SPLN 68-2 1986 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANtrIAFI PERUSAHAANUMUM LISTRIK NEGARA



siPLN



6E| -e-:1gElEi



Lampi ranS urat K eputusanD i reksiPLN 27 A gustus1 986 N o. 058iD I R /86,tanggal



Tingkatiaminansistemtenagalistrik Bagiandua: Sistemdistribusi



D E P A R T E M E N P E R T A M B A N G A ND A N



E N E R G I



PERUS A HA A NUM U M L IST R IKN E G A R A J A L A N T R U N O J O Y OB L O K M I 1 3 5



K E B A Y O R A NB A R U



JAKARTA



SPLN58-2 : 1985



TINGKAT JAMINAN SISTEM TENAGA LISTRIK Bagian Dua : Sistem Distribusi



Disusun oleh: l . Kelompok Pembakuan Bidang Distribusi dengan Surat Keputusan Direksi PeruNegara No. Listrik sahaan Umum I 2 I /DIR /S5 tanggal 23 Agustus 1985 (mengganti SK tjireksi No.: 027 lDlP.l-



s3h



2 . Kelompok Kerja Konstruksi Distribusi dengan Surat Keputusan Direktur Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan No.: 024lLMKl84 tanggal 24 Agustus 1984.



Diterbitkan oleh: DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA Jl. Trunojoyo Blok M U 135 Kebayoran Baru Jakarta t986



- 1 -



9-N 68-2 z t9B6



- lt (kosong)



SPLN68-2 | L986



SUSUNAN ANGGOTA KELOMPOK PEMBAKUAN BIDANG DISTRIBUSI Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No.: l2l /DIR /85 tang gal 23 Agustus 1985 (mengganti SK Direksi No.: OZ7lntn/83 tanggal 5 April 1983)



l . K e p a l a D i n a s P e m b a k u a n , Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan (ex-officio) Sebagai Ketua ") merangkap Anggota TetaP Ketua Harian Sebagai Sastrosewojo Ir. Soenarjo 2. merangkap Anggota TetaP Sebagai Sekretaris 3. Ir. Hoedojo merangkap Anggota TetaP Wakil Sekretaris Sebagai S u d j a n a I r . A c h m a d 4. merangkap Anggota TetaP Sebagai Anggota TetaP 5. Ir. Moeljadi Oetji Sebagai Anggota TetaP 5. Ir. Komari Sebagai Anggota TetaP Sumani 7. lr. Sambodho Sebagai Anggota TetaP 8. Ir. Ontowirjo Suwarno Sebagai Anggota TetaP 9. Ir. Soemarto Soedirman Sebagai Anggota TetaP 10. Ir. R. Soedarjo Sebagai Anggota TetaP 11. Ir. Adiwardojo Warsito Sebagai Anggota TetaP 12. lr. Soejoko Hardjodirono Sebagai Anggota TetaP 13. Ir. J. Soekarto Sebagai Anggota TetaP 14. Ir. Masgunarto Budiman Sebagai Anggota TetaP 15. Ir. Rosid Sebagai Anggota TetaP 16. Ir. Wardhani



SUSUNAN ANGGOTA KELOMPOK KERJA KONSTRUKSI DISTRIBUSI Surat Keputusan Direktur Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan No.: 0241LMK/S4 tanggal 24 Agustus 1984



Ketua merangkap A n g g o t a Sekretaris 2 . Ir. Cicih Munarsih merangkap Anggota Anggota 3 . Ir. Ontowirjo Suwarno 4 . Ir. Soemarto Soedirman Anggota Anggota 5. Ir. Adiwardoio Warsito Anggota 6 . Ir. Sam R asosia Anggota 7. Ir. Paul August Liqrri Anggota 8 . Ir. Gesit R. Avianto Ang,gota 9 . Ir. Mulyanto Anggota 1 0 .I r . S a m i u d i n Anggota l . Wargono Magiono, BEE Anggota 2. Ir. Ishak Sastranegara Anggota 3 . Djoko Sasongko Anggota 1 4 . S o e m a r s o n o rA h . T . 1 5 .I r . S o e n a r j o S a s t r o s e w o j o : A n g g o t a : Anggota 1 6 .Rachmat Makmur, BE



t . Ir. SambodhoSumani



'-Ir.



Mahmud Junus. - f l I -



SPLN 68-2 3 1986



SPLN 68-2 : 1986



t-\ftar isi Fblaran l.



Pasal Satu - Ruang l i n g k u p d a n t u j u a n



..o..r.o...................o........



I



2. Pasal Dua - Definisi



I



3. Pasal - Tiga : P e r t i m b a n g a n u n t u k m e n e t a p k a n



2



tingkat jaminan sistem distribusi 4. Pasal Empat : Pemakaian SUTM dan SKTM ...o........................o



6



5. Pasal Lima : Indeks keandalan dan tingkat jaminan ..o...............



7



6.



Pasal Enam : Tingkat jaminan pada sistem distribusi ..o............



l3



Gambar I



Konfigurasi spot network sebagai bagian ..o...o.............. konfigurasi spindel atau radial



3



Gambar 2



Konfigurasi SKTM spindeI dengan PPJD ......o..,........o.o



4



Gambar 3



Konfigurasi SKTM spindel dengan gugus ....,................



5



Gambar 4



Konfigurasi radial tanpa atau dengan PBO ..................



5



di682



v -



SFLN 68-2 s 1986



TTNGKILT3A,MAN{A,ru sTsTAMTENAGA LISTRIK BagiamDua: Sistern Distnihusi Fasai Satu R.ulangl-imgkup dan Tuiuan l.



Ruang Lingkup Standar ini dimaksudlBulusan kabel -.-= Saluran telepon bawah tanah ___{>_ _ Gardu transformator sambungan --; = G a rd u tr ansformator tengah n TK TS TM PMT G.I. G.T . PPJD G.H.



- 4



T



SPLN68-2 : 1986



S e p e rti



B , te ta p i



D . SK T M g u g u s



PPJD



tanPa



SKTM Spindel



C.



TK ' TMTTS dan P P JD



ta n p a



(C l u s te r) d



6 A R D UT R A N s F O R y I A T O R



S U T H/ S K TM c a d an g v n



SAKELARBEMN



K A B E L( u t am a )



Gambar



E.



3



S l : T 1 " 1S p i n d e l



Konfiqurasi



dengan



gugus



(sederhana)



Radial



OT&1ATIK PEMISAH f RAN5FORI"IAT0R 6ARDU 7



PEMUTUS



r



f



NT. R BEBAN SAKELA



BEBANNO SAKEI-AR



BULUSANKABEL '\ N



Gambar 4



Konfiqurasi



.TRANsFORMAT9R [ S A M D U N G AlN G,TRDU radial



tanpa atau denqan PBO



12. Konfigurasi SKTM spindel baik dengan PPJD maupun tanpa PPJD hanya sesuai untuk kawasan metropolitan (sekarang hanya DKI Jakarta Raya dan Bandung)dengan padat beban 5 MVA lkm7 atau lebih, antara lain: ir. Kawasan bangunan bertingkat yang masing-masing memakai daya antara



L slazo MVA. b. Kawasan perumahan mewah (biasanya luas rumah dan halamannya lebih dari 350 m2) yang masing-masing memakai daya 4 kVA atau lebih dan berlokasi di samping kawasan bangunan bertingkat. Diharapkan untuk selanjutnya konfigurasi ini hanya dipakai di DKI Jakarta Raya dan Bandung saja, karena selain mahal iug" memerlukan saluran cadangan (express feeder).



- 5 -



S P LN6 8 -2 :



1986



L3. Industri pertenunan dan pemintalan sangat peka terhadap 8an88uan Pemadaman permanen maupun sekejap, karena itu pemakaian SKTM perlu dipertimbangkan. Apabila industri pertenunan dan pemintalan ini berada di kawasan metropolitan tentunya dapat disuplai dari SKTM yang merupakan bagian dari konfigurasi spindel tersebut. Tetapi bila industri tersebut berada di kawasan yang memakai konf igurasi radial dapat digurnkan konf igurasi gugus sederhana. 14. Konfigurasi radial dipakai di semua kota selain DKI Jakarta Raya dan Bandung. Khusus untuk konsumen yang memerlukan keandalan yang tinggi



Pasal Empat Pemakaian SUTM dan SKTM 15. Pada umumnya SUTM akan banyak mengalami gangguan hubung-singkat yang disebabkanantara lain oleh: a. sentuhan daun-daunl b. surja petir. Delapan puluh persen (SO %) dari gangguan tersebut menyebabkankeluar (outage) sementara yang dapat diatasi dengan pemasanganrelai yang sesuai Walaupun demikian adanya hilang tegangan



sekejap tak dapat dihindari. 16. Adanya hilang tegangan sekejap sangat menggangSu, karena: a. Peralatan atau industri yang menggunakan kontaktor magnetik, kontaktor akan berhenti (lepas/jatuh) sehingga suplai terhenti' b. Kerusakan mutu produk dan terhentinya



proses pemintalan pada pabrik



pemintalan yang terdiri dari puluhan ribu mata pintal. c. Kerusakan mutu pertenunan.



I



l



dapat dipakai konfigurasi spindel.



dan penutup balik otomatis.



r



Hilang tegangan sekejap akan mengubah



putaran mesin dengan mendadak; akibatnya pola pertenunan berubah. d. Kerusakan mutu produksi kertas karena berubahnya putaran mesin yang mendadak. Karena itu disarankan agars a. Industri di daerah pedesaan yang lokasinya jauh dari gardu induk (teUin dari 7 km) dan disuplai dengan SUTM mengganti korrtaktor magnetiknya dengan sakelar on-off biasa.



- 6 -



SPI-N58-2 | L986



b. Pabrik tenun, pemintalan dan kertas di daerah pedesaan yang lokasinya jauh dari gardu induk (tenifr dari 7 km) disuplai dengan SKTM atau kabel udara



sebagai suplai



SUTM



(sistem gugus).



utama,



sedangkan saluran cadangannya dipakai



Untuk ketiga pabrik ini bila disuplai dengan



SUTM, diperlukan pemeliharaan yang seksama antara lain membersihkan dahan-dahan dan ranting sekitar SUTM. Catatan: Konsumen dengandaya lebih dari 10 t,fVAakandiatur tersendlri.



Pasal Lima Indeks Keandalan dan Tingkat



Jaminan



17. Indeks frekuensi pemadaman Indeks frekuensi pemadaman f sebagaimana tercantum pada Lampiran C dari SPLN 592 1985 tentang "Keandalan pada Sistem Distribusi 20 kV dan 6 kV" diperoleh dari angka keluar komponen sistem distribusi (distribution systems components failure rate) yang di PLN Distribusi DKI & Tangerang menurut statistik tercatat sebagai berikut : An g k a K e l uar (kali/km



(



/tahun)



Tahun



SUTI'I



r 9 7 7/ 7 B



0,BBo



o,442



L97B/79



0, 5BB



o,5oB



reTe/Bo



0, 955



o,372



r.98ol81



1,803



o, 2 6 r



LgBr/82



2,076



n



1.982/83



r , 7( , o



o, 518



r9B3/ 84



2,062



0,4R6



?qq



n*



S U T Mr a t a - r a t a



= L,A{7rlkm/t'ahun



N



S K T I ' {r a t a - r a t a



= O, 4 2 5 / k r n / t a } r u n



D a r i s t a t i s t i k t e r s e b u t d i a t a s d i c a t a t p u l a b a h w a 5 2 1 9 3 %d a r i " k e l u a r " p a d a SIJTM terjadi tanpa penyebab jelas sedang pada SKTM sebanyak 48124%. 17.I SUTM Pemadaman tanpa penyebab jelas terdiri



dari 3 kemungkinan, yaitu:



(a) salah-langkah (maloperation); (b) pemadarnransejenak yang menjadi permanen karena tidak ada PBO/ tidak difurngsikannya relai penutup-balik;



- 7 -



SP|-N6B-2 : 1986



(c) pemadaman permanen yang tidak menimbulkan kerusakan (misalnya dahan menimpa/terkait



pada penghantar).



Kemungkinan (c) tidak terjadi karena pMB dapat dimasukkan kembali (Uita ada dahan terkait penghantar, PMB yang dimasukkan akan keluar lagi).



Jadi pemadaman permanen yang terjadi



(dan diperhitungl