11 0 129 KB
RESUSITASI BAYI BARU LAHIR No. Dokumen : 440/
SOP
No. Revisi
:0
Tanggal Terbit : Halaman
UPTD PUSKESMAS TANJUNG MARULAK 1. Pengertian
/SOP/PUSK- TMRLK
Februari 2019 :1/4
dr. Kurniadinata Temmagangka NIP. 19660414 200003 1 001
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kegagalan bernapas secara spontan pada bayi baru lahir.
2. Tujuan
Untuk memulihkan fungsi pernapasan bayi baru lahir yang mengalami asfiksia dan terselamatkan hidupnya tanpa gejala sisa di kemudian hari.
3. Kebijakan
SK Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Marulak Nomor :
4. Referensi
440/ /SK/PUSK-TMRLK Tentang Jenis – Jenis Pelayanan 1. Permenkes No. 74 tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. 2. Permenkes No. 46 tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas Klinik Pratama, Praktek Mandiri Dokter, dan Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi 3. Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan 2013, Pelatihan APN 2017 4. Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan, 2013
5. Alat dan Bahan
A. Persiapan alat : 1. 3 Helai handuk/kain/popok bayi yang kering dan bersih 2. Alat pengisap lendir bola karet atau suction 3. Tabung dan balon resusitasi 4. Sungkup no.1 untuk bayi cukup bulan dan no.0 untuk bayi kurang bulan 5. Stetoskop 6. Jam yang memiliki jarum detik. 7. Selang oksigen 8. Neopuff atau T piece resusitator. B. Persiapan bahan : 1. Oksigen
6. LangkahLangkah
A. Persiapan Tempat Resusitasi 1. Ruangan yang hangat dan terang. 2. Tempat resusitasi hendaknya rata, keras, bersih dan kering, misalnya meja, dipan 3. Tempat resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas (misalnya; lampu sorot) dan tidak banyak tiupan angin (jendela atau pintu yang terbuka) atau di atas infant warmer. B. Pelaksanaan : 1. Lakukan penilaian segera setelah bayi lahir 2. Tentukan apakah bayi menangis kuat, merintih, tidak bernapas atau napas megap-megap 3. Lakukan langkah awal :
Jaga bayi tetap hangat (selimuti dengan kain dan pindahkan ke tempat resusitasi)
Atur posisi bayi (ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi).
Isap lendir dengan pengisap lendir bola karet atau suction mulai dari mulut kemudian hidung
Keringkan dengan menggunakan kain bersih dan kering sambil rangsang taktil
Reposisi (atur kembali posisi kepala bayi sedikit ekstensi)
Penilaian ulang apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur
4. Segera putuskan apakah perlu dilakukan tindakan resusitasi atau tidak 5. Lakukan ventilasi tekanan positif
Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi.
Pompa balon sungkup sampai terlihat dada mengembang
Lakukan ventilasi tekanan positif 30 detik (1 siklus)
6. Lakukan penilaian ulang usaha napas,denyut jantung dan warna kulit 7. Segera putuskan utk melanjutkan tindakan resusitasi atau tidak 2/4
sesuai dengan alur berikut ini 7. Bagan Alir Lakukan penilaian segera setelah bayi lahir
Tentukan apakah bayi menangis kuat, merintih, tidak bernapas atau napas megap-megap
Lakukan langkah awal ; Jaga bayi tetap hangat, Atur posisi bayi, Isap lendir dengan pengisap lendir bola karet atau suction mulai dari mulut kemudian hidung, Keringkan dengan menggunakan kain bersih dan kering sambil rangsang taktil, Reposisi, dan Penilaian ulang apakah bayi menangis atau bernapas spontan dan teratur Segera putuskan apakah perlu dilakukan tindakan resusitasi atau tidak
Lakukan ventilasi tekanan positif
Lakukan penilaian ulang usaha napas,denyut jantung dan warna kulit
Segera putuskan utk melanjutkan tindakan resusitasi atau tidak sesuai dengan alur berikut ini
8. Hal-hal yang perlu di perhatikan 9. Unit terkait
10. Dokumen Terkait 11. Rekaman Histori Perubahan
Setiap
petugas
yang
melaksanakan
kegiatan
hendaknya
selalu
memperhatikan langkah-langkah yang telah dibuat. 1. Ruangan KIA 2. Ruangan Pemeriksaan Umum 3. Ruangan Tindakan 4. Poskeskel 5. Pustu 1. Rekam Medis 2. Buku Catatan 3. Register Ibu 4. Kartu Ibu No. Yang diubah Isi perubahan
3/4
Tanggal mulai diberlakukan
4/4