SKB-Dimas-Analisa Bisnis Budidaya Ulat Jerman [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS



ANALISA BISNIS BUDIDAYA ULAT JERMAN ( BISNIS BUDIDAYA SUPERWORM ) *Dibuat dalam rangka memenuhi tugas akhir semester pada mata kuliah SKB Dosen pengampu : Handik Purwantoro, SE., MM



Disusun oleh 



Nama :



Dimas Bernaditus Anggriawan







NIM



:



190110006







Jurusan :



Manajemen







Tahun :



Angkatan 2019 / A



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI KERTANEGARA MALANG 2021



KATA PENGANTAR



Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga tugas mata kuliah studi kelayakan bisnis dengan judul “Analisa Bisnis Budidaya Ulat Jerman” dapat diselesaikan dengan baik. dilanjutkan Judul ini dipilih berdasarkan minat saya dan tingkat pengkajian mengenai keunggulan dari bisnis ini. Selesainya tugas ini tidak lepas dari bantuan dari berbagai pihak serta bimbingan dari bapak dan ibu dosen. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar besarnya kepada yang terhormat : 1. Dr. Anton Ferry Ananda, SE., MM. Selaku ketua STIE Kertanegara Malang 2. Dr. Riyanto Setiawan, SE.,MSA.Ak.CA . Selaku Wakil Ketua 1 STIE Kertanegara Malang 3. Dra. Alfiah, MM. Selaku Wakil Ketua 2 STIE Kertanegara Malang 4. Bapak Siswanto Wijaya Putra, MM selaku Wakil Ketua 3 STIE Kertanegara 5. Ibu Sri Dwiningsih, SE., MM Selaku Ketua Prodi STIE Kertanegara Malang 6. Ibu Ike Ratnasari,SE, MM Selaku Wakil Ketua Program Studi STIE Kertanegara Malang 7. Bapak Handik Purwantoro, SE., MM Selaku Ketua bidang kemahasiswaan dan Dosen Pengampu Mata kuliah Studi Kelayakan Bisnis 8. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya pembuatan Makalah Studi Kelayakan Bisnis yang berjudul “Analisa Bisnis Budidaya Ulat Jerman” Dalam pembuatan makalah Studi Kelayakan Bisnis tentunya masih banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki , oleh karena itu diharapkan saran dan kritik untuk membangun kesempurnaan karya ini. Semoga Bermanfaat . Malang, 5 Juni 2021



Dimas Bernarditus A.



Daftar Isi Halaman Sampul…………………………………………………………………i Kata Pengantar……..…………………………………………………………….ii Daftar Isi…………………………………………………………………………iii Abstraksi…………………………………………………………………………iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah..........................................................................................................2 1.3 Tujuan Usaha......................................................................................................................2 1.4 Manfaat Usaha...................................................................................................................2 BAB 2 GAMBARAN UMUM 2.1 Bentuk Pasar Yang Akan Dilayani .............................................................................3 2.2 Analisis Pesaing................................................................................................................4 2.3 Analisis SWOT .................................................................................................................4 2.4 Strategi STP ( Segmenting – Targeting – Positioning )........................................5 2.4 Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ).........................................................................6 Bab 3 METODE PELAKSANAAN 3.1 Perencanaan Produk..........................................................................................................7 3.2 Perencanaan Proses Produksi..........................................................................................7 Bab 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................9 4.2 Saran......................................................................................................................................9 Daftar Pustaka



ABSTRAKSI Bisnis yang akan dijalankan adalah budidaya Ulat Jerman, dengan fokus usaha pada tata cara budidaya Ulat Jerman, Jenis usaha ini cenderung mudah dilakukan namun dengan omset yang cukup besar. Melalui makalah penulis akan memaparkan hasil analisa dari bisnis ini Studi kelayakan bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Peternakan merupakan kegiatan mengembangbiakan dan membudidayakan hewan ternak, untuk mendapatkan manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut /Peternakan biasanya hanya menjadi pekerjaan sampingan karena dari perawatannya yang cukup mudah tetapi memerlukan perhatian yang cukup untuk memastikan bahwa peternakannya dapat menghasilkan keuntungan dan tidak menimbulkan kerugian. Seperti halnya pada ternak Ulat Jerman yang terlihat kurang menjanjikan tetapi memiliki daya jual yang cukup tinggi dan sangat ditunggu di bursa pasar Ulat Jerman yang dikenal dengan nama King Mealworm (Zophobas morio) merupakan bahan pakan popular yang banyak digunakan para penghobi untuk diberikan kepada reptil, burung kicauan dan unggas lainnya. Ukuran tubuhnya bisa lebih besar daripada Ulat Hongkong atau kurang lebih 6 cm. Ulat Jerman juga dianggap lebih aman ketimbang Ulat Hongkong yang banyak digunakan penggemar burung di Indonesia. Makalah ini dibuat untuk menganalisis kelayakan suatu usaha dilihat dari aspek non finansial, aspek finansial



serta strategi untuk memasarkan hasil



budidaya Ulat Jerman kemudian Memberikan gambaran apakah usaha tersebut layak atau tidak untuk dijalankan dan dikembangkan..



BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis Ulat jerman yang dikenal dengan



nama King Mealworm



(Zophobas morio) merupakan bahan pakan popular yang banyak digunakan para penghobi untuk diberikan kepada reptil, burung kicauan, dan unggas lainnya. Penggemar burung dan reptil di mancanegara sering menyebutnya superworm. Ukuran tubuhnya bisa 7 kali lipat lebih besar daripada ulat hongkong. Ulat jerman juga dianggap lebih aman ketimbang ulat jerman yang banyak digunakan penggemar burung di Indonesia.Belakangan ini budidaya ulat jerman mulai marak di Indonesia, meski jumlahnya masih kalau dibandingkan dengan jumlah pembudidaya ulat jerman. Awalnya, bibit ulat jerman didatangkan dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sekarang tak perlu impor lagi, karena sudah banyak yang mengembangbiakkannya di Indonesia untuk pakan burung dan reptil. Selain itu, kandungan protein dan zat gizi lainnya pada ulat jerman juga lebih tinggi daripada ulat jerman. Bahkan, ulat jerman juga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi, sehingga ketika termakan burung bisa membantunya dalam menangkal berbagai agen penyakit seperti virus, bakteri, jamur, maupun parasit. Keunggulan dari bisnis Ulat Jerman adalah Sampah organik yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ulat jerman, sebagai pakan alternatif yang murah dan jumlahnya cukup melimpah dan berkelanjutan. Perbedaan jenis pakan yang diberikan untuk ulat jerman menyebabkan perbedaan pada hasil panen dan bobot badan panen. Oleh karena itu, perlu diteliti penggunaan dari limbah sayuran pasar dan buah-buahan pada media pakan yang berbeda terhadap produksi ulat jerman. Perawatan Ulat Jerman membutuhkan suhu yang sensitif dan ketepatan suhu ini akan menghasilkan produksi Ulat Jerman yang berkualitas dan berkuantitas tinggi, Dalam perawatan Ulat Jerman yang perlu diperhatikan antara lain pemberian makanan yang seimbang dan suhu kandang yang sesuai.



Ulat Jerman merupakan hewan yang tidak kuat hidup di suhu panas dan suhu terlalu dingin. Suhu lingkungan merupakan salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi produktivitas Ulat Jerman. Suhu panas pada suatu lingkungan pemeliharaan Ulat Jerman telah menjadi salah satu perhatian utama karena dapat menyebabkan kerugian ekonomi akibat peningkatan kematian dan penurunan produktivitas. Suhu pada kandang Ulat Jerman harus berkisar antara 27-30 ℃. 1.2 Perumusan Masalah 



Bagaimana strategi budidaya Ulat Jerman untuk pemula ?







Bagaimana analisa mengenai bisnis budidaya Ulat Jerman sederhana yang dianggap menguntungkan ?







Apakah dari hasil studi kasus budi daya Ulat Jerman ini layak untuk dicoba dan dikembangkan ?



1.3 Tujuan Usaha 1. Mengetahui cara memanfaatkan peluang dan melakukan pelaksaanan bisnis budidaya Ulat Jerman. 2. Mengetahui hasil analisa dan keunggulan dari bisnis budidaya Ulat Jerman. 3. Mendapatkan profit sebanyak banyaknya Bisnis budidaya Ulat Jerman 1.4 Manfaat Usaha 1. Dengan membudidayakan Ulat Jerman dengan cara yang benar dan pemasaran yang tepat akan menghasilkan keuntungan yang besar 2. Menjadi contoh dan referensi tentang pembudidayaan Ulat Jerman yang mudah dengan ongkos yang murah 3. Mendapat komunitas baru Budidaya Ulat Jerman yang memudahkan terbukanya lapangan usaha baru.



BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA Tingkat permintaan untuk Ulat Jerman dari para pengepul kian terus meningkat, Kemudian Penggunaan limbah sayur sebagai pakan ternak ulat jerman masih belum banyak digunakan, padahal potensi dan jumlahnya sangat melimpah. Selama ini bagi ulat hongkong maupun pada ulat jerman, fungsi limbah sayur masih digantikan oleh buah pepaya muda. Bagi ulat jerman pepaya muda serutan berfungsi sebagai sumber air dan pakan tambahan. Sekarang sudah banyak peternak Ulat Jerman di Indonesia, terutama di daerah Jawa yang menjadikan bisnis Ulat Jerman sebagai sumber penghasilannya dan cukup menguntungkan. Rencana bisnis budidaya



ulat jerman



akan



dikembangkan dengan



pertimbangan karena Ulat Jerman merupakan salah satu produk yang paling dicari oleh pehobi atau peternak burung, sehingga banyak yang membudidayakannya dari berbagai segmen. Perlunya analisis kelayakan pada usaha budidaya Ulat Jerman dimana meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek lingkungan, dan aspek finansial. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan tambahan keuntungan dan dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber pendapatan bagi pembudidaya Ulat Jerman. 2.1 Bentuk Pasar yang Dilayani Bentuk pasar yang di masuki pasar yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Pemasok atau perusahaan adalah price taker Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual. 2. Tiap pemasok atau perusahaan mudah keluar atau masuk Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya.



3. Pembeli terutama peternak atau pehobi burung Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah



sangat banyak. Terutama pehobi atau pecinta burung bisa mempengaruhi tingkat penjualan Ulat Jerman ini. Karena kebutuhan untuk makanan burung atau hewan peliharaan mereka 2.2 Analisis Pesaing Pesaing dari Budidaya Ulat Jerman yaitu sebagai berikut : 1. Kelompok Peternak Ulat Jerman di wilayah sekitar 2. Banyaknya pasar yang ternak Ulat Jerman mereka sendiri 2.3. Analisis SWOT 1. Kekuatan ( Strength ) a. Bahan makanan Ulat Jerman bisa dari Limbah organik b. Kualitas produk yang diternak sendiri lebih unggul c. Untuk beternak tidak memakan banyak waktu. 2. Kelemahan ( Weakness ) a. Perawatan membutuhkan ketelatenan tinggi b. Harga yang diberikan oleh pengepul sering tidak sebanding c. Belum banyak pelanggan tetap. 3. Peluang ( Opportunity ) a. Tumbuhnya permintaan pasar b. Peluang pasar masih terbuka lebar c. Banyak pehobi burung yang membutuhkan ulat jerman d. Adanya peluang ekspansi peternakan ke daerah lain 4. Ancaman ( Threat ) a. Jika perawatan kurang baik , ulat akan banyak yang mati b. Harga pakan ulat yang terkadang naik c. Fluktuasi inflasi d. Kondisi ekonomi yang kurang kondusif



2.4 Strategi STP ( Segmenting-targeting-positioning ) Adapun rencana yang menjadi segmen pasar budidaya Ulat Jerman , yaitu : 1.



Segmentasi berdasarkan geografis : Didasarkan pada wilayah Kecamatan dan Kota ;



2.



Segmentasi berdasarkan demografis : Pembagian segmentasi demografis di usaha saya didasarkan pada konsumen terutama peternak burung dan pengepul ulat jerman



3.



Segmentasi berdasarkan psikografis : Didasarkan pada semua kelompok-kelompok menurut gaya hidup dan hobi atau penggemar burung Targeting Budidaya Ulat Jerman ini adalah sebagai berikut :



1.



Berdasarkan geografis : Yaitu daerah Kecamatan Blimbing ddan kota malang dan sekitarnya;



2.



Berdasarkan demografis : Pembagian di usaha saya didasarkan pada pasar burung, pengepul ulat jerman dan Pembeli di sekitar Lowokwaru , Kota malang ;



3.



Berdasarkan psikografis : Didasarkan pada segmentasi tersebut diatas peternakan saya menargetkan konsumen dengan karakter memelihara burung atau reptil .. Sedangkan, Budidaya Ulat jerman memposisikan diri sebagai market follower yaitu pengikut pasar dari pesaing-pesaing yang telah ada sebelumnya. 2.5 Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) I.



Produk Produk yang akan dijual berupa Ulat yang berasal dari kumbang jerman atau



kepik ulat yang berukuran kurang lebih 6 cm untuk siap dipanen minimal dijual per kilo kepada pengepul atau pehobi burung.



Gambar 1. Ulat Jerman 2.



Harga Berikut adalah daftar harga Ulat Jerman selama satu tahun :



Keterangan Bulan 1 Bulan 3 Bulan 5 Bulan 7 Bulan 9 Bulan 11 dan 2 dan 4 dan 6 dan 8 dan 10 dan 12 Ulat Jerman 1 kg Rp 40.000 Rp 43.000 Rp 45.000 Rp 47.000 Rp 47.000 Rp 50.000



Tabel 1. Daftar Ulat Jerman per 1 tahun 3.



Promosi Untuk promosi, Penulis akan mempromosikannya melalui jejaring sosial,



menelpon pengepul ulat jerman. 4.



Placement Distribusi bahan baku dengan transportasi sepeda motor dari pemasok dan



penjualan Ulat jerman di jual ke pasar-pasar, di kirim ke pengepul , atau bisa di beli langsung di tempat budidaya Ulat Jerman ini.



BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1 Perencanaan Produk Produk yang akan dipilih adalah ulat dengan kualitas baik, yaitu jenis Ulat Jerman. Saya memilih berinvestasi dalam usaha budidaya Ulat Jerman karena ada sejumlah keunggulan yang ditawarkan, di antaranya permintaan pasar terus meningkat, teknik pemeliharaan sederhana, masa pemeliharaan relatif singkat, perputaran modal cepat, dan mudah mendapatkan benih. Budidaya Ulat Jerman menggunakan pangan sayur atau buah maupun bahan organik, demikianlah menggunakan bahan-bahan tidak berbahaya dan ramah lingkungan. Ulat Jerman begitu terkenal di kalangan pecinta burung. Ulat ini dipercaya memberikan sejumlah khasiat sehingga burung dapat memiliki performa terbaik. Contohnya, burung jalak suren bisa semakin gacor apabila rajin mengkonsumsi ulat Jerman. Selain itu, ulat Jerman pun tidak bersifat panas sehingga tidak menyebabkan mabung. Kotak Kumbang akan didesain sedemikian rupa sehingga kita tinggal menaruh Kotak Kumbang diatas kotak kosong yang sudah diisi Pollard secukupnya. Pollard adalah makanan ulat jerman sehari-harinya. Kita mendiamkan Kotak kumbang selama 15 hari tujuannya adalah agar Kumbang bertelur di kotak kosong yang disediakan tadi. Setelah 15 hari, Kotak ulat kosong sudah berisi telur ulat jerman, dan pindahkan Kotak Kumbang ke kotak ulat kosong lainnya dan begitu seterusnya. Selama Kumbang bertelur Anda wajib memberi makan kumbang dengan potongan-potongan buah manisa / wortel / labu secukupnya 2 hari sekali.



3.2 Perencanaan Proses Produksi Berikut ini adalah gambar yang menunjukkan proses produksi dari Budidaya Ulat Jerman Setelah membeli bibit ulat jerman, kemudian menyiapkan terlebih dahulu berbagai peralatan dan kebutuhan budidaya ulat jerman. Diantara kebutuhan tersebut ialah : Rak Kotak, Kotak Kumbang, dan Kotak Ulat Jerman. Bahan bisa dibuat sendiri, bisa juga membeli Rak dan kotak Ulat Jerman sehingga tidak perlu repot untuk membuatnya sendiri. Tiap 1 Kotak kumbang, dibutuhkan 50 Kotak Ulat kosong karena ulat akan dipisah saat umur 30 hari dan 2 bulan agar tidak terlalu banyak sehingga ulat banyak yang mati. Budidaya Ulat Jerman untuk pemula yakni menyediakan tempat untuk dijadikan tempat tinggal Ulat Jerman. Tempat yang dijadikan untuk budidaya Ulat Jerman biasanya berupa kotak dengan ukuran tertentu. Dibuat sedemikian rupa untuk dijadikan sebagai tempat Ulat Jerman bertelur maupun berkembang biak. Kotak budidaya Ulat Jerman biasanya dibuat dengan ukuran seluas 240 cm2. Dengan ukuran kotak tersebut biasanya mampu menampung kurang-lebih sekitar 250 Ulat Jerman. Kotak Kumbang (Bibit) sudah didesain sedemikian rupa sehingga kita tinggal menaruh Kotak Kumbang diatas kotak kosong yang sudah diisi Pollard secukupnya. Pollard adalah makanan ulat jerman sehari-harinya. Kita mendiamkan Kotak kumbang selama 15 hari tujuannya adalah agar Kumbang bertelur di kotak kosong yang disediakan tadi. Setelah 15 hari, Kotak ulat kosong sudah berisi telur ulat jerman, dan pindahkan Kotak Kumbang ke kotak ulat kosong lainnya dan begitu seterusnya. Selama Kumbang bertelur Anda wajib memberi makan kumbang dengan potongan-potongan buah manisa / wortel / labu secukupnya 2 hari sekali. Setelah 3 Bulan, ukuran ulat menjadi sangat besar dan siap untuk dipanen. Untuk proses panen,



BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Melihat peluang bisnis budidaya ulat jerman yang begitu besar sangat menjanjikan dan patut dicoba untuk mendirikan sebuah usaha budidaya dan penjualan produk ulat jerman . Melalui usaha ini juga diharapkan mendapatkan keuntungan yang besar serta bermanfaat. Dari Studi Kelayakan Bisnis Budi daya ulat jerman bisa dilihat bahwa usaha ini menguntungkan dan Layak untuk dikerjakan dengan tata cara pengelolan yang tepat dan pemasaran yang baik Untuk mengawali bisnis ini yang diperlukan adalah media dan persiapan serta referensi bisnis kemudian yang paling utama adalah ketelatenan dan ketekunan dalam mengelolanya . Metode atau strategi memasarkan dan penjualan hasil budidaya ulat jerman ini adalah secara offline mulut ke mulut dan menghubungi pemasok maupun secara online melalui jejaring sosial. 4.2 Saran Dalam berwirausaha pasti selalu ada resiko dan kegagalan , tapi kegagalan bukanlah penghalang atau penghambat dalam berwirausaha, dalam bisnis budidaya Ulat juga akan ada banyak halangan namun untuk memulai perlu adanya niat dan usaha keras untuk mencapai sesuatu yang diinginkan . dalam memulai usaha ini dihimbau untuk sering mempelajari tata cara budidaya yang baik dan benar sebagai referensi pembudidayaan yang akan dibuat. Semakin banyak pembelajaran dan pengalaman yang diterima akan memperkecil resiko atau kerugian dari bisnis budidaya Ulat Jerman ini.



DAFTAR PUSTAKA . https://hewanesia.com/tips-budidaya-ulat-jerman-untuk-pemula/tanggal Repository : https://www.kumbangjerman.com/2018/02/cara-budidaya-ulatjerman-lengkap.html https://id.wikihow.com/Membiakkan-Ulat-Jerman https://sukabumiupdate.com/detail/sukabumi/ekonomi-dan-bisnis/72810-MeraupRupiah-dari-Budidaya-Ulat-Jerman-di-Girijaya-Sukabumi-Minat https://abahtani.com/cara-budidaya-ulat-jerman/ https://jendelahewan.com/budidaya-ulat-jerman/