Seni Dalam Praktik Kebidanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH “SENI DALAM PRAKTIK KEBIDANAN”



DISUSUN OLEH BELLA AYU NURLITA SARI (1915401001)



SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJAPAHIT PRODI S1 KEBIDANAN MOJOKERTO TAHUN 2020



1



KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan Rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Seni dalam praktik kebidanan”. Selama penulisan makalah ini, Saya banyak menemukan hambatan dan kesulitan. Berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Saya menyadari keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, oleh karena itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya dan tenaga kebidanan pada umumnya. Pasuruan, Oktober 2020



2



DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................... ii BAB I



PENDAHULUAN A. Latar Belakang............................................................................. 1 B. Tujuan .......................................................................................... 2



BAB II



PEMBAHASAN A. Proses Berubah ............................................................................3 B. Ciri-Ciri Perubahan.......................................................................3 C. Bentuk-Bentuk Proses Berubah ...................................................3 D. Tingkatan Proses Berubah ...........................................................4 E. Dampak-Dampak Proses Berubah................................................6 F. Manfaat Proses Berubah...............................................................7



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................... 9 B. Saran............................................................................................. 9 DAFTAR PUSTAKA



3



BAB I PENDAHULUAN   A.



LATAR BELAKANG Dalam perkembangan global saat ini, semua orang dapat memenuhi segala



kebutuhannya dengan mudah dan dapat diperoleh dalam waktu yang singkat. Semua itu tidak lepas dari kemajuan IPTEK yang telah berkembang sangat maju di berbagai belahan dunia. Kemajuan IPTEK tentu merupakan sebuah perkembangan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki manusia dan telah diaplikasikan dalam berbagai ilmu, khususnya dalam praktek kebidanan. Dalam praktek kebidanan tidak lepas dalam penggunaan IPTEK, seperti penggunaan alatalat kesehatan yang canggih dan modern yang banyak kita temui di berbagai instansi kesehatan. Selain penggunaan IPTEK, aplikasi praktek kebidanan juga membutuhkan suatu seni. Seni itu harus dimiliki oleh tenaga medis seperti bidan. Seorang bidan harus mempunyai seni dalam merawat dan melakukan asuhan kebidanan, misalnya saat membantu persalinan seorang bidan harus mempunyai seni yang terampil dalam memberi pertolongan itu, dan apabila tidak ada seni, maka akan sulit dalam mengaplikasikan ilmu yang dia miliki. Tentu tidak hanya dalam praktek kebidanan IPTEK dan seni banyak di aplikasikan dalam berbagai ilmu dan dalam kehidupan manusia. IPTEK dan seni akan semakin maju dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan pengetahuan manusia. Kebidanan mempunyai dua pilihan utama yang berhubungan dengan perubahan, mereka melakukan inovasi dan perubahan atau mereka dapat dirubah oleh suatu keadaan atau situasi. Bidan mempunyai keterampilan dalam proses perubahan. Pertama proses bidan yaitu merupakan pendekatan dalam penyelesaian masalah yang sistematis dan konsisten dengan perencanaan perubahan. Kedua, bidan diajarkan mendapatkan ilmu dikelas dan mempunyai pengalaman praktek untuk bekerja secara efektif dengan orang lain. Perubahan pelayanan kesehatan / kebidanan merupakan kesatuan yang menyatu dalam perkembangan dan perubahan kebidanan di indonesia. Perubahan ini adalah cara kebidanan mempertahankan diri sebagai profesi dan berperan aktif dalam menghadapi era globalisasi. Maka kebidanan Indonesia, khususnya



4



masyarakat ilmuwan dan masyarakat profesional kebidanan Indonesia, melihat dan mempertahankan proses profesionalisasi pada era globalisai ini bukan sebagai suatu ancaman untuk ditakuti atau dihindari, tetapi merupakan tantangan untuk berupaya lebih keras memacu proses profesionalisasi kebidanan di Indonesia dan mensejajarkan  diri dengan  negara-negara lain. Mewujudkan kebidanan sebagai profesi diIndonesia bukan hanya sekedar perjuangan untuk membela nasib para bidan  yang sudah sejak lama kurang menjadi perhatian, namun lebih dari itu, yaitu berupaya untuk memenuhi hak masyarakat dalam mendapatkan asuhan kebidanan yang profesional. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan proses berubah ? 2. Sebutkan tujuan proses berubah ? 3. Sebutkan ciri-ciri perubahan? 4. Sebutkan bentuk-bentuk proses berubah ? 5. Sebutkan tingkatan proses berubah ? 6. Sebutkan dampak-dampak proses berubah? 7. Sebutkan  manfaat proses berubah?



5



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Proses Berubah Proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi seseorang, keluarga, kelompok atau komunitas Menurut Atkinson, 1987 berubah merupakan kegiatan atau proses yang membuat sesuatu atau seseorang berbeda dg keadaan sebelumnya. Menurut Brooten, 1987 berubah merupakan proses yang menyebabkan perubahan pola perilaku individu atau instuisi. B. Tujuan Proses Berubah 1. Agar bisa mengubah perilaku seseorang menjadi lebih baik 2. Menjadi ukuran dengan keadaan sebelumnya 3. Mengurangi



pertentangan



antarindividu,



individu-kelompok



atau



antarkelompok sebagai akibat adanya perbedaan pendapat 4. Mencegah meledaknya pertentangan untuk sementara waktu. 5. Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok-kelompok sosial yg hidupnya terpisah sbg akibat faktor-faktor psikologis dan kebudayaan. C. Macam-Macam Macam-macam perubahan dapat ditinjau dari segi sifatnya, yaitu: a. Perubahan ditinjau dari sifat proses: 1. Perubahan bersifat berkembang Mengikuti drai proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau masyarakat secara umaum. 2. Perubahan bersifat spontan Dapat terjadi karena keadaan memberikan respon tersendiri terhadap kejadian yang bersifat alami yang diluar kehendak manusia yang tidak dapat diramalkan/ diprediksikan sehingga sulit untuk diantisifasi. 3. Perubahan bersifat direncanakan Sifat perubahan satu ini dilakukan bagi individu, kelompok atau masyarakat imgin mengadakan perubahan kearah yang lebih maju atau



6



mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang lebih baik. b. Perubahan ditinjau dari sifat keterlibatan 1. Perubahan partisipatif a) Melalui penyediaan informasi yang cukup b) Adanya sikap positif terhadap inovasi c) Timbulnya komitmen 2. Perubahan paksaan (coerced change) a) Melalui perubahan total dari organisasi b) Memerlukan kekuatan personal (personal power) c. Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan 1. Perubahan berencana a) Menyesuaikan kegiatan dengan tujuan b) Dengan titik mula yang jelas dan dipersipkan, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 2. Perubahan acak/ kacau a)



Tanpa usaha mempersiapkan titik awal perubahan.



b)



Tidak ada usaha mempersipakan kegiatan sesuai dengan tujuan.



D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perubahan 1)



Faktor pendukung a) Perubahan dipandang sebagai suatu hal positif oleh seseorang yang akan berubah b) Perubahan sesuai nilai-nilai & norma yang diyakini c) Perubahan yang dijalani adalah sesuatu yang sederhana & konkrit/nyata d) Perubahan dilakukan pada hal-hal yg kecil terlebih dahulu e) Melibatkan tokoh/orang lain yang berpengaruh f) Komunikasi terbuka antara target berubah dengan innovator (change agent)



2)



Faktor penghambat a) Tidak adanya kemauan untuk berubah b) Perubahan yg dilakukan adalah perubahan yg sulit dilakukan



7



c) Tidak adanya orang/lingkungan yg mendukung targer berubah untuk melakukan perubahan 3)



Faktor penentu keberhasilan Faktor yang dapat menentukan keberhasilan perubahan terencana adalah



sebagai berikut: a) Adanya keuntungan relatif b) Adanya kesesuaian c) Adanya kerumitan d) Adanya uji coba e) Dapat dikomunikasikan E. Cara Mempengaruhi Kekuatan Proses Berubah 1. Meningkatkan faktor pendukung, yaitu dengan cara sebagai berikut : a.



Menggunakan model/demonstrasi



b.



Memberikan dukungan & dorongan terus menerus selama berlangsungnya proses berubah



c.



Menggunakan keberhasilan perubahan orang lain sebagai contoh



d.



Mengurangi faktor penghambat, yaitu dengan cara sebagai berikut : 



Mempertahankan forum diskusi baik langsung maupun tidak langsung kepada target berubah







Menyediakan informasi yg diperlukan pada saat yg tepat sesuai dengan kemampuan target berubah







Menggunakan metode pemecahan masalah secara khusus



F.    Tahapan Proses Berubah 1. Menyadari akan perubahan 2. Ada minat untuk berubah 3. Melakukan penilaian terhadap sesuatu yg baru 4. Melakukan uji coba sesuatu yg baru 5. Menerima perubahan setelah melakukan uji coba G.   Ciri-Ciri Perubahan 1. Terjadi perbedaan antara kondisi sekarang dan sebelumnya 2. Terjadi perpindahan status



8



3. Mengubah perilaku dan pola pikir baik individu maupun kelompok H.   Teori-Teori Dalam Proses Berubah 1. Teori kurt lewin Lewin mengungkapkan bahwa perubahan dapat dibedakan menjadi 3 tahapan : a. Pencairan (unfreezing) Motifasi yang kuat untuk beranjak dari keadaan semula dan berubahnya keseimbangan yang ada. Merasa perlu untuk berubah dan berupaya untuk berubah, menyiapkan diri dan siap untuk berubah dan melakukan perubahan. Masalah



biasanya



muncul



akibat



adanya



ketidakseimbangan dalam sistem. Tugas perawat pada tahap ini adalah mengidentifikasi masalah dan memilih jalan keluar yang terbaik. b. Bergerak (moving) Bergerak menuju keadaan yang baru atau tidak / tahap perkembangan baru, karena memiliki cukup informasi, serta sikap dan kemampuan untuk berubah, memahami masalah yang dipahami dan mengetahui langkah-langkah penyalasaian yang harus dilakukan, melakukan langkah nyata untuk berubah dalam mencapai tingkat atau tahap baru. Pada tahap ini perawat berusaha mengumpulkan informasi dan mencari dukungan dari orang-orang yang dapat membantu memecahkan masalah. c. Pembekuan (refresing) Telah mencapai tingkat atau tahap baru, mencapai keseimbangan baru. Tingkat baru yang dicapai harus dijaga untuk tidak mengalami kemunduran atau atau bergerak kembali pada tingkat atau tahap perkembangan semula. Oleh karena itu perlu selalu ada upaya untuk mendapatkan umpan balik, kritik yang konstroktif dalam upaya pembinaan yang terus menerus dan berkelanjutan. Setelah memiliki dukungan dan alternatif pemecahan masalah perubahan diintegrasikan dan distabilkan sebagai bagian dari



9



sistem nilai yang dianut. Tugas perawat sebagai agen berubah berusaha mengatasi orang-orang yang masih menghambat perubahan. 2. Teori Roger (1962) a. Timbul kesadaran untuk berubah (Awareness) b. Muncul minat untuk mengadakan pembaharuan (Interest) c. Mengadakan penilaian terhadap hal yang baru (Evaluation) d. Uji coba terhadap sesuatu yang baru (Trial) e. Menerima perubahan setelah melakukan percobaan & berhasil (Adoption) Roger percaya proses penerimaan terhadap perubahan lebih komplek dari pada 3 tahap yang dijabarka Lewin. Terutana dalam setiap individu yang terlibat dalam proses perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun perubahan dapat diterima, mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan tersebut dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaanya. Roger mengatakan bahwa berubah yang efektif tergantung dari individu yang terlibat tertarik dan berupaya untuk selalu berkembang / maju serta mempunyai suatu komitmen untuk bekerja dan melaksanakannya. 3. Teori Lippit Teori



ini



merupakan



pengembangan



dari



teori



Lewin.



Lippit



mengungkapkan enam hal yang harus diperhatikan seorang manajer dalam sebuah perubahan yaitu : a. Mendiagnosis masalah Mengidentifikasi



semua



faktor



yang



mungkin



mendukung



atau



menghambat perubahan. b. Mengkaji motivasi dan kemampuan untuk berubah Mencoba mencari pemecahan masalah, mengkaji motivasi dan sumbersumber agen,mencari dukungan baik internal maupun eksternal atau secara interpersonal, organisasional maupun berdasarkan pengalaman. c. Menetapkan tujuan perubahan Menyusun semua hasil yang di dapat untuk membuat perencanaan.



10



d. Memilih peran yang sesuai untuk agen berubah Pada tahap ini sering terjadi konflik teruatama yang berhubungan dengan masalah personal. e. Mempertahankan perubahan Perubahan diperluas, mungkin membutuhkan struktur kekuatan untuk mempertahankannya. f.  Mengakhiri hubungan saling membantu Perawat sebagai agen berubah, mulai mengundurkan diri dengan harapan orang-orang atau situasi yang diubah sudah dapat mandiri. 4. Teori Spradley Spradley menegaskan bahwa perubahan terencana harus secara konstan dipantau untuk mengembangkan hubungan yang bermanfaat antara agen berubah dan sistem berubah. Berikut adalah langkah dasar dari model Spradley: a) Mengenali gejala b) Mendiagnosis masalah c) Menganalisa jalan keluar d) Memilih perubahan e) Merencanakan perubahan f) Melaksanakan perbahan g) Mengevaluasi perubahan h) Menstabilkan perubahan. I.



Bentuk-Bentuk Perubahan 1. Penambahan 2. Penggantian 3. Membangun kembali 4. Menghilangkan pola perilaku lama 5. Memperkuat pola perilaku lama



J.     Strategi Proses Berubah 1. Rasional Empirik dasar  : Manusia adalah makhluk rasional cara   : Penyebaran pengetahuan & penelitian



11



2.



Re edukatif normatif pendukung  : norma, sosial budaya, komitmen diri. perubahan norma meliputi sikap & nilai



3. Paksaan/kekuatan meliputi kekuatan dari institusi, kekuasaan, manipulasi kekuatan elit. K.   Tingkat Perubahan 1. Pengetahuan (Knowledge) 2. Sikap (Attitude) 3. Perilaku individu (Individual behavior) 4. Perilaku kelompok (Group Behavior) L.    Dampak Perubahan 1. Individu Bagaimana individu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan dan mengelola perubahan tersebut. 2. Organisasi/ Kelompok Bagaimana kelompok tersebut beradaptasi terhadap perubahan tersebut dalam



hal



pandangan



dan



pengelolaan



program-program



yang 



selanjutnnya. 3. Geon masdpolitik Bagaimana bidan baik dalam lingkup nasional maupun Internasional menghadapi tuntutan perubahan dan masalah-masalah yang bersifat global. M.   Manfaat Perubahan 1. Bisa menjalin kerjasama 2. Meningkatkan kualitas hidup jika terjadi perubahan ke perubahan yang positif 3. Meninggalkan pola hidup lama dengan cara membuka pola hidup baru 4. Menciptakan kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong menolong



12



N. Aplikasi Seni dalam Praktek Kebidanan Seni yang dimaksud dalam hal ini adalah kemampuan seorang bidan dalam melakukan asuhan atau praktek kebidanan kepada pasien dengan ketrampilan dan kemampuan yang dia miliki. Keberhasilan seorang bidan dalam melakukan tugasnya sangat bergantung pada seni yang ia miliki, karena seni itu merupakan kemampuan yang ia miliki sebagai seorang bidan. Banyak seni yang dapat diaplikasikan oleh para tenaga kesehatan khususnya bidan untuk menolong pasiennya, macam-macam seni itu mempunyai manfaat masing-masing yang dapat membantu proses pemberian pelayanan kesehatan yang nyaman dan memuaskan. Diantaranya seni yang sering diaplikasikan oleh seorang bidan adalah sebagai berikut: 1) Dukungan psikis dari suami Dukungan psikis dari suami sangat membantu proses pemberian pelayanan kesehatan dalam praktek kebidanan. Hal itu telah banyak dibuktikan dan hasilnya memang benar-benar terbukti. Dukungan psikis dari suami dapat menambah dukungan dan semangat seorang ibu dalam proses persalinan. Perasaan seorang ibu yang tengah berjuang melahirkan bayinya harus mendapat dukungan psikis dari keluarga khususnya suami karena dukungan itu sendiri merupakan obat yang mujarab yang dapat membantu untuk mencapai keberhasilan. 2) Posisi ibu saat melahirkan Seni dalam praktek kebidanan dapat diterapkan dalam seni bidan dalam mengatur posisi seorang ibu yang akan melahirkan. Seorang bidan hendaknya membiarkan ibu bersalin dan melahirkan memilih sendiri posisi persalinan yang diinginkannya dan bukan berdasarkan keinginan bidannya sendiri. Dengan kebebasan untuk memutuskan posisi yang dipilihnya, ibu akan lebih merasa aman. Manfaat pemilihan posisi berdasarkan pilhan ibu: –



Memberikan banyak manfaat







Sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan



13







Kala 2 persalinan menjadi lebih pendek







Laserasi perineum lebih sedikit







Lebih membantu meneran







Nilai apgar lebih baik



Macam-macam posisi yang dapat dipilih oleh seorang ibu: a) Posisi terlentang (supine) b) Posisi duduk/setengah duduk  c) Posisi jongkok/ berdiri d) Berbaring miring kekiri e) Posisi merangkak  3) Teknik persalinan IMD ( Inisiasi Menyusui Dini) IMD atau Inisiasi. Menyusui Dini adalah adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, di mana bayi diletakkan di dada ibu dan dibiarkan bergerak untuk mencari puting susu ibunya sendiri. Menurut penelitian diperkirakan sebanyak 22% kematian bayi baru lahir dapat di cegah bila bayi di susui oleh ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. Pada satu jam pertama ini bayi harus disusukan pada ibunya, bukan untuk pemberian nutrisi tetapi untuk belajar



menyusu



atau



membiasakan



menghisap



puting



susu



dan



mempersiapkan ibu untuk mulai memproduksi ASI kolostrum (depkes), kolostrum ini sanga berguna bagi bayi. Jadi, adanya IPTEK dan seni sangat membantu para tenaga kesehatan khususnya bidan dalam melakukan praktek kebidanan, dan apabila tidak ada IPTEK dan seni maka akan banyak terjadi hambatan-hambatan dalam melakukan pelayanan.



14



BAB III PENUTUP B. KESIMPULAN Proses dinamis dimana yang terjadi pada tingkah laku dan fungsi seseorang, keluarga, kelompok atau komunitas. Perubahan dapat ditinjau dari segi sifatnya yaitu: sifat proses, sifat keterlibatan, serta sifat pengelolaannya. Faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan bisa dari faktor pendorong, faktor penghambat, dan faktor penentu keberhasilan. Untuk mempengaruhi kekuatan perubahan dapat dilakukan dengan cara memperkuat faktor pendorong/pendukung serta mengurangi faktor penghambat. Perubahan dapat berdampak terhadap individu, organisasi/kelompok, dan geon masdpolitik. C. SARAN Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang definisi dari proses berubah dan mengetahui apa saja yang menjadi tujuan serta faktor terjadinya perubahan dan diharapkan juga bagi pembaca agar dapat mengetahui dampak dalam perubahan. Dan bagi pembaca yang berprofesi sebagai seorang bidan atau tenaga medis lainnya agar dapat mengetahui peranannya dalam proses perubahan yaitu sebagai seorang pembaharu.



15



DAFTAR PUSTAKA Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. Pengembangan Staf Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC. Jakarta. Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati.. Pengantar kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta La Monica L. Elaine. Alih Bahasa Nurachmah. Elly. (2012) Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Pendekatan Berdasarkan Pengalaman. EGC. Jakarta. Kozier, Fundamental of Nursing. (1991) Concept, Process, and Practice,Addison Wesley,Publishing company,Inc. Bauer,J. Not what the doctor ordered.Chicago:Probus. Nasional League for nursing.1994.Nursing Data review.New York :NLN.\ Bunner,P..Shaping the future of nursing managemant. Chicago:Probus. About these ads



16