6 0 97 KB
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
TERAPI BERMAIN “MEWARNAI GAMBAR” I. Pengantar Topik
: Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit
Sub Topik
: Terapi Bermain Pada Anak Preschool
Tempat
: Ruang Hematologi Bona Lantai 1 RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Hari/Tanggal : Jum'at, 4 April 2014 Waktu/Jam
: 1 x 35 menit / 10.00 -10.35
Sasaran
: 1 Anak usia pra sekolah (5-6 tahun) 2 Anak yang dirawat di ruang Hematologi Bona Lantai 1 3 Tidak
mempunyai
keterbatasan
fisik
yang
dapat
menghalangi proses terapi bermain 4 Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai 5 Tidak dalam kondisi kritis Pemateri
: Mahasiswa DIII Keperawatan Soetomo
II. Tujuan Umum Setelah mengikuti terapi bermain diharapkan dapat meminimalkan dampak stress hospitalisasi pada anak. III. Tujuan Khusus Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak mampu : 1
Bisa merasa tenang selama dirawat.
2
Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat
3
Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
4
Anak menjadi kooperatif pada perawat dan tindakan keperawatan
5
Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi
6
Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal
7
Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi anak terhadap suatu permainan
8
Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang tepat
9
Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit
10 Anak dapat merasakan suasana yang nyaman dan aman seperti dirumah Sebagai alat komunikasi antara perawat – klien.
IV. Materi Ajar 1. Pengertian mewarnai 2. Keuntungan mewarnai 3. Metode mewarnai 4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mewarnai
V. Metode 1
Anak diberi penjelasan tentang prosedur pelaksanaan terapi bermain yang meliputi waktu kegiatan, cara membuat, serta hal-hal lain yang terkait dengan program terapi bermain.
2
Diawal permainan, anak diperkenalkan dengan kertas bergambar dan crayon, lalu diberikan penjelasan mengenai cara permainannya .
3
Setelah itu dengan panduan leader, anak diberi contoh bagaimana cara mewarnai yang baik dan benar seperti contoh.
4
Fasilitator mendampingi dan mengarahkan anak selama bermain mewarnai gambar.
5
Ibu dapat berperan sebagai fasilitator, tetapi tidak boleh ikut terlibat dalam kegiatan permainan.
6
Setelah waktu yang ditentukan untuk terapi bermain habis, anak
dipersilahkan untuk berhenti, dan diberikan pujian atas keterlibatan anak selama terapi bermain berlangsung. 7
Observer melakukan pengamatan dan memberikan evaluasi terhadap perilaku anak dan proses jalannya terapi bermain.
8
Setelah anak selesai mewarnai, anak diharapkan untuk dapat menyebutkan tentang benda yang dia warnai.
9
Pada akhir kegiatan diberikan pengumuman hasil mewernai terbaik seperti contoh dan memberikan reward.
10 Kemudian
fasilitator
mengembalikan
hasil karya
mereka
dan
memberikan pujian kepada semua peserta sebagai reward. VI. Media 1. Crayon 2. Tissue 3. Karpet 4. Kertas bergambar 5. Lembar penilaian
VII. Pengorganisasian a)
Penyaji
: Nurul Ainiyah
b)
Moderator
: Aqwin Dwi Praja
c)
Operator Dan Evaluator
: Faradisa Rahma
Safitri d)
Motivator
: Syahrul Akbar A
Afifatul Mufidah Lindiana Rodiah e)
Fasilitator
:Devi Febriana
f)
Notulen
: Rizky Dwi Wulansari
VIII. Kegiatan Penyuluhan NO
FASE
KEGIATAN Penyuluh
Peserta
1
Pembukaan
1.
Membuka kegiatan dengan
1. Menjawab salam
mengucapkan salam.
2. Mendengarkan
2.
Memperkenalkan diri
3. Memperhatikan
3.
Menjelaskan
5 menit
tujuan
dari
4. Memperhatikan
terapi bermain 4. 2
Kontrak waktu anak dan
Pelaksanaan
orang tua 1. Memberikan
(Isi)
tentang :
20 menit
penjelasan 1. Memperhatikanti
- Pengertian mewarnai - Keuntungan
kan bermain
mewarnai - Metode mewarnai - Hal yang perlu diperhatikan 2. Menjelaskan
tata
cara
pelaksanaan
2. memperha
terapi
bermain mewarnai kepada anak 3. Memberikan
kesempatan
3. Bertanya
kepada anak untuk bertanya jika belum jelas
4. Antusias saat
4. Membagikan kertas
menerima
bergambar dan crayon
peralatan
5. Fasilitator mendampingi anak dan
memberikan
motivasi
kepada anak 6. Menanyakan
5. Memulai untuk mewarnai gambar 6. Menjawab
kepada
anak
apakah telah selesai mewarnai
pertanyaan 7. Mendengarkan
gambar 7. Memberitahu
anak
bahwa
waktu yang diberikan telah selesai .8. Memberikan pujian terhadap anak yang mampu mewarnai
8. Memperhatikan
gambar sampai selesai
3
Evaluasi
1. Memotivasi
7 menit
menyebutkan
anak
untuk
apa
yang
diwarnai 2. Mengumumkan
1. Menceritakan 2. Gembira
nama
anak
yang dapat mewarnai dengan contoh
4
Terminasi
3. Membagikan reward kepada
3. Gembira
seluruh peserta 1. Memberikan motivasi dan
1. Memperhatikan
3 menit
pujian kepada seluruh anak yang telah mengikuti program
2. Mendengarkan
terapi bermain 2. Mengucapkan terima kasih
3. Menjawab salam
kepada anak dan orang tua 3. Mengucapkan salam penutup IX. 1.
Kriteria Evaluasi Evalusi Struktur a.
Anak hadir di ruangan minimal 6 orang.
b.
Penyelenggaraan
terapi
bermain
dilakukan
di
ruang
hematologi BONA lantai 2. c. 2.
Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
Evaluasi Proses a.
Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b.
Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c.
Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3.
Kriteria Hasil a.
Anak terlihat senang dan gembira
b.
Kecemasan anak berkurang
c.
Mewarnai gambar sesuai dengan contoh
d.
Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
Materi Bermain Mewarnai a.
Definisi Mewarnai adalah proses memberi warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah bergambar. Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif untuk mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak.
b.
Manfaat Bermaain Mewarnai 1)
Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik (sebagai permainan penyembuh/”therapeutic play”).
2)
Dengan bereksplorasi menggunakan gambar, anak dapat membentuk, mengembangkan imajinasi dan bereksplorasi dengan ketrampilan motorik halus.
3)
Mewarnai
gambar juga
aman
untuk
anak
usia
toddler,
karena
menggunakan media kertas gambar dan crayon. 4)
Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata.
5)
Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses hospitalisasi, karena pada keadaan cemas dan stress, kognitifnya tidak akurat dan negative.
6)
Bermain mewarnai
gambar dapat
memberikan
peluang
untuk
meningkatkan ekspresi emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah dan benci. 7)
Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di rumah sakit.
c.
Metode Mewarnai Ada beberapa metode dalam menggambar yang tujuannya mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak, yaitu : 1. Mewarnai dengan cara mengamati (observasi). Anak bisa mewarnai gambar tanpa menjiplak atau dengan contoh pola. Dengan demikian anak dapat melupakan observasi dengan cara menciptakan, bereksperimen, dan melampaui kemampuannya. 2. Mewarnai berdasarkan pengalaman/kenangan. Mewarnai dengan metode ini lebih memotivasi anak untuk mewarnai sesuatu berdasarkan pengalaman dan kenangannya. Saat latihan,
harus banyak
menggunakan pertanyaan untuk membantu mereka mengingat detail yang berarti dari pengalaman mereka. 3. Mewarnai imajinasi. Kejadian mendorong kita untuk keluar dan bisa diekspresikan dalam bentuk warna yang cocok untuk gambar tersebut. Mewarnai dengan imajinasi menjadi lebih efektif dengan latihan yang rutin. d.
Hal – hal yang perlu diperhatikan saat mewarnai -
Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
-
Mewarnai disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak..
-
Jangan memaksa anak mewarnai, bila anak sedang tidak ingin mewarnainya.
DAFTAR PUSTAKA Erlita, dr. (2006). Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak. Terdapat pada : http://info.balitacerdas.com. Diakses pada tanggal 18 Maret 2014 Hurlock, E B.1991. Perkembangan Anak Jilid 1. Erlangga : Jakarta Markum, dkk. 1990.Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, EGC : Jakarta Munandar, Utami, 2004, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta Sujiono, Yuliani Nurani dan Bambang Sujiono, 2005, Menu Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta: Citra Pendidikan