5 0 192 KB
PENGOPERASIAN BABY INKUBATOR
No. Dokumen : SOP
UKP/430/Pusk.Sel/I/2017 No. Revisi : 00 Tanggal Terbit : 30 Januari 2017 Halaman : 1/5
PUSKESMAS
dr. I Gusti Ngurah Bagus Juniada
SELEMADEG
NIP. 19750615 201001 1 009
1. Pengertian
Incubator adalah alat yang digunakan untuk tumbuh dan memelihara budaya mikrobiologi atau kultur sel. Inkubator mempertahankan suhu optimal, kelembaban dan kondisi lain seperti karbon dioksida (CO2) dan kandungan oksigen dari atmosfer di dalam. Inkubator sangat penting untuk banyak pekerjaan eksperimental dalam biologi sel, mikrobiologi dan biologi molekuler dan
2. Tujuan
digunakan untuk kultur bakteri baik serta sel eukariotik. 1. Penghangatan berkelanjutan bayi 2. Dengan berat badan < 1500 gr yang tidak dapat dilakukan kangaroo mothercare/KMC Untuk bayi sakit berat : sepsis, gangguan nafas berat
3. Kebijakan
SK Kepala Puskesmas Selemadeg No. 082/Pusk.Sel/2017 tgl 12 Januari 2017
4. Referensi
Pedoman peralatan medik bagi pelayanan kesehatan bayi baru lahir, bayi dan balita pengoprasian dan pemeliharaan
5. Persiapan
1. Lepaskan penutup debu. 2. Siapkan bahan oprasional. 3. Tempatkan incubator pada lantai yang datar, kunci roda incubator selama pengoprasian untuk menghindari incubator bergerak. 4. Isi air dalam Reservoir setiap hari. Gunakan air Destilasi. PERINGTAN! Jangan pernah guanakan air kran atau air sumur karena dapat menyebabkan tumbuhnya lumut atu jamurtau kerakkapur yang membawa kuman
pengakit.
6. Pemanasan
1. Hubungkan kabel power incubator ke stopkontak.
7. Langkahlangkah/ Prosedur
A. PENGOPRASIAN INKUBATOR PADA MODE AIR 1. Nyalakan incubator dengan menekan tombol POWER, pastikan lampu indicator powernya menyala dan incubator bekerja. Tunggu ± 5 detik sampai proses Inisialisasi selesai. 2. Atur suhu udara incubator dengan cara tekan tombol SET kemudian dilanjutkan dengan menekan tombol + (untuk menaikan suhu) atau – (untuk menurunkan suhu) Hingga mencapai angka yang di inginkan PERINGATAN! Suhu yang di setting minimal harus 3°C diatas suhu ruangan, jika tidak incubator tidak akan bekerja optimal 3. Apabila diinginkan suhu setting incubator melebihi 37°C, maka terlebih dahulu setting dinaikan hingga 37,0°C, kemudian tekan tombol SET dan tekan tombol ≥37°C dilanjutkan dengan penekanan kembali tombol + atau – hingga mencapai suhu yang diinginkan. PERHATIAN ! Override setting secara otomatis akan dinonaktipkan apabila setting diturunkan hingga ≤ 37°C 4. Proses pemanasan suhu udara didalam incubator dimulai dan akan mencapai suhu yang diinginkan dalam waktu kurang lebih 20-30 menit. 5. Setelah suhu yang diinginkan tercapai dan stabil masukan Pasien ke dalam inkubator 6. Setiap perubahan setting akan diikuti oleh nyala lampu indicator hijau pada tombol. Apabila tidak ada penekanan tombol + atau – dalam interval 10detik, maka tombol + atau - secara otomatis akan di kunci dan system akan menyimpan nilai setting terakhir.
B. PENGOPRASIAN INKUBATOR PADA MODE SKIN 1. Pasang skin probe pada badan pasien, sebaiknya pada kulit Abdominal dekat Liver. Rekatkan dengan menggunakan plester/band-aid untuk
mencegah probe terlepas 2. Operasiakan Inkubator dalam mode AIR terlebih dahulu sampai suhu udara incubator yang diinginkan tercapai dan stabil, baru setelah itu alihkan ke Mode Skin 3. Untuk mengubah mode pengoprasian menjadi mode skin, tekan tombol SET kemudian tekan tombol SKIN dilanjutkan dengan tekan tombol + atau – hingga mencapai angka yang diinginkan. PERINGATAN ! Mode Skin hanya diaktifkan setelah suhu dalam incubator stabil. 4. Pengaturan suhu dan Override setting (≥37°C) pada mode skin sama seperti pengaturan suhu Override setting(≥37°C) pada Mode Air. PERINGATAN ! Setiap pergantian mode pengoprasian, Override setting selalu di nonaktipkan dan dikembalikan ke 37°C berapapun nilai Override setting terakhirnya. 5. Apabila user ingin mematikan Buzzer saat terjadi bunyi alarm Tekan tombol Alarm
8. Bagan Alur
Atur suhu udara inkubator yang diinginkan dan biarkan kosong ± 30 menit hingga stabil
Masukan bayi Suhu Ruangan Inkubator 220 C – 270 C
9. Hal-hal yang perlu diperhatikan 10. Unit terkait
1. Tenaga bidan VK 2. Dokter jaga UGD 3. Kepala Puskesmas
11. Dokumen terkait 12. Rekaman historis perubahan
Register Kegawatan VK dan Persalinan
Register PONED
No
Yang Diubah
Isi Perubahan
Tanggal Mulai Diberlakukan