Spo Taeniasis [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SPO



1. Pengertian



2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur



6. Langkah-



langkah



7. Bagan Alir 8. Unit Terkait



DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA TAENIASIS No. Dokumen :SPO-P.......- 7.6.1.1 No. Revisi :00 Tanggal Terbit :.... Halaman : 1 dari 2



Taeniasis adalah penyakit zoonosis parasiter yang disebabkan oleh cacing pita yang tergolong dalam genus Taenia (Taenia saginata, Taenia solium, dan Taenia asiatica) pada manusia. Taenia saginata adalah cacing yang sering ditemukan di negara yang penduduknya banyak makan daging sapi/kerbau. Infeksi lebih mudah terjadi bila cara memasak daging setengah matang. Taenia solium adalah cacing pita yang ditemukan di daging babi. Penyakit ini ditemukan pada orang yang biasa memakan daging babi khususnya yang diolah tidak matang. Ternak babi yang tidak dipelihara kebersihannya, dapat berperan penting dalam penularan cacing Taenia solium. Memberikan panduan tatalaksana pada pasien Taeniasis Surat Keputusan Kepala .... Puskesmas .... Nomor : .... / ............ / ...... /.........../ 2016 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di Puskesmas .... PERMENKES No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer. 1. Tensimeter 2. Stetoskop 3. Termometer 4. Timer 5. Flashlight Hasil Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana (Objective) Pemeriksaan Fisik a. Pemeriksaan tanda vital. b. Pemeriksaan generalis: nyeri ulu hati, ileus juga dapat terjadi jika strobila cacing membuat obstruksi usus. Penegakan Diagnosis (Assessment) Diagnosis Klinis Penegakan diagnosis dilakukan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan a. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan, antara lain: 1. Mengolah daging sampai matang dan menjaga kebersihan hewan ternak. 2. Menggunakan jamban keluarga. b. Farmakologi: 1. Pemberian albendazol menjadi terapi pilihan saat ini dengan dosis 400 mg, 1-2 x sehari, selama 3 hari, atau 2. Mebendazol 100 mg, 3 x sehari, selama 2 atau 4 minggu. Konseling dan Edukasi Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, yaitu antara lain: a. Mengolah daging sampai matang dan menjaga kebersihan hewan ternak b. Sebaiknya setiap keluarga memiliki jamban keluarga a. Poli Umum b. Laboratorium



9. Rekaman Historis perubahan



No.



Yang diubah



Isi Perubahan



Tanggal mulai diberlakukan