SOP Penemuan Terduga TB Paru [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENEMUAN PASIEN TERDUGA TB PARU No. Kode :



SOP



Terbitan



: 01



No. Revisi



:0



Tgl. Mulai Berlaku : Halaman



:



UPT PUSKESMAS CIUMBULEUIT



1.Pengertian



Dr. DANNY M. THAMRIN NIP.197202022005011015



Cara / metode menemukan secara cepat dan tepat kasus TB



Paru



dengan



penjaringan



serangkaian



suspek,



diagnosa,



kegiatan



terdiri



penentuan



dari



klasifikasi



penyakit dan tipe pasien. 2.Tujuan



Mendapatkan/menemukan kasus TB melalui serangkaian kegiatan sehingga segera dapat dilakukan pengobatan agar sembuh dan tidak menularkan penyakit kepada orang lain



3.Kebijakan



Dokter dan petugas P2P



4.Referensi 5.Prosedur



Persiapan Alat : 1. Ruang Pengelola. 2. Pengelola P2 TB. 3. Meja, kursi dan kipas angin. 4. ATK dan buku register. 5. Buku penderita TB.05 dan TB.06 6. Pot dahak Persiapan Pasien : Pasien diberi penjelasan tentang tujuan dan cara pengobatan pasien. Prosedur : 1. Penemuan pasien TB secara pasif, dengan penyuluhan aktif



dengan



maksud



melibatkan



untuk



semua



mempercepat



layanan



dengan



penemuan



dan



mengurangi keterlambatan pengobatan. 2. Penemuan secara aktif dapat dilakukan terhadap : a. Kelompok khusus tang rentan atau resiko tinggi sakit TB seperti pasien dengan HIV AIDS. b. Kelompok yang rentan tertular TB (rumah tahanan), daerah kumuh, keluarga atau kontak pasien TB,



terutama mereka yang dengan TB BTA positif. c. Pemeriksaan anak < 5 tahun pada keluarga TB untuk menentukan tindak lanjut apakah perlu pengobatan TB / pengobatan pencegahan. d. Kontak dengan pasien TB resistan obat. 3. Tahap awal penemuan dilakukan dengan menjaring mereka yang memiliki gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari satu bulan. 4. Pengelola



melakukan



anamnese



dan



mencatat



mengenai :  Berapa lama batuk ?  Berdahak/tidak ?  Dahak bercampur darah/tidak ?  Sesak nafas /tidak ?  Nyeri dada / tidak ?  Kurang nafsu makan/tidak ?  Berat badan menurun / tidak ?  Riwayat kontak dengan penderita TBC ? 



Apakah pernah minum obat paru-paru selama kurang dari 1 bulan atau lebih dari 1 bulan ?



5. Mengisi buku daftar suspek form. TB.06 6. Petugas P2P memberi penjelasan mengenai pentingnya pemeriksaan dahak dan cara batuk yang benar untuk mendapatkan dahak yang kental dan purulen. 7. Memberikan pot dahak sewaktu kunjungan pertama dan pengambilan dilakukan disamping Puskesmas. 8. Memeriksa kekentalan, warna dan volume dahak. Dahak yang baik untuk pemeriksaan adalah berwarna kuning kehijau-hijauan (mukopurulen), kental, dengan volume 3-5ml. Bila volumennya kurang, pengelola harus meminta agar penderita batuk lagi sampai volumenya mencukupi. Jika tidak ada dahak keluar,



pot



dahak



dianggap



dimusnahkan



sudah



untuk



terpakai



menghindari



dan



harus



kemungkinan



terjadinya kontaminasi kuman TBC 9. Memberikan label pada dinding pot yang memuat nomor identitas sediaan dahak sesuai dengan TB.06 10. Memberikan pot dahak pagi yang sudah diberi label untuk diisi di rumah penderita dan disuruh datang besok pagi membawa dahak paginya dan kemudian petugas mengambil dahak sewaktu kunjungan kedua. 11. Mengisi



form.



TB.05,



mengirim



sediaan



ke



laboratorium. 12. Menerima jawaban dengan form TB 05, kemudian memasukkan hasil pemeriksaan ke TB 06. 13. Bila



hasil



pemeriksaan



BTA



positif,



memberikan



pengobatan sesuai protap pengobatan TB. 14. Bila



hasil



pemeriksaan



negative,



dilakukan



pemeriksaan dahak ulang, bila hasilnya tetap negative diberikan pengobatan dengan antibiotic selama dua minggu. 15. Bila masih tetap batuk dilakukan pemeriksaan rontgen thorax. 16. Bila hasil positif diobati sesuai dengan protap TB. 17. Pasien mendaftar di loket pendaftaran. 18. Buku rawat jalan pasien dibawa ke ruang DOTS berdasarkan nomor urut pendaftaran. 19. Pasien disilahkan duduk sambil menunggu namanya di panggil. 20. Penderita masuk di ruang DOTS. 6.Unit Terkait



-



Laboratorium



-



Penanggung jawab Ruangan Pelayanan Umum



-



Penanggung jawab KIA/KB, Gigi dan Mulut



-



Petugas P2P



Rekaman histori perubahan



No



Yang di rubah



Isi Perubahan



Tanggal diberlakukan



Nomor RevisiKe



: :



mulai



BerlakuTgl :



Standard Operating Procedure (SOP) PENEMUAN PASIEN TERDUGA TB PARU DitetapkanKepalaPuskesmas Ciumbuleuit



Dr. DANNY M. THAMRIN NIP.197202022005011015



DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG



PUSKESMAS CIUMBULEUIT JL. Bukit resik No. 1 Telp (022) 2032459 Bandung