15 0 85 KB
MALARIA CEREBRAL No. Dokumen : SPO SPO/ VII/ UKP/ 01/ 16 No. Revisi
:
Tanggal Terbit : 4 April 2016 Halaman
: 1/3
Puskesmas I
dr. Novita Sabjan
Cilongok
NIP. 19731101 200604 2 006
Pengertian
Malaria Serebral merupakan salah satu komplikasi infeksi dari Plasmodium falciparum dan merupakan komplikasi berat yang paling sering ditemukan serta penyebab kematian utama pada malaria.
Tujuan
Agar petugas dapat menegakkan diagnosis Malaria Cerebral dan melakukan penanganan pertama yang tepat.
Kebijakan Referensi
KEPUTUSAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015 Prosedur
a. Petugas
memanggil
pasien
yang
telah
dilakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital oleh perawat, b. Petugas
melakukan
anamnesa/
alloanamnesa
pada
pasien/ keluarga, c. Petugas menanyakan pada pasien atau keluarga pasien apakah terdapat: 1. Trias malaria (menggigil, demam, berkeringat) 2. Penurunan kesadaran berat 3. Disertai kejang Apakah terdapat faktor risiko seperti tinggal atau pernah berkunjung ke daerah endemik malaria, riwayat terinfeksi Plasmodium falciparum. d. Petugas melakukan pemeriksaan fisik: 1. Apakah terdapat penurunan kesadaran yang dapat didahului
mengantuk,
kebingungan,
disorientasi,
delirium atau agitasi namun kaku kuduk dan rangsang meningeal lain tidak ditemukan dan dapat berlanjut
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
MALARIA CEREBRAL No. Dokumen : SPO SPO/ VII/ UKP/ 01/ 16 No. Revisi
:
Tanggal Terbit : 4 April 2016 Halaman
: 2/3
menjadi koma. 2. Kaku kuduk biasanya negatif, hiperekstensi leher terjadi pada kasus berat. 3. Pada pemeriksaan mata dapat dijumpai nistagmus dan deviasi conjugee. 4. Gejala neurologi yang sering adalah lesi upper motor neuron, tonus otot dan reflex tendon meningkat (tetapi dapat juga normal ataupun menurun), refleks babinsky positif e. Petugas merencanakan pemeriksaan penunjang: 1. Pemeriksaan apusan darah Bisa
ditemukan
adanya
Plasmodium
falciparum
aseksual pada penderita yang mengalami penurunan kesadaran 2. Pemeriksaan darah rutin dan gula darah f. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesa/ alloanamnesa, pemeriksaan fisik dan penunjang. g. Petugas melakukan penatalaksanaan: Semua pasien yang didiagnosis dengan malaria serebral harus dipastikan jalan nafas lancar dan pernafasan dibantu dengan oksigen, setelah penatalaksanaan suportif seperti pemberian cairan agar segera dirujuk ke fasilitas layanan kesehatan sekunder. h. Petugas memberikan edukasi dan konseling kepada keluarga: 1. Konsultasi ke dokter untuk penggunaan kemoprofilaksis bagi mereka yang hendak berkunjung ke daerah endemic malaria 2. Malaria bisa dicegah dengan menghindari kontak dengan nyamuk anopheles baik dengan menggunakan
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok
MALARIA CEREBRAL No. Dokumen : SPO SPO/ VII/ UKP/ 01/ 16 No. Revisi
:
Tanggal Terbit : 4 April 2016 Halaman
: 3/3
kelambu maupun reppelen 3. Hindari aktivitas di malam hari khususnya bagi mereka yang tinggal atau bepergian ke daerah endemik malaria i. Petugas menulis semua yang telah dilakukan pada RM. Diagram Alir
Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik pada pasien, bila diperlukan dilakukan pemeriksaan penunjang
Petugas memanggil pasien yang telah dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital oleh perawat
Petugas memberi penatalaksanaan awal kemudian merujuk pasien ke RS
Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
Petugas meberi edukasi dan konseling kepada keluarga
Petugas menulis pada RM
Unit terkait Rekaman Historis
No
Yang diubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan
Dilarang mengubah dan atau menggandakan dokumen ini tanpa persetujuan Kepala Puskesmas I Cilongok