Sistem Informasi Logistik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENERAPAN SISTEM INFORMASI LOGISTIK PADA PT. DENKO WAHANA INDUSTRIES Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Logistik Dosen Mata Kuliah: Andary Asvaroza Munita H, ST, MT



Disusun Oleh: Rifaldy Indrarespati (41616210010)



PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI 2019



1. Pendahuluan Sistem Informasi Logistik merupakan sistem pengelolaan persediaan barang habis pakai yang dapat memberikan kemudahan dalam mengelola data dan informasi logistic, menyediakan data logistic yang akurat untuk keperluan perencanaan kebutuhan barang, Analisa kebutuhan dan distribusi, membantu kelancaran pekerjaan dibidang logistic, terutama dalam pembuatan laporan kebutuhan distribusi barang. Keakuratan informasi sangatlah dibutuhkan, terutam informasi mengenai harga jual, harga pokok penjualan dan sisa persesdiaan dalam sistem informasi manajemen karena keakuratan informasi tersebut mempengaruhi hubungan perusahaan terhadap pihak-pihak yang bersangkutan serta sistem informasi manajemen pada perusahaan itu sendiri. Seperti PT. Denko Wahana Industries (DWI) yang bisa memproduksi barang mencapai 50.000 dalam satu item per customer di satu harinya. Pabrik ini merupakan sub-perusahaan yang khusus memasok komponen Electronic seperti Speaker net, dan juga memasok komponen Metal Part sebagai salah satu Raw Material dari beberapa perusahaan yang menjadikan PT. DWI sebagai Supplier. Salah satu Departemen dari PT. DWI yang membutuhkan ketepatan informasi yaitu Departemen PPIC, dimana sebuah pengendalian persediaan merupakan suatu aktifitas dari aliran material yang sangat penting bagi perusahaan ini. Bila terjadi kekurangan persediaan dalam gudang material, hal ini dapat mengakibatkan terganggunya proses produksi, biaya pengadaan darurat dapat saja menjadi lebih mahal. Sebaliknya, jika kelebihan persediaan bahan, akan menimbulkan penumpukan barang, baik bahan baku maupun stok barang jadi di gudang finis good, sehingga menimbulkan membengkaknya biaya penyimpanan, serta berkurangnya nilai dari bahan baku, serta pengendapan modal perusahaan. Pengendalian barang akan menjamin ketersediaan bahan baku dan produk secara optimal, baik dalam jumlah maupun waktu. Pembuatan produk membutuhkan banyak komponen/bahan baku, di mana bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan didapatkan dari banyak supplier dan perusahaan pemasok lain. Proses pengadaan persediaan dilakukan dengan proses order atau pemesanan. Informasi berupa order pembelian akan disampaikan kepada



supplier, di mana supplier merupakan mitra perusahaan yang terlibat dalam aliran material. Order berisi informasi mengenai nama barang, jumlah barang, waktu pengiriman, dan lain-lain.



2. Implementasi Sistem 2.1. Proses Produksi Manajer produksi pada awalnya akan mengecek serta memasukkan data Purchase Order dan jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat satu jenis produk tertentu (gambar 1). digunakan manajer produksi untuk menuliskan bahan baku apa saja dan berapa jumlah bahan baku untuk memproduksi 1 unit barang. Kemudian, staff produksi memasukkan data Target Produksi Harian (gambar 2). Data yang dimasukkan adalah pada tanggal berapa produksi akan dilaksanakan, dan berapa banyak produk yang harus dihasilkan oleh perusahaan.



Gambar 1. Pengecekan Purchase Order



Gambar 2.Target Produksi Data target produksi ini nantinya harus dikonfirmasi oleh manajer produksi, sebagai tanda bahwa manajer produksi telah menyetujui data target produksi tersebut. Jika data target produksi harian telah disetujui oleh manajer produksi, pada hari pelaksanaan produksi staff material warehouse akan melakukan perhitungan bahan baku yang diperlukan oleh divisi produksi untuk memproduksi barang. 2.2. Pengiriman Barang Jadi Hasil produksi perusahaan akan menghasilkan barang jadi yang akan dikirimkan kepada customer. Sebelum dikirimkan ke customer, Staff gudang finish good akan mengecek produk yang masuk ke dalam gudang finish good dan mengecek serta menentukan jumlah barang yang akan dikirimkan kepada Customer (gambar 3 dan 4). Proses pengiriman hingga cetak laporan Delivery Order yang akan digunakan sebagai surat jalan. (dapat dilihat pada gambar 5,6 dan 7). Pada form pengiriman, staff gudang finish good dapat memasukkan data kendaraan yang digunakan, pengemudi, berapa jumlah kemasan barang, dan berapa jumlah fisik barang. Data pengiriman barang yang telah dikonfirmasi ini nantinya menghasilkan surat jalan yang akan diterima oleh customer.



Gambar 3. Form untuk pengecekan produk jadi yang masuk gudang finish good



Gambar 4. Penginputan hasil data pengecekan produk jadi yang masuk gudang finish good



Gambar 5. Pengecekan Delivery Order



Gambar 6. PrintOut Delivery Order



Gambar 7. Surat Jalan Delivery order adalah sebuah surat perintah yang ditujukan kepada bagian gudang finish good untuk melakukan sebuah pengeluaran barang atau pengiriman barang terhadap customer, sedangkan Surat jalan berfungsi sebagai surat pengantar atas barang yang tercantum didalamnya, yang ditujukan kepada customer.



3. Kesimpulan Dengan adanya sistem informasi logistik, setiap divisi dalam perusahaan dapat mengetahui dan saling berbagi informasi mengenai aliran bahan di dalam perusahaan, baik berupa bahan mentah maupun produk jadi. Sistem informasi logistik serta perhitungan stok minimum, perusahaan dapat mengetahui berapa besar bahan baku yang dibutuhkan setiap periode produksi.