9 0 83 KB
PEMERIKSAAN TELINGA
SOP
Nomor Dokumen : SOP/363/PKM-SKJ/ VI/2022 No. Revisi : Tanggal Terbit : 15 Juni 2022 Halaman :
UPTD PUSKESMAS
drg. Anita Rachmawati
SUKMAJAYA
NIP. 197206222000122004
1. Pengertian
Pemeriksaan telinga merupakan salah satu pemeriksaan yang dilakukan pada program UKS. Pemeriksaan dilakukan melalui telinga bagian luar dan fungsi pendengaran dengan tes berbisik dan tes pelana. Pemeriksaan kesehatan indera (telinga) dilakukan pada anak usia sekolah dan remaja di SD/SDLB/MI,
SMP/MTs/SMPLB,
SMA/SMK/SMALB/MA.
Pondok Pesantren, Panti/LKSA dan Lapas/LPKA 2. Tujuan
Mendeteksi adanya gangguan fungsi pendengaran serta menindaklanjuti hasil pemeriksaan
3. Kebijakan
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukmajaya Nomor 440/040/SK/PKM/-SKJ/VII/2022
tentang
Tim
Pelaksana
Pelayanan UKS di UPTD Puskesmas Sukmajaya 4. Referensi
a. Petunjuk Teknis Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan Berkala Anak Usia Sekolah dan Remaja Kementerian Kesehatan 2019
5. Prosedur /
a. Pemeriksaan Telinga Luar :
Langkah –
1. Petugas berdiri di sebelah sisi anak yang diperiksa
Langkah
2. Petugas mengamati daun telinga untuk melihat apakah ada kelainan bentuk tau luka infeksi 3. Tarik daun telinga ke belakang atas, amati lubang
telinga luar, catat hasil pemeriksaan 4. Gerakan daun telinga, tekan tragus dan catat adanya nyeri telinga 5. Perhatkan membrane timpani catat temuan yang dilihat Tes Berbisik 1. Guru mempersiapkan ruang sunyi 2. Petugas berjarak 6 meter dengan anak yang sedang diperiksa 3. Petugas membisikkan 5 kata yang mudah dikenali 4. Anak mengarahkan telinga yang diperiksa ke arah petugas dan menutup mata serta sisi telinga lain 5. Mengulang kata yang diucapkan petugas pemeriksa b.
Pemeriksaan Fungsi Pendengaran : Tes Penala Rinne
1. Pegang garpu tala pada taangkainya dan pukulkan ke telapak tangan atau buku jari tangan yang berlawanan. Tempelkan pada tulang belakang telinga anak
2. Untuk menilai hantaran udara, ujung lengan panjang garpu tala yang sudah digetarkan dipasang 1 inchi di depan meatus auditorius ekstermus
3. Tanyakan pada klien apabila sudah tidak mendengar garpu tala dipindah ke prosesus mastoedea, kira – kira 2,5 cm jaraknya dari liang telinga
4. Tanyakan ke anak bila masih terdengar bunyi disebut Rinne (+), bila tidak terdengar disebut rinne (-) Weber 1. Pegang garpu tala pada tangkainya dan pukulkan ke
telapak tangan atau buku jari tangan yang berlawanan 2. Garpu tala yang sudah digetarkan diletakkan di verteks atau di tengah dahi 3. Pasien ditanya “ sudah dengar suara keras atau lebih keras disatu sisi (kanan dan kiri) 4. Catat hasil pemeriksaan pendengaran dengan cara auskultasi tersebut. c. Petugas membuka handscoon, masker, dan lampu kepala d. Petugas memberikan penjelasan pada anak bahwa tindakan sudah selesai e.
Petugas mencatat dalam form pemeriksaan dan membuat rujukan jika diperlukan tindakan lebih lanjut
6. Bagan Alur 7. Unit Terkait
a.
UKS,
b.
Gizi,
c.
Gigi,
d.
Promkes