Sop Assesment Nyeri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

ASSESMENT NYERI



SOP



No. Dokumen No.Revisi Tanggal Terbit Halaman



: : : : 1/5



UPTD PUSKESMAS SAWAN I Pengertian Tujuan Kebijakan Referensi Prosedur/Langkahlangkah



Suatu tindakan melakukan penilaian rasa nyeri/ sakit pada pasien Sebagai penerapan langkah-langkah untuk pengkajian nyeri Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sawan I nomor …… tentang Penapisan (Screening) dan Pengkajian Awal Pasien 1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien 2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan Praktik 1. Dokter/ perawat/ bidan melakukan assessment awal terhadap nyeri pasien 2. Petugas selanjutnya melakukan Penilaian rasa sakit/ nyeri dilakukan dengan menggunakan pengkajian yang sesuai dengan masing masing pasien : a. NIPS (Neonatal Infant Pain Scale) untuk neonates b. FLACC (Face, Leg, Activity, Cry, Consolability) untuk anak usia < 3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya dengan angka c. VAS (Visuak Analog Scale) untuk pasien dewasa dan anak > 8 tahun, dengan skala 0-10, dimana 0 tidak nyeri dan 10 sangat nyeri. Pasien diminta mengekspresikan rasa nyerinya. d. Comfort Scale untuk menilai derajat sedasi pada anak dewasa dengan terapi sedasi, yang dirawat di ruang rawat intensif/ kamar operasi/ ruang rawat inap, yang tidak dapat dinilai menggunakan Visual Analog Scale atau Wong Baker FACES Pain Scale. 3. Dokter/ Perawat melakukan tindakan/ intervensi sesuai dengan derajat nyeri yang diderita pasien. 4. Petugas melakukan assesmen ulang nyeri pada: setiap shift, mengikuti pengukuran tanda vital pasien, satu jam setelah tata laksana nyeri atau sesuai jenis dan onset obat, setelah pasien menjalani prosedur menyakitkan, sebelum transfer pasien dan sebelum pasien pulang dari rumah sakit. 5. Petugas selanjutnya melakukan monitoring untuk pasien yang mengalami nyeri kardiak (jantung), lakukan assesmen ulang seiap lima menit setelah pemberian niitrat atau obat obatan intravena. 6. Pada nyeri akut/ kronik, lakukan assesmen ulang setiap 30 menit sampai 1 jam setelah pemberian obat nyeri. 7. Hasil assesmen nyeri didokumentasikan dalam rekam medis pada form catatan integeritas monitoring terpadu dan indikator mutu klinik. 8. Hasil assesmen nyeri diinformasikan kepada pasien/ keluarga dan



Diagram alur (Jika dibutuhkan, bisa terlampirkan/didalam kotak) Ruang terkait



Dokumen Terkait Rekam Histori



didokumentasikan dalam rekam medis.



Ruang Rawat Jalan Ruang Rawat Inap Ruang IGD Ruang PONED