Sop Hiperemesis Gravidarum (Jumrianti) [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP HIPEREMESIS GRAVIDARUM No. Dokumen No. Revisi SOP PUSKESMAS KOLAKA



KEPALA PUSKESMAS



Tanggal Terbit



Drg. Dodi Susila NIP. 19671001 200012 1 002 Hiperemesis Gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan Halaman



1. Pengertian



di saat kehamilan yang menyebabkan dehidrasi, defisiensi nutrisi, penurunan berat badan dan mengganggu aktifitas sehari hari. (Prawirohardjo S, Wiknjosastro. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo). 2. Tujuan



1.



Mengurangi rasa mual dan muntah



2. Mengganti kehilangan cairan dan elektrolit 3. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan BB ibu 3. Kebijakan



Bidan dan Perawat



4. Referensi



Prawirohardjo S, Wiknjosastro. Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo



5. Alat dan Bahan



Alat : 1. Infus set 2. spuit 5 cc, 2,5 cc 3. plaster 4. Nierbeken



Bahan : 1. Cairan infus Dextrose 5% atau sesuai intruksi Dokter 2. Bethadine cair 3. Kapas alkohol 4. Tissue makan/tissue rol dalam tempatnya. 6. Langkahlangkah



1. Menjelaskan



pada



pasien



bahwa



persalinan merupakan proses fisiologis



kehamilan



dan



2. Menjelaskan pada pasien bahwa mual dan muntah adalah gejala yang normal terjadi pada kehamilan muda, dan akan menghilang setelah usia kehamilan 4 bulan 3. Anjurkan untuk makan dalam jumlah yang sedikit tapi dengan frekuensi yang lebih sering. Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat 4. Hindari makanan yang berminyak dan berbau lemak, dan makanan atau minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin 5. Makan



makanan



yang banyak



mengandung



gula



dianjurkan untuk menghindari kekurangan karbohidrat 6. Defekasi yang teratur 7. Pada pasien dengan muntah-muntah sering, pasien dipuasakan dalam 2 jam, kemudian di infus dextrose, 5% RL 2:1 pada kolf I/IV diisi neurobion 5000 ui. Dan vitamin C 200 mg IV, kebetuhan cairan ± 3000 cc dalam 2 jam (sebelumnya dalam pemberian obat-obatan kolaborasi dulu dengan Dokter yang merawat 8. Intake dan output dicatat tiap aplusan 9. Pemeriksaan laboratorium DL Leocosit, LED, urin aceton, trombosit 10. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital tiap aplusan 11. Pemberian obat-obatan anti muntah 12. Setelah pasien puasa 24 jam, boleh diberikan teh, biscuit bertahap setiap jam, diet bubur tak merangsang, buah manis. 13. Bila pasien tidak muntah , jumlah dan macam makanan dapat ditambah 14. Jika kebutuhan cairan terpenuhi infus boleh diaf atau jika kebutuhan cairan belum terpenuhi infus diteruskan (sebelumnya kolaborasi dengan Dokter yang merawat).



7. Bagan Alir



Menjelaskan pada pasien tentang kehimilan dan mual muntah yang pasien alami



Menganjurkan pasien untuk makan dengan jumlah yang sedikit tapi sering



Menganjurkan pasien untuk menghindari makanan yang berlemak dan dan yang berkarbohidrat Intake dan output dicatat tiap aplusan



Pemeriksaan Laboratorium dan pemeriksaan tandatanda vital tiap aplusan



Defekasi yang teratur,dan infus Dextrose,5% RL 2:1 pada kolf I/IV diiisi neorobion dan Vit C 200 mg IV, kebetuhan cairan ± 3000 cc dalam 2 jam, bila pasien sering muntahmuntah.



Pemberian obat-obatan anti muntah,



Bila pasien sudah tidak muntah dan jika kebutuhan cairan terpenuhi infus boleh diaf dan dapat dipulangkan.



8. Hal-hal yang perlu



1. Jika pasien tidak dapat turun dari tempat tidur pasien dapat dimandikan, mobilasi bertahap



diperhatik



2. Kebersihan pasien dan lingkungan dijaga kebersihannya



an



3. Membantu memenuhi segala kebutuhan pasien 4. Jika setelah perawatan dan pengobatan baik, muntah berkurang atau pasien tidak muntah lagi pasien dapat dipulangkan, sbelumnya kolaborsi dengan Dokter yang merawat



9. Unit Kerja



1. Poli KIA 2. Jampersal



10. Rekaman Historis Perubahan



No



Yang Diubah



Isi Perubahan



Tanggal Mulai Diberlakukan