Sap Post Operasi Bedah Jantung [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN POST OPERASI BEDAH JANTUNG



Disusunoleh : KELOMPOK 3 S15B 1. Alga fitriani ratnaningsih



S15049



2. Arlina widiyaningrum



S15053



3. Christin selyana putri



S15056



4. Desy anggraini



S15057



5. Devi setya oktaviana



S15058



6. Endang yuliningsih



S15061



7. Neni budi purwaningsih



S15077



8. Septiara devi oliviane



S15089



PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2017



SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan



: Penatalaksanaanpost operasi bedah jantung



Sub PokokBahasan



: Mempersiapkan pasien dan keluarga dalam perawatan post bedah jantung



Sasaran



: Pasien anak post op bedah jantung & keluarga



Tempat



: Ruang Rawat mawar I



Waktu



: 09.00 – 09.30 WIB (30 Menit)



A. LatarBelakang Bedah jantungdilakukan untuk menangani berbagai masalah jantung. Prosedur yang sering mencakup angioplastikoronerperkutan, revaskularisasi arterikoroner dan perbaikan penggantian katup jantung yang rusak. Di masakini, pasien dengan penyakit jantung dan komplikasi yang menyertainya dapat dibantu untuk mencapai kualitas hidup yang lebih besar dan yang diperkirakan sepuluh tahun silam. Dengan prosedur diagnostik yang canggih yang memungkinkan diagnostik dimulai lebih awal dan lebih akurat, menyebabkan penanganan dapat dilakukan jauh sebelum terjadi kelemahan yang berarti. Penanganan dengan teknologi dan farmakoterapi yang baru terus dikembangkan dengan cepat dan dengan keamanan yang semakin meningkat. Mungkin tak ada intervensi terapi yang begitu berarti seperti pembedahan jantung yang dapat memperbaiki kualitas hidup pasien dengan penyakit jantung. Pembedahan jantung pertama yang berhasil, penutupan luka tusuk ventrikel kanan, telah dilakukan di tahun 1895 oleh ahli bedah halls de Vechi. Di Amerika Serikat pembedahan serupa yang sukses, juga penutupan luka tusuk, dilakukan di tahun 1902. Diikuti oleh pembedahan katup di tahun 1923 dan 1925, penutupan duktus paten di tahun 1937 dan 1938, dan reseksikoarktasi aorta pada tahun 1944. Era baru tandur pintasan



arterikoroner bermula di tahun 1954. Kemajuan dalam diagnostik, penatalaksanaan medis, teknik bedah dan anestesia, dan pintasan jantung paru, dan juga perawatan yang diberikan di unit perawatan kritis serta program rehabilitasi telah banyak membantu pembedahan menjadi pilihan penanganan yang aman untuk pasien dengan penyakit jantung. B. Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan klien dan keluarga dapat mengetahui dan memahami perawatan post operasi bedah jantung C. TujuanInstruksionalKhusus ( TIK ) Setelahdiberikanpenyuluhandiharapkandapat : 1. Mengetahui perawatan post bedah jantung ketika di Ruang ICU 2. Mengetahui perawatan post bedah jantung ketika di Ruang rawat 3. Mengetahui perawatan post bedah jantung ketika di Rumah D. Metode Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab E. Media Media Penyuluhan yang digunakan: 1. Lembar balik / leaflet 2. Laptop 3. LCD F. Pelaksanaan Kegiatan UraianKegiatan No



Kegiatan Penyuluh



1



Pembuka an



 



7 Menit



Peserta



1. Membuka/memulai



1. Menjawabsalam



kegiatan dengan



2. Mendengarkan



mengucapkan salam



3. Mendengarkan



2. Memperkenalkan diri



4. Mendengarkandan



3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan 4. Menyebutkan materi dari penyuluhan 5. Bertanya apa ada peserta apakah sudah



memperhatikan 5. Menjawabpertanya an



mengetahui tentang perawatan post operasi



2



Penyuluh



Menyampaikan materi



an



 



1. Menjelaskan pengertian 15



tentang perawatan post



e



operasi 2. Menjelaskan tentang persiapan pre operasimeliputi: a. Perawatan di ruang ICU b. Perawatan di ruang rawat c. Perawatan di Rumah 3. Memberi kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya a. Apakah dampak dari pembedahan ini?



1. Menyimakpenjelas an 2. Pesertamendengark an 3. Pesertabertanya



b. Intik tumbuh kembang anak saya bagaimana?



Evaluasi 1. Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada peserta yang dapat



Penutup 3 10 menit 



1. Menjawabpertanya an



menjawab.



2. Mendengarkan



2. Mengucapkan



3. Menjawabsalam



terimakasih atas peran sertanya dalam penyuluhan kesehatan. 3. Mengucapkan salam penutup



G. PENGORGANISASIAN 1. Moderator 2. Penyaji 3. Observer



: Alga fitriani ratnaningsih : Neni budi purwaningsih : Endang yuliningsih Devi setya oktaviana



4. Operator



: Arlinawidiyaningrum



5. Fasilitator



: Christin selyana putri Septiara devi oliviane Desy anggraini



H. SETTING TEMPAT



Keterangan : : LCD



: Operator



: Peserta



: Moderatot



: Penyaji



: Fasilitator



: Observer I. KRITERIA EVALUASI 1. EvaluasiStruktur : a. 80% pesertahadir di tempatpenyuluhan b. 100% peyelenggaraanpenyuluhan di laksanakan di RuangMawar I c. 100% pengorganisasianpenyelenggaraanpenyuluhandilakukanseb elumnya 2. Evaluasiproses : a. 80% Pesertaantusiasterhadapmateripenyuluhan b. Tidakadapeserta yang meninggalkantempatpenyuluhan c. 50% Pesertamengajukanpertanyaandanmenjawabpertanyaanseca rabenar 3. EvaluasiHasil : a. 60% pesertamengetahuitentangperawatan post operasibedahjantung



b. Jumlahhadirpesertadalampenyuluhan minimal 10 orang J. MATERI Terlampir



LAMPIRAN MATERI PERAWATAN POST BEDAH JANTUNG A. PERAWATAN POST OPERASI DI RUANG ICU Setelah menjalani operasi, anak akan dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif (ICU). Dokter yang berpengalaman, perawat serta teknisi akan memberikan perawatan sepanjang hari untuk anak. Dokter



mungkin



akan



melakukan



tes



darah,



elektrokardiogram,



echokardiogram serta rontgen dada untuk memantau fungsi jantung anak. Anak juga akan disuntikkan obat ke dalam pembuluh darahnya untuk meningkatkan tekanan darah atau denyut jantung atau untuk membuat tubuh membuang cairan yang terbentuk selama operasi jantung terbuka. Anak akan tertidur senyaman mungkin dengan obat penghilang nyeri dan obat penenang. Beberapa jenis pemantauan dan dukungan yang biasa digunakan di ICU meliputi: 1. Vena sentral (CVL, CVP atau jalur atrium kanan) Sebuah tabung kecil disebut kateter yang digunakan untuk memberikan obat-obatan, cairan serta untuk memantau tekanan dalam pembuluh darah anak. Tabung ditempatkan langsung menuju jantung melalui dada atau melalui salah satu pembuluh darah besar di dalam tubuh 2. Baris arteri (line Art) Sebuah kateter yang mengukur tekanan darah anak secara terusmenerus. Tabung umumnya ditempatkan di arteri bagian pergelangan tangan, selangkangan atau kaki 3. Arterial Blood Gas (ABG) Tes ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari garis arteri yang menunjukkan seberapa baik paru-paru dan jantung bekerja 4. Saturasi Oksigen (Sat monitor)



Sebuah monitor kecil yang menempel pada jari tangan atau kaki yang memungkinkan tingkat oksigen dalam arteri dipantau terus menerus 5. Ventilator mekanik (mesin pernapasan) Kebanyakan anak membutuhkan alat ini untuk memberikan oksigen ke paru-paru hingga mereka bangun dari operasi dan bisa bernapas normal. Ventilator memberikan oksigen ke paru-paru melalui tabung khusus yang disebut tabung endotrakial yang ditempatkan di saluran pernapasan 6. Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) Perangkat khusus ini ditempatkan di lubang hidung anak Anda untuk memberikan oksigen di bawah tekanan. Ini dapat menjaga paru-paru menjadi luas tanpa menggunakan ventilator mekanik 7. Canulla hidung Tabung kecil ditempatkan ke lubang hidung anak yang menyalurkan oksigen ke paru-paru 8. Tabung dada Sebuah tabung ditempatkan melalui sayatan kecil pada dada ke dalam ruang di sekitar jantung atau paru-paru untuk mengalirkan cairan serta udara yang dihasilkan melalui operasi. Kemungkinan anak akan diberikan beberapa tabung dada. Dokter akan mengangkat tabung ketika udara dan cairan hilang 9. Kateter Foley Sebuah tabung ditempatkan ke dalam kandung kemih untuk mengalirkan urin terus menerus dan memastikan ginjal anak bekerja dengan benar 10. Kabel yang saling bertautan kabel kecil ditempatkan melalui dada dan dilekatkan langsung ke jantung. Jika jantung anak berirama tidak teratur, kabel ini dapat digunakan untuk mengembalikan irama jantung yang normal.



B. Perawatan rumah sakit lanjutan Setelah meninggalkan ICU, anak akan dipindahkan ke area yang tidak begitu intensif di rumah sakit, biasanya disebut “unit step-down”. Di dalam ruangan ini, tim medis akan memantau detak dan irama jantung anak menggunakan sistem elektrokardiogram secara terus menerus yang disebut telemetri. Anda dapat merawat anak lebih sering dan mungkin saja bisa bermalam di satu kamar bersama anak. 1. Dokter akan memberikan sebuah program pada anak supaya ia batuk dan bernapas dalam-dalam, dalam upaya mencegah infeksi dan gagal paru. 2. Menyemangati anak Anda untuk melakukan aktivitas fisik, seperti bermain, berjalan dan pergi ke kamar mandi akan mempercepat proses pemulihan anak. 3. Setelah operasi, anak-anak harus makan makanan rendah garam untuk mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh. 4. Dokter juga akan meresepkan obat seperti diuretik, digoxin atau antibiotik. Anak Anda mungkin perlu meminum obat-obatan ini selama beberapa waktu setelah pulang dari rumah sakit. 5. Beberapa anak mengalami demam selama beberapa hari pertama setelah operasi. Demam merupakan reaksi normal pasca operasi, tetapi jika demam tidak kunjung reda, dokter akan menjalani tes untuk mengetahui penyebabnya dan bagaimana cara mengobatinya. 6. Pada awalnya, anak Anda perlu obat penghilang nyeri, tetapi nyeri biasanya akan hilang beberapa hari setelah operasi pada sebagian besar anak.Seiring kembalinya kesehatan anak setelah operasi jantung, suhu tubuh juga kembali normal, nafsu makan meningkat serta tidak ada tanda-tanda cairan yang terakumulasi dalam tubuh, anak bisa meminum obatnya ketimbang melalui suntikan. Dokter juga akan menghentikan suplai oksigen dan melepas semua peralatan yang menempel di tubuh anak.



Ketika para dokter menyatakan bahwa anak Anda sudah lebih baik, itu artinya anak bisa pulang. Dokter mungkin akan melakukan rontgen dada, ekokardiogram dan elektrokardiogram sebelum hasil operasi dikeluarkan. Dokter juga akan meresepkan obat penghilang rasa nyeri atau obat jantung. Anda akan diberi petunjuk mengenai cara dan kapan untuk memberikan obat-obatan; pastikan Anda memahami petunjuk sebelum meninggalkan rumah sakit. Ahli jantung atau ahli bedah anak akan menghentikan atau menyesuaikan dosis obat anak ketika kunjungan kembali setelah operasi. C. Merawat anak di rumah Tim bedah akan memberikan petunjuk mengenai perawatan luka serta tingkat aktivitas bagi anak setelah keluar dari rumah sakit. 1. Biasanya, sayatan di dada harus dijaga agar tetap bersih dan kering. 2. Umumnya, anak diperbolehkan untuk mandi shower atau spons dalam waktu singkat dan dikeringkan dengan handuk lembut terutama pada bagian sayatan. 3. Berenang atau berendam dalam bak mandi tidak diperbolehkan setidaknya selama beberapa minggu setelah operasi. 4. Anak-anak dapat berpartisipasi dalam kegiatan di rumah, tapi mereka harus menghindari aktivitas yang berat, bermain atau olahraga yang melelahkan hingga dokter memberikan izin. 5. Anak usia sekolah biasanya tinggal di rumah dan izin dari sekolah selama beberapa minggu setelah operasi. 6. Dokter akan memberitahu ketika anak dapat kembali ke sekolah serta mengikuti kegiatan kelas dan olahraga. 7. Anda harus menghubungi dokter bedah atau ahli jantung jika anak mengalami demam, nyeri dada, kesulitan bernapas, atau terjadi kemerahan, bengkak keluar nanah pada bagian sayatan. 8. Silakan konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah.



D. Obat – obatan Biasanya diberikan analgetik karena rasa sakit daerah dada waktu batuk akan mengganggu pernapasan klien.  Obat-obat lain seperti anti hipertensi, anti



diabet,



dan



vitamin



harus



sudah



dimulai,



expectoransia,



bronchodilator, juga diperlukan untuk mengeluarkan sputum yang banyak sampai hari ke 7 atau sampai klien pulang. E. Pembatasan aktivitas Pertama, pasien akan diberikan latihan stimulatif, dalam arti bila anak sudah dapat duduk, anak akan didorong untuk duduk dengan tenang dan stabil. Pasien dapat berlatih memiringkan badannya secara bolak-balik. Pasien pun dirangsang untuk dapat bermain pada kursi duduk. Pada hari kedua, ketika pasien terbebas dari selang yang terpasang di dada, pasien akan diprovokasi untuk berdiri dan duduk pada kursi. Pasien akan diajak untuk memainkan atau menggerakkan anggota tubuhnya. Pasien juga didorong untuk melakukan aktivitas yang bisa dia lakukan sebelum operasi. Di PJT RSCM, terdapat terapi kelompok (play therapy) untuk anak pasca operasi jantung. Tujuannya agar anak gembira dan menghindari kejenuhan dalam perawatan. Selanjutnya, pada hari ketiga hingga pulang, pasien diharapkan sudah mampu berjalan beberapa meter. Akan tetapi, bila pasien belum dapat berjalan seperti saat sebelum operasi, pasien dirangsang untuk dapat beraktivitas sesuai dengan masa tumbuh kembangnya, sebagai contoh bila pasien baru bisa duduk, dia dapat duduk dengan tenang, dan lain sebagainya. “Dengan program rehabilitasi ini pasien dituntun untuk menggerakkan anggota tubuhnya untuk menghindari terjadinya komplikasi F. Tatalaksana pemberian cairan Pasca pembedahan, anak umumnya memerlukan lebih banyak cairan daripada sekedar cairan rumatan. Anak yang menjalani bedah perut memerlukan 150% kebutuhan dasar dan bahkan lebih banyak lagi jika timbul peritonitis. Cairan infus yang biasa dipakai adalah Ringer laktat dengan glukosa 5% atau larutan setengah garam normal dengan glukosa



5%. Larutan garam normal dan Ringer laktat tidak mengandung glukosa dan dapat mengakibatkan risiko hipoglikemia, dan pemberian jumlah besar larutan glukosa 5% tidak mengandung sodium,sehingga dapat menimbulkan risiko hiponatraemia.



DAFTAR PUSTAKA Baradero, Mary, et al. 2008. Keperawatan Perioperatif. Jakarta: EGC Effendy, Christantie. 2002. Handout Kuliah Keperawatan Medikal Bedah: Preoperatif Nursing. Yogyakarta: (tidak dipublikasikan) Gruendeman, Barbara & Femsebner, Bilie. 2006. Buku Ajar Keperawatan Perioperatif, Volume 2. Jakarta: EGC Hidayat, Aziz. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Pemulihan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Majid, Abdul et al. 2011. Keperawatan Perioperatif , Edisi 1. Yogyakarta: Goysen Publishing Sjamsuhidajat & De Jong,W. 2010. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi. Jakarta: EGC Smeltzer S. C. & Bare, B. G. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Shodiq, Abror. 2004. Operating Room, Instalasi Bedah Sentral RS dr. Sardjito. Yogyakarta: (tidak dipublikasikan).