Statistik Dalam Teknik Sipil [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STATISTIKA DAN PROBABILITAS



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Pendahuluan Mata kuliah statistika bagi mahasiswa sangat diperlukan terutama ketika seorang mahasiswa harus mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk pembuatan skripsi, thesis atau disertasi. Dalam hal ini pengetahuan statistik dipakai dalam menyusun metodologi penelitian. Sebagai suatu ilmu, kedudukan statistika merupakan salah satu cabang dari ilmu matematika terapan. Oleh karena itu untuk memahami statistika pada tingkat yang tinggi, terebih dahulu diperlukan pemahaman ilmu matematika. Dinegara maju seperti Amerika, Eropa dan Jepang, ilmu statistika berkembang dengan pesat sejalan dengan berkembangnya ilmu ekonomi dan teknik. Bahkan kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh sejauh mana negara itu menerapkan ilmu statistika dalam memecahkan masalahmasalah pembangunan dan perencanaan pemerintahannya. Jepang sebagai salah satu negara maju, konon telah berhasil memadukan ilmu statistika dengan ilmu ekonomi, desain produk, psikologi dan sosiologi masyarakat. Sejauh itu ilmu statistika digunakan pula untuk memprediksi dan menganalisis perilaku konsumen, sehingga Jepang mampu menguasai perekonomian dunia sampai saat ini. Statistik dan Statistika Statistik adalah kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu masalah tertentu. Contoh : Statistik penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk. Statistik ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah ekonomi.



Teknik Sipil A Page 1



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan data untuk disajikan secara lengkap dalam bentuk yang mudah dipahami penggunanya. Pengertian Data Dalam statistika dikenal beberapa jenis data. Data dapat berupa angka dapat pula bukan berupa angka. Data berupa angka disebut data kuantitatif dan data yang bukan angka disebut data kualitatif. Berdasarkan nilainya dikenal dua jenis data kuantitatif yaitu data diskrit yang diperoleh dari hasil perhitungan dan data kontinue yang diperoleh dari hasil pengukuran. Menurut sumbernya data dibedakan menjadi dua jenis yaitu data interen adalah data yang bersumber dari dalam suatu instansi atau lembaga pemilik data dan data eksteren yaitu data yang diperoleh dari luar. Data eksteren dibagi menjadi dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut dan data sekunder adalah data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Jenis – Jenis Statistika Statistika dibedakan berdasarkan jenisnya menjadi dua yaitu Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensia. Statistika deskriptif adalah statistika yang berkaitan dengan metode atau cara medeskripsikan, menggambarkan, menjabarkan atau menguraikan data. Statistika deskripsi mengacu pada bagaimana menata, menyajikan dan menganalisis data, yang dapat dilakukan misalnya dengan menentukan nilai rata-rata hitung, median, modus, standar deviasi atau menggunakan cara lain yaitu dengan membuat tabel distribusi frekuensi dan diagram atau grafik. Statistika inferensia adalah statistika yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi. Dengan demikian dalam statistika inferensia data yang diperoleh dilakukan generalisasi dari hal yang bersifat kecil (khusus) menjadi hal yang bersifat luas (umum).



Teknik Sipil A Page 2



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Populasi Dan Sampel Populasi adalah keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian sedangkan Sample adalah bagian dari populasi yang menjadi perhatian. Populasi dan sample masing-masing mempunyai karakteristik yang dapat diukur atau dihitung. Karakteristik untuk populasi disebut parameter dan untuk sample disebut statistic.



S (Populasi)



 , , 



Sample



x, s, p



Contoh parameter adalah mean (  ), standar deviasi (  ), proporsi (P) dan koefisien korelasi (  ), sedangkan statistik adalah nilai rata-rata ( x ), standar deviasi (s), proporsi (p) dan koefisien korelasi (r).



Populasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu : Populasi orang atau individu adalah keseluruhan orang atau individu (dapat pula berupa benda-benda) yang menjadi obyek perhatian. Populasi data adalah populasi yang terdiri atas keseluruhan karakteristik yang menjadi obyek perhatian. Sample juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu : Sampel orang atau individu adalah sampel yang terdiri atas orang-orang (dapat pula berupa benda-benda) yang merupakan bagian dari populasinya yang menjadi obyek perhatian. Sampel data adalah sebagaian karakteristik dari suatu populasi yang menjadi obyek perhatian. Meskipun populasi merupakan gambaran yang ideal, tetapi sangat jarang penelitian dilakukan memakai populasi. Pada umumnya yang dipakai adalah sample. Ada beberapa alasan mengapa penelitian dilakukan menggunakan sample : 1. Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data lebih singkat. 2. Biaya lebih murah. 3. Data yang diperoleh justru lebih akurat. 4. Dengan statistika inferensia dapat dilakukan generalisasi. Cara Mengumpulkan Data Untuk memperoleh data yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan keabsahannya, data harus dikumpulkan dengan cara dan proses yang benar. Terdapat beberapa cara atau teknik untuk mengumpulkan data yaitu :



Teknik Sipil A Page 3



STATISTIKA DAN PROBABILITAS 1. Wawancara (interview) yaitu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan tatap muka secara langsung. Wawancara harus dilakukan dengan memakai suatu pedoman wawancara yang berisi daftar pertanyaan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Ada dua jenis wawancara yaitu wawancara berstruktur (structured interview) dan wawancara takberstruktur (unstructured interview). Wawancara berstruktur adalah wawancara yang jenis dan urutan dari sejumlah pertanyaannya sudah disusun sebelumnya, sedangkan wawancara takberstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat ditentukan sebelumnya. Wawancara takberstruktur lebih fleksibel karena pertanyaannya dapat dikembangkan meskipun harus tetap pada pencapaian sasaran yang telah ditentukan. Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah : a. Sesuai dengan masalah atau tujuan penelitian. b. Jelas dan tidak meragukan. c. Tidak menggiring pada jawaban tertentu. d. Sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman orang yang diwawancarai. e. Pertanyaan tidak boleh yang bersifat pribadi. Kelebihan dari wawancara adalah data yang diperlukan langsung diperoleh sehingga lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Kekurangannya adalah tidak dapat dilakukan dalam skala besar dan sulit memperoleh keterangan yang sifatnya pribadi.



2. Kuesioner (angket) adalah cara mengumpulkan data dengan mengirim atau menggunakan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan. Kelebihannya adalah dapat dilakukan dalam skala besar, biayanya lebih murah dan dapat memperoleh jawaban yang sifatnya pribadi. Kelemahannya adalah jawaban bisa tidak akurat, bisa jadi tidak semua pertanyaan terjawab bahkan tidak semua lembar jawaban dikembalikan.



3. Observasi (pengamatan) adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati obyek penelitian atau kejadian baik berupa manusia, benda mati maupun gejala alam. Data yang diperoleh adalah untuk mengetahui sikap dan perilaku manusia, benda mati atau gejala alam. Kebaikan dari observasi adalah data yang dieroleh lebih dapat dipercaya. Kelemahannya adalah bisa terjadi kesalahan interpretasi terhadap kejadian yang diamati.



Teknik Sipil A Page 4



STATISTIKA DAN PROBABILITAS 4. Tes dan Skala Obyektif adalah cara mengumpulkan data dengan memberikan tes kepada obyek yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada tes psikologi untuk mengukur karakteristik kepribadian seseorang. Beberapa contoh tes skala obyektif yaitu : a. Tes kecerdasan dan bakat. b. Tes kepribadian. c. Tes sikap. d. Tes tentang nilai. e. Tes prestasi belajar, dsb.



5. Metode proyektif adalah cara mengumpulkan data dengan mengamati atau menganalisis suatu obyek melalui ekspresi luar dari obyek tersebut dalam bentuk karya lukisan atau tulisan. Metode ini dipakai dalam psikologi untuk mengetahui sikap, emosi dan kepribadian seseorang. Kelemahan dari metode ini adalah obyek yang sama dapat disimpulkan berbeda oleh pengamat yang berbeda. Skala Pengukuran Salah satu aspek penting dalam memahami data untuk keperluan analisis terutama statistika inferensia adalah Skala Pengukuran. Secara umum terdapat 4 tingkat/jenis skala pengukuran yaitu :



1. Skala nominal adalah skala yang hanya mempunyai ciri untuk membedakan skala ukur yang satu dengan yang lain. Contoh skala nominal seperti tabel dibawah ini : Jenis dan Jumlah buah-buahan yang Diproduksi suatu Daerah pada Tahun 1998 Jenis Buah-Buahan



Jumlah



Pepaya



2 ton



Mangga



1,5 ton



Apel



1 ton



Duku



1,4 ton



Manggis



1,3 ton



Sumber: Data Buatan



2. Skala Ordinal adalah skala yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentang tertentu. Contoh skala ordinal seperti tabel dibawah ini : Teknik Sipil A Page 5



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Penilaian Anggota Kelompok Belajar “ Bina Pintar “ Kategori Nilai



Banyaknya



Istimewa



6 orang



Baik



18 orang



Rata-rata



15 orang



Kurang



7 orang



Kurang sekali



0 orang



Sumber : Data Buatan



3. Skala Interval adalah skala yang mempunyai ciri untuk membedakan, mengurutkan dan mempunyai ciri jarak yang sama. Contoh, suhu tertinggi pada bulan Desember dikota A, B dan C berturut-turut adalah 28, 31 dan 20 derajat Fahrenheit. Kita dapat membedakan dan mengurutkan besarnya suhu, sebab satu derajat Fahrenheit merupakan suatu besaran yang tetap, namun pada saat suhu menunjukkan nol derajat Fahrenheit tidak berarti tidak adanya panas pada kondisi tersebut. Hal ini dapat dijelaskan, misalnya kota A bersuhu 30 derajat Fahrenheit dan kota B bersuhu 60 derajat Fahrenheit, tidak dapat dikatakan bahwa suhu dikota B dua kali lebih panas dari pada suhu dikota A, karena suhu tidak mempunyai titik nol murni (tulen).



4. Skala ratio adalah skala yang mempunyai 4 ciri yaitu membedakan, mengurutkan, jarak yang sama dan mempunyai titik nol yang tulen (berarti). Contoh : Pak Asmuni mempunyai uang nol rupiah, artinya pak Asmuni tidak mempunyai uang.



PENYAJIAN DATA



Teknik Sipil A Page 6



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Secara garis besar ada dua cara penyajian data yaitu dengan tabel dan grafik. Dua cara penyajian data ini saling berkaitan karena pada dasarnya sebelum dibuat grafik data tersebut berupa tabel. Penyajian data berupa grafik lebih komunikatif. Dilihat dari waktu pengumpulannya, dikenal dua jenis data yaitu : Cross section data adalah data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu. Data berkala adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Dengan data berkala dapat dibuat garis kecenderungan atau trend. Penyajian data dengan tabel Tabel atau daftar merupakan kumpulan angka yang disusun menurut kategori atau karakteristik data sehingga memudahkan untuk analisis data. Ada tiga jenis tabel yaitu : Tabel satu arah atau satu komponen adalah tabel yang hanya terdiri atas satu kategori atau karakteristik data. Tabel berikut ini adalah contoh tabel satu arah. Banyaknya Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Tahun 1990 Golongan



Banyaknya (orang)



I



703.827



II



1.917.920



III



309.337



IV



17.574



Jumlah



2.948.658



Sumber : BAKN, dlm Statistik Indonesia, 1986



Tabel dua arah atau dua komponen adalah tabel yang menunjukkan dua kategori atau dua karakteristik. Tabel berikut ini adalah contoh tabel dua arah. Jumlah Mahasiswa UPH menurut Fakultas dan Kewarganegaraan 1995 Fakultas



WNI



WNA



Jumlah



Fak. Ekonomi



1850



40



1890



Fak. Teknologi Industri



1320



10



1330



Fak. Seni Rupa & Design



530



5



535



Teknik Sipil A Page 7



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Fak. Pasca Sarjana



250



10



260



Jumlah



3950



65



4015



Sumber : Data Buatan



Tabel tiga arah atau tiga komponen adalah tabel yang menunjukkan tiga kategori atau tiga karakteristik. Contoh tabel berikut ini. Jumlah Pegawai Menurut Golongan, Umur dan Pendidikan pada Departeman A Tahun 2000 Umur (tahun) Golongan



Pendidikan Bukan



25 – 35



> 35



I



400



500



900



0



II



450



520



970



0



III



1200



2750



1850



2100



IV



0



250



0



250



Jumlah



2.050



4020



3720



2350



Sarjana



Sajana



Sumber : Data Buatan



Penyajian data dengan grafik/diagram Penyajian data dengan grafik dianggap lebih komunikatif karena dalam waktu singkat dapat diketahui karakteristik dari data yang disajikan. Terdapat beberapa jenis grafik yaitu : Grafik garis (line chart) Grafik garis atau diagram garis dipakai untuk menggambarkan data berkala. Grafik garis dapat berupa grafik garis tunggal maupun grafik garis berganda.



Teknik Sipil A Page 8



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Grafik batang / balok (bar chart) Grafik batang pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari grafik batang tunggal dan grafik batang ganda. Grafik lingkaran (pie chart) Grafik lingkaran lebih cocok untuk menyajikan data cross section, dimana data tersebut dapat dijadikan bentuk prosentase. Grafik Gambar (pictogram) Grafik ini berupa gambar atau lambang untuk menunjukkan jumlah benda yang dilambangkan. Grafik Berupa Peta (Cartogram). Cartogram adalah grafik yang banyak digunakan oleh BMG untuk menunjukkan peramalan cuaca dibeberapa daerah.



Contoh-contoh grafik :



Teknik Sipil A Page 9



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Teknik Sipil A Page 10



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Bagian I Dalam Bidang Ilmu Keairan (Teknik Sipil)



Peranan Statistika dalam Pengelolaan Distribusi Air Abstrak Untuk merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal persawahan secara keseluruhan, maka perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air. mulai. Tujuan dari penelitian ini pada adalah melakukan analisa hitungan untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan air irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung.



Kata kunci : kebutuhan air, areal irigasi, bendung



Teknik Sipil A Page 11



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Abstract To plan the amount of discharge water needs required at the rice field as a whole, it is necessary to do an analysis of the need for water. Purpose of this study was to analyze the amount of discharge count for maximum irrigation water requirements in irrigated areas weir.



Keyword : water needs, irrigated area, weir



Pendahuluan Pemanfaatan air sungai secara optimal untuk menunjang kegiatan di bidang pertanian salah satunya adalah dengan mendirikan bangunan air yang fungsinya untuk mengalirkan atau menyuplai air untuk kebutuhan irigasi di persawahan yaitu bangunan bendung. Dalam merencanakan besarnya debit kebutuhan air yang diperlukan pada areal persawahan secara keseluruhan perlu dilakukan suatu analisa kebutuhan air mulai dari saluran pembawa yaitu saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier hingga besarnya kebutuhan di petak-petak sawah, dalam hal ini perlu didukung dengan kelengkapan data-data yang terkait dalam analisa ini untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tujuan penelitian ini pada adalah untuk mendapatkan besarnya debit kebutuhan air irigasi maksimal pada daerah irigasi Bendung Mrican dan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam analisa kebutuhan air irigasi pada daerah irigasi Bendung Mrican. Diharapkan nantinya penelitian 1ini dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan



Teknik Sipil A Page 12



STATISTIKA DAN PROBABILITAS kajian dalam penentuan kebijakan serta untuk data dalam perancangan yang lebih lanjut pada instansi-instansi yang terkait. Yang dimaksud dengan irigasi adalah kegiatan-kegiatan yang bertalian dengan usaha mendapakan air untuk sawah, ladang, perkebunan dan lain-lain usaha pertanian. Usaha tersebut terutama menyangkut pembuatan sarana dan prasarana untuk membagi-bagikan air ke sawah-sawah secara teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi untuk memenuhi tujuan pertanian (Sudjarwadi,1979). Kebutuhan air irigasi adalah jumlah volume air yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan evaporasi, kehilangan air, kebutuhan air untuk tanaman dengan memperhatikan jumlah air yang diberikan oleh alam melalui hujan dan kontribusi air tanah (Anonim,1996). Kebutuhan air sawah untuk padi ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut: penyiapan lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi dan rembesan, pergantian lapisan air dan curah hujan efektif. Kebutuhan air bagi tanaman didefinisikan sebagai tebal air yang dibutuhkan untuk memenui jumlah air yang hilang melalui evapotranspirasi suatu tanaman sehat, tumbuh pada areal yang luas, pada tanah yang menjamin cukup lengas tanah, kesuburan tanah, dan lingkungan hidup tanaman cukup baik sehingga secara potensial tanaman akan berproduksi secara baik (Sudjarwadi,1979). Kebutuhan air tanaman dipengaruhi oleh beberapa faktor evaporasi, transpirasi yang kemudian dihitung sebagai evapotranspirasi (Anonim,1996). Pemberian air secara golongan adalah untuk efisiensi, memperkecil kapasitas saluran pembawa, dan seringkali untuk menyesuaikan pelayanan irigasi menurut variasi debit yang tersedia pada tempat penangkap air, misalnya bendung pada sungai (Sudjarwadi, 1979).



Teknik Sipil A Page 13



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Peranan Statistika dalam Pengelolaan Distribusi Air 



Statistika Statistika adalah suatu ilmu matematika yang berkaitan dengan koleksi, interpretasi



analisis atau penjelasan, dan penyajian data , ada juga yang menganggapnya sebagai cabang matematika yang berkaitan dengan pengumpulan dan interpretasi data. Karena akar empiris dan fokus pada aplikasi, statistik biasanya dianggap sebagai ilmu matematika yang berbeda daripada sebuah cabang matematika. Statistika meningkatkan kualitas data dengan desain eksperimen dan survei. Statistika juga menyediakan alat untuk prediksi dan data menggunakan peramalan dan model statistik . Statistik berlaku untuk berbagai disiplin akademik , termasuk alam dan ilmu sosial , pemerintah, dan bisnis. Statistik konsultan yang tersedia untuk memberikan bantuan bagi Teknik Sipil A Page 14



STATISTIKA DAN PROBABILITAS organisasi dan perusahaan-perusahaan tanpa akses langsung ke keahlian yang relevan dengan masalah tertentu mereka. Metode statistika yang dapat digunakan untuk meringkas atau menggambarkan kumpulan data ini disebut statistik deskriptif . Hal ini berguna dalam penelitian, ketika berkomunikasi hasil percobaan. Selain itu, pola dalam data tersebut dapat dimodelkan dengan cara yang bertanggung jawab atas keacakan dan ketidakpastian dalam pengamatan, dan kemudian digunakan untuk menarik kesimpulan tentang proses atau populasi sedang dipelajari; ini disebut statistik inferensial . Inferensi merupakan elemen penting dari kemajuan ilmiah, karena menyediakan prediksi (berdasarkan data) untuk mana teori logis mengarah. Untuk membuktikan teori membimbing lebih lanjut, prediksi ini diuji juga, sebagai bagian dari metode ilmiah. Jika kesimpulan berlaku, maka statistik deskriptif dari data baru meningkatkan kesehatan hipotesis itu. Statistik deskriptif dan statistik inferensial (alias statistik prediktif) diterapkan statistik bersama-sama. Statistika



berkaitan



erat



dengan



teori



probabilitas,



dengan



yang



sering



dikelompokkan, perbedaan secara kasar bahwa dalam teori probabilitas, seseorang mulai dari parameter yang diberikan dari total populasi untuk probabilitas yang berkaitan dengan sampel, tetapi inferensi statistik bergerak ke arah yang berlawanan, kesimpulan induktif dari sampel ke parameter dari populasi yang lebih besar atau total. Kegunaan Statistika digunakan dalam banyak bidang, baik dalam bidang kesehatan, industri, dan yang lainnya. Statistika juga berperan dalam pemerintahan, contohnya pada sensus penduduk yang merupakan salah satu bukti real dari kegunaan statistika. Contoh penggunaan statistika dalam bidang teknik sipil adalah dalam membuat dan membaca tabel, karena dalam membuat tabel tersebut kita harus meneliti dan mengetahui caranya.



PENGELOLAAN DISTRIBUSI AIR IRIGASI SECARA OPTIMAL Pengelolaan atau pengaturan air irigasi secara optimal dipengaruhi oleh kebutuhan air irigasi, ketersediaan air, pembagian air itu sendiri ke lahan layanan irigasi dan sistem pola tanam di daerah layanan irigasi. Teknik Sipil A Page 15



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman untuk proses pertumbuhannya sehingga diperoleh produksi yang baik. Kebutuhan air tanaman ditentukan oleh EVAPORASI dan TRANSPIRASI. Evaporasi adalah proses menguapnya air dari permukaan tanah atau air, sedangkan transpirasi adalah proses menguapnya air dari bagian tubuh tanaman.



Dalam kondisi medan (field condition) tidak mungkin membedakan antara



evaporasi dengan transpirasi jika tanahnya tertutup oleh tumbuh-tumbuhan. Kedua proses tersebut saling berkaitan sehingga dinamakan EVAPOTRANSPIRASI. Jumlah kadar air yang hilang dari tanah oleh evapotranspirasi tergantung pada: a. persediaan air yang cukup (hujan dan lain-lain) b. faktor-faktor iklim seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin dan lain-lain c. tipe dan cara kultivasi tumbuh-tumbuhan tersebut Faktor lain yang penting dalam proses transpirasi ini adalah jumlah air yang tersedia. Jika jumlah air selalu tersedia secara berlebihan dari yang diperlukan oleh tanaman selama proses transpirasi ini, maka jumlah air yang ditranspirasikan akan lebih besar dibandingkan apabila tersedianya air di bawah keperluan. Evaporasi yang mungkin terjadi pada kondisi air yang tersedia berlebihan disebut evaporasi potensial. Evaporasi yang sesungguhnya terjadi dalam kondisi air tidak berlebihan yang sering terjadi di lapangan disebut evaporasi aktual. Metode yang paling teliti untuk menaksir besarnya evapotranspirasi dari suatu permukaan yang tertutup tanaman adalah melalui proses simulasi dari kombinasi aliran tidak jenuh di dalam tanah dengan evapotranspirasi. Pendekatan diambil berdasarkan adaptasi dari Monteith terhadap formula Penman. Situasi-situasi yang detail dan teliti dari data meteorologi yang diperlukan adalah sulit didapatkan. Karenanya penaksiran dalam perhitungan evapotranspirasi aktual maupun evapotranspirasi potensial adalah cukup. Evapotranspirasi Potensial (Potential Evapotranspiration) adalah evapotranspirasi yang terjadi apabila tersedia cukup air (dari pertisipasi atau irigasi) untuk memenuhi pertumbuhan optimum). Sedangkan Evapotranspirasi Sesungguhnya (Actual Evapotranspiration) adalah evaporasi yang terjadi sesungguhnya, dengan kondisi pemberian air seadanya (Wiyono, 2000). Rumus perhitungan evapotranspirasi potensial (Eto) dengan menggunakan metode Penman Modifikasi adalah : Eto= c. (W.Rn + (1-W).f(u).(ea – ed) Teknik Sipil A Page 16



(1)



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



dengan : Eto



= evapotranspirasi acuan (mm/hari)



W



= factor yang mempengaruhi penyinaran matahari



C



= factor penyesuaian kondisi cuaca akibat siang dan malam



(1-W) = factor berat sebagai pengaruh angina dan kelembaban Rn



= radiasi penyinaran matahari (mm/hari)



f(u)



= factor yang tergantung dari kecepatan angin/fungsi relative angina



ea



= tekanan uap jenuh (mbar)



ed



= tekanan uap nyata (mbar)



(ea-ed)



= perbedaan tekanan uap air/perbedaan tekanan uap jenuh rata-rata yang sesungguhnya dinyatakan dalam mbar pada temperature ratarata



PEMROSESAN DATA CURAH HUJAN Hujan memberikan kontribusi yang besar dari kebutuhan air untuk tanaman. Selama musim hujan, sebagian besar kebutuhan air dipenuhi oleh hujan sementara dalam musim kering dipenuhi oleh air irigasi. Berapa jumlah air yang datang dari curah hujan dan berapa jumlah air yang harus dipenuhi oleh air irigasi adalah sulit diperkirakan. Curah hujan sangat bervariasi setiap tahunnya. Untuk mengestimasi kekurangan curah hujan yang harus dipenuhi oleh air irigasi diperlukan suatu analisa statistik yang membutuhkan data curah hujan yang panjang. Analisis curah hujan yang dimaksud adalah curah hujan efektif untuk menghitung kebutuhan irigasi. Curah hujan efektif atau andal adalah bagian dari keseluruhan curah hujan yang secara efektif tersedia untuk kebutuhan air. Untuk irigasi padi, curah hujan efektif bulanan diambil 70% dari curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun. Re = 0,7 ×



. R (setengah bulanan)



dengan : Re Teknik Sipil A Page 17



= curah hujan efektif (mm/hari)



(2)



STATISTIKA DAN PROBABILITAS R(setengah bulanan) = curah hujan minimum tengah bulanan dengan periode ulang 5 tahun



Curah hujan efektif untuk tanaman bukan padi dihitung dengan metode yang diperkenalkan oleh USDA Soil Conversation Service seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 (lihat lampiran) Curah Hujan Efektif Rata-rata Bulanan dengan ET Tanaman Rata-rata Bulanan dan Curah Hujan Mean Bulanan (Mean Monthly Rainfall). EFISIENSI IRIGASI Dalam praktek irigasi sering terjadi kehilangan air yaitu sejumlah air yang diambil untuk keperluan irigasi tetapi pada kenyataannya bukan digunakan oleh tanaman. Kehilangan air tersebut dapat berupa penguapan di saluran irigasi, perkolasi dari saluran. menurut buku yang diterbitkan oleh DPU (Departemen Pekerjaan Umum), Pedoman dan Standar Perencanaan Teknis cetakan tahun 1986 penaksiran harga-harga efisiensi adalah sebagai berikut : a) Efisiensi di saluran dan bangunan pada saluran tersier = 0,9 b) Efisiensi di saluran dan bangunan pada saluran sekunder = 0,9 c) Efisiensi di saluran dan bangunan saluran primer = 0,8 KEBUTUHAN AIR SELAMA PENYIAPAN LAHAN Untuk menghitung kebutuhan irigasi selama penyiapan lahan, digunakan metode yang dikembangkan oleh Van de Goor dan Zijlsha (1968). Metode tersebut didasarkan pada laju air konstan dalam liter/detik selama periode penyiapan lahan dan menghasilkan rumus sebagai berikut : IR = M.ek / (ek – 1)



(3)



dengan : IR



= kebutuhan air irigasi ditingkat persawahan (mm/hari)



M



= kebutuhan air untuk mengganti kehilangan air akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan



M = Eo + P dengan :



Teknik Sipil A Page 18



(4)



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Eo



= evaporasi air terbuka yang diambil 1,1 Eto selama penyiapan lahan (mm/hari)



P



= perkolasi (mm/hari)



k



= M.T/S



dengan : T



= jangka waktu penyiapan lahan (hari)



S



= kebutuhan air, untuk penjenuhan ditambah dengan lapisan air 50 mm.



Kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan yang dihitung menurut rumus diatas dapat diperlihatkan pada Tabel 2 Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan.



PENGGUNAAN KONSUMTIF Penggunaan konsumtif adalah jumlah air yang dipakai oleh tanaman untuk proses fotosintesis dari tanaman tersebut. Penggunaan konsumtif dihitung dengan rumus berikut :



Etc = Kc . Eto



(5)



dengan : Etc



= Evapotranspirasi tanaman (mm/hari)



Eto



= Evapotransporasi tanaman acua (mm/hari)



Kc



= Koefisien tanaman



PERKOLASI Perkolasi adalah gerakan air ke bawah dari zona tidak jenuh, yang tertekan di antara permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah (zona jenuh). Daya perkolasi (P) adalah laju perkolasi maksimum yang dimungkinkan, yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam zona tidak jenuh yang terletak antara permukaan tanah dengan permukaan air tanah. HARGA-HARGA KOEFISIEN TANAMAN Harga-harga koefisien tanaman padi yang diberikan akan dipakai dengan rumus Penman yang telah dimodifikasi, harga-harga tersebut bisa dilihat pada Tabel 3 Harga –harga Koefisien Tanaman Padi pada lampiran. Teknik Sipil A Page 19



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Seperti halnya untuk tanaman padi, tanaman palawija dianjurkan bahwa untuk indeks evapotranspirasi tanaman dipakai evapotranspirasi Penman yang dimodifikasi, sedangkan cara perhitungannya bisa menurut cara FAO atau cara Nedeco/Prosida. Hargaharga koefisien tanaman disajikan pada Tabel 4 pada lampiran. KEBUTUHAN AIR DI SAWAH Perkiraan banyaknya air untuk irigasi didasarkan pada faktor-faktor jenis tanaman, jenis tanah, cara pemberian airnya, cara pengolahan tanah, banyak turun curah hujan, waktu penanaman, iklim, pemeliharaan saluran dan bangunan bendung dan sebagainya. Banyaknya air untuk irigasi pada petak sawah dapat dirumuskan sebagai berikut : NFR = Etc + P + WLR – Re



(6)



Dengan : NFR



= Netto Field Water Requirement, kebutuhan bersih air disawah (mm/hari)



Etc



= Evaporasi tanaman (mm/hari)



P



= perkolasi (mm/hari)



Re



= Curah hujan efektif (mm/hari)



WLR = kedua penggantian lapis air Kebutuhan air di sumbernya dapat diperkirakan dengan rumus :



IR =



(7)



Dengan : IR



= kebutuhan air irigasi (mm/hr)



NFR



= kebutuhan air di sawah (mm/hr)



Ef



= efisiensi yang terdiri dari efisiensi di saluran dan bangunan tersier, sekunder, dan primer



ANALISA DATA DAN ANALISIS PERHITUNGAN



Teknik Sipil A Page 20



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Dalam analisis ini digunakan Metodologi Penman yang dimodifikasi. Metode ini lebih memberikan hasil yang memuaskan dibandingkan dengan metode yang lainnya tetapi lebih membutuhkan data yang lebih lengkap. Langkah-langkah yang harus dilakukan dari awal sampai akhir analisis kebutuhan air dapat dilihat pada Gambar 1 (pada lampiran) Bagan Alir Metode Analisis Kebutuhan Air. Langkah pertama untuk menganalisis kebutuhan air irigasi adalah dengan mengumpulkan data – data klimatologi yang berasal dari stasiun klimatologi yang berada disekitar wilayah pertanian yang akan dianalisis. Dengan data-data tersebut selanjutnya akan dapat ditentukan Evapotranspirasi acuan (Eto), Evapotranspirasi acuan (Eto) yang telah diketahui nilainya kemudian dikalikan dengan koefisien tanaman akan didapatkan nilai consumtive use (Etc). Dengan faktor-faktor lainnya yang menunjang hitungan kebutuhan air irigasi seperti curah hujan efektif yang disesuaikan dengan jenis tanaman (padi/palawija), perkolasi dari suatu tempat besarnya diasumsikan dan kemudian menentukan pola tanamnya. Setelah itu dengan menggunakan rumus mencari kebutuhan air irigasi akan didapat kebutuhan air dilahan, dengan ditambah efisiensi saluran maka kebutuhan air disumber bisa ditentukan.



ANALISIS PERHITUNGAN 1. PERHITUNGAN CURAH HUJAN RATA-RATA Untuk analisis rata-rata curah hujan pada daerah irigasi Bendung Mrican menggunakan metode Rata-rata Aljabar (Arithmatic Mean Method). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:



(8) dengan d



= tinggi curah hujan rata-rata areal



d1, d2, d3,...,dn = tinggi curah hujan pada stasiun penakar hujan n Teknik Sipil A Page 21



= banyaknya stasiun penakar hujan



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



2. ANALISIS KEBUTUHAN AIR IRIGASI Untuk menganalisa kebutuhan air irigasi maka harus diketahui terlebih dulu besar nilai perkolasi (P) dan faktor pengolahan tanah (IR), harga-harga koefisien tanaman Padi dan Palawija (tanaman Jagung), kedua penggantian lapisan air (WLR) dan sebagainya, maka akan dapat dicari penggunaan air konsumtif (Etc) dan dapat dihitung kebutuhan air irigasi (NFR). ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pola tanam di daerah irigasi Bendung Mrican yaitu Padi-Padi-Palawija, yang terbagi dalam tiga golongan yaitu untuk golongan daerah A dengan luas 62,15 ha, golongan daerah B dengan luas 42,55 ha, dan golongan daerah C dengan luas 56,30 ha. Pada Tabel Alternatif I untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A awal musim tanam dimulai pada 2 minggu pertama bulan Oktober, golongan daerah B awal musim tanam dimulai pada 2 minggu kedua bulan Oktober, dan golongan daerah C awal musim tanam dimulai 2 minggu pertama bulan November, besarnya nilai debit kebutuhan air yang maksimal yaitu 0,271 m3/dtk. Pada Tabel Alternatif II untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A awal musim tanam dimulai pada 2 minggu kedua bulan Oktober, golongan daerah B awal musim tanam dimulai pada 2 minggu pertama bulan November, dan golongan daerah C awal musim tanam dimulai 2 minggu kedua bulan November, besarnya nilai debit kebutuhan air yang maksimal yaitu 0,254 m3/dtk. Pada Tabel Alternatif III untuk kebutuhan air diketahui untuk golongan daerah A awal musim tanam dimulai pada 2 minggu pertama bulan November, golongan daerah B awal musim tanam dimulai pada 2 minggu kedua bulan November, dan golongan daerah C awal musim tanam dimulai 2 minggu pertama bulan Desember, besarnya nilai debit kebutuhan air yang maksimal yaitu 0,261 m3/dtk. Didapatkan nilai debit kebutuhan air irigasi maksimal yang terkecil yaitu 0,254 m3/dtk yang bermanfaat untuk menjadi bahan acuan dalam menentukan besarnya dimensi saluran yang diperlukan dalam perencanaan lebih lanjut.



Teknik Sipil A Page 22



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Kesimpulan



Setelah dilakukan analisis kebutuhan air irigasi pada Daerah Irigasi Bendung Mrican dapat diambil kesimpulan bahwa besarnya debit kebutuhan air irigasi untuk Daerah Irigasi Bendung Mrican yang berdasarkan pada tabel-tabel Alternatif I, II, dan III kebutuhan air irigasi dengan masing-masing nilai yaitu 0,271 m3/dtk; 0,254 m3/dtk; dan 0,261 m3/dtk untuk nilai debit yang maksimal. Dari beberapa hasil alternatif debit kebutuhan, terdapat nilai debit kebutuhan air maksimal yang terkecil yaitu 0,254 m3/dtk. Adapun manfaat dari debit kebutuhan air maksimal yang terkecil yaitu sebesar 0,254 m3/dtk adalah berguna sebagai bahan acuan dalam menentukan panjang dan lebarnya serta kedalaman dimensi saluran yang diperlukan dalam perencanaan dan pembangunan sistem jaringan irigasi.



Daftar Pustaka PT. Tatareka Paradya, 2004, Laporan Pekerjaan SID Jaringan Irigasi D.I Mrican di Kabupaten Bantul Proyek Irigasi Andalan D.I.Y, Laporan Desain Bendung Mrican, Yogyakarta. Haz, Zainullah., 2000, Laporan Tugas Akhir, Analisis Imbangan Air pada Lahan Pantai di Daerah Irigasi Bendung Pekik Jamal, Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Muhyidin, Endin., 2000, Laporan Tugas Akhir, Perencanaan Kebutuhan Air Irigasi untuk Tanaman Padi dan Palawija pada Daerah Irigasi Pekik Jamal, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Rahayuningsih, Setyawati., 2001, Laporan Tugas Akhir, Perbandingan Irigasi Air Kontinyu dengan Air Irigasi Golongan di Daerah Irigasi Serayu kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas, Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta. Teknik Sipil A Page 23



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Wiyono, Agung., 2000, Catatan Kuliah Pengembangan Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil ITB, Bandung.



LAMPIRAN



TABEL 1 Teknik Sipil A Page 24



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



TABEL 2



TABEL 3



Teknik Sipil A Page 25



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



TABEL 4



Teknik Sipil A Page 26



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



GAMBAR 1



Teknik Sipil A Page 27



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Bagian II Dalam Bidang Ilmu Manajemen (Teknik Sipil)



PENGARUH UPAH, KEMAMPUAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KINERJA PEKERJA PELAKSANAAN BEKESTING PADA PEKERJAAN BETON



Abstrack Penelitian ini menganalisa pengaruh upah, kemampuan kerja dan pengalaman kerja terhadap kinerja pekerja pelaksanaan pekerjaan bekesting. populasi dari penelitian ini adalah pekerja yang sedang melaksanakan proyek pembangunan perumahan greenwood golf. pondok blimbing indah kota malang. teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh yaitu seluruh pekerja pada seubah proyek pembangunan yang sedang berlangsung dengan jumlah 27 orang. analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan regresi berganda. hasil penelitian menunjukkan bahwa upah, kemampuan kerja dan pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pelaksanaan pekerjaan bekisting. Daya prediksi dari model regresi (R-square) yang dibentuk dalam pengujian ini memiliki nilai 36.1%, artinya, upah, kemampuan kerja, dan pengalaman kerja mempunyai kontribusi terhadap kinerja pekerjaan pelaksanaan pekerjaan bekisting sebesar 36.1%, sedangkan sisanya 63.9% dipengaruhi oleh variable lain di luar model. Manajemen pelaksanaan proyek konstruksi perlu memperhatikan upah maka kinerja pekerjaannya juga akan meningkat. Untuk menambah kemampuan dans pengalaman kerja hendaknya pekerja diikutkan pada pelatihan pembuatan bekisting agar bisa membuat bekisting yang kuat, tidak bocor, mudah dibongkar, serta tepat ukurannya dan memiliki nilai ekonomi tinggi dengan waste bekisting yang minimal.



Teknik Sipil A Page 28



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



Pendahuluan Perkembangan konstruksi beton di Indonesia mengalami banyak kemajuan dari segi kuantitas. hal ini dapat dilihat dari banyaknya bangunan yang menggunakan beton konstruksi dari daerah hingga ke daerah pedesaan seperti bangunan tempat ibadah, perkantoran, ruko, sekolah, dsb. namun dilihat dari segu kualitas. mutu beton yang dibuat dalam skala kecil terutama di daerah masih jauh dari yang diharapkan karena dilaksanakan dengan sangat konvensional oleh para pekerja konstiksi yang kurang terampil dan kurang mehami cara pelaksanaan pengerjaan beton terutama pelaksanaan pembuatan bekisting. pengerjaannya kurang sempurna dan tidak kuat sehingga ketika dicor banyak yang melendut, berubah bentuk, bocor bahkan sampai jebol. akibatnya dari lemahnya bekisting maka pemadatan pun dilaksanakan dengan asal asalan karena khawatir bekistingnya rusak hal ini akan berpengaruh pada tingkat kepadatan beton. permasalahan lain timbul setelah bekisting dibongkar maka harus dilakukan perbaikan beton seperti memahat bagian bagian yang lendut dan menambal beton yang keropos. padahal mutu beton tambalan tidaklah sama dengan beton monolit. Bekisting dalam pekerjaan konstruksi beton artinya acuan, wadah atau cetakan (formwork) berfungsu untuk menampung baja tulangan dan beton basah yang akan dicor sesuai dengan bentuk yang diharapkan dan menjaga hingga prosespengerasannya. bekisting terdiri dari bidang kontak yang langsung menempel beton (papan kayu, multiplek, plat baja atau bahan lain) dan balok balok pembagi maupun balik pendukungnya (sagel/Gideon 1993). pengerjaan bekisting memerlukan perencanaan yang matang karena ketika dilaksanakan pengecoran dengan kecepatan menanjak tinggi maka gaya horizontal yang bekerja sangat besar terutama pada bagian bawah yaitu sebesar tinggi cor dikali berat jenis beton basah, yang apabila tidak diantisipasi dengan bekisting yang memadai bisa terjadi kegagalan pengecoran karena bekistingnya jebol. Sumber daya merupakan faktor penentu dalam keberhasilan suatu proyek konstruksi, sumber daya yang berpengaruh dalam proyek terdiri dari man, materials, machine, money dan method. sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh dalam sebuah pekerjaan, termasuk pekerjaan konstruksi. sebuah pekerjaan sekecil apapun apabila tidak didukung dengan sumber daya manusia yang bagus dalam hal kualitas dan produktivitas, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah Teknik Sipil A Page 29



STATISTIKA DAN PROBABILITAS proyek . bahkan, akibat penggunaan sumber daya manusia yang kurang tepat bisa mengakibatkan sebuah kerugian besar pada proyek konstruksi. Dalam upaya untuk mengatur atau memanajemenkan penggunaan sumber daya manusia agar realities, maka kontraktor harus mengetahui tingkat kinerja masing masing. hal tersebut sangat diperlukan untuk memantau dan memetakan apa yang akan terjadi pada sebuah proyek akibat penggunaan dan pemanfaatan tenaga kerja. kurang diperhatikannya kinerja tenaga kerja pada suatu proyek pada suatu proyek konstruksi dapat menghambat pekerjaan konstruksi itu sendiri. Menurut Mangkuprawira (2007) kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam mekansanakan tugas dibangdingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau criteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. dalam pelaksanaan di lapangan hal tersebut bisa terkadang bisa terjadi dikarenakan tenaga kerja yang kurang efektif didalam pekerjaannya. contoh tindakan yang menyebabkan pekerjaan yang kurang ekektif tersebut antara lain menganggur, mengobrol, makan, merokok, istirahat, yang kesemuanya itu dilaksanakan pada saat jam kerja. faktor yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan pekerjaan bekisting antara lain upah yang diterima pekerja, pengalaman kerja dan kemampuan kerja. Sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting, sebab dengan tidak adanya tenaga kerja/ karyawan yang professional/ kompetitif, perusahaan tidak dapat melakukan aktivitasnya secara maksimal meskipun semua peralatan modern yang diperlukan telah tersedia. melihat sangat pentingnya peranan tenaga kerja /karyawan sebagai sumberdaya manusia dalam produksi sehingga diharapkan karyawan akan dapat bekerja lebih produktif dan professional dengan didorong oleh rasa aman dalam melakukan segala aktivitasnya, untuk itu perlu diperhatikan ketentuan ketentuan yang berkenaan denga keberadaan sumber daya manusia yang sebagai pekerja dalam perusahaan yang sedikit banyak menentukan tercapai tidaknya tujuan perusahaan. Bertitik tolak dari karyawan sebagai sumber daya manusia itulah, maka perusahaan perlu mengetahui bahwa tenaga kerja memerlukan penghargaan serta diakui keberadaannya, juga prestasi Kerja yang mereka ciptakan dan harga diri yang mereka miliki karena sumber daya manusia bukan mesin yang siap pakai. Salah satu cara memberikan penghargaan terhadap prestasi kerja karyawan yaitu dengan melalui upah. Upah merupakan masalah yang menarik dan penting bagi perusahaan, karena upah mempunyai pengaruh yang sangat besar Teknik Sipil A Page 30



STATISTIKA DAN PROBABILITAS terhadap pekerja. Apabila upah yang diberikan maka karyawan akan tetap bekerja dan lebih giat dalam bekerja. Kemampuan kerja mampu meningkatkan kinerja pekerja. (Martoyo, 1994) mengungkapkan bahwa pada suatu lingkungan organisasi atau perusahaan adalah sebuah masyarakat tersendiri dengan karakteristik-karateristik yang berbeda-beda. Karyawan disini tidak berdiri sendiri, sebab berada dan memiliki hubungan serta keterikatan satu sama lain. Namun antar masing-masing individu memiliki sikap, karakteristik, kepribadian yang berlainan. Demikian halnya dalam segi kemampuan , bahwa semua karyawan mempunyai kekuatan dan kelemahan, yang membuatnya relative unggul dibandingkan karyawan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan tertentu. Menurut



(Gibson,



1984),



kemampuan



menunjukkan



potensi



orang



untuk



melaksanakan tugas atau pekerjaan. Kemampuan berhubungan erat dengan kemampuan fisik dan mental yang dimiliki orang untuk melaksanakan pekerjaan. Kemampuan (ability) menurut Robbins (1996), sebagai kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Ditambahkan pula bahwa keseluruhan kemampuan dari seseorang individu pada hakekatnya tersusun dari dua yaitu kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan secara mental. Kemampuan fisik merupakan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kecekatan dan kekuatan fisik. Disamping itu, (Bolman etal, 1999) juga menyatakan bahwa kemampuan individu untuk menjadi lebih bernilai, terkendali, dan lebih efektif harus dengan dukungan pelatihan, pengalaman, dan peluang untuk berpartisipasi dalam proses perubahan organisasi sehingga seorang karyawan akan jauh lebih kuat untuk masa yang akan dating. Begitupun dengan pendapat Deierlein dan Bob (1996( bahwa untuk mengetahui kemampuan seorang karyawan dilakukan dengan suatu pengujian pra pekerjaan, dimana salah satu segi pengujian tersebut adalah dengan pelatihan dan pengalaman yang pernah diikuti. (Dessler, G. 1996) mengatakan bahwa pendidikan dan pengalaman kerja merupakan langkah awal untuk melihat kemampuan seseorang. Senada dengan pendapat di atas, (Duffy, 1996) juga menyatakan bahwa dalm segi pelatihan dan teknik pembelajaran yang berbasis pada pengalaman dapat digunakan membantu orang-orang untuk mengetahui kemampuannya. Kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, dapat memberikan suatu gambaran mengenai kerja (Weich, 1997). Teknik Sipil A Page 31



STATISTIKA DAN PROBABILITAS Selain upah dan kemampuan, pengalaman kerja dapat meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan. Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bias diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Suatu pembelajaran juga mencakup perubahan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan pengalaman, pemahaman, dan praktek (Knoers & Haditono, 1999). Pengalaman kerja seseorang menunjukkan jenis-jenis pekerjaan yang pernah dilakukan seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. semakin terampil melakukan pekerjaan dan semakin sempurna pola berpikir dan sikap dalam bertindak untuk untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (abriyani puspaningsih, 2004). johnstone et al. (2002) menemukan sebuah studi yang memberikan buktu bahwa pekerjaan berpengalaman bekerja lebih baik karena mereka memiliki dasar pengetahuan yang lebih besar untuk menarik dari dan lebih mahir mengorganisir pengetahuan mereka. keunggulan tersebut bermanfaat bagi pengembangan keahlian. berbagai macam pengalaman yang dimiliki individu akan mempengaruhi pelaksanaan suatu tugas. oleh karena itu, pengalaman kerja seseorang akan meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan.



Teknik Sipil A Page 32



STATISTIKA DAN PROBABILITAS



METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pada sebuah proyek pembangunan yang sedang berlangsung, pada proyek pembangunan perumahan greenwood golf jl. greenwood golf utama kota araya, pondok blimbing indah kota malang. selanjutnya teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. Menurut sugiyono (2010) teknik sampling jenuh/sensus adalah teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan dari jumlah populasi yaitu seluruh pekerja pada sebuah proyek pembangungan perumahan greenwood golf kota malang yang berjumlah 37 orang. Definisi Operasional Variabel Defenisi operasional variable merupakan unsure penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur variable yang berisikan indicator yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk variable tersebut. Adapun variable dalam penelitian adalah. 1. Upah Upah adalah balas jasa yang berupa uang atau balas jasa uang lain diberikan oleh lembaga atau organisasi perusahaan kepada pekerja karena prestasinya. indicator untuk mengukur upah adalah : a. upah yang diterima tepat waktu b. upah yang diterima sesuai dengan lama kerja c. upah yang diterima dapat memenuhi kebutuhan sehari hari 2. Kemampuan kerja Kemampuan kerja adalah keberhasilan seseorang atas tugas tugas yang dilaksanakan. indicator untuk mengukur kemampuan kerja adalah a. mampu mengerjakan sesuai dengan gambar kerja b. memahami cara memilih bahan yang baik untuk pekerjaan c. mampu mengerjakan sesuai dengan bahan yang akan dipakai d. mampu menggunakan perlatan untuk menyelesaikan pekerjaan 3. Pengalaman kerja Pengalaman kerja merupakan tingkat pemahaman seseorang atas pekerjaan yang diembannya. indicator untuk mengukut pengalaman kerja adalah Teknik Sipil A Page 33



STATISTIKA DAN PROBABILITAS a. semakin lama masa kerja pelaksanaan pekerjaan bekisting, semakin baik hasil yang didapat b. semakin sering melakukan pekerjaan bekisting, semakin banyak pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan bekisting c. semakin sering melakukan pekerjaan bekisting, semakin banyak wawasan tentang pekerjaan bekisting d. semakin sering melakukan



pekerjaan



bekisting,



semakin



mengetahui



permasalahan perkerjaan bekisting 4. Kinerja Suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam pekerjaannya menurut kreteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan tertentu. indicator kinerja yaitu a. pekerjaan yang saya selesaikan sudah sesuai dengan pengawas /mandor b. menyelesaikan pekerjaan tepat waktu c. memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan



Teknik Analisis Data Statistic yang digunakan untuk menganalisis pengaruh variable upah (X1), kemampuan kerja (X2), dan pengalaman kerja (X3), terhadap kinerja pekerja pelaksanaan Teknik Sipil A Page 34



STATISTIKA DAN PROBABILITAS pekerjaan bekisting (Y) digunakan regresi linier berganda. model persamaan dalam penelitian ini (Kriswanto, 2007) adalah :



dimana : = Kinerja Pekerja = Konstanta = bilangan koefisien = upah = kemampuan kerja = pengalaman kerja = disturbance error



Pengujuan Hipotesis Pengujian atas hipotesis yang ingin membuktikan pengaruh variable upah (X1), kemampuan kerja (X2), dan pengalaman kerja (X3) terhadap kinerja pekerja pelaksanaan pekerjaan bekesting (Y). digunakan uji t, yang dihasilkan dari model regresi berganda. criteria hipotesis yang diajukan dapa diterima atau ditolak apabila taraf signifikan sig. t