RPP Tenun Ke-1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Negeri 14 Bandung Bidang keahlian : Seni dan Industri Kreatif Program keahlian : Desain dan Produk Kreatif Kriya Kompetensi Keahlian : Kriya Kreatif Batik dan Tekstil Mata Pelajaran : Tenun Kelas : XI/3 Materi Pokok : Tenun Polos Dengan ATBM Alokasi Waktu : 225 menit / 1 x 5 jam pertemuan (@45 menit)



A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. B. Kompetensi Dasar 3.1 Memahami tenun polos dengan ATBM (KD 3.1 pada KI-3) 4.1 Mempresentasikan tenun polos dengan ATBM (KD 4.1 pada KI-4) C. Indikator 3.1.1 Menjelaskan pengertian tenun polos 3.1.2 Menjelaskan karakteristik tenun polos 3.1.3 Menyebutkan macam-macam alat tenun 4.1.1 Menyajikan hasil pencarian informasi mengenai tenun polos 4.1.2 Mempresentasikan tenun polos dan macam-macam alat tenun D. Tujuan Pembelajaran Setelah kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan strategi Cooperative Learning siswa mampu: 1. Menjelaskan pengertian tenun polos dengan benar 2. Menjelaskan karakteristik tenun polos dengan benar 3. Menjelaksan macam-macam alat tenun 4. Menyajikan hasil pencarian informasi mengenai tenun polos dengan teliti dan tanggung jawab 5. Mempresentasikan tenun polos dengan jelas



E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian tenun 2. Pengertian tenun polos 3. Karakteristik tenun polos 4. Macam-macam alat tenun F. Pendekatan, Model dan Metode Pendekatan : Saintifik Model : Discovery Learning Metode Pembelajaran : tanya jawab, ceramah, diskusi, penugasan G. Langkah-langkah Pembelajaran/Rancangan Pertemuan Kegiatan Pendahuluan



Kegiatan Inti



Deskripsi Kegiatan  Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam  Guru mempersilakan ketua kelas untuk memimpin do’a  Guru mengecek kehadiran peserta didik  Guru memberikan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan mengenai tenun  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai Mengamati  Guru meminta peserta didik untuk melihat tenun polos melalui tayangan video  Peserta didik mengamati video yang sedang ditayangkan Menanya  Guru menanya kepada peserta didik apa itu tenun polos dan alat apa yang bisa digunakan untuk menenun  Peserta didik berdiskusi perihal pertanyaan yang diajukan oleh guru Pengumpulan Informasi  Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil beranggotakan 5-6 orang dan diberikan tugas mengamati tenun polos  Guru menugaskan peserta didik membaca buku untuk mengidentifikasi karakteristik tenun polos dan alat yang bisa digunakan untuk menenun.  Peserta didik mencari informasi dari buku cetak maupun buku digital atau internet mengenai karakteristik tenun polos dan alat tenun Menalar/mengasosiasi  Peserta didik berdiskusi dengan anggota kelompoknya mengenai karakteristik tenun polos



Alokasi Waktu



10 menit



205 menit



Penutup



dan alat tenun  Guru meminta peserta didik untuk membuat bahan tayangan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka  Guru mengamati, membimbing dan menilai kegiatan peserta didik Mengkomunikasikan  Masing-masing peserta didik dalam kelompoknya mempresentasikan tulisan/laporan bahan tayangan tentang karakteristik tenun polos dan alat tenun.  Masing-masing kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka secara bergantian.  Guru menilai pengetahuan dan sikap peserta didik dalam kerja kelompok dan presentasi serta membimbing diskusi mereka.  Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini  Guru menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi untuk pertemuan selanjutnya  Guru menutup pembelajaran hari ini dengan do’a dan salam



10 menit



H. Penilaian Hasil Pembelajaran 1. Penilaian Sikap Instrumen pengamatan/observasi Instrumen sikap peduli terhadap lingkungan Nama : __________________ Kelas : __________________ a. Aktivitas peserta didik Peserta didik mengidentifikasi/mengamati kain tenun polos di sekolah/ sekitar rumah dan mencari referensi pendukungnya melalui berbagai sumber belajar seperti narasumber/ahli, internet ataupun buku di perpustakaan. b. Lembar Observasi SKOR Aspek-aspek yang dinilai No BT MT MB MK 1



Menggunakan pakaian kerja selama bekerja di bengkel/studio



1



2



3



4



2



Menjaga kebersihan tempat kerja



1



2



3



4



1



2



3



4



1



2



3



4



1



2



3



4



3 4 5



Menjaga kelestarian alam (tidak merusak alam lingkungan) Menggunakan waktu secara efektif (hadir dan pulang tepat waktu) Membereskan pekerjaan sesuai aturan (alat, bahan, hasil pekerjaan) NILAI (Modus )



c. Rubrik petunjuk Lingkarilah 1. bila aspek karakter belum terlihat (BT) 2. bila aspek karakter mulai terlihat (MT) 3. bila aspek karakter mulai berkembang (MB) 4. bila aspek karakter menjadi kebiasaan (MK) Skor maksimal: 5 x 4 = 20



Jumlah skor Nilai = -------------------x 10 Skor maksimal



2. Penilaian Pengetahuan Kompetensi Dasar



Indikator (IPK)



3.1. Memaham i tenun polos dengan ATBM



3.1.1 Menjelaskan pengertian tenun polos 3.1.2 Menjelaskan karakteristik tenun polos 3.1.3 Menyebutkan macam-macam alat tenun



Materi  tenun polos denga n ATBM  ATBM



Indikator Soal Peserta didik mampu: 1. Menjelaskan pengertian tenun polos dengan benar 2. Menjelaskan karakteristik tenun polos dengan benar 3. Menjelaskan macammacam alat tenun



N o S o al 1 2 3



Bent uk Tes Tes tertul is



Butir Soal Jelaskan pengertian tenun polos 2. Tuliskan karakteriski t tenun polos 3. Sebutkan macammacam alat tenun 1.



Kunci Jawaban : 1. Tenun polos: Tenunan polos merupakan corak tenun yang paling sederhana, yaitu masing-masing dengan sebuah benang lusi dan benang pakan naik turun bergantian dan saling menyilang. ATBM atau mesin yang digunakan untuk tenun polos dapat menggunakan semua mesin berapapun jumlah gun atau kamrannya. 2. Karakteristik tenun polos: a. Proses pengerjaan benang yang paling sederhana yaitu dengan konsep 1 benang pakan naik, dan 1 benang pakan turun. b. Pengulangan benang kearah horizontal (lebar kain) diulangi 2 kali sesudah 2 helai pakan, sedangkan pengulangan kearah vertikal (panjang kain) diulangi sesudah 2 helai lungsi. c. Jumlah silangan yang terdapat pada teknik tenun polos paling banyak jika dibandingkan dengan teknik lainnya. d. Teknik tenun polos menghasilkan kain tenun yang paling kuat diantara teknik lainnya karena letak benang yang lebih kokoh dan tidak mudah berubah tempat. e. Tenun polos lebih populer karena tenun polos dapat dikombinasikan dengan teknik tenun lainnya. f. Teknik tenun polos bisa diaplikasikan pada kain yang jarang dan tipis.



g. Gun yang digunakan pada teknik tenun polos minimal menggunakan 2 gun. h. Kelebihan dan kekurangan masing-masing bahan pembuatan model cetakan: 3. Macam-macam alat tenun: a. Gedogan b. ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) c. ATM (Alat Tenun Mesin) Rubrik Penskoran : No. Skor Kriteria penskoran Soal Maksimal Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai 1 4 Nilai 4 : jika Jawaban sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan 2 4 Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban 3 4 Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban TOTA 12 L (NP) Pedoman Penilaian : {Nilai perolehan KD pengetahuan (NP) : rerata dari nilai IPK (12)} x 100 = Na NP = Nilai perolehan KD Pengetahuan NA = Nilai akhir 3. Penilaian Keterampilan Kompetensi Dasar 4.1 Mempresentasika n tenun polos dengan ATBM



IPK



Materi



Indikator Soal



4.1.1 Menyajikan hasil pencarian informasi mengenai tenun polos 4.1.2 Mempresenta sikan tenun polos dan macammacam alat tenun



Mengkom unikasikan karakterist ik tenun polos dan alat tenun



1. Disediakan peralatan komunikasi dan jaringan internet, peserta didik dapat mencari informasi untuk membuat bahan tayangan 2. Bahan tayangan yang dibuat peserta didik memuat penjelasan tentang karakteristik tenun polos dan alat tenun 3. Disediakan peralatan presentasi, peserta didik dapat



Ben tuk Tes Penil aian Kine rja



Butir Soal 1. Buatlah bahan tayangan tentang karakteristik tenun polos dan alat tenun 2. Presentasika nlah hasil penyusunan bahan tayangan tentang karakteristik tenun polos dan alat tenun



mengkomunika sikan tentang karakteristik tenun polos dan alat tenun Rubrik Penilaian portofolio dan presentasi No 1.



Nilai



Unjuk Kerja



1



4



8



Pelaksanaan : a. Informasi yang dikumpulkan lengkap meliputi pengertian, contoh gambar b. Informasi yang dikumpulkan mampu diolah menjadi materi yang sistematis c. Hasil yang dibuat dipresentasikan dengan ringkas, padat dan jelas Nilai Optimum



3.



3



Persiapan : a. Peserta didik menyiapkan alat untuk mengumpulkan informasi tentang karakteristik tenun polos dan alat tenun b. Peserta didik mampu menggunakan alat untuk mengumpullkan informasi Nilai Optimum



2.



2



12



Penutup : Presentasi ditutup dengan bahasa yang santun Nilai Optimum



4



Pedoman Penilaian : JUMLAH SKOR PEROLEHAN RUMUS NILAI = _______________________________________ X 100 = NA JUMLAH SKOR OPTIMUM (12) I. Alat, Bahan, Media dan Sumber Belajar Alat dan Bahan : Proyektor, papan tulis dan spidol Media : Video dan Produk tenun polos Sumber Belajar : Buku Sumber Kriya Tekstil Jilid 3 Untuk SMK, Internet (sumber: https://griyatenun.com/blog/mengenal-lebih-dekat-teknik-teknik-dasar-dalam-menenunkain-tenun & http://griyatenun.com/blog/mengenal-lebih-dekat-macam-macam-alat-tenun)



Mengetahui : Guru Mata Pelajaran,



Bandung, Oktober 2019 Praktikan,



Drs. Anang Bisawarno NIP 19640724 199403 1 004



Nur Dewi Hadiyanti NIM 1607910



Lampiran 1. Materi A. Pengertian Tenun Tenun merupakan teknik dalam pembuatan kain yang dibuat dengan azas (prinsip) yang sederhana yaitu dengan menggabungkan benang secara memanjang dan melintang. Dengan kata lain bersilangnya antara benang lusi dan pakan secara bergantian. B. Tenun Polos Tenunan polos merupakan corak tenun yang paling sederhana, yaitu masingmasing dengan sebuah benang lusi dan benang pakan naik turun bergantian dan saling menyilang. ATBM atau mesin yang digunakan untuk tenun polos dapat menggunakan semua mesin berapapun jumlah gun atau kamrannya.



Gb. 1 Tenunan polos (Sumber: Mary E. Black, 1980: 39) C. Karakteristik Tenun Polos Berikut ini adalah karakteristik teknik tenun polos : 1. Proses pengerjaan benang yang paling sederhana yaitu dengan konsep 1 benang pakan naik, dan 1 benang pakan turun. 2. Pengulangan benang kearah horizontal (lebar kain) diulangi 2 kali sesudah 2 helai pakan, sedangkan pengulangan kearah vertikal (panjang kain) diulangi sesudah 2 helai lungsi. 3. Jumlah silangan yang terdapat pada teknik tenun polos paling banyak jika dibandingkan dengan teknik lainnya. 4. Teknik tenun polos menghasilkan kain tenun yang paling kuat diantara teknik lainnya karena letak benang yang lebih kokoh dan tidak mudah berubah tempat. 5. Tenun polos lebih populer karena tenun polos dapat dikombinasikan dengan teknik tenun lainnya. 6. Teknik tenun polos bisa diaplikasikan pada kain yang jarang dan tipis. 7. Gun yang digunakan pada teknik tenun polos minimal menggunakan 2 gun. (Sumber : https://griyatenun.com/blog/mengenal-lebih-dekat-teknik-teknikdasar-dalam-menenun-kain-tenun) D. Macam-macam Alat Tenun Untuk menjalin benang-benang menjadi sehelai kain tenun yang indah dan benilai seni yang tinggi, digunakan alat tenun. Ada tiga macam alat tenun yang umum digunakan di Indonesia, yaitu:



1. Alat tenun tradisional (Gedogan) Alat tenun tradisional adalah alat tenun yang sangat umum digunakan di berbagai daearah. Alat tenun tradisional ini disinyalir sudah ada dan digunakan untu menenun sejak zaman prasejarah. Hal ini terbukti dengan ditemukannya benda prasejarah dan relief yang menggambarkan alat tenun yang masih sangat sederhana. Alat tenun tradisional (gedogan) terbuat dari bambu dan kayu, yang fungsinya hanya untuk mengaitkan benang lungsi saja. Terdapat dua ujung bilah kayu dan bambu pada alat ini. Ujuang pertama dikaitkan pada tiang atau pondasi rumah, sedangkan ujung satunya diikat pada badan penenun. Pada saat menenun, posisi penenun duduk dilantai kemudian mulailah penenun menenun dengan meletakan benang lungsi dan pakan secara bergantian. Menenun dengan menggunakan alat tenun tradisional atau gedogan tidak hanya menghasilkan sehelai kain tenun yang indah tetapi juga menghasilkan kain tenun yang berkualitas tinggi karena dikerjakan dengan sangat cermat dan teliti sehingga memakan waktu yang lama. Dibutuhkan waktu hingga berbulan-bulan untuk menghasilkan sehelai kain tenun yang indah. Tak heran jika kain tenun ini mempunyai nilai jual yang sangat fantastis. Tetapi jangan khawatir, harga mahal terbayar dengan kualitas kain dan keindahan kain tenun yang didapat.



Gb.2 Gedogan 2. Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Seiring dengan perkembangan budaya, manusia berusaha untuk mencari cara agar dapat membuat kain tenun dengan waktu yang lebih cepat dan mudah. Maka dibuatlah Alat tenun bukan mesin atau yang lebih dikenal dengan istilah ATBM. Pada prinsipnya cara kerja ATBM ini hampir sama dengan Gedogan yaitu penenun menenun dengan posisi duduk. ATBM merupakan alat yang terbuat dari kayu yang dipasangi beberapa perlengkapan sehingga menjadi satu kesatuan unit. ATBM terdiri dari beberapa alat yang mempunyai funsgi yang berbeda, yaitu: a. Boom Lungsi yang digunakan untuk menggulung benang lungsi; b. Boom kain digunakan untuk menggulung kain yang sudah ditenun; c. Guun digunakan untuk mengendalikan dan menggerakkan benang lungsi agar sekoci dapat masuk di sela-sela benang lungsi; d. Injakan guun digunakan untuk mengatur guun; e. Sisir digunakan untuk mengatur kerapatan benang lungsi;



f.



Pemberat gulungan benang lungsi digunakan untuk menjaga kekencangan benang agar tetap stabil. ATBM digerakkan secara manual dengan menggunakan kaki dan tangan. Cara kerja ATBM adalah penenun duduk dikursi dengan kaki mengayun pedal dan tangan menarik pengungkit. Gerakan kaki berfungsi untuk mengatur naik turunnya benang lungsi pada waktu keluar masuk benang pakan. Menenun menggunakan ATBM lebih mudah jika dibandingkan dengan menenun menggunakan gedogan, walaupun waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sehelai kain tidak jauh berbeda. Tentu saja kualitas kain yang dihasilkan dari ATBM lebih rendah jika dibandingkan dengan kain tenun dari alat gedogan, hal ini terjadi karena apabila ada benang yang putus maka akan tampak pada kain yang dihasilkan. Permukaan kain akan tampak lebih kasar karena sambungan dari benang yang putus. selain itu untuk mengoperasikan alat ini membutuhkan tenanga yang cukup besar, sehingga agak menyulitkan penenun wanita yang sudah berusia lanjut.



Gb.3 Alat Tenun Bukan Mesin 3. Alat Tenun Mesin (ATM) Karena banyaknya permintaan pasar akan kain tenun sementara proses pengerjaan kain tenun yang memakan waktu yang sangat lama tidak memungkin untuk memenuhi permintaan pasar, membuat penenun harus melakukan inovasi agar mampu memproduksi kain tenun dalam waktu yang lebih singkat. Pengerajin pun mulai beralih menenun dengan menggunakan alat tenu mesin atau yang dikenal dengan ATM. Alat tenun mesin ini dilengkapi dengan motor penggerak sehingga untuk menghasilkan sehelai kain tenun, proses pengerjaanya sepenuhnya dikerjakan oleh mesin. Tentu saja produktivitas kain tenun meningkat dan pengerjaan kain tenun menjadi lebih singkat. Sehingga permintaan masyarakat akan kain tenun dapat terpenuhi. Tetapi tidak berarti alat tenun mesin ini tidak mempunyai kekurangan. Kain tenun yang dihasilkan dari alat tenun mesin tidak dapat menyamai kualitas kain tenun yang dihasilkan baik dari alat tenun tradisional maupun dari alat tenun bukan mesin (ATBM). Meskipun kualitas kain lebih rendah tetapi harga jual kain tenun yang dihasilkan oleh alat tenun mesin lebih murah. Hal ini tentu saja membahayakan eksistensi penenun tradisional. Walaupun kualitas kain yang mereka hasilkan jauh lebih baik tetapi mereka tidak mampu bersaing dengan pengerajin yang menggunakan alat tenun mesin. Meskipun hasil tenunan dari ketiga jenis alat ini berbeda, tetapi masyarakat tidak bisa membedakan karena corak, motif dan warna yang dihasilkan sama.



Selain membahayakan pengerajin tenun tradisional, kain tenun yang dihasilkan dari alat tenun mesin juga dapat merugikan masyarakat karena mereka tidak bisa membedakan mana kain tenun yang dibuat dengan alat tradisional dan kain tenun yang dibuat oleh alat tenun mesin. Salah satu tips untuk dapat membedakan kain tenun hasil dari alat tradisioanal dan kain tenun dari alat tenun mesin adalah dengan membandingkan tekstur dan kerapatan benang. Kain yang dihasilkan oleh alat tenun mesin memiliki tekstur atau kerapatan benang yang sama persis karena kestabilan tenaga mesin. Sedangkan kain tenun yang dibuat secara manual tanpa mesin tekstur kain dan kerapatannya tidak sama persis karena dipengaruhi oleh tenaga manusia. Memang penggunanaan alat tenun mesin mempunyai dampak positif dan negatif. Dampak postif nya adalah kain tenun dapat dinikmati oleh berbagai kalangan masyarakat karena harga yang ditawarkan terjangkau oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal ini membuat posisi kain tenun sejajar dengan kain tradisional lainnya. Tetapi alat tenun mesin juga berpotensi mematikan keberadaan penenun tradisional yang notabene membantu melestarikan warisan budaya. Saat ini semakin sedikitnya penenun tradisional merupakan salah satu hambatan perkembangan kain tenun di Indonesia, selain kurangnya minat generasi muda untuk membudayakan menenun dengan cara tradisional.



Gb.4 Alat Tenun Mesin (sumber : http://griyatenun.com/blog/mengenal-lebih-dekat-macam-macam-alattenun)