Sop Penanggulangan KLB [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP PENANGGULANGAN KLB



1. PENGERTIAN Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah (Permenkes No.1501 Tahun 2010). KRITERIA KLB : Suatu daerah dapat ditetapkan dalam keadaan KLB, apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut : a. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal pada suatu daerah. b. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut menurut jenis penyakitnya. c. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya. d. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya. e. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya. f. Angka kematian kasus suatu penyakit (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. g. Angka proporsi penyakit (Proportional Rate) penderita baru pada satu periode menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibanding satu periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. 2. TUJUAN a. Menurunnya frekuensi KLB penyakit menular dan keracunan pangan b. Menurunnya angka kesakitan pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan pangan c. Menurunnya angka kematian pada setiap KLB penyakit menular dan keracunan pangan d. Menurunnya periode waktu KLB penyakit menular dan keracunan pangan e. Terbatasnyadaerah/wilayah yang terserang KLB penyakit menular dan keracunan pangan 3. PROSEDUR a. Dokter menegakkan atau memastikan diagnosis Alasan mengapa langkah ini penting adalah : 1. Adanya kemungkinan kesalahan dalam diagnosis 2. Memastikan adanya tersangka atau adanya orang yang mempunyai sindroma tertentu 3. Informasi bukan kasus (kasus-kasus yang dilaporkan tetapi diagnosisnya tidak dapat dipastikan) harus dikeluarkan dari informasi kasus yang digunakan untuk memstikan ada/tidaknya suatu KLB



b. Petugas surveilans memastikan terjadinya KLB (termasuk bila ada rumor) Tujuan tahap ini adalah untuk memastikan apakah adanya peningkatan kasus yang tengah berjalan memang benar-benar berbeda dibandingkan dengan kasus yang “biasa” terjadi pada populasi yang dianggap mempunyai risiko terinfeksi. Apabila insidens yang tengah berjalan secara menonjol melebihi insidens yang biasa, maka biasanya dianggap terjadi KLB. c. Petugas surveilans menghitung jumlah kasus / angka insidens yang tengah berjalan Cara menghitung distribusi frekuensi dari tanda-tanda dan gejala yang ada pada kasus sebagai berikut : 1. Buat daftar gejala yang ada pada kasus 2. Hitung persen kasus yang mempunyai gejala tersebut 3. Susun ke bawah menurut urutan frekuensinya d. Petugas surveilans menggambarkan karakteristik KLB Informasi awal yang dikumpulkan dari kasus-kasus harus diolah sedemikian rupa sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut : a. Variabel waktu : 1) Kapan periode yang tepat dari KLB ini? 2) Kapan periode paparan (exposure) yang paling mungkin? 3) Apakah KLB ini bersifat ”common source” atau ’propagated source' atau keduanya? b. Variabel tempat : 1) Dimanakah distribusi geografik yang paling bermakna dari kasus-kasus (menurut) tempat tinggal? Tempat kerja? Tempat lain? 2) Berapakah angka serangan (attack rate) pada setiap satuan tempat/geografik? c. Variabel orang (kasus) yang terkena : 1) Berapakah angka serangan menurut golongan umur, dan jenis kelamin 2) Golongan umur dan jenis kelamin manakah yang risiko sakit paling tinggi dan paling rendah 3) Dalam hal apa lagi karakteristik kasus-kasus berbeda-beda secara bermakna dari karakteristik populasi seluruhnya e. Petugas surveilans mengidentifikasi sumber dari penyebab penyakit dan cara penularannya Untuk mengembangkan suatu hipotesis : a. Tentukan tujuan yang ingin Anda capai (misalnya, memastikan diagnosis). b. Identifikasikan informasi yang dapat diperoleh yang relevan dengan tujuan itu. c. Melanjutkan contoh ini di atas, informasi ini mencakup tanda-tanda, gejala-gejala, dan hasil pemeriksaan laboratorium dari kasus-kasus yang dilaporkan, dan kriteria spesifik untuk sebuah kasus. d. Ambillah kesimpulan logis dari informasi yang tersedia dan rumuskan sebagai hipotesis. (Bahwa orang-orang yang dicurigai mempunyai penyakit "x" memang benar-benar mempunyai penyakit "x"). f. Petugas surveilans mengidentifikasikan populasi yang mempunyai peningkatan risiko infeksi Apabila sumber dan cara penularan telah dipastikan, maka orang-orang yang mempunyai risiko paparan yang meningkat harus ditentukan, dan tindakan-tindakan penanggulangan serta pencegahan yang sesuai harus dilaksanakan. Siapa yang sesungguhnya mempunyai risiko paparan meningkat tergantung pada penyebab penyakit, sifat sumbernya, cara penularannya, dan berbagai ciri-ciri orang- orang rentan yang meningkatkan kemungkinannya terpapar. g. Petugas surveilans melaksanakan tindakan penanggulangan Tindakan penanggulangan yang kemudian dilaksanakan mungkin ditujukan kepada salah satu atau semua dari hal-hal berikut (serta lainnya) : sumber infeksi, sumber penularan, alat/cara penularan, orang-orang rentan yang mempunyai risiko paparan tinggi.



h. Petugas surveilans membuat laporan penyelidikan KLB Berikut ini diusulkan sebuah format laporan penyelidikan epidemiologis : a. Pendahuluan, menggambarkan peristiwa dan keadaan yang menyebabkan dimulainya penyelidikan. b. Latar belakang, yang menguraikan dengan singkat keadaan yang melatarbelakangi masalah, termasuk segi geografis, politis, ekonomis, demografis, dan historis. c. Uraian tentang yang dilakukan, termasuk alasan (yaitu hipotesis yang hendak diuji), metode, dan sumber informasi. Contoh topik-topik yang digarap dalam bagian ini ialah penemuan kasus, pemastian diagnosis, penggunaan grup kontrol dan sam pel yang dianalisis. d. Hasil penelitian, yang hanya memuat fakta-fakta, dan terutama harus menghindarkan usaha menjelaskan, komentar editorial, diskusi dan opini. Data yang disajikan dapat berhubungan dengan pengalaman masyarakat dengan penyakit ini pada masa lampau dan masa sekarang. Contoh-contoh data yang disajikan dalam bagian ini ialah tabulasi kasus (umur, jenis kelamin, ras, pekerjaan, dan sebagainya) dan angka serangan yang dihitung; waktu mulai sakit (termasuk kurva epidemi); hasil-hasil pemeriksaan laboratorium; serta bukti-bukti lain yang menunjuk kepada suatu kemungkinan sumber infeksi atau yang menyingkirkan kemungkinan atau kecurigaan terhadap suatu sumber. e. Analisis data dan kesimpulan, yang merupakan penafsiran dari data dengan tujuan untuk menerima suatu hipotesis dan menyingkirkan hipotesis lain mengenai penyebab, sumber infeksi, reservoir, cara penularan (termasuk alat atau vektor), dan kelompok risiko tinggi. Di sini adalah tempat yang tepat untuk membandingkan ciri-ciri epidemiologis KLB ini dengan KLB-KLB lain. f. Uraian tentang tindakan yang diambil (tindakan penanggulangan). Hal ini menyangkut tujuan dari tindakan yang bersangkutan, diskusi tentang cara yang dipakai (bagaimana, kapan, di mana dan oleh siapa), serta uraian tentang keefektifan dan biaya dari tindakan penanggulangan. Yang terakhir ini mencakup jumlah kasus baru yang terjadi selama satu masa inkubasi setelah penerapan tindakan penanggulangan hingga saat anggka insidens kembali kepada tingkat pra- KLB. Biaya tindakan penanggulangan harus dinyatakan dalam rupiah hari-orang menurut profesi. g. Uraian tentang dampak-dampak penting lainnya, seperti : Dampak KLB terhadap populasi : akibat-akibat kesehatan, hukum dan ekonomis. 1) Dampak tindakan penanggulangan terhadap : a) populasi - - status kekebalan, cara hidup b) reservoir - - banyaknya, distribusi c) vektor - - banyaknya, distribusi kehidupan lain 2) Penemuan penyebab menular baru, reservoir, cara penularan (termasuk alat/vektor baru). h. Saran mengenai perbaikan prosedur surveilans dan penanggulangan di masa depan. Hal ini dapat mencakup pembicaraan mengenai sumber data surveilans, lingkup dan kualitas data pengolahan, penganalisisan dan penyebaran data, serta tanggung jawab masingmasing petugas dalam struktur organisasi kesehatan.