17 0 103 KB
Puskesmas Pitu
SOP PADA KASUS ISCHIALGIA
Kabupaten Ngawi No. Dokumen:
No. Revisi:
Halaman: 1 lembar
Tanggal terbit :
Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Pitu
17 Mei 2019 PROSEDUR TETAP Pengertian
Agung Kurniawan, S. T, M.MKes NIP. 19660423 199203 1 006 Suatu kondisi dimana terjadi penyempitan nervus ischiadicus sehingga terjadi nyeri di punggung yang menjalar ke daerah yang disyarafi n. ischiadikus, kadang-kadang disertai kesemutan yang menjalar sampai ke tungkai. Penyempitan bisa dikarenakan kompresi/tekanan pada akar syaraf. Kompresi/tekanan dapat berupa spondylosis, spondylilisthesis, tumor
Tujuan
atau proses lain di dalam saluran ruas tulang belakang. 1. Mengurangi nyeri 2. Memelihara gerak dan fungsi 3. Menyesuaikan gerak dan fungsi untuk aktifitas sehari-hari
Penjelasan
Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan pelayanan
Kebijakan Prosedur
fisioterapi pada kasus ischilagia. Dilakukan pada pasien dengan kasus ischialgia Tindakan fisioterapi yang dilakukan pada pasien dengan kasus ischilagia, antara lain : 1. Anamnesa pasien 2. Pemeriksaan pasien untuk menegakkan diagnose dengan tes
penguluran nervus ischiadikus antara lain: a. Straigth Leg Raisisng (SLR) b. Tes Neri (SLR + fleksi leher) c. Tes Bragard (SLR + dorsal fleksi kaki) d. Lakukan penekanan di sekitar punggung bawah untuk
mengetahui adanya titik nyeri. 3. Pasien diberitahu program pengobatan agar pasien paham program
terapi dan tidak takut termasuk indikasi dan kontra indikasi alat. 4. Tes sensasi panas dingin di sekitar daerah yang sakit. 5. Pasang alat yang akan digunakan, antara lain :
a. MWD, pada pasien yang tertanam implant di dalam tubuh bisa diganti dengan infra red. b. TENS c. Terapi Latihan dengan Wiliams Fleksi
6. Edukasi, antara lain : a. Saat mengangkat barang kaki ditekuk sehingga punggung tetap
lurus. b. Saat bangun dari posisi tidur harus miring dulu. 7. Dosis terapi : a. Pada kondisi akut 2 hari 1 kali selama 12x terapi tiap 1 sesi diulang sampai tidak ada nyeri. b. Pada kondisi kronis I minggu 2 kali selama 12x terapi dan bisa
diulang selama masih ada nyeri. 8. Evaluasi Nyeri dan ROM 9. Dokumentasi Unit Terkait
Puskesmas Pitu Kabupaten Ngawi
Rekam medis fisioterapi 1. Unit rawat jalan 2. Unit penunjang
SOP PADA KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS)/ SINDROM TEROWONGAN KARPAL No. Dokumen: No. Revisi: Halaman: 2 lembar
Tanggal terbit :
Ditetapkan oleh Kepala Puskesmas Pitu
17 Mei 2019 PROSEDUR TETAP Pengertian
Agung Kurniawan, S. T, M.MKes NIP. 19660423 199203 1 006 Suatu kondisi dimana terjadi penyempitan nervus medianus di terowongan karpal sehingga menimbulkan rasa nyeri, panas, kesemutan, kelemahan otot dan tebal-tebal didaerah yang diinervasi nervus medianus. Pasien juga merasakan kelumpuhan gerak motorik halus tangan terutama pada pagi hari. Terowongan karpal adalah jalan sempit yang terletak pada bagian telapak dari pergelangan tangan. Terowongan ini melindungi saraf utama untuk tangan dan sembilan tendon pada jari. Daerah yang disyarafi nerves medianus antara lain ujung jari ke II, III, IV, jari ke II dan III, setengan jari ke I dan IV, telapak tangan. Penyempitan dikarenakan kenaikan tekanan di dalam lubang sempit yang dibatasi
oleh tulang-tulang karpal serta ligament carpi
transversum yang kaku. Hal ini bisa disebabkan oleh adanya tenosynoviitis tendon otot pleksor, adanya perpindahan tulang carpal, Tujuan
trauma, atau arthtritis pergelangan tangan. 1. Mengurangi nyeri 2. Meningkatkan kekuatan otot 3. Meningkatkan sensibilitas jaringan untuk mengurangi tebal-tebal dan kesemutan di tangan 4. Memelihara gerak dan fungsi 5. Menyesuaikan gerak dan fungsi untuk aktifitas sehari-hari
Penjelasan
Sebagai petunjuk bagi fisioterapis untuk memberikan pelayanan
Kebijakan Prosedur
fisioterapi pada kasus Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Dilakukan pada pasien dengan kasus Carpal Tunnel Syndrome (CTS) Tindakan fisioterapi yang dilakukan pada pasien dengan kasus CTS, antara lain : 1. Anamnesa pasien 2. Pemeriksaan pasien untuk menegakkan diagnosa antara lain: a. Tes phalen, dengan cara palmar fleksi secara pasif setelah 30
detik akan menimbulkan kesemutan di jari. b. Tes tinel, dengan cara mengetuk di pergelangan tangan tepatnya
pada terowongan karpal. Positif jika ada rasa kesemutan dan kadang-kadang rasa sakit di daerah yang diinervasi oleh syaraf ini.
3. Pasien diberitahu program pengobatan agar pasien paham program terapi dan tidak takut termasuk indikasi dan kontra indikasi alat. 4. Tes sensasi panas dingin di sekitar daerah yang sakit. 5. Pasang alat yang akan digunakan, antara lain : a. Infra red b. Ultrasound (US) c. Terapi latihan untuk penguatan otot palmar dan dorsal fleksi
pergelangan tangan dengan cara gerakan pasif, gerakan aktif dan gerakan melawan tahanan. 6. Edukasi, antara lain : a. Hindari menggunakan tangan yang sakit saat mengangkat barang b. Hindari gerakan full palmar fleksi dan full dorsal fleksi pergelangan tangan. 7. Dosis terapi : a. Pada kondisi akut 2 hari 1 kali selama 12x terapi tiap 1 sesi diulang sampai tidak ada nyeri. b. Pada kondisi kronis I minggu 2 kali selama 12x terapi dan
diulang sampai tidak ada nyeri. 8. Evaluasi Nyeri dan ROM 9. Dokumentasi Unit Terkait
Rekam medis fisioterapi 1. Unit rawat jalan 2. Unit penunjang