Dokumen tidak ditemukan! Silakan coba lagi

SAP PRE EKLAMSI (Nur Rowaidah 19020110) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN PRE EKLAMSIA



Disusun Oleh: Nama



: Nur Rowaidah



Nim



: 19020110



PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL 2020



PENDAHULUAN Preeklampsia merupakan kelainan yang ditemukan pada waktu kehamilan yang ditandai dengan berbagai gejala klinis seperti hipertensi, proteinuria, dan edema yang biasanya terjadi setelah umur kehamilan 20 minggu sampai 48 jam setelah persalinan. Sedangkan eklampsia adalah kelanjutan dari preeklampsia berat dengan tambahan gejala kejang-kejang atau koma. Menurut World Health Organization (WHO, 2011), angka kejadian preeklampsia berkisar antara 0,51% - 38,4%. Preeklampsia dan eklampsia di seluruh dunia diperkirakan menjadi penyebab kira-kira 14% (50.000-75.000) kematian maternal setiap tahunnya (Hak lim, 2009). Angka kejadian preeklampsia di Amerika Serikat sendiri kira-kira 5% dari semua kehamilan, dengan gambaran insidensinya 23 kasus preeklampsia ditemukan per 1.000 kehamilan setiap tahunnya (Joseph et al, 2008). Sementara itu di tiap-tiap negara angka kejadian preeklampsia berbedabeda, tapi pada umumnya insidensi preeklampsia pada suatu negara dilaporkan antara 3-10 % dari semua kehamilan (Prawirohardjo, 2016). Salah satu penyebab kematian maternal di Indonesia adalah preeklampsiaeklampsia. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Angsar (1993), insiden preeklampsia-eklampsia di Indonesia berkisar 10- 13% dari keseluruhan ibu hamil. Sementara itu di dua rumah sakit pendidikan di Makasar insidensi preeklampsia berat 2,61%, eklampsia 0,84% dan angka kematian akibatnya 22,2% (Lukas dan Rambulangi, 1995). Sedangkan selama periode 1 Januari-31 Desember 2000 di RSU Tarakan mencatat dari 1431 persalinan terdapat 74 kasus preeklampsiaeklampsia (5,1%), preeklampsia 61 kasus (4,2%) dan eklampsia 13 kasus (0,9%). Kasus preeklampsia terutama dijumpai pada primigravida dan usia 20-24 tahun (Sudiyana, 2019). Faktor predisposisi preeklampsia/eklampsia antara lain adalah paritas, umur ibu hamil kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun, diabetes melitus, hipertensi kronik, riwayat keluarga dengan preeklampsia, dan penyakit vaskuler ginjal (Offord,2002).. Menurut data The New England Journal of Medicine pada kehamilan pertama risiko terjadi preeklampsia sebanyak 3,9%, kehamilan kedua 1,7%, dan kehamilan ketiga 1,8% (Rozikhan, 2006). Angka kejadian preeklampsia/eklampsia akan menurun pada ibu dengan paritas 1-3 kali, namun pada paritas tinggi akan terjadi lagi peningkatan angka kejadian preeklampsia/eklampsia.



SATUAN ACARA PENYULUHAN PRE EKLAMSIA Pokok bahasan



: Pre Eklamsia



Sub pokok bahasan



: Mengenali tanda tanda pre eklamsia pada kehamilan



Hari / tanggal



: Jumat / 19 Juni 2020



Waktu



: 08.00 WIB



Penyuluh



: Mahasiswa



Sasaran



: Ibu-ibu hamil



Tempat



: Di Rumah



A. TUJUAN 1. Tujuan umum Setelah mengikuti penyuluhan, di harapkan ibu hamil dapat menambah pengetahuan tentang pre eklamsia pada kehamilan, memahami dan mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Tujuan khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu-ibu hamil dapat mengetahui tentang: 1. Pengertian Pre Eklamsia 2. Penyebab Pre Eklamsia 3. Tanda gejala Pre Eklamsia 4. Hal yang perlu di hindari pada penderita Pre Eklamsia 5. Penanganan Pre Eklamsia B. SASARAN Ibu-ibu hamil



C. METODE a) Ceramah b) Diskusi (tanya – jawab) D. MATERI (Terlampir) E. MEDIA Leaflet (Terlampir) F. PROSES PENYULUHAN Tahap kegiatan Pembukaan ( 5 menit )



Kegiatan perawat Salam pembukaan :



Kegiatan klien



1. Memperkenalkan



Media Tanya Jawab



diri. 2. Menjelaskan maksud dan tujuan. 3. Menggali pengetahuan peserta mengenai materi Penyajian



yang disampaikan. Penyampaian materi :



Memperhatikan penjelasan



Ceramah



( 15 menit )



1.Menjelaskan tentang



dan demonstrasi dengan



& Tanya



pengertian Pre Eklamsia



cermat.



jawab



2.Menjelaskan tentang



Menanyakan hal yang



penyebab Pre Eklamsia



belum jelas.



3.Menjelaskan tentang tanda



Memperhatikan jawaban



dan gejala Pre Eklamsia



penyuluh.



4. Menjelaskan Hal yang penting dilakukan pada



penderita Pre Eklamsia 5. Menjelaskan Penanganan Pre Eklamsia pada kehamilan 6. Memberi kesempatan pada peserta untuk bertanya 7.Menjawab pertanyaan Evaluasi materi :



Penutup ( 10 menit )



-



Mendengarkan dan



Tanya



Menyampaikan



menjawab pertanyaan.



jawab ,



hasil dari



Peserta menjawab salam.



leaflet



kegiatan penyuluhan bersama peserta. -



Menutup kegiatan penyuluhan dengan salam.



G. KRITERIA EVALUASI 1. Evaluasi proses a) Media yang digunakan adalah leaflet. b) Waktu penyuluhan selama 90 menit. c) Penyelenggaraan penyuluhan diadakan dirumah d) Penyaji diharapkan menguasai materi dengan baik. e) Pengorganisasian



penyuluhan



dipersiapkan



beberapa



hari



sebelum



penyuluhan. f) Peserta mengikuti penyuluhan hingga penyuluhan selesai dilakukan. g) Diharapkan peserta aktif dan antusias mengikuti proses penyuluhan sampai kegiatan penyuluhan selesai.



2. Evaluasi hasil



Setelah dilakukan penyuluhan tentang Pre Eklamsia Pada Kehamilan diharapkan beberapa peserta mampu : 1. Menjelaskan Pengertian Pre Eklamsia 2. Menjelaskan Penyebab Pre Eklamsia 3. Menjelaskan Tanda gejala Pre Eklamsia 4. Menjelaskan Hal yang penting dilakukan penderita Pre Eklamsia Pada Kehamilan 5. Menjelaskan Penanganan Pre Eklamsia H. REFERENSI World Health Organization. 2011. Data Hipertensi Global. Asia Tenggara: WHO. Prawirohardjo,S., 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sudiyana. 2019. Penelitian Tindakan Kelas. Yogjakarta : Cakra Books dan Bradelvi.



LAMPIRAN



SATUAN ACARA PENYULUHAN PRE EKLAMSIA A. PENGERTIAN Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Preeklamsi yang terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan 20 minggu atau setelah persalinan di tandai dengan meningkatnya tekanan darah menjadi 140/90 mmHg. (Sitomorang, dkk 2016). Preeklampsia adalah hipertensi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu, disertai dengan proteinuria ≥ 300 mg/24 jam (Nugroho, 2012). B. PENYEBAB Beberapa faktor juga meningkatkan risiko Anda untuk mengalami preeklampsia, meski tidak terlalu signifikan. Namun, jika Anda mengalami dua atau lebih hal berikut secara bersamaan, maka kemungkinan Anda terkena preeklampsia lebih tinggi: 1.



Preeklampsia kemungkinan besar terjadi pada kehamilan pertama dibandingkan kehamilan berikutnya



2.



Kehamilan terjadi sudah 10 tahun yang lalu, sejak kehamilan terakhir Anda



3.



Anda memiliki riwayat keluarga yang mengalami preeklampsia, misalnya ibu atau saudara perempuan pernah mengalami preeklamsia



4.



Anda berusia lebih dari 40 tahun



5.



Anda mengalami obesitas pada awal kehamilan Anda (Anda memiliki indeks massa tubuh 35 atau lebih)



6.



Kehamilan gameli atau mengandung bayi kembar



Jika Anda dianggap berada pada risiko tinggi terkena penyebab preeklampsia, Anda mungkin disarankan untuk mengonsumsi dosis 75 mg aspirin (aspirin bayi atau aspirin dosis rendah) setiap hari selama kehamilan Anda. Biasanya anjuran ini dimulai dari saat Anda 12 minggu hamil sampai bayi lahir. Bukti menunjukkan bahwa obat ini dapat menurunkan kemungkinan terkena preeklampsia. C. TANDA DAN GEJALA PRE EKLAMSIA PADA KEHAMILAN



Preeklamsi merupakan kumpulan dari gejala-gejala kehamilan yang di tandai dengan hipertensi dan odem (Kusnarman, 2015) . Gambaran klinik preeklampsia mulai dengan kenaikan berat badan diikuti edema kaki atau tangan, kenaikan tekanan darah, dan terakhir terjadi proteinuria (Saraswati, 2016 ). Tanda gelaja yang biasa di temukan pada preeklamsi biasanya yaitu sakit kepala hebat. Sakit di ulu hati karena regangan selaput hati oleh perdarahan atau edema atau sakit karena perubahan pada lambung dan gangguan penglihatan, seperti penglihatan menjadi kabur bahkan kadang-kadang pasien buta. Gangguan ini disebabkan penyempitan pembuluh darah dan edema (Wibowo, dkk 2015). D. HAL YANG PERLU DI HINDARI PENDERITA PRE EKLAMSI PADA KEHAMILAN Meski tidak ada cara pasti untuk mencegah preeklamsia, namun ada beberapa faktor yang berkontribusi dalam mengontrol tekanan darah tinggi dalam kehamilan. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan dalam hal ini, yaitu: 1.



Mengurangi garam tambahan dalam makanan.



2.



Menghindari konsumsi makanan yang digoreng.



3.



Memperbanyak konsumsi air putih, dengan minum 8-10 gelas air sehari.



4.



Istirahat yang cukup.



5.



Berolahraga secara teratur



6.



Menghindari konsumsi minuman beralkohol dan kafein.



E. PENANGANAN PRE EKLAMSIA PADA KEHAMILAN Penatalaksanaan preeklampsia ringan: 1.



Tirah baring



2.



Monitoring tekanan darah



3.



Pemberian obat antihipertensi



4.



Memeriksa kadar proteinuria rutin setiap hari dengan tes carik celup



5.



Dua kali seminggu dilakukan pengukuran denyut jantung janin antepartum dan pengukuran kadar protein urin dalam 24 jam



6.



Pasien diperingatkan untuk mengenali tanda bahaya, seperti nyeri kepala, nyeri epigastrium, atau gangguan visual



7.



Apabila terjadi peningkatan tekanan darah atau proteinuria periksa ke dokter dan pertimbangangkan rawat inap



Adapun tatalaksana pada preeklampsia berat mencakup pengelolaan medika mentosa dan pengelolaan persalinan. Pengelolaan medikametosa terdiri atas : 1.



Segera masuk rumah sakit



2.



Tirah baring



3.



Infus larutan Ringer Laktat 60-125 cc/jam



4.



Pemberian obat anti kejang: MgSO4 a. Dosis awal: 4 g MgSO4dilarutkan dalam cairan saline intravena selama 10-15 menit b. Dosis perawatan: 1-2 g/ jam iv, evaluasi tiap 4-6 jam 21