Skripsi Olahraga Basket Motivasi Belajar Penjas [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

HUBUNGAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENJAS DI SMK YAPIPA



SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Olahraga Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi



Oleh Sulaiman Gozali NPM : 1552559



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PASUNDAN 2020



Lembar Persetujuan Skripsi HUBUNGAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENJAS DI SMK YAPIPA Oleh: Sulaiman Gozali NPM : 1552559



Disetujui dan disahkan oleh:



Pembimbing I



Akhmad Olih Solihin, M.Pd NIDN. 0422028101



Pembimbing II



Dedi Kurnia, M.Pd NIDN. 0426059001



Mengetahui dan Menyetujui



Ketua STKIP Pasundan Cimahi



Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Program Studi PJKR



Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd NIDN. 0025126002



Vicki Akhmad Karisman, M.Pd NIDN. 0426017201



i



ABSTRAK HUBUNGAN EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENJAS DI SMK YAPIPA Oleh Sulaiman Gozali NPM : 1552559



Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang hubungan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar Penjas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, melalui pendekatan korelasi. Populasi dan Sampel. Populasi yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Yapipa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket sebanyk 38 orang. Sedangkan yang dijadikan sampel adalah siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket dari kelas XI sebanyak 38 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik total sampling, jadi sampel diambil dari jumlah keseluruhan populasinya yaitu seluruh siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket dari kelas XI sebanyak 38 siswa. Instrumen penelitian yang penulis gunakan adalah teknik participant Observation atau observasi berperan serta dan angket penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai pengaruh ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas, yang dilakukan di SMK YAPIPA, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: ekstrakurikuler bola basket memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar penjas dan besarnya sumbangan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas yaitu sebesar 88.88%.



Kata Kunci : Ekstrakurikuler Bola Basket, Motivasi Belajar Penjas



ii



KATA PENGANTAR



Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT., yang maha kuasa atas segala sesuatu dan yang telah mengatur alam beserta isinya, berkat rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Pasundan Cimahi walaupun dalam bentuk sederhana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kesulitan dan hambatan dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.



iii



UCAPAN TERIMAKASIH



Atas dorongan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis, maka dalam kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tiada terhingga kepada yang terhormat : 1.



Dr. H. Dedi Supriadi, M.Pd., selaku Ketua STKIP Pasundan Cimahi.



2.



Vicki Akhmad Karisman, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Program Studi PJKR STKIP Pasundan Cimahi.



3. Akhmad Olih Solihin M.Pd, selaku Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan ikhlas membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Dedi Kurnia M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dengan sabar dan ikhlas membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5.



Bapak/Ibu Dosen beserta Staff civitas akademika STKIP Pasundan Cimahi atas segala motivasi dan dukungannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.



6.



Yth. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini yang tidak dapat penulis tuliskan satu persatu.



iv



Untuk semua itu penulis tidak dapat membalas jasa dan memberi penghargaan sebagai mana mestinya selain memohon kehadirat



Allah SWT,



Semoga amal dan jasa yang penulis terima dari mereka semua diterima oleh Allah SWT, sebagai amal shaleh disisi-Nya. Akhirnya dengan ketulusan hati penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang baik dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini.



Cimahi, Maret 2020



Penulis



v



DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ...................................................................................................... i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................. iv DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii BAB I



BAB II



PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................... B. Identifikasi Masalah ................................................................. C. Pembatasan Masalah ................................................................ D. Perumusan Masalah .................................................................



1 3 4 5



TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ............................................................................. 2.1 Motivasi Belajar ................................................................ 2.2 Pendidikan jasmani............................................................ 2.3 Motivasi Belajar Penjas ..................................................... 2.4 Kegiatan Ekstrakurikuler ................................................... 2.5 Permainan Bola Basket .....................................................



6 6 12 15 16 19



B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 21 C. Kerangka Teoretik .................................................................... 23 D. Hipotesis Penelitian.................................................................. 24 BAB III



METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ..................................................................... B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. C. Metode Penelitian..................................................................... D. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel ............................. E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... F. Teknik Analisa Data................................................................. G. Hipotesis Statistika ...................................................................



25 25 26 29 30 47 49



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ............................................................................. B. Pengujian Prasyarat Analisis ....................................................... C. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... D. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................



50 50 51 53



vi



BAB V



KESIMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan .............................................................................. 55 B. Saran ......................................................................................... 55 C. Implikasi ................................................................................... 56



DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 57 LAMPIRAN – LAMPIRAN ......................................................................... 59 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 88



vii



DAFTAR TABEL Tabel



Halaman



2.1



Penelitian Yang Relevan ...................................................................... 22



3.1



Kisi-Kisi Penilaian Observasi Ekstrakurikuler Bola Basket ................ 32



3.2



Kriteria Penilaian Observasi Ekstrakurikuler Bola Basket .................. 32



3.3



Kriteria Pemberian Skor ....................................................................... 35



3.4



Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar....................................................... 37



3.5



Tabulasi Hasil Uji Coba Angket Motivasi belajar siswa ..................... 42



3.6



Tabel Perbaikan Angket ....................................................................... 44



3.7



Tabulasi Hasil Uji Coba Motivasi Belajar Siswa................................. 46



3.8



Interpretasi Korelasi ............................................................................. 49



4.1



Data Penghitungan Nilai Rata-Rata Tiap Variabel .............................. 50



4.2



Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tiap Variabel .............................. 51



4.3



Data Penghitungan Korelasi Dua Variabel .......................................... 51



4.4



Hasil Uji Signifikansi Dua Variabel ..................................................... 53



viii



DAFTAR GAMBAR Gambar



Halaman



3.1



Desain Penelitian .................................................................................. 27



3.2



Alur Penelitian...................................................................................... 28



ix



DAFTAR LAMPIRAN



Lampiran



Halaman



1.



Instrumen Penelitian( Sebelum Uji Coba) .............................................. 59



2.



Hasil Uji Coba Instrumen ....................................................................... 63



3.



Instrumen Penelitian (Setelah Uji Coba) ................................................ 73



4.



Data Hasil Penelitian .............................................................................. 77



5.



Tabulasi Hasil Angket Motivasi belajar siswa ....................................... 78



6.



Penghitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku ...................................... 79



7.



Pengujian Prasyarat Analisis .................................................................. 80



8.



Uji Hipotesis ........................................................................................... 82



9.



Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors .............................................................. 84



10.



Tabel Z .................................................................................................... 85



11.



Harga Kritis Dari R Product Moment ..................................................... 86



12.



Nilai-Nilai Dalam Distribusi T ..................................................................... 87



x



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Masalah Berkaitan dengan proses belajar mengajar ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah motivasi belajar. Motivasi mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Disini motivasi adalah sangat penting, motivasi merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang berperilaku. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor internal yang cukup penting dalam proses belajar mengajar. Motivasi diperlukan untuk menumbuhkan minat terhadap pelajaran yang diajarkan oleh guru. Belajar adalah salah satu kegiatan yang membutuhkan motivasi. Sayangnya motivasi ini tidak selalu timbul, hal tersebut terbukti dari hasil pengamatan penulis di lapangan khususnya pada siswa kelas XI di SMK Yapipa, di mana para siswanya masih terlihat ada siswa yang bersemangat, ada juga yang malas. Permasalahan motivasi siswa yang rendah itu perlu mendapatkan perhatian dari pihak sekolah terutama guru untuk dapat melakukan upaya-upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa. Walaupun siswa mempunyai bakat dan minat yang tinggi tetapi bila tidak disertai dengan motivasi belajar maka prestasi belajar tidak optimal begitu juga sebaliknya. Bisa juga siswa yang mempunyai intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Sehingga motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar karena motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan seseorang. Walaupun begitu, hal itu kadang-kadang menjadi



1



2



masalah karena motivasi bukanlah suatu kondisi. Apabila motivasi anak itu rendah, umumnya diasumsikan bahwa prestasi yang bersangkutan akan rendah dan besar kemungkinan ia tidak akan mencapai tujuan belajar. Bila hal ini tidak diperhatikan, tidak dibantu, siswa gagal dalam belajar. Selanjutnya menurut Catharina menjelaskan “Pada kenyataannya motif setiap orang dalam belajar dapat berbeda satu sama lain”1. Motivasi belajar yang tinggi dapat berdampak positif terhadap kualitas proses dan hasil pembelajaran. Oleh karena itu guru sebagai ujung tombak pelaksana



pembelajaran



di



kelas



turut



bertanggung



jawab



atas



tidak



dilaksanakannya satuan pelajaran. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, bahwa motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama disadari adanya motivasi, maka seseorang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya. Permasalah mengenai rendahnya motivasi belajar siswa yang rendah di SMK Yapipa merupakan aspek penghambat siswa dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal. Ketika belajar siswa lebih senang mengobrol, berisik dan acuh tak acuh menghiraukan apa yang sedang guru ajarkan. Dalam pelajaran praktek pun siswa lebih banyak berdiam diri di pinggir lapangan dan hanya bersikap pasif memperhatikan teman-temannya yang sedang berolahraga.



1



Catharina, Motif Pembelajaran Siswa (UPI : Bandung. 2019) h. 112



3



Permasalahan tersebut perlu dicarikan solusi terbaik agar mendorong siswa kembali termotivasi dalam belajarnya. Menurut hemat penulis salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan mengajak dan mengarahkan siswa untuk mau terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan salah satu ekstrakurikuler yang cukup diminati dan digemari oleh para siswa di SMK Yapipa yaitu ekstrakurikuler bola basket. Ekstrakurikuler di sekolah bermanfaat untuk memupuk kebiasaan siswa dalam memotivasi dirinya, mendisiplinkan diri dan mengisi waktu luang dengan kegiatan-kegiatan yang positif. Kegiatan ekstrakurikuler sangat baik sebagai alat mediasi untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Motivasi belajar siswa siswa



dapat



ditingkatkan



melalui



aktivitas



siswa



mengikuti



kegiatan



ekstrakurikuler, hal itu dikarenakan melalui kegiatan ekstrakurikuler ini siswa dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Berdasarkan uraian penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan siswa mengikuti ekstrakurikuler cabang olahraga bola basket di sekolah akan menumbuhkan motivasi belajar siswa di sekolah, khususnya bagi para siswa di SMK Yapipa.



B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pada uraian yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, maka muncul berbagai permasalahan yang perlu diperhatikan. Permasalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:



4



1. Belum adanya peran guru dalam membantu meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Yapipa dalam mengikuti proses kegiatan belajar Penjas. 2. Motivasi bejar Penjas di SMK Yapipa masih rendah 3. Rendahnya motivasi belajar siswa merupakan aspek penghambat siswa dalam mencapai prestasi belajar yang maksimal. 4. Ketika belajar siswa lebih senang mengobrol, berisik dan acuh tak acuh menghiraukan apa yang sedang guru ajarkan. 5. Dalam pelajaran praktek pun siswa lebih banyak berdiam diri di pinggir lapangan dan hanya bersikap pasif memperhatikan teman-temannya yang sedang berolahraga. 6. Belum diketahui peranan ekstrakurikuler bola basket terhadap peningkatan motivasi belajar Penjas di SMK Yapipa.



C. Pembatasan Masalah Agar penelitian mengarah pada inti masalah yang sesungguhnya maka peneliti perlu membatasi masalah dengan memperhatikan hal yang paling bermanfaat jika diteliti, maka didalam penelitian ini penulis melakukan pembatasan pokok – pokok penelitian meliputi: 1. Variabel dalam penelitian ini: Yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah ekstrakurikuler bola basket (variabel bebas) dan motivasi belajar Penjas (Variabel terikat). 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, melalui pendekatan korelasi



5



3. Populasi dan Sampel. Populasi yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Yapipa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket sebanyk 38 orang. Sedangkan yang dijadikan sampel adalah siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket dari kelas XI sebanyak 38 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik total sampling. Total sampling merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel2, jadi sampel diambil dari jumlah keseluruhan populasinya yaitu seluruh siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket dari kelas XI sebanyak 38 siswa 4. Lokasi penelitian di SMK Yapipa.



D. Perumusan Masalah Dengan mengacu pada latar belakang tersebut di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Seberapa besar hubungan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar Penjas?”



2 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). (Bandung: Alfabeta. 2014) hal:124



BAB II TINJAUAN PUSTAKA



A. Kajian Teori 2.1 Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Motivasi



adalah



pendorong



suatu



usaha



yang



disadari



untuk



mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu3. Kata “Motif” juga diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu4. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk melakukan aktifitas – aktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata motif itu, maka motivasi sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak5. Motivasi adalah Perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan6. a.



Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia



b.



Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi seseorang. 3



Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) h.23 Ibid., h.73 5 Ibid., h.73 6 Ibid., h.71 4



6



7



Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia. c.



Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan7. Dari ke tiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu



sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Motivasi adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu8. Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah daya penggerak atau pendorong yang ada di dalam diri individu untuk melakukan sesuatu demi mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.



2. Tujuan Motivasi Tujuan motivasi adalah Untuk menggerakan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperolah hasil atau tujuan tertentu9. Karena itu seorang guru pendidikan



7



Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) h.73 Winkel. Mencapai Prestasi Belajar (Jakarta: PT. Gramedia, 2015) h.151 9 Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2015) h.73 8



8



jasmani harus dapat menggerakan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan diterapkan dalam kurikulum sekolah.



3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing – masing pihak sebenarnya telah dilatar belakangi oleh motivasi, dan motivasi telah bertalian dengan tujuan. Ada empat fungsi motivasi antara lain:



a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan – perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. d. Sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi10. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi dalam belajar adalah mendorong manusia untuk melakukan suatu tugas atau perbuatan yang serasi guna mencapai tujuan yang dikehendaki dengan menyisihkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Untuk melengkapi uraian mengenai makna dan teori tentang motivasi itu, maka perlu dikemukakan adanya beberapa cirri motivasi. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 10



Sardiman A.M. Motivasi Siswa Dalam Belajar. (Semarang: Jembar, 2016) h.85



9



a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai) b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya) c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak criminal, amoral dan sebagainya) d. Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif) f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal11 Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Dalam kegiatan belajar-mengajar akan berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dan memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada sesuatu yang rutinitis dan mekanis. Siswa harus mampu mempertahankan pendapatnya, kalau ia sudah yakin dipandangnya cukup rasional. Bahkan lebih lanjut siswa harus juga peka dan responsif terhadap berbagai masalah umum, dan bagaimana memikirkan pemecahannya. Hal-hal itu semua harus dipahami benar oleh guru, agar dalam berinteraksi `dengan siswanya dapat memberikan motivasi yang tepat dan optimal. Perlu ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan. Seperti disinggung diatas, bahwa walaupun disaat siang bolong si abang becak itu juga menarik becaknya karena bertujuan untuk mendapatkan uang guna menghidupi anak dan istrinya. Juga para pemain bola basket rajin berlatih tanpa mengenal lelah, karena mengharapkan akan mendapatkan kemenangan dalam pertandingan 11



Ibid., h.83



10



yang akan dilakukannya. Dengan demukian, motivasi memengaruhi adanya kegiatan.



4. Bentuk-Bentuk Motivasi Di Sekolah Di dalam kegiatan belajar-mengajar peranan motivasi baik intrinsik maupun



ekstrinsik



sangat



diperlukan.



Dengan



motivasi,



pelajat



dapat



mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar12. Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara jenis menumbuhkan motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk memotivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa kurang sesuai. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab



mungkin



maksudnya



memberikan



motivasi



tetapi



justru



tidak



menguntungkan perkembangan belajar siswa. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah, yaitu: a. Memberi angka. Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/nilai yang baik. Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasiyang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin mengejar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang menginginkan angka baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung didalam setiap pengetahuan yang diajarkan 12



Sardiman. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pers, 2016) h.73



11



kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi ketermpilan dan afeksiny. b. Hadiah. Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motvasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang siswa yang tdiak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tdiak akan menarik bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar. c. Saingan/kompetisi. Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan di dalam dunia industri atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa. d. Ego-involvement. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah simbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga bentuk siswa si subjek belajar,. Para siswa akan belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya. e. Memberi ulangan. Para siswa menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bia membosankan dan bersifat rutinitis. Dalam hal ini guru harus juga terbuka, maksudnya kalau akan ulangan harus diberitahukan kepada siswanya. f. Mengetahui hasil. Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. g. Pujian. Apabila ada pujian siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemeberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri.



12



h. Hukuman. Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. i. Hasrat untuk belajar. Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat untuk belajar berarti pda diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. j. Minat. Di depan sudah diuraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungan dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan caracara sebagai berikut: a) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan. b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; c) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik; d) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar13.



2.2. Pendidikan jasmani a. Pengertian pendidikan jasmani Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta keperibadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan pancasila14. Pendidikan jasmani merupakan bagian intergal dari proses pendidikan umum, yang bertujuan untuk mengembangkan jasmani, mental, emosi, dan sosial anak menjadi baik,



13



Sardiman A.M. Motivasi Siswa Dalam Belajar (Semarang: Jembar, 2016) h.91 Andun Sudijandoko Pembelajaran Pendidikan Jasmani Yang Efektif dan Berkualitas. (Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. 2015) h. 3 14



13



dengan aktivitas jasmanai sebagai wahananya15. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah, karena pendidikan jasmani masuk dalam kurikulum pendidikan. Pendidkan jasmani adalah proses pendidikan melalui penyediaan pengalaman belajar kepada siswa berupa aktivitas jasmani, bermain dan berolahraga yang direncanakan secara sistematis guna merangsang pertumbuhan dan perkembangan fisik, keterampilan motorik, keterampilan berfikir, emosional, sosial dan moral. Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya16. Program pendidikan jasmani berusaha membantu peserta didik untuk menggunakan tubuhnya lebih efisien dalam melakukan berbagai keterampilan gerak dasar dan keterampilan kompleks yang diperlukan dalam kehidupan seharihari. Guru pendidikan jasmani semestinya memberikan pengalaman berhasil bagi setiap anak, karena pengalaman berhasil dapat merupakan sumber motivasi. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah merupakan salah satu mata pelajaran wajib di sekolah, karena pendidikan jasmani masuk dalam kurikulum. Tujuan pendidikan jasmani adalah untuk mengembangkan jasmani, mental, emosi, dan sosial anak menjadi baik, dengan aktivitas jasmanai sebagai wahananya.



15



Soni Nopembri. Majalah Ilmiah Olahraga (Yogyakarta: FIK UNY volume 11. 2015) h. 33 Helmy Firmansyah. Hubugan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani. (Jurnal JPJI (Nomor 3 Volume 2. 2019) h.04 16



14



b. Tujuan Pendidikan Jasmani Tujuan Pendidikan jasmani merupakan penunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional. TujuanPendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar adalah sebagai berikut: 1.



Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih;



2.



Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik;



3.



Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar;



4.



Meletakkan landasar karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan;



5.



Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis;



6.



Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan;



7.



Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif. Secara garis besar tujuan pendidikan jasmani dapat digolongkan dalam



empat kelompok yaitu : a. Norma atau nilai, yang merupakan budaya bangsa timur pada umumnya, jadi termasuk Indonesia. Norma itu menghendaki: Manusia berbudi luhur, berbudi



15



pekerti baik, dan atau mempunyai kepribadian yang kuat. Norma itu sendiri akan terkait iman dan taqwa kepada Tuhan Yang maha Esa. b. Jasmani, sehat dan terampil. c. Psikis atau kejiwaan, menjadi anak cerdas, bebas dari kebodohan dan mempunyai kepribadian yang mantap dan mandiri. d. Rasa sosial, rasa bertanggung jawab kemasyarakatan, mempertebal rasa kebangsaan atau rasa cinta tanah air, dan rasa kesetiakawanan sosial17. Jadi Tujuan pendidikan jasmani merupakan wahana untuk mencapai tujuan nasional yaitu untuk mencapai manusia seutuhnya baik jasmani maupun rohani. Maka bukan hanya fisik atau jasmani saja yang dikembangkan tetapi, perkembangan kognitif, afektif dan sosial juga memiliki komposisi yang sama dan saling menunjang satu sama lainnya.



2.3. Motivasi Belajar Penjas Motivasi mengikuti pembelajran jasmani dan kesegaran jasmani mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani, karena motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran jasmani dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan semangat dan daya juang anak didik dalam mengkuti pembelajaran pendidikan jasmani. Sedangkan kesegaran jasmani yang baik akan dapat melaksanakan aktivitas belajar semaksimal mungkin dan tidak sering mengalami sakit atau cidera dalam proses pelaksanaan pembelajaran penjas. Antara motivasi dan



17



Sukintaka. Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes.Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat JenderalPendidikan Tinggi. (Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2015) h. 9



16



kesegaran jasmani merupakan hubungan erat kaitannya satu sama lain. Karena motivasi yang tinggi dalam diri individu merupakan faktor pendukung untuk proses mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dan kesegaran jasmani merupakan faktor dapat memperlancar jalannya proses pembelajaran. Pendidikan jasmani dapat tersampaikan jika ada proses penyampaian informasi yang terstruktur pada objek secara sadar dan dapat terjadi perubahan. Di dalam proses ini terjadi pembelajaran. Maka oleh sebab itu, dibutuhkan motivasi yang kuat dalam mengikuti pembelajaran jasmani dan kesegaran jasmani yang baik sehingga pembelajaran pendidikan jasmani dapat bejalan sesuai dengan sebagaimana mestinya.



2.4. Kegiatan Ekstrakurikuler a. Pengertian kegiatan ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pembelajaran di luar kegiatan intrakurikuler yang diselenggarakan secara konstektual dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan untuk memenuhi tuntutan penguasaan kompetensi mata pelajaran, pembentukan karakter dasar dan peningkatan hidup yang alokasi waktunya diatur secara tersendiri berdasarkan pada kebutuhan, kondisi sekolah, madrasah atau daerah18. Tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk menambah keterampilan, pengetahuan serta menyalurkan bakat yang dimiliki siswa serta membentuk pribadi siswa yang sesuai dengan perkembangan siswa



18



Nurrachmat. Makna dan Fungsi Ekstrakurikuler Olahraga. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2015) h. 16



17



menurut jenjang atau tingkatan sekolah dengan kehidupan berbangsa berdasar pandangan hidup rakyat Indonesia19. Keikutsertaan anak pada ekstrakurikuler merupakan suatu upaya yang sangat tepat untuk memperkenalkan anak pada kehidupan yang tidak terikat oleh aturan-aturan dalam kelas. Kegiatan ekstrakurikuler biasa dilakukan di luar kegiatan reguler yang memiliki label mata pelajaran. Pengertian ekstrakurikuler yaitu suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa20. Kegiatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. Ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan anak didik21. Sehubungan dengan penjelasan tersebut, dapat penulis kemukakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa baik diluar jam pelajaran wajib serta kegiatannya dilakukan di dalam dan di luar sekolah.



b. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek tujuan. Kerena suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka kegiatan itu



19



Ibid., h. 18 Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Bandung : Hand Out, 2019) h.124 & 291 21 Rusli Lutan, Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2016) h.72 20



18



akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu memiliki tujuan tertentu. Tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelasken oleh sebagai berikut:



Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang: a. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b. berbudi pekerti luhur c. memiliki pengetahuan dan keterampilan d. sehat rohani dan jasmani e. berkepribadian yang mentap dan mandiri f. memilki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan g. Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan22.



Dari penjelasan diatas pada hakeketnya tujuan kegiatan ekstrakurikuler yang ingin dicapai adalah untuk kepentingan siswa. Dengan kata lain, kegiatan ektrakurikuler memiliki nilai-nilai pendidikan bagi siswa dalam upaya pembinaan manusia seutuhnya.



c. Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler tentu berbeda-beda jenisnya, karena banyak hal yang memang berkaitan dengan kegiatan siswa selain dari kegiatan inti. Dengan beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang ada, siswa dapat memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan dan minat masing-masing. Beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diprogramkan di sekolah sebagai berikut: a. Pendidikan kepramukaan b. Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA) c. Palang Merah Remaja (PMR) d. Pasukan Keaman Sekolah



22 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tujuan Pendidikan Olahraga (Jakarta : CV. Rajawali,2019) h.2



19



(PKS) e. Gema Pencinta Alam f. Filateli g. Koperasi Sekolah h. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) i. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) j. Olahraga l. Kesehatank. Kesenian23. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut berbeda-beda sifatnya, ada yang bersifat sesaat dan ada pula yang berkelanjutan. Kegiatan yang bersifat sesaat seperti karyawisata dan bakti sosial, itu hanya dilakukan pada waktu sesaat dan alokasi waktu yang terbatas sesuai dengan kebutuhan, sedangkan yang sifatnya berkelanjutan maksudnya kegiatan tersebut tidak hanya untuk hari itu saja, melainkan kegiatan tersebut telah diprogramkan sedemikian rupa sehingga dapat diikuti terus sampai selesai kegiatan sekolah.



2.5. Permainan Bola Basket Permainan bola basket merupakan suatu kombinasi dari pertahanan dan penyerangan, untuk itu seorang pemain aruslah menguasai teknik dan keterampilan dasar bermain bolabasket untuk bermain dengan baik. Kelanjutan tingkatan prestasinya tinggal memperbanyak latihan ulang (drill) yang cukup, sehingga dapat menjadi gerakan otomatis24. Bola basket dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain tiap tim dengan tujuan mendapatkan nilai (score) dengan memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah tim lawan melakukan hal serupa. Permainan bola basket, termasuk kedalam permainan bola besar yang dapat dimainkan, baik oleh putra maupun putri. Satu regu terdiri dari lima orang yang langsung turun dalam pertandingan. Tujuan setiap regu adalah untuk meraih



23



Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Tujuan Pendidikan Olahraga (Jakarta : CV. Rajawali,2019) h.3 24 Ibid., h.95



20



angka sebanyak mungkin yaitu dengan cara memasukkan bola ke basket lawan, dan menghindari basket sendiri agar tidak kemasukan bola. Lamanya pertandingan adalah empat babak, setiap babak lamanya 10 menit waktu bersih25. Bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masingmasing terdiri dari lima orang. Tim terdiri dari dua belas pemain termasuk kapten. Setiap regu berusaha mencetak angka. Bolabasket dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari lima orang pemain26.



a. Teknik Dasar Permainan Bola Basket Di sekolah, agar siswa dapat bermain bola basket dengan baik, maka harus mempelajari teknik-tekniknya terlebih dulu. Adapun teknik dasar permainan bola basket sebagai berikut : a. memegang bola b. mengoper bola : 1) operan tolakan dada dengan dua tangan 2) operan samping 3) operan dari atas kepala dengan dua tangan 4) operan pantulan c. menembak : 1) menembak dengan satu tangan 2) tembakan lay up 3) tembakan loncat dengan satu tangan 4) tembakan kaitan d. menggiring bola : 1) menggiring bola rendah 2) menggiring bola tinggi e. olah kaki : 1) mengerem 2) membalik dan memoros 3) gerak tipu27. 25



Arma Abdoelah. Teknik Dasar Bermain Bola Basket. (Bandung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Bandung, 2016) h.95 26 Perbasi. Peraturan Permainan Bola Basket. (Jakarta : PB PERBAS, 2018) h. 41 27 Arma Abdoelah. Teknik Dasar Bermain Bola Basket. (Bandung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Bandung, 2016) h.95



21



Secara garis besarnya membagi teknik dasar permainan bola basket, yaitu : (1) cara melempar dan menangkap bola (passing dan Catching), (2) cara memantul-mantulkan bola (dribbling), (3) cara memasukan bola atau menembak (shooting), (4) cara berputar (pivot), dan (5) olah kaki atau gerakan kaki (foot work)28. Dari kedua kutipan tersebut dapat penulis simpulkan bahwa demikian kompleksnya teknik yang harus dipelajari dan dilatih agar memiliki keterampilan bermain basket yang baik.



B. Hasil Penelitian yang Relevan Kajian tentang penelitian yang relevan penting dilakukan untuk meneliti hasil penelitian sebelumnya untuk mengetahui hasil penelitian dengan pokok bahasan yang sama serta untuk menghindari adanya kesamaan yang berindikasi plagiat.



28



Kosasih. Permainan Bola Basket (Jakarta PT Rineka Cipta, 2015) h.153



22



Table 2.1 Penelitian Yang Relevan No 1



Nama Ulva Fatma Riesdhiana



Tahun 2015



Judul Motivasi Siswa Terhadap Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMP Negeri Se-Kota Jepara Tahun 2015



2



Heni Supriyanti



2015



Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Ektrakurikuler Bola Basket Di SMA Kolombo Sleman



2016



Motivasi Siswa Dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Bola Basket Di SMPN Se-Kecamatan Kutorejo Mojokerto



3



Muhammad Yusuf



Hasil Dari hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa di SMP Negeri SeKota Jepara memiliki motivasi yang tinggi terhadap ekstrakurikuler bola basket, yaitu 62% responden. Saran kepada Pihak Sekolah diharapkan pihak sekolah ikut dalam usaha peningkatan prestasi siswa dengan cara memperhatikan sarana dan prasarana yang tersedia. Kepada pelatih diharapkan berusaha untuk menumbuhkan motivasi intrinsik dalam diri siswa, karena siswa yang termotivasi secara intrinsik akan menunjukkan keterlibatan dan aktifitas yang tinggi dalam berlatih bola basket Berdasarkan hasil penelitian diketahui motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMA Kolombo Sleman dalam kategori tinggi. Namun, ketika di ambil lebih mendalam melalui faktor-faktor yang berpengaruh dari motivasi nampak atau muncul data bahwa dari sisi motivasi intrinsiknya tergolong rendah. Motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMA Kolombo Sleman adalah tinggi dengan pertimbangan rerata dari 30 responden sebesar 118,6. Motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ektrakurikuler bolabasket di SMA Kolombo Sleman yang berkategori sangat tinggi sebesar 20% sebanyak 6 siswa, Tinggi sebesar 36% sebanyak 11 siswa, sedang sebesar 7% sebanyak 2 siswa, rendah 30% sebanyak 9 siswa dan sangat rendah 7% sebanyak 2 siswa. Hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa: 1) Motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMP Negeri se-Kec. Kutorejo dapat dikategorikan Tinggi, dengan persentase skor sebesar 72,1%. Dengan uraian motivasi intrinsik sebesar 76,1% dan motivasi ekstrinsik sebesar 67,4%. Hal ini dapat dikatakan bahwa motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMP Negeri se-Kec. Kutorejo lebih banyak dipengaruhi oleh motivasi intrinsik. 2) Faktor pengggerak motivasi adalah aspek yang menunjukan nilai paling tinggi yaitu: motivasi intrinsik pada aspek senang, sehat, prestasi, dan keinginan. Sedangkan motivasi ekstrinsik pada aspek masuk tim, menang, dan persaingan. 3) Faktor dominan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bolabasket di SMP Negeri se-Kec. Kutorejo adalah pada dimensi intrinsik yaitu pada aspek senang



23



C. Kerangka Teoretik Motivasi merupakan faktor yang menentukan seseorang dalam memilih kegiatan, sehingga besar sekali pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan yang ingin dicapainya. Ditinjau dari asalnya motivasi dari dalam diri individu (intrinsik) dan motivasi dari luar individu (ekstrinsik) sangat bergantung pada individu. Masing-masing individu berbeda dalam memilih satu kegiatan atau satu aktivitas, tetapi apabila mereka memilih satu kegiatan yang sama pada hakikatnya akan memiliki motivasi yang berbeda. Ektrakurikuler merupakan salah satu bentuk kegiatan yang sangat besar menfaatnya untuk siswa, selain untuk menyalurkan bakat dan minat siswa SMK khususnya, juga berfungsi sebagai wadah pembinaan olahraga untuk wilayah SMK itu sendiri. Bermula dari kegiatan kompetisi yang diadakan untuk pelajar diharapkan sekolah yang memiliki ekstrakurikuler olahraga akan memiliki atlet dan tim yang tangguh untuk bersaing di kegiatan tersebut. Banyak sekolah yang harum namanya karena siswanya mempunyai prestasi olahraga yang cukup membanggakan. Selain itu, ekstrakurikuler berfungsi sebagai sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan siswa. Keikutsertaan siswa mengikuti suatu kegiatan ekstrakurikuler khususnya ekstrakurikuler bola basket sangat besar dipengaruhi oleh adanya motivasi, baik motivasi yang berasal dari dalam individu siswa (intrinsik) atau motivasi yang berasal dari luar individu siswa (ekstrinsik). Untuk itu diharapkan siswa mempunyai motivasi yang tinggi baik motivasi intrinsik atau ekstrinsik, sehingga minat untuk mengikuti suatu kegiatan khusunya ekstrakurikuler akan tinggi juga.



24



D. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan penuntun ke arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yaitu:



Secara etimologi hipotesis berarti sesuatu yang masih kurang dari (hypo) sebuah kesimpulan pendapat (thesis). Dengan kata lain hipotesa adalah sebuah kesimpulan, tetapi kesimpulan ini belum final, masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis adalah suatu jawaban juga yang dianggap besar kemungkinannya untuk menjadi jawaban yang benar29.



Mengacu pada permasalahan yang penulis hadapi, maka hipotesis yang penulis ajukan nanti merupakan suatu jawaban atau kesimpulan yang bersifat sementara yang artinya memerlukan pembuktian lebih lanjut akan kebenarannya. Sehubungan dengan uraian serta pengertian hipotesis di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Terdapat hubungan yang besar dari ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar Penjas”



29



Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (Bandung: Rosda Karya, 2018) h. 39



BAB III METODOLOGI PENELITIAN



A. Tujuan Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengungkapkan tentang hubungan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar Penjas. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai: Hubungan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar Penjas.



B. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dilingkungan sekolah SMK Yapipa. Lokasi tersebut dipilih karena memiliki semua aspek pendukung agar penelitian dapat berjalan dengan baik seperti lokasi sekolah yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal peneliti sehingga akses jarak tempuh dan waktu lebih cepat dan mudah ke lokasi penelitian. Sekolah tersebut merupakan tempat PPL penulis ketika praktek mengajar, sehingga memudahkan penulis dalam mengajukan izin penelitian dan menentukan populasi dan sampel penelitian.



2. Waktu Penelitian Sedangkan waktu penelitian direncanakan akan dilaksanakan selama satu bulan mulai pada tanggal 02 Januari 2020 sampai dengan selesai, kegiatan dipusatkan di sekolah SMK Yapipa.



25



26



C. Metode Penelitian Penelitian ini berpendekatan kuantitatif, berjenis deskriptif. Dikatakan pendekatan kuantitatif sebab pendekatan yang digunakan di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisa data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif karena bertujuan membuat pencanderaan/ lukisan/ deskripsi mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat suatu populasi atau daerah tertentu secara sistematik, faktual dan teliti30. Untuk menjelaskan langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian ini penulis membuat desain penelitian. Tentang desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu31. Desain penelitian adalah suatu rancangan percobaan hingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diselidiki dapat disimpulkan32. Dengan kata lain desain merupakan langkah-langkah yang perlu diambil jauh sebelum penelitian dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehinggga akan membawa kepada analisa objektif dan kesimpulan yang berlaku persoalan yang sedang dibahas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan teknik korelasional. Variabel tertikat adalah Y dan variabel bebasnya adalah X.



30



Ginting. Filasafat Ilmu dan Metode Riset, (Medan: Usu Press Kartajaya, 2018) h.55 Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2018) h.40 32 Sudjana. Metode Statistika (Jakarta: Balai Pustaka, 2019) h.7 31



27



rxy



x



y Gambar 3.1 Desain Penelitian



Keterangan : x



: Ekstrakurikuler bola basket



y



: Motivasi belajar Penjas



rxy



: Korelasi ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar Penjas



Dalam alur penelitian ini penulis menempuh prosedur sebagai berikut: 1. Menentukan sampel dari suatu populasi. 2. Menyusun instrument penelitian, yaitu berupa angket dan observasi kepada sampel. 3. Melakukan uji coba angket dan melakukan observasi. 4. Memperbaiki angket 5. Mengumpulkan data hasil angket dan observasi 6. Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data dari



setiap



angket



yang



terkumpul



dan



hasil



observasi



dengan



mengggunakan rumus statistik. 7. Menghitung hasil angket melalui sekala Likert. 8. Menafsirkan dan menyimpulkan hasil angket tersebut. Untuk lebih jelasnya Alur penelitian tersebut, penulis gambarkan sebagai berikut :



28



EMPIRIK



MASALAH



POPULASI



SAMPEL



MENYUSUN KISI-KISI



MENYUSUN SOAL-SOAL



UJI COBA ANGKET & MELAKUKAN OBSERVASI



PENYEBARAN ANGKET



PENGUMPULAN DATA



PENGOLAHAN DATA



ANALISIS DATA ANGKET & OBSERVASI



KESIMPULAN



Gambar 3.2 Alur Penelitian



TEORI



29



D. Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya33. Populasi yang penulis ambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMK Yapipa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket sebanyk 38 orang. Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek penelitian dengan mengambil representasi populasi yang diprediksikan sebagai inferensi terhadap seluruh populasi34. Sedangkan yang dijadikan sampel adalah siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket dari kelas XI sebanyak 38 siswa. Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian35. Penentuan sampel menggunakan teknik total sampling. Total sampling merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel36, jadi sampel diambil dari jumlah keseluruhan populasinya yaitu seluruh siswa yang aktif mengikuti ekstrakurikuler bola basket dari kelas XI sebanyak 38 siswa



33



Sugiyono, Statistika Untuk. Penelitian. (Jakarta: Raja Grafindo 2018), h.57 Arikunto. Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta, 2018) h.104 35 Nursalam, Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. (Jakarta: Salemba Medika, 2018) h. 23 36 Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). (Bandung: Alfabeta. 2014) hal:124 34



30



E. Teknik Pengumpulan Data 1. Ekstrakurikuler Bola Basket (observasi) Pengumpulan data dengan observasi menurut Ali adalah “pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut”37. Dalam kegitan sehari-hari kita menggunakan mata dalam mengamati sesuatu, seperti: mengamati bulan purnama, gunung yang indah, lampu warna warni dan lain-lain. Tetapi yang dimaksud dengan pengamatan dalam metode ilmiah bukanlah pengamatan seperti diatas. Pengamatan dikatakan sebagai teknik pengumpulan data jika memenuhi kriteria dibawah ini: 1. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik. 2. Pengamatan berkaitan dengan tujuan penelitian 3. Pengamatan disusun secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian. 4. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan reliabilitasnya. Pengumpulan data dengan pengamatan merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersussun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Teknik pengumpulan data dengan observasi dilakukan jika peneliti menghendaki data hasil dari melihat atau menyaksikan aktivitas yang dilakukan oleh responden dan atau mendengarkan apa yang dikatakan mereka. Ali juga menambahakan ”teknik observasi digunakan jika penelitian berkenaan dengan manusia, proses kerja, gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu 37



Ali. Teknik Pengolahan Data Penelitian (Bandung: Rosda Karya. 2015) h. 91



31



besar”38. Menurut Sugiono dari segi pelaksanaan pengumpulan data observasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu :



1. Participant Observation ( Observasi Berperan Serta ) Dalam observasi ini, peneliti terlibat langsung dengan kegiatan seharihari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sember penelitian. 2. Non Participant Observastion ( Observasi non partisipasi )39



Observasi non partisipasi adalah kebalikan dari observasi berperan serta yaitu, peneliti tidak terlibat langsung dengan aktifitas orang-orang yang sedang diamati, peneliti hanya sebagai pengamat independen. Dalam penelitiannya penulis menggunakan teknik participant Observation atau observasi berperan serta. Artinya dalam pengambilan data penulis terlibat langsung dengan kegiatan siswa dalam kesehariaanya untuk mengamati hasil kegiatan siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler bola basket. Untuk mengamati dan menilai hasil kegiatan siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler bola basket sebelumnya penulis telah membuat kriteria penilaian observasi. Dibawah ini adalah kriteria penilaian observasi yang penulis susun.



38 39



Ali. Teknik Pengolahan Data Penelitian (Bandung: Rosda Karya. 2015) h. 93 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. (Bandung : Alfabeta, 2015) h. 36



32



TABEL 3.1 KISI-KISI PENILAIAN OBSERVASI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET Variabel



Sub Variabel



Indikator



Butir Nilai 5



Ekstrakurikuler bola basket



1. Persiapan



▪ ▪ ▪



Mengucapkan salam sebelum kegiatan di mulai Datang tepat pada waktunya Berpakaian rapih



2. Pelaksanaan



▪ ▪



Tidak banyak bercanda ketika berlatih Konsentrasi ketika guru/pelatih memberikan materi kegiatan Tidak saling mengganggu dan meremehkan pada rekannya yang belum bisa melakukan teknik bermain bola basket Saling berkomnikasi dan saling mengkoreksi jika ada rekan yang masih belum mengerti Membaca doa sebelum mengakhiri kegiatan Pulang dengan tertib ketika kegiatan selesai dilaksanakan



▪ ▪ 3. Akhir Kegiatan ▪ ▪



4



3



2



1



Nilai 3 2



1



Berdasarkan kisi-kisi tersebut, disusunlah kriteria penilaian observasi kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket, seperti dijelaskan pada table 3.2 TABEL 3.2 KRITERIA PENILAIAN OBSERVASI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET Variabel Ekstrakurikuler Olahraga bola basket



Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



8.



9.



Siswa selalu mengucapkan salam kepada guru sebelum kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket dilaksanakan Siswa tidak banyak bercanda dalam mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler olahraga bola basket Siswa patuh terhadap guru yang mengajar dalam kegiatan ekstakurikuler olahraga bola basket Siswa selalu datang tepat waktu dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket Siswa tidak datang terlambat dalam mengikuti ekstrakurikuler olahraga bola basket Siswa berpakaian rapih ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket Siswa tidak mengejek teman yang tidak bisa melakukan apa yang diperagakan guru, misalnya siswa selalu salah dalam melakukan teknik menendang bola dalam ekstrakurikuler bola basket Selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat berteman baik dengan siswa yang lainnya Selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket berprilaku sopan



5



4



33



terhadap yang lain 10. Patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket 11. Bila berselisih paham dengan temannya siswa dapat menyelesaikannya secara baikbaik. 12. Siswa tidak ribut ketika ekstrakurikuler olahraga bola basket berlangsung 13. Siswa selalu memberi pujian kepada teman yang berprestasi 14. Dalam berkomunikasi dengan temannya siswa tidak mengeluarkan kata-kata yang kasar 15. Siswa pulang dengan tertib ketika kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket selesai dilaksanakan



Keterangan: Nilai 5 = Baik sekali Nilai 4 = Baik Nilai 3 = cukup Nilai 2 = kurang Nilai 1 = kurang sekali 2. Motivasi belajar siswa (angket) a. Definisi Konseptual Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan40. Motivasi mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang ingin dicapainya



b. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel diukur dan batasan dari beberapa kata istilah-istilah yang dipakai dalam penelitian. Dengan kata lain, definisi ini merupakan penjelasan tentang bagaimana operasi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk memperoleh data



40 Oemar Hamalik. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Bandung: Fakultas Olahraga UPI : Bandung, 2016) h.106



34



atau indikator yang menunjukan indikator yang dimaksud41. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1.



Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)



2.



Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya)



3.



Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak criminal, amoral dan sebagainya)



4.



Lebih senang bekerja mandiri



5.



Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)



6.



Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu)



7.



Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu



8.



Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal Untuk mengetahui motivasi belajar siswa, maka penelitian menggunakan



angket penelitian. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Dalam angket tersebut diberikan alternatif jawaban pada siswa. Sehubungan dengan tersebut alternatif jawaban, penulis menggunakan skala Likert atau dikenal dengan skala sikap. Angket dalam penelitian ini adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh



41 Masyhuri dan Zainudin. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikasi. (Bandung: Refika Aditama, 2018) h. 131



35



peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Sehubungan dengan angket atau kuesioner dijelaskan sebagai berikut: Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui42. Berdasarkan jenis angket dapat dibedakan menurut sifatnya jawaban yang diinginkan, yaitu angket tertutup, angket terbuka dan kombinasi dari kedua macam angket tersebut. Jenis angket yang penulis gunakan adalah jenis angket tertutup maksudnya angket tersebut tersusun atas pertanyaan atau pernyataan yang tegas, terbatas kongkrit, lengkap, sehingga responden hanya tinggal mengisi alternatif jawaban yang sesuai dengan pendiriannya. Angket yang digunakan dalam penelitian yaitu angket mengenai motivasi . Mengenai angket tentang motivasi tampak variabel, sub variabel, dan indikator untuk membuat butir pernyataan. Setiap butir yang telah diiringi dengan alternatif jawaban. Dalam alternatif jawaban setiap butir pernyataan angket diberikan bobot skor dengan menggunakan skala sikap Likert yang tertera pada tabel 3.3 berikut ini: TABEL 3.3 KRITERIA PEMBERIAN SKOR No 1 2 3 4 5



Alternatif Jawaban Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS) 42



Skor Alternatif jawaban Positif Negatif 5 1 4 2 3 3 2 4 1 5



Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2016) h.124



36



Mengenai pertimbangan penulis menggunakan skala sikap Likert: 1. Caranya sederhana tidak berbelit-belit 2. Skala sikap Likert dapat memberikan informasi dengan jelas mengenai tingkat persetujuan responden. 3. Pengkonstruksiannya lebih menghemat tenaga dan biaya. Dengan menyusun kontruksi pernyataan atau pertanyataan angket, penulis senantiasa berpedoman kepada petunjuk konstruksi pernyataan angket sebagai berikut: 1. Rumuskan setiap pertanyaan sejelas-jelasnya dan seringkas-ringkasnya. 2. Mengajukan hanya pertanyaan-pertanyaan yang memang dapat dijawab oleh responden, pertanyaan mana yang tidak menimbulkan kesan agresif. 3. Sifat pertanyaan harus netral dan objektif 4. Mengajukan hanya pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain 5. Keseluruhan



pertanyaan



dalam



sebuah



angket



harus



sanggup



mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang khusus kita hadapi43. Mengacu pada penjelasan Arikunto tersebut, dalam membuat pertanyaan atau pernyataan mengenai motivasi secara jelas, ringkas, dan objektif sesuai dengan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini



43



:184-185



Arikunto. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2016) hal



37



c. Kisi-Kisi Instrumen Tujuan dari kisi-kisi angket adalah untuk memudahkan penulis dalam mengambil data penelitian. Untuk mendapatkan kelayakan instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menyusun kisi-kisi instrument 2) Mengkonsultasikan kisi-kisi instrumen kepada ahli materi dan ahli media 3) Menyusun butir-butir instrumen berdasarkan kisi-kisi instrument 4) Mengkonsultasikan instrumen kepada, ahli materi, dan ahli media. Berikut ini adalah kisi-kisi kuesioner yang akan digunakan dalam pengambilan data: TABEL 3.4 KISI-KISI ANGKET MOTIVASI BELAJAR



Variabel



Teori Dasar



Indikator



Motivasi belajar



Sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat – saat tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak



1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai) 2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya) 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak criminal, amoral dan sebagainya) 4. Lebih senang bekerja mandiri 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif) 6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) 7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu 8. Senang mencari dan memecahkan masalah soalsoal Jumlah



Butir dan nomor soal



Jumlah



+ 1,17,33



9,25,41



6



2,18,34



10,26,42



6



3,19,35



11,27,43



6



4,20,36 5,21,37



12,28,44 13,29,45



6 6



6,22,38



14,30,46



6



7,23,39 8,24,40



15,31,47 16,32,48



6 6



24



24



48



38



d. Angket Penelitian Di bawah ini adalah jumlah butir angket yang penulis susun yang disesuaikan dengan kisi-kisi angket yang telah di susun sebelumnya, jumlah keseluruhan butir angket dalam penelitian ini adalah 48 butir angket.



39



ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA Kepada anak-anak mohon bantuannya untuk mengisi angket guna membantu penelitian bapak dengan judul Hubungan Ekstrakurikuler Bola Basket Terhadap Motivasi Belajar Penjas. Silahkan isi sesuai dengan arahan berikut ini Nama : ...................................................................... Kelas : ............................................................... Petunjuk Pengisian Angket 1. Tulislah identitas diri anda pada tempat yang telah disediakan. 2. Bacalah dengan teliti seluruh pertanyaan dan alternatif jawaban di bawah ini. 3. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pengalaman dan pendapat anda, dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban. SS berarti anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut S berarti anda setuju dengan pernyataan tersebut R berarti anda ragu dengan pernyataan tersebut TS berarti anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut STS berarti anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut 4. Jawablah dengan sejujur-jujurnya, jawaban dan identitas anda akan kami rahasiakan. Hasil jawaban anda ini merupakan informasi atau data yang penting bagi kami sebagai bahan penelitian skripsi. Kami ucapkan terima kasih atas bantuan anda No



Daftar Pernyataan



1



Saya mengerjakan tugas pada pelajaran penjas dengan baik dan tidak pernah berhenti sebelum semuanya selesai Saya tidak mudah putus asa dalam belajar. Saya selalu mencoba-dan mencoba lagi hingga berhasil Saya memiliki minat yang tinggi pada pelajaran penjas. Saya ingin mendapatkan nilai yang tinggi pada tiap pertemuan dalam belajar Saya berusaha agar selalu mandiri dalam belajar penjas tanpa mengandalkan orang lain dalam belajar Saya tidak mudah bosan dalam belajar karena melakukan pelajaran berulang-ulang akan membuat saya lebih mahir dalam melakukan dribbling bola basket Saya mempertahankan pendapat saya bila saya merasa yakin benar terhadap yang saya ketahui dalam belajar Saya memegang terus prinsip-prinsip dalam belajar yang diajarkan oleh guru Saya senang memecahkan masalah dalam belajar sehingga saya lebih menguasai materi pelajaran yang diajarkan Saya malas dalam belajar penjas sehingga saya kurang tekun dalam



2 3 4 5



6 7 8 9



Skala Penilaian SS S R TS STS



40



10 11



12



13 14 15 16 17 18



19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29



belajar Bila saya tidak berhasil dalam belajar saya lebih baik menyerah saja terutama dalam belajar pada mata pelajaran penjas Bila saya menghadapi masalah dalam belajar penjas saya akan menyerah dengan mudah karena saya kurang termotivasi dalam belajar Saya selalu tergantung kepada orang lain dalam belajar penjas. Bila teman saya tidak ada maka saya lebih baik tidak mengikuti pelajaran tersebut Saya cepat bosan dalam belajar temasuk dalam mengikuti pelajaran penjas Saya kadang sangat semangat dalam belajar penjas tetapi juga saya sangat malas dalam belajar Saya mudah terpengaruh oleh teman saya termasuk pengaruh negative dalam belajar Saya malas untuk memecahkan soal-soal pada pelajaran penjas dalam belajar dribbling bola basket Saya selalu tekun dalam belajar dana tidak berhenti hingga menguasai pelajaran yang diajarkan oleh guru Saya tidak memerlukan dorongan dari orang lain untuk berprestasi. Karena saya yakin saya memiliki kemampuan untuk berprestasi dalam belajar Saya memiliki berbagai mata pelajaran favorit terrmasuk pada pelajaran penjas Saya tidak suka mengandalkan orang lain dalam belajar karena saya bisa belajar dengan baik walaupun belajar sendiri Saya kurang suka bila mengajar dengan monoton karena menurunkan motivasi belajar saya pada pelajaran bola basket Saya memiliki keteguhan dalam belajar yang tidak mudah digoyahkan oleh orang lain Saya mempertahankan pendapat saya tanpa bisa digoyahkan oleh orang lain dalam Saya belajar diperpustakaan untuk bisa memecahkan berbagai soal dalam mata pelajaran penjas Saya sering melalaikan tugas yang diberikan oleh guru karena saya sering merasa malas dalam belajar Saya cepat merasa puas dalam belajar sehingga saya kurang termotivasi untuk belajar lebih lagi pada permainan bola basket Saya tidak suka menghadapi kesulitan dalam belajar oleh karena itu saya kurang serius dalam mengikuti pelajaran penjas Saya sering menyuruh orang lain untuk menggantikan tugas saya dalam belajar Saya cepat merasa bosan dalam belajar oleh karena itu minat saya sering berganti-ganti sehingga tidak focus. Oleh karena itu saya sulit untuk berprestasi



41



30 31 32 33 34 35 36 37 38 39



40 41 42 43 44 45 46 47 48



Saya mengikuti permainan bola basket hanya untuk mengisi waktu luang saja sehingga saya tidak terlalu serius dalam belajar Saya tidak terlalu yakin pada keterampilan bermain bola basket saya sehingga saya kurang percaya diri dalam belajar Saya tidak suka memecahkan berbagai soal dalam pelajaran penjas karena menurut saya hal tersebut tidak bermanfaat. Saya belajar dengan tekun dan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam belajar Saya berusaha untuk mengatasi setiap kesulitan dalam belajar dengan mempelajari dengan sungguh-sungguh materi pelajaran Saya memiliki minat pada berbagai mata pelajaran yang diajarkan seperti bola basket, bola voli dan cabang olahraga lainnya Saya bisa belajar dengan baik ketika belajar secara mandiri atau kelompok pada pelajaran bola basket Saya memiliki ketertarikan pada pelajaran bola basket sehingga saya tidak pernah merasa bosan dalam belajar Saya berusaha untuk meningkatkan kemampuan saya baik secara teori atau secara teknik dalam permainan bola basket Saya selalu mempraktekan apa yang saya pelajari ketika belajar permainan bola basket ketika melakukan permainan yang sesungguhnya Saya berusaha untuk menguasai berbagai keterampilan teknik yang sulit dalam permainan bola basket Saya hanya ikut-ikutan saya dalam memperlajari permainan bola basket sehingga saya kurang tekun dalam belajar Bila mengalami kesulitan dalam belajar saya segera berhenti dan mencari permainan lain yang lebih mudah Saya tidak memiliki minat terhadap olahraga bola basket apalagi pada permainan bola basket Saya sangat tergantung kepada orang tua untuk mengikuti kegiatan yang saya ikuti di sekolah Saya cepat merasa bosan dalam mempelajari permainan bola basket karena guru mengajar dengan monoton Saya tidak bisa mempertahankan pendapat saya karena saya tidak memiliki motivasi dalam belajar Saya tidak mau berdebat dalam belajar dan lebih baik mengikuti saja apa yang diajarkan walaupun tidak sesuai dengan saya Saya kurang termotivasi dalama mengikuti pelajaran penjas terutama permainan bola basket sehingga prestasi belajar saya rendah



42



e. Uji Validitas Instrumen dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Tabel 3.5 Tabulasi Hasil Uji Coba Angket Motivasi belajar siswa



No Soal 1 (X) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36



1



2



Subjek Uji Coba instrumen 3 4 5 6 7 8



Jumlah 9 10



5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5



3 5 5 3 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5



5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5



4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 5 4 4 5



3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4



5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 4 3 5 5 3 5 3 4 3 5 4



4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5



4 3 1 5 3 5 5 2 5 3 3 3 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5



3 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3



4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 4 3 2 3 4 3 2 2 4



5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5



5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3



3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5



4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4



5 4 5 4 5 4 3 4 4 3 3



5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5



5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4



4 5 3 5 3 1 5 3 5 5 2



4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4



3 2 3 3 3 3 3 2 5 2 4



40 42 41 40 40 41 39 40 39 31 41 40 43 40 40 41 41 43 38 43 38 44 40 43 45 43 43 44 44 44 41 40 40 42 39 39



nilai r tabel Hasil uji (48, ά=05) kesimpulan 0.449 0.284 VALID 0.794 0.284 VALID 0.594 0.284 VALID 0.612 0.284 VALID 0.889 0.284 VALID 0.517 0.284 VALID 0.748 0.284 VALID 0.495 0.284 VALID 0.748 0.284 VALID 0.339 0.284 VALID 0.757 0.284 VALID 0.816 0.284 VALID 0.509 0.284 VALID 0.612 0.284 VALID 0.889 0.284 VALID 0.619 0.284 VALID 0.316 0.284 VALID 0.634 0.284 VALID 0.406 0.284 VALID 0.585 0.284 VALID -0.115 0.284 TIDAK VALID 0.729 0.284 VALID 0.658 0.284 VALID 0.886 0.284 VALID 0.522 0.284 VALID 0.52 0.284 VALID 0.812 0.284 VALID 0.821 0.284 VALID 0.729 0.284 VALID 0.821 0.284 VALID 0.594 0.284 VALID 0.612 0.284 VALID 0.889 0.284 VALID -0.514 0.284 TIDAK VALID 0.748 0.284 VALID 0.342 0.284 VALID



43



37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 (Y)



5 3 5 4 3 5 4 5 3 2 2 3 5 4 3 2 4 3 3 2 5 5 4 4 5 4 5 3 4 2 4 5 5 3 4 5 5 3 4 2 5 5 5 4 4 5 5 2 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 5 3 4 5 4 2 4 4 5 2 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 5 3 5 3 4 5 4 2 4 4 5 4 5 5 4 5 4 3 164 149 164 137 143 156 158 137 126 99



39 31 41 40 43 40 40 41 41 43 38 43



0.748 0.339 0.757 0.816 0.509 0.612 0.889 0.619 0.316 0.634 0.406 0.585



0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284



VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID



Keterangan: Berdasarkan hasil penghitungan validitas per butir angket diketahui tingkat validitas tiap butir angket. Kemudian tiap butir angket tersebut dibandingkan dengan nilai r



tabel.



Untuk jumlah soal 48 dengan tingkat kepercayaan 0,05



diketahui nilai r tabel adalah sebesar 0, 284. butir angket dinyatakan valid bila nilai r hitung lebih besar dari r lebih kecil dari r



tabel



(r



tabel



(rhitung > r table) dan butir angket ditolak bila nilai r



hitung2,306. Oleh karena itu seluruh butir angket tersebut reliabel atau dapat digunakan. Tabel 3.6 Tabel Perbaikan Angket Angket motivasi belajar No



Angket sebelum perbaikan



Angket setelah perbaikan



21



Saya kurang suka bila mengajar



Bila guru mengajar dengan monoton



dengan monoton karena



saya berusaha untuk membuat



menurunkan motivasi belajar saya



pembelajaran menjadi lebih



pada pelajaran dribbling bola



menyenangkan dan menarik



basket 34



Saya berusaha untuk mengatasi



Bila saya menghadapi kesulitan dalam



setiap kesulitan dalam belajar



belajar saya selalu berusaha untuk



dengan mempelajari dengan



mencari jalan keluar agar bisa



sungguh-sungguh materi pelajaran



memecahkannya dengan baik



3. Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Angket Setelah penetapan dan penyusunan alat pengumpul data selesai, dilakukan uji coba angket. Uji coba angket ini penting dilakukan untuk menilai angket yang telah di susun apakah representasi atau belum. Uji coba angket ini dilakukan kepada responden di luar sampel. Hal ini penting untuk dapat mengetahui kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin terjadi dalam hal redaksi, alternatif jawaban yang tersedia maupun maksud dalam pernyataan dan jawaban dalam angket tersebut. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut.



45



Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurannya45. Suatu tes instruen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai degan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Tes yang menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas rendah. Sedangkan reliabilitas menunjukan pengertian bahwa instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak tendensius mengarahkan untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, reliabel akan menghasilkan data yang benar sesuai dengan kenyataannya, maka beberapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan sesuatu dan dapat dipercaya. Pelaksanaan uji coba angket untuk mengukur validitas dan realibilitas dilakukan kepada responden yang diambil dari luar sample sebanyak 10 orang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam uji coba ini adalah sebagai berikut: 1. Penghitungan Validitas Angket Butir Angket Berdasarkan hasil uji coba maka diketahui ada tiga butir angket yang tidak valid yaitu butir angket nomor 11, 16 dan 35. Butir angket tersebut kemudian diganti dengan butir angket yang baru yang kemudian diberikan kepada sampel penelitian. Secara keseluruhan hasil uji validitas adalah sebagai berikut:



45



Azwar, Metode Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2018) h. 5



46



TABEL 3.5 TABULASI HASIL UJI COBA MOTIVASI BELAJAR SISWA No Soal 1 (X) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Jumlah



1 4 5 5 5 4 4 2 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 177



2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 3 3 187



Subjek Uji Coba Angket 3 4 5 6 7 8 3 5 5 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 5 5 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 2 3 4 3 5 5 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 5 5 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 2 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 4 4 3 4 1 3 4 4 4 5 3 5 5 3 5 5 3 4 4 3 124 161 158 126 144 153



Jumlah 9 3 3 5 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 5 3 2 3 3 4 3 3 2 3 1 5 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 124



10 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4 4 130



38 37 40 38 31 40 34 40 38 39 32 38 37 37 36 36 38 32 37 39 39 39 39 37 37 35 40 36 33 38 39 39 39 39 34 37 37 34 38 38



nilai t tabel Hasil uji (40, ά=05) kesimpulan 0.668 0.312 Valid 0.959 0.312 Valid 0.648 0.312 Valid 0.887 0.312 Valid 0.604 0.312 Valid 0.792 0.312 Valid 0.438 0.312 Valid 0.838 0.312 Valid 0.862 0.312 Valid 0.775 0.312 Valid 0.243 0.312 tidak Valid 0.668 0.312 Valid 0.959 0.312 Valid 0.755 0.312 Valid 0.764 0.312 Valid 0.297 0.312 tidak Valid 0.668 0.312 Valid 0.507 0.312 Valid 0.76 0.312 Valid 0.892 0.312 Valid 0.737 0.312 Valid 0.841 0.312 Valid 0.781 0.312 Valid 0.936 0.312 Valid 0.615 0.312 Valid 0.413 0.312 Valid 0.648 0.312 Valid 0.439 0.312 Valid 0.737 0.312 Valid 0.857 0.312 Valid 0.892 0.312 Valid 0.737 0.312 Valid 0.841 0.312 Valid 0.781 0.312 Valid 0.011 0.312 tidak Valid 0.667 0.312 Valid 0.93 0.312 Valid 0.407 0.312 Valid 0.49 0.312 Valid 0.487 0.312 Valid



47



2. Penghitungan Uji Reliabilitas Butir Angket Hasil angket yang tidak valid tidak dimasukan dalam uji reliabilitas. Dari hasil penghitungan uji reliabilitas (lampiran C) diketahui bahwa besar t hitung 15.558. hasil tersebut lebih besar dari t tabel untuk jumlah sampel n =10 dengan dk= n-2 = 8 dengan α= 0.05 dengan t tabel 2,306. Sehingga bisa ditarik kesimpulan data hasil uji coba angket reliabel dan bisa digunakan. 3. Menyusun perbaikan angket Proses perbaikan angket dilakukan dengan mengganti butir angket yang tidak valid dengan butir angket yang baru (lihat lampiran D) 4. Penyusunan angket setelah uji coba Hasil perbaikan angket kemudian dimasukan pada butir angket. Butir angket yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya diberikan kepada sampel penelitian.



F. Teknik Analisa Data Untuk memberikan makna dan mendukung terhadap pencapaian tujuan penelitian, maka data yang telah terkumpul tersebut diolah.



Mengolah data adalah usaha yang konkrit untuk membuat data itu “berbicara” sebab betapapun besarnya jumlah dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam satu organisasi dan diolah menurut sistematis yang baik, niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan yang “membisu seribu bahasa46.



46 Sudjana dan Ibrahim. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2018) h. 109-110



48



Adapun langkah yang akan ditempuh dalam mencari korelasi dengan pendekatan korelasi product moment dan uji ”t” dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Memberi skor pada masing-masing butir pernyataan. Untuk pernyataan positif diberi skor 5 untuk jawaban sangat setuju, skor 4 untuk jawban setuju, skor 3 untuk jawaban tidak mempunyai pendapat, skor 2 untuk jawaban tidak setuju, skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju. Sedangkan untuk pernyataan negatif sebaliknya yaitu skor 1 untuk jawaban sangat setuju, skor 2 untuk jawban setuju, skor 3 untuk jawaban tidak mempunyai pendapat, skor 4 untuk jawaban tidak setuju, skor 5 untuk jawaban sangat tidak setuju. 2. Mentabulasikan skor setiap responden dari setiap butir pernyataan dan menjumlahkan skor yang di dapat tiap responden. 3. Mencari skor rata-rata dengan menggunakan rumus sebagai berikut :



X =



 Xi n



Keterangan : X = skor rata-rata yang dicari



 Xi = jumlah skor n



= jumlah sampel



4. Mencari korelasi antara jawaban angket dan hasil observasi mengenai hubungan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar Penjas dengan menggunakan rumus:



49



rXY =



N  X



n XY − ( X )(Y ) 2







− ( X ) N Y 2 − (Y ) 2



2







Keterangan rumus yang digunakan : r xy



= Koefisien korelasi yang dicari



X



= Jumlah skor-skor X



Y



= Jumlah skor-skor Y







= Jumlah skor-skor X yang dikuadratkan







= Jumlah skor-skor Y yang dikuadratkan



XY



= Jumlah hasil kali antara skor X dan Y yang dipasangkan



N



= Jumlah pasangan yang dikorelasikan



Menginterpretasikan nilai r dengan tabel berikut: TABEL 3.6 INTERPRETASI KORELASI Besar nilai r Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200



Interpretasi Tinggi Cukup Agak rendah Rendah Sangat rendah



G. Hipotesis Statistika Hipotesis penelitian yang akan di uji dirumuskan sebagai berikut : H0 : Py1≤ 0 H1 : Py1 > 0



BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN



Proses pengolahan data yang penulis lakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Deskripsi data dengan menghitung rata-rata dan simpangan baku 2. Pengujian prasyarat analisis dengan melakukan uji normalitas data 3. Uji hipotesis



A. Deskripsi Data Hasil perhitungan nilai rata-rata dan simpangan baku dari setiap variabel maka diketahui besar rata-rata hasil observasi variabel ekstrakurikuler bola basket sebesar 204.68 sedangkan besar simpangan baku 11.05 serta besar rata-rata hasil angket variabel motivasi belajar penjas sebesar 64.00 sedangkan besar simpangan baku variabel tersebut adalah 3.47 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.1 Data Penghitungan Nilai Rata-Rata Tiap Variabel Variabel



Ratarata



Simpangan baku



Motivasi belajar Penjas



204.68



11.05



Ekstrakurikuler bola basket



64.00



3.47



B. Pengujian Prasyarat Analisis Pengujian prasyarat analsisi dilakukan dengan melakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas data maka diketahui hasil uji normalitas (L hitung) butir angket ekstrakurikuler bola basket sebesar 0.131 dan butir angket motivasi belajar penjas



50



51



sebesar 0.145 lebih kecil dari L



tabel



(30: 0,05) sebesar 0.161 maka seluruh butir



angket dinyatakan normal. Tabel 4.2 Hasil Penghitungan Uji Normalitas Tiap Variabel Ltabel L hitung (30: 0,05)



Variabel



Keterangan



Motivasi belajar Penjas



0.131



0.161



Normal



Ekstrakurikuler bola basket



0.145



0.161



Normal



C. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Korelasi Variabel Bebas (X) terhadap variabel Terikat (Y) Korelasi (r) antara variabel bebas ekstrakurikuler bola basket (X1) terhadap motivasi belajar penjas (Y) sebesar 0.943 dibandingkan dengan nilai r tabel dalam taraf nyata 5% dan derajat kebebasan (n – 2) 38 -2= 36, diketahui r tabel sebesar 0.329. Nilai r hitung > r tabel (0.943 > 0.329 ) maka terdapat korelasi yang signifikan antara ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas. Tabel 4.3 Data Penghitungan Korelasi Dua Variabel r hitung



r tabel



Keterangan



0.943



0.329



Terdapat Korelasi



2. Uji signifikansi Variabel Bebas (X) terhadap variabel Terikat (Y) Untuk menentukan signifikansi ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagi berikut:



52



a. Menentukan kriteria penerimaan/penolakan hipotesis : Terima hipotesis nol (H0) jika t hitung lebih kecil dari t tabel. Tolak hipotesis nol (H0) jika t hitung lebih besar dari t tabel. b. Menghitung derajat kebebasan (dk) dk = n – 2 = 38 – 2 = 36 c. Menentukan taraf nyata Taraf nyata yang diambil adalah 0,05 d. Menentukan t tabel Pada daftar tabel distribusi t dengan dk = 36 tidak ada maka digunaknan dk=40 pada taraf nyata 0.05 yaitu sebesar 2.021. e. Interpretasi hasil penghitungan Dari hasil perhitungan signifikansi koefisien korelasi, dapat diketahui nilai t



hitung



dari



korelasi ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas yaitu sebesar 16.96. Kriteria penerimaan adalah tolak H0 apabila t terima H0 apabila t



hitung



lebih kecil dari t



hitung



tabel.



lebih besar dari t



tabel,



dan



Maka t hitung yang diperoleh



signifikan pada taraf nyata 0.05 sehingga H0 ditolak (t



hitung



> t



tabel



= 16.96



>2.021), yang berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas



53



Tabel 4.4 Hasil Uji Signifikansi Dua Variabel t Hitung



T tabel



Keterangan



16.96



2.021



Signifikan



3. Indeks Determinasi antara Variabel Bebas terhadap variabel Terikat Besarnya sumbangan ekstrakurikuler bola basket sebagai variabel bebas terhadap motivasi belajar penjas sebagai variabel terikat, diperoleh hasil 88.88%



D. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan temuan di atas maka hasil pembahasan temuan ini adalah: Hasil t



hitung



ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas di SMK



YAPIPA lebih besar dari t



tabel,



( 0.943 > 0.329), maka terdapat pengaruh yang



signifikan antara ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas. Berdasarkan perhitungan indeks determinasi, maka dapat disimpulkan bahwa besar hubungan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas sebesar 88.88%. Motivasi memiliki peran yang tinggi dalam pencapaian suatu tujuan.Menurut Sardiman A.M (2010:85) ada empat fungsi motivasi yaitu:



e. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan f. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya g. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan – perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan – perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.



54



h. Sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.



Berdasarkan hal tersebut di atas maka motivasi belajar siswa memiliki pengaruh sebagai pendorong untuk mecapai prestasi dalam hal ini prestasi dalam menguasai motivasi belajar penjas. Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi maka akan semakin tinggi prestasi mereka karena mereka memiliki semangat dan dorongan untuk belajar lebih giat lagi sehingga bisa berprestasi dengan baik. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah akan semakin pula prestasi belajar mereka. Bila kita melihat pengaruh motivasi belajar terhadap motivasi belajar penjas pada skripsi ini hanya terdapat pengaruh sebesar 88.88%. pengaruh yang tidak terlalu besar yang diberikan oleh variabel motivasi belajar terhadap motivasi belajar penjas. Hal tersebut karena untuk menguasai keterampilan gerak maka dibutuhkan variabel lain seperti minat, bakat, ketekunan, program latihan yang baik dan masih banyak variabel lainnya selain variabel motivasi belajar.



BAB V KESIMPULAN SARAN DAN IMPLIKASI



A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data mengenai pengaruh ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas, yang dilakukan di SMK YAPIPA, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: ekstrakurikuler bola basket memberikan pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar penjas dan besarnya sumbangan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas yaitu sebesar 88.88%.



B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini maka penulis memberikan rekomendasi sebagai berikut : 1. Besarnya pengaruh ekstrakurikuler bola basket



terhadap motivasi belajar



penjas, sebesar 88.88%. Artinya masih terdapat variabel lain yang turut memberikan hubungan terhadap motivasi belajar penjas selain ekstrakurikuler bola basket. Dengan demikian bagi peneliti selanjutnya jika ingin melakukan penelitian serupa, carilah hubungan dari variabel lain yang dapat memberikan hubungan terhadap motivasi belajar penjas selain dari ekstrakurikuler bola basket. 2. Bagi para guru terutama guru penjas, untuk selalu menumbuhkan, meningkatkan dan menjaga agar motivasi belajar siswa tetap tinggi.



55



56



3. Bagi para siswa, tingkatkan selalu motivasi belajar kalian serta terus berlatih agar motivasi belajar kalian terus meningkat.



C. Implikasi Implikasi temuan ini terutama bagi para pengamat pendidikan maka temuan ini menunjukan pengaruh ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas. Oleh karena itu guru harus berusaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Upayakan agar metode yang digunakan tidak monoton, sarana belajar yang lengkap, sikap guru yang baik dalam belajar, program pembelajaran yang terrencana serta factor lain yang bisa meningkatkan motivasi belajar siswa. Tumbuhkan, tingkatkan dan jaga motivasi belajar siswa agar tetap tinggi dalam belajar.



57



Daftar Pustaka



Ali. (2015) Teknik Pengolahan Data Penelitian (Bandung: Rosda Karya) Arma Abdoelah. (2016) Teknik Dasar Bermain Bola Basket. (Bandung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP Bandung) Andun Sudijandoko (2015) Pembelajaran Pendidikan Jasmani Yang Efektif dan Berkualitas. (Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia) Arikunto. (2015) Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). (Jakarta : Rineka Cipta) Arikunto. (2018) Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta) Azwar, (2018) Metode Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar) Catharina, (2019) Motif Pembelajaran Siswa (UPI : Bandung) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (2019) Tujuan Pendidikan Olahraga (Jakarta : CV. Rajawali) Ginting. (2018) Filasafat Ilmu dan Metode Riset, (Medan: Usu Press Kartajaya) Helmy Firmansyah. (2019) Hubugan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani. (Jurnal JPJI (Nomor 3 Volume 2) Kosasih. (2015) Permainan Bola Basket (Jakarta PT Rineka Cipta) Masyhuri dan Zainudin. (2018) Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dan Aplikasi. (Bandung: Refika Aditama) Ngalim Purwanto. (2015) Psikologi Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya) Nurrachmat. (2015) Makna dan Fungsi Ekstrakurikuler Olahraga. (Jakarta: PT Rineka Cipta) Nursalam, (2018) Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. (Jakarta: Salemba Medika) Oemar Hamalik. (2016) Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa (Bandung: Fakultas Olahraga UPI : Bandung)



58



Perbasi. (2018) Peraturan Permainan Bola Basket. (Jakarta : PB PERBASI) Poerwadarminta, (2019) Kamus Besar Bahasa Indonesia (Bandung : Hand Out) Rusli Lutan, (2016) Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler (Jakarta: PT Rineka Cipta) Sardiman. (2016) Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Pers) Soni Nopembri. (2015) Majalah Ilmiah Olahraga (Yogyakarta: FIK UNY volume 11) Sudjana. (2019) Metode Statistika (Jakarta: Balai Pustaka) Sudjana dan Ibrahim. (2018) Penelitian dan Penilaian Pendidikan. (Bandung: Sinar Baru Algensindo) Sugiyono. (2015) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. (Bandung : Alfabeta) Sukintaka. (2015) Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes.Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Direktorat JenderalPendidikan Tinggi. (Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) Sudjana dan Ibrahim. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. (Bandung: Sinar Baru Algensindo,2018) h. 109-110 Winkel. (2015) Mencapai Prestasi Belajar (Jakarta: PT. Gramedia)



59



Lampiran 1 Instrumen Penelitian( Sebelum Uji Coba) Angket motivasi belajar siswa (sebelum uji coba) Kepada anak-anak mohon bantuannya untuk mengisi angket guna membantu penelitian bapak dengan judul hubungan ekstrakurikuler bola basket terhadap motivasi belajar penjas di SMK YAPIPA. Silahkan isi sesuai dengan arahan berikut ini Nama : ............................................................... Kelas : ............................................................... Petunjuk Pengisian Angket 5. Tulislah identitas diri anda pada tempat yang telah disediakan. 6. Bacalah dengan teliti seluruh pertanyaan dan alternatif jawaban di bawah ini. 7. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan pengalaman dan pendapat anda, dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu jawaban. SS berarti anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut S berarti anda setuju dengan pernyataan tersebut R berarti anda ragu dengan pernyataan tersebut TS berarti anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut STS berarti anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut 8. Jawablah dengan sejujur-jujurnya, jawaban dan identitas anda akan kami rahasiakan. Hasil jawaban anda ini merupakan informasi atau data yang penting bagi kami sebagai bahan penelitian skripsi. Kami ucapkan terima kasih atas bantuan anda No



Daftar Pernyataan



Skala Penilaian SS



1 2 3 4 5



6 7



Saya mengerjakan tugas pada pelajaran penjas dengan baik dan tidak pernah berhenti sebelum semuanya selesai Saya tidak mudah putus asa dalam belajar. Saya selalu mencobadan mencoba lagi hingga berhasil Saya memiliki minat yang tinggi pada pelajaran penjas. Saya ingin mendapatkan nilai yang tinggi pada tiap pertemuan dalam belajar Saya berusaha agar selalu mandiri dalam belajar penjas tanpa mengandalkan orang lain dalam belajar Saya tidak mudah bosan dalam belajar karena melakukan pelajaran berulang-ulang akan membuat saya lebih mahir dalam melakukan penjas Saya mempertahankan pendapat saya bila saya merasa yakin benar terhadap yang saya ketahui dalam belajar Saya memegang tegus prinsip-prinsip dalam belajar yang diajarkan oleh guru



S R TS



STS



60



8 9 10 11



12



13 14 15 16 17 18



19 20 21 22 23 24 25 26 27 28



Saya senang memecahkan masalah dalam belajar sehingga saya lebih menguasai materi pelajaran yang diajarkan Saya malas dalam belajar penjas sehingga saya kurang tekun dalam belajar Bila saya tidak berhasil dalam belajar saya lebih baik menyerah saja terutama dalam belajar pada mata pelajaran penjas Bila saya menghadapi masalah dalam belajar penjas saya akan menyerah dengan mudah karena saya kurang termotivasi dalam belajar Saya selalu tergantung kepada orang lain dalam belajar penjas. Bila teman saya tidak ada maka saya lebih baik tidak mengikuti pelajaran tersebut Saya cepat bosan dalam belajar temasuk dalam mengikuti pelajaran penjas Saya kadang sangat semangat dalam belajar penjas tetapi juga saya sangat malas dalam belajar Saya mudah terpengaruh oleh teman saya termasuk pengaruh negative dalam belajar Saya malas untuk memecahkan soal-soal pada pelajaran penjas dalam belajar penjas Saya selalu tekun dalam belajar dana tidak berhenti hingga menguasai pelajaran yang diajarkan oleh guru Saya tidak memerlukan dorongan dari orang lain untuk berprestasi. Karena saya yakin saya memiliki kemampuan untuk berprestasi dalam belajar Saya memiliki berbagai mata pelajaran vaforit terrmasuk pada pelajaran penjas Saya tidak suka mengandalkan orang lain dalam belajar karena saya bisa belajar dengan baik walaupun belajar sendiri Saya kurang suka bila mengajar dengan monoton karena menurunkan motivasi belajar saya pada pelajaran penjas Saya memiliki keteguhan dalam belajar yang tidak mudah digoyahkan oleh orang lain Saya mempertahankan pendapat saya tanpa bisa digoyahkan oleh orang lain dalam Saya belajar diperpustakaan untuk bisa memecahkan berbagai soal dalam mata pelajaran penjas Saya sering melalaikan tugas yang diberikan oleh guru karena saya sering merasa malas dalam belajar Saya cepat merasa puas dalam belajar sehingga saya kurang termotivasi untuk belajar lebih lagi pada permainan penjas Saya tidak suka menghadapi kesulitan dalam belajar oleh karena itu saya kurang serius dalam mengikuti pelajaran penjas Saya sering menyuruh orang lain untuk menggantikan tugas saya dalam belajar



61



29



30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48



Saya cepat merasa bosan dalam belajar oleh karena itu minat saya sering berganti-ganti sehingga tidak focus. Oleh karena itu saya sulit untuk berprestasi Saya mengikuti permainan penjas hanya untuk mengisi waktu luang saja sehingga saya tidak terlalu serius dalam belajar Saya tidak terlalu yakin pada keterampilan bermain penjas saya sehingga saya kurang percaya diri dalam belajar Saya tidak suka memecahkan berbagai soal dalam pelajaran penjas karena menurut saya hal tersebut tidak bermanfaat. Saya belajar dengan tekun dan berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam belajar Saya berusaha untuk mengatasi setiap kesulitan dalam belajar dengan mempelajari dengan sungguh-sungguh materi pelajaran Saya memiliki minat pada berbagai mata pelajaran yang diajarkan seperti penjas, bola basket, bola voli dan cabang olahraga lainnya Saya bisa belajar dengan baik ketika belajar secara mandiri atau kelompok pada pelajaran penjas Saya memiliki ketertarikan pada pelajaran penjas sehingga saya tidak pernah merasa bosan dalam belajar Saya berusaha untuk meningkatkan kemampuan saya baik secara teori atau secara teknik dalam permainan penjas Saya selalu mempraktekan apa yang saya pelajari ketika belajar permainan penjas ketika melakukan permainan yang sesungguhnya Saya berusaha untuk menguasai berbagai keterampilan teknik yang sulit dalam permainan penjas Saya hanya ikut-ikutan saya dalam memperlajari permainan penjas sehingga saya kurang tekun dalam belajar Bila mengalami kesulitan dalam belajar saya segera berhenti dan mencari permainan lain yang lebih mudah Saya tidak memiliki minat terhadap olahraga penjas apalagi pada permainan penjas Saya sangat tergantung kepada orang tua untuk mengikuti kegiatan yang saya ikuti di sekolah Saya cepat merasa bosan dalam mempelajari permainan penjas karena guru mengajar dengan monoton Saya tidak bisa mempertahankan pendapat saya karena saya tidak memiliki motivasi dalam belajar Saya tidak mau berdebat dalam belajar dan lebih baik mengikuti saja apa yang diajarkan walaupun tidak sesuai dengan saya Saya kurang termotivasi dalama mengikuti pelajaran penjas terutama permainan penjas sehingga prestasi belajar saya rendah



62



KRITERIA PENILAIAN OBSERVASI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET Indikator 1. Siswa selalu mengucapkan salam kepada guru sebelum kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket dilaksanakan 2. Siswa tidak banyak bercanda dalam mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler olahraga bola basket 3. Siswa patuh terhadap guru yang mengajar dalam kegiatan ekstakurikuler olahraga bola basket 4. Siswa selalu datang tepat waktu dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket 5. Siswa tidak datang terlambat dalam mengikuti ekstrakurikuler olahraga bola basket 6. Siswa berpakaian rapih ketika mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket 7. Siswa tidak mengejek teman yang tidak bisa melakukan apa yang diperagakan guru, misalnya siswa selalu salah dalam melakukan teknik menendang bola dalam ekstrakurikuler bola basket 8. Selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat berteman baik dengan siswa yang lainnya 9. Selama mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket berprilaku sopan terhadap yang lain 10. Patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket 11. Bila berselisih paham dengan temannya siswa dapat menyelesaikannya secara baik-baik. 12. Siswa tidak ribut ketika ekstrakurikuler olahraga bola basket berlangsung 13. Siswa selalu memberi pujian kepada teman yang berprestasi 14. Dalam berkomunikasi dengan temannya siswa tidak mengeluarkan kata-kata yang kasar 15. Siswa pulang dengan tertib ketika kegiatan ekstrakurikuler olahraga bola basket selesai dilaksanakan Keterangan: Nilai 5 = Baik sekali Nilai 4 = Baik Nilai 3 = cukup Nilai 2 = kurang Nilai 1 = kurang sekali



Nilai 5 4 3



2



1



63



Lampiran 2 Hasil Uji Coba Instrumen a. Hasil Uji Coba Angket Tabulasi Hasil Uji Coba Angket Motivasi belajar siswa No Soal 1 (X) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36



1



2



Subjek Uji Coba Angket 3 4 5 6 7 8



Jumlah 9 10



5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5



3 5 5 3 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5



5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5



4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 4 3 5 4 4 5



3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4



5 5 5 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 4 3 5 5 3 5 3 4 3 5 4



4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5



4 3 1 5 3 5 5 2 5 3 3 3 2 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5



3 4 4 3 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3



4 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 4 3 2 3 4 3 2 2 4



5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5



5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3



3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5



4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4



5 4 5 4 5 4 3 4 4 3 3



5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5



5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4



4 5 3 5 3 1 5 3 5 5 2



4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4



3 2 3 3 3 3 3 2 5 2 4



40 42 41 40 40 41 39 40 39 31 41 40 43 40 40 41 41 43 38 43 38 44 40 43 45 43 43 44 44 44 41 40 40 42 39 39



nilai r tabel Hasil uji (48, ά=05) kesimpulan 0.449 0.284 VALID 0.794 0.284 VALID 0.594 0.284 VALID 0.612 0.284 VALID 0.889 0.284 VALID 0.517 0.284 VALID 0.748 0.284 VALID 0.495 0.284 VALID 0.748 0.284 VALID 0.339 0.284 VALID 0.757 0.284 VALID 0.816 0.284 VALID 0.509 0.284 VALID 0.612 0.284 VALID 0.889 0.284 VALID 0.619 0.284 VALID 0.316 0.284 VALID 0.634 0.284 VALID 0.406 0.284 VALID 0.585 0.284 VALID -0.115 0.284 TIDAK VALID 0.729 0.284 VALID 0.658 0.284 VALID 0.886 0.284 VALID 0.522 0.284 VALID 0.52 0.284 VALID 0.812 0.284 VALID 0.821 0.284 VALID 0.729 0.284 VALID 0.821 0.284 VALID 0.594 0.284 VALID 0.612 0.284 VALID 0.889 0.284 VALID -0.514 0.284 TIDAK VALID 0.748 0.284 VALID 0.342 0.284 VALID



64



37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 (Y)



5 3 5 4 3 5 4 5 3 2 2 3 5 4 3 2 4 3 3 2 5 5 4 4 5 4 5 3 4 2 4 5 5 3 4 5 5 3 4 2 5 5 5 4 4 5 5 2 4 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 5 3 4 5 4 2 4 4 5 2 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 5 3 5 3 4 5 4 2 4 4 5 4 5 5 4 5 4 3 164 149 164 137 143 156 158 137 126 99



39 31 41 40 43 40 40 41 41 43 38 43



0.748 0.339 0.757 0.816 0.509 0.612 0.889 0.619 0.316 0.634 0.406 0.585



0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284 0.284



VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID VALID



Keterangan: Berdasarkan hasil penghitungan validitas per butir angket diketahui tingkat validitas tiap butir angket. Kemudian tiap butir angket tersebut dibandingkan dengan nilai r



tabel.



Untuk jumlah soal 48 dengan tingkat kepercayaan 0,05



diketahui nilai r tabel adalah sebesar 0, 284. butir angket dinyatakan valid bila nilai r hitung lebih besar dari r lebih kecil dari r



tabel



(r



tabel



(rhitung > r table) dan butir angket ditolak bila nilai r



hitung 30



1.031U √n



0.886 √n



0.805 √n



0.768 √n



0.736 √n



85



Z 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.00 1.10 1.20 1.30 1.40 1.50 1.60 1.70 1.80 1.90 2.00 2.10 2.20 2.30 2.40 2.50 2.60 2.70 2.80 2.90 3.00 3.10 3.20 3.30 3.40 3.50 3.60 3.70 3.80 3.90



0 0.0000 0.0398 0.0793 0.1179 0.1554 0.1915 0.2258 0.2580 0.2881 0.3159 0.3413 0.3643 0.3849 0.4032 0.4192 0.4332 0.4452 0.4554 0.4641 0.4713 0.4772 0.4821 0.4861 0.4893 0.4918 0.4938 0.4053 0.4965 0.4974 0.4981 0.4987 0.4990 0.4993 0.4995 0.4997 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.5000



1 0.0040 0.0438 0.0832 0.1217 0.1591 0.1950 0.2291 0.2612 0.2910 0.3186 0.3438 0.3665 0.3869 0.4019 0.4207 0.4345 0.4474 0.4564 0.4649 0.4719 0.4778 0.4862 0.4864 0.4896 0.4920 0.4940 0.4955 0.4966 0.4975 0.4982 0.4987 0.4991 0.4993 0.4995 0.4997 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.5000



2 0.0080 0.0478 0.0871 0.1255 0.1628 0.1985 0.2324 0.2642 0.2939 0.3212 0.3461 0.3686 0.3888 0.4066 0.4222 0.4357 0.4474 0.4573 0.4656 0.4726 0.4783 0.4830 0.4868 0.4898 0.4922 0.4941 0.4956 0.4967 0.4976 0.4982 0.4987 0.4991 0.4994 0.4995 0.4997 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.5000



Lampiran 10 Tabel Z 3 4 5 0.0120 0.0160 0.0199 0.0517 0.0557 0.0596 0.0910 0.0948 0.0987 0.1293 0.1331 0.1368 0.1664 0.1700 0.1736 0.2019 0.2054 0.2088 0.2357 0.2389 0.2422 0.2673 0.2704 0.2734 0.2967 0.2996 0.3023 0.3238 0.3264 0.3289 0.3485 0.3508 0.3534 0.3708 0.3729 0.3749 0.3907 0.3925 0.3944 0.4082 0.4099 0.4115 0.4236 0.4251 0.4265 0.4370 0.4382 0.4394 0.4484 0.4495 0.4505 0.4582 0.4591 0.4599 0.4664 0.4671 0.4678 0.4733 0.4738 0.4744 0.4788 0.4973 0.4798 0.4334 0.4838 0.4842 0.4871 0.4875 0.4878 0.4901 0.4904 0.4906 0.4925 0.4927 0.4929 0.4943 0.4945 0.4946 0.4957 0.4959 0.4960 0.4968 0.4969 0.4970 0.4977 0.4977 0.4978 0.4983 0.4984 0.4984 0.4988 0.4988 0.4989 0.4991 0.4992 0.4492 0.4994 0.4994 0.4994 0.4996 0.4996 0.4996 0.4997 0.4997 0.4997 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.4999 0.5000 0.5000 0.5000



6 0.0239 0.0636 0.1026 0.1406 0.1772 0.2023 0.2454 0.2764 0.3054 0.3315 0.3554 0.3770 0.3962 0.4131 0.4279 0.4406 0.4515 0.4608 0.4686 0.4750 0.4803 0.4346 0.4881 0.4909 0.4931 0.4948 0.4961 0.4971 0.4979 0.4985 0.4989 0.4992 0.4994 0.4996 0.4997 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.5000



7 0.0279 0.0675 0.1064 0.1443 0.1808 0.2157 0.2486 0.2794 0.3078 0.3340 0.3577 0.3796 0.3980 0.4147 0.4292 0.4418 0.4525 0.4616 0.4693 0.4756 0.4808 0.4850 0.4884 0.4911 0.4932 0.4949 0.4962 0.4972 0.4979 0.4985 0.4989 0.4992 0.4995 0.4996 0.4997 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.5000



8 0.0319 0.0714 0.1103 0.1480 0.1844 0.2190 0.2518 0.2823 0.3106 0.3365 0.3599 0.3810 0.3997 0.4162 0.4306 0.4429 0.4535 0.4625 0.4699 0.4761 0.4812 0.4854 0.4887 0.4913 0.4934 0.4951 0.4963 0.4973 0.4980 0.4986 0.4990 0.4993 0.4995 0.4996 0.4997 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.5000



9 0.0359 0.0754 0.1141 0.1517 0.1879 0.2224 0.1549 0.2852 0.3133 0.3389 0.3621 0.3830 0.4015 0.4177 0.4319 0.4441 0.4545 0.4633 0.4706 0.4767 0.4817 0.4857 0.4890 0.4915 0.4936 0.4952 0.4964 0.4974 0.4981 0.4986 0.4990 0.4993 0.4995 0.4997 0.4997 0.4998 0.4998 0.4999 0.4999 0.5000



86



Lampiran 11 Harga Kritis Dari R Product Moment



87



Lampiran 12 Nilai-Nilai Dalam Distribusi T  untuk uji dua pihak (two tail test) 0,50 0,20 0,10  untuk uji satu pihak (one tail test) dk 0,25 0,10 0,05 1 1,000 3,078 6,314 2" 0,816 1,886 2,920 ~" 3 0,765 1,638 2,353 4 0,741 1,533 2,132 ~ 5 ' - 0,727 1,486 2,015 6 0,718 1,440 1,943 7' 0,711 1,415 1,895 8 0,706 1,397 1,860 9 0,703 1,383 1,833 10 0,700 1,372 1,812 11 0,697 1,363 1,796 12 0,695 1,356 1,782 13 0,692 1,350 1,771 14 0,691 1,345 1,761 15 0,690 1,341 1,753 16 0,689 1,337 1,746 17 0,688 1,333 1,740 18 0,688 1,330 1,743 19 0,687 1,328 1,729 20 0,687 1,325 1,725 21 0,686 1,323 1,721 22 0,686 1,321 1,717 23 0,685 1,319 1,714 24 0,685 1,318 1,711 25 0,684 1,316 1,708 26 0,684 1,315 1,706 27 0,684 1,314 1,703 28 0,683 1,313 1,701 29 0,683 1,311 1,699 30 0,683 1,310 1,697 40 0,681 1,303 1,684 60 0,679 1,296 1,671 120 0,677 1,289 1,658 00 0,674 1.282 1,645



0,05



0,02



0,01



0,025 12,706 4,303 3,182 2,776 2,571 2,447 2,365 2,306 2,262 2,228 2,201 2,178 2,160 2,145 2,132 2,120 2,110 2,101 2,093 2,086 2,080 2,074 2,069 2,064 2,060 2,056 2,052 2,048 2,045 2,042 2,021 2,000 1,980 1,960



0,01 31,821 6,965 4,541 3,747 3,365 3,143 2,998 2,896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,623 2,583 2,567 2,552 2,539 2,528 2,518 2,508 2,500 2,492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2,457 2,423 2,390 2,358 2,326



0,005 63,657 9,925 5,841 4,604 4,032 3,707 3,499 3,355 3,250 3,165 3,106 3,055 3,012 2,977 2,947 2,921 2,898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2,787 2,779 2,771 2,763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2,576



88