17 0 92 KB
Pelaksanaan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
Tanggal Terbit : Halaman
1/8 Sari,SKM
PUSKESMAS PONRANG SELATAN
1. Pengertian
NIP.19810628 201410 2 001
1.
Infeksi adalah berkembang biaknya penyakit pada hospes disertai timbulnya respon imunologik dengan gejala klinik atau tanpa gejala klinik
2.
Pencegahan dan pengendalian infeksi adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas kesehatan
2. Tujuan
Sebagai
acuan
untuk
pencegahan
dan
pengendalian
infeksi dan
memberikan perlindungan bagi pasien dan tenaga kesehatan 3. Kebijakan
SK Kepala UPT Puskesmas Ponrang Selatan Nomor xxxxxxxxx tentang Program Pencegahan Infeksi
4. Referensi
Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur/ Langkahlangkah
1. Kebersihan Tangan a.
Kuku harus selalu terpotong pendek, tidak boleh memakai perhiasan dan tidak boleh memakai kuku palsu saat merawat pasien
b.
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus dilakukan dengan 6 (enam ) langkah pada saat :
1) Sebelum dan setelah melepas sarung tangan 2) Sebelum
tindakan
aseptis
:
pemasangan
cateter
intravena,kateter urin dan urin dan vaskuler perifer 3) Sebelum dan setelah kontak langsung dengan kulit pasien 4) Setelah menyentuh darah ,cairan tubuh,sekresi,ekskresi kulit yang tidak utuh,ganti verband 5) Setelah kontak dengan lingkungan dan benda mati (alat medik, tempat tidur, meja, saklar lampu)di area pasien 6) Setelah makan minum dan menggunakan toilet 7) Setelah menyentuh cairan tubuh pasien 8) Bila
kontak
dengan
diduga
spora,
karena
alcohol,
klorhexidin, iodoform aktifitasnya lemah terhadap spora 9) Sebelum keluar ruangan pasien c.
Cuci tangan bisa dilakukan dengan sabun dan air mengalir atau dengan alcohol handsdrub(bila tangan tidak tampak kotor)
2. Alat pelindung diri (APD) : a. Sarung tangan b. Masker c. Kaca mata pelindung d. Pelindung wajah e. Gaun f. Sepatu tertutup 1) Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan 2) Gunakan APD yang sesuai, bila ada kemungkinan terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekresi, ekresi dan bahan terkontaminasi, mucus membrane dan kulit yg tidak utuh, kulit utuh yg potensial terkontaminasi 3) Pakai sarung tangan sekali pakai saat merawat pasien 4) Pakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk membersihkan lingkungan 5) Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai, sebelum menyentuh benda dan permukaan yang tidak terkontaminasi dan sebelum beralih ke pasien lain
6) Jangan memakai sarung tangan yang sama untuk pasien yang berbeda 7) Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah dari area tubuh terkontaminasi ke area bersih 8) Pakailah kaca mata goggle untuk melindungi konjungtiva, mucus membrane mata, hidung, mulut selama melaksakan prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang beresiko terjadi cipratan atau semprotan dari darah, cairan tubuh, sekresi dan ekresi 9) Secara umum, dapat digunakan masker bedah untuk mencegah transmisi melalui partikel besar dari droplet saat kontak erat (