SOP Peregangan Otot, SOP Terapi Musik [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR LATIHAN FISIK PEREGANGAN OTOT Pengertian



Latihan fisik peregangan otot adalah suatu bentuk latihan fisik dengan melakukan gerakan ritmik secara sistematis yang dapat memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang, bila dilakukan secara baik dan benar.



Tujuan



1. Mengoptimalkan gerak otot dan sendi 2. Meningkatkan kebugaran jasmani 3. Mengurangi resiko cedera otot dan sendiri 4. Mengurangi ketegangan dan nyeri otot



Kebijakan



Terapi ini dapat mempertahankan kebugaran jasmani, untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan jasmani, dengan melakukan latihan kelenturan



(flexibility),



yang



merupakan



kemampuan



untuk



menggerakkan otot dan sendi pada seluruh daerah pergerakannya. Latihan peregangan otot dapat dilakukan beberapa menit dalam sehari, sebaiknya dilakukan pada kondisi badan yang baik, dimulai dengan yang ringan kemudian ditingkatkan secara bertahap. Prosedur



PERSIAPAN A. Klien 1. Pada yang baru mengikuti latihan harus dilakukan pemeriksaan kesehatan umum meliputi riwayat penyakit, diet, kebiasaan merokok, berat badan, tinggi badan dan tekanan darah. 2. Satu setengah–dua setengah jam sebelum latihan, makan terlebih dahulu. B. Alat 1. Pakaian/kaus yang nyaman dan menyerap keringat. 2. Sepatu yang lentur dan nyaman dipakai (tapak kaki sebagai bantalan pelindung, cukup luas untuk jari kaki, tingginya dari ½ sampai ¾ inci). 3. Kaos kaki dari bahan katun yang pas dan nyaman. C. Lingkungan 1. Aman tidak banyak kendaraan bermotor, udaranya masih bersih (tidak banyak polusi). 2. Bila perlu dilakukan di tempat khusus (lapangan olah raga).



PELAKSANAAN Latihan Kepala dan Leher 1). Putar kepala ke samping kiri, kemudian ke kanan sambil melihat ke bahu. 2). Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan lalu ke kiri. Latihan bahu dan lengan 1). Angkat bahu ke atas mendekati telinga kemudian turunkan kembali perlahan-lahan. 2). Tepukkan kedua telapak tangan dan regangkn lengan ke depan setinggi bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan kedua lengan bertepuk kemudian angkat lengan ke atas kepala. 3). Dengan satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher, raihlah punggung anda sejauh mungkin yang dapat dicapai 4). Letakkan tangan di pinggang, kemudian coba meraih ke atas sedapatnya Latihan Tangan 1). 2).



3).



Letakkan telapak tangan tertelungkup di atas meja, lebarkan jarijari dan tekan ke meja. Balikkan telapak tangan, tarik ibu jari sampai menyentuh jari kelingking, kemudian tarik kembali. Lanjutkan dengan menyentuh tiap-tiap jari. Kepalkan tangan sekuatnya kemudian regangkan jari-jari selurus mungkin.



Latihan punggung 1). 2). 3). 4). 5).



Dengan tangan di samping, bengkokkan badan ke satu sisi kemudian ke sisi yang lain. Letakkan tangan di pinggang dan tahan kedua kaki, putar tubuh dengan melihat bahu ke kiri lalu ke kanan. Posisi tidur terlentang dengan lutut dilipat dan telapak kaki datar pada tempat tidur. Regangkan kedua lengan ke samping. Tahan bahu pada tempatnya dan jatuhkan kedua lutut ke smping kiri dan kanan. Tepukkan ke dua tangan ke belakang kemudian regangkan kedua bahu ke belakang.



Latihan Paha 1).



2). 3). 4). 5). 6).



Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak atau dengan posisi tidur. Lipat satu lutut sampai dada lalu kembali lagi. Bergantian dengan yang lain. Regangkan kaki ke samping sejauh mungkin. Kembali lagi. Kerjakan satu per satu. Duduklah dengan kaki lurus ke depan, tekankan kedua lutut pada tempat tidur sampai bagian belakang lutut menyentuk tempat tidur. Tahan kaki lurus tanpa membengkokkan lutut, tarik kaki ke arah kita kemudian regangkan lagi. Tekuk dan regangkan jari-jari kaki tanpa menggerakkan lutut. Tahan lutut tetap lurus, putar telapak kaki ke dalam sehingga permukaannya saling bertemu. Kemudian kembali lagi.



7).



Berdiri dengan tegak dan berpegangan pada satu tumpuan, angkat tumit tinggi-tinggi kemudian putarkan tumit.



Latihan Muka 1). 2). 3). 4). INDIKATOR PENCAPAIAN



Kerutkan muka kuat-kuat kemudian tariklah alis ke atas Tutup mata kuat-kuat kemudian buka lebar-lebar Kembangkan pipi keluar sedapatnya kemudian hisap ke dalam Tarik bibir ke belakang sedapatnya kemudian ciutkan dan bersiul.



1. Rentang gerak masing-masing bagian yang dilatih optimal 2. Otot yang dilatih tidak terasa kaku 3. Nyeri berkurang



STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUSIK Pengertian



Terapi musik adalah keahlian menggunakan musik atau elemen musik untuk meningkatkan, mempertahankan, serta mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional, dan spiritual. Menurut Potter (2005), terapi musik adalah teknik yang digunakan untuk penyembuhan suatu penyakit dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu.



Manfaat



1. Membangkitkan rasa aman. 2. Membangkitkan perasaan simpati dan cinta. 3. Membangkitkan kemampuan ingatan serta kemampuan persepsi ke ruangan. 4. Membangkitkan semangat. 5. Memberi ketenangan hidup dan psikis. 6. Memperoleh rasa damai dalam diri.



Indikasi



1. Lansia yang mengalami insomnia. 2. Lansia yang mengalami kesepian. 3. Lansia yang mengalami depresi, stres, dan trauma. 4. Lansia yang mengalami kecemasan. 5. Lansia yang mengalami penolakan terhadap lingkungan.



Kontraindikasi



1. Lansia yang mengalami gangguan pendengaran atau tuna rungu (tuli). 2. Lansia yang mengalami keterbatasan gerak, misalnya tidak bisa menggerakkan badan atau anggota tubuh. 3. Lansia yang mengalami perawatan tirah baring.



Prosedur



PERSIAPAN A. Klien 1). Jelaskan tujuan, manfaat, prosedur pelaksanaan, serta meminta persetujuan klien untuk mengikuti terapi musik. 2). Posisikan tubuh klien secara nyaman dan rileks. B. Alat 1) Kursi dan meja. 2) Kaset CD, tape recorder, atau mp3 jenis musik yang digunakan. C. Lingkungan 1). Lingkungan yang tenang, nyaman, dan bersih.



PELAKSANAAN 1) Memberi kesempatan klien untuk memilih jenis musik. 2) Mengaktifkan tape recorder dan mengatur volume suara sesuai dengan selera. 3) Mempersilahkan klien mendengarkan musik selama minimal 15 menit. 4) Saat klien mendengarkan musik, arahkan untuk fokus dan rileks. 5) Setelah musik berhenti, klien dipersilahkan mengungkapkan perasaan yang muncul saat musik tersebut diputar serta perubahan yang terjadi pada dirinya. INDIKATOR PENCAPAIAN



1. 2. 3. 4.



Klien tidak mengalami depresi dan stres. Klien tidak mengalami insomnia. Klien tidak mengalami kesepian. Klien tidak mengalami kejenuhan, raut wajah tampak segar, dan bugar.