Soal Inklusi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

NAMA



: REBECCA OCTAVIA S



NIM



: 1163113031



KELAS



: PG.PAUD REG.B



HARI / TANGGAL : RABU / 01-11-2017 MATA KULIAH



: PENDIDIKAN INKLUSI



Soal 1. 2. 3. 4. 5.



Bagaimana pengembangan kurikulum adaptasi di sekolah inklusi ? Bagaimana penerapan kurikulum adaptif di sekolah inklusi ? Jelaskan secara ringkas desain pembeajaran untuk di sekolah inklusi ? Rumuskan tujuan mengapa perlu diadakan assesment dalam sekolah inklusi ? Jelaskan secara rinci persiapan yang dilakukan guru sebelum melaksanakan assesment dala sekolah inklusif ? 6. Bgaimana cara guru melakukan assesment dalam sekolah inklusif ?



Jawaban 1. Ada beberapa model dalam mengembangkan kurikulum adaptif di sekolah inklusif, o Model duplikasi = mengambil seluruh materi dan strategi pembelajaran pada anak “normal” ke dalam pembelajaran anak berkebutuhan khusus tanpa melakukan perubahan. o Model modifikasi = modifikasi terhadap materi, medi dan strategi pembelajaran yang sebagian atau keseluruhan materi,



media dan prosedur dan strategi



pembeajaran yang dipergunakan pada pembelajaran anak “normal” diadaptasi sedemikian rupa sehingga baik materi, media, dan strategi pembelajarannya sesuai dengan karakteristik anak. o Model subsitusi = mengganti materi, media, dan strategi yang sesuaid dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. o Model omisi = penghilangan materi terntentu yang berlaku pada pengembangan anak “normal”. Hal tersebut dilakukan apabila ketiga prinsip diatas sudah tidak dapat dilakukan.dengan pertimbangan sesulit apapun tetap diberikan tetapi menurunkan target daya serap pembelajaran. 2. Pembelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitias, metode, alat, atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan peluang kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program pembelajaran dengan tepat, efektif



serta mencapai kepuasan. Prinsip utama dalam modifikasi aktivitas adalah penyesuaian aktivitas pembelaja-ran yang disesuaikan dengan potensi siswa dalam melakukan aktivitias tersebut. embelajaran adaptif pada intinya adalah modifikasi aktivitias, metode, alat, atau lingkungan pembelajaran yang bertujuan untuk menyediakan peluang kepada anak dengan kebutuhan khusus mengikuti program pembelajaran dengan tepat, efektif serta mencapai kepuasan. Prinsip utama dalam modifikasi aktivitas adalah pe-nyesuaian aktivitas pembelaja-ran yang disesuaikan dengan potensi siswa dalam melakukan aktivitias tersebut. Dengan menerapkan kurikulum adaptif di di sekolah inklusi juga dengan memodifikikasi materi pembelajaran yang sesuai dengan anak berkebutuhan khusus. Guru harus mampu menyesuaikan kemampuan daya fikir anak dengn anak normal lainnya. 3. Desain kurikulum untuk sekolah inklusi sangat memperhatikan beberapa hal yaitu:Pertama: usaha restrukturisasi yaitu proses pelembagaan keyakinan, nilai dan norma baru tentang fungsi dasar, proses dan struktur suatu lembaga untuk menjamin kepastian,



keadilan,



dan



pemanfaatan



usaha



pendidikan



itu



sendiri. Kedua: rekulturisasi yaitu proses pembudayaan perilaku seseorang atau kelompok atas keyakinan, nilai dan norma baru yang diharapkan. Pembudayaan nilai kreativitas, otonomi/kemandirian, dan relevansi pendidikan merupakan kunci rekulturasi. Ketiga: refigurasi yaitu proses perekayasaan figur atau tokoh sebagai model atau teladan (kepala sekolah, guru, pamong, orang tua) agar yang bersangkutan memiliki kemampuan dan kesanggupan melembagakan dan membudayakan keyakinan, nilai dan norma baru pendidikan yang diharapkan. 4. tujuan mengapa perlu diadakan assesment dalam sekolah inklusi agar guru pendidik mengetahui informasi riawayat perkembangan anak didik mereka nformasi riwayat perkembangan anak adalah informasi mengenai keadaan anak sejak di dalam kandungan hingga tahun-tahun terakhir sebelum masuk SD/MI/Setingkat. Informasi ini penting sebab dengan mengetahui latar belakang perkembangan anak, mungkin kita dapat menemukan sumber penyebab problem belajar. Perkembangan fisik diperlukan terutama data mengenai kapan anak mulai dapat berkembangan kognitifnya yang jauh dari seperti biasany anak. Selain data mengenai anak, tidak kalah pentingnya adalah informasi mengenai keadaan orang tua/wali siswa yang bersangkutan. Dalam beberapa penelitian diketahui bahwa lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keberhasilan belajar anak.



5. Untuk mengetahui secara jelas tentang karakteristik dari setiap siswa seorang guru terlebih dahulu melakukan skrining atau asesmen agar mengetahui secara jelas mengenai kompetensi diri peserta didik bersangkutan. Tujuannya agar saat memprogamkan



pembelajaran



sudah



dipikirkan



mengenbai



bentuk



strategi pembelajaran yanag di anggap cocok. Asesmen di sini adalah proses kegiatan untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan setiap peserta didik dalam segi perkembangan kognitif dan perkembangan social, melalui pengamatan yang sensitive. Kegiatan ini biasanya memerlukan penggunaan instrument khusus secara baku atau di buat sendiri oleh guru kelas. Model pembelajaran terhadap peserta didik berkebutuhan khusus yang di persiapkan oleh guru di sekolah, di tujukan agar peserta didik mampu berinteraksi terhadap lingkungan social. Pembelajaran tersebut disusun secara khusus melalui penggalian kemampuan diri peserta didik yang didasarkan pada kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi ini terdiri atas empat ranah yang perlu diukur meliputi kompetensi fisik, kompetensi afektif, kompetensi sehari- hari dan kompetensi akademik. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai ”Strategi Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus”. 6. Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan inklusi, para guru di sekolah reguler/sekolah umum perlu dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang anak dengan kebutuhan khusus atau sering juga disebut anak berkebutuhan khusus. Dengan mengetahui siapa yang disebut anak dengan kebutuhan khusus serta karakteristiknya, maka diharapkan guru mampu melakukan identifikasi terhadap mereka, baik yang sudah menjadi terdaftar sebagai peserta didik pada sekolah yang bersangkutan maupun yang belum masuk sekolah yang ada atau bertempat tinggal di sekitar sekolah. Asesmen merupakan kegiatan profesional yang dilakukan secara khusus untuk menentukan diagnosa dari gangguan atau kelainan yang dialami seseorang.



Menurut



Lenner



(1988



)



asesmen



didefinisikan



sebagai



proses pengumpulan informasi tentang seseorang anak yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan keadaan anak yang bersangkutan. Adapun cara guru melakukan assesment tersebut dengan menghimpun data riawayat anak berkebutuhan khusus, mengenal kekurangan apa yang dimiliki anak, dan membuat daftar perkembangan fisik dan daya pikir anak dalam proses pembelajaran anak tersbut. Pada tahap Menganalisis data dan mengklasifikasi anak tujuannya adalah untuk menemukan anak-anak yang tergolong anak dengan kebutuhan khusus (yang memerlukan pelayanan pendidikan khusus). Buatlah daftar



nama anak yaang diindikasikan berkelainan sesuai dengan ciri-ciri dan standar nilai yang telah ditetapkan.