SATUAN ACARA PENYULUHAN DIET GGK Docx [PDF]

  • Author / Uploaded
  • ULI
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIIT BAGI PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA RS.RADEN MATTAHER JAMBI



Oleh TURDINANTO NPM : 1814901017



Yayasan Harapan Ibu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Program Profesi Ners 2019/2020



SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIIT GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG HEMODIALISA   Hari



:



Rabu



Tanggal



:



7 Agustus 2019



Waktu



:



20 Menit



Tempat



:



Ruangan Hemodialisa



Sasaran



:



Pasien & Keluarga Pasien



Topik kegiatan



:



Diit pada pasien CKD dengan Hemodialisa



A. LATAR BELAKANG Penyakit gagal ginjal kronik utamanya diderita oleh pasien – pasien yang telah mengalami usia lanjut. Pasien – pasien  yang menjalani hemodialisa, tidak cukup dilakukan sekali saja, ada yang menjalani hemodialisa secara regular / rutin tiap minggu. Bahkan, ada pula yang menjalani hemodialisa sampai dua kali dalam tiap minggunya. Hal ini tentu saja akan menimbulkan berbagai dampak dan komplikasi yang dialami oleh pasien. Pasien yang menjalani hemodialisa tentu saja memiliki rasa cemas dan khawatir mengenai tindakan tersebut. Oleh karena itu, sebelum menjalani   proses hemodialisa ada hal – hal yang perlu diketahui oleh setiap pasien agar kecemasan yang dialami pasien – pasien tersebut minimal dapat berkurang. Sebagai perawat diharapkan memberikan informasi dan pengarahan – pengarahan, serta motivasi terhadap pasien yang menjalani hemodialisa. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan hemodialisis diperlukan penatalaksanaan lain seperti management dit. Anggota keluarga memiliki potensi untuk menjadi pendorong utama koping. Selain itu, lingkungan keluarga cepat menjadi faktor yang kritis pada pengarahan individu terhadap sebuah krisis (Hough, 1991). Oleh karena itu dibutuhkan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien yang menunggu pasien selama menjalani terapi hemodialisis mengenai diit pada pasien dengan hemodialisis.



B.  TUJUAN 1. Tujuan instruksional umum Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan pasien mengetahui tentang pengetahuan diit pada Gagal Ginjal Kronik. 2. Tujuan instruksional khusus Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran penyuluhan mampu: a. Memahami dan menjelaskan pengertian b. Memahami dan mampu menjelaskan pentingnya diit pada pasien hemodialisis. c. Memahami dan mampu



menyebutkan macam-macam diit pada pasien



hemodialisis. d. Memahami dan mampu memberikan contoh makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi pasien hemodialisis. C. SASARAN PENYULUHAN Pasien & Keluarga pasien hemodialisis yang menunggu pasien selama menjalani hemodialisis. D.   MATERI (Terlampir) 1. Diit untuk pasien hemodialisis 2. Pentingnya diit bagi pasien hemodialisis 3. Macam-macam diit pada pasien hemodialysis E. KEGIATAN PENYULUHAN Proses



Tindakan Kegiatan Penyuluh



Pendahuluan



Penyajian



Waktu Kegiatan Peserta



a. Memberikan salam, memperkenalkan diri dan membuka penyuluhan



Memperhatikan dan menjawab salam



b. Menjelaskan materi secara umum dan manfaat bagi pasien dan keluarga



Memperhatikan



c. Menjelaskan tentang TIU dan TIK



Memperhatikan



a. Menjelaskan diet rendah protein untuk pasien hemodialisa



Memperhatikan dan memberi tanggapan



3 menit



14 menit



1) Menanyakan kepada sasaran mengenai materi yang baru disampaikan



Memperhatikan



2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan



Memberi pertanyaan



b. Menjelaskan tujuan diit pada pasien hemodialisa



Memperhatikan dan memberi tanggapan



1) Menanyakan kepada sasaran mengenai materi yang baru disampaikan



Memperhatikan



2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan



Memberi pertanyaan



c. Menjelaskan syarat diit pada pasien hemodialisa



Memperhatikan dan memberi tanggapan



1) Menanyakan kepada sasaran mengenai materi yang baru disampaikan



Memperhatikan



2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan



Memberi pertanyaan



d. Menjelaskan sususnan makanan untuk pasien hemodialisa



Memperhatikan dan memberi tanggapan



1) Menanyakan kepada sasaran mengenai materi yang baru disampaikan



Memperhatikan



2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan



Memberi pertanyaan



e. Menjelaskan bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk pasien hemodialisa



Memperhatikan dan memberi tanggapan



1) Menanyakan kepada sasaran mengenai materi yang baru disampaikan



Memperhatikan



2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan



Memberi pertanyaan



f. Menjelaskan keberhasilan terapi diit pada pasien hemodialisa



Memperhatikan dan memberi tanggapan



1) Menanyakan kepada sasaran mengenai materi yang baru disampaikan



Memperhatikan



2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan



Memberi pertanyaan



Penutup



a.



Menutup pertemuan dengan memberi kesimpulan dari materi yang disampaikan



b. Mengajukan pertanyaan kepada pasien dan keluarga



Memperhatikan



Memberikan saran



3 menit



F.  METODE 1. Ceramah 2.  Diskusi G.  MEDIA 1.  Leaflet H. EVALUASI a. Evaluasi Struktur 1) Pasien dan keluarga pasien dengan hemodialisa berada di tempat pertemuan sesuai kontrak. 2) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan mengenai diit nurtisi pada pasien hemodialisa dilaksanakan di ruang perawatan umum lantai 4 RSPAD Gatot Soebroto 3) Pengorganisasian penyelenggaraan kegiatan dilakukan sebelum pelaksanaan. b. Evaluasi Proses 1) Pasien dan keluarga pasien dengan hemodialisa antusias terhadap kegiatan yang dilakukan. 2) Pasien dan keluarga pasien dengan hemodialisa berpartisipasi dalam kegiatan dengan mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan benar. c. Evaluasi Hasil 1) Pasien dan keluarga pasien dengan hemodialisa memahami materi yang telah disampaikan. 2) Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai diit nurtisi pada pasien hemodialisa berhasil dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.   I.



LAMPIRAN A. Diit Untuk Pasien Hemodialisa Seseorang yang sudah mengalami gagal ginjal harus menjaga pola makannya karena banyak makanan yang justru bisa memperparah kondisi penyakitnya. Penderita sakit ginjal tidak bisa mengonsumsi buah dan sayur sesukanya, dengan jumlah yang sama seperti orang sehat. Harus dipahami bahwa ada sayur dan buah yang berpotensi memperparah kondisi kesehatan penderita. Oleh karena itu, penderita gagal ginjal harus benar-benar mengetahui kandungan buah dan sayur yang mereka konsumsi.



Penderita gagal ginjal sebaiknya mengurangi konsumsi buah-buahan karena sebagian buah-buahan berkadar Kalium (potassium) tinggi. Kadar kalium yang sangat tinggi (hiperkalemia) dapat menyebabkan irama jantung terganggu. Penderita harus bisa membatasi jumlah konsumsi buah setiap harinya. Misalnya buah apel, penderita ginjal hanya bisa mengonsumsi setengahnya saja. Namun yang juga harus diingat, jika kondisi penderita ginjal sudah tidak bisa lagi berkemih, maka sebaiknya hentikan konsumsi buah dan sayur hingga lancar berkemih. Sementara itu, bagi penderita yang belum menjalani cuci darah. dianjurkan untuk melakukan diit rendah protein 40-45 gram/hari. Hal ini tentunya tergantung fungsi ginjal penderita yang dapat diketahui dengan pemeriksaan laboratorium. Jika fungsi ginjal kurang dari 15 persen, maka pertu melakukan cuci darah. Lain lagi pada penderita gagal ginjal yang sudah lama alias menahun atau kronis. Penderita gagal ginjal kronis harus menjalani diit ketat dengan beberapa tujuan yaitu untuk mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh dan untuk menjaga agar penderita dapat beraktivitas seperti orang normal. Prinsip diit bagi penderita gagal ginjal kronis adalah: 1. Diit lunak atau biasa. 2. Sebagai sumber karbohidrat: gula pasir, selai, sirup, dan permen. 3. Cukup energi dan rendah protein 4. Sebagai sumber protein, diutamakan protein hewani, misalnya: susu, sapi, daging, dan ikan. Banyaknya sesuai dengan kegagalan fungsi ginjal penderita. 5. Sebagai sumber lemak, diutamakan lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan sekitar 25 persen dari total energi yang diperlukan. 6. Untuk kebutuhan air, dianjurkan sesuai dengan jumlah urine 24 jam; sekitar 500 mililiter melalui minuman dan makanan. 7. Untuk kebutuhan kalium dan natrium dengan keadaan penderita. 8. Untuk kebutuhan kalori, sekitar 35 Kkal/Kg berat badan/hari. 9. Membatasi asupan garam dapur jika ada hipertensi(darah tinggi) atau edema (bengkak). 10. Dianjurkan juga mengonsumsi agar-agar karena selain mengandung sumber energi juga mengandung serat yang larut.



Makanan yang sebaiknya dibatasi bagi penderita gagal ginjal kronik antara lain: 1. Sumber karbohidrat seperti: nasi, jagung, kentang, makaroni, pasta, hevermout, ubi. 2. Protein hewani, seperti: daging kambing, ayam, ikan, hati, keju, udang, telur. 3. Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: apel, alpukat, jeruk, pisang, pepaya dan daun pepaya, seledri, kembang kol, peterseli, buncis. B. Tujuan Diit Tujuan diit bagi pasien yang menjalani hemodialisa adalah untuk: 1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal. 2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia). 3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit. 4. Mencegah atau mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju filtrasi glomerulus (Almatsier, 2006). C. Pentingnya Diit Pada Pasien Hemodialisis Diit merupakan faktor penting bagi pasien yang menjalani hemodialisa mengingat adanya efek uremia. Apabila ginjal tidak mampu mengekskresikan produk akhir metabolisme, substansiyang bersifat asam ini akan menumpuk dalam serum pasien dan bekerja sebagai racun. Gejala yang terjadi akibat penumpukan tersebut secara kolektif dikenal dengan gejala uremik dan akanmempengaruhi setiap sistem tubuh. Lebih banyak toksin yang menumpuk, lebih berat gejala yang timbul. Diit rendah protein akan mengurangi penumpukan limbah nitrogen dan dengan  demikian mikian meminimalkan gejala. Penumpukan cairan juga dapat terjadi dan dapat mengakibatkan gagal jantung kongestifserta edema paru. Dengan demikian pembatasan cairan juga merupakan bagian dari resep diit untuk pasien ini. Dengan penggunaan hemodialisa yang efektif, asupan makanan pasien dapat diperbaiki meskipun biasanya memerlukan beberapa penyesuaian atau pembatasan pada asupan protein, natrium, kalium dan cairan.



D. Syarat Diit 1. Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien. 2. Energi 35 kkal/kg BB Ideal (BBI). 3. Protein 1,3- 1,5 g/kg BBI, 60-75% protein hewani dan sisanya protein nabati. 4. Lemak 25-30 % dari energi total, diutamakan lemak tidak jenuh. 5. Karbohidrat 60-65 % dari energi total. 6. Kebutuhan cairan sesuai dengan jumlah urine 24 jam + 500 ml (cairan yang keluar melalui keringat dan pernapasan). 7. Kalium dibatasi jika terjadi Hiperkalemia. 8. Garam dapur/Natrium dibatasi apabila pasien mengalami edema/bengkak karena penumpukan cairan serta hipertensi. E. Keberhasilan Terapi Diit Yang Diberikan Dapat Dilihat Dari : 1. Terkendalinya supan natrium yang ditandai dengan terkontrolnya tekanan darah dan odema (bengkak) 2. Cukupnya asupan kalori yang ditandai dengan tidak adanya katabolisme 3. Asupan protein sesuai dengan anjuran yang ditandai dengan menurunnya kadar ureum dalam darah 4. Terkendalinya asupan kalium yang ditandai dengan terkontrolnya kadar kalium di dalam darah