8 0 287 KB
CUCI TANGAN
SOP
No. Dokumen
:445/288/II/2019
No.Revisi
:1
Tanggal. Terbit
: 27 Februari 2019
Halaman
: 1/3
PUSKESMAS SUKOHARJO
dr. Titik Sri Hartini M Kes NIP.19670713 200212 2001
1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi
5. Prosedur/ Langkahlangkah
6. Unit Terkait
Suatu kegiatan untuk membersihkan permukaan tangan dari kotoran dan organisme dengan menggunakan air dan sabun Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah Cuci Tangan Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukoharjo tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Sukoharjo nomor 445/132/II/2019 Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan 1) Petugas melepas semua aksesoris pada jari dan tangan 2) Petugas membasahi tangan dengan air bersih yang mengalir 3) Petugas menuangkan sabun cair 3 – 5 cc untuk menyabuni seluruh permukaan tangan sebatas pergelangan 4) Petugas menggosok kedua telapak tangan hingga merata 5) Petugas menggosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya 6) Petugas menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari 7) Petugas menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci. 8) Petugas menggosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya. 9) Petugas menggosok dengan memutar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya. 10) Petugas membilas kedua tangan dengan air mengalir 11) Petugas mengeringkan dengan kertas tissu sekali pakai 12)Petugas menutup kran dengan siku atau kertas tisu Pengobatan umum, pengobatan gigi, ruang tindakan, ruang MTBS,ruang KIA KB, ruang laboratorium, ruang VCT, ruang TB, Unit Pelayanan Persalinan Puskesmas Sukoharjo
CUCI TANGAN
SOP
No. Dokumen
:445/288/II/2019
No.Revisi
:1
Tanggal. Terbit
: 27 Februari 2019
Halaman
: 2/3
PUSKESMAS dr. Titik Sri Hartini M Kes
SUKOHARJO
NIP.19670713 200212 2001 7. Rekaman Historis Perubahan:
No 1
2
3
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tujuan : Mencegah HAIs, membuang kotoran dan organisme yang menempel di tangan. Kebijakan : Surat Keputusan Kepala Puskesmas Sukoharjo tentang Kebijakan Pelayanan Kinis Puskesmas Sukoharjo nomor : C/VII/SK/IV/2016/001
Tujuan : Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan Cuci Tangan Kebijakan :
Unit Terkait : Poli umum, poli Gigi, poli MTBS, poli KIA/KB, Persalinan
Unit Terkait : Pengobatan umum, pengobatan gigi, ruang tindakan, ruang MTBS,ruang KIA KB, ruang laboratorium, ruang VCT, ruang TB, Unit Pelayanan Persalinan Puskesmas Sukoharjo
Surat keputusan Kepala UPTD Puskesmas Sukoharjo tentang Kebijakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas Sukoharjo nomor 445/132/II/2019
Tgl Diberlakukan. 27 Februari 2019
27 Februari 2019
27 Februari 2019
CUCI TANGAN
SOP
No. Dokumen
:445/288/II/2019
No.Revisi
:1
Tanggal. Terbit
: 27 Februari 2019
Halaman
: 3/3
PUSKESMAS dr. Titik Sri Hartini M Kes
SUKOHARJO
NIP.19670713 200212 2001 Unit
: .................................................................................
Nama Petugas
: .................................................................................
Tanggal Pelaksanaan : ................................................................................. NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
URAIAN KEGIATAN
YA
TIDAK
Apakah Petugas melepas semua aksesoris pada jari dan tangan? Apakah Petugas membasahi tangan dengan air bersih yang mengalir? Apakah petugas menuangkan sabun cair 3-5 cc untuk menyabuni seluruh permukaan tangan sebatas pergelangan? Apakah Petugas menggosok kedua telapak tangan hingga merata? Apakah petugas menggosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya? Apakah Petugas menggosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari? Apakah petugas menggosok jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling menugunci? Apakah Petugas menggosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya? Apakah Petugas menggosok dengan memutar ujung jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan sebaliknya? Apakah Petugas membilas kedua tangan dengan air mengalir? Apakah Petugas mengeringkan dengan kertas tissu sekali pakai? Apakah petugas menutup kran dengan kertas tisu?
Compliance rate (CR)..................................% .................................................... Pelaksana Auditor
(......................................................)
TB
SOP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
SOP
No. Dokumen
:
No. revisi
:
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
1/3 dr. Kunari Mahanani
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
1.Pengertian
NIP.1974051420140 62001
Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius. Penggunaan alat pelindung diri adalah cara untuk menggunakan alat pelindung diri sesuai standar sehingga petugas dapat terlindung dari bahaya dan keselamatan kerja.
2.Tujuan
Melindungi kulit dan membran mukosa dari resiko pajanan darah, cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien ke petugas dan sebaliknya.
3.Kebijakan
SK Kepala puskesmas No
Tentang Uraian
Tugas dan Tanggung Jawab Anggota PPI 4.Referensi
-
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.08/MEN/VII/2010
-
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
-
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5.Alat dan Bahan
Persiapan Alat : 1. Apron (baju/gaun) 2. Sepatu pelindung 3. Sarung Tangan (Gloves) : -
sarung tangan steril
-
sarung tangan bersih
-
Sarung tangan rumah tangga,
4. Masker : -
Masker N95
-
Masker bedah (surgical mask)
5. Penutup kepala 6. Goggle 7. Sepatu boot 5. Prosedur/Langkah Langkah
Pemakaian APD Langkah-langkah pemakaian APD - Memakai sepatu boot - Memakai apron - Memakai penutup kepala - Memakai masker - Memakai kacamata pelindung - Cuci tangan dengan sabun - Memakai sarung tangan
6. Flow Chart
PEMAKAIAN APD Memakai sepatu boot
Memakai apron
Memakai penutup kepala Memakai masker Memakai kacamata pelindung (google) Cuci tangan dengan sabun
7.Unit Terkait
- Ruang laborat - Ruang Persalinan - Ruang Tindakan - Ruang Sterilisasi - Poli Gigi
Memakai sarung tangan
8. Rekaman Historis Perubahan:
No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl Diberlakukan.
DAFTAR TILIK Unit
: …………………………
Nama Petugas
: …………………………
Tanggal Pelaksanaan
: …………………………
No
Kegiatan
1.
Apakah petugas memakai sepatu boot?
2.
Apakah petugas memakai apron?
3.
Apakah petugas memakai penutup kepala?
4.
Apakah petugas memakai masker?
5.
Apakah petugas memakai kacamata pelindung?
6.
Apakah petugas cuci tangan dengan sabun?
7.
Apakah petugas memakai sarung tangan?
Ya
Tidak
TB
JUMLAH Compliance rate (CR)
…………………………% Sukoharjo,…...........,…… Pelaksana/Auditor ……………………………..... NIP: ……………………......
-
STERILISASI No. Dokumen SOP
:
No. Revisi
00
Tanggal Terbit : Halaman
: 1/3 dr. Kunari Mahanani
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO 1. Pengertian
NIP.197405142014062 001 Suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apathogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, panas tinggi, menggunakan bahan kimia
2. Tujuan
Sebagai
acuan
penerapan
langkah-langkah
untuk
menjamin
kualitas alkes / peralatan, dalam keadaan steril 3. Kebijakan
SK Kepala puskesmas No
Tentang Uraian Tugas
dan Tanggung Jawab Anggota PPI 4. Referensi
Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Alat dan Bahan
Persiapan Alat: 1. Spons 2. Sabun 3. Clemek 4. Masker 5. Google 6. Spatu boots 7. Sarung tangan bersih 8. Sarung tangan steril 9. Bak perendam 10. Klorin 0,5% 11. Sterilisator Uap Tekanan Tinggi (autoklaf) 12. Bak instrumen 13. Lemari penyimpanan
6. Langkah-langkah
1. Petugas cuci tangan dengan sabun 2. Petugas memakai APD (celemek masker google sepatu boots sarung tangan). 3. Rendam peralatan bekas pakai dalam air dan detergen selama 10 menit.
4. Petugas membersihkan alat dengan menggunakan spons dan sabun hingga bersih. 5. Petugas membilas alat sampai bersih 6. Petugas mengeringkan alat 7. Petugas merendam alat dengan cairan klorin 0,5 % selama 10 menit. 8. Petugas menata alat dalam bak instrument menggunakan sarung tangan steril 9. Petugas memasukkan alat kedalam sterilisator dengan suhu 121° C selama 20 menit untuk alat tidak terbungkus, dan 30 menit alat terbngkus 10. Petugas mengambil alat dari sterilisator kemudian di masukkan ke dalam lemari penyimpanan 11. Petugas melakukan sterilisasi alat setiap hari ke semua alat baik digunakan maupun tidak 12. Petugas mencatat di buku sterilisasi. 7. Bagan Alir
Cuci tangan Memakai APD Merendam dengan detergen (10 menit) membersihkan alat dengan spons dan sabun Membilas alat dengan air mengalir Mengeringkan Rendam alat dengan cairan chlorin 0,5 % selama 10 menit Menata alat dalam bak instrument Memasukan alat kedalam sterilisator selama 20 menit Memasukkan ke lemari penyimpanan Mencacatat di buku register alat
8. Unit terkait 9. Dokumen terkait
-
Ruang Pemeriksaaan Umum Ruang Tindakan Ruang KIA,KB,MTBS,IMUNISASI
10. Rekaman historis perubahan No
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan Tgl.
DAFTAR TILIK Unit : ........................................ Nama Petugas : ........................................ Tanggal Pelaksanaan :....................................... No Kegiatan
Ya
1.
Apakah petugas cuci tangan dengan sabun?
2.
Apakah petugas memakai APD (masker, celemek,
Tidak
TB
boots, google, dan sarung tangan? 3.
Apakah petugas merendam peralatan bekas pakai dalam air dan detergen selama 10 menit?
4.
Apakah
petugas
membersihkan
alat
dengan
menggunakan spons dan sabun hingga bersih? 5.
Apakah petugas membilas alat sampai bersih?
6.
Apakah petugas mengeringkan alat?
7.
Apakah petugas merendam alat dengan cairan klorin 0,5 % selama 10 menit?
8.
Apakah
petugas
menata
alat
dalam
bak
instrument? 9.
Apakah
petugas
memasukkan
alat
kedalam
sterilisator selama 20 menit bila bak instrumen terbuka? 10.
Apakah
petugas
memasukkan
alat
kedalam
sterilisator selama 30 menit bila bak instrumen terbungkus? 12.
Apakah petugas mengambil alat dari sterilisator kemudian di masukkan ke lemari pengering?
13.
Apakah petugas melakukan sterilisasi alat setiap hari ke semua alat baik di gunakan maupun tidak?
14.
Apakah petugas mencatat di buku sterilisasi? JUMLAH Compliance rate (CR)
…………………………% Sukoharjo, …………………… Pelaksana / Auditor ……………………………
TATALAKSANA PAJANAN
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit : Halaman
: dr. Kunari Mahanani
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
1. Pengertian
NIP.197405142014062 001 Suatu tindakan yang harus dilakukan setelah terpajan benda tajam atau paparan cairan tubuh pasien.
2. Tujuan
Mengurangi waktu kontak dengan darah, cairan tubuh, atau jaringan sumber
pajanan
dan
untuk
membersihkan
dan
melakukan
dekontaminasi tempat pajanan. 3. Kebijakan
SK Kepala puskesmas No
Tentang Uraian Tugas
dan Tanggung Jawab Anggota PPI 4. Referensi
Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Alat dan Bahan
Persiapan Alat: 1. Air mengalir 2. Cairan antiseptik 3. Sabun
6. Langkah-langkah
1. Langkah 1 : Cuci a. Tertusuk jarum Bilas dengan air mengalir dan sabun atau cairan antiseptik sampai bersih b. Darah atau cairan tubuh bila mengenai kulit utuh tanpa luka atau tusukan Bila mengenai kulit utuh tanpa luka atau tusukan, cuci dengan sabun dan air mengalir c. Darah atau Cairan Tubuh Mengenai Mulut Ludahkan dan kumur dengan air beberapa kali d. Terpercik mata Cuci mata dengan air mengalir (irigasi), posisi kepala miring ke arah mata yang terpercik e. Terpercik Hidung Hembuskan keluar dan bersihkan dengan air
TATALAKSANA PAJANAN
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit : Halaman
: dr. Kunari Mahanani
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
NIP.197405142014062 001 2. Laporkan : Setiap pajanan dicatat dan dilaporkan kepada komite PPI atau K3. Memulai Penanganan Pasca Pajanan sebaiknya kurang dari 4jam dan tidak lebih dari 72 jam.
7. Bagan Alir
Terpapar pajanan
Identifikasi lokasi pajanan Cuci dengan air mengalir Laporkan kejadian pajanan Petugas dan sumber melakukan pemeriksaan 8. Unit terkait 9. Dokumen terkait
-
Semua petugas di Puskesmas Sukoharjo
10. Rekaman historis perubahan No
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan Tgl.
PENEMPATAN PASIEN
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit : Halaman
: dr. Kunari Mahanani
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
1. Pengertian
NIP.197405142014062 001 Menempatkan pasien dalam satu ruangan tersendiri (jika tersedia) kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah didalam ruangan dari kasus yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis (cohorting)
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam menempatkan pasien dengan penyakit menular (suspek) untuk menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung, droplet, airbone dan vehicle
3. Kebijakan
SK Kepala puskesmas No
Tentang Uraian Tugas
dan Tanggung Jawab Anggota PPI 4. Referensi
Permenkes No.27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
5. Langkah-langkah
1. Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non infeksius. 2. Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi infeksi penyakit pasien (kontak, droplet, airborne) sebaiknya ruangan tersendiri. 3. Bila tidak tersedia ruang tersendiri, di lakukan cohorting dengan jarak antara tempat tidur minimal 1 meter. 4. Semua ruangan terkait cohorting harus diberi tanda kewaspadaan berdasarkan jenis transmisinya (kontak,droplet, airborne). 5. Pasien
yang
tidak
dapat
menjaga
kebersihan
diri
atau
lingkungannya dipisahkan tersendiri. 6. Mobilisasi pasien airborne agar dibatasi. 7. Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat bersama dengan pasien TB dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesama pasien TB.
6. Unit terkait 7. Dokumen terkait
-
Ruang UGD Ruang Rawat Jalan Ruang Rawat Inap
PENEMPATAN PASIEN
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit : Halaman
: dr. Kunari Mahanani
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
NIP.197405142014062 001
8. Rekaman historis perubahan No
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan Tgl.
ETIKA BATUK
SOP
No. Dok
:
No. Revisi
: 00
Tgl Terbit
:
Halaman
: 1/2 dr. Kunari Mahanani
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
1. Pengertian
NIP.19740514201 4062001
Batuk adalah mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernafasan yang ditandai dengan adanya gejala infeksi atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya. Etika adalah suatu norma atau aturan yang berlaku pada masyarakat. Etika batuk adalah cara penting untuk mengendalikan penyebaran infeksi di sumbernya.
2. Tujuan
1. Agar tidak menularkan kepada orang sekitar 2. Mencegah terjadinya penyebaran virus di udara dan lingkungan sekitarnya
3. Kebijakan
SK Kepala puskesmas No
Tentang
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Anggota PPI 4. Referensi
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahunn 2017 - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 52 tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. Prosedur
1. Tutup hidung dan mulut dengan menggunakan tissue / sapu tangan atau lengan dalam baju 2. Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah infeksius 3. Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alcohol 4. Gunakan masker bila sedang batuk atau pilek
6. Diagram Alir
Tutup hidung dan mulut dengan tissue, sapu tangan atau lengan dalam baju
Buang tissue setelah dipakai
Cuci tangan dengan air atau alkohol
Gunakan Masker bila sedang batuk
7.Unit Terkait
1. UKP 2. UKM
Rekaman Histori Perubahan No Yang diubah 1. 2. 3.
Isi Perubahan
Tgl mulai diberlakukan
DAFTAR TILIK Unit
: …………………………
Nama Petugas
: …………………………
Tanggal Pelaksanaan
: …………………………
No
Kegiatan
Ya
1.
Apakah sudah menutup hidung dan mulut dengan
Tidak
TB
menggunakan tissue / sapu tangan atau lengan dalam baju? 2.
Apakah segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah infeksius?
3.
Apakah menuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alcohol?
4.
Apakah menggunakan masker bila sedang batuk atau pilek? JUMLAH Compliance rate (CR)
…………………………% Sukoharjo,….......,…… Pelaksana/Auditor ……………………………..... NIP: ……………………......
PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit : Halaman
:
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
dr. Kunari Mahanani NIP.197405142014062001 Tindakan menyuntikan injeksi adalah mendorong obat ke dalam tubuh dengan
Pengertian
menggunakan jarum suntik. Injeksi bisa dilakukan kedalam otot (intramuskular), ke dalam vena (intravena), atau ke dalam jaringan lemak di bawah kulit (subkutan).
Tujuan
Kebijakan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan tindakan penyuntikanobat kepada pasien secara aman, nyaman, dan benar SK Kepala puskesmas No
Tentang Uraian Tugas dan
Tanggung Jawab Anggota PPI 1. Persiapan alat: Persiapkan troli injeksi dengan beberapa komponen yang harus tersediadiatasnya: a. Disposable syringe yang baru.
Prosedur
b. Kapas alkohol 70% dalam wadah tertutup. c.Obat-obatan anti
histamine atau
setingkatnya, seperti
adrenalin,dexamethason, dypenhydramin. d. Persiapkan resusitasi cairan seperti, IV catheter, Blood set, Larutan infuseRL/asering. 2. Persiapkan pasien: a. Cek ulang kesesuaian identitas pasien dengan instruksi penyuntikan. b. Beritahukan kepada pasien dan keluarga bahwa akan disuntik, dantenangkan pasien. c. Ce ulang riwayat alergi. d. Semua obat yang potensial menimbulkan alergi harus dilakukan skin testterlebih dahulu.
PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
dr. Kunari Mahanani NIP.197405142014062001 3. Persiapkan obat: a. Cek ulang kesesuaian jenis obat, dosis obat, cara pemberian denganinstruksi penyuntikan. b. Cek ulang tanggal kadaluwarsa. c. Cek ulang jumlah obat. 4. Prosedur: a.
Lakukan tindakan aseptik antiseptik.
b.
Lakukan penyuntikan.
5.
Cara penyuntikan secara intra vena langsung: a.
Tentukan vena mana yang akan disuntik.
b.
Lakukan tindakan aseptik/antiseptik.
c.
Ligasi bagian vena yang akan disuntik/ditusuk.
d.
Tegangkan kulit pasien dengan tangan kiri.
e.
Pastikan tidak ada udara dalam syringe.
f.
Tusukkan jarum dengan arah jarum sejajar vena, lubang jarum mengarahkeatas dan garis ukur syringe terlihat.
g.
Isap sedikit untuk melihat apakah jarum benar masuk vena, bila berhasilmasuk, darah dari vena akan masuk kedalam syringe.
h.
Masukkan obat secara perlahan dan perhatikan area penyuntikan.
i.
Tindihkan kapas alkohol pada tempat penyuntikan lalu cabut jarum,pertahankan kapas alkohol dengan plester.
j.
Tutup kembali jarum suntik secara aman dan Syringe dibuang pada tempatsampah medis.
A. Cara penyuntikan secara intravena melalui selang infuse: a.
Lakukan tindakan secara aseptik dan antiseptik.
b.
Pastikan tidak ada gelombang udara pada syringe.
d.
Tusukkan jarum pada bagian karet pada selang infus.
e.
Isap sedikit untuk memastikan jarum benar masuk kedalam selang infuse.
f.
Tutup aliran cairan infuse.
PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
dr. Kunari Mahanani NIP.197405142014062001 g.
Suntikkan obat secara perlahan;
h.
Tindihkan kapas alkohol pada lokasi tusukan jarum dan cabut jarum.
i.
Buka aliran cairan infuse.
j.
Jarum ditutup kembali secara aman dan Syringe dibuang pada tempat sampah medis.
B. Cara penyuntikan secara drip intravena: a.
Lakukan tindakan aseptik: Pada sediaan larutan infus tertutup karet obat bisa langsung disuntikkan dengan menusukkan jarum pada karet untuk selanjutnya larutan infus dikocok sekali dua kali untuk memastikan meratanya obat larut.
b.
Pada sediaan larutan infus tanpa tutup karet, maka selang infus harus dipisahkan dulu dari botol cairan infus. Jarum ditusukkan pada mulut botol infus sama dengan lokasi tusukan selang infus.
c.
Tetesan cairan infus sesuai instruksi dokter.
C. Cara penyuntikan secara intra muskuler: a. Tentukan lokasi penyuntikan, pada 1/3 lateral garis SIAS coccygis pada bokong, pada paha atau pangkal lengan/deltoid. b. Lakukan tindakan aseptik antiseptik. c. Tusukkan jarum pada lokasi suntikan hingga pada kira–kira 3/4 panjang jarum, arah tegak lurus. d. Isap sedikit, bila masuk darah, maka jarum ditarik sedikit. Isap ulang untuk memastikan. e. Tidak ada darah terisap, menandakan jarum tidak masuk pembuluh darah. f. Suntikkan obat secara perlahan. g. Tindihkan kapas alkohol pada lokasi suntikan, cabut jarum, massage lokasi
PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN
SOP
No. Dokumen
:
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
:
Halaman
:
UPTD PUSKESMAS SUKOHARJO
dr. Kunari Mahanani NIP.197405142014062001 suntikan dengan kapas. i. Syringe dibuang pada tempat sampah medis. MENUTUP JARUM SUNTIK Prosedur: a. Tempatkan penutup jarum pada permukaan rata dan kokoh, kemudian angkattangan anda. b. Dengan satu tangan memegang semprit, gunakan jarum untuk menyekop tutuptersebut. Dengan penutup di ujung jarum putar semprit tegak lurus sehingga jarum dan semprit mengarah ke atas, dengan sumbat yang sekarang ini menutup ujung jarum sepenuhnya, peganglah semprit kearah atas dengan pangkal dekat pusat. Dimana jarum itu bersatu dengan semprit dengan satu tangan, dan gunakan tangan lainnya untuk menyegel tutup itu dengan baik.
UNIT KERJA
1. Ruang Tindakan 2. Ruang Persalinan 3. Ruang Imunasasi dan vaksinasi