SOP Epilepsi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Disahkan oleh



EPILEPSI



SPO



No. Dokumen Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: : : : November 2019 : 1/3



Ka FKTP



Kosasih



KLINIK PARAMITRA MEDIKA 1



Pengertian



Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi. Sedangkan yang dimaksud dengan bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik yang abnormal dan berlebihan dari sekelompok neuron di otak.



Tujuan



Agar petugas dapat menegakkan diagnosis epilepsi, melakukan pengobatan, edukasi pasien dan keluarga,



Kebijakan Referensi



KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015



Prosedur



a. Petugas memanggil pasien yang telah dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital oleh perawat, b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, c. Petugas menanyakan pada pasien: Langkah pertama: memastikan apakah kejadian yang bersifat paroksismal merupakan bangkitan epilepsi. 1. Gejala sebelum, selama dan paska bangkitan  Keadaan



penyandang



saat



bangkitan:



duduk/



berdiri/



bebaring/ tidur/ berkemih.  Gejala awitan (aura, gerakan/ sensasi awal/ speech arrest).  Pola/bentuk



yang



tampak



selama



bangkitan:



gerakan



tonik/klonik, vokalisasi, otomatisme, inkontinensia, lidah tergigit, pucat berkeringat, deviasi mata.  Keadaan setelah kejadian: bingung, terjaga, nyeri



 kepala, tidur, gaduh gelisah, Todd’s paresis.  Faktor pencetus: alkohol, kurang tidur, hormonal.  Jumlah pola bangkitan satu atau lebih, atau terdapat perubahan pola bangkitan. 2.



Penyakit lain yang mungkin diderita sekarang maupun riwayat penyakit neurologik dan riwayat penyakit psikiatrik maupun



penyakit



sistemik



yang



mungkin



menjadi



bangkitan,



interval



penyebab. 3.



Usia



awitan,



durasi,



frekuensi



terpanjang antar bangkitan. 4. Riwayat terapi epilepsi sebelumnya dan respon terhadap terapi (dosis, kadar OAE, kombinasi terapi). 5. Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga. 6. Riwayat keluarga dengan penyakit neurologik lain, penyakit psikiatrik atau sistemik. 7. Riwayat pada saat dalam kandungan, kelahiran dan perkembangan bayi/anak. 8. Riwayat bangkitan neonatal/kejang demam. 9. Riwayat trauma kepala, infeksi SSP. d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi inspeksi adanya tanda-tanda dari gangguan yang berhubungan dengan epilepsi seperti trauma kepala, infeksi telinga atau sinus, gangguan kongenital, kecanduan alkohol atau obat terlarang, kelainan pada kulit, kanker, defisit neurologik fokal, pemeriksaan neurologis. e. Petugas menegakan diagnosis, sebagai dokter pelayanan primer, bila pasien terdiagnosis sebagai epilepsi, untuk penanganan awal pasien harus dirujuk ke dokter spesialis saraf.  Jika terjadi kejang, tangani kejang dengan obat-obatan anti konvulsi yang tersedia di puskesmas. f. Petugas memberikan Konseling dan Edukasi:



 Memberi informasi kepada keluarga bahwa penyakit ini tidak menular.  Kontrol



pengobatan



merupakan



penderita.Pendampingan utamanya



anak-anak



terhadap



perlu



hal



penting



bagi



pasien



epilepsi



pendampingan



sehingga



lingkungan dapat menerima dengan baik.  Pasien epilepsi dapat beraktifitas dengan baik. i. Petugas mencucitangan sebelum dan setelah tindakan, j.



Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, diagnose dan terapi kedalam rekam medis pasien, serta melengkapi lembar surat rujukan bagi pasien epilepsi yang baru pertama kali terdiagnosis.



k. Petugas menandatangani rekam medis. Diagram Alir



Petugas melakukan anamnesa, cuci tangan, pemeriksaan fisik secara lengkap, kemudian cuci tangan setelah pemeriksaan



Petugas memanggil pasien yg sebelumnya telah diperiksa vital sign nya



penanganan awal pasien harus dirujuk ke dokter spesialis saraf.



Petugas menegakkan diagnosa berdasar pemeriksaan yang telah dilakukan



Petugas memberikan konseling dan edukasi



Unit terkait Rekaman Perubahan



Petugas menulis pada RM



Poli Umum, RM Historis No



Yang diubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan