SP Ansietas Jiwa 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ANSIETAS Pertemuan ke 1 Hari, Tanggal : Senin, 11 Februari 2019 A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi pasien : Saat ini pasien berada di Ruang Mawar RSUD Bangli. Pasien mengatakan merasakan khawatir dan cemas. Terkadang pasien merintih kesakitan, karena nyeri kepala yang dirasakan di bagian kiri dan tangan terasa gemetaran. Selama menjalani perawatan, pasien hanya tertidur di bed dan hanya bisa menggerakna sedikit bagian tubuhnya. Kepatuhan sehari – hari pasien seperti makan, minum, toileting, dan kepaktuhan lainnya masih dibantu oleh keluarga dan perawat. 2. Diagnosis keperawatan: Ansietas (sedang)



3. Tujuan Khusus (TUK): 1. Pasien mampu membina hubungan saling percaya 2. Pasien mampu mengenal ansietas 3. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi napas dalam 4. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi napas dalam untuk mengatasi ansietas yang dirasakannya 4. Tindakan keperawatan 1. Bina hubungan saling percaya Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hubungan saling percaya antara lain: a. Mengucapkan salam terapeutik b. Berjabat tangan c. Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan) d. Menanyakan nama lengkap pasien dan nama panggilan yang disukai e. Menjelaskan tujuan interaksi f. Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien 2. Bantu pasien mengenal ansietas a. Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan mengutarakan perasaannya b. Bantu pasien untuk menjelaskan kondisi dan situasi yang menimpalkan ansietas bagi dirinya c. Bantu pasien mengenal penyebab ansietas d. Bantu pasien untuk menyadari perilaku akibat ansietas



3. Ajarkan pasien teknik relaksasi napas dalam untuk meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas, mencegah stress baik stress fisik maupun emosional yaitu menurunkan intensitas nyeri dan kecemasan B. STRATEGI



KOMUNIKASI



DALAM



PELAKSANAAN



TINDAKAN



KEPERAWATAN (SP) ORIENTASI 1. Salam Terapeutik “Selamat pagi pak, perkenalkan nama saya Dewa Sastra panggil saja saya Dewa saya mahasiswa yang sedang bertugas di ruangan ini, nama bapak siapa ya? bapak lebih suka dipanggil siapa? Bapak, tujuan saya ke sini adalah untuk memantau perkembangan kesehatan bapak”. 2. Evaluasi/validasi “Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Oh, jadi saat ini bapak merasakan cemas karena memikirkan tentang Penyakit bapak?” 3. Kontrak Topik : “Baiklah, , bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan yang bapak rasakan?” Waktu : “Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 30 menit?” Tempat : “Kita berbincang-bincang dimana pak? Baiklah kita akan berbincangbincang di ruang ini”



KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan): 1. “Bapak, coba sekarang bapak ceritakan apa yang bapak rasakan saat ini? Saya akan mendengarkan cerita bapak” 2. “Jika boleh saya tahu, apakah sebelumnya bapak pernah mengalami perasaan cemas seperti sekarang yang bapak rasakan dan bagaimana cara bapak mengatasinya?” 3. “Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang akan memiliki perasaan yang sama jika diposisi bapak. Jadi saat ini bapak pada tingkat kecemasan yang sedang. Kalau masalah ini tidak diatasi, dapat mengganggu kondisi bapak nantinya. Untuk itu, bapak perlu melakukan terapi disaat bapak merasakan



perasaan cemas. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat kecemasan bapak. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan bapak dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang bapak rasakan” 4. “Bagaimana kalau sekarang kita latihan pak. Saya akan lakukan terlebih dahulu, bapak perhatikan saya. Lalu bapak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya pak. Silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, bapak tarik nafas dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu bapak hempakskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan. Sekarang coba bapak lakukan ya” 5. “Bagus sekali, bapak sudah mampu melakukannya. Bapak bisa melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai bapak merasa relaks atau santai. TERMINASI 1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi Subjektif : “Bagaimana perasaan bapak setelah kita mengobrol tentang masalah yang bapak rasakan dan latihan teknik relaksasi napas dalam?” Evaluasi Objektif : “Sekarang coba bapak ulangi teknik relaksasi napas dalam yang sudah kita pelajari tadi” 2. Tindak lanjut a. “Kapan bapak akan berlatih lagi untuk melakukan teknik relaksasi napas dalam?” b. “Mari kita masukan dalam jadwal harian ya pak. Jadi, setiap bapak merasa



cemas, bapak bisa langsung mempraktikan teknik relaksasi napas dalam yang sudah kita pelajari tadi” 3. Kontrak yang akan datang Topik: “Cara yang sudah kita praktikan tadi dapat mengurangi sedikit kecemasan yang bapak rasakan. Jika bapak masih merasakan cemas, bapak dapat menggunakan teknik relaksasi napas dalam untuk mengurangi cemas yang bapak rasakan” Waktu: “ Jika hari ini bapak merasakan cemas lagi, maka kita dapat mengulangi teknik relaksasi napas dalam sebanyak 5-10 kali dalam waktu 30 menit. Pak nanti sekitar jam 1 siang saya akan mengunjung bapak kembali



untuk erbincang-bincang dan melakukan latihan untuk mengurangi cemas bapak“ Tempat: “Bapak mau nanti kita berbincang-bincang dan melakukan latihan dimana? bagaimana kalau disini saja pak?”. “Ya sudah, kita dapat melakukan latihan ini disini saja lagi, saya permisi pak”



STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN KE-2



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi pasien : Data subjektif  Pasien mengatakan merasa khawatir dan cemas Data objektif  Kepaktuhan makan dan toileting diarahkan keluarga atau perawat  Pasien tampak gelisah  Pasien tampak murung 2. Diagnosis keperawatan: Ansietas (sedang) 3. Tujuan Khusus (TUK): Pasien dapat melakukan teknik hypnosis lima jari untuk mengurangi ansietas yang dialaminya. Tindakan keperawatan a. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien b. Menjelaskan tentang pengertian, manfaat, dan cara melakukan tekhnik hypnosis lima jari



c. Memberikan contoh cara melakukan tekhnik hypnosis lima jari d. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengulang kembali tekhnik hypnosis lima jari yang telah dicontohkan e. Menganjurkan pasien memasukkan tekhnik distraksi lima jari dalam jadwal kegiatan harian pasien



B.



STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP) ORIENTASI 1. Salam terapeutik: “Selamat pagi bapak. Masih ingat saya kan?”



2. Evaluasi/validasi: “Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apakah bapak masih gelisah dan tidak bisa tidur? Apakah yang kemarin saya ajarkan sudah di coba? Nah kalau sudah coba di praktikkan dulu. Bagus pak” 3. Kontrak : a. Topik: “Baiklah pak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang perasaan bapak? saya akan mengajarkan bapak teknik hipnosis 5 jari. Nah, tindakan ini bertujuan menghilangkan rasa gelisah bapak”. b. Waktu: “Bapak, kita akan berbincang-bincang kira-kira selama 30 menit ya?” c. Tempat: “Bagaimana kalau kita lakukan disini saja ya Pak?” (di ruang perawatan). KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan): “Tadi bapak mengatakan, bapak merasa gelisah, tidak bisa tidur. Sekarang coba bapak perhatikan langkah-langkahnya sambil mengikuti saya ya”. 1. Coba bapak ceritakan lebih lanjut tentang perasaan bapak, kenapa bapak tidak bisa tidur, dan apa yang bapak pikirkan? Oh, jadi bapak masih merasa cemas dengan operasi yang bapak lakukan nanti ya. Nah bapak, sekarang saya akan mengajarkan teknik relaksasi dengan cara hipnosis 5 jari. Kita mulai ya pak.



2. Bapak pejamkan mata pak, nah sekarang sentuh jari telunjuk bapak dengan jempol bapak. Bayangkan pada saat bapak sedang bahagia, misalnya jalan-jalan di taman yang indah tanpa merasakan sakit. 3. Sekarang sentuh jari tengah bapak, bayangkan saat bapak bersama orang yang 4.



bapak sayangi atau cintai, misalnya suami bapak. Selanjutnya, sentuh jari manis bapak, bayangkan ketika bapak di puji oleh



seseorang 5. Yang terakhir sentuh jari kelingking bapak, bayangkan tempat yang paling indah yang pernah bapak kunjungi. 6. Bapak, coba ulangi lagi cara teknik hipnosis 5 jari yang sudah kita pelajari tadi 7. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian bapak. Jadi, setiap bapak merasa cemas, bapak bisa langsung praktikkan cara ini, dan bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita pakat.” TERMINASI 1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi Subjektif: “Bapak setelah kita berbincang-bincang mengenai hypnosis 5 jari bagaimana perasaan bapak apa bapak merasa cemasnya berkurang ?” Evaluasi Objektif: “Bapak coba tolong sebutkan cara apalagi yang dapat bapak lakukan untuk mengatasi rasa cemas bapak ?” (mengajarkan tindak lanjut pasien dengan hasil tindakan yang telah dilakukan) 2. Tindak lanjut pasien (apa yang perlu dilatih pada pasien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan) “Saya harap apa yang tadi saya ajarkan kepada bapak, bapak dapat mempraktekkan kembali dan jangan lupa untuk memasukannya dalam jadwal kegiatan harian yaitu sekitar 2 kali dalam sehari ya pak.” 3. Kontrak yang akan datang Topik: “Bapak tidak terasa ternyata waktu sudah menunjukkan 15 menit berlalu. Besok saya akan kesini lagi ya pak untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan bapak” Waktu: “Besok saya akan mengunjungi bapak pada pukul 15.00 WITA sore” Tempat: “Bagaimana kalau tempatnya disini saja ya pak?. Saya mohon pamit selamat pagi”



STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN KE-3 Pertemuan ke 2 Hari, Tanggal : Selasa, 12 Februari 2019 A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi pasien: Data subjektif  Pasien mengatakan merasa khawatir dan cemas Data objektif  Kepaktuhan makan dan toileting diarahkan keluarga atau perawat  Pasien tampak gelisah 2. Diagnosis keperawatan Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan (tindakan mastektomi) 3. Tujuan khusus TUK 1. Respon ansietas terkontrol dengan pasien mampu memasrahkan diri kepada Tuhan untuk menjalani mastektominya TUK 2. Pasien mampu tidur secara adekuat 4. Tindakan keperawatan Anxiety reduction a. Kaji tingkat kecemasan pasien b. Berusaha untuk memahami perspektif pasien dari situasi stress c. Memberikan informasi faktual tentang diagnosis, pengobatan, dan prognosis Spiritual support a. b. c. d.



Berbagi keyakinan sendiri tentang makna dan tujuan Berbagi perspektif spiritual diri Berdoa dengan individu Gunakan teknik klarifikasi nilai untuk membantu individu memperjelas



keyakinan dan nilai-nilai yang sesuai keyakinan e. Ajarkan pasien teknik pengurangan kecemasan menggunakan teknik spiritual: teknik spiritual emotional freedom f. Menjelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami selama prosedur B. STRATEGI



KOMUNIKASI



KEPERAWATAN (SP) ORIENTASI 1. Salam terapeutik



DALAM



PELAKSANAAN



TINDAKAN



“Selamat sore pak, masih ingat dengan saya pak? hari ini saya yang akan bertugas mulai pukul 14.00 sampai 20.00 WITA” 2. Evaluasi/validasi “Bagaimana keadaan bapak hari ini? bapak tidak tidak terlihat seperti biasanya? Ada apa pak? Apa yang sedang bapak pikirkan?” 3. Kontrak



“Apakah bapak memiliki masalah? Saya mempunyai sepakah cara yang mungkin bisa mengurangi rasa gelisah yang bapak rasakan. Bagaimana jika kita lakukan disini pak? Untuk waktunya mungkin sekitar 30 menit, bagaimana pak?” KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan): 1. Pengenalan teknik SEFT “Hari ini kita akan melakukan terapi SEFT yaitu terapi spiritual emotional freedom technique. Ini adalah terapi dengan cara mengikhlaskan dan mencoba untuk bersyukur dengan kondisi yang bapak alami saat ini.” 2. Mengajarkan teknik SEFT “Nah, itu tadi pengertiannya pak. Sekarang akan saya bantu untuk belajar bagaimana cara melakukan teknik SEFT ini. Perhatikan ya pak, sambil bapak langsung mempraktikannya.” a. The Set-up “Tenangkan pikiran bapak, pikirkan bahwa Tuhan selalu memberikan kebaikan bagi hamba-Nya. Mungkin sekarang bapak sedang mengalami situasi yang kurang sesuai dengan harapan bapak, tapi yakinlah pak, bahwa esok Tuhan akan memberikan kebaikan yang lebih.” b.



The Tune-In “Fokuskan pikiran bapak, terus fokuskan dan pasrahkan kepada Tuhan segala kondisi yang kurang menyenangkan di hati bapak. Ucapkan dalam



c.



hati kata-kata ini ya pak, ‘Tuhan, saya ikhlas menjalani semua ini’.” The Tapping “Sekarang dengan memikirkan kata-kata yang barusan diajarkan itu pak, Bapak coba lakukan ketukan pada ruas jari bapak. Lakukan secara perlahan



d.



ya pak, jangan tergesa-gesa. Kondisikan bapak senyaman mungkin ya pak.” The Nine Gamut Procedure “Sekarang akan saya ajarkan beberapa gerakan ya pak, ini untuk membantu merangsang bagian pada otak, supaya bapak tidak merasa cemas lagi. Ikuti gerakan saya ya pak. 1) Menutup mata



2) Mempakka mata 3) Mata digerakkan dengan kuat ke kanan bawah 4) Mata digerakan dengan kuat ke kiri bawah 5) Memutar mata searah jarum jam 6) Memutar mata berlawanan dengan jarum jam 7) Bergumam dengan berirama selama 2 detik 8) Menghitung satu, dua, tiga, empat, dan lima 9) Bergumam lagi seperti langka ke-7” e.



The Tapping Again “Untuk yang terakhir, lakukan lagi untuk proses mengingat kata-kata yang tadi telah diajarkan pak. Masih ingat? Kata-katanya adalah Tuhan saya ikhlas menjalani semua ini. Lakukan beberapa kali ya pak. Sekarang ambil nafas yang dalam pak, yaa hempakskan.”



TERMINASI 1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang dan latihan teknik SEFT tadi?” Tindak lanjut pasien (apa yang perlu dilatihkan kepada pasien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan) “Baiklah pak, mulai sekarang bapak tidak perlu gelisah dan dapat memasrahkan diri kepada Tuhan untuk menjalani perawatan nanti. Jika bapak masih gelisah, bapak dapat mempraktekkan kembali teknik SEFT yang sudah kita praktekkan tadi sehingga bapak dapat tidur sambil menunggu perawatan yang bapak alami hingga sembuh.” 2. Kontrak yang akan datang Topik : “Tidak terasa sudah 30 menit ya pak kita berbincang-bincang. Dan mempraktekkan teknik SEFT untuk mengurang kecemasan Waktu



bapak.” : “Nanti jam 18.00 sore saya akan mengunjungi bapak kembali



Tempat



bagaimana pak?” : “Bapak nanti mau berbincang-bincang dimana, Bagaimana kalau tempatnya disini saja? Baiklah kalau begitu saya permisi dulu ya pak. Selamat pagi.”



STRATEGI PELAKSANAAN PASIEN KE-4



A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi pasien : Data subjektif  Pasien mengatakan masih merasa sedikit khawatir dan cemas Data objektif  Kepaktuhan makan dan toileting diarahkan keluarga atau perawat  Pasien tampak gelisah 2. Diagnosis keperawatan: ansietas (sedang) 3. Tujuan Khusus: a. Pasien mampu membina hupakngan saling percaya b. Pasien mampu mengenal ansietas c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik Distraksi d. Pasien mampu menggunakan teknik distraksi untuk mengurangi ansietas



4. Tindakan Keperawatan a. Bina hupakngan saling percaya Dalam membina hupakngan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman dan nyaman saat berinteraksi.Tindakan yang harus dilakukan dalam membina hupakngan saling percaya adalah : 1) Mengucapkan salam terapeutik 2) Berjabat tangan



3) Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan, asal institusi) 4) Menjelaskan tujuan interaksi 5) Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien b. Ajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri 1) Pengalihan situasi 2) Penggunaan teknik distraki c. Motivasi pasien melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul



B. STRATEGI



KOMUNIKASI



DALAM



PELAKSANAAN



TINDAKAN



KEPERAWATAN (SP) ORIENTASI 1. Salam terapeutik “Selamat pagi pak. Masih ingat dengan saya pakkan?” 2. Evaluasi/ validasi “Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Bagaimana tidur bapak tadi malam? Apakah bapak masih merasa cemas setelah kemarin memakai teknik spiritual?” 3. Kontrak Topik : “Nah bapak, melanjutkan pertemuan yang kemarin dan sesuai kesepakatan kita, hari ini kita akan berbincang-bincang dan berlatih cara lain untuk mengurangi rasa cemas bapak. Tujuannya, agar bapak lebih optimal dalam mengatasi kecemasan bapak. Bagaimana Pak, apakah bapak bersedia?” Waktu : “Kira-kira selama lebih 15 menit, bagaimana pak?” Tempat : “Kita akan lakukan disini saja ya Pak?” (di ruang perawatan) KERJA: (langkah-langkah tindakan keperawatan) 1. “Bagaimana Pak sudah dipraktikkan lagi teknik spiritual yang kita lakukan kemarin? Apakah hal tersepakt dapat mngurangi rasa cemas bapak? 2. “Nah, selain teknik spiritual ada cara lain untuk mengurangi rasa cemas yang bapak rasakan, yakni dengan teknik pengalihan. Teknik pengalihan ini adalah teknik yang digunakan untuk mengalihkan perhatian bapak pada hal lain sehingga bapak dapat menurunkan kecemasan bapak. Dalam teknik ini



bapak harus melakukan hal-hal yang dapat mempakat bapak nyaman dan santai misalnya dengan melakukan kegiatan yang bapak sukai. Sebelumnya kalau saya boleh tahu bapak senang melakukan kegiatan apa? Oh jadi bapak suka membaca novel?” 3. “Baiklah kalau begitu, bapak dapat membaca novel untuk mengalihkan rasa cemas yang bapak rasakan. Dengan melakukan hal-hal yang bapak sukai, rasa cemas yang bapak rasakan bisa berkurang.”



TERMINASI 1. Evaluasi respon pasien terhadap tindakan keperawatan a. Evaluasi subjektif “Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap dan berlatih beberapa teknik untuk mengurangi rasa cemas?” b. Evaluasi objektif “Coba bapak sepaktkan cara apa saja yang bisa bapak lakukan untuk mengatasi rasa cemas bapak?” 2. Tindak lanjut pasien (apa yang perlu dilatih pasien sesuai dengan hasil tindakan yang telah dilakukan) “Baiklah Pak, bapak sudah mampu memahami teknik- teknik yang bisa dilakukan saat bapak merasakan cemas, apabila bapak kembali merasakan keadaan cemas bapak bias memilih salah satu cara seperti melakukan teknik relaksasi napas dalam dan juga bisa melakukan hal-hal yang bapak sukai untuk mengurangi rasa cemas yang bapak rasakan.” ”Bapak, hari ini adalah hari terakhir saya praktik disini. Saya mengucapkan terimakasih karena bapak telah mau meluangkan waktu untuk berbincangbincang dan mau mengikuti teknik-teknik yang saya anjurkan. Saya permisi dulu. Selamat pagi.”