RPP SEJ XII Pert. 13 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kr Mercususar kupang Kelas/Semester : XII / Gasal Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Pertemuan ke: 13 Alokasi waktu : 2 x 45 menit A.



Kompetensi Inti KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI.2 Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI.3 Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI.4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.



B.



Kompetensi Dasar 1.2. Mengamalkan hikmah kemerdekaan sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME, dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara. 2.1. Meneladani perilaku kerjasama, tanggung jawab, cinta damai para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari 2.2. Berlaku jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah. 3.4. Mengevaluasi perkembangan kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa demokrasi terpimpin. C. Indikator 1.2.1. Membiasakan sikap bersyukur terhadap berbagai dinamika permasalahan yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin untuk dijadikan refleksi di masa sekarang. 2.1.1. Meneladani sikap dan tindakan cinta damai dan tanggung jawab yang ditunjukkan oleh tokoh sejarah dalam mengatasi masalah social dan lingkungannya. 2.2.1. Menunjukkan sikap jujur dan bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran sejarah. 3.4.6. Menjelaskan kronologi peristiwa perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda, ulai dari cara-cara diplomasi hingga tindakan tegas operasi militer. 3.4.7. Menganalisis pentingnya Konferensi Asia Afrika bagi perjuangan RI merebut Irian Barat. 3.4.8. Menjelaskan perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya merebut kembali Irian. D. Materi Pembelajaran Pembebasan Irian Barat



E. Model dan langkah-langkah 1. Model : Discovery Learning 2. Pendekatan : Scientifik, dengan langkah-langkah : Mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. F. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan



Deskripsi       



Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari. Menjelaskan indikator pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai silabus



Alokasi waktu 10 menit



 Kegiatan Inti (model discovery learning) SINTAK PEMBELAJA RAN



70 Menit Deskripsi kegiatan pembelajaran



Fase 1.  Stimulati on ( pemberian rangsangan) 



  







2.Problem statemen (pertanyaan/id entifikasi masalah)







 



Menayangkan beberapa gambar melalui power point, terkait usaha-usaha perjuangan pembebasan Irian Barat. Guru memberikan rangsangan/motivasi, menyinggung problem yang akan dipecahkan dan bersifat delimatis bahkan ckontroversial. : Berdasarkan perjalanan sejarah P. Irian (terutama bagian barat) telah menjadi bagian wilayah Kesultanan Tidore, sejak jaman perkembangan agama Islam di Indonesia. Kedatangan Portogis dan Belanda di P. Irian yang tidak mengubah status tersebut. P. Irian dijadikan Belanda sebagai tempat penjara kaum pergerakan nasional. Pada jaman pendudukan Jepang, P. Irian dimasukkan kedalam wilayah Angkatan Laut Balatentara Jepang Armada Selatan ke 2, yang berpusat di Makasar. Pernyataan Terauchi yang disampaikan kepada pemimpin PPKI dalam pertemuan Dalath, wilayah Negara Indonesia meliputi Sabang sampai Merauke. Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk 20 menit mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang berkaitan dengan permasalahan sehingga siswa menentukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab melalui kegiatan belajar. Contohnya : Upaya diplomasi Indonesia dalam pembebasan Irian Barat Tekanan ekonomi Indonesia terhadap Belanda dalam upaya membebaskan Irian arat



Kegiatan



Deskripsi



Alokasi waktu



   



Data Collection



Data Processing



Verification



Generalization



Operasi militer pembebasan Irian Barat Pengaruh KAA bagi perjuangan RI merebut Irian Barat Peranan PBB dalam upaya RI membebaskan Irian Barat Tindak lanjut upaya pengembalian Irian Barat setelah opeasi Militer. Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasikan melalui bermacam-macam sumber pembelajaran ( buku, majalah, internet, dll), sehingga pengumpulan data bersifat variatif, untuk menemukan jawaban terkait identifikasi permasalahan dari :  Perjuangan pembebasan Irian Barat.  Pengaruh KAA dalam perjuangan pembebasan Irian Barat  Operasi militer pembebasan Irian Barat dan tindak lanjut upaya pengembalian Irian Barat setelah Operasi Militer Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan/menghimpun informasi yang relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi melalui bermacam-macam sumber pembelajaran, sehingga sehingga pengumpulan sumber bersifat variatif dan menguatkan. Peserta Didik mendiskusikan hasil pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan data-data pada sumber pembelajaran Pembebasan Irian Barat. Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil diskusi 10



G. Alat dan Sumber Belajar :  White board  Laptop  Power point  LCD  Kartu pembelajaran  Buku sumber Sejarah SMA XII - Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusanto. 2009. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta: Balai Pustaka. - Yamin, Muhammad. 1966. Lukisan Sedjarah. Djakarta: Djambatan. H. Penilaian Hasil Belajar a. Tes (terlampir) b. Non Tes Unjuk Kerja : Diskusi Kelompok 1. 2.



Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir) Lembar pengamatan presentasi (terlampir)



c. Tugas Mencari informasi tokoh-tokoh yang memiliki kaitan dengan upaya pembebasan Irian Barat,



buat keterangan singkat tentang tokoh-tokoh tersebut berikut peranan mereka. penilaian terlampir) Kupang,



(kriteria



Juli 2015



Mengetahui, Kepala Sekolah,



Guru Mata pelajaran,



Drs Soleman Dapa taka, MA.



Yuliana Nome, S.Pd



Lampiran 1 Penilaian Sikap Kegiatan Praktikum/Diskusi



Mata Pelajaran Kelas/Semester Kompetensi Dasar



: : :



Sejarah Indonesia XII / Ganjil 1.1 Mengamalkan hikmah kemerdekaan sebagai tanda syukur kepada Tuhan YME, dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan bernegara 2.3 Menunjukkan sikap peduli dan proaktif yang dipelajari dari peristiwa dan para pelaku sejarah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara Indonesia.



Topik/Subtopik Indikator Pencapaian Kompetensi



: :



Pembebasan Irian Barat 1.1.1 2.3.1



Bersyukur menerima anugrah Tuhan YME tentang keutuhan Negara dan bangsa Meneladani tindakan positif para pelaku sejarah dalam menyelesaikan permasalahan bangsa pada masa demokrasi terpimpin seperti bekerja sama, bekerja keras, menerima perbedaan pendapat demi keutuhan bangsa dan negara



Instrumen: N o



Nama Siswa



1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Ester Ariyanti Georgerius Lauw Immanuel Sitepu Jesrend Lenggu Juan Rame hau Rian k Mbuilima Ursulla Naben Aditiya Mesah Anugerah p Puas Casticca Miranda Diana Betty Gunawan Nursad Yerahmel Soinbala Yolanda Yolang Zevanya Bhasarie



Kerja sama



Rasa Ingi n tahu



Santu n



Komunikatif



Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan criteria : 4 3 2 1



Lampiran 2



= = = =



Sangat baik Baik Cukup kurang



Jumlah skor



Nilai



Instrumen: Penilaian Diri Nama : .. ………………….. Kelas : ……………………… Topik : Pembebasan Irian Barat



Setelah mempelajari materi Pembebasan Irian barat, anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberikan tanda V pada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan, No Pernyataan Sudah memahami 1



Memahami upaya diplomasi Indonesia dalam pembebasan irian barat



2



Memahami tekanan ekonomi Indonesia terhadap Belanda dalam upaya membebaskan irian Barat



3



Memahami operasi milietr yang dilakukan pemerintah RI dalam pepbebasan Irian Barat



4



Memahami tindak lanjut upaya pengembalian Irian Barat setelah operasi militer



Belum memahami



Rekapitulasi Penilaian Diri Peserta Didik Mata Pelajaran Topik/Materi Kelas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15



Nama



: Sejarah : Pembebasan Irian Barat : XII



Skor Pernyataan Penilaian Diri 1 2 3



4



Jumlah



Nilai



Ester Ariyanti Georgerius Lauw Immanuel Sitppu Jesrend Lenggu Juan Rame hau Rian Mbuilima Ursulla Naben Aditiya Mesah Anugerah Puas Casticca Miranda Diana Betty Gunawan Nursad. Yerahmel Soinbala Yolanda Lolang Zevanya Bhasarie



Lampiran 3 Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan Mata Pelajaran Kelas/Semester Kompetensi Dasar



: : :



Sejarah Indonesia XII Gasal 3.4. Mengevaluasi perkembangan kehidupan politik dan



Topik/Subtopik



:



Indikator Pencapaian Kompetensi



:



ekonomi bangsa Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin Pembebasan irian Barat



3.4.6. Menjelaskan kronologi peristiwa perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kembali Irian Barat dari tangan Belanda, mulai dari cara-cara diplomasi hingga tindakan tegas operasi militer. 3.4.7. Menganalisis pentingnya Konferensi Asia Afrika bagi perjuangan RI merebut Irian Barat. 3.4.8. Menjelaskan perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya merebut kembali Irian.



Soal Uraian Indikator : Menjelaskan upaya-upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah RI untuk mengembalikan Irian Barat. 1. Soal Jawaban



: Jelaskan apa saja upaya-upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah RI untuk mengembalikan Irian Barat ? :



Indikator : Menjelaskan nasionalisasi pada perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia. Soal : Mengapa nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda di Indonesia bisa terjadi ? Jawaban : Indikator : Menganalisa tentang TRIKORA 2. Soal : Jelaskan tentang TRIKORA ! Jawaban :



Indikator : Menjelaskan peran PBB dalam perjuangan Indonesia merebut kembali Irian Barat 3. Soal : Jelaskan bagaimana peran PBB dalam perjuangan Indonesia merebut kembali Irian Barat ? Jawaban :



Indikator : Menjelaskan pengaruh terpenting dari penyelenggaraan KAA bagi perjuangan Indonesia merebut kembali Irian Barat ? 4. Soal : Jelaskan apa pengaruh terpenting dari penyelenggaraan KAA bagi perjuangan Indonesia merebut kembali Irian Barat ?



Lampiran 4



Konferensi-Meja Bundar



Konferensi ini diadakan tanggal 23 Agustus 1949 di kota Den Haag. Utusan Rl diketuai Perdana Menteri Moh. Hatta. Delegasi BFO dipimpin Sultan Hamid II, KMB berlangsung sarnpai tanggal 2 November 1949. Adapun hasil-hasilnya sebagai berikut. 1) 2) 3) 4) 5)



Belanda mengakui Republik lndonesia Serikat sebagai negara yang merdeka dan berdaulat Status Irian Barat.akan diselesaikan setahun kemudian setelah pengakuan kedaulatan Akan dibentuk Uni Indonesia Belanda berdasarkan kerja sama.sukarela, dan sederajat. RIS mengembalikan hak milik Belanda, memberikan hak konsesi dan izin baru untuk perusahaan-perysahaan Belanda. RIS harus membayar semua utang Delanda sejak tahun 1942.



MENGHUBUNGKAN HASIL KMB DENGAN BERKELANJUTAN KOFLIK INDONESIA – BELANDA KMB yang diadakan untuk menyelesaikan perikaian RI – Belanda, masih menyisakan persoalan yang berpotensi konflik diantara kedua pihak. Persoalan tersebut menyangkut masalah ekonomi dan Irian Barat. 1. Persoalan Ekonomi Salah satu isi perjanjian KMB adalah dikembalikannya modal, pemberian ijin, dan konsensi baru bagi perusahaan-perusahaan asing Belanda di Indonesia. KMB juga memperhatikan hak milik orang asing di Indonesia. Dinyatakan bahwa RIS harus memiliki hak-hak yang diberikan kepada orang asing menurut UU Hindia Belana dulu. Hak – hak tersebut dapat diperluas asalm tidak bertentangan dengan keputusan umum dan ekonomi RIS. Pengambil alihan dan nasionalisasi hanya boleh dilakukan dengan dasar UU dan dengan memberikan ganti rugi. Dalam hal ekonomi, Belanda memperoleh : Kebebasan yang amat luas dalam penyelenggaraan ekonomi di Indonesia Perusahaan – perusahaan bersama dipimpin oleh belanda Dengan demikian Belanda anyak mendapat keuntungan dan sebaliknya Indonesia mengalami keterantungan pada pihak Belanda dan anyak dirugikan. 2. Persoalan Irian Barat Dalam persetujuan KMB maalah Irian Barat akan dibicarakan satu tahun setelah penyerahan kedaulatan. Penyerahan kedaulatan dilakukan pada tanggal 27 – 12 – 1949, jadi paling lambat 27 – 12 – 1950 persoalan Irian Barat harus dirundingkan. Dalam pemerintahan Indonesia, sejak jaman RIS dan Demokrasi Liberal selalu mencantumkan program pembebasan Irian Barat. Untuk membebaskan Irian Barat tahapan yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Perundingan Bilateral dalam lingkup Unit Indonesia – Belanda b. Di bawa ke forum KAA 1955 c. Di bawa ke forum PBB d. Membatalkan Uni Indonesia – Belanda e. Membatalkan persetujuan KMB f. Membentuk propinsi Irian Barat g. Membentuk front nasional pembebasan Irian Barat h. Pemogokan buruh pada perusahaan Belanda i. Menghentikan kegiatan konsuler Belanda di Indonesia j. Menasionalisasi perusahaan Belanda k. Memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda



Perebutan kembali irian barat merupakan suatu tuntutan kostitusi, sesuai dengan cita-cita kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh karena itu segala upaya telah dilakukan dan didukung oleh semua kalangan baik politisi maupun militer. Oleh karena itu dalam rangka perjuangan pembebasan Irian Barat, Presiden Soekarno, pada tangal 19 Desember 1961, di depan rapat raksasa di Yogjakarta, mengeluarkan suatu komando untuk berkonfrontir secara militer dengan Belanda yang disebut Tri Komando Rakyat (Trikora). Isi TRIKORA, : 1. Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua buatan Belanda 2. Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat 3. Bersiaplah untuk mobilisasi Umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air Indonesia. Dengan di deklarisasikannya TRIKORA mulailah konfrontasi total terhadap Belanda di mulai. Langkah pertama yang dilakukan oleh presiden Soekarno mengeluarkan keputusan Presiden No. 1 tahun 1962 tetanggal 2 Januasi 1962 tentang pembentuka Komando MandalaPembebsan irian Barat di bahwah Komando Mayor Jederal Soeharto. Tindakan memutuskan hubungan diplomatik merupakan langkah terakhir sebelum dilancarkan konfrontasi, untuk menerima Irian Barat, PBB membentuk UNTEA dan berdasarkan persetujuan New York, pemerintah RI diwajibkan menyelenggarakan Pepera sebelum akhir tahun 1969. Pepera dilaksanakan bulan Juli – Agustus 1969, hasilnya menunjukkan bahwa Irian Barat tetap berada di dalam lingkungan negara kesatuan RI, dan hasilnya disetujui oleh PBB sehingga kedudukan dan status wilayah Irian Barat sebagai bagian wilayah RI sudah sah menurut hokum internasional (de Yure).