SPM - 2020 - Bab - Organisasi Jasa Dan Lembaga Keuangan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB ORGANISASI JASA & LEMBAGA KEUANGAN A. Karakteristik organisasi profesional Organisasi yakni susunan dan aturan dari berbagai (orang dsb) bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur (W.J.S Poerwadarminta: Kamus Umum Bahasa Indonesia). Profesional merupakan istilah bagi seseorang yang menawarkan jasa atau layanan sesuai dengan protokol dan aturan dalam bidang yang dijalaninya dan menerima upah/gaji sebagai bayaran atas jasa/layanan yang telah ia kerjakan untuk klien. Orang tersebut juga merupakan anggota suatu entitas atau organisasi yang didirikan sesuai dengan hukum yang berlaku di sebuah negara atau wilayah. Meskipun begitu, seringkali seseorang yang merupakan ahli dalam suatu bidang juga disebut "profesional" dalam bidangnya meskipun bukan merupakan anggota sebuah entitas yang didirikan dengan sah. Sebagai contoh, dalam dunia olahraga terdapat olahragawan profesional yang merupakan kebalikan dari olahragawan amatir yang bukan berpartisipasi dalam sebuah turnamen/kompetisi demi uang (wikipedia: 2017). Jika di tarik kesimpulan maka organisasi profesional merupakan suatu badan usaha terutama dibidang jasa, dengan suatu profesi tertentu dan bertujuan melindungi kepentingan publik maupun profesional pada bidang tersebut. Organisasi profesional dapat memelihara atau menerapkan suatu standar pelatihan dan etika pada profesi mereka



untuk



melindungi



kepentingan



publik.



Banyak



organisasi



yang



memberikan sertifikasi profesional untuk menunjukkan bahwa seseorang memiliki kualifikasi pada suatu bidang tertentu, walaupun tidak selalu, keanggotaan pada suatu organisasi sinonim dengan sertifikasi. Organisasi yang dimaksud dalam hal ini adalah organisasi litbang, lembaga hukum, rumah sakit, arsitek, konsultan,biro iklan usaha seni, dan olahraga dimana produknya merupakan jasa professional. Karakteristik khusus organisasi profesional: 1.



Tujuan Tujuan keuangan utamanya adalah menyediakan kompensasi yang sepadan kepada para profesionalnya (staff), karena mereka merupakan asset utama bagi organisasi profesional tersebut. Sedangkan, tujuan yang hendak dicapai oleh 1



organisasi biasanya berkaitan dengan ukuran organisasi. Kecenderungan alamiah yang terjadi adalah ukuran sukses suatu organisasi biasanya juga dilihat dari besar kecilnya organisasi. Tujuan ini menunjukkan skala ekonomi dalam penggunaan berbagai usaha dari staf kantor pusat organisasi dan unitunit pertanggunjawaban agar tidak kalah dalam persaingan. 2.



Profesional Organisasi professional lebih banyak mengandalkan tenaga kerja, dan tenaga kerja dalam hal ini merupakan bentuk khusus. Professional biasanya cenderung tidak membebani keputusannya dari sudut pengaruh keuangannya, mereka ingin mengerjakan sebaik mungkin dengan mengabaikan biayanya. Karena profesional merupakan sumber daya terpenting dalam suatu perusahaan.



3.



Ukuran Output Output dari suatu organisasi profesional tidak bisa diukur dengan ukuran fisik, seperti unit, ton dan lain-lain. Output dalam hal ini adalah efektivitas kerja. Pendapatan yang diperoleh biasanya merupakan ukuran output pada sejumlah organisasi profesi, namun ukuran seperti ini lebih berhubungan pada jumlah jasa yang dilakukan, tidak berkaitan dengan mutu, walau kualitas yang jelek dalam jangka panjang akan mengurangi pendapatan. Pekerjaan yang dilakukan oleh banyak profesional tidak repetitive atau berulang-ulang. Hal ini menyulitkan dalam perencanaan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu tugas, dan juga penilaian atas kinerja yang telah dilakukan. Beberapa pekerjaan biasanya repetitive, misalnya mencatat kontrak penjualan dan membuat draft tugas.



4. Ukuran Kecil Dengan beberapa pengecualian, seperti kantor lembaga hukum, akuntan, organisasi professional biasanya relative kecil dan berlokasi pada satu tempat saja. Manajer puncak pada organisasi seperti ini bisa mengawasi dan memotivasi pegawainya secara langsung dan pendekatan pribadi saja. Sehingga, kebutuhan untuk sistem pengendalian manajemen tidaklah merupakan hal yang mendesak. 5. Pemasaran Pada perusahaan manufaktur, pemilihannya jelas antara kegiatan produksi dan pemasaran. Pada organisasi profesi pemilihan tersebut tidak ada. Pemasaran pada dasarnya merupakan kegiatan inti pada semua organisasi. 2



• Sistem Pengendalian Manajemen organisasi profesional a) Penentuan Harga Harga jual dari pekerjaan yang dilakukan pada organisasi profesi biasanya ditetapkan secara tradisional. Tarif biasanya didasarkan pada jam kerja untuk kompensasi dengan tingkat profesionalnya, ditambah biaya overhead dan laba. Biasanya juga dibebankan biaya tetapnya. b) Pusat laba dan harga transfer Organisasi nirlaba biasanya menggunakan pusat laba. Unit pendukung, seperti



pemeliharaan,



proses



informasi,transformasi,



telekomunikasi,



percetakan dan sejumlah material dan jasa, membebankan uang yang dikonsumsinya pada jasa yang diberikannya. c) Perencanaan strategi dan pengangaran Pada umumnya, sistem perencanaan strategi dibuat tidak sebaik pada perusahaan manufaktur. Pada organisasi profesi, asset utamanya adalah orang, dan walaupun terjadi fluktuasi jangka pendek pegawainya, perubahan ukuran dan kompensasiuntuk stafnya lebih mudah dibuat dan direvisi dimana perlu. d) Pengawasan operasi Perhatian yang besar hendaknya diberikan pada penjadwalan waktu dan professional tersebut. The billed time ratio adalah rasio jumlah jam yang dipakai terhadap total jam kerja yang tersedia dari professional tersebut, diawasi dengan cermat. Ketidakmampuan untuk menciptakan standar kerja dan ukuran prestasinya, akan membawa dampak terhadap perencanaan dan pengendalian tugas sehari-hari. e) Ukuran prestasi dan penghargaan Kinerja professional cukup mudah dinilai. Namun ada juga kinerja professional yang cukup sulit dunilai. Untuk beberapa kondisi, ukuran prestasi biasanya tersedia.



B. Organisasi non profit Organisasi non profit atau organisasi nirlaba adalah sebuah organisasi yang sasaran pokoknya untuk mendukung suatu isu atau hal dalam menarik perhatian publik untuk



3



suatu tujuan yang tidak komersil, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba/profit (moneter). Organisasi non profit meliputi gereja, sekolah negeri, derma publik, rumah sakit dan klinik publik, organisasi politis, bantuan masyarakat dalam hal perundang-undangan, organisasi jasa sukarelawan, serikat buruh, asosiasi profesional, institut riset, museum, dan beberapa para petugas pemerintah. Organisasi nirlaba menurut definisi hukumnya merupakan organisasi yang tidak bisa mengalihkan aktiva, pendapatan, atau keuntungannya kepada anggota, pegawai atau direktur oeganisasi tersebut.Tetapi dalam hal ini, organisasi tentu saja bisa memberi semacam kompensasi atas jasa ataupun barang yang diberikan oleh pegawai maupun anggota organisasi tersebut. Definisi ini juga tidak berarti organisasi dilarang memperoleh pendapatan yang diperhitungkan sebagai labanya. Yang dilarang adalah distribusi laba tersebut. Organisasi nirlaba memerlukan laba yang tinggi untuk menyediakan modal kerja dan sebagai penjagaan di masa paceklik perolehan dana. • Ciri-ciri khusus dari organisasi non profit (nirlaba) : 1. Tidak ada ukuran dana Tujuan utama dari kebanyakan usaha agar memperoleh laba memuaskan terutama bagi pelaku usaha. Laba dalam hal ini merupakan ukuran prestasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Dimana tujuan dan ukuran seperti ini tidak kita jumpai pada organisasi nirlaba. Ketiadaan ukuran kuantitas dalam penghargaan kinerja manajemen merupakan masalah yang serius bagi penerapan pengendalian manajemen pada organisasi nirlaba. Laporan keuangan merupakan laporan yang sangat bermanfaat pada organisasi nirlaba, sama seperti pada dunia usaha. Walaupun kinerja keuangan tidak merupakan tujuan dominan pada orgaisasi nirlaba, tapi tujuan seperti ini tetap perlu karena tanpa pendapatan yang sedikit melebihi biaya sulit bagi suatu organisasi nirlaba untuk bertahan hidup. 2. Kontribusi modal Hanya sedikit perbedaan utama pada pencatatan transaksi akuntansi pada unit usaha dan organisasi nirlaba, yakni yang berkaitan dengan modal pada neraca. Sedangkan persamaannya adalah baik organisasi laba maupun nirlaba menyatakan peningkatan modal jika terjadi peningkatan pendapatan labanya. Ada dua kategori kontribusi modal yaitu dalam bentuk bangunan dan sumbangan. Penerimaan kontribusi aktiva modal tidak merupakan pendapatan. Organisasi nirlaba mempunyai dua bentuk laporan keuangan, bentuk pertama 4



berkaitan dengan kegiatan operasional dan termasuk di dalamnya adalah laporan operasional, neraca, dan laporan cash flow, semuanya sama seperti yang ditemui di dunia usaha umumnya. Bentuk kedua berkaitan dengan kontribusi modal, dan laporan ini berisikan laporan kontribusi modal inflow dan outflow selama satu periode dan neraca yang melaporkan kontribusi aktiva modal dan yang berkaitan dengan hutang dan modal. 3. Akuntansi dana Banyak organisasi nirlaba menggunakan pencatatan system akuntansinya dengan cara akuntansi dana. Rekening disimpan terpisah untuk beberapa dana yang masing-masing seimbang dengan sendirinya. 4. Aturan Organisasi nirlaba biasanya diatur dan diawasi oleh dewan penyantun (trustee). Biasanya dewan ini tidak mampu mengidentifikasi masalah sebenarnya. Untuk itulah diperlukan dewan yang mengatur secara kuat dan bekerja secara efektif. • Sistem Pengendalian Manajemen 1. Penentuan harga pokok Kebanyakan organisasi nirlaba tidak memperhatikan dengan serius tentang kebijakan harga. Harga atas jasa biasanya ditetapkan dengan system biaya penuh (full cost system). Prinsip ini diterapkan pada jasa-jasa yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Pada umunya pengendalian manajeman ditetapkan apabila harganya telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum ditetapkannya kinerja atas jasa yang diberikan. 2. Penyusunan anggaran dan perencanaan strategi Pada organisasi nirlaba yang harus memutuskan alokasi sumber daya yang terbatas secara bijaksana, perencanaan strategi lebih penting dan lebih banyak memakan waktu dari pada jenis usahanya itu sendiri. Alat pengendalian manajemen yang paling penting dalam organisasi seperti ini adalah berkaitan dengan aktivitas keuangan organisasi yakni anggaran (baik itu pendapatan maupun pengeluaran.) 3. Operasi dan evaluasi Pada kebanyakan organisasi nirlaba, tidak ada cara untuk mengetahui biaya operasional yang optimum. Banyak organisasi mengalami kesulitan untuk



5



memperoleh dana terutama dari sumber pemerintah. Hal ini membawa konsekuensi makin diperlukannya pengendalian manajemen.



C. Bank komersial o Karakteristik Umum: 1. Modal Yang Diatur Kemampuan suatu bank untuk meminjamkan atau menginvestasikan uang diatur oleh pemerintah dimana modal setidaknya harus seimbang dengan persentase tertentu dari asetnya 2. Produk Baru Hingga saat ini kegiatan bank komersial umumnya berkaitan dengan kegiatan menyimpan dan meminjamkan uang, dengan jumlah pendapatan yang relative kecil dihasilkan dari fee yang dibebankan untuk mengelola dana trust dan pengamanan asset konsumen. Bank melengkapi beberapa jasa untuk nasabahnya tanpa beban atau dengan beban tidak langsung yang dihasilkan dari perolehan perusahaan dalam menjaga keseimbangan minimum tertentu. 3. Risiko Bank dihadapkan dengan 3 bentuk risiko: a) Risiko kredit, yakni risiko dimana suatu pinjaman tidak bisa kembali. b) Risiko tingkat bunga, yakni selisijh antara bunga yang dibayarkan pada deposito dan tarif yang diperoleh atas pinjaman dan investasi, akan berubah dengan cara yang tak tampak. c) Risiko transaksi, yakni risiko kesalahan dalam proses transaksi. 4. Otomasi Di semua bank fungsi penabungan dan penarikan biasanya otomatis. untuk jumlah transaksi yang besar dilakukan melalui Automatic Teller Machine (ATM). Banyak keputusan peminjaman juga terotomatisasi. Bahkan fungsi-funsi seperti ini terotomatisasi diman para ahli percaya bahwa dalam waktu dekat hanya fungsi karyawan pada kantor cabang yang masih melayani kepuasan pelanggan. o Implikasi Pengendalian Manajemen Jika cabang-cabang diperlakukan sebagai pusat laba masalah-masalah berikut perlu diperhatikan:



6



a) Hubungan tarif dan jangka waktu deposito terhadap tarif dan jangka waktu pinjaman b) Volume deposit c) Kerugian pinjaman d) Biaya e) Pendapatan bersama f) Harga transfer



D. Perusahaan sekuritas Perusahaan sekuritas merupakan sebuah perusahaan atau broker/pialang saham yang akan membantu nasabah atau klien jika ingin berinvestasi dan melakukan transaksi dipasar modal. Yang termasuk didalam perusahaan sekuritas antara lain:  Investment bankers (bankir investasi) Merupakan bank guna membantu perusahaan, pemerintah serta lembagalembaga pemerintahan dalam menggalang perolehan dana dengan cara penerbitan dan penjualan efek di pasar modal. Bank investasi ini berperan dalam memberikan nasihat-nasihat strategis untuk melakukan penggabungan usaha (merger) dan akuisisi serta berbagai jenis transaksi keuangan lainnya. Bank investasi ini juga berperan sebagai pialang bisnis dalam mewakili nasabahnya melakukan transaksi perdagangan. Namun dalam beberapa tahun garis pemisah antara kedua jenis struktur ini telah kabur terutama karena bank komersial juga menawarkan jasa bank investasi. Bank investasi ini juga harus dibedakan dengan pialang saham yang melakukan kegiatan usaha dalam transaksi penjualan dan pembelian saham, obligasi, dan reksadana. Namun beberapa perusahaan melakukan kegiatan usaha rangkap dengan menjadi pialang dan bank investasi, ini dilakukan juga termasuk oleh perusahaan keuangan besar yang terkenal diseluruh dunia. Kebanyakan bank investasi terlibat sangat jauh dalam penyediaan jasa keuangan tambahan bagi nasabahnya, misalnya melakukan transaksi-transaksi perdagangan derivatif, obligasi, valuta asing, komoditi, dan saham. Karakteristik yang digunakan pada bank investasi hingga hari ini kebanyakan adalah hanya dari "sisi penjual" nya saja yaitu perdagangan surat berharga atau saham



(



misalnya



memfasilitasi



transaksi,



pencipta



pasar),



atau



mempromosikan saham ( misalnya sebagai penjamin emisi, analis, dll). "sisi 7



beli" nya diwakili oleh dana pensiun, reksadana, dana lindung nilai dan investor publik yang menjadi pengguna jasa mereka guna memperoleh keuntungan maksimal dari investasinya. Namun banyak perusahaan juga yang memiliki kedua komponen ini. (wikipedia: 2017)  Securities traders (pedagang efek) Seorang pedagang efek bekerja dengan pertukaran pasar saham, dan dia memainkan peran penting antara saham dan klien. Seorang pedagang efek bekerja untuk klien perusahaan dan / atau individu untuk membeli dan menjual saham dan komoditas lainnya di bursa efek untuk sebuah komisi. Namun, tugas pekerjaan melampaui itu, dan mencakup penawaran, pengelolaan dokumen, pengamatan dan pengukuran pasar saham untuk tren dan / atau perubahan, merancang strategi, bekerja dengan klien Anda untuk membangun hubungan, mencari opsi investasi untuk didiskusikan dengan klien Anda, dan bekerja sama dengan pedagang lain untuk membahas pasar. Seorang pedagang efek dituntut memiliki kemampuan analisis, riset, dan merekam dengan baik serta mampu bekerja cepat dan tepat di bawah tekanan.  Securities brokers dan dealers (dealer dan pialang efek) Pialang adalah orang atau perusahaan dalam bisnis jual beli sekuritas, yang beroperasi baik sebagai broker maupun dealer, tergantung pada transaksi. Istilah broker-dealer digunakan dalam peraturan peraturan perpajakan A.S. untuk menggambarkan broker saham, karena kebanyakan bertindak sebagai agen dan kepala sekolah. Pialang bertindak sebagai broker (atau agen) saat menjalankan perintah atas nama klien, sementara itu bertindak sebagai penyalur, atau principal, saat melakukan perdagangan untuk akunnya sendiri.  Manager of funds dan investment advisors (manajer dana dan penasehat investasi). Maksudnya adalah perusahaan sekuritas memiliki peran atau fungsi sebagai penasehat dan manajer dana klien dalam hal investasi agar klien dapat memilih dan memiliki investasi yang tepat dengan keinginan dan budget mereka (klien tsb). Karakteristik perusahaan sekuritas yang relevan dengan pengendalian manajemen cukup berbeda dari beberapa organisasi terdahulu. Perbedaaan tersebut adalah: 1. Kepentingan hubungan pelanggan 8



Produk dari perusahaan sekuritas adalah tidak tampak, dan mutunya sulit diukur. Isi kualitas prinsipnya adalah kemampuan professional perusahaan. Sikap langganan terhadap perusahaan terutama dipengaruhi oleh penilaian mereka tentang professional yang biasa berhubungan dengan mereka 2. Stars dan kerjasama tim Pelaku bintang struktur organisasi perusahaan sekuritas relative mempunyai tingkatan yang sedikit, dan hubungan antara atasan dan bawahan lebih bersifat informal dan tidak terstruktur. Bintang-bintang yang berdagang sekuritas biasanya dibantu professional lain, yang beberapa diantaranya merupakan bintang juga. Untuk suatu tugas yang penting, professional terdepan mungkin mengadopsi suatu tim yang bekerja pada suatu proyek, terkadang full time tapi lebih sering paruh waktu. 3. Kebutuhan akan aliran informasi yang cepat Banyak sekuritas dan komoditi yang didaftarkan pada bursa-bursa dunia yang masing-masing wilayah mempunyai zona waktu yang berbeda. Oleh karenanya perusahaan sekuritas menjalankan usaha perdagangan 24 jam per hari. Setiap trader mempunyai sebuah buku yang menunjukkan posisi perubahan pada masing-masing sekuritas dimana ia bertanggung jawab. Setiap trader juga mempunyai layer computer yang menunjukkan informasi tentang perkembangan seluruh dunia yang mungkin saja mempengaruhi harga. Pengembangan dan pemeliharaan system informasi pada perusahaan sekuritas merupakan fungsi yang sangat penting. 4. Fokus pada kinerja jangka pendek Perusahaan sekuritas cenderung memfokuskan pada kinerja jangka pendek, dan jangka pendek yang mereka maksudkan adalah kuartalan. Bukti merupakan kelas investor terbesar dan mereka mempunyai sedikit keuntungan pada kelas berjalan, karena tujuan meeka adalahj menyediakan dana untuk pembayaran yang harus dilakukan sepanjang waktu para pensiunan. Focus jangka pendek ada karena tidak seorang pun tau apa yang akan terjadi dimasa depan dan terutama karena bukti jangka pendek ini telah menjadi tradisi. 5. Pengukuran Kinerja Keuangan Kinerja keuangan perusahaan sekuritas dan manajer atau professional lainnya terutama diukur atas dasar pendapatan dan kedua berdasarkan laba kotor. Sedikit



9



upaya yang diperlukan untuk mengukur laba bersih dari berbagai aktivitas atau perseorangan.



E. Perusahaan asuransi Ada dua bentuk perusahaan asuransi yaitu asuransi jiwa dan asuransi kecelakaan. Perusahaan



asuransi



jiwa



mengumpulkan



premi



dari



pemegang



polis,



menginvestasikan premi ini, dan membayarkan sejumlah tertentu apabila pemegang polis meninggal. Seluruh kontrak asuransi jiwa biasanya memasukkan suatu tampilan investasi yakni bagian dari premi yang membawa pengembangan dari nilai kas polis tersebut. Perusahaan asuransi kecelakaan mengumpulkan premi, menginvestasikan, dan



membayarkan



kepada



pemegang



polis



sejumlah



kerugian



tertentu.



Masalah pengendalian manajemen dalam perusahaan asuransi khususnya asuransi jiwa adalah mereka tidak mengetahui laba dari penjualan polis saat ini sampai beberapa tahun berikutnya. Mereka membuat premi didasarkan estimasi terbaik dari aluran masuk dan keluaran dari polis tersebut. Walaupun laba tidak segera diketahui, manajemen tidak bias menunggu terlalu lama untuk menghasilkan keputusan pengendalian sehingga diperlukan informasi saat ini. Aktuaris menghitung suatu premi tentatif, dan premi akhir menunjukkan penilaian orang pemasaran tentang bagusnya polis tersebut dan premi yang dibebankan oleh pesaing. Perhitungan aktuaris mempertimbangkan faktor-faktor berikut : 



Biaya akuisisi







Biaya pemberian jasa







Laba







Kemungkinan kehilangan







Pendapatan investasi







Kemungkinan pembayaran







Pajak penghasilan







Tingkat laba yang diinginkan



Pengukuran kinerja penjualan lebih difokuskan pada volume penjualan dan tidak hanya sekedar tingkat laba. Komisi didasarkan atas premi tahun pertama atau awal tahun, atau atas jumlah polis yang tertulis.



10