Salma Wati - LK 2.2 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA : SALMA WATI NO UKG : 2018003617486 KATEGORI/TAHUN : 2/2022 SEKOLAH ASAL : SMKS NUSANTARA MANDIRI BONTANG LPTK : UNIVERSITAS MULAWARMAN



LK. 2.2 Menentukan Solusi Aksi 1



Aksi 2



Aksi 3



Materi



Descriptive teks



Recount text



Model



PBL



PBL



PJBL



Discovery learning



Presentasi



Historical place



Personal recount



Manual



Kinds of announcement in different places



Project



Short descriptive text with choose the topic based on picture that have given



Make a short personal recount.



Make a procedure text



Procedure text



Aksi 4 announcement



No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan 1. Peserta didik mengalami Hasil dari diskusi dan wawancara dengan kesulitan dalam penguasaan pakar dan rekan sejawat didapatkan hasil kosakata bahasa inggris solusi yang relevan untuk pembelajaran kosakata yaitu: 1. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik . a. Metode pembelajaran: 2. Guru memilih model – Diskusi, pembelajaran yang – tanya jawab, inivotif dan berpusat – presentasi pada peserta didik b. Model pembelajaran: PBL c. Media pembelajaran: 3. Guru memasukkan - video unsur diskusi dan https://www.youtube.com/watch? tanya jawab v=Z2ZL1E_xUGY - PPT - gambar. - Materi pembelajaran: Descriptive text d. Skill - reading - writing - listening A. Sintaks problem based learning (PBL) Arends (2008) yang terdiri beberapa tahapan: 1. Pertama, guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik dalam terlibat mengatasi masalah



Analisis penentuan solusi Analisis penentuan solusi untuk masalah kesulitan peserta didik dalam penguasaan kosakata yaitu: - Guru memilih model pembelajaran problem based learning (PjBL). Karena dengan metode ini peserta didik diharapkan tidak bosan selama pembelajaran, bisa lebih mengingat kosakata yang meraka pelajari dalam waktu yang lama, dan aktif dalam pembelajaran. - Guru memilh media video dan power point (PPT) maka diharapkan peserta didik lebih mudah untuk memahami materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari pembelajaran tersebut. - Guru menggunakan metode diskusi dipilih agar peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan mampu bekerjasama dengan temannya.



Analisis alternatif solusi Kajian literatur: 1. Budianta, (1992) dalam Munirah, & Hardian. (2016). mengemukakan bahwa dalam mengembangkan kosakata, seorang penulisdapat menempuh berbagai cara antara lain; menyelidiki perbendaharaan kata melalui band-recorder, (b) memperhatikan perbendaharaan kata yang didapat oleh orang lain, (c) membaca buku-buku yang bermutu, guna memperoleh kosakata yang ilmiah, (d) mendengarkan pidato dan para ahli atau orang-orang terkenal, (e) melatih penggunaan katakata sinonim, dan (f) mempertinggi frekuensi berbicara atau menulis. Pembelajaran kosakata diajarkan dalam konteks wacana, dipadukan dengan kegiatan pembelajaran seperti percakapan, membaca, menulis.Upaya memperkaya kosakata perlu dilakukan Tahapan pembelajaran: secara terus menerus melalui surat kabar, Fase 1: Orientasi Masalah majalah, pidato-pidato, dan sebagainya. - Guru bertanya ke siswa, “have you ever Untuk dapat memperoleh hasil went to the tourism place or historical pembelajaran kosakata yang optimal, place ?” guru perlu membekali siswa dengan - Guru menampilkan topik masalah berupa kata-kata yang berkaitan dengan bidang pertanyaan menggunakan media PPT tertentu. - Guru menayangkan vidio pembelajaran sebagai media untuk mengajak peserta 2. Pratiwi (2018) mengatakan didik menemukan materi yang akan beberapa kelemahan yang dapat mereka pelajari. mempengaruhi penguasaan kosakata Bahasa Inggris siswa.



2. Kedua, guru membantu peserta didik untuk mengorganisasi tugas terkait dengan permasalahan. 3. Ketiga, guru membantu peserta didik dalam mencari informasi dari permasalahan. 4. Keempat, guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan mempresentasikan hasil. 5. Kelima, guru membantu peserta didik untuk mencari solusi yang tepat.



-



Guru menampilkan PPT menarik terkait contoh teks deskriptif. Fase 2: Pengaturan Pembelajaran - Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok terdiri dari 6-5 peserta didik - Peserta didik mendiskusikan informasi yang mereka peroleh dari penonton video yang telah ditayangkan - Guru memberikan contoh teks deskriptif sederhana yang akan mereka analisis (teks organisation, language feature, social function, definition and purpose)



B. Tahapan PJBL dikembangkan, The George Lucas (Education Foundation). Fase 3: Investigasi Individu/ Kelompok - Guru mengarahkan peserta didik untuk Sintaks PJBL adalah sebagai berikut aktif dalam diskusi. - Guru mengecek dan memantau sejauh 1. Penentuan pertanyaan mendasar mana proses penugasan yang mereka (start with essential question) kerjakan Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan - Peserta didik bersama kelompoknya esensial, yaitu pertanyaan yang dapat berdiskusi menyelesaikan tugas memberi penugasan siswa dalam melakukan permasalahan yang sudah ditampilkan suatu aktivitas. oleh guru dalam LKPD 2. Menyusun perencanaan proyek (design project) - Fase 4: Pengembangan Dan Pengkajian Perencanaan dilakukan secara kolaboratif Hasil Karya antara guru dan siswa. Dengan begitu, - Masing-masing. grup mempresentasikan diharapkan siswa akan mempunyai rasa hasil analisa mereka terhadap text “memiliki” atas proyek tersebut. deskriptif yang mereka dapatkan 3. Menyusun jadwal (create schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun Fase 5: Analisis Dan Evaluasi Proses jadwal kegiatan dalam menyelesaikan Pemecahan Masalah proyek. - setelah semua kelompok maju guru 4. Memantau siswa dan kemajuan memberikan kesimpulan dan menjelaskan proyek (monitoring the students and apa yang telah mereka kerjakan. progress of project)



Kelemahan tersebut seperti: 1) pembelajaran berlangsung monoton dari awal hingga akhir pelajaran, 2) siswa terlihat tidak antusias mengikuti pelajaran, 3) kurangnya interaksi antar siswa selama pembelajaran berlangsung, dan 4) pelaksanaan pembelajaran masih menitikberatkan pada aktivitas guru (teacher centered). Hal-hal tersebut nantinya pasti akan berdampak pada kemampuan anak dalam penguasaan Bahasa Inggris secara keseluruhan. Padahal, agar penyerapan siswa terhadap materi pelajaran berlangsung dengan lebih optimal, sudah sepantasnya seorang pendidik mengembangkan pembelajaran yang menarik di kelas dengan siswa sebagai pusat aktivitas pembelajaran (student centered). Pengembangan pembelajaran pun tentunya tetap memperhatikan karakteristik yang dimiliki siswa. 3. Dewati (2020) mengatakan bahwa, penguasaan kosakata merupakan hal yang paling mendasar yang harus dikuasai siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris yang merupakan bahasa kedua bagi seluruh siswa dan masyarakat Indonesia. Menurut Fitriyani (2017) dalam Dewati (2020) mengatakan bahwa kosakata adalah 1) komponen bahasa yang memuat



Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. 5. Penilaian hasil (assess the outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya. 2.



Peserta didik mengalami kesulitan dalam menulis teks berbahasa inggris.: 1. Guru menggunakan pembelajaran sudent centered dengan memilih model pembelajaran inovatif sesuai dengan materi yang diajarkan. 2. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik 3. Guru mengarahkan agar peserta didik mampu dalam menulis recount text



-



Secara kelompok guru membagikan gambar tentang historical place yang akan mereka kembangkan menjadi tdescriptive teks yang ada dalam LKPD yang disediakan oleh guru.(memberikan clue atau phrase/ verb dan kerangka penulisan teks descriptive)



secara informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa, 2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis atau suatu bahasa,dan 3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis.



Hasil dari diskusi dan wawancara dengan Analisis penentuan solusi untuk masalah 1.1 Guru sebagai fasilitator bagi peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat pakar dan rekan sejawat didapatkan hasil kesulitan peserta didik dalam menulis teks tercapai dengan baik, maka guru bisa solusi yang relevan untuk masalah kesulitan berbahasa inggris yaitu: menggunakan model pembelajaran yang peserta didik dalam menulis teks berbahasa - Guru memilih model pembelajaran sesuai dengan proses pembelajaran inggris: problem based learning (PBL). Karena menulis teks bahasa inggris. a. Metode pembelajaran: Diskusi, dengan metode ini peserta didik presentasi diharapkan mampu untuk menulis teks 1.2 Guru yang melakukan proses b. Model pembelajaran: PBL berbahasa inggris. pembelajaran didalam kelas yang sama c. Media pembelajaran: Vidio - Guru memilh media video dan power dapat saling berbagai informasi tentang https://www.youtube.com/watch?v=X point (PPT) maka diharapkan peserta penggunaan model yang menarik dan 0Bcrgtu3hk., PPT inovatif yang mampu membuat peserta didik lebih mudah untuk memahami didik ikut terlibat dalam pembelajaran d. Materi: Recount Teks materi dan tujuan pembelajaran yang sehingga peserta didik dapat mengatasi e. Skill: reading, writing ingin dicapai dari pembelajaran tersebut. kesulitan mereka dalam penulisan teks - Guru menggunakan metode diskusi berbahasa inggris. A. Sintaks problem based dipilih agar peserta didik terlibat aktif learning (PBL) dalam pembelajaran dan mampu 1.3 Guru dapat bertanya dengan rekan 1. Penyajian masalah bekerjasama dengan temannya. sejawat yang berasal dari sekolah yang 2. Mengorganisasikan siswa untuk berbeda untuk memberikan masukan belajar Tahapan kegiatan: sesuai dengan masalah yang dialami 3. Membimbing penyelidikan kelompok PBL oleh peserta didik. Inovasi model yang 4. Menyajikan hasil karya - FASE 1: Penyajian masalah dipergunakan rekan sejawat disekolah 5. Evaluasi pemecahan masalah - Guru memberi pertanyaan mendasar yang lain mungkin dapat menjadi solusi berkaitan dengan recount teks terhadap masalah yang sama yang kita



B. Tahapan PJBL dikembangkan, The George Lucas (Education Foundation). Sintaks PJBL adalah sebagai berikut 1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. 2. Menyusun perencanaan proyek (design project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan begitu, diharapkan siswa akan mempunyai rasa “memiliki” atas proyek tersebut. 3. Menyusun jadwal (create schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. 4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project) Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. 5. Penilaian hasil (assess the outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.



-



-



hadapi dikelas tentang kesulitan menulis “ have you ever written a diary?” or did teks bahasa inggris peserta didik you have an unforgetable experience? Guru menampilkan topik masalah berupa pertanyaan menggunakan media PPT Kajian literatur: (time secquence, teks organisation, 1. Prihatmi (2017) Menulis (writing) language feature, social function, merupakan salah satu dari empat definition and purpose) keterampilan utama dalam pembelajaran Bahasa Inggris yang termasuk kategori



Guru menyiapkan worksheet yang akan productive skill yakni kemampuan menuntun peserta didik memperoleh memproduksi bahasa. informasi dari vidio yang akan 2. Heaton (1988) dalam Palupi & Darmahusni (2017 ) menyatakan ditayangkan kompleksitas dalam menulis bukan - Guru menayangkan video yang berkaitan hanya persoalan tata bahasa tetapi lebih dengan contoh recount text pada kemampuan siswa dalam Fase 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar penguasaan konseptual atau ide dalam - Guru membagi peserta didik menjadi 5 tulisan agar tulisan tersebut menjadi kelompok yang terdiri dari 5-6 peserta bernar. Kompleksitas dalam menulis didik dalam satu kelompok. juga dipicu adanya keterlibatan - Guru memberikan contoh text recount keterampilan berbahasa lainnya yang yang akan mereka amati untuk bersifat reseptif, seperti membaca dan memecahkan masalah yang diberikan menyimak dalam proses aktivitas menulis. Fase 3: Membimbing penyelidikan kelompok - Guru membimbing peserta didik 3. Writing adalah kegiatan paling kompleks menentukan masalah yang akan dicari untuk dikuasai Deporter(2000) dan jawaban atau penyelesaiannya (time Zemach & Rumisek (2006) dalam secquence, teks organisation, language Wahyuni & Etfita (2018) feature, social function, definition and mengemukakan proses menulis terdiri purpose) atas persiapan, draf kasar, berbagi, - Peserta didik bersama kelompoknya memperbaiki, penyuntingan, penulisan berdiskusi menyelesaikan tugas kembali, dan evaluasi. Proses ini permasalahan yang sudah ditampilkan dilakukan sebagai langkah dalam oleh guru dalam LKPD menghasilkan tulisan yang baik dari segi isi dan komponen menulis lainnya. Fase 4: Menyajikan hasil karya Oleh karena itu, model pembelajaran - Guru memberikan waktu kepada masingharus tepat dan tidak monoton di masing kelompok untuk dalam kelas saja. Model pembelajaran juga harus bisa memfasilitasi dan



mendukung siswa dalam mempelajari sebuah bahasa khususnya menulis di mana mengedepankan kemudahan untuk bisa mempelajarinya.



mempresentasikan hasil dari diskusi mereka. - Kelompok yang belum tampil untuk presentasi dapat mengajukan pertanyaan atau mengkoseksi pekerjaan temannya Fase 5: Evaluasi pemecahan masalah -



4. Palupi & Dasrmahusni (2017) Keterampilan menulis yang dianggap sulit oleh sebagian peserta didik harus Guru menyimpulkan dan mengevaluasi diisesuaikan dengan kemampuan siswa. terhadap solusi dari masalah yang telah Penyesuaiantersebut meliputi seluruh mereka temukan komponen kegiatan pembelajaran, Untuk mengetahui tercapainya tujuan seperti tujuan, metode, materi, pembelajaran peserta didik secara media, stratagi, maupun pendekatan individual diminta untuk menulis recount pembelajaran. Teknik penyesuaian atau teks tentang personal eksperience mereka adaptasi dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. pada LKPD yanag telah disediakan



Diakhir pembelajaran -



-



Guru mengajak peserta didik melakukan Refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran



5.



Ramadhan. S, dkk. (2020). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran dapat digunakan sebagai bahan ajar tambahan untuk pembelajaran bahasa. Modul pembelajaran dapat dikembangkan oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan memahami desain modul pembelajaran yang telah dijelaskan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi yang baik bagi guru mata pelajaran, peneliti selanjutnya, dan komunitas pendidikan, untuk dapat merancang sendiri modul pembelajaran yang dibutuhkan untuk kegiatan pembelajaran. Khususnya modul pembelajaran berbasis Project Based Learning (PjBL) baik untuk pembelajaran menulis teks naratif, maupun teks lainnya dalam pembelajaran bahasa. Desain modul yang dijelaskan hanya model, dan dapat



disesuaikan dengan kebutuhan perancang modul selanjutnya.



Daftar pustaka: Prihatmi, N. (2017). English Academic Writing Bagi Mahasiswa Di Institut Teknologi Nasional Malang: Hambatan Dan Solusi. Seminar Nasional Inovasi Dan AplikasiTeknologi Di Industri 2017 ISSN 2085-4218 ITN Malang, 4 Pebruari 2017



Palupi & Darmahusni (2017 ). Pembelajaran Menulis Deskriptif Bahasa Inggris di Kelas X Pada Siswa Lamban Belajar. Bahtera: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, Volume 16 Nomor 2juli 2017. Http://Journal.Unj.Ac.Id/Unj/Index.Php/Ba htera/ Issn : 0853-2710 Wahyuni & Etfita.(2018). Pengaruh Blended Learning Model dan Sikap Berbahasa Terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris Siswa Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Pekanbaru. Jurnal Pendidikan, Bahasa dan Sastra, Volume 6, Nomor 2,Desember 2018. DOI: https://doi.org/10.25299/geram.2018. vol6(2).1910 Ramadhan. S, dkk. (2020). Design of Learning Modules Writing Narrative Text Based on Project Based Learning (PjBL) by Using Mobile Devices. IOP Conf. Series: Journal of Physics: Conf. Series 1471 (2020)



012029 IOP Publishing. doi:10.1088/17426596/1471/1/012029. Safitri, M. (2019). Pengaruh model pembelajaran project based learning dan problem based learning untuk meningkatkan berpikir kreatif matematis siswa (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung). Wawancara - Rekan sejawat/guru bahasa inggirs: 1. Guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang termasuk motode pembelajaran lain selain hanya berceramah atau teacher centered. Guru bisa menggunakan metode diskusi. 2.



Guru menggunakan media yang sesuai dengan materi pembelajaran disamping menggunakan buku dan papan tulis (menampilkan contoh teks menggunakan PPT, atau gambar yang menarik). Agar peserta didik bisa lebih cepat memahami bagaimana cara menulis teks bahasa inggris yang benar.



- Waka kurikulum: 1. Dalam pembelajaran bahasa inggris guru harus terlebih dahulu mengajarkan banyak kosakata. 2. Guru bisa meminta (sesama peserta didik) untuk mengajari temannya yang belum paham dengan materi atau tugas yang diberikan. 3. Guru harus dapat menguasai kelas dengan mengenal karakteristis peserta didik.



4. Gunakan LCD proyektor 5. Guru harus menggunakan metode pengajaran yang bervariasi dalam menyampaikan materi tentang texttext bahasa inggris, misalnya hanya menjelaskan tanpa menunjukkan contoh yang menarik seperti untuk procedure text bisa memakai metode demonstrasi sederhana didepan kelas.



3. Peserta didik mengalami kesulitan saat pengucapan kata/ berbicara menggunakan bahasa inggris. 1. Guru menggunakan pembelajaran sudent centered dengan memilih model pembelajaran inovatif sesuai dengan materi yang diajarkan. 2. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik



Hasil dari diskusi dan wawancara dengan Analisis penentuan solusi untuk masalah pakar dan rekan sejawat didapatkan hasil kesulitan peserta didik untuk berbicara solusi yang relevan untuk masalah kesulitan menggunakan bahasa inggris yaitu: peserta didik saat pengucapan kata/ berbicara - Guru memilih model pembelajaran menggunakan bahasa inggris. problem based learning (PjBL). Karena a. Metode pembelajaran: Diskusi dengan metode ini peserta didik b. Model pembelajaran: PjBL diharapkan mampu untuk menulis teks c. Media pembelajaran: berbahasa inggris. - Vidio - Guru memilh media video dan power https://www.youtube.com/watch?v=X point (PPT) maka diharapkan peserta 0Bcrgtu3hk., Buku, PPT, gambar didik lebih mudah untuk memahami d. Materi: Procedure Teks materi dan tujuan pembelajaran yang e. Skill: speaking and writing ingin dicapai dari pembelajaran tersebut. - Guru menggunakan metode diskusi dipilih agar peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan mampu 1. Tahapan PJBL dikembangkan, The bekerjasama dengan temannya. George Lucas (Education Foundation). Tahap kegiatan: Sintaks PJBL adalah sebagai berikut 1. FASE 1: Penentuan pertanyaan 1. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas.



-



mendasar (start with essential question) Guru menanyakan “ have you ever made something such as make a fried noodle?” Guru menampilkan pertanyaan yang akan mereka jawab setelah melihat tayangan vidio yang akan ditampilkan



dalam hal ini guru perlu meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan media pembelajan dengan mengikuti workshop atau pelatihan tentang media pembelajaran yang inovatif dan menarik agar pembelajaran bisa lebih menarik dan peserta didik bisa lebih aktif dalam pembelajaran. Guru (mahasiswa) pernah mengikuti pelatihan TIK pembutan media pembelajaran (kine master) 1.2 dalam hal ini guru dapat memanfaatkan media sosial seperti vidio di youtube atau tiktok sebagai media yang dapat dengan mudah peserta didik akses untuk berlatih cara pengucapan yang benar atau barbicara yang baik dan benar. 1.3 guru dalam hal ini saling berbagi informasi mengenai media pembelajaran yang tepat untuk melatih peserta didik agar mampu menggunakan bahasa inggris untuk berbicara atau mengucapkan kata dengan baik dan benar.



2. Menyusun perencanaan proyek (design project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan begitu, diharapkan siswa akan mempunyai rasa “memiliki” atas proyek tersebut. 3. Menyusun jadwal (create schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. 4. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project) Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. 5. Penilaian hasil (assess the outcome) Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.



-



Guru menayangkan vidio pembelajaran sebagai media untuk mengajak peserta didik melihat contoh dan menangkap informasi penting dari video tentang materi yang akan mereka pelajari.



2.



FASE 2: Menyusun perencanaan proyek (design project) Guru membagi peserta didik menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 peserta didik dalam satu kelompok. Guru menampilkan gambar menggunakan PPT yang berkaitan dengan procedur teks Guru membagikan LKPD prosedur teks kepada setiap kelompok (beberapa pertanyaan terkait dengan video, jumbled picture and sentences) yang akan mereka diskusikan dan jawab secara bersamasama Guru memberikan beberapa topic terkait dengan procedure teks yang akan dipilih oleh masing-masing kelompok dan dipresentasikan. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat worksheet yang berisi langkahlangkah yang akan mereka lakukan terkait dengan topik yang diberikan.



-



-



A. Ada



pun langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning: 1)Pemberian rangsangan (stimulation) 2)Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement) 3)Pengumpulan data (data collection) 4)Pengolahan data (data processing) 5)Pembuktian (verification) 6)Menarik simpulan/generalisasi (generalization)



3.



-



FASE 3: Menyusun jadwal (create schedule) Guru dan peserta didik menyepakati waktu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.



Kajian literatur: 1. Hamsiah (2018). Mengatakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara banyak alternatif yang dapat dipergunakan seperti penggunaan media gambar. Cara lain dapat pula dipergunakan, seperti pemberian skema. Skema dimaksudkan adalah pokok-pokok yang akan dibicarakan itu diskemakan dalam penggunaan pemetaan konsep. Cara lain yang dapat dipergunakan guru adalah dengan menggunakan sebuah a fun game yang disebut dengan “See and Say Talking Game”. Langkahlangkah yang dapat dilakukan melalui cara sebagai berikut: 1. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri atas 3-4 orang. 2. Guru membagikan cerita singkat yang dapat dibaca dalam waktu paling lama 5 menit. 3. Siswa mengutarakan cerita di dalam kelompok secara bergantian. Semua siswa harus mendapat giliran berbicara dan lainnya menyimak cerita temannya. 4. Wakil dari masing-masing kelompok mengutarakan cerita di depan kelas. 5. Guru dan siswa mendiskusikan cerita yang didengar. 2. Siregar, dkk (2021) mengatakan bahwa, pembelajaran Speaking yang dilaksanakan masih didominasi oleh media pembelajaran berupa buku teks sehingga kurang menghasilkan aktivitas siswa yang baik. Banyak siswa mengalami kebosanan dalam belajar Bahasa Inggris sebagian



Sumber: http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/rea d-news/mengenal-model-pembelajarandiscovery-learning



4.



-



-



-



5.



-



-



-



FASE 4: Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project) Guru memantau kegiatan diskusi setiap kelompok dan memberikan arahan terhadap kesulitan yang mereka alami selama mengerjakan project tersebut. Guru memberikan waktu kepada masingmasing kelompok untuk mempresentasikan hasil dari diskusi mereka Kelompok yang belum tampil untuk presentasi dapat mengajukan pertanyaan atau mengkoserksi pekerjaan temannya FASE 5: Penilaian hasil (assess the outcome) Guru memberikan beberapa soal terkait dengan materi procedure teks yang telah dipelajari dan akan diselesaikan secara mandiri. Guru memberikan project untuk membuat procedure teks tentang langkah-langkah kegiatan yang mereka lakukan selama magang. Guru memberikan feedback atau kesimpulan tentang presentasi yang mereka lakukan dan tambahan pemahaman yang belum mereka temukan.



besar disebabkan oleh faktor didaktik, termasuk pembelajaran yang berpusat pada buku teks. Dengan kurangnya media pembelajran yang tepat maka hal ini berdampak terhadap hasil belajar yang secara umum kurang memuaskan, sehingga perlu dirancang sebuah media pembelajaran yang menarik dan interaktif untuk meningkatkan kemampuan speaking siswa. 3. Ananda, & Fadhilaturrahmi, (2018) dalam Meutia (2020) menjelaskan bahwa sebagian besar pembelajar bahasa kedua memiliki harapan tertentu tentang bagaimana guru mengelola kelas dan jenis kegiatan apa yang akan dilakukan di kelas. Siswa akan termotivasi dengan melakukan pengelolaan kelas yang baik dan memberikan kegiatan interaktif. Selain itu, peran guru juga untuk memfasilitasi dan memotivasi siswa agar lebih interaktif di dalam kelas. Di sisi lain, pembelajaran dalam kelompok dapat mendorong siswa untuk lebih aktif, misalnya berbagi informasi tentang akhir pecan keluarga, dan lain sebagainya. Kiron (Kirom, 2017) menyatakan bahwa ruang kelas yang efektif bergantung pada bagaimana guru merancang tugas, mengatur kerja kelompok dan bagaimana guru berinteraksi dengan siswa. Dalam hal ini, terlihat jelas bahwa interaksi siswa sangat bergantung pada aktivitas kelas. Kegiatan kelas ini mungkin



secara otomatis memotivasi siswa dalam belajar berbicara. 4. Handayani (2019) dalam penelitiannya menemukan bahwa, metode PBL menunjukan bahwa ada pengaruh metode PBL terhadap peningkatan kemampuan berbicara bahasa Inggris mahasiswa PBI semester tiga STKIP Bina Mutiara Sukabumi,Dari uji statistik hasil nilai yang ditunjukan nilai mean yang dihasilkan dari test sebelum diberikan perlakuan lebih kecil dibandingkan dengan nilai setelah diberikan perlakuan.



Daftar pustaka: Meutia, C. I., Wiandari, F., & Husaini, A. H. (2020). Problematika Non-Linguistik Siswa Dalam Berbicara Bahasa Inggris. JURNAL PENA EDUKASI, 7(2), 81 Hamsia, W. (2018). Strategi metakognitif untuk keterampilan berbicara Bahasa Inggris. ELSE (Elementary School Education Journal): Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 1(2b). Siregar, F. S., Erlindawaty, E., Manurung, Y. H., & Putri, L. P. (2021, November). Perancangan Media Video Percakapan Interaktif Dalam Pembelajaran Speaking Bagi Guru Bahasa Inggris di SMP Rahmat Islamiyah, Medan. In Prosiding Seminar Nasional Kewirausahaan (Vol. 2, No. 1, pp. 812-818).



Hudayani, R. D., Saparianingsih, R., & Alawiyyah, A. (2019). Penerapan Metode Problem Based Learning (Pbl) Di Dalam Mata Kuliah Speaking Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Mahasiswa Stkip Bina Mutiara Sukabumi. Jurnal Mutiara



Pedagogik, 4(2), 52-63.



4



Peserta didik memiliki Hasil dari diskusi dan wawancara dengan motivasi yang rendah dalam pakar dan rekan sejawat didapatkan hasil belajar bahasa inggris. solusi yang relevan 1. Guru menggunakan pembelajaran sudent a. Metode pembelajaran: diskusi, kerja centered dengan kelompok, dan presentasi. memilih model b. Model pembelajaran: Discovery pembelajaran inovatif Learning dan Project Based Learning. sesuai dengan materi c. Media pembelajaran: Vidio yang diajarkan. https://www.youtube.com/watch?v=8 2. Guru menggunakan VcqPgK-fEM media pembelajaran https://www.youtube.com/watch?v=S yang menarik YpPoL5RZHA https://www.youtube.com/watch?v=V GPqt2gYB3o PPT d. Materi: Announcement e. Skill: Listening, reading, writing, speaking



Analisis penentuan solusi untuk masalah rendahnya motivasi belajar bahasa inggris peserta didik yaitu: - Guru memilih model pembelajaran problem based learning (PjBL). Karena dengan metode ini peserta didik diharapkan mampu untuk menulis teks berbahasa inggris. - Guru memilh media video dan power point (PPT) maka diharapkan peserta didik lebih mudah untuk memahami materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dari pembelajaran tersebut. - Guru menggunakan metode diskusi dipilih agar peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran dan mampu bekerjasama dengan temannya.



Tahapan pembelajaran: 1. FASE 1: Pemberian rangsangan (stimulation)  Ada pun langkah kerja model - Guru menampilkan contoh announcement pembelajaran Discovery Learning: texs media video dan audio yang 1)Pemberian rangsangan (stimulation) ditampilkan dilayar. pengumuman 2)Pernyataan/Identifikasi masalah (problem (announcement) di berbagai tempat seperti statement) bandar udara, stasiun, dunia industry dan 3)Pengumpulan data (data collection)



1.1 guru dapat berdiskusi dengan rekan atau teman sejawat baik yang berasal dari sekolah yang sama maupun yang berasal dari sekolah yang berbeda tentang penerapan model pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik terutama untuk pembelajaran bahasa inggris.



1.2 guru mencari informasi mengenai model- model pembelajaran inovatif dari internet yang dapat diterapkan sesuai dengan materi yang akan diajarkan guna meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bahasa inggris. 1.3 Guru mengikuti berbagai macam pelatihan dan workshop baik secara langsung ataupun virtual tentang penerapan model- model dan media pembelajaran yang inovatif dapat meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran bahasa inggris.



4)Pengolahan data (data processing) 5)Pembuktian (verification) 6)Menarik simpulan/generalisasi (generalization) Sumber: http://pgdikdas.kemdikbud.go.id/rea d-news/mengenal-model-pembelajarandiscovery-learning



2. Tahapan PJBL dikembangkan, The George Lucas (Education Foundation). Sintaks PJBL adalah sebagai berikut 6. Penentuan pertanyaan mendasar (start with essential question) Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang dapat memberi penugasan siswa dalam melakukan suatu aktivitas. 7. Menyusun perencanaan proyek (design project) Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara guru dan siswa. Dengan begitu, diharapkan siswa akan mempunyai rasa “memiliki” atas proyek tersebut. 8. Menyusun jadwal (create schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif menyusun jadwal kegiatan dalam menyelesaikan proyek. 9. Memantau siswa dan kemajuan proyek (monitoring the students and progress of project) Guru bertanggung jawab untuk memantau kegiatan siswa selama menyelesaikan proyek. 10. Penilaian hasil (assess the outcome)



-



-



-



-



3.



sekolah Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyimak dan mendengarkan video dan audio yang ditampilkan. 2. FASE 2: Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement) Peserta didik mempelajari kata-kata kunci yang akan banyak digunakan pada meeting ini melalui beberapa pertanyaan yang diberikan oleh guru di awal meeting (agar lebih fokus menonton video) Guru menampilkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disampaikan sebelumnya dan memancing peserta didik untuk menjawab pertanyaan tersebut. Guru mempersilahkan peserta didik yang lain menanggapi informasi yang disampaikan oleh temannya secara bergantian secara bergantian dan menghormati pendapat orang lain FASE 3: Pengumpulan data (data collection) - Guru membasi peserta didik menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 peserta didik - Guru membagi announcement text pada setiap kelompok untuk mencari informasi rinci (setiap kelompok mendapatkan text announcement yang berbeda) - Guru membagikan LKPD pada masingmasing kelompok untuk menggumpulkan informasi terkait dengan announcement yang mereka dapatkan. - Peserta didik mendiskusikan tentang bagian-bagian announcement dalam



Kajian literatur: 1. Purnama, dkk. (2019) mengatakan bahwa, motivasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam proses belajar. Tanpa adanya motivasi, tujuan belajar sulit dicapai. Ketika peserta didik memilikinya dalam proses pembelajaran, mereka akan lebih memahami materi, terutama bahasa Inggris. 2. Tashlanovna (2020) mengatakan bahwa, siswa memiliki motivasi yang rendah, karena mereka tidak dapat memahami instruksi tersebut. Mereka menjadi mudah bosan; mereka kehilangan perhatian dan minat pada topik atau informasi baru (10). Penting untuk menggunakan strategi belajar yang berbeda untuk siswa kami, karena ada berbagai jenis siswa, dan masing-masing memiliki kemampuan pemahaman yang berbeda. Guru harus mengenal siswa dengan baik dan menggunakan metode pengajaran yang paling tepat untuk mereka. Selain sikap guru, masalah pengasuhan juga berperan penting dalam pembelajaran bahasa bagi siswa. 3. Batubara, dkk (2020) Lingkungan belajar yang baik akan melahirkan siswa yang berkualitas. Penelitian ini berfokus pada metode Montessori, yaitu suatu pendekatan pendidikan yang dirancang untuk melatih kemandirian siswa dalam belajar. Penelitian ini menemukan lima faktor yang mempengaruhi kondisi motivasi siswa, yaitu kehadiran guru, sikap pribadi, materi



Penilaian dilakukan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar kompetensi, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing-masing siswa, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.



berbagai jenis 4. FASE 4: Pengolahan data (data processing) -



-



Peserta didik menentukan tujuan komunikatif setiap announcement yang diberikan guru Guru memeriksa hasil kinerja siswa secara berkelompok dengan objektif tentang pengumuman (announcement) yang telah diberikan Peserta didik mempersiapkan hasil kerja kelompok untuk dipresentasikan di depan kelas dengan menggunakan proyektor.



Fase 5: Pembuktian (verification) - Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok masing-masing secara komunkiatif (pengembangan karakter) - Peserta didik menanggapi membenarkan dan/atau menyalahkan (berpikir kritis) hasil kerja kelompok yang disajikan oleh kelompok yang sedang presentasi - Guru memberikan umpan balik terhadap perbedaan pendapat siswa untuk menyamakan persepsi (pembuktian) - Guru memberikan tugas terstruktur (KD Pengetahuan) kepada siswa secara individu dengan batas waktu yang ditentukan Fase 6: Menarik simpulan/generalisasi - Guru menanyakan kesulitan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran - Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran 5.



Montessori, kondisi kelas dan pengaruh teman. Penelitian ini mengungkapkan bahwa siswa yang diajar dengan metode ini aktif dan kooperatif selama kegiatan belajar bahasa Inggris mereka. Daftar pustaka: Purmama ,. N,. A., dkk. (2019). Students’ Motivation In Learning English. Volume 2, No. 4, July 2019 e–ISSN 2614-6258. Taslanovna, A.D, dkk. (2020). Factors Affecting Students' Motivation In Learning English. International Journal Of Scientific & Technology Research Volume 9, Issue 03, March 2020 Issn 2277-8616 3323 IJSTR©2020 Batubara, F. M. (2020). the Students’ Motivation to Learn English as a Foreign Language: A Closer Look into Montessori Classroom Environment. Journal of Research and Innovation in Language. http://ojs.journal.unilak.ac.id/index.php/reil a. Vol. 2, No. 2, Agustus 2020, pp. 76-84 76 Nuarta. N. I .(2020). Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning. Indonesian Journal of Educational Development. Volume 1 Nomor 2, Agustus 2020. DOI: 10.5281/zenodo.4006057



-



Guru memberikan lembaran refleksi kepada siswa terkait proses pembelajaran yang dikutii siswa