Steering & Brake System 2 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rezha
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

 



                                                     



                                                     



                                                     



               



STEERING & BRAKE SYSTEM



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



A. STEERING SYSTEM Sistem kemudi ( steering ) adalah suatu sistem pengendalian unit yang digunakan untuk membelokkan arah dari gerak lurus menjadi ke kiri atau ke kanan sesuai dengan kehendak operator. Pergerakkannya dari 0° - 360°. Bermacam-macam



tipe



steering



pada



alat-alat



berat.



Baik



yang



menyangkut wheel tractor maupun crawler tractor. Klasifikasi Steering System Steering pada alat-alat berat diklasifikasikan sebagai berikut :



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



1



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE BAB I



1. LINKAGE DAN ROD SYSTEM Steering tipe ini yang dibelokkan adalah roda depan ( truck, motor grader atau roda belakang / forklift ). A. MECHANICAL



Gbr I – 1. Linkage & Rod System Mechanical Tipe Gearbox Mechanism



Gbr I –2. Steering Gearbox Mechanism BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



2



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Pada saat steering wheel diputar, maka worm shaft akan ikut berputar. Dengan berputarnya shaft maka ball nut assy bergerak ke atas atau ke bawah, tergantung kepada arah putaran steering wheel. Apabila ball nut bergerak maka selector shaft akan berputar sehingga pitman arm akan bergerak . B. SEMI HYDRAULIC Steering tipe ini mekanisme pergerakkan dibantu dengan tenga hydraulic sehingga operator akan menjadi lebih ringan pada saat memutar steering wheel. Apabila ball nut bergerak maka selector sahaft akan berputar sehingga pitman arm akan bergerak. Pada semi hydraulic tipe ini diklasifikasikan : a. Tipe semi integral b. Tipe integral c. Tipe Combine a. Tipe semi Integral Pada tipe semi integral di dalam gear box terdapat directional control valve untuk mengarahkan aliran oil dari pump ke cylinder ( sisi head atau sisi bottom ). Sedangkan drag link yang dipasang pada rod cylinder dan pitman arm, berfungsi untuk mentralkan kembali directional control valve ( proposional ), agar cylinder tidak terus disupply oil dari pump ke cylinder pada saat gerakan steering wheel dihentikan.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



3



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr I – 3. Tipe semi integral steering



Gbr I – 4. Gear box tipe semi integral



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



4



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr I – 5. Posisi Steering neutral



Gbr I – 6. Posisi steering belok kanan BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



5



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr I – 7. Posisi Steering belok kiri b. Tipe integral Pada steering sistem tipe integral, gear box assy terdiri atas komponen directional control valve ( control valve assembly ), piston dan gear box ( power cylinder assembly )



Gbr I – 8. Tipe integral BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



6



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr I – 9. Posisi steering neutral



Gbr I – 10. Posisi steering belok kanan BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



7



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr I – 11. Posisi steering belok kiri c. Tipe combine Pada tipe combine, directional valve terpasang pada cylinder. Gear box dipakai untuk mengerahkan pitman arm selanjutnya pitman arm dipakai untuk menggerakkan directional control valve yang terletak pada hydraulic cylinder.



Gbr I – 12. Tipe combine BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



8



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr I – 13. Posisi steering neutral Cara kerja : Pada saat steering wheel posisi seperti pada gambar di atas, maka oil dari pump akan masuk ke dalam directional contol valve. Pada posisi directional control valve neutral maka oil tersebut akan mengalir ke drain (tangki).



Gbr I – 14. Posisi steering belok kanan



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



9



STEERING & BRAKE SYSTEM



Apabila steering wheel



diputar



WHEEL TYPE searah



jarum jam, maka pitman



arm



akan bergerak kearah kanan, sehingga spool A akan terdorong ke kanan juga. Akibatnya Oli dari pump diarahkan ke chamber E. Karena oil masuk ke chamber E, maka cylinder akan bergerak kekanan, sehingga roda depan berbelok kearah kanan ( seperti terlihat pada gambar ). Pada saat yang sama oil dari chamber D akan didrain ke tanki. Sewaktu cylinder bergerak kearah kanan, control valve akan dinetralkan kembali agar oil dari pump tidak disupply terus menerus ke port E ( proportional ).



Gbr I – 15. Posisi steering belok kiri Apabila steering wheel diputar berlawanan arah jarum jam, maka pitman arm akan bergerak kearah kiri, sehingga spool A akan terdorong kearah kiri juga. Akibatnya Oli dari pump diarahkan ke chamber D. Karena oil masuk ke chamber D, maka cylinder akan bergerak ke kiri, sehingga roda depan berbelok kearah kiri ( seperti terlihat pada gambar ). Pada saat yang sama oil dari chamber E akan didrain ke tanki. Sewaktu cylinder bergerak ke kiri, control valve akan dinetralkan kembali agar oil dari pump tidak disupply terus menerus ke port D ( proportional ). BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



10



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



C. Full Hydraulic Pada rod dan linkage full hydraulic steering system terdiri dari dua tipe, yaitu : a. Follow up linkage b. Orbitroll a. Follow Up Linkage Pada sistem ini roda depan digerakkan dengan tenaga hidrolik sehingga apabila engine mati, roda depan tidak akan dapat belok sekalipun steering wheel diputar ( kecuali apabila dilengkapi emergency pump, digerakkan dengan tenaga listrik dari battery )



Lever C



Gbr I – 16. Follow Up Linkage Steering



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



11



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Lokasi antara gear box, steering control valve dan cylinder terpisah satu sama lain. Sedangkan fungsi dari follow up linkage adalah untuk menetralkan kembali steering control valve, agar jangan sampai disupply terus ke cylinder, sehingga akan diperoleh gerakan yang selaras antara banyaknya putaran steering wheel dengan sudut belok roda depan ( proportional ).



Gbr I – 17. Mekanisme follow Up Linkage Steering



Gbr I – 18. Lever C



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



12



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Rod B



Lever C



Rod A



Lever D



Gbr I – 19. Saat steering wheel diputar ke kiri Apabila steering wheel diputar berlawanan dengan arah jarum jam ( supaya roda depan belok kiri ), maka lever D akan bergerak kearah €, sedangkan rod B diam, sehingga lever C akan mendorong rod A untuk menggerakkan steering control valve, sehingga oli dari pump akan diarahkan ke port A dan masuk cylinder melalui port A, sedangkan oli akan keluar dari cylinder melalui port B dan lalu diarahkan oleh steering control valve ke drain.



Center lever Rod B



Gbr I – 20. Saat steering belok ke kiri BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



13



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Karena oli masuk ke dalam cylinder port A, maka roda depan akan belok kiri. Dengan beloknya roda maka posisi center lever akan berubah, perubahan dari center lever akan diteruskan ke lever B dan rod B. Rod B akan bergerak kearah € , akibatnya dari bergeraknya rod B kearah € , rod A akan bergerak kearah  untuk menetralkan kembali steering control valve ( proportional ). Pada saat rod B bergerak kearah € dan rod A bergerak kearah  , posisi lever D tidak berubah ( tetap diam ) lever D akan berubah posisi apabila gerakan steering wheel dirubah. b. Orbitrol Tipe Orbitrol



tipe



berfungsi



sebagai



directional



control



valve



untuk



mengarahkan aliran oli pada saat engine bekerja ( pump bekerja ), sedangkan saat engine mati orbitrol akan berfungsi sebagai hand pump dan directional control valve.



Gbr I - 21. Steering system orbitrol tipe



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



14



STEERING & BRAKE SYSTEM



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



WHEEL TYPE



15



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara Kerja : Pada saat steering wheel diputar, maka valve orbitrol akan bergerak. Pergerakkan valve ini terbatas, karena adanya slot yang mengunci antara valve & Sleeve. Dengan pergerakkan tersebut, maka posisi di valve akan berubah sesuai dengan pergerakkan steering wheel. Sehingga oli yang disupply oleh pump akan diarahkan dari valve ke trochoid selanjutnya ke cylinder. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



16



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



2. ARTICULATED SYSTEM Pada steering system tipe articulated, untuk membelokkan unit, dengan cara membelokkan badan unit itu sendiri. Supaya badan unit dapat berbelok maka salah satu rod cylinder diperpanjang dan rod cylinder sisi sebelahnya diperpendek. Steering system tipe articulated, terdapat pada unit wheel loader dan motor scraper.



Gbr I - 22. Steering tipe Articulated dengan follow up linkage



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



17



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



a



b



c



Gbr I - 23. Cara kerja steering tipe Articulated dengan follow up linkage Cara Kerja : Apabila steering wheel tidak diputar maka posisi dari follow up linkage seperti pada gambar a. sedangkan apabila steering wheel diputar kearah berlawanan dengan jarum jam (belok kiri), maka titik B akan pindah menjadi pada posisi B1 dan titik C berpindah posisi menjadi C1 sehingga steering C/V akan mengarahkan aliran oli agar berbelok kearah kiri . Dengan berbeloknya badan unit, maka posisi A akan berpindah keposisi A1, juga posisi titik dari C1 akan bergerak lagi keposisi C pada saat tersebut posisi B1 tidak berubah atau dengan kata lain steering wheel sedang posisi ditahan ). Pada saat posisi titik C berarti steering control valve pada posisi netral dan gerakan berbelok, unit akan berhenti. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



18



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



C. BRAKE WHEEL TYPE Rem pada wheel tractors diklasifikasikan menjadi : 1. Shoe type 2. Disc type 3. Shoe type 1. Shoe type Sistem pengereman shoe type ini menggunakan lining brake sebagai alat untuk menghentikan laju unit. Shoe type terdiri dari beberapa jenis antara lain : a. Leading Trailling Shoe - Fixed anchor pin - Joint link b. Dual Leading Shoe c. Duo Servo a. Leading Trailing Shoe ~ Fixed Anchor Pin



Gbr. III - 36 . Double acting type



Gbr. III - 37. Operation double acting type



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



19



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Pada saat pedal rem ditekan, oil yang berada pada cylinder akan : a. Mendorong piston ( 1 ) kearah , gerakan piston ini



selanjutnya



dipakai untuk menekan shoe A ( leading shoe ). b. Mendorong piston 2 kearah € gerakan piston tersebut selanjutnya dipakai untuk menekan shoe B ( trailing shoe ). Sehingga akan menghasilkan gaya pengereman untuk menghentikan putaran. - Joint Link Pada tipe joint link, piston brake yang digunakan adalah single acting type.



Gbr. III – 38. Single acting type.



Gbr. III -39. Operation single acting type



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



20



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja: Pada saat pedal brake ditekan, oil yang ada didalam cylinder mendorong cylinder (sliding) kearah menekan shoe B ( trailing shoe ) serta mendorong piston cylinder kearah menekan shoe A ( leading shoe ), akibatnya



antara



leading



shoe



dan



trailing



shoe



akan



melakukan



pengereman terhadap drum. Efek pengereman dari leading shoe dan trailing shoe terhadap drum seperti terlihat pada gambar di bawah ini.



Gbr. III - 40. Efek gaya pengereman brake shoe. b. Dual Leading Shoe Pada tipe dual leading shoe, cylinder brake yang digunakan ada dua macam, yaitu : • Single acting cylinder ( fixed ). • Double acting cylinder ( fixed ). • Single acting cylinder. - Single acting cylinder ( fixed )



Gbr. III - 41. Single acting cylinder BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



21



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Ketika pedal brake diinjak, oli yang ada pada cylinder atas akan mendorong piston kearah  menekan shoe A, pada saat yang sama oli yang ada pada cylinder bawah akan mendorong piston kearah € menekan shoe B, dengan dernikian antara shoe A dan Shoe B akan melakukan pengereman dengan gaya yang sama pada drum. Efek pengereman pada dual leading shoe tipe single acting cylinder seperti gambar dibawah ini :



Gbr. III - 42. Efek pengereman single acting cylinder. Gaya pengereman sepatu rem pada saat unit mundur seperti diperlihatkan dengan garis putus- putus. - Double Acting Cylinder



Gbr. III - 43. Double acting cylinder BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



22



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Pada saat pedal brake ditekan oli yang ada pada cylinder atas mendorong piston Ice arah € dan kearah  menekan sepatu rem,begit juga dengan oli yang ada pada cylinder bawah,oli akan mendorong piston kearah € dan kearah  menekan sepatu rem. Akibatnya sepatu rem akan melakukan pengereman terhadap drum. Efek pengereman pada dual leading shoe tipe double acting cylinder, seperti terlihat pada gambar dibawah ini :



Gbr. III - 44. Efek pengereman double acting cylinder. - Duo Servo Pada duo servo type, cylinder yang digunakan adalah double acting type. Sepatu rem sebelah kiri dan kanan dihubungkan satu sama lain melalui adjuster.



Gbr. III - 45. Operation duo servo type BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



23



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Ketika pedal brake diinjak, oli yang ada pads bagian silinder akan mendorong piston kearah  dan kearah € gerakan piston tersebut dipakai untuk mendorong brake shoe. Bagian atas dari sepatu rem sebelah kanan ditahan oleh pin, maka efek pengereman terjadi pada sepatu rem kiri atas lebih besar daripada sepatu rem kiri bagian bawah, begitu pula efek pengereman sepatu rem kanan bawah lebih besar dari pada sepatu rem kanan atas. Pada saat terjadi pengereman dimana arah putaran roda berlawanan dengan yang seperti di atas, maka bagian atas dari sepatu rem sebelah kiri yang akan ditahan oleh pin. Efek pengereman duo servo type terlihat seperti gambar dibawah ini :



Gbr. III - 46. Efek pengereman duo servo type Garis putus- putus menunjukan gaya pengereman pada saat unit mundur. 2. DiscType Sistem rem tipe disc dibagi menjadi 2 macam : a. Single disc b. Multi disc a. Single Disc Single disc ini diklasifikasikan menjadi : ~ Disc floating BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



24



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr. III - 47. Disc floating ~ Caliper floating type ( single cylinder )



Gbr. III - 48. Caliper floating type ~ Disc caliper fixed type ( opposite cylinder )



Gbr. III - 49. Disc fixed type BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



25



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



~ Travel Brake Single Disc Type



Gbr. III - 50. Travel brake single disc type WA 180 - 1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Differential housing. Piston. Inner ring. Disc. Outer ring. Axle housing. Sun gear shaft. Bearing carrier.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



26



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



• Travel Brake Single Disc Type - Pedal brake ditekan



Gbr. III - 51. Pedal brake ditekan Cara kerja : Pada saat pedal brake ditekan, oli akan mengalir ke ruangan P, tekanan oli tersebut akan mendorong piston ( 6 ) kearah  dorongan piston ( 6 ) diteruskan ke inner ring ( 9 ) sehingga disc ( 7 ) menjadi tertekan oleh inner ( 9 ) dan outer ring ( 8 ). Maka putaran disc ( 7 ) akan direm karena adanya gaya yang menekan tersebut. ~ Pedal Brake dilepas



Gbr. III - 52. Pedal brake dilepas BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



27



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Tekanan oli yang ada di ruangan P menjadi turun, piston ( 6 ) akan bergeser sedikit kearah € karena adanya gaya balik dari o-ring ( 11 ) Akibatnya akan ada clearance antara inner ring ( 9 ) disc ( 7 ) dan outer ring ( 8 ). Dengan demikian disc ( 7 ) akan dapat berputar bebas. b. Multi disc Pada rem multi disc type komponen utamanya terdiri dari : - Disc, terpasang pada bagian yang berputar. - Plate, terpasang pada bagian yang tidak berputar. - Piston,terpasang pada bagian yang tidak berputar.



Gbr. III - 53. Rem tipe multi disc WA 500 – 1



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



28



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : ~ Pedal brake ditekan.



Gbr. III - 54. Pedal brake ditekan. Pada saat pedal brake ditekan oil masuk ke ruangan A, selanjutnya akan mendorong brake piston ( 3 ) kearah € kemudian brake piston menekan disc ( 7 ) dan plate ( 6 ) sehingga menjadi merapat ( mengerem ). ~ Pedal brake dilepas.



Gbr. III - 55. Pedal brake dilepas. Pada saat pedal brake dilepas tekanan oli yang ada dibelakang brake piston ( 3 ) turun. Maka piston ( 3 ) akan bergerak kearah  karena gaya tarik dari return spring ( 2 ), melalui rod, sehingga antara disc dan plate menjadi disengaged. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



29



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



D. SISTEM KONTROL Sistem kontrol pengereman pada wheel tractors diklasifikasikan menjadi beberapa type : 1. Hydraulic Type Pada sistem kontrol dengan menggunakan hydraulic type berarti tenaga yang dipakai untuk mengembangkan posisi shoe brake atau untuk menekan disc agar terjadi pengereman dengan memakai tenaga hydraulic.



Gbr. III - 56. Brake sistem WA 180 - 1. 1. 2. 3. 4.



Front axle. Brake pedal ( right ). Brake pedal ( left ). Brake oil tank.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



5. 6. 7. 8.



Rear axle. Rear brake. Brake master cylinder. Front brake.



30



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Power Master Cylinder



Gbr. III - 57. Power master Cylinder 1. 2. 3. 4. 5. 6.



Dust cover. 7. Return spring ( for connector ). Spool. 8. Connector. Relief valve. 9. Reaction spring. Cylinder cover. 10. Reaction piston. Power piston. 11. Secondary piston. Return spring ( for power piston ).



Cara kerja power master cylinder.  Brake pedal netral.



Gbr. III - 58. Brake pedal netral BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



31



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Pada kondisi brake pedal netral,saluran oil antara spool ( 2 ) dan power piston ( 5 ) terbuka. Oil dari pump dialirkan langsung ke transmission valve ( brake off ).  Brake pedal diinjak



Gbr. III - 59. Brake pedal diinjak Pada saat pedal brake diinjak,spool (2) akn terdorong kearah € menekan reaction spring ( 9 ). Connector ( 8 ) akan ikut terdorong bersamaan dengan power piston ( 5 ) yang melawan kekuatan return spring ( 7 ). Dalam hal ini saluran oil antara power piston ( 5 ) dan spool ( 2 ) tertutup. Tekanan oil di chamber A akan naik, sehingga mampu mendorong conector ( 8 ) kearah € untuk mengakibatkan secondary piston (11) guna menekan oil yang ada di master ke wheel brake.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



32



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr. III -60. Brake pedal dilepas Pada saat pedal brake dilepas spool ( 2 ) akan terdorong kearah  oleh reaction spring ( 9 ), membuka saluran oil antara spool ( 2 ) dan power piston ( 5 ) ( dalam hal ini brake akan off ). Akibatnya perbedaan tekanan oil yang ada dibagian depan dan belakang power piston ( 5 ), power piston ( 5 ) dan connector ( 8 ) akan terdorong kearah  oleh return spring ( 6 ) dan ( 7 ) kembali oada posisi normal.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



33



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Bentuk lain dari hydraulic type yaitu seperti gambat di bawah ini :



Gbr. III - 61. Brake circuit diagram - 1 1. Hydraulic tank 2. Hydraulic and steering pump 3. Hydraulic oil filter 4. Boost master 5. Steering control valve A. To hydraulic circuit



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



6. Steering cylinder ( only LH steering Cylinder for E, F, J, K, L type machine ) 7. Flow divider B. From hydraulic circuit



34



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Boost Master



Gbr. III - 62. Boost master GD 510 series 1. Relief valve. 2. Input spool. 3. Boot. 4. Main piston.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



5. Body. 6. Boost piston. 7. Piston. 8. Spool.



35



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja boost master 



Brake pedal dilepas



Gbr. III – 63. Brake pedal dilepas. Pada saat pedal brake dilepas Spool ( 2 ) akan bergerak kearah  oleh gaya tekan spring ( 9 ) dan ( 10 ), sehingga port A akan kembali terbuka. Akibatnya oil dari steering pump akan bisa mengalir lagi ke tank.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



36



STEERING & BRAKE SYSTEM







WHEEL TYPE



Brake pedal diinjak



Gbr. III - 64. Brake pedal diinjak Pada saat pedal brake ditekan, input spool ( 2 ) bergerak kearah € menutup port A tekanan oil di chamber B naik, sehingga mampu mendorong main piston ( 6 ) kearah € menekan spool ( 8 ) kearah €. Dalam hal ini piston ( 7 ) akan ikut terdorong ke arah € menekan brake oil ke luar dari chamber C menuju ke wheel brake. Tekanan oil yang ada di chamber B diatur oleh relief valve sebesar 20 kg/cm2.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



37



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



2. Air Over Hydraulic Type



Gbr. III - 65. Sirkuit Brake Air hydraulic type WA 500 - 1. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



38



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Komponen pada air over hydraulic brake type ialah : 1. Air Compressor. 2. Air Governor. 3. Check Valve. 4. Air tank (wet). 5. Tire inflation. 6. Drain Valve. 7. Safety valve. 8. Emergency brake sensor. 9. Air pressure sensor. 10. Air tank (dry) (Lower). 11. Air tank (dry) (Upper). 12. Check valve. 13. Drain valve. 14. R.H. brake valve. 15. L.H. brake valve.



16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.



Slack adjuster. Stop lamp switch. Transmission cut off switch. Front brake chamber. Rear brake chamber. Brake oil tank. Front slack adjuster. Front brake. Rear slack adjuster. Rear brake. Horn valve. Horn. Parking brake solenoid valve. Parking brake sensor. Spring cylinder.



• Compressor



Gbr. III - 66. Compressor BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



39



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Compressor berfungsi sebagai sumber supply udara yang digunakan didalam sistem pengereman. Udara diisap compressor berasal dari udara luar dan berasal dari air governor apabila tekanan udara di dalam sistem sudah mencapai setting pressurenya. •



Air Governor



1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.



Spring Exhaust port Piston Unloaded port Exhaust stem Inlet valve Tank port Filter.



Specifications • Cut – out pressure : 8.3 1± 0.3 kg/cm2 • Cut – in pressure : 7.0 1± 0.3 kg/cm2



Gbr. III - 67. Air governor



Air governor berfungsi untuk menjaga agar tekanan udara pada sirkuit tetap konstant, sesuai batas yang ditetapkan.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



40



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr. III - 70. Compressor no-loaded Compresor tidak bekerja € Jika tekanan pada tanki basah ( 9 ) naik dan mencapai setting pressurenya ( cut out pressure ), piston ( 3 ) terdorong ke atas melawan kekuatan spring ( 1 ). € Pada waktu piston ( 3) naik keatas, exhaust stem ( 5) tertutup dan inlet valve ( 6 ) terbuka. € Tekanan dari tanki mengalir melalui inlet valve ( 6 ) dan saluran Loader ( 4 ) dan unloader valve pada compresor akan bekerja. Ini disebut kompressor tanpa beban.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



41



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



€ Apabila tekanan udara didalam tanki turun maka piston ( 3 ) terdorong ke bawah oleh spring ( 1 ). € Apabila tekanan yang drop ini dibawah tekanan yang diizinkan ( cut Out pressure ) maka inlet valve ( 6 ) tertutup dan exhaust stem ( 5 ) terbuka. Tekanan pada saluran unloaded valve ( 4 ) mengalir ke atmosfer, sehingga mulai bekerja kembali.



Gbr. III - 71. Compressor Loaded € Tekanan udara dal;am tanki basah mengalir dari saluran ( 7 ) melalui filter ( 8 ) dan bekerja dibagian bawah piston ( 3 ). Bila tekanan udara di dalam tanki ( 9 ) dibawah standard ( cut out pressure ) maka piston ( 3 ) terdorong ke bawah oleh spring (1).



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



42



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



€ Jika hal ini terjadi, udara pada saluran unloaded valve ( 4 ) lewat melalui exhaust stem ( 5 ) ke atmosfer dari compressor akan bekerja.



Capacity (ι )



Maximum Pressure



Wet tank



9.4



9.5 Kg/cm2



Dry tank (L)



26.6



9.5 Kg/cm2



Dry tank (R)



26.6



9.5 Kg/cm2



Name



Gbr. III - 72. Air tank



Air tank berfungsi untuk menampung udara yang dibutuhkan pada air circuit. Air tank diklasifikasikan menjadi dua type : • Wet tank • Dry tank Safety valve dan air pressure sensor dipasang di wet tank.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



43



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



1.



Adjustment nut



2.



Spring cage



3.



Spring



4.



Ball



5.



Lock nut



6.



Relief valve



7.



Body



Gbr. III - 73. Safety valve Cara kerja : Apabila air governor tidak berfungsi dengan baik dan tekanan didalam tank melebihi set pressurenya safety valve, ball ( 4 ) akan tertekan kearah  dan udara akan dibuang ke atmosfer.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



44



STEERING & BRAKE SYSTEM







Brake valve



1.



Brake pedal.



2.



Plunger.



3.



Piston.



4.



Inlet valve.



5.



Piston.



6.



Inlet valve.



7.



Rubber spring.



WHEEL TYPE



A.



From air tank.



B.



From air tank.



C.



To front brake chamber.



D.



To rear brake chamber



Gbr. III - 74. Brake valve Brake valve berfungsi untuk mengalirkan udara ke brake chamber dan mengoperasikan brake. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



45



STEERING & BRAKE SYSTEM



4



WHEEL TYPE



Pengoperasian pedal brake



Gbr. III - 75. Pedal brake dioperasikan 4 Pada bagian atas Cara kerja : Pada seat pedal brake (10) ditekan, maka plunger (2) dan rubber spring (7) akan terdorong ke bawah menekan piston (3). Ketika piston (3) bergerak ke bawah, exhaust port (9) tertutup. Pada saat yang sama inlet valve (4) bergerak ke bawah dan udara dari tanki (11) mengalir dari port A ke port C. Dalam hal ini brake chamber depan akan bekerja.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



46



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



4 Pada bagian bawah Ketika pedal brake ditekan, plunger (2) dan rubber spring (7) akan terdorong ke bawah



menekan piston (3) ke bawah



Pada saat piston



bergerak ke bawah, inlet valve (4) akan ikut bergerak ke bawah, maka udara dari tanki udara akan mengalir dari port B ke port D. Dengan demikian brake chamber belakang akan bekerja. ~ Keseimbangan dalam pengoperasian brake (pedal brake ditekan pada posisi tetap).



Gbr. III - 76. Keseimbangan brake saat operasi



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



47



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Tekanan udara yang masuk ke brake valve yang menuju ke brake chamber lama kelamaan tekanannya akan naik. Setelah keseimbangan tekanan udara tercapai, rubber spring (7) dan piston (3) akan terdorong kearah  menutup inlet valve (4) Piston (5) akan ikut terbawa sehingga inlet valve (6) menjadi menutup. Dari kejadian diatas exhaust port (9) dan exhaust port (8) akan menutup, sedang tekanan udara yang menuju ke brake chamber dipertahankan untuk mengengagekan brake. 4 Pedal Brake dilepas



Gbr. III - 77. Pedal brake di lepas



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



48



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Pada saat pedal brake (1) dilepas, gaya penekanan terhadap piston (4) dan piston (5) ditiadakan, sehingga piston return spring (6) akan terdorong piston (4) kearah  membuka exhaust port (9) dan exhaust port (10). Selanjutnya udara yang ada di brake chamber dialirkan keluar. Dengan demikian brake akan disengaged.



Gbr. III - 78. Brake chamber WA 500 – 1



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



49



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



1. Air cylinder



6. Piston



Specifications.



2. Air Piston



7. Master cylinder.



1.



3. Spring



8. Piston valve



Cylinder bore :



4. Rod



9. Body



Stroke : 133.5 mm



5. Breather



10. Sensor



Cylinder capacity: 3.600 cc 2.



Air cylinder. 180 mm



Master cylinder. Cylinder bore : 68 mm Stroke : 132.5 mm Cylinder capacity : 472 cc



Brake chamber berfungsi merubah air pressure menjadi gerakan mekanik untuk menekan oil yang ada di slack adjuster guna pengoperasian brake. 4 Pedal brake ditekan



Gbr. III - 79. Kondisi Brake Chamber saat pedal brake ditekan



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



50



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Saat pedal brake ditekan, udara bertekanan di supply dari brake valve ke brake chamber. Air piston (2) terdorong ke arah € membawa rod (3) menekan piston (6) dari master cylinder (7) ke arah € oli yang ada di slack adjuster terdorong oleh piston (6) untuk mengaktifkan brake. 4Pedal brake ditekan pada posisi tetap



Gbr. III - 80.Kondisi Brake Chamber saat pedal brake ditekan pada posisi tetap Cara kerja : Saat pedal brake ditekan pada posisi tetap, tekanan oil yang ada di slack adjuster tetap, sehingga brake tetap engaged. 4 Pedal brake dilepas



Gbr. III - 81. Kondisi Brake Chamber saat pedal brake dilepas BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



51



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Saat pedal brake dilepas, udara bertekanan yang disuplay ke air piston (2) dari brake chamber oleh brake valve, tekanannya akan turun. Akibatnya tekanan hydraulic di dalam master cylinder (7) akan drop, karena piston (2) terdorong oleh return spring (3) kearah . • Two – way valve



1. Body 2. Seat 3. Plug 4. Cap 5. Brake chamber Gbr. III - 82. Two – way valve Two – way valve berfungsi untuk mencegah aliran udara bertekanan ke salah satu brake valve pada saat valve yang lain ditekan.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



52



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja :



Gbr. III - 83. Operation two way valve Air circuit sebelah kiri dan kanan brake valve dihubungkan ke brake untuk mengoperasikan brake pada ke empat roda. Udara bertekanan masuk dari port A two way valve mendorong seat (2) ke arah  menutup sirkuit yang ke port B. Sehingga udara bertekanan hanya mengalir ke port C dan mengaktifkan brake chamber (5).



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



53



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



• Slack adjuster



1. Bleeder 2. Cylinder 3. Check valve 4. Piston 5. Spring A. Inlet port B. Outlet port



Gbr. III - 84. Slack adjuster Operation slack adjuster 4 Pedal brake ditekan



Gbr. III - 85. Kondisi Slack Adjuster saat pedal brake ditekan



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



54



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara keria 1 : Oli dari brake chamber (6) mengalir melalui port P ke slack adjuster. Oli yang mengalir ke port E dialirkan ke cylinder (2) kiri dan kanan. Oli yang masuk ke port P tekanannya akan naik dan menekan piston (4) sejauh S kearah  dan kearah €.



Gbr. III - 86. Kondisi slack adjuster saat pedal brake ditekan Cara keria 2 : Oli dari brake chamber (6) mengalir melalui port P ke slack adjuster. Oli yang mengalir ke port E dialirkan ke cylinder (2) kiri dan kanan. 0li yang masuk ke port P takananya akan naik dan menekan piston (4) sejauh S kearah  dan kearah €. Dari cara kerja 1 pada saat piston (4) bergerak kearah  dan kearah € sejauh S oli yang ada diport C akan tertekan selanjutnya mengalir ke brake cylinder (7). Pada kondisi ini penekanan brake piston (5) terhadap disc dan plate belum maximum, sehingga belum ada gaya pengereman.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



55



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Gbr. III - 87. Kondisi slack adjuster saat pedal brake ditekan Cara kerja 3. Apabila tekanan di brake chamber (7) bertambah terus, maka oli bertekanan yang melalui port E akan mampu menekan check valve (3) kearah  dan kearah € akibatnya oli akan mengalir melalui pilot circuit D untuk menambah tekanan oli diport C. Dengan demikian akan terjadi penambahan gaya penekanan brake piston (5) terhadap disc & plate untuk melakukan pengereman.



4



Pedal brake dilepas



Gbr. III - 88. Kondisi Slack Adjuster saat pedal brake dilepas BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



56



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara keria : Pada saat pedal brake dilepas tekanan udara yang di brake chamber (3) turun, akibatnya tekanan oli yang ada di slack adjuster akan turun juga. Brake piston (5) akan mampu bergerak ke arah € dan kearah  karena gaya tekan dari return spring (8). Sedang oli yang ada di port D akan mendorong piston (4) ke arah € dan kearah  melawan kekuatan spring (6) sejauh S. Pada kondisi ini disc dan plate brake akan kembali disengaged.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



57



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



• Brake



Detail 1. Guide pin 2. Return spring 3. Brake piston 4. Outer gear (teeth 164) 5. Inner gear (teeth 112) 6. Plate 7. Disc



Gbr. III - 89. Brake 4 Pedal brake ditekan



Gbr. III - 90. Pedal brake ditekan BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



58



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Pada saat pedal brake ditekan udara bertekanan yang mengalir ke brake chamber, akan akan mampu mendorong brake oil di master cylinder menuju ke slack adjuster untuk mengaktifkan brake. Brake bergerak



kearah



€



menekan



disc



(7)



dan



(6)



piston untuk



(3) saling



merapat. Disc (7) berputar bersama - sama dengan roda, sehingga pada saat disc (7) dan plate (6) engaged, putaran roda akan terhenti sekaligus menghentikan unit. 4Pedal brake dilepas



Gbr. III - 91. Pedal brake dilepas Cara kerja : Pada saat brake dilepas tekanan oil dibelakang piston (3) turun. Piston akan bergerak kearah  oleh gaya tekan dari return spring (2) dan brake akan release. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



59



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



• Parking Brake Parking brake berfungsi sebagai pengaman agar unit tidak berjalan sendiri pada saat diparkir.



Gbr. III - 92. Parking brake



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



60



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



4 Brake dioperasikan



Gbr.III - 93. Brake dioperasikan Cara kerja : Pada seat parking brake switch lever posisi ON, solenoid valve bergerak dan udara dari tanki udara aliranya ditutup oleh valve. Pada saat yang sama, udara dari spring cylinder dibuang ke atmosfer lewat antara valve den body. Karena nut, piston dari spring cylinder (1) akan terdorong oleh spring,demikian juga lever (2) akan terdorong, parking brake engaged. Lever (20) memutar piston shaft (3) dan menggerakan piston (4) ke arah axial. Dengan demikian pads akan mendorong disc, parking brake applied. 4 Brake release



Gbr. III - 94. Brake release BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



61



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Pada saat parking brake switch lever posisi ON, solenoid valve bergerak dan udara dari tanki udara aliranya ditutup oleh valve. Pada saat yang sama, udara dari spring cylinder dibuang ke atmosfer lewat antara valve dan body. Piston dari spring cylinder (1) akan terdorong



oleh



spring,



demikian juga lever (2) akan terdorong sehingga parking brake engaged. Pada saat parking brake switch posisi OFF, solenoid valve tidak berfungsi dan valve menutup saluran exhaust. Pada saat yang sama, udara ditanki udara masuk lewat bagian atas dari piston spring cylinder (1). Udara yang masuk ke spring cylinder menekan piston melawan kekuatan spring. Akibatnya rod (5) akan tertarik, menggerakan piston (4) dan brake akan release. Dalam hal ini, jika tekanan udara di dalam tank turun di bawah level, sehingga tidak dapat mengoperasikan brake dengan normal, pressure sensor yang dipasang solenoid valve. Sirkuit spring cylinder akan release dan parking brake akan berfungsi secara otomatis. •



Parking Brake ON



Gbr.lll - 95 . Parking Brake ON BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



62



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Cara kerja : Pada saat parking brake switch diputar pada posisi ON, solenoid valve switch OFF, dan udara dari spring cylinder masukan saluran A. Udara dalam sekitar valve (5), masuk saluran B dan didrain. Dalam kondisi ini udara dari tanki masuk ke saluran C, tetapi ditutup oleh valve (4), akibatnya udara tidak bisa mengalir.



Gbr.lll - 96 . Parking Brake OFF Pada saat parking brake switch diputar pada posisi ON, solenoid valve switch ON, dan valve (5) bergerak ke bawah. Valve (5) dihubungkan oleh rod, sehingga valve (5) dan valve (4) keduanya akan bergerak ke bawah, udara dari tanki masuk saluran C, sehingga udara akan mengalir disekitar valve (4) dan masuk ke saluran A. Udara dialirkan ke spring cylinder dan brake akan release.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



63



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



• Parking Brake Solenoid Valve



1. Coil 2. Body 3. Outlet port 4. Inlet valve 5. Outer valve 6. Exhaust port 7. Inlet port



Gbr.lll - 97 . Parking Brake solenoid valve • Spring Cylinder



1. Piston 2. Spring 3. Cylinder 4. Boost 5. Rod



Gbr.lll - 98. Spring cylinder BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



64



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Udara bertekanan dari parking brake solenoid valve mendorong spring dan menekannya



untuk



mereleasekan



parking



brake.



Biasanya



parking



dioperasikan oleh spring (2), sehingga unit akan berhenti. 3. Air Brake Type Air brake type ini menggunakan udara sebagai penggerak mekanisme pengeremannya. Unit pemakai : Nissan Diessel



Gbr. III - 99. Air brake piping



Gbr. III - 100. Wheel Brake BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



65



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



• Brake valve



1. Pedal



8. Valve body



2. Cover



9. Exhaust pipe



3. Piston ( primary )



10. Piston ( secondary )



4. Return spring



11. Feed valve (secondary )



5. Feed valve ( primary )



12. Valve spring ( inner )



6. O - ring



13. Valve spring ( outer )



7. Return spring ( secondary ) Gbr. III - 101. Brake valve



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



66



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Pengoperasian Brake valve 4 Pedal brake ditekan



Gbr. III - 102. Posisi brake valve pada saat brake ditekan Cara kerja : Pada saat pedal brake ditekan plunger akan terdorong ke menekan primary piston ke bawah. Feed valve ( primary ) juga akan tertekan ke bawah



membuka saluran udara yang menuju rear relay valve. Pada saat



yang sama feed valve ( secondary ) juga terdorong oleh feed valve ( secondary ) ke bawah



membuka saluran udara yang menuju ke quick



release valve. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



67



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



4 Pedal brake dilepas



Gbr. III - 103. Posisi brake valve pada saat brake dilepas Cara kerja : Pada saat pedal brake dilepas plunger akan bergerak ke  oleh return spring, begitu juga piston ( primary ) akan terdorong ke  oleh return spring. Feed valve ( primary ) akan menutup kembali ke saluran udara yang menuju ke rear relay valve. Udara yang ada di rear valve dibuang lewat saluran antara piston ( primary ) dan feed valve ( primary ) ke exhaust. Dengan demikian udara yang ada di brake chamber tekanannya turun sehingga brake kembali release. Pada saat yang sama feed valve ( secondary ) juga menutup saluran udara yang menuju quick release valve, udara yang ada di quick release valve dibuang lewat saluran antara feed valve ( secondary ) dan feed valve ( primary ) ke exhaust. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



68



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



• Brake chamber



Gbr. III - 104. Brake chamber Cara kerja : Udara yang berasal dari brake valve masuk ke brake chamber, mendorong diaphragm ke  membawa push rod ke  melawan push rod spring. Selanjutnya push rod akan menekan lever pada slack adjuster untuk melakukan pengereman terhadap lining brake. • Slack adjuster



Gbr. III - 105. Slack adjuster BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



69



STEERING & BRAKE SYSTEM



WHEEL TYPE



Slack adjuster berfungsi untuk mengatur stroke atau langkah push rod brake chamber akibat ausnya lining brake. Adjustment lining brake dapat dilakukan dengan memutar worm shaft.



Gbr. III - 106. Komponen slack adjuster



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



70



STEERING & BRAKE SYSTEM



STEERING & BRAKE SYSTEM



C.



CRAWLER TYPE



STEERING CRAWLER TRACTOR



Type steering ini banyak digunakan pada Bulldozer. Dimana dalam pengendaliannya menggunakan clutch yang terdiri dari disc plate yang tersusun antara inner drum dan outer drum. Cara pengoperasian dari steering yang menggunakan type ini, agar unit dapat



belok



maka



antara



disc



dan



plate



harus



direnggangkan



( disengaged ). Sehingga putaran dan tenaga dari transmisi tidak diteruskan ke salah satu final drive. Perenggangan ( disengaged ) dari clutch tersebut dapat dilakukan dengan bantuan tenaga hidrolik ataupun tenaga mekanis.



Gbr II - 28. Prinsip Kerja Steering Type Clutch System



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



71



STEERING & BRAKE SYSTEM



Disengaged



adalah



suatu



CRAWLER TYPE



keadaan



dimana



disc



dan



plate



tidak



berhubungan ( tidak rapat ). Engaged adalah suatu keadaan dimana disc dan plate berhubungan. Pada kondisi seperti ini, tenaga diteruskan dari transmisi ke final drive. Proses pemindahan tenaga pada steering clutch sangat tergantung kepada : - Gaya tekan ( P ) yang diperoleh dari spring atau hidrolik - Koefisien gesek ( µ ) tergantung pada jenis material - Area ( A ) tergantung dari luas tidaknya permukaan yang bergesekan 1. Engine (SDA6D140E-3) 2. Damper 3. Universal joint 4. Scavenging pump 5. Work equipment pump 6. PTO 7. Power train pump 8. Steering lubricating oil pump 9. Torque converter 10. Transmission 11. Bevel gear 12. Steering clutch 13. Steering brake 14. Final drive 15. Sprocket 16. Track shoe 17. Fan pump 18. Fan motor Gbr II - 29. Power Train



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



72



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



1. Klasifikasi dan Proses Pengendalian



Clutch System



Mechanical Type



Semi Hydraulic Type



Engage



Engage



: Spring



Disengage : Tenaga operator



: Spring



Hydraulic Type 1. Spring loaded I



Disengage : Tenaga



Engage



: Spring



operator + booster



Disengage : Oil pressure 2. Spring loaded II Engage



: Spring + oil pressure



Disengage : Oil pressure 3. Full Hydraulic Engage



: Oil pressure



Disengage : Oil pressure



2. Mekanisme Pergerakkan a. Mechanical Type Mekanisme pergerakkan sepenuhnya oleh tenaga operator, sehingga apabila unit akan dibelokkan maka untuk meggerakkan pressure plate melawan kekuatan spring hanya menggunakan tenaga operator itu sendiri. Pada posisi normal spring selalu menekan pressure plate agar disc dan plate dalam keadaan engage, mechanical type kebanyakan dipakai unit unit kecil yaitu D10, D20 - 3, D30 - 15, D50 - 11, 15, D31 - 16, D53 - 15.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



73



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Komponen utama sistem kemudi Mechanical Type



Gbr II - 30. Komponen steering clutch tipe mechanical DISC : Terbuat dari baja, bagian luar diberi lapisan bronze yang berguna untuk mengurangi keausan. Disc ini berfungsi sebagai friction plate dan duduk pada spline outer drum. PLATE : Terbuat dari baja tahan karat serta tahan temperatur tinggi. Plate ini berfungsi sebagai friction plate dan duduk pada spline inner drum. INNER DRUM : Berfungsi sebagai tempat dudukan dari plate dan menerima putaran dari bevel gear shaft, yang diikat dengan perantaraan flange. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



74



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



OUTER DRUM : Berfungsi sebagai tempat dudukan disc dan diikat dengan flange yang selanjutnya akan diteruskan ke pinion pada final drive. PRESSURE PLATE : Berfungsi sebagai tempat dudukan disc dan diikat dengan



flange yang selanjutnya akan diteruskan ke pinion final drive.



SPRING : Berfungsi sebagai sumber kekuatan untuk menekan susunan plate dan disc dengan perantaraan pressure plate. YOKE : Berfungsi sebagai pengantar untuk menarik pressure plate



1. Outer drum ( brake drum ) 2. Pressure plate 3. Disc 4. Plate 5. Inner drum 6. Release yoke 7. Bearing cage 8. Bevel gear shaft 9. Bevel gear ( 43 teeth ) 10. Adjustment nut 11. Collar 12. Hub of bevel gear shaft 13. Hub nut of bevel gear shaft 14. Retainer 15. Bolt 16. Spring



Gbr II - 31. Mekanisme pergerakkan steering tipe mechanical



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



75



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



b. Semi Hydraulic Type Pada type ini prinsip kerjanya hampir sama dengan type mechanical hanya pada type ini, untuk menggerakkan yoke dibantu sengan booster. Booster tersebut berfungsi untukmeringankan gaya operator pada saat menarik / menginjak pedal. Aplikasinya D31 - 17, D50 - 16, D53 - 17, D80 - 8.



Gbr II - 32. Sirkuit Hidrolik Steering Clutch Semi Hidrolik BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



76



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Modulating Valve Modulating valve digunakan pada sistem steering, berfungsi untuk mengatur variasi tekanan oli yang ada di sistem steering sampai batas yang ditentukan yaitu sebesar 23 kg/cm2. Dengan adanya tekanan oli yang dapat diatur secara bervariasi ini, maka proses disengaged steering clutch dapat dilakukan dalam kondisi setengah engaged ( half clutch ). Hal ini tergantung pada tarikan terhadap lever steering.



Gbr II - 33. Control Valve dan Modulating Valve BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



77



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Cara kerja : Ketika lever steering ditarik, spool dan valve D akan bergerak kearah Î sehingga oli akan mengalir masuk dan mengisi ruangan B. Akibatnya pressure akan mendorong piston H maka clutch steering akan engage. Pada saat yang bersamaan, oil juga masuk mengisi ruangan t. Tekanan pada ruangan t dipakai untuk mendorong valve E kearah Í melawan kekuatan spring F. Dengan bergeraknya valve E kearah Í , maka oil dari steering pump juga akan mengalir ke drain. Pada saat seluruh oil dari pump didrain, maka gerakan piston H juga berhenti. Kekuatan spring F dipengaruhi oleh panjangnya gerakan valve kearah Î sedangkan panjang langkah gerakan valve D dipengaruhi panjangnya tarikan lever steering atau panjang injakan pedal steering Steering clutch dan booster



Gbr II - 34. Steering Clutch dan Booster BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



78



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Cara kerja : Steering clutch kanan disengaged. Apabila lever steering sebelah kanan ditarik, maka spool control valve RH akan mengarahkan aliran oli menuju ke booster sebelah kanan sehingga oil pressure akan masuk ke ruangan A, selanjutnya



akan



mendorong



piston



booster



kearah



Î.



Dengan



bergeraknya piston maka lever akan menekan yoke. Karena pressure plate diikat dengan yoke maka pressure plate akan ikut terbawa. Pada kondisi demikian disc dan plate dalam keadaan disengaged ( merenggang ).



Gbr II - 35. Circuit Hydraulic Type Semi Hydraulic BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



79



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr II - 36. Circuit Hydraulic Type Semi Hydraulic BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



80



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr II - 37. Skematik Sirkuit Hidrolik 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Steering Strainer (magnet type) 8. Right steering clutch piston Steering pump 9. Right steering clutch lever Steering filter 10. Right steering clutch Relief valve 11. Right steering clutch release yoke Steering control valve 12. Bevel gear Brake valve 13.Steering case Brake booster



A. Plug for relief valve pressure B. Plug for left steering clutch pressure C. Plug for right steering clutch pressure D. Plug for left brake booster pressure E. Plug for right brake booster pressure BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



81



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



c. Hydraulic Type Sistem



kerja tipe hidrolik ini memanfaatkan oli bertekanan untuk



mendisengagedkan steering clutch. Adapun jenis ini dibagi dalam tiga type : 1. Spring Loaded I Pada



tipe



spring



loaded



I



ini



proses



engaged



steering



clutchnya



menggunakan kekuatan spring sedangkan untuk disengaged dengan tekanan oli, tipe spring loaded I ini dipakai pada unit D65 - 6, D65 - 8, D70, 85 - 18, D155 - 1, D375 - 1,D375A - 2.



Gbr II - 39. Steering Clutch Spring Loaded I D80, 85 -18 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.



Outer drum ( Brake drum ) Pressure plate Disc Plate Inner drum ( Clutch drum ) Bevel gear shaft hub Bearing



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



8. Bevel gear 9. Bevel gear shaft 10. Piston 11. Spring 12. Spring 13. Bolt



82



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr II - 40. Sirkuit Hidrolik S.L.I D60, 65 A - P BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



83



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr II - 41. Skematik Sirkuit Hidrolik S.L.I D60, 65 A – P 1. Magnetic strainer



7. Left clutch



2. Steering pump



8. Right clutch



3. Steering filter



9. Safety valve



4. Left clutch spool



10. Oil cooler



5. Relief valve



11. Transmission lubrication



6. Right clutch spool



12. Steering case



A. Tap for main relief pressure ( PT 1/8 ) B. Tap for left steering clutch pressure ( PT 1/8 ) C. Tap for right steering clutch pressure ( PT 1/8 ) BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



84



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Cara kerja spring loaded : ~ Engaged Pada posisi netral, steering clutch dalam keadaan engaged dengan kekuatan spring, dimana spring akan menarik pressure plate untuk merapatkan disc dan plate. ~ Disengaged Pada



proses



disengaged,



tekanan



oli



digunakan



untuk



menekan



permukaan piston. Piston akan mendorong pressure plate, dengan demikian tenaga yang berasal dari bevel gear tidak dapat diteruskan ke final drive, akibatnya unit bisa belok ke kiri atau ke kanan tergantung dari lever / pedal yang ditarik atau diinjak. Control Valve ~ L.H dan R.H Steering Clutch posisi Engaged



Gbr II - 42. Posisi Spool Control Valve.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



85



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Cara kerja : Oil dari pump masuk ke port A, pada saat yang bersamaan juga ada oil yang masuk ke chamber E melewati port A. Oil yang masuk ke chamber E akan mendorong relief valve (12) kearah Í melawan gaya spring ( 13 ). Gerakan relief valve ( 12 ) kearah Í akan berhenti pada saat terjadi keseimbangan antara gaya dorong dari oil pressure kearah Í dengan gaya spring ( 13 ) kearah Î, karena relief valve bergerak kearah Í maka port A dan port B menjadi berhubungan, selanjutnya oil dari steering system di reliefkan (didrain) melalui prot B sehingga tekanan



oil



pada



steering system dipertahankan sebesar 12,6 kg/cm2. ~ L.H Steering Clutch Disengaged, R.H Steering Clutch Engage



Gbr II - 43. Posisi Spool Control Valve



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



86



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Cara kerja : Ketika L.H steering lever ditarik, maka L.H spool ( 14 ) dan valve ( 17 ) akan bergerak kearah Î karena dorongan dari lever ( 21 ). Dengan bergeraknya L.H spool ( 14 ) kearah Î maka port A akan berhubungan dengan port C, sehingga oil dari steering pump akan mengalir ke steering clutch L.H melewati port A dan port C. Oli yang masuk ke steering clutch L.H dipakai untuk mendorong piston agar disc dan plate menjadi disengaged. Pada saat yang bersamaan juga oil dari port A masuk ke chamber E melewati orifice A. Oil pada chamber E tersebut akan mendorong piston relief valve ( 12 ) Í kearah melawan gaya spring ( 13 ). Gaya spring ( 13 ) akan dipengaruhi oleh besarnya pergerakan valve ( 17 ), sehingga setting dari relief valve bervariasi antara 12,6 s/d 18,6 Kg/cm2. Sedangkan besarnya pergerakan valve ( 17 ) dipengaruhi oleh panjang tarikan lever steering. Fungsi Komponen Utama : 1. Oli : Berfungsi sebagai media pengantar untuk menekan permukaan piston melawan kekuatan spring. 2. Tangki oli : Berfungsi sebagai penampung oli steering clutch dan ( case ) juga tempat lokasi steering clutch. 3. Strainer : Berfungsi sebagai saringan awal ( kasar ) sebelum oli masuk ke pompa steering. 4. Pompa



: Berfungsi untuk menghisap oli yang ada di case steering



serta mengalirkan ke sistem steering dan brake. Jenis pompa steering pada umumnya adalah gear pump. 5. Filter : Berfungsi sebagai saringan yang lebih halus agar jangan sampai ada kotoran yang masuk ke dalam BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



sistem. 87



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



6. Flow divider : Berfungsi sebagai pembagi jumlah flow oil ke steering circuit dan brake circuit, kapasitas aliran tergantung dari yang ditetapkan. 7. Relief valve : Berfungsi sebagai pembatas tekanan maximum di dalam sistem. 8. Control valve : Berfungsi sebagai pengatur arah aliran oil ke steering clutch ( piston ) LH/RH atau case, tergantung pengaturan operator kearah mana pembelokkan yang diinginkan. 9. Piston : Berfungsi meneruskan tenaga hidrolik untuk menekan atau menarik pressure plate, kekuatan tekan tersebut tergantung dari luas permukaan piston serta besarnya tekanan oli.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



88



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr II - 44. Sirkuit Hidrolik S.L.1



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



89



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr II - 45. Skematik Sirkuit Hidrolik Spring Loaded 1 1. Magnet strainer



7.Right clutch spool



2. Steering pump ( FAR063 )



8. Left clutch



3. Steering filter



9. Right clutch



4. Flow divider



10. Steering case



5. Main relief valve



11. Rotary servo booster



6. Left clutch spool A. Clutch main pressure pickup plug ( PT 1/8 ) B. Left clutch pressure pickup plug ( PT 1/8 ) C. Right clutch pressure pickup plug ( PT 1/8 ) BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



90



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



2. Spring Loaded II Pada type spring loaded II ini proses engaged dengan kekuatan spring ditambah dengan oil pressure. Sedangkan untuk proses disengaged menggunakan oil pressure. Type ini dipakai pada unit-unit : D80, 85 – 12.



Gbr II - 50. Steering Clutch Spring Loaded 2 D80, 85A -12 17. Brake drum ( Outer drum )



22. Piston seal ring



18. Driven plate ( Disc )



23. Piston



19. Drive plate ( Plate )



24. Clutch spring



20. Clutch drum ( Inner drum )



25. Ring plate



21. O-ring



26. Pressure 27. Piston nut



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



91



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



3. Full Hydraulic Pada type hydraulic ini proses engaged & disenggaged mempergunakan tenaga hidrolik. Type full hydraulic. Type full hydraulic ini dipakai pada unit : D75 S - 2



Gbr II - 58. Sistem Kemudi Type Full Hidrolik D75 S - 2 1. Brake cover



4. Disc



2. Adjust bolt



5. Drum



3. Plate



6. Brake band



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



92



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Sistem rem ( brake system ) berfungsi untuk memperlambat dan menghentikan gerak unit. Sistem rem diklasifikasikan sebagai berikut :



Toggle Mechanism Anchor Dry Band



Lining Wet Control



Crawler Tractors



Interconnected



Mechanical



Pedal Mechanism



Booster



Clutch Control Sistem rem ( brake system )



Fixed Anchor Pin Leading Trailling Shoe Duo Servo



Shoe



Dual Leading Shoe Type



Joint Link Single Acting Cyl



Double Acting Cyl



Single Disc Multi Hydraulic



Wheel Control



Air Over Hydraulic Air



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



93



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



SISTEM REM CRAWLER TRACTOR Sistem



rem



pada



crawler



tractors



disamping



berfungsi



untuk



memperlambat dan menghentikan gerak unit, juga berfungsi untuk memperkecil radius putar ( turning radius ) pada saat unit tersebut dibelokkan ( bekerja bersama-sama dengan steering clutch ). A. BAND TYPE 1. Mechanism Menurut mekanismenya dibedakan menjadi 2 type : a. Toggle Type



Gbr III - 1. Rem Tipe Toggle Brake band dipasang bagian luar dari outer drum. Ujung-ujung dari brake band berhubungan dengan End ( 6 ), juga dihubungkan dengan spring terhadap housing agar brake band tidak dapat lepas terhadap End.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



94



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Cara kerja : Pada saat pedal brake tidak diinjak, antara brake dan outer drum ada jarak ( clearance ). Pada saat pedal brake diinjak, maka lever ( 1 ) akan bergerak kearah  dan akan menggerakkan bell crank ( 3 ). Bell crank ( 3 ) duduk pada shaft ( 2 ), pada saat bell crank digerakkan oleh Icer ( 1 ) maka posisi bell crank akan bergerak memutar terhadap shaft ( 2 ). Digerakkan bell crank tersebut akan menarik link ( 4 ) kearah }, gerakkan link ( 4 ) ini akan menggerakkan link ( 5 ) yaitu link A { ke link B kearah |. Akibat dari gerakkan link ( 5 ) makan End ( 6 ) akan menekan brake band yang selanjutnya brake band akan mengeram, putaran outer drum. Efek pengereman pada toggle type terlihat seperti gambar dibawah ini ~ Braking the drum in forward rotation.



~Braking the drum ini reverse rotation.



Gbr. III - 2. Efek pengereman type toggle



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



95



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 3. Steering brake 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Housing Support Link Lever Booster assembly Lever Link Spool Lever



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.



Lever Adjustment bolt Wedge End Lever Brake lining Brake band Stopper plate Lever Spring 96



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 4. Komponen-komponen Steering Brake BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



97



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



b. Anchor Type Anchor type dibagi menjadu dua tipe : •



Horizontal type







Vertical type



1. 2. 3. 4.



Adjusting nut Anchor End Adjustment



5. 6. 7. 8.



Brake lever Spring Brake Brake band



Gbr III - 5. Rem Tipe Anchor Horizontal Satu ujung dari brake ban dihubungkan pada End ( 3 ) sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan pada Adjusting rod ( 4 ). Cara Kerja : Pada saat pedal brake diinjak, maka antara brake band dengan outer drum ada jarak ( clearance ). Apabila pedal brake diinjak, maka lever C akan



bergerak



kearah



Í,



gerakan



dari



lever



C



tersebut



akan



menggerakkan lever D kearah. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



98



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Karena brake lever ( 5 ) dihubungkan dengan lever D dan juga bertumpu pada pin A (10), sehingga pada saat lever D bergerak kearah Ï akan menyebabkan End ( 3 ) bergerak kearah Í dan mendorong brake band, akibatnya dari dorongan End terhadap brake band maka akan terjadi pengereman pada outer drum. Bertumpunya brake lever ( 5 ) pada pin



( 10 ) terjadi pada saat outer



drum berputar berlawanan arah jarum jam ( unit bergerak maju ), sedangkan pada saat unit bergerak mundur ( outer drum berputar berlawanan terhadap jarum jam ) , tempat bertumpunya brake lever ( 5 ) pindah pada pin B ( 9 ). Sehingga pada saat terjadi pengereman, ketika lever D bergerak ke arah Ï, maka adjusting belt ( 4 ) akan bergerak kearah Î dan menarik brake band. Efek pengereman pada Anchor horizontal type seperti gambar di bawah ini :



BRAKE OPERATION DURING FORWARD TURNING



BRAKE OPERATION DURING REVERSE TURNING



Gbr III - 6. Efek Pengereman Pada Type Anchor Horizontal BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



99



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 7. Komponen Rem Anchor Horizontal Type 1. Brake band



8. Pin



15. Cotter pin



2. Lining



9. Lever



16. Bracket



3. River



10. Pin



17. Gasket



4. Spring



11. Rod



18. Bolt



5. Bolt



12. Nut



19. Washer



6. Nut



13. Pin



7. End



14. Washer



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



100



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



1. Brake cover 2. Rod 3. Brake band lift spring 4. Brake bracket 5. Cover 6. Brake adjustment bolt 7. Lever 8. Block 9. Brake band end 10. Rod 11. Lining 12. Brake band



Gbr III - 8. Rem Tipe Anchor Vertical Pada tipe ini posisi dari brake lever dibuat tegak ( vertikal ).



Gbr III - 9. Pengereman pada Tipe Anchor Vertical BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



101



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Ketika brake lever diinjak maka rod ( 2 ) akan bergerak ke arah Í, dengan bergeraknya rod ( 2 ) ke arah Í, maka lever ( 7 ) akan ikut tertarik, karena lever ( 7 ) dihubungkan rod ( 2 ). Lever ( 7 ) bertumpu pada shaft A dan C. Pada saat putaran outer drum berputar berlawanan arah jarum jam ( unit bergerak maju ), maka lever ( 7 ) bertumpu pada shaft A, sehingga shaft C akan menarik rod (



10



).



Dengan tertariknya rod ( 10 ) maka shaft B akan ikut tertarik. Akibatnya outer drum akan direm. Sedangkan apabil outer drum berputar searah jarum jam ( unit bergerak mundur 0, maka yang menjadi titik tumpu adalah shaft C, sehingga apabila pedal brake diinjak maka shaft A akan mendorong brake band end ( 9 ) maka outer drum akan di rem. Efek pengereman untuk anchor vertical type ini terlihat seperti gambar di atas. Tipe anchor vertikal ini dipakai pada unit : D80, 85 - 12. 2. Lining Brake Lining brake pada crawler tractors diklasifikasikan menjadi dua tipe : a. Dry typ b. Wet type a. Dry Type Pada dry type atau tipe kering ini, lining brake yang dipakai pada unit dalam kondisi kering tanpa pelumasan. Unit pemakainya : D10 - 2. b. Wet Type Untuk wet type atau tipe basah ini, lining brake pada unit menggunakan oli sebagai pelumasnya, dimana lining brake selalu terendam oil yang ada di steering case. Unit pemakainya : D60, 65 - 6, D8, 85 - 12, D80, 85 - 18, D355 - 3, D50, 53 - 17, D150, 155A - 1.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



102



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



3. Control System Untuk melaksanakan pengereman unit pada Crawler tractors dapat menggunakan : a. Pedal / Brake Dengan jalan menginjak pedal brake untuk pengereman. b. Interconnected Menarik



steering



lever



atau



pedal



steering,



yang



berarti



akan



mendisengagedkan steering clutch, juga brake akan berfungsi untuk pengereman unit. a. Pedal / Brake Sistem



kontrol



pengereman



yang



menggunakan



tipe



pedal



brake



diklasifikasikan menjadi dua tipe : - Tipe Mekanikal - Tipe Booster



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



103



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



- Tipe Mekanikal



Unit pemakaiannya : D10 - 2 Cara kerja : Ketika pedal diinjak lever ( 1 ) bergerak ke Ï menggerakkan linkage ( 2 ) ke arah Í dan shaft ( 3 ) berputar ke arah yang mengakibatkan shaft ( 4 ) bergerak ke arah Í yang akhirnya akan meggerakkan lining brake untuk mengerem outer drum. - Tipe Booster Booster berfungsi untuk membantu memperingan tenaga operator pada saat rem (brake) dioperasikan. Booster yang dipakai pada sistem rem adalah hydraulic booster, untuk mengfungsikan hydraulic booster pada sistem kontrol pengereman yaitu dengan cara menginjak pedal rem. Unit pemakaiannya antara lain : D80, 85 - 18, D150, 155A - 1, D355A - 3. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



104



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 14. Sirkuit Hidrolik Sistem Rem D80, 85 - 18



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



105



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 15. Skema Sirkuit Sistem Hidrolik Brake D80, 85 - 18 1. Magnet strainer 2. Steering pump ( FAR 063 ) 4. Flow divider 5. Flow divider 6. Brake relief valve



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



7. Brake booster A. Brake booster 8. Shaft Pressure outlet (PT1/8) 9. Steering case B. Right brake pressure 10. Spool outlet ( PT 1/8 ) 11. Rotary servo booster C.Left brake pressure valve outlet ( PT 1/8 )



106



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 16. Steering Brake, Booster dan Relief Valve D80, 85 - 18 Cara kerja : Oli dari pompa steering dialirkan ke port A menuju brake booster. Dalam kondisi netral ( pedal brake tidak diinjak ). Oli mengalir melalui port antara lain spool ( 5 ) dan piston ( 8 ) ke steering case. Pada saat pedal, diinjak lever ( 1 ) akan bergerak ke arah Î mendorong spool ( 5 ) kearah Î sehingga akan menutup saluran antar spool ( 5 ) dan piston ( 8 ) akibatnya tekanan oli yang masuk ke ruanagan booster mulai naik, sehingga akan mampu mendorong. Piston ( 8 ) bergerak ke arah Î membuka lagi saluran yang ke drain port apabila pedal brake diinjak lagi maka spool ( 5 ) akan bergerak ke arah Î menutup lagi saluran yang ke drain.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



107



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 17. Sirkuit Hidrolik Brake System



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



108



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 18. Diagram Sirkuit Sistem Hidrolik Brake 1. 2. 3. 4. 5.



Steering case Magnet strainer Steering pump Steering filter Steering brake



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



6. Brake flow divider 7. Brake relief valve 8. Spool 9. Brake booster 10. Steering brake



A. Brake booster Pressure outlet (PT1/8) B. Left brake pressure outlet ( PT 1/8 ) C. Right brake pressure outlet ( PT 1/8 )



109



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



b. Interconnected Sistem control rem interconnected yaitu rem dapat berfungsi apabila steering lever ditarik terus. Pada keadaan seperti diatas berarti steering clutch



menjadi



disengaged



dan



brake



band



akan



melaksanakan



pengereman. Interconnected system antara rem dan steering pada crawler tractor dibagi menjadi : - Mechanical - Hydraulic circuit



Gbr III - 19. Mechanical Interconnected



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



110



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 20. Skema Sirkuit Hydrolik Steering dan Brake D155A - 2. 1. Steering case 2. Oil strainer 3. Steering pump 4. Steering oil filter 5. Steering main relief valve 6. Steering and brake control valve 6A. Steering control valve 6B. Brake control valve 7. Steering clutch 8. Brake booster



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



A. To TORQFLOW circuit B. To torque converter circuit C. To servo valve and solenoid valves CL.Plug for L.H steering clutch pressure BL.Plug R.H steering clutch pressure BR.Plug for R.H brake boost pressure



111



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Steering dan brake control valve



Gbr III - 21. Steering dan Brake Control Valve D155A - 2. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Valve body Lever Shaft Spring Stopper Spring Stopper Steering valve Piston



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



10.Spring 11.Plug 12.Plug 13.Spring 14.Piston 15.Brake valve 16.Valve body 17.Shaft 18.Spring



19. Spring 20. Guide 21. Adjustment bolt 22. Lever 23. Stopper 24. Spring 25. Stopper 26. Spacer



112



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Pengoperasian Steering dan Brake. ~



Steering lever tidak dioperasikan



Gbr III - 22. Steering Lever tidak dioperasikan. Cara kerja : Oli dari steering pump masuk ke main relief valve ( 27 ) dan juga masuk ke steering control valve pada port A dan B. Karena steering lever tidak dioperasikan, maka port A tidak berhubungan dengan port B ( steering clutch ) dan Port D tidak berhubungan dengan port ke brake chamber.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



113



STEERING & BRAKE SYSTEM



~



CRAWLER TYPE



Steering lever ditarik tidak penuh.



Gbr III - 23. Steering Lever ditarik tidak penuh. Cara kerja : Pada saat demikian, lever ( 22 ) akan mendorong shaft ( 3 ) ke arah Î mendorong spring ( 4 ) dan ( 6 ) serta melawan spring ( 8 ), maka port A dan B saling berhubungan, sehingga oli dari steering pump akan mengalir ke steering clutch. Pada waktu yang bersamaan, juga oil akan masuk ke ruangan C melalui orifice. Oil yang berada pada ruang C akan mendorong steering valve ( 8 ) ke arah Í melawan kekuatan spring ( 6 ) sehingga port A dan B menjadi tidak saling berhubungan lagi. Tekanan oil pada steering clutch akan proportional dengan langkah steering lever ( setting tekanan oli pada steering clutch akan tergantung dari kekuatan spring ( 6 ) . Pada keadaan steering lever tidak ditarik penuh, maka brake valve belum berfungsi ( lever ( 22 ) tidak akan menggerakkan brake valve ).



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



114



STEERING & BRAKE SYSTEM



~



CRAWLER TYPE



Steering lever ditarik penuh.



Gbr III - 24. Steering Lever ditarik penuh. Cara kerja : Pada keadaan demikian, pada lever ( 22 ) akan : •



Mendorong shaft ( 3 ) ke arah Î berarti steering clutch menjadi disengaged.







Mendorong shaft ( 17 ) ke arah Î sehingga port D akan berhubungan dengan port E ( saluran ke brake booster ) berarti brake akan berkerja.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



115



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 25. Steering Lever ditarik penuh. Cara kerja : Pada keadaan seperti diatas ( steering lever ditarik penuh ) oil yang akan mendorong piston ( 7 ) pada brake booster datangnya dari brake lever. Sedangkan apabila hanya menggerakkan brake pedal, maka oil yang akan mendorong piston ( 7 ) pada brake valve datangnya lansung dari steering pump.



Gbr III - 26. Brake pedal diinjak. Cara kerja : Pada keadaan demikian ( brake pedal diinjak ), maka lever ( 2 ) akan mendorong spool ( 5 ) ke arah Í sehingga oil akan masuk ke ruang D dan selanjutnya oil tersebut akan mendorong piston ( 7 ).



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



116



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



B.CLUTCH TYPE. Sistem



rem



tipe



clutch



ini



menggunakan



disc



dan



plate



sebagai



komponennya. Unit pemakainya : D375A - 2, D475A - 2.



STEERING CLUTCH 1. Clutch Piston 2. Pin 3. Clutch plate (8 plate, each) 4. Clutch disc (8 plate, each) 5. Stopper 6. Inner drum 7. Cylinder 8. Bearing cage



9. Steering Shaft 10. Piston spring (Belleville spring) 11.Outer drum 12.Stopper 13.Clutch plate (8 disc, each) 14. Clutch disc (9 discs each) 15. Inner drum 16. Cylinder



STEERING BRAKE 17.Clutch piston 18. Piston spring (Belleville spring) 19.Housing 20.Brake output shaft 21. Bushing 22.Pin 23. Bearing cage 24. Bevel gear (37 teeth)



Gbr III - 27. Steering dan Brake Type Clutch.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



117



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



Gbr III - 28. Diagram Sirkuit Hidrolik steering clutch dan brake D 475 1. Oil tank 2. Strainer 3. Lubrication pump 4. Power train pump 5. Power train oil filter 6. Power train lubrication 7. Transmission Control valve 8. Main relief valve 9. Torque converter relief valve 10. Pin puller solenoid valve 11. Check valve 12. Scavenging 13. Oil cooler 14. Thermostat 15. Steering control valve 16. R.H steering valve 17. R.H brake valve BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



18.L.H brake valve 19. L.H steering valve 20.Steering clutch, brake lubrication 21. R.H steering clutch 22.R.H steering clutch 23.L.H Steering brake 24.L.H steering clutch 25. Steering case A. B. C. D.



Plug Plug Plug Plug



for R.H steering clutch pressure for R.H steering brake pressure for L.H steering brake pressure for L.H steering clutch pressure



118



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



1. Mechanism Mekanisme pengeremannya adalah sebagai berikut : a. Steering Brake Disengaged



Gbr III - 29. Steering Brake Disengaged Cara kerja : Ketika steering lever dan pedal brake tidak dioperasikan, oli dari steering control valve mendorong clutch piston



ke arah Í melawan kekuatan



believer spring. Akibatnya disc ( 10 ) dan plate ( 9 ) merenggang ( disengaged ). Putaran dari inner drum ( 12 ) diteruskan ke output shaft.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



119



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



b. Steering Brake Engaged ~ Steering Lever ditarik maximum



Gbr III - 30. Steering Lever ditarik maximum Cara kerja : Pada saat steering clutch “ disengaged “ putaran dari steering shaft ( 15 ) tidak diteruskan inner drum ( 12 ) dari clutch brake. Oli dari steering brake di drain, sehingga clutch piston ( 6 ) akan terdorong kearah Î oleh gaya dorong dari piston spring ( 4 ). Akibatnya disc ( 10 ) saling merapat ( engaged ) dengan stopper ( 11 ) sebagai penahan.



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



120



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



~ Pedal Brake ditekan



Gbr III - 31. Pedal Brake ditekan. Cara kerja : Pada kondisi pedal brake ditekan, steering clutch kanan dan kiri masih tetap engaged. Sedangkan oil pressure yang menuju ke steering brake di drain, akibatnya piston spring ( 4 ) mampu mendorong clutch piston ( 6 ) ke arah Î menekan disc & plate, sehingga disc dan plate merapat ( engaged ).



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



121



STEERING & BRAKE SYSTEM



2.



CRAWLER TYPE



Control System



Sistem



pengontrolan



pengereman



pada



steering



brake



tipe



clutch



dilakukan oleh control valve steering clutch a.



Steering lever dan brake pedal netral ( Clutch engaged, brake released )



Gbr III - 32. Steering Lever dan Brake Pedal netral. Cara kerja : Pada saat steering lever dalam keadaan netral ( tidak dioperasikan ). Lever ( 26 ), ( 27 ) dan ( 28 ) juga pada posisi netral. Oli dari power train pump masuk ke port A, port B dari steering valve ( 5 ) dan ( 15 ) kemudian berhenti, sedangkan oil dari steering clutch port C selanjutnya akan drain melalui port H. Oli akan mendorong check valve ( 20 ) dan selanjutnya masuk ke port E brake valve ( 10 ), ( 14 ) selanjutnya mengalir melewati port F dan mengalir ke brake piston untuk mendorong brake piston agar brake menjadi disengage. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



122



STEERING & BRAKE SYSTEM



b.



CRAWLER TYPE



Steering Lever ditarik ( Clutch disengaged, brake released ).



Gbr III - 33. Steering Lever ditarik Cara kerja : Ketika lever steering ditarik, roller ( 25 ) dari lever ( 28 ) mendorong shaft ( 7 ), mendorong modulating spring ( 6 ) sehingga steering valve ( 15 ) bergerak ke arah Í, maka port B dan port C saling berhubungan. Hal ini mengakibatkan oli dari power train pump mengalir ke port B, port C dan selanjutnya akan mendorong piston, pada saat yang sama oil yang masuk port D akan mendorong valve ( 15 ) ke arah Î dan akan menutup saluran antara port B dengan port C. Sedangkan apabila steering lever ditarik lebih lanjut, maka roller ( 25 ) pada lever ( 28 ) akan mulai menyentuh shaft ( 12 ) pada brake valve, tekanan pada port C adalah 26 kg/cm2 dan steering clutch akan fully disengaged. Tekanan oli pada port C dipengaruhi oleh jarak tarikan steering lever ( setting pressure dipengaruhi oleh kekuatan spring ( 6 ) ).



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



123



STEERING & BRAKE SYSTEM



c.



CRAWLER TYPE



Steering Lever ditarik maximum ( Clutch disengaged, brake applied )



Gbr III - 34. Steering Lever ditarik maximum Cara kerja : Sedangkan apabila steering lever ditarik lebih panjang lagi, maka roller ( 25 )



dari lever ( 28 ) akan mendorong shaft ( 12 ) ke arah Í yang



selanjutnya akan menekan modulating spring ( 11 ) sehingga brake valve ( 14 ) akan bergerak ke arah Í, akibatnya saluran antara port E dan F menjadi tertutup, sedangkan saluran antara port F dan H menjadi saling berhubungan. Hal ini akan mengakibatkan oli dari power train pump terhenti pada port E, sedangkan oli dari port F akan mengalir ke port H dan selanjutnya drain ke tangki. Penurunan tekanan oli pada port F tergantung dari panjang tarikan steering lever, berarti juga tergantung dari gaya spring ( 11 ), karena pada saat terjadi proses drain, ada oil yang memberi sensor ke port G melalui orifice c yang akan memberikan reaksi terhadap spring force sehingga apablia steering lever ditarik ( setelah steering brake bekerja ) tidak terlalu besar maka tekanan pada port F masih relatif besar, sehingga pengereman tidak penuh, sedangkan apabila ditarik lebih besar, maka BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



124



STEERING & BRAKE SYSTEM



CRAWLER TYPE



tekanan pada port F akan turun lagi sehingga proses pengereman menjadi lebih besar dari seterusnya. Oil pada port J yang berhubungan dengan prot F berfungsi sebagai booster pressure untuk membantu lever ( 28 ) mendorong output shaft ( 12 ) ke arah Í. d.



Pedal brake diinjak ( Clutch disengaged, brake applied )



Gbr III - 35. Pedal brake diinjak Cara kerja : Sewaktu brake pedal diinjak, kedua roller ( 25 ) dari lever ( 27 ) akan mendorong shaft ( 12 ) kiri dan kanan ke arah Í ( proses keja brake valve seperti item 3 ). Gaya pengereman tergantung dari panjang injakan pedal brake. Pada saat brake pedal diinjak, steering clutch tetap dalam posisi engage. BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



125



STEERING & BRAKE SYSTEM



STEERING & BRAKE SYSTEM



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



126



STEERING & BRAKE SYSTEM



A. D 85 ESS - 1 1. Steering clutch tidak bisa disengaged. Tanyakan pada operator hal – hal berikut ini : • Apakah steering clutch secara tiba – tiba tidak bisa belok ? • Apakah terjadi suara – suara tidak normal pada saat kejadian ? Ya Œ komponen pecah. Pengecheckan sebelum melakukan trouble shooting. • Apakah jumlah oli transmisi dan oli steering dalam keadaan baik ? • Apakah brake bekerja dengan semestinya ? Check ketidaksesuaian. • Clutch relief pressure.



Catatan : X = Replace; O = Repair; Y = Adjust; C = Cuci BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



127



STEERING & BRAKE SYSTEM



2. Clutch slip hanya satu sisi ( sisi atau kanan ) Gejala



Tindakan



• Sisi samping clutch tidak normal. ~ Spring sudah dalam keadaan rusak



X



~ Disc, plate aus atau bengkok



X



• Clutch cenderung disengaged ~ Operasi steering valve spool tidak normal



X



3. Steering brake tidak bekerja Tanyakan pada operator hal – hal berikut ini : • Apakah steering brake secara tiba – tiba tidak bekerja ? Ya Œ komponen pecah • Apakah ada suara tidak normal pada saat kejadian ? Ya Œ komponen pecah. Pengecekan sebelum trouble shooting : • Apakah jumlah oli transmisi dan steering dalam keadaan baik ? • Apakah penyetelan control linkage brake sesuai ? • Apakah penyetelan brake linkage clearance ? • Apakah linkage ada yang bengkok atau patah ?



Check ketidaksesuaian • Tekanan relief • Operating force dari brake pedal dan lever



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



128



STEERING & BRAKE SYSTEM



B. HD 785 - 3 1. Steering Wheel berat • Apakah jumlah oli pada hydraulic tank sesuai ? • Apakah terjadi kebocoran oli pada bagian luar antara demand valve steering ? • Apakah pergerakan roda steering sesuai ? Checkkan hal – hal berikut ini : • Steering wheel operating force • Waktu yang diperlukan saat roda di putar dari lock ke lock • Tekanan oli relief valve pada steering sirkuit



BC1MMSKR-HAN/07/01/TP



129



STEERING & BRAKE SYSTEM



Contoh pengukuran steering clutch and brake actuating pressure pada D85ESS‐2: 



 



             



 



 



     



TESTING & ADJUSTING PADA HD785‐5: