15 0 540 KB
PELAYANAN IMUNISASI
SPO
No. Dokumen
:SOP/BA/IV/PG/2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:
Halaman
:1 dari 6
PUSKESMAS
dr. Ruspal Simarmata
BATU ANAM
NIP. 196810141999031001
Pengertian
suatu upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Tujuan
sebagai acuan dalam pelayanan imunisasi bagi bayi, balita dan anak sekolah di Posyandu, Polindes, Pustu, Puskesmas, Rumah Sakit, maupun di Sekolah. Sedangkan ruang lingkup SOP ini meliputi pelayanan imunisasi bagi bayi, balita dan anak sekolah, serta Wanita Usia Subur (WUS)
Kebijakan
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Batu Anam nomor /SPO/BA/2/PIB/2016
Referensi
Permenkes no 42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi Dinas Kesehatan Simalungun tahu 2017
Macam imunisasi
Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia 1 (satu) tahun, yaitu: 1. HB O pada bayi baru lahir 2. Bacillus Calmette Guerin (BCG); 3. Diphtheria PertusisTetanus-Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B (DPT-HBHib); 4. Polio; dan 5. Campak. Imunisasi lanjutan Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan yang diberikan pada anak usia bawah tiga tahun (Batita); anak usia sekolah dasar; dan wanita usia
subur. Jenis imunisasi lanjutan yang diberikan yaitu:
Pada anak usia bawah tiga tahun (Batita) terdiri atas Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria Pertusis Tetanus-Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B (DPT-HB-Hib) dan Campak.
Pada anak usia sekolah dasar diberikan pada Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yaitu Diphtheria Tetanus (DT), Campak, dan Tetanus diphteria (Td).
Pada wanita usia subur berupa Tetanus Toxoid (TT).
Imunisasi Tambahan Imunisasi tambahan diberikan pada kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai kajian epidemiologis pada periode waktu tertentu (imunisasi ini tidak menghapuskan kewajiban pemberian imunisasi rutin. Imunisasi khusus Imunisasi khusus merupakan kegiatan imunisasi yang dilaksanakan untuk melindungi masyarakat terhadap penyakit tertentu pada situasi tertentu, seperti persiapan keberangkatan calon jemaah haji/umroh, persiapan perjalanan menuju negara endemis penyakit tertentu dan kondisi kejadian luar biasa. Sedangkan jenis imunisasi khusus antara lain imunisasi Meningitis Meningokokus, demam kuning, dan Anti Rabies (VAR).
ALAT DAN BAHAN
1. Termos/Vaksin carrier 2.
Cool Pack / Kotak dingin cair
3.
Vaksin, Pelarut dan penetes (dropper)
4.
Alat suntik
5.
Safety box (kotak pengaman)
6.
Pemotong/kikir ampul pelarut
7.
Formulir
8.
Kapas dan wadah
9.
Bahan penyuluhan (poster, leaflet, dan lainnya)
10. Alat tulis (kertas, pensil dan pena) 11. Kartu-kartu Imunisasi (KMS, kartu TT) 12. Buku register bayi dan WUS
13. Tempat sampah 14. Sabun untuk cuci tangan
Prosedur kerja
Prosedur Pengeluaran vaksin dan pelarut dari lemari es 1. Sebelum membuka lemari es, tentukan seberapa banyak vial vaksin yang dibutuhkan untuk pelayanan. 2. Catat suhu di dalam lemari es. 3. Pilih dan keluarkan vaksin sesuai ketentuan yang telah ditetapkan untuk VVM dan tanggal kedaluarsa (EEFO, FIFO). Prosedur pemeriksaan keamanan vaksin Sebelum melakukan imunisasi, kita harus yakin bahwa vaksin telah aman untuk diberikan, dengan prosedur sebagai berikut: 1. Periksa label vaksin dan pelarut. Jika label tidak ada, jangan gunkan vaksin atau pelarut tersebut. 2. Periksa alat pemantau botol vaksin (VVM). Jika vaksin sudah masuk kriteria C dan D jangan dipergunakan. 3. Periksa tanggal kadaluarsa, jangan gunakan vaksin dan pelarut jika tanggal kadaluarsa telah lewat. 4. Periksa alat pemantau suhu beku dalam lemari es. Jika indikator ini menunjukkan adanya pembekuan atau anda menduga bahwa vaksin yang sensitif beku (vaksin-vaksin DTP, DT, TT, HepB, DTP-HepB ) telah membeku, anda sebaiknya melakukates kocok. Penyiapan Tempat Pelayanan Imunisasi Beberapa persyaratan ruangan pelayanan imunisasi yang menetap (fasilitas pelayanan kesehatan),antaralain: • Mudahdiakses • Tidak terkena langsung oleh sinar matahari, hujan atau debu; • Cukup tenang Sedangkan syarat tempat pelayanan imunisasi lapangan (outreach) • Jika di dalam gedung maka harus cukup terang dan cukup ventilasi. • Jika di tempat terbuka dan di dalam cuaca yang panas, tempat itu harus teduh. Dalam mengatur tempat imunisasi, kita juga harus memperhatikan beberapa hal berikut: 1. Pintu masuk terpisah dari pintu keluar sehingga orang-orang dapat masuk dan keluar dari pelayanan dengan lebih cepat dan mudah; 2. Tempat menunggu bersih, nyaman dan dalam cuaca yang panas tidak terkena sinar matahari; 3. Mengatur letak meja dan menyiapkan perlengkapan yang diperlukan 4. Melaksanakan kegiatan system 5 meja yaitu pelayanan terpadu yang lengkap yang memberikan pelayanan 5 program (KB, KIA, Diare, Imunisasi dan Gizi);
5. Jumlah orang yang ada di tempat imunisasi atau tempat lain dibatasi sehingga tidak penuh sesak; 6. Segala sesuatu yang anda perlukan berada dalam jangkauan atau dekat dengan meja imunisasi anda. Unit terkait 1. 2. 3. 4.
KIA FARMASI KB GIZI
SOP IMUNISASI DPT
SPO
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN
Tujuan Ruang lingkup
:SPO/BA/IV/PG /2016 :0 :1 April 2016 : 1 dari 1 Dr.Ruspal Simarmata NIP. 196810141999031001
DPT agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B Semua pasien yang akan melakukan imunisasi DPT di Posyandu pada anak berumur 2-11 bln
Petugas terampil
a. Dokter b. Bidan c. Perawat
Alat dan bahan
a. Vaksin DPT b. Spuit disposible c. Kapas alkohol
Langkah kerja
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11.
Indikator kerja Unit terkait
Petugas mencuci tangan Pastikan vaksin yang akan di gunakan Jelaskan kepada ibu anak tersebut, umur anak (2-11 bulan) jumlah suntikan 3x untuk imunisasi DPT. Ambil 0,5 cc vaksin DPT Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas) Suntikan secara intra muskuler (im) Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut. Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan. Rapikan alat-alat Petugas mencuci tangan Mencatat dalam buku
Mendapatkan hasil yang tepat dan benar 1. KIA 2. GIZI
SOP IMUNISASI POLIO
SPO
No. Dokumen
:SPO/BA/IV/PG /2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:1 April 2016
Halaman
: 1 dari 1
PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN
Dr.Ruspal Simarmata NIP. 196810141999031001
Nama pekerjaan
Pemberian Imunisasi polio
Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi polio agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit polio
Ruang lingkup
Imunisasi polio diberikan pada bayi mulai umur 0 – 11 bulan dalam ruang lingkup Posyandu dan 0 – 59 bulan untuk kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Imunisasi polio di Puskesmas diberikan sampai 4 kali dengan selang waktu 1 bulan
Petugas terampil
a. Dokter b. Bidan c. Perawat
Alat dan bahan
a. Pinset b. Vaksin polio dan pipet
Langkah kerja
Indikator kerja Unit terkait
a. Petugas mencuci tangan b. Pastikan vaksin polio dalam keadaan baik (perhatikan nomor , kadaluarsa dan vvm ) c. Buka tutup vaksin dengan menggunakan pinset / gunting kecil d. Pasang pipet diatas botol vaksin e. Letakkan anak pada posisi yang senyaman mungkin f. Buka mulut anak dan teteskan vaksin volio sebanyak 2 tetes g. Pastikan vaksin yang telah diberikan ditelan oleh anak yang diimunisasi h. Jika di muntahkan atau di keluarkan oleh anak, ulangi lagi penetesan i. Saat meneteskan vaksin ke mulut, pastikan agar vaksin tetap dalam kondisi steril j. Rapikan Alat k. Petugas mencui tangan Mendapatkan hasil yang tepat dan benar 1. KIA 2. GIZI
SOP IMUNISASI BCG
SPO
No. Dokumen
:SPO/BA/IV/PG /2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:1 April 2016
Halaman
: 1 dari 1
PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN
Dr.Ruspal Simarmata NIP. 196810141999031001
Nama Pekerjaan
Pemberian Imunisasi BCG
Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunisasi Bacillus Calmette Guerin (BCG ) agar anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Tuberkulosis (TBC)
Ruang lingkup
Semua pasien yang akan di imunisasi BCG di unit pelayanan KIA pada anak berumur 0-11 bulan
Petugas terampil
a. Dokter b. Bidan c. Perawat
Uraian Umum
a.Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh mycrobacterium tuberkulosa b.Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam
Alat dan bahan
Alat
: Tidak ada
Bahan
:
a. Vaksin BCG
Langkah kerja
b.
Pelarut vaksin
c.
Spuit disposible 0,05 cc
d.
Disposibel 5 cc untuk melarutkan
e.
Kapas steril (air panas)
f.
Kartu imunisasi a. b. c. d. e. f.
g.
h. i. j. Indikator kerja Unit terkait
Petugas mencuci tangan Pastikan vaksin dan spuit yang akan di gunakan Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul ( 4 cc ) Pastikan anak belum pernah di BCG dengan menanyakan pada orang tua anak tersebut Ambil 0.05 cc vaksin BCG yang telah kita larutkan tadi Bersihkan lengan dengan kapas yang telah dibasahi air bersih, jangan menggunakan alkohol / desinfektan sebab akan merusak vaksin tersebut Suntikan vaksin tersebut sepertiga bagian lengan kanan atas (tepatnya pada insertio musculus deltoideus) secara intrakutan (ic) / dibawah kulit Rapikan alat-alat Petugas mencuci tangan Mencatat dalam buku
Mendapatkan hasil yang tepat dan benar 1. 2.
KIA GIZI
SOP IMUNISASI CAMPAK
SPO
No. Dokumen
:SPO/BA/IV/PG /2016
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit
:1 April 2016
Halaman
: 1 dari 1
PEMERINTAH KABUPATEN SIMALUNGUN
Dr.Ruspal Simarmata NIP. 196810141999031001
Tujuan
Sebagai acuan dalam pemberian imunmsasi campak agar anak mempunyai daya tahan terhad penyakit campak
Ruang lingkup
Semua pasien yang akan di imunisasi BCG di unit pelayanan statis pada anak berumur kurang dari 2 bulan
Petugas terampil
a. Dokter b. Bidan c. Perawat
Alat dan bahan
a. Pinset b
Disposible spuit
c Vaksin Pelarut
Langkah kerja
a. Petugas mencuci tangan b. Pastikan vaksin dalam keadaan baik c. Buka tutup vaksin denggunakan Pinset d. Larutkan dengan cairan pelarut campak yang sudah ada (5 cc) e. Pastikan umur anak tepat untuk di imunisasi campak (9 bulan) f. Ambil 0,5 cc vaksin campak yang telah dilarutkan tadi g. Bersihkan lengan kiri bagian atas anak dengan kapas steril (air panas). h. Suntikan secara sub (sc) i. Rapikan alat j. Cuci tangan petugas
Indikator kerja Unit terkait
Mendapatkan hasil yang tepat dan benar 1. KIA 2. GIZI