Sop Bekerja Diketinggian (Pakai) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN GD-DOC-HSSE-007



Nama/ Jabatan 00



7/09/2021



Konsep



REV



Tanggal



Keterangan



HSE Officer



Project Manager



Direktur



Dibuat Oleh



Diperiksa Oleh



Disetujui Oleh



PT. GRACIA DIKATAMAS Jl. Pangeran Jayakarta Komplek 66 Blok A/5 Sawah Besar – Mangga Dua Selatan, Jakarta Pusat 10730 Telp : +62 21 62202376, Fax : +62 21 62317674 Email : [email protected] & [email protected]



PT. GRACIA DIKATAMAS



I. PENDAHULUAN Bekerja diatas ketinggian adalah suatu pekerjaan yang mempunyai risiko yang sangat tinggi. Karena itu, rambu-rambu keselamatan dan kesehatan kerja jelas wajib untuk dipasang dan dipatuhi. Selain itu, tips keselamatan bekerja di ketinggian pun perlu diterapkan. Apalagi, bekerja diketinggian merupakan salah satu penybab utama kematian serta luka berat yang dialami oleh para pekerja yang disebabkan jatuh karena permukaan yang rapuh dan tertimpa oleh peralatan ketinggian itu sendiri. II. TUJUAN Tujuan dari standar operasional prosedur (SOP) ini dibuat untuk dijadikan sebagai salah satu kontrol dalam melakukan kegiatan bekerja diketinggian selaIn Job Safety Analysis (JSA) III. RUANG LINGKUP Seluruh divisi dan lokasi area pekerjaan PT. Gracia Dikatamas yang menyangkut mengenai bekerja di ketinggian dan penggunaan alat perancah lainnya. IV. REFERENSI 1. Permenakertrans No Per 01/Men/1980 tentang K3 pada konstruksi bangunan 2. Permenaker No Per 05/Men/1985 Tentang pesawat angkat dan angkut Pasal 35 s/d 48 3. DJPPK Direktur Jendral Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No KEP. 45/DJPPK/IX/2008 Pedoman K3 Bekerja di Ketinggian dengan menggunakan akses tali (Rope Access) 4. UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 5. EN Standard/CEN Standard/CE Standard : EN-12277 : Harnesses, EN-12492 : Helmets, EN-12275 : Connectors, EN-12276 : Frictional Anchors 6. OSHA PART 1910, BS 1139 Metal Scaffolding, AS/NZS 1576 Scaffolding 7. ANSI



Z133.1: Arboriculture



safety requirement



maintaining, and removing trees. PT. GRACIA DIKATAMAS



for



pruning,



repairing,



V. BEKERJA DI KETINGGIAN Hal utama yang harus dilakukan apabila akan melakukan pekerjaan di ketinggian adalah memastikan bahwa pekerjaan tersebut sudah direncanakan dengan benar sesuai dengan SOP yang berlaku, diawasi dan dilakukan oleh orang-orang berkompeten dengan terampil, pengalaman serta pengetahuan yang sesuai dengan pekerjaan tersebut. Lalu menggunakan jenis-jenis peralatan yang tepat dan telah diinspkesi untuk digunakan saat bekerja di ketinggian. Berikut ini adalah langkah-langkah pengendalian yang sangat dianjurkan untuk dilakukan sebagai bagian dari tips keselamatan bekerja di ketinggian. Lakukan penilaian risiko dengan menganalisis dan pertimbangkan faktor-faktor penting seperti ketinggian, frekuensi dan durasi pekerjaan, serta kondisi permukaan saat melakukan pekerjaan. Ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan sebelum mulai bekerja di ketinggian: 1. Pastikan sudah melakukan analisis risiko lokasi dan pekerjaan yang hendak dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan. 2. Pastikan telah menggunakan alat pengaman diri (APD) yang sesuai. Biasanya, yang disyaratkan adalah APD berupa full body harness double lanyard. 3. Periksakan kesehatan fisik pekerja. Pastikan bahwa pekerja sedang berada dalam kondisi prima dan sesuai untuk bekerja di ketinggian. 4. Pastikan bahwa scaffolding yang digunakan untuk bekerja di ketinggian telah diinspeksi dan dipastikan di dalam kondisi aman. 5. Jika akan menggunakan scaffolding, di bawah ini adalah ringkasan panduan kerja yang aman: 6. Pastikan bahwa pipa dan platform dari scaffolding tersebut berada dalam kondisi yang baik, tidak ada tanda-tanda retak, maupun tanda-tanda bengkok. 7. Pastikah bahwa scaffolding didirikan di atas permukaan tanah atau lantai yang stabil. PT. GRACIA DIKATAMAS



8. Pastikan bahwa sambungan, kuncian, serta ikatan scaffolding kuat. 9. Pastikan handrail dan tangga juga terpasang. 10. Pastikan



bahwa



telah



memberikan



tanda



maupun



informasi



yang



mengindikasikan bahwa pekerja sedang melakukan pekerjaan di ketinggian. Yang Boleh Dilakukan Ketika Bekerja di Ketinggian a. Lakukan pekerjaan dari bawah sebanyak mungkin, sehingga pekerjaan di ketinggian bisa dihindari kecuali kalau kondisinya sangat memaksa. b. Memastikan bahwa keamanan dari dan ke tempat pekerja bekerja di ketinggian terjamin. c. Memeriksa dan memastikan bahwa peralatan keamanan sesuai dengan kebutuhan dan stabil serta kuat untuk dipakai jika kondisi mengharuskan pekerja menggunakan peralatan tersebut. Jangan lupa untuk melakukan langkah pemeriksaan dan perawatan peralatan keamanan secara teratur walaupun peralatan tersebut sedang tidak digunakan. d. Melakukan prosedur pencegahan yang sesuai jika bekerja pada atau di sekitar permukaan yang rapuh, atau tempat yang risiko jatuhnya tinggi. e. Mempersiapkan perlindungan dari benda yang kemungkinan jatuh. f. Mempertimbangkan prosedur penyelamatan dan evakuasi darurat jika kondisi yang berbahaya terjadi. Yang Tidak Boleh Dilakukan Ketika Bekerja di Ketinggian a. Beristirahat di permukaan yang rapuh. Misalnya duduk di atas talang air plastik. b. Menggunakan tangga untuk pekerjaan yang berat. Sebab, alat tersebut semestinya digunakan hanya untuk pekerjaan ringan dengan durasi yang pendek c. Membiarkan orang-orang yang tidak kompeten, tidak memiliki pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan untuk melakukan pekerjaan di ketinggian VI. ALAT-ALAT Berikut alat-alat bekerja di ketinggian berikut prosedur inspeksinya : PT. GRACIA DIKATAMAS



1. Alat Pelindung Jatuh Alat pelindung jatuh harus diperiksa secara visual sebelum digunakan. Pemeriksaan berkala oleh orang yang kompeten untuk mengecek kerusakan atau keausan alat harus dilakukan setidaknya setiap 6 bulan. Frekuensi penggunaan yang sering dan tingginya jumlah paparan di area kerja membutuhkan inspeksi alat pelindung jatuh yang lebih sering. Prosedur pemeriksaan



harus



dibuat



tertulis



dan



setiap



pemeriksaan



harus



didokumentasikan. Juga penting untuk mengikuti rekomendasi produsen pada saat melakukan inspeksi dan perawatan alat pelindung jatuh. Lakukan penggantian jika peralatan sudah tidak layak pakai atau telah kedaluwarsa. 2. Harness dan Body Belt Untuk memeriksa harness atau body belt, sebaiknya ikuti prosedur berikut: 



Webbing – Lakukan pemeriksaan secara visual atau dengan cara memegang webbing. Pegang webbing dan bengkokkan membentuk huruf “U”. Lihat apakah ada kerusakan atau tanda-tanda keausan seperti koyak, berserabut, kerusakan pada jahitan, perubahan warna pada jahitan, atau berjamur.







D-Rings/ Back Pads – Periksa kondisi ring D untuk mengetahui tandatanda kerusakan seperti retak, bengkok, atau berkarat. Batang ring D harus berada pada posisi 90 derajat terhadap sumbu panjang pada harness dan harus dapat berputar secara bebas. Bila Anda menemukan keadaan ring D yang tidak normal, jangan sekalipun menyepelekannya. Hal ini dikarenakan ring D merupakan satu-satunya bagian yang akan menahan hentakan saat pekerja terjatuh.







Buckle – Periksa buckle (gesper) untuk mendeteksi kerusakan seperti retak, bengkok, berkarat, dan tidak dapat mengunci dengan sempurna. Paku keling pada buckle harus kuat dan tidak dapat digerakkan oleh jari. Sisi dan kepala paku keling harus rata terhadap material. Paku keling yang bengkok akan gagal dalam menahan guncangan. Jangan gunakan full body harness bila terdapat kerusakan pada buckle.



PT. GRACIA DIKATAMAS



3. Lanyard Ketika Anda melakukan inspeksi pada lanyard, lakukan pemeriksaan mulai dari salah satu ujung hingga ke ujung yang berlawanan. Periksa seluruh bagian lanyard termasuk pada bagian sambungan. 



Snap – Periksa cermat kelainan, retak, karat di permukaan hook dan matanya. Pengunci harus tetap sesuai dengan dudukannya, tidak bengkok, berubah, atau terhalang. Per pengunci harus terpasang dan dapat menekan dengan gaya yang cukup dan merata.







Thimbles (sarung penutup) – Sarung penutup harus merata berada pada mata sambungan, dan sambungan tidak boleh longgar atau terpotong rajutannya. Ujung dari sarung ini harus bebas dari sisi/ pinggiran yang tajam serta tidak memiliki kelainan atau retak.







Web Lanyard – Lengkungkan lanyard ke pipa, perhatikan setiap sisi dari web lanyard. Lanyard yang berubah warna, retak, hangus adalah tandatanda nyata dari kerusakan akibat panas, bahan kimia, atau paparan sinar ultra violet. Periksa juga terhadap kerusakan jahitan.







Rope Lanyard – Periksa lanyard dari ujung ke ujung dan lihatlah apakah terdapat tanda-tanda keausan, kerusakan, dan fiber yang terpotong. Performa lanyard yang berkurang akibat penggunaan pada beban yang ekstrem akan terlihat dengan adanya perubahan diameter. Diameter tali harus sama secara menyeluruh.



4.



Self-Retracting Lifeline Untuk memeriksa self-retracting lifeline, baiknya ikuti prosedur tersebut :  Check permukaan lifeline, pastikan lifeline terpasang kuat pada anchor point, tak ada kerusakan, retak, kelainan, atau keausan. 



Check kekuatan daya tarik pada lifeline. Jangan gunakan lifeline, jika kekuatan daya tarik lifeline saat terjadi guncangan atau tarikan tak maksimal atau tak fleksibel.



PT. GRACIA DIKATAMAS







Lifeline harus di check secara teratur untuk mendeteksi ada tanda-tanda kerusakan seperti tali jadi renggang, retak, koyak, berserabut, atau jahitannya rusak.



VII. Perawatan Alat Pelindung Jatuh Perawatan dasar akan membuat alat pelindung jatuh Anda lebih tahan lama dan bertahan performanya. Penyimpanan alat sama pentingnya dengan bersihkan peralatan dari kotoran, bahan-bahan penyebab korosi atau kontaminan. Cara Membersihkan : Bahan nilon dan poliester : 



Lap semua permukaan yang kotor dengan spons yang dibasahi dengan air sabun/deterjen, lalu bilas dengan air bersih







Gantung dan biarlah kering dengan sendirinya







Jauhi menjemur dekat sumber panas atau dijemur langsung dibawah cahaya matahari dalam periode waktu yang lama







Janganlah mengeringkan peralatan berbahan ini menggunakan mesin pengering atau dryer



Cara Menyimpan : Tempat penyimpanan alat pelindung jatuh harus bersih, kering, dan bebas dari paparan gas berbahaya, panas berlebihan, sinar ultraviolet, atau material yang bersifat korosif.



PT. GRACIA DIKATAMAS