Sap Malnutrisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pokok Bahasan



: Asupan Gizi Pada Anak



Subpokok Bahasan



: Malnutrisi



Sasaran



: Keluarga An. M



Hari/Tanggal



: Senin, 20 November 2018



Tempat



: RSUD Koja



Waktu



: 30 menit



Penyuluh



: Mahasiswa/i Akper RS Husada Jakarta



I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien dapat memahami tentang cara mengatasi malnutrisi. II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ) Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta diharapkan dapat : 1. Menjelaskan pengertian malnutrisi 2. Menjelaskan tentang penyebab dari malnutrisi 3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala malnutrisi 4. Menjelaskan tentang klasifikisai malnutrisi 5. Menjelaskan tentang pengobatan dari malnutrisi III. Materi Penyuluhan 1. Pengertian malnutrisi 2. Penyebab dari malnutrisi 3. Tanda dan gejala malnutrisi 4. Klasifikisai malnutrisi 5. Pengobatan dari malnutrisi IV. Metode Penyuluhan a. Ceramah b. Tanya jawab/Diskusi



c. Demonstrasi dan redemonstrasi V. Media Penyuluhan a. Leaflet b. Lembar balik VI. Rencana Kegiatan Penyuluhan N o 1



Kegiatan



Uraian Kegiatan Penyuluh



Pembukaan



a. Mengucapkan salam



(5 menit)



b. Menyampaikan tujuan penyuluhan



Audience a. Menjawab



c. Melakukan apresiasi



salam b. Menyetujui tujuan penyuluhan c. Mengikuti



2



Penyampaian



apresiasi a. Menanyakan kepada peserta tentang a. Bercerita



Materi



perasaannya saat ini



tentang



(20 menit)



b. Memberi pujian atas kemauan pesien



perasaannya



berbagi pengalaman



b. Menyimak



c. Memberikan penyuluhan



tentang



penjelasan



Pengertian malnutrisi



yang



Penyebab dari malnutrisi



diberikan dan



Tanda dan gejala malnutrisi



berdiskusi



Klasifikisai malnutrisi



c. Bertanya



Pengobatan dari malnutrisi d.



Memberikan



kesempatan



pada d. Menyimak



peserta untuk bertanya tentang hal yang belum dipahaminya. e. Menjawab pertanyaan peserta



3



Penutup



a. Melakukan evaluasi



a. Menjawab



( 5 menit)



b. Menyimpulkan materi penyuluhan dan hasil diskusi



pertanyaan b. Menyimak



c. Mengucapkan salam



kesimpulan c. Menjawab salam



VII. Evaluasi 1. Evaluasi Struktural a. SAP dan media telah dikonsultasikan kepada pembimbing sebelum pelaksanaan b. Pemberi materi telah menguasai seluruh materi c. Tempat dipersiapkan H-3 sebelum pelaksanaan d. Mahasiswa dan pasien berada di tempat sesuai kontrak waktu yang telah disepakati 2. Evaluasi Proses a. Proses pelaksanaan sesuai rencana b. Klien aktif dalam diskusi dan tanya jawab c. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir 3. Evaluasi Hasil 60% peserta dapat menyebutkan Pengertian malnutrisi, Penyebab dari malnutrisi,



Tanda



dan



gejala



malnutrisi,



Klasifikisai



malnutrisi,



Pengobatan dari malnutrisi. VIII. Sumber Sediaoetama,A.D.1985.Ilmu Gizi.jil 1.Dian Rakyat : Jakarta. Sediaoetama,A.D.1989.Ilmu Gizi.jil 2.Dian Rakyat : Jakarta. Supariasa,I. Dewa Nyoman S. 2001. Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta. Suhardjo. 1988 .Perencanaan Pangan dan Gizi . Bumi Aksara : Jakarta. Doenges, E. Marilyn. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC : Jakarta. LAMPIRAN MATERI



A.



PENGERTIAN



Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan terhadap absorbsi, pencernaan, dan penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan aktivitas. Malnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolute untuk periode tertentu. (Bachyar Bakri, 2002). Malnutrisi (Gizi salah) adalah kesalahan pangan terutama terletak dalam ketidakseimbangan komposisi hidangan penyediaan makanan. (Akhmad Djaeni, 2004). B.



PENYEBAB



a.



Penyebab langsung: 1. Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah. 2. Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.



b.



Penyebab tidak langsung: 1. Kurangnya ketahanan pangan keluarga: Keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau mendapatkan makanan. 2. Kualitas perawatan ibu dan anak. 3. Buruknya pelayanan kesehatan. 4. Sanitasi lingkungan yang kurang.



C.



TANDA DAN GEJALA



Adapun tanda dan gejala dari malnutrisi adalah sebagai berikut: 1. Kelelahan dan kekurangan energi 2. Pusing 3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi) 4. Kulit yang kering dan bersisik 5. Gusi bengkak dan berdara 6. Gigi yang membusuk 7. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat 8. Berat badan kurang 9. Pertumbuhan yang lambat 10. Kelemahan pada otot 11. Perut kembung



12. Tulang yang mudah patah 13. Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh D.



KLASIFIKASI Kurang Energi Protein, secara umum dibedakan menjadi marasmus dan kwashiorkor. a.



Marasmus



adalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat. Namun, lebih kekurangan kalori daripada protein. Penyebab marasmus adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.



Intake kalori yang sedikit. Infeksi yang berat dan lama, terutama infeksi enteral. Kelainan struktur bawaan. Prematuritas dan penyakit pada masa neonates. Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan



yang cukup. 6. Gangguan metabolism. 7. Tumor hipotalamus. 8. Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang. 9. Urbanisasi. b.



Kwashiorkor



adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein dalam jumlah besar. Selain itu, penderita juga mengalami kekurangan kalori. Penyebabnya adalah : 1. Intake protein yang buruk. 2. Infeksi suatu penyakit. E.



PENATALAKSANAAN / PENGOBATAN



Tujuan pengobatan pada penderita marasmus adalah pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein serta mencegah kekambuhan. Penderita marasmus tanpa komplikasi dapat berobat jalan asal diberi penyuluhan mengenai pemberian makanan yang baik; sedangkan penderita yang mengalami komplikasi serta dehidrasi, syok, asidosis dan lain-lain perlu mendapat perawatan di rumah sakit. Penatalaksanaan penderita yang dirawat di RS dibagi dalam beberapa tahap:



1. Tahap awal yaitu 24-48 jam per-tama merupakan masa kritis, yaitu tindakan untuk menyelamat-kan jiwa, antara lain mengkoreksi keadaan dehidrasi atau asidosis dengan pemberian cairan intravena. a. Cairan yang diberikan ialah larutan Darrow-Glucosa atau Ringer Lactat Dextrose 5%. b. Cairan diberikan sebanyak 200 ml/kg BB/hari. c. Mula-mula diberikan 60 ml/kg BB pada 4-8 jam pertama. d. Kemudian 140 ml sisanya diberikan dalam 16-20 jam berikutnya. 2. Tahap kedua yaitu penyesuaian. Sebagian besar penderita tidak memerlukan koreksi cairan dan elektrolit, sehingga dapat langsung dimulai dengan penyesuaian terhadap pemberian makanan. Penatalaksanaan kwashiorkor bervariasi tergantung pada beratnya kondisi anak. Keadaan shock memerlukan tindakan secepat mungkin dengan restorasi volume darah dan mengkontrol tekanan darah. Pada tahap awal, kalori diberikan dalam bentuk karbohidrat, gula sederhana, dan lemak. Protein diberikan setelah semua sumber kalori lain telah dapat menberikan tambahan energi. Vitamin dan mineral dapat juga diberikan. Dikarenakan anak telah tidak mendapatkan makanan dalam jangka waktu yang lama, memberikan makanan per oral dapat menimbulkan masalah, khususnya apabila pemberian makanan dengan densitas kalori yang tinggi.Makanan harus diberikan secara bertahap/ perlahan. Banyak dari anak penderita malnutrisi menjadi intoleran terhadap susu (lactose intolerance) dan diperlukan untuk memberikan suplemen yang mengandung enzim lactase.