Skripsi Perkembangan Olahraga Skateboard Di Kota Malang [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SURVEI PERKEMBANGAN OLAHRAGA SKATEBOARD DI KOTA MALANG



PROPOSAL SKRIPSI



Oleh Satria Mirdani NIM 160631614061



UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA MEI 2019



1



DAFTAR ISI DAFTAR ISI ..................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5 C. landasan Teori ............................................................................... 6 1. Survei .......................................................................................... 7 2. Olahraga ...................................................................................... 7 a. Olahraga Extreme ................................................................... 8 3. Sejarah Perkembangan Skateboard ............................................ 9 4. Teknik Skateboard ...................................................................... 11 5. Organisasi Skateboard Indonesia................................................ 12 6. Malang Street Skateboarding ...................................................... 14 a. Struktur Organisasi Malang Street Skateboarding ................. 15 D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 6 BAB III METODE PENELITIAN.................................................. 18 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................... 18 3.2 Kehadiran Penelitian ..................................................................... 19 3.3 Lokasi Penelitian ........................................................................... 20 3.4 Sumber Data .................................................................................. 20 3.5 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 21 3.6 Analisis Data ................................................................................. 22 3.7 Pengecekan Keabsahan Temuan ................................................... 23 3.8 Tahap Tahap Penelitian ................................................................. 24 DAFTAR RUJUKAN......................................................................... 25 Halaman



2



BAB I PENDAHULUAN



A. Iatar Belakang Masalah Survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubunganhubungan antar variable sosiologis maupun psikologis. Agung Sunarno dan R. Syaifullah Sihimbong (2011:7). Pengembangan dan Pembinaan olahraga merupakan upaya mewujudkan manusia Indonesia yang seutuhnya, karena kegiatan olahraga merupakan salah satu cara yang dapat meningkatkan kesegaran jasmani dan kesegaran jasmani merupakan bagian penting dari pembangunan bangsa sekaligus merupakan media yang efektif untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang maju,kreatif dan mandiri, manusia melakukan aktivitas olahraga memiliki tujuan untuk menjaga kebugaran tubuh, olahraga tergolong kebutuhan hidup manusia yang harus dipenuhi. Dengan malakukan kegiatan olahraga seseorang telah memenuhi kebutuhan jasmani, terdapat banyak manfaat yang didapatkan melalui olahraga, selain tubuh menjadi bugar, kesehatan tubuh akan tetap terjaga, olahraga merupakan kegiatan jasmani untuk memperkaya dan meningkatkan kemampuan gerak dalam kehidupan sehari-hari (Ajun Khamdani, 2010:1). Berbagai cabang olahraga di seluruh dunia telah mengalami perkembangan yang pesat dari masa ke masa, dari awal manusia mengenal olahraga sampai di jaman modern seperti saat ini. Menurut Ajun Khamdani (2010:1), olahraga (sport) berasal dari bahasa Latin, disportare atau deportare, kata deportare berarti penyenangan, pemeliharaan, atau penghiburan untuk bergembira, dari arti kata tersebut olahraga dapat diartikan sebagai kesibukan manusia untuk menggembirakan diri sekaligus untuk menjaga kesehatan jasmani, olahraga merupakan alat yang tepat dan ampuh sebagai salah satu media pembentukan fisik dan mental bangsa, dengan melakukan aktivitas olahraga yang intens dan rutin tubuh akan beradapatasi secara berkala dan akan merasa ringan dalam mekakukan aktivitas olahraga.



3



Dalam perkembangan olahraga di dunia, banyak bermunculan jenis-jenis olahraga baru, sebagai efek dari kreativitas manusia dalam berkreasi hingga dapat melakukan inovasi. Tidak terkecuali olahraga extreme yang terdengar mulai cukup populer di Indonesia begitupun olahraga extreme di dunia yang terus mengalami perkembangan dan popularitasnya sudah dapat bersaing dengan jenis olahraga lainnya.Olahraga extreme adalah olahraga yang mengarah kepada olahraga lebih modern dan lebih individualis yang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dengan resiko kecelakaan lebih besar dari olahraga pada umumnya (http://e-journal. uajy.ac.id /2061/2/1TA12086.pdf). Olahraga extreme biasanya dilakukan secara individual atau dalam kelompok-kelompok tertentu, namun dalam perkembangannya di indonesia olahraga extreme sudah mulai dapat di terima masyarakat dan di artikan sebagai wujud pengekspresian diri. Untuk melakukan olahraga extreme seseorang harus melakukan latihan dan didampingi oleh seorang yang profesional, sehingga tidak membahayakan keselamatan. Tantangan bagi penggemar olahraga extreme adalah alam atau lingkungan dengan cuaca yang tidak bisa diprediksi, medan yang berat, dan lain sebagainya. Biasanya hal yang dianggap berbahaya bagi sebagian besar orang adalah tantangan yang harus dihadapi oleh pecinta olahraga extreme, semakin berat medan dan tantangan yang harus dihadapi, semakin menarik pecinta olahraga extreme untuk memainkannya, Karena para pemain akan mendapatkan kepuasan tersendiri, Oleh karena itu untuk memainkannya diperlukan kesiapan mental dan fisik, serta ketrampilan khusus yang cukup untuk menyesuaikan dengan jenis olahraga extremenya. Skateboarding merupakan salah satu olahraga extreme di indonesia yang saat ini sedang berkembang dikalangan remaja. Ada beberapa hal yang menjadi faktor cepatnya pertumbuhan permainan skateboard di Indonesia, diantaranya adalah bahwa permainan ini mengekspresikan kebebasan dari pemain. Pemain dapat melakukan apa saja dalam bentuk gerakan atau trik dalam skateboard sesuai dengan keinginannya. ini juga yang menjadi alasan mengapa hampir seluruh pemain berasal dari golongan muda dan remaja. Hal tersebut dikarenakan remaja identik dengan kebebasan dan semangat tinggi untuk mengekspresikan diri sendiri tanpa harus menjadi orang lain. Dengan kata lain skateboard adalah olahraga yang dapat mewakili kebebasan berpikir dan bertindak dalam sebagian sisi kehidupan kawula muda dan remaja.Berkembangnya olahraga skateboard dapat dilihat dari munculnya beberapa komunitas-komunitas skateboard disetiap kota-kota di Indonesia, 4



sehubungan dengan perkembangan komunitas skateboard dari berbagai kotakota di Indonesia pertumbuhan dan perkembangannyapun semakin bermakna setelah adanya asosiasi resmi skateboard Indonesia atau ISA (Indonesia Skateboarding Assosiation) dan antusiasme pemerintah dalam mendukung olahraga skateboard untuk dapat bersaing di kanca internasional. Pada tahun 2018 skateboard sudah terdaftar di asean games dan mengasilkan prestasi yang membanggakan bagi indonesia dengan medali yang di sumbangkan atlet skateboard indonesia. Pada tahun 2019 pemerintah kembali melakukan seleksi atlet nasional skateboard di yogyakarta untuk



persiapan



kompetisi



internasional,



keseriusan



pemerintah



dalam



mengembangkan skateboard di indonesiapun sangat memotivasi para atlet skateboard di beberapa kota di indonesia untuk menghasilkan prestasi. Namu pecapaian prestasi atlet indonesia belum di imbangi dengan peran ilmu kepelatihan olahraga di dalamnya. Atlet olahraga skateboard di Indonesia sudah banyak yang telah meraih juara internasional, diantaranya adalah Pevi Permana Putra yang berhasil meraih kemenangan di kejuaraan tingkat nasional sejak tahun 2005 dan juga meraih kemenangan di kejuaraan Asia tahun 2007, sanggoe dharma tanjung yang berhasil menjuarai beberapa event internasional dan sudah mengharumkan nama indonesia dengan menjadi kontestan street league skateboarding (kejuaraan skateboard dunia). Selain berkembang dikota-kota besar di Indonesia, skateboard juga berkembang dikotakota kecil salah satu diantaranya di kota bontang . Perkembangan olahraga skateboard di Kota Malang masih tergolong baru yakni pada tahun 2008, sudah ada beberapa orang di Kota Malang yang menekuni olahraga ini. Seiring berjalannya waktu peminat olahraga skateboard semakin bertambah meskipun pertambahan peminatnya tidak terlalu signifikan dari tahun ke tahun dan kebanyakan yang menjadi peminat olahraga skateboard adalah remaja, semakin bertambah peminat olahraga skateboard di Kota Malang komunitas skateboarding pun terbentuk, dengan nama komunitasnya adalah Malang Street Skateboarding. Semua anggota Malang Street Skateboarding berasal dari kalangan dewasa, remaja dan sebagian besar adalah pelajar. Meskipun saat ini olahraga skateboard hanya diminati oleh kalangan remaja saja, ketertarikan remaja terhadap olahraga skateboard didasari rasa keingin tahuan mereka terhadap sesuatu yang menurut mereka baru sehingga membuat para remaja ingin mencoba sesuatu yang baru tersebut.



5



selain itu skateboard juga mengarah keolahraga yang lebih modern sehingga menjadikan olahraga skateboard banyak diminati oleh kalangan remaja. Perkembangan olahraga skateboard di indonesia memiliki potensi menjadi salah satu olahraga yang populer dan di minati oleh mayoritas masyakat dan menjadi cabang olahraga yang dapat bersaing dengan olahraga populer lainnya seperti olahraga sepak bola. Terlepas dari kehidupan remaja, masyarakat di Negara maupun kota tidak hanya terdiri dari remaja saja melainkan dihuni oleh anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua, dan bagaimanakah tanggapan orangtua atau masyarakat sekitar tentang olahraga extreme skateboard di Kota Malang apakah sudah banyak yang mengenal olahraga skateboard di Kota Malang. Berkembangnya olahraga skateboard yang dikategorikan sebagai olahraga extreme di Kota Malang tak lepas dari faktor faktor yang mempengaruhi perkembangannya. Maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti tentang perkembangan olahraga skateboard dari segi popularitas dan prestasi di Kota Malang dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “perkembangan olahraga extreme skateboard di Kota Malang”.



B. Rumusan Masalah



Penelitian mempunyai permasalahan yang perlu diteliti, dianalisis, dan diambil permasalahannya. Berdasarkan keterangan uraian dalam latar belakang masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah perkembangan olahraga extreme skateboard di Kota Malang sudah dikenal oleh masyarakat secara umum ? 2. Apa saja faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan prestasi maupun popularitas olahraga skateboard di kota malang ? 3. Seberapa besar potensi olahraga skateboard untuk menjadi salah satu olahraga yang populer dan berpestasi di kota malang?



6



C. KAJIAN PUSTAKA



1. Survei



Survei merupakan satu jenis penelitian yang banyak dilakukan oleh peneliti dalam bidang: sosiologi, bisnis, politik, pemerintahan, dan pendidikan, penelitian survei yang terkenal adalah dengan The Gallup Poll yang dimaksudkan untuk mengetahui pendapat masyarakat, sebagai contoh misalnya penelitian yang dilakukan oleh pengusaha batu baterai yang mengamati semua faktur penjualan selama satu tahun untuk mengetahui baterai warna apa dan ukuran manakah yang paling banyak digemari oleh masyarakat, yang dilakukan oleh pengusaha baterai tersebut juga merupakan survey, informasi yang diperoleh dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh populasi dan dapat pula hanya sebagian dari populasi, survei yang dilakukan kepada semua populasi dinamakan penelitian sensus, sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel ( Suharsimi Arikunto, 2009:236). Agung Sunarno dan R. Syaifullah Sihimbong (2011:7) berpendapat bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis maupun psikologis.



2. Olahraga Olahraga adalah satu-satunya kegiatan yang mampu menyatukan semua komponen bangsa tanpa memandang suku, ras maupun agama, olahraga juga merupakan alat diplomasi yang paling efektif dalam hubungan bangsa-bangsa di dunia, tidak ada satupun orang di dunia ini yang tidak menyukai kegiatan olahraga, mulai dari rakyat jelata hingga para pejabat dan pemimpin Negara, dalam dunia ini olahragapun tidak terhitung jumlah jenisnya, namun semuanya tujuannya hanya satu yaitu menciptakan tubuh yang kuat dan jiwa yang sehat (Feri Kurniawan, 2012:3).



7



a. Olahraga Extreme Olahraga extreme lebih mengarah kepada olahraga yang lebih modern dan lebih individualis yang memiliki kesulitan lebih tinggi dengan resiko kecelakaan lebih besar, olahraga extreme merupakan permainan individual yang membutuhkan adrenalin tinggi dan berinteraksi dengan alam sebagai arena (ejournal.uajy.ac.id/2061/2/1TA12086.pdf).



Banyak yang beranggapan bahwa olahraga extreme berbahaya dan dapat menciderai tubuh sehingga banyak yang tidak menyukai olahraga extreme, bagi mereka yang menyukai olahraga extreme kegiatan ini dianggap menyehatkan serta memberikan kebugaran bagi tubuh. Olahraga extreme jika dilakukan dengan baik dan benar tidak berbeda dengan olahraga lainnya, namun memiliki tingkat resiko cidera yang lebih tinggi. Melakukan olahraga ini dapat memacu adrenalin, adrenalin merupakan hormone yang dapat meningkatkan detak jantung, dan biasanya dikeluarkan saat tubuh dalam keadaan stress. Adrenalin terjadi saat tubuh akan melepaskan sejumlah besar hormone epinerfin, yang memiliki fungsi utama meningkatkan sirkulasi darah ke otak dan otot. Ketika adrenalin terjadi, peningkatan produksi epinerfin menyebabkan detak jantung menjadi cepat dan menciptakan rasa gembira, akan tetapi jika terlalu sering memacu epinerfin juga dapat meningkatkan serangan jantung, hal ini juga harus



menjadi



pertimbangan



untuk



penggemar



olahraga



extreme



(http://iklanpos.co.id/uncategorized/olahraga-ekstrim-memacu-adrenalin/). 3. Sejarah Perkembangan Skateboard Skateboard adalah olahraga extreme dengan menggunakan papan luncur, olahraga ini diadaptasi dari olahraga selancar (surfing) dari California, Amerika Serikat, awal penemuan olahraga ini masih sangat sederhana yaitu dibuat dengan tangan manusia yang terbuat dari kayu dan digabungkan dengan ban sepatu roda, kemudian dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan bentuk, trik serta gaya hidup dalam dunia skateboarding, dunia skateboard ini terbagi menjadi 4 generasi menurut sejarahnya, dari generasi ini skateboarding banyak mengalami perubahan bentuk pada papan



skateboard dan cara melakukan trik



(http://www.skateboardingskateboards.com/skateboarding-history).



8



Perkembangan skateboard dari 4 generasi yaitu:



a) First generation Skateboard diciptakan pada pertengahan tahun 1950, seiring dengan perkembangan olahraga surfing di California, Amerika Serikat. Pada awalnya, skateboard masih berbentuk sangat sederhana yang terbuat dari tangan manusia. Bentuk awal skateboard masih terbuat dari kayu yang digabungkan dengan truck sepatu roda dan masih menggunakan roda sepatu roda yang tebal dan berat. Pada saat itu orang belum mengenal istilah skateboard, melainkan sidewalk surfing (ejournal.uajy.ac.id/508/2/1KOM02257.pdf). b) Second generation. Awal tahun 1970, Frank Nasworthy memulai kariernya di dunia skateboard dengan merancang skateboard dengan bahan polyurethane. Permainan skateboard menjadi lebih tenar dengan nama Cadillac. Melihat skateboard semakin digemari, maka semakin banyak juga perusahaan- perusahaan yang memproduksi dan berlomba menjadikan skateboard sebagai lahan bisnis. Salah satu perusahaan yang memproduksi skateboard adalah Trucker Truck yang berdiri pada tahun 1976. Skateboard yang dihasilkanpun lebih baik dari sebelumnya. Banana Board menjadi papan yang terkenal pada tahun 1976, bentuknya yang ringkas dan elastis membuat papan banana board banyak diminati di pasaran, produk ini juga disempurnakan dengan permainan warna dan desain yang sangat menarik yang terdapat pada papan banana board. Kejayaan tersebut memang tidak bertahan lama, biaya yang sangat besar untuk membuat skate park menjadi sebuah masalah pada era tersebut, dan akhirnya pada awal tahun 1980 skateboard mulai tidak terdengar lagi beritanya (http://e-journal.uajy.ac.id/508/2/1KOM02257.pdf). c) Third generation Setelah menghilang beberapa lama, skateboard menjadi terkenal lagi pada pertengahan tahun 1980. Pada era ini banyak skateboarders yang mulai kreatif dan memiliki ana yang cukup sehingga mereka mampu membuat vert ramp yang menjadi lahan untuk bermain skateboard. Alan Gelfand adalah orang yang pertama kali menemukan trick Ollie.



9



kemudian disempurnakan oleh Rodney Mullen. Rodney Mullen yang memberikan sentuhan baru pada dunia skateboard. Rodne Mullen menciptakan sebuah gaya baru yang cukup ekstrim yaitu freestyle skating seperti flateground ollie, the ollie kickflip, the heelflip dan 360 flip yang merupakan langkah awal dari modern skateboarding. Setelah itu barulah gaya-gaya yang lainnya tercipta seperti with short noses, slide rails dan large soft wheels. Para skateboarder bosan dengan skatepark, kemudian para skateboarder mulai mencari sesuatu yang lebih menantang, hingga akhirnya secara umum seperti tempat perbelanjaan, trotoar dan taman kota menjadi arena yang dipilih para skateboarder melakukan berbagai macam trik (http://e-journal.uajy.ac.id/508/2/1KOM02257.pdf).



d) Fourth generation Papan skate mulai menunjukan perubahannya kembali pada tahun 1990, lebar papan kini mencapai 8 inci dengan panjang 30 sampai 32 inci dengan ban yang terbuat dari polyurethane. Steve Caballero menjadi salah satu pelopor pada era ini, selain bentuk papan baik itu desain, gaya para skaters pun terlihat lebih menarik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang bentuknya



masih



sangat



sederhana



.(http://e-



journal.uajy.ac.id/508/2/1KOM02257.pdf).



4. Teknik Skateboard Ada beberapa teknik dasar yang memiliki peran penting dalam permainan skateboard antara lain : 1. Cara berdiri diatas papan Dengan cara melatih keseimbangan badan dengan baik ketika berdiri diatas papan, pijakan kaki tepat berada diatas lubang baut dibagaian atas papan (Feri Kurniawan, 2012:206). 2. Style Stance (Gaya Berdiri) Stance adalah cara berdiri saat meluncur diatas papan dengan menggunakan salah satu kaki kanan atau kiri untuk mengayuh (http://www.tupperware.co.id/tupperwaremen/tupperware-men-blog/yuk-belajar-main-skateboard-4-tips-praktis-bagi-pemula).



10



-



Goofy Stance Kaki kanan berada dibagian depan dan menggunakan kaki kiri untuk mengayuh (http://www.tupperware.co.id/tupperware-men/tupperware-



men-blog/yuk-



belajar-main-skateboard-4-tips-praktis-bagi-pemula)



Gambar 2.1 goofy stance



Sumber : http://www.tupperware.co.id/tupperware-men/tupperware- menblog/yuk-belajar-main-skateboard-4-tips-praktis-bagi-pemula, di unduh 16 September 2015 pukul 09.56 WIB. -



Reguler Stance Kaki kiri berada dibagian depan dan menggunakan kaki kanan untuk mengayuh (http://www.tupperware.co.id/tupperware-men/tupperware-



men-blog/yuk-



belajar-main-skateboard-4-tips-praktis-bagi-pemula).19



Gambar 2.2 reguler stance Sumber : http://www.tupperware.co.id/tupperware-men/tupperware- menblog/yuk-belajar-main-skateboard-4-tips-praktis-bagi-pemula, di unduh 16 September 2015 pukul 09.57 WIB.



11



3. Menggerakan Papan atau Meluncur Letakan satu kaki, kaki kiri atau kanan pada papan kemudian dorong perlahan papan skate menggunakan kaki yang saling berkerjasama antara kedua kaki, lalu letakan kedua kaki seketika papan skate meluncur perlahan. Kendalikanlah dengan posisi badan yang seimbang (Feri Kurniawan, 2012:206-207).



Gambar 2.3 menggerakan papan atau meluncur Sumber : http://malezones.com/artikel/skateboard-for-dummy.html, di unduh 16 September 2015 pukul 10.07 WIB 4. Berbelok dan Pengereman



Untuk membelokan papan skate dapat dilakukan dengan cara mengendalikan bagian belakang dari papan skate atau tail dengan salah satu kaki, kaki kiri atau kanan yang berada pada posisi dibelakang. Untuk pengereman caranya dengan menurunkan kaki yang posisinya berada di belakang papan skate (Feri Kurniawan, 2012:207).



Gambar 2.4 cara berbelok dan pengereman Sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/51d091e2e574b4cc5c000004/teknik- dasarskateboard-khusus-nubitol/, di unduh 16 September 2015



12



5. Ollie



Teknik ini berasal dari nama seseorang yang pertama kali menemukan teknik Ollie yaitu Alan Gelfand, yang lebih banyak dikenal dengan sebutan Alan “Ollie” Gelfand. Ollie sendiri merupakan trik yang paling sederhana dan wajib dikuasai oleh para skaters, karena tanpa Ollie kita tidak akan bias melakukan trik-trik yang lainnya,seperti kickflip, heelflip, pop-shove it dan trik yang lainnya (Feri Kurniawan, 2012:207).



Gambar 2.5 Ollie



Sumber : http://spiker369.deviantart.com/art/Ollie-Sequence-144813207, di unduh 16 September 2015 pukul 10.24 WIB.



Selain trik dasar yang digunakan pada permainan skateboard trik-trik freestyle juga digunakan dalam permainan skateboard, trik freestyle permainan skateboard mempunyai tantangan dan tingkat kesulitan yang tinggi tiap masingmasing trik tingkat kesulitannya berbeda-beda. Trik-trik freestyle pada skateboard antara lain kickflip,frontside,backside,heelflip,pop shove it,hardflip dan 360flip. Untuk pembahasan trik peneliti membatasi pembahasan trik permainan skateboard.



13



5. Organisasi Skateboard Indonesia Olahraga skateboard untuk pertama kali masuk ke Indonesia adalah pada tahun 1976, ketika itu hanya kalangan ekspatriat yang menggilai permainan ekstrim ini. Sejak perkembangannya, permainan skateboard menunjukan semakin diminati dan pada tahun 1999 terbentuklah sebuah induk organisasi skateboard yaitu Indonesian Skateboarding Association (ISA) dan tercatat sebagai bagian dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) (Feri Kurniawan, 2012:206). Organisasi menurut Jones (2004) adalah suatu alat yang dipergunakan oleh orang-orang untuk mengoordinasikan kegiatannya untuk mencapai sesuatuyang mereka inginkan atau nilai, yaitu untuk mencapai tujjuannya (Harsuki, M.A:2012:106). Indonesian Skateboarding Association (ISA) adalah sebuah organisasi yang di dedikasikan untuk pertumbuhan, perkembangan, persatuan dan perluasan skateboarding di Indonesia. Diselenggarakan oleh Skater Indonesia untuk menjalankan manajemen secara professional. Organisasi yang didirikan secara resmi ini memiliki dua kantor yang terletak di kota Bandung dan Jakarta, perlombaan yang pernah Indonesian Skateboarding Association (ISA) adakan adalah sebagai berikut :



No



Tahun



(1)



(2)(3)



1



1999



Kota



Telaga Kahuripan Bogor, Jawa Barat



Balai kota Bandung, Jawa Barat Stadion Mandala Krida Yogyakarta, DIY Taman Ria Senayan Jakarta, DKI Jakarta 2



14



2



Gelora Bung Karno,



0



DKI Jakarta Balai



0



Kota Bandung, Jawa



0



Barat



Stadion Mandala Krida Yogyakarta, DIY 3



2



Balai Kota Bandung, Jawa



0



Barat Stadion Mandala Krida



0



Yogyakarta, DIY



1



Taman Ria Senayan Jakarta, DKI Jakarta Kota Surabaya, Jawa Timur



4



2



Kemang Skate Park,



0



DKI Jakarta Balai Kota



0



Bandung, Jawa Barat



2



Stadion Mandala Krida Yogyakarta, DIY Gelora Bung Karno Senayan, DKI Jakarta



5



2



Stadion Olahraga Bogor,



0



Jawa Barat Kemang Skate



0



Park, DKI Jakarta Stadion



3



Mandala Krida Yogyakarta, DIY Bandung Supermall, Bandung, Jawa Barat



6



2



Mall Kelapa Gading, DKI



0



Jakarta



0 4 Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah (



(



1



2



)



)



(3)



Bandung Supermall, Bandung, Jawa Barat Kemang Skate Park, DKI Jakarta



15



7



2



Buqiet Skate Park, Bandung,



0



Jawa Barat Jogja Expo Center



0



(JEC), Yogyakarta, DIY



5 Dome, Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur Arena PRJ Kemayoran, DKI Jakarta 8



2



PKK Samarinda, Kalimantan



0



Timur Taman Budaya, Padang,



0



Sumatera Barat Gelora



6



Saparua, Bandung, Jawa Barat Margo City, Depok, Jawa Barat



9



2



PKK Samarinda, Kalimantan



0



Timur Pendopo USU, Medan,



0



Sumatera Utara Megamas,



7



Menado, Sulawesi Utara Margo City, Depok, Jawa Barat



1



2



0



0



ISA Skate ramps, Bandung, Jawa Barat



0 8 1



2



Kemang Skate Park, DKI



1



0



Jakarta Stadion Manahan,



0



Solo, Jawa Tengah Mall



9



Kelapa Gading, DKI Jakarta



1



2



Bandung Skateboard Jams, Jawa Barat



2



0 1 0



16



1



2



Kota Surabaya, Jawa Timur



3



0



Stadion Mandala Krida



1



Yogyakarta, DIY Balai Kota



1



Bandung, Jawa Barat



1



2



Buqiet Skate Park, Bandung,



4



0



Jawa Barat Stadion Olahraga



1



Bogor, Jawa Barat



2



ISA Ramps Jams Hobbies Skate Ramps, Bandung, Jawa Barat Margo City, Depok, Jawa Barat



1



2



5



0



Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah



1 3 Gelora Bung Karno, DKI Jakarta Balai Kota Bandung, Jawa Barat Stadion Mandala Krida Yogyakarta, DIY 1



2



6



0



Bandung Skateboard Jams,Bandung, Jawa Barat



1 4 Megamas, Menado, Sulawesi Utara PKK Samarinda, Kalimantan Timur Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, DIY Kemang Skate Park, DKI Jakarta 1



2



Kota Surabaya, Jawa Timur



7



0



Sidareja Skate Park, Cilacap,



1



Jawa Tengah Kemang Skate Park,



5



DKI Jakarta



ISA Ramp Jams Skate Ramps, Bandung, Jawa Bara (1)



(2)



(3)



GOR Satria Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah Sumber : http://www.isask8.com/aboutus2.htm 17



t



6. Malang Street Skateboarding Malang Street Skateboarding adalah nama komunitas para pemain skateboard di Kota Malang, komunitas Malang Street Skateboarding ini terbentuk pada tahun 2008. Komunnitas Malang Street Skateboarding merupakan komunitas skateboard yang paling awal terbentuk di Kota Malang. Pada saat itu, komunitas Malang Street Skateboarding hanya beranggotakan 12 orang anggota saja, seiring berjalannya waktu jumlah anggota Malang Street Skateboarding terus bertambah setiap waktunya. saat ini anggota yang tercatat didalam komunitas Malang Street Skateboarding adalah 130 anggota dari anggota baru dan anggota yang lama, rata-rata anggota komunitas Banjarnegara Street Skateboarding adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, siswa SMA dan sudah bekerja. Tempat berlatih komunitas Malang Street Skateboarding berada di 3 lokasi yaitu Skatepark alun alun Kota malang, Skatepark Taman Mojolangu dan Loop Skatepark Taman Merjosari.Keanggotaan Malang Street Skateboarding tidak ada batasan umur maupun syarat tertentu, cukup dengan mempunyai papan skateboard dan adrenalin tinggi. Pada komunitas Malang Street Skateboarding tidak ada batasan antara pemula dan pemain pro semua anggota menjadi satu yaitu skateboarder. Dari segi alat yang tersedia untuk melakukan trik skateboard pada komunitas Malang street skateboarding terbilang cukup lengkap di setiap skateparknya. Waktu latihan komunitas Malang Street Skateboarding dilakukan setiap hari senin sampai sabtu pada pagi dan sore hari. pada hari minggu pagi selain latihan juga diadakan rolling menggunakan skateboard untuk memperkenalkan olahraga skateboard dan komunitas malang Street Skateboarding kepada masyarakat di kabupaten Banjarnegara di jalan idjen pada saat car freeday.



a. Struktur Organisasi Kota Malang Street Skateboarding. Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau jaringan kerja



terhadap



tugas-tugas,



sistem



pelaporan,



dan



komunikasi



menghubungkan secara bersama pekerjaan individual dan kelompok.



18



yang



Oleh karena itu, sebuah struktur organisasi hendaknya mengalokasikan pekerjaan melalui sebuah divisi pekerjaan dan menyediakan koordinasi dari hasilhasil kinerja sehingga sasaran organisasi terlaksana dengan baik. Bentuk dari pengalokasian pekerjaan tersebut dapat digambarkan ke dalam suatu struktur organisasi atau bagan organisasi (Amirullah dan Haris budiyono, 2004:168). Pandangan para ahli mengenai struktur organisasi sebagai berikut: - Pendapat dari John Pfiffner dan Owen Lane: Menurut pendapat dari John Pfiffner dan Owen Lane, struktur organisasi adalah hubungan antara para pegawai atau pekerja dan aktifis-aktifis mereka satu sama lain serta terhadap keseluruhan, dimana bagian- bagiannya adalah tugas-tugas, pekerjaan-pekerjaan atau fungsi-fungsi dan maing-masing anggota kelompok pegawai atau pekerja yang melaksanakannya (http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32775/).



- Pendapat dari Robert Y. Durant: Menurut pendapat dari Robert Y. Durant, struktur organisasi menunjuk bagan atau skema dari hubungan-hubungan dan tugas-tugas dari orang- orang yang bekerja dalam organisasi.Struktur organisasi komunitas Banjarnegara Street Skateboarding adalah sebagai berikut:



Ketua



Bendahara



Sekertaris Wakil Ketua



19



D. Kegunaan Penelitian 1. Dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk kepentingan jurusan maupun sebagai dasar dalam penelitian di bidang keolahragaan khususnya kajian tentang olahraga skateboard. 2. Menjadi acuan agar olahraga skateboard Kota Malang makin berkembang pesat.makin berkembang pesat. 3. Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang olahraga skateboard serta menganalisis perkembangannya di Kota Malang



20



34



BAB II METODE PENELITIAN



A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitan ini adalah penelitian deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan oleh adanya penetapan metode kualitatif. Selain itu, semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan peneliti akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan laporan, foto, videotape, dokumentasi,, catatan, dan dokumen resmi lainnya. (Basrowi & Suwandi, 2008:28). Menurut Moleong (2010:10), Penelitian kualitatif menggunakan metode kualitatif yaitu pengamatan, wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. B. Kehadiran Penelitian Kehadiran peneliti dalam hal ini sangatlah penting dan utama, hal ini seperti yang dikatakan Moleong bahwa dalam penelitian kualitatif kehadiran peneliti sendiri atau bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama.5Sesuai dengan penelitian kualitatif, kehadiran peneliti di lapangan adalah sangat penting dan diperlukan secara optimal. Peneliti merupakan instrument kunci utama dalam mengungkapkan makna dan sekaligus sebagai alat pengumpul data. Karena itu peneliti juga harus terlibat dalam kehidupan orang-orang yang diteliti sampai pada tingkat keterbukaan antara kedua belah pihak. Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengamati dan mengumpulkan data



yang dibutuhkan. Adapun data-data



yang dibutuhkan dalam peneltian ini adalah data-data mengenai komunitas malang street skateboarding”.



21



C. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah area Skatepark Taman Mojolangu, area Skatepark Taman Terjosari dan area Skatepark Alun alun Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kegiatan olahraga Skateboard lebih dominan dilakukan di Skatepark.. D. Sumber Data Pengambilan sumber data menggunakan metode purposive sampling. Menurut Sugiono (2010 : 218) purposive sampling teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu itu misalnya, orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa yang diharapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti. E. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data tidak lain dari suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting diperoleh dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan. Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan.8Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, serta instrumen pengumpulandata adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan lebih mudah.9Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh



data



yang



diperlukan.10Perlu



dijelaskan



bahwa



pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pengalaman. Secara metodologis dikenal beberapa macam tehnik pengumpulan data, diantaranya. 1)ObservasiObservasi adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku obyek sasaran.Metode observasi yatu melakukan pengamatan secara langsung ke obyek penelitian untuk melihat dari dekat proses latihan olahraga skateboad di skatepark kota malang 2)WawancaraWawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang yang melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari orang lain dengan mengajukan pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.12Wawancara dilakukan langsung dilokasi penelitian dengan memanfaatkan informasi pemain itu sendiri. 22



3)Studi DokumentasiSedangkan studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden, seperti yang dilakukan oleh seorang psikolog dalam meneliti perkembangan seorang klien melalui catatan pribadinya.Data



dokumentasi



didapat



dari



anggota komunitas malang street skateboarding. F. Analisis Data Data hasil penelitian yang telah dikumpulkan sepenuhnya dianalisis secara kualitatif. Analisis data dilakukan setiap saat pengumpulan data di lapangan secara berkesinambungan. Diawali dengan proses klarifikasi data agar tercapai konsistensi, dilanjutkan dengan langkah abstraksi-abstraksi teoritis terhadap informasi lapangan dengan mempertimbangkan



menghasilkan



pertanyaan-



pertanyaan



yang



sangat



memungkinkan dianggap mendasar dan universal. Gambaran atau informasi tentang peristiwa atas objek yang dikaji tetap mempertimbangkan derajad koherensi internal, masuk akal, dan berhubungan dengan peristiwa faktual dan realistik. Dengan cara melakukan komparasi hasil temuan observasi dan pendalaman makna, diperoleh suatu analisis data yangterus-menerus secara simultan sepanjang proses penelitian. (Burhan Bungin, 2008:153). Pengelolaan data dilakukan secara bertahap, kegiatan analisis data dalam penelitian ini yang digunakan oleh peneliti adalah membaca, mengamati, dan memahami serta mempelajari secara teliti seluruh data yang sudah terkumpul yang didapat dari hasil kegiatan observasi atau pengamatan, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dari pengamatan lapangan dan disusun secara sistematis dan rapi, tahap berikutnya adalah tahap menganalisis. Tahap analisis ini merupakan tahap penting dan menentukan dalam penelitian, dimana ada tahapan rehabilitas dan validitas. Pada tahadap analisis data terbagi atas beberapa tahapan yaitu reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan atau verifikasi G. Pengecekan Keabsahan Temuan Untuk memperoleh keabsahan atau kebenaran suatu hasil, maka peneliti melakukan teknik triangulasi data. Kegiatan mengangulasi yang dilakukan secara eksentif, baik triangulasi data metode pengumpulan data maupun triangulasi sumber data, ini juga sebagai upaya verifikasi atas data yang ditemukan. Triangulasi tersebut mengupayakan kebenaran data yang diperoleh melalui suatu metode dan dari suatu 23



sumber juga dapat dicek dengan data yang diperoleh melalui metode lain dan dari sumber lainnya (Suharsimi Arikunto, 2010:25). Dan kegiatan triangulasi yang dilakukan yaitu data dari hasil wawancara atas informasi yang diperoleh kemudian dibandingkan atau dicocokkan dari hasil informasi lainnya dan dari sumber data lainnya yang di wawancara, jadi suatu temuan atau hasil dapat dipertanggung jawabkan sehingga diperoleh keabsahannya. H. Tahap Tahap Penelitian Pendekatan dan teori yang menjadi akar dari penelitian kuallitatif pada intinya memiliki ciri-ciri yang berbeda bila dibandingkan dengan pendekatandan teori yanng menjadi akar dari penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui untuk melakukan penelitian kualitatif juga berbeda dari prosedur dan tahap-tahap penellitian kuantitatif. Prosedur dan tahap-tahap yang harus dilalui apabila melakkukan penelitian kualitatif adalah sebagai :18 a)Menetapkan fokus penellitianProsedur penelitian kualitatif mendasarkan pada logika berfikir induktif sehingga perencanaan penelitiannya bersifat sangat fleksibel. Walaupun bersifat fleksibel, penelitian kualitatif harus melalui tahaptahap dan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. b)Menentukkan setting dan subjek penelitianSebagai sebuah metode penelitian yang bersifat holistis, setting penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan hal yang sangat penting dan telah ditentukan ketika menetapkan fokus penellitian. Setting dan subjek penelitian merupakan suatu kesatuan yang telah ditentukan sejak awal penelitian c)Pengumpulan Data, pengolahan data, dan analisis data.Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang penngumpulan



data,



berkesinambungan



palam penelitian



kualitatif



sehingga



tahap



pengolahan



data



tidakengolahan data, dan analisis data dilakukan secara bersamaan selama proses penellitian. Dalam



penelitian



kualitatif



pengolahan



data



tidak



harus



dilakukansetelah data terkumpul, atau analisis data tidak mutlak dilakukan setelah pengolahan data selesai. d)Penyajian data.Prinsip dasar penyajian data adalah membagi pemahaman kita tentang sesuatu hal pada orang lain. Oleh karena ada data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif berupa kata-kata dan tidak dalam bentuk angka, penyajian berbentuk uraian -kata dan tidak berupa tabel dengan ukuran staistik. 24



DAFTAR PUSTAKA



Agung Sunarno dan Syaiful Derito Sihombing. 2011. Metode Penelitian Keolahragaan. Surakarta: Yuma Pustaka. Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta Depdiknas, 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Elisa.ugm.ac.id. Struktur Organisasi dan Perbedaan Wewenang. Online at http://www.elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/32775/8a4bfe8ffd2a496 073a1474071388934+&cd=1&hl=id&ct=clnk (accesed 12/04/2015). Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi. Semarang FIK UNNES. Harsuki. 2012. Pengantar Manajemen Olahraga. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. http://iklanpos.co.id/uncategorized/olahraga-ekstrim-memacu-adrenalin/ (accesed 08/12/2016) http://kaskus.co.id/thread/51d091e2e574b4cc5c000004/teknik-dasar-skateboardkhusus-nubitol/ (accesed 09/16/15) http://malezones.com/artikel/skateboard-for-dummy.html (accesed 09/16/15) http://spiker369.deviantart.com/art/Ollie-Sequence-144813207



(accesed



09/16/2015) Indonesian



Skateboarding



Association.



ISA



even.



Online



at



http://www.isask8.com/aboutus2.htm (accesed 09/08/2015) Khamdani, Ajun. 2010. Olahraga Tradisonal Indonesia. Klaten: PT. Mancanan Jaya Cemerlang. Kurniawan, Feri. 2012. Buku Pintar Pengetahuan Olahraga. Jakarta: Laskar Aksara. Lexy J. Moleong. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Noetoatmojo, Soetedjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Rendy Wirawan, Gusti. 2006. Extreme Skatepark Centre di Jakarta. Online at http://eprints.undip.ac.id/26598/ (accesed 12/04/2015).



25



Skateboarding



Skateboards.



2009.



Skateboarding



History.



Online



at



http://www.skateboardingskateboards.com/skateboarding.history/ (accesed 12/03/2015). Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: dan Alfabeta, CV. Sutopo, H.B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam penelitian. Surakarta: UNS Press. Tupperware men collection. 2014. Tips Praktis Bermain Skateboard Bagi menblog/yuk-belajar-main-skateboard-4-tips-praktis-bagi-pemula (accesed 09/16/2015).



26