok lain. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik. Instrumen Penilaian Proyek No 1 2 3
Aspek
1
Kriteria dan Skor 2 3
4
Persiapan Pelaksanaan Pelaporan Secara Tertulis
Keterangan : diisi dengan tanda cek ( ) Kategori Penilaian : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Pedoman Penskoran (rubrik) No 1.
Aspek Persiapan Skor 4, Skor 3,
2.
Skor 2, Skor 1 Pelaksanaan Skor 4, Skor 3, Skor 2, Skor 1
3.
Pelaporan Skor 4, secara tertulisSkor 3, Skor 2, Skor 1
Penskoran Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, dan daftar pertanyaan Jika memuat tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, dan responden Jika memuat tujuan, topik, alasan, dan tempat penelitian Jika memuat tujuan, topik, dan alasan Jika data diperoleh lengkap, terstruktur, dan sesuai tujuan Jika data diperoleh lengkap, kurang terstruktur, dan kurang sesuai tujuan Jika data diperoleh kurang lengkap, kurang terstruktur, dan kurang sesuai tujuan Jika data diperoleh tidak lengkap, tidak terstruktur, dan tidak sesuai tujuan Jika pembahasan data sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan dan saran yang relevan Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi kurang relevan Jika pembahasan data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi tidak relevan Jika pembahasan data tidak sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan tapi tidak relevan dan tidak ada saran
Remedial Remedial dilaksanakan untuk siswa yang belum menguasai materi dan belum mampu memahami dan menalar nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara danpandangan hidup. Kegiatan remedial dilakukan dengan mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah 75%. Sedangkanapabila peserta didik yang sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan remedia lindividu dapat dilakukan atara lain : 1. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas 2. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan. Pengayaan Kegiatan pembelajaran pengayaan diberikan kepada siswa yang telah menguasai materi dan secara pribadi sudah mampu memahami perumusan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara. Bentuk pengayaan dapat dilakukan dengan antaralain sebagai berikut. 1. Guru memberikan tugas untuk mempelajari lebih lanjut tentang materi pokok dari berbagai sumber dan mencatat hal-hal penting. Selanjutnya menyajikan dalam bentuk laporan tertulis atau membacakan di depan kelas. 2. Peserta didik membantu peserta didik lain yang belum tuntas dengan pembelajaran tutor sebaya.
Mengetahui,
Ngoro, …. Juli 2018
Kepala SMP Negeri 1 Ngoro
Guru Mata pelajaran,
……………………………………..
WAHYUDI, S.Pd, M.Si
NIP.
NIP. 19630216 199802 1 001