Satuan Acara Penyuluhan Bronchopneumonia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Hari/Tanggal : Rabu, 28 Agustus 2019 Waktu



: Pukul 10.00 WITA



Tempat



: Balai Desa Bakungan Kecamatan Loa Janan



Sasaran



: Warga Desa Bakungan



Pelaksana



: Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kaltim



Topik



: Pencegahan dan Penanganan Bronchopneumonia Pada Anak Balita



A. Diagnosa Keperawatan Kurang Pengetahuan Klien/keluarga tentang proses penyakit, perawatan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.



B. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat memahami tentang bronkopneumonia dan cara penanganannya



C. Tujuan Instruksional Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 45 menit, diharapkan sasaran dapat : 1. Menyebutkan kembali pengertian bronkopneumonia 2. Menyebutkan kembali 2 dari 3 penyebab bronkopneumonia 3. Menyebutkan kembali 2 dari 7 tanda dan gejala bronkopneumonia 4. Menyebutkan kembali 2 dari 5 komplikasi pada bronkopneumonia 5. Menyebutkan kembali 2 dari 6 cara perawatan bronkopneumonia di rumah 6. Menyebutkan kembali 2 dari 6 cara mencegah terjadinya bronkopneumonia.



D. Analisa Data 1. Peserta penyuluhan adalah warga desa bakungan yang berkumpul di balai desa kecamatan Loa janan. a. Peserta siap mengikuti enyuluhan kesehatan dari mahasiswa b. Peserta sangat antusias dengan mengikuti penyuluhan terbukti dengan adanya beberapa pertanyaan yang disampaikan. c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi peserta mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa yang menyuluh. 2. Penyuluhan mahasiswa Poltekkes yang sedang melakukan praktek promosi kesehatan dan bertanggug jawab pada warga desa bakungan. a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan. b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat penyuluhan berlangsung.



E. Materi 1. 2. 3.



Pengertian bronkopneumonia Penyebab bronkopneumonia Tanda dan gejala bronkopneumonia



4. 5. 6.



Komplikasi pada bronkopneumonia Cara perawatan bronkopneumonia di rumah cara mencegah terjadinya bronkopneumonia



F. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab



G. Media 1. Leaflet 2. Pengeras Suara 3. Layar LCD



H. Kegiatan Belajar Mengajar Waktu 5 menit



Tahap kegiatan Pembukaan



K e g i a t an Penyuluh 1. Membuka acara dengan mengucapkan salam kepada sasaran



-



Sasaran Menjawab salam



-



Memperhatikan



-



Mendengarkan penyuluh menyampaikan topik dan tujuan. Menyetujui kesepakatan waktu pelaksanaan penkes



2. Perkenalan 3. Menyampaikan topik dan tujuan penkes kepada sasaran 4.



30 menit



10 menit



Kontrak waktu untuk kesepakatan pelaksanaan penkes dengan sasaran



Kegiatan Inti 1. Mengkaji ulang pengetahuan sasaran tentang materi penyuluhan. 2. Menjelaskan materi penyuluhan kepada sasaran dengan menggunakan leaflet 3. Memberikan kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal-hal yang belum di mengerti dari meteri yang dijelaskan penyuluh.



-



-



Menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti dari materi penyuluhan



Evaluasi/ Penutup



-



Menjawab pertanyaan yang diajukan penyuluh



-



Mendengarkan penyampaian



1. Memberikan pertanyaan kepada sasaran tentang materi yang sudah disampaikan penyuluh 2. Menyimpulkan materi penyuluhan



-



Menyampaikan pengetahuannya tentang materi penyuluhan Mendengarkan penyuluh menyampaikan materi



yang telah disampaikan kepada sasaran 3. Menutup acara dan mengucapkan salam serta terima kasih kepada sasaran.



kesimpulan



-



Mendengarkan penyuluh menutup acara dan menjawab salam



I. Evaluasi Setelah dilakukan penyuluhan, warga desa bakungan mampu: 1. Menjelaskan pengertian Bronchopneumonia 2. Menjelaskan penyebab Broncopneumonia 3. Menyebutkan tanda dan gejala Bronchopneumonia 4. Menjelaskan bagaimana cara pencegahan Bronchopneumonia 5. Menjelaskan bagaimana cara penanganan Bronchopneumonia



MATERI PENCEGAHAN DAN PENANGANA BRONCHOPNEUMONIA PADA ANAK BALITA



A. PENGERTIAN Pneumonia adalah suatu radang paru yang disebabkan oleh bermacammacam etiologi, seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing (Ngastiyah, 2000: 39). Pneumonia adalah infeksi akut paru-paru disebabkan oleh bakteri dan virus (Biddulph, 1999: 208). Bronkopneumonia adalah radang paru yang berasal dari cabang-cabang tenggorok yang mengalami infeksi dan tersumbat oleh getah radang, menimbulkan pemadatan-pemadatan bergerombol dalam lobulus paru yang berdekatan, biasanya terjadi akibat batuk rejan, campak, influenza, tifus, dan sebagainya (Ramali Ahmad, 2000: 41). 2 Dari beberapa pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa pengertian bronkopneumonia adalah suatu peradangan pada paru, tetapi juga pada broncheoli.



B. PENYEBAB Bronkopneurmonia dapat disebabkan oleh bakteri (pneumococus, Streptococus), virus pneumony hypostatik, syndroma loffller, jamur dan benda asing (Ngastiyah, 2000: 1. Infeksi Jenis bakteri utama penyebab bronkopneumonia pada anak yaitu Streptococcus pneumoniae, Sedangkan pada bayi baru lahir dan balita, terjadinya bronkopneumonia disebabkan oleh Streptococcus aureus yang menghasilkan racunyang dapat menyebabkan nekrosis jaringan dan pendarahan. Beberapa jenis bakteri lainnya seperti Mycobacterium pneumoniae, Haemophilus influenza, Klibsiella pneumoniae, dan Proteus juga dapat memicu timbulnya sekret yang menumpuk pada alveolus dan melekat di dinding bronkus. 2. Lingkungan Faktor lingkungan seperti tempat tinggal, sekolah, rumah sakit, dan taman bermain menjadi sumber utama masuknya infeksi yang menyebabkan bronkopneumonia. 3. Gaya Hidup Gaya hidup yang buruk seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebih dapat memicu bronkopneumonia dan penyakit lainnya.



C. Tanda dan Gejala Banyak orang tua yang tidak mengenali gejala atau tanda pneumonia pada bayi. Hal ini menyebabkan penyakit ini sering kali terlambat ditangani. Berikut adalah beberapa tanda dan gejala pneumonia pada bayi: 1. Demam tinggi. 2. Sesak napas atau bayi tampak kesulitan saat bernapas. 3. Hidung bayi kembang kempis saat bernapas. 4. Napas bayi berbunyi. 5. Batuk pilek. 6. Bayi tidak mau menyusu atau makan. 7. Nyeri dada atau perut. 8. Bayi tampak gelisah dan lemas. 9. Bibir dan kuku tampak membiru. Bayi yang terserang pneumonia akibat infeksi virus terkadang juga bisa mengalami muntah dan diare.



D. Pencegahan Bronchopneumonia Sepintas, bronkopneumonia pada anak memang mengerikan. Namun, penyakit ini dapat dicegah. Berikut beberapa langkah sederhana untuk mencegah brokopneumonia pada anak, seperti:    



Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan tangan anak Anda untuk mengurangi penularan penyakit. Hindarkan anak-anak dari paparan asap rokok. Jauhkan bayi atau anak dari penderita bronkopneumonia. Lengkapilah imunisasi anak agar terlindungi dari bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi bronkopneumonia. Anak-anak memang lebih rentan terserang bronkopneumonia, terutama yang berusia di bawah 2 tahun atau anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Bila anak Anda mengalami gejala yang mirip dengan bronkopneumonia, segera konsultasikan ke dokter spesialis anakuntuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Semakin cepat ditangani, risiko terjadinya komplikasi akibat bronkopneumonia pada anak akan semakin kecil.



E. Penanganan Bronchopneumonia Apabila Si Kecil menunjukkan gejala atau tanda pneumonia di atas, maka segeralah bawa ke dokter anak. Dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan mungkin akan menyarankan tes darah atau Rontgen untuk memastikan diagnosis pneumonia.



Jika Si Kecil memang terdiagnosis terkena pneumonia, maka dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebabnya. Pada kasus pneumonia yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik. Sementara pada pneumonia yang disebabkan oleh virus, obat antibiotik tidak diperlukan. Pneumonia akibat infeksi virus biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar 4 minggu. Meski begitu, dokter tetap akan memantau kondisi bayi dan memberikan obat-obatan untuk meringankan gejalanya. Agar Si Kecil dapat segera pulih, pastikan asupan cairan dan nutrisinya tercukupi dengan baik. Bunda bisa tetap memberikan ASI atau susu formula, sesuai anjuran dokter. Pada kasus pneumonia yang berat, di mana bayi tampak sangat lemas, tidak mau minum atau makan, dan terdapat gagal napas, kejang, atau tanda-tanda dehidrasi, dibutuhkan perawatan di rumah sakit. Gejala dan tanda pneumonia pada bayi perlu diketahui orang tua agar dapat segera dikenali. Jika Bunda melihat gejala tersebut pada Si Kecil, bawalah ia secepatnya ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan. Pneumonia pada bayi tidak boleh dianggap sepele. Untuk mencegah penyakit ini, orang tua perlu melengkapi imunisasi bayi sesuai jadwal, serta menjauhkan bayi dari orang yang sedang sakit dan paparan polusi, seperti asap rokok. F. Prognosis Sembuh total, mortalitas kurang dari 1%, mortalitas bisa lebih tinggi didapatkan pada anak-anak dengan keadaan malnutrisi energiprotein dan datang terlambat untuk pengobatan. Interakasi sinergis antara malnutrisi da infeksi sudah lama diketahui,. Infeksi berat daoat memperburuk keadaan melalui asupan makanan dan peningkatan hilangnya zat-zat gizi esensial tubuh. Sebaliknya malnutrisi ringan memberikan pengaruh negatif pada daya tahan tubuh terhadap infeksi. Kedua-duanya bekerja sinergis, maka malnutrisi bersama-sama dengan infeksi memberi dampak negatif yang besar dibandingkan dengan dampak oleh faktor infeksi dan malnutrisi apabila berdiri sendiri. G. Komplikasi Komplikasi bronkopneumonia umumnya lebih sering terjadi pada anakanak, orang dewasa yang lebih tua (usia 65 tahun atau lebih), dan orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes. Beberapa komplikasi bronkopneumonia yang mungkin terjadi, di antaranya: 



Infeksi darah Kondisi ini terjadi akibat adanya bakteri yang masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi ke organ-organ lain. Infeksi darah atau sepsis berpotensi menyebabkan terjadinya kegagalan organ.















Abses paru-paru Abses paru-paru dapat terjadi ketika nanah terbentuk di dalam rongga paru-paru, biasanya kondisi ini dapat ditangani dengan antibiotik. Namun terkadang juga membutuhkan prosedur pembedahan untuk membuangnya. Efusi pleura Efusi pleura adalah kondisi di mana cairan memenuhi ruang di sekitar paru-paru dan rongga dada. Cairan yang terinfeksi biasanya dikeringkan menggunakan jarum atau tabung tipis. Dalam beberapa kasus, efusi pleura yang serius memerlukan prosedur operasi untuk membantu mengeluarkan cairan. Gagal napas Kondisi akibat kerusakan berat pada paru-paru sehingga tubuh tidak dapat mencukupi kebutuhan oksigen karena terganggunya fungsi pernapasan. Jika tidak segera diobati, gagal napas dapat membuat organ tubuh tidak dapat berfungsi dan pernapasan terhenti sama sekali. Jika hal ini terjadi, maka penderitanya perlu mendapatkan napas bantuan dengan bantuan mesin (ventilator).



H. Pemeriksaan Penunjang Menurut Mansjoer Arif 2000, pemeriksaan penunjang dari Bronkopnemonia adalah: 1. Pemeriksaan darah menunjukkan leukositosis dengan predominan polimorfonuklear atau dapat ditemukan leukopenia yang menandakan prognosis buruk. Dapat ditemukan anemia ringan atau sedang. 2. Pemeriksaan radiologi memberi gambaran bervariasi: - Bercak konsolidasi merata para bronkopneumonia. - Bercak konsolidasi satu lobus pada pneumonia lobaris. - Gambaran pneumonia difus atau infiltrat interstisialis pada pneumonia stafilokokus. 3. Pemeriksaan mikrobiologik, spesimen usap tenggorok, sekresi nasofaring, bilasan bronkus atau sputum, darah, aspirasi trakea, pungsi pleura atau aspirasi paru.



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pencegahan dan Penanganan Bronchopneumonia Pada Balita



Dosen pembimbing: Hj. Umi Kalsum, M.Kes Di susun oleh kelompok 7: 1. 2. 3. 4.



Firman Fitrianto Indah Puspita Sari Lisa Ari Setyawati Lilik Amelia POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TAHUN 2019/2020