Standar Operasional Prosedur ROP [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF A. Definisi Terapi relaksasi otot progresif merupakan suatu terapi yang mengkombinasikan latihan nafas dalam dan serangkaian seri kontraksi dan relasksasi otot tertentu (Setyadi 2011) Teknik memusatkan perhatian pada suatu aktifitas otot dengan mengidentifikasikan otot yang tegang kemudian menurunkan ketegangan dengan melakukan relaksasi untuk mendapatkan perasaan relaks (Herodes 2010) B. Tujuan terapi relaksasi otot progresif Menurut Shinde (2013) keuntungan dari terapi & relaksasi otot progresif ialah : 1. Sebagai pilihan non-farmakologis guna kontrol langsung dari hipertensi 2. Meningkatkan kepatuhan pasien hipertensi untuk mengontrol hipertensinya 3. Bila dipraktikkan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari mengurangi kecemasan dan mengatasi masalah yang terkait dengan stress 4. Meningkatkan kebugaran, mengatasi insomnia, meningkatkan konsentrasi, mengatasi kelelahan, menurunkan spasme otot, serta membangun emosi energy positif dari emosi energy negatif (Herodes, 2010). C. Indikasi Terapi Relaksasi otot progresif 1. Pasien yang mengalami hipertensi 2. Pasien yang sering mengalami stress 3. Pasien dengan kecemasan 4. Pasien yang mengalami insomnia dan depresi D. Kontraindikasi Terapi Relaksasi otot progresif 1. Pasien yang mengalami keterbatasan gerak total (tidak bisa menggerakan badannya). E. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam terapi relaksasi otot progresif 1. Tidak diperbolehkan menegangkan otot secara berlebihan karena dapt melukai diri sendiri 2. Untuk merilekskan otot-otot dengan membutuhkan waktu sekitar 20-50 detik. 3. Perhatikan posisi tubuh , lebih nyaman dengan mata tertutup, tidak disarankan dengan berdiri. 4. Menegangkan kelompok otot dua kali tegangan 5. Lakukan pada bagian kanan tubuh dua kali, kemudian bagian kiri dua kali 6. Pastikan pasien dalam keadaan benar-benar rileks 7. Berikan instruksi terus-menerus dan tidak terlalu cepat, dan tidak terlalu lambat.



F. Teknik Terapi relaksasi otot progresif 1. Persiapan Alat dan Lingkungan a. Kursi atau kasur b. Bantal c. Lingkungan yang tenang dan sunyi nyaman 2. Persiapan pasien a. Menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan pada pasien b. Anjurkan pasien untuk minum air putih dan berkemih terlebih dahulu c. Posisikan tubuh pasien secara nyaamn yaitu dengan berbaring dengan mata tertutup menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk dikursi dengan kepala ditopang, hindari dengan posisi berdiri d. Lepaskan semua aksesoris yang digunakan seperti kacamata, sepatu, sabuk, dan jam tangan e. Melonggarkan ikatan ikat pinggang, longgarkan dasi atau hal lani yang sifatnya mengikat ketat. 3. Prosedur pelaksanaan a. Gerakan 1 : Ditujukan untuk melatih otot tangan 1. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan. 2. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi. 3. Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik. 4. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami. 5. Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan. b. Gerakan 2 : Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang. 1. Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang. 2. Jari-jari menghadap ke langit-langit. c. Gerakan 3 : Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar padabagian atas pangkal lengan) 1. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan 2. Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot biseps akan menjadi tegang. d. Gerakan 4 : Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur 1. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga menyentuh elatih otot tangan kedua telinga 2. Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang terjadi di bahu punggung atas, dan leher. e. Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti dahi, mata, rahang dan mulut)



f.



g.



h.



i.



j.



k.



l.



m.



1. Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa kulitnya keriput 2. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata. Gerakan 7 : Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang. Gerakan 8 : Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut. Gerakan 9 : Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun belakang 1. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan 2. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat 3. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung atas. Gerakan 10 : Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan 1. Gerakan membawa kepala ke muka 2. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka. Gerakan 11 : Ditujukan untuk melatih otot punggung 1. Angkat tubuh dari sandaran kursi 2. Punggung dilengkungkan 3. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian relaks 4. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot menjadi lurus. Gerakan 12 : Ditujukan untuk melemaskan otot dada. 1. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyakbanyaknya 2. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas 3. Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan relaks. Gerakan 13 : Ditujukan untuk melatih otot perut 1. Tarik dengan kuat perut ke dalam 2. Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu dilepaskan bebas 3. Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut. Gerakan 14-15 : Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan betis)



1. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang 2. Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan pindah ke otot betis 3. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas 4. Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali.



CHECKLIS RELAKSASI OTOT PROGRESIF Nama



:



Hari/Tanggal :



NIM



:



Penguji



No



Aspek yang dinilai



A. 1



Tahap Pra Interaksi Menyiapkan Alat: Kursi atau Kasur, Bantal, Lingkungan yang tenang dan sunyi nyaman Membaca catatan medis pasien Mencuci tangan Tahap Orientasi Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan pada pasien Menjelaskan kontrak waktu dan menanyakan ketersedian klien Anjurkan pasien untuk minum air putih dan berkemih terlebih dahulu Menjaga privacy klien Tahap Kerja Posisikan tubuh pasien secara nyaamn yaitu dengan berbaring dengan mata tertutup menggunakan bantal dibawah kepala dan lutut atau duduk dikursi dengan kepala ditopang, hindari dengan posisi berdiri Lepaskan semua aksesoris yang digunakan seperti kacamata, sepatu, sabuk, dan jam tangan Melonggarkan ikatan ikat pinggang, longgarkan dasi atau hal lani yang sifatnya mengikat ketat Gerakan 1 : Ditujukan untuk melatih otot tangan 1. Genggam tangan kiri sambil membuat suatu kepalan. 2. Buat kepalan semakin kuat sambil merasakan sensasi ketegangan yang terjadi. 3. Pada saat kepalan dilepaskan, rasakan relaksasi selama 10 detik. 4. Gerakan pada tangan kiri ini dilakukan dua kali sehingga dapat membedakan perbedaan antara ketegangan otot dan keadaan relaks yang dialami. 5. Lakukan gerakan yang sama pada tangan kanan.



0



2 3 B. 4 5 6 7 8 C. 9



10 11 12



13



Gerakan 2: Ditunjukan untuk melatih otot tangan bagian belakang.



: Nilai 1



2



14



1. Tekuk kedua lengan ke belakang pada peregalangan tangan sehingga otot di tangan bagian belakang dan lengan bawah menegang. 2. Jari-jari menghadap ke langit-langit. Gerakan 3: Ditunjukan untuk melatih otot biseps (otot besar padabagian atas pangkal lengan) 1. Genggam kedua tangan sehingga menjadi kepalan 2. Kemudian membawa kedua kapalan ke pundak sehingga otot biseps akan menjadi tegang.



15



Gerakan 4: Ditunjukan untuk melatih otot bahu supaya mengendur 1. Angkat kedua bahu setinggi-tingginya seakan-akan hingga menyentuh elatih otot tangan kedua telinga 2. Fokuskan perhatian gerekan pada kontrak ketegangan yang terjadi di bahu punggung atas, dan leher.



16



Gerakan 5 dan 6: ditunjukan untuk melemaskan otot-otot wajah (seperti dahi, mata, rahang dan mulut) 1. Gerakan otot dahi dengan cara mengerutkan dahi dan alis sampai otot terasa kulitnya keriput 2. Tutup keras-keras mata sehingga dapat dirasakan ketegangan di sekitar mata dan otot-otot yang mengendalikan gerakan mata.



17



Gerakan 7: Ditujukan untuk mengendurkan ketegangan yang dialami oleh otot rahang Katupkan rahang, diikuti dengan menggigit gigi sehingga terjadi ketegangan di sekitar otot rahang. Gerakan 8: Ditujukan untuk mengendurkan otot-otot di sekitar mulut. Bibir dimoncongkan sekuat-kuatnya sehingga akan dirasakan ketegangan di sekitar mulut. Gerakan 9: Ditujukan untuk merilekskan otot leher bagian depan maupun belakang 1. Gerakan diawali dengan otot leher bagian belakang baru kemudian otot leher bagian depan 2. Letakkan kepala sehingga dapat beristirahat 3. Tekan kepala pada permukaan bantalan kursi sedemikian rupa sehingga dapat merasakan ketegangan di bagian belakang leher dan punggung



18



19



atas. 20



21



22



23



24



D. 25 26 27 28 29 30



Gerakan 10: Ditujukan untuk melatih otot leher bagian depan 1. Gerakan membawa kepala ke muka 2. Benamkan dagu ke dada, sehingga dapat merasakan ketegangan di daerah leher bagian muka. Gerakan 11: Ditujukan untuk melatih otot punggung 1. Angkat tubuh dari sandaran kursi 2. Punggung dilengkungkan 3. Busungkan dada, tahan kondisi tegang selama 10 detik, kemudian relaks 4. Saat relaks, letakkan tubuh kembali ke kursi sambil membiarkan otot menjadi lurus. Gerakan 12: Ditujukan untuk melemaskan otot dada. 1. Tarik napas panjang untuk mengisi paru-paru dengan udara sebanyakbanyaknya 2. Ditahan selama beberapa saat, sambil merasakan ketegangan di bagian dada sampai turun ke perut, kemudian dilepas 3. Saat tegangan dilepas, lakukan napas normal dengan lega. Ulangi sekali lagi sehingga dapat dirasakan perbedaan antara kondisi tegang dan relaks. Gerakan 13: Ditujukan untuk melatih otot perut 1. Tarik dengan kuat perut ke dalam 2. Tahan sampai menjadi kencang dan keras selama 10 detik, lalu dilepaskan bebas 3. Ulangi kembali seperti gerakan awal untuk perut. Gerakan 14-15: Ditujukan untuk melatih otot-otot kaki (seperti paha dan betis) 1. Luruskan kedua telapak kaki sehingga otot paha terasa tegang 2. Lanjutkan dengan mengunci lutut sedemikian rupa sehingga ketegangan pindah ke otot betis 3. Tahan posisi tegang selama 10 detik, lalu dilepas 4. Ulangi setiap gerakan masing-masing dua kali. Terminasi/Evaluasi Mengucapkan hamdallah Tanyakan bagaimana perasaan pasien setelah di berikan terapi Berikan reinforcement positif Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya Mengucapkan salam Mencuci Tangan



Jumlah Total Nilai Akhir = Jumlah Total 6



x 100