Strategi Pemasaran Dari Brand Mixue [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PEMASARAN DARI BRAND MIXUE 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis kuliner pada saat ini memiliki suatu peluang untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya, didukung dengan perubahan pola hidup manusia yang menyebabkan kebutuhan manusia ikut berubah terutama dalam kebutuhan makan dan minum. Belakangan ini Indonesia digemparkan oleh brand Mixue Ice Cream and Tea, salah satu brand ice cream yang banyak memiliki gerai di Indonesia. Es krim adalah salah satu kuliner yang memiliki beragam rasa dan banyak digemari oleh banyak kalangan di seluruh penjuru dunia. Tekstur yang lembut dan rasanya yang manis manjadikan es krim dibuat sebagai hidangan penutup. Dalam dunia bisnis, es krim merupakan salah satu ide bisnis dengan persaingan yang ketat. Semakin banyak perusahaan di dunia yang bersaing dalam penjualan es krim. Oleh sebab itu, sangat dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat oleh setiap perusahaan, bagaimana perusahaan itu dapat bersaing dengan perusahaan lain, dan bagaimana cara perusahaan itu memasarkan produknya agak produknya laris terjual di pasar.



1.2 Rumusan Masalah A. Apa itu Mixue? B. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh mixue?



1.3 Tujuan Penulisan makalah ini memiliki beberapa tujuan, yaitu : a. Untuk bisa mengenal brand Mixue b. Untuk bisa mengetahui asal-usul Mixue c. Untuk mengetahui bagaimana cara Mixue memasarkan produk-produknya



2. Pembahasan 2.1 Apa Itu Mixue? Mixue Bingcheng, juga dikenal sebagai Mixue Ice Cream and Tea, adalah merek teh susu Cina yang didirikan pada tahun 1997, yang telah mendapatkan ketenaran di media sosial yang besar di Tiongkok sejak promosi pada beberapa kampanye pemasaran online yang sukses pada tahun 2018. Pada tahun 1997, Zhang Hongchao, seorang mahasiswa, meluncurkan Mixue Ice Cream & Tea di Zhengzhou. Mixue merupakan salah satu perusahaan franchise yang meawarkan produk es krim dengan sajian yang lembut dan minuman teh. Sampai saat ini, Mixue telah memiliki lebih dari 21.000 gerai diseluruh



dunia, dan sudah ada lebih dari 300 cabang di Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari Momentum Works, Mixue menempati posisi ke lima gerai terbanyak pada restoran cepat saji tahun 2021 yaitu sebanyak 21.582 gerai.



2.2 Asal Usul Mixue Mixue Ice Cream & Tea lahir dari seorang pria asal China yaitu Zhang Hongchao pada 1997. Hongchao yang saat itu masih menjadi seorang mahasiswa semester empat yang mendapatkan ide bisnisnya ketika dia bekerja paruh waktu di toko minuman dingin yang menjual es serut. Zhang Hongchao akhirnya memberanikan diri membuka kios kecil untuk berjualan es serut. Di mana pada saat itu modal usahanya didapatkan dari uang tabungan neneknya senilai 4.000 RMB atau sekitar Rp7 juta. Dengan modal yang terbatas, Hongchao harus putar otak agar modal yang dimilikinya bisa digunakan seefisien mungkin. Dia kemudian membelanjakan modalnya untuk membeli lemari es, bangku, dan meja lipat. Hongchao juga memanfaatkan motor, meja putar, dan pemotong yang dirangkai menjadi satu untuk dijadikan mesin es serut. Kala itu Hongchao hanya memiliki tiga produk utama, yaitu es serut, es krim, dan smoothie. Produk tersebut awalnya sangat laris karena Hongchao menjualnya di musim panas. Bahkan dia berani menambahkan produk lain, yaitu teh susu. Pelan-pelan Hongchao mulai untung sekitar 100 RMB atau sekitar Rp175 ribuan per hari. Namun, karena musim yang berubah dan permintaan es serut menurun, Hongchao akhirnya menutup toko pertamanya. Meski demikian, Hongchao tidak menyerah. Dia kembali membuka toko es bernama Mixue Bingcheng (MXBC) pada 1997. Bisnisnya pun sempat mengalami pasang surut hingga akhirnya dia menemukan target pasar. Hongchao memanfaatkan momen Olimpiade Beijing 2008 di mana pada saat itu penjualan es krim cone sangat populer. Karena sedang digandrungi, es krim cone saat itu dijual cukup mahal. Namun, Hongchao berhasil menemukan formula agar es krim conenya bisa dijual dengan harga murah. Tahun 2018 Mixue pertama kali membuka cabang di luar negeri, tepatnya di Vietnam, Singapura, Malaysia, dan baru masuk ke Indonesia pada 2020. Kini Mixue Bingcheng telah menjadi merek minuman unggulan dengan pendapatan sekitar 20 miliar yuan atau sekitar Rp40 triliun pada 2021.



2.3 Strategi Pemasaran Mixue Mungkin orang-orang bertanya, bagaimana Mixue bisa sukses dalam pemasaran dan pasar domestik, disaat diluaran sana banyak pula pesaing untuk produk mereka, bagaimana pula cara mereka bisa bertahan dalam persaingan pasar, sehingga produk mereka sangat ramai sekarang diperbincangkan dan laris di pasaran, bahkan di Indonesia saja sudah banyak gerai Mixue yang tersebar di setiap daerah. Untuk bisa bersaing di pasaran, Mixue mempunyai strategi-strategi pemasaran yang bisa membuat mereka survive dan bertahan sampai saat ini, setidaknya, ada empat komponen marketing yang diterapkan Mixue dengan baik, yaitu promotion, price, product dan place.



1. Promotion, Mixue mendapatkan ketenaran media sosial dengan mengikuti promosi beberapa kampanye pemasaran online di Tiongkok yang sukses pada tahun 2018. Semenjak itu, Mixue menjadi sangat populer dan kemenangan terus menerus sehingga memicu banyak diskusi sensasional tentang Mixue dan banyak mendapatkan pelanggan. Akibatnya, Mixue semakin mengkonsolidasikan statusnya di industri teh susu Cina. Pada saat inipun Mixue menggunakan sociam marketing seperti Instagram, TikTok, dsb sehingga produk Mixue bisa lebih banyak dikenal oleh orang. 2. Price, Mixue selalu menawarkan harga jauh di bawah harga rata-rata teh susu di pasaran, sehingga Mixue bisa lebih mudah dalam menarik konsumen, karena harga adalah faktor penting dalam permintaan. Ini mengakibatkan Mixue dapat dijangkau oleh semua kalangan. Dalam teori marketing strategy juga, hal itu disebut dengan penetration pricing, yaitu mengenalkan atau menetapkan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan kompetitor yang lain, sehingga bisa menarik minat pembeli karena harganya yang murah. Oleh sebab itu, Zhang Hong Chao, pendiri Mixue menetapkan misi "membawa produk berkualitas tinggi dan terjangkau untuk semua orang di seluruh dunia". Jadi, walaupun dengan harga yang terjangkau, Mixue tetap memberikan kualitas yang sangat baik, serta rasanya yang enak sehingga bisa memuaskan para pelanggan. 3. Product, walaupun dijual dengan hara yang murah, Mixue memiliki rasa yang tidak kalah dengan produk produk yang lain, dan dapat memuaskan konsumen dengan rasanya yang enak. 4. Place, Mixue berekspansi ke pasar di luar negri, salah satunya di Asia Tenggara. Walaupun Mixue sudah mendapatkan ketenaran di negara asalnya yaitu China, Mixue tetap ingin berkembang dengan melakukan ekspansi ke pasar luar neri yang mengakibatkan Mixue menjadi lebih tenar di pasar Internasional. Mixue berhasil mengandalkan kekuatan relationship atau kemitraan yang banyak, dan Mixue menggunakan tempat-tempat yang strategis, sehingga itulah yang membuat ekspansi Mixue makin masif. 5. Mixue membangun brand image, dan brand awareness yang baik. Brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian, yaitu cara perusahaan mempopulerkan mereknya dengan baik, dan kemampuan perusahaan dalam melayani serta memenuhi kebutuhan pelanggan sangat menentukan bagaimana kesan masyarakat terhadap citra merek tersebut. Merek yang memiliki citra baik produk-produknya cenderung lebih disukai dan mudah diterima dari pada merek yang memiliki citra yang kurang baik. Oleh karena itu, Mixue membangun brand image yang baik, sehingga dia bisa lebih mudah disukai dan diterima oleh para pelanggan, selain itu, Mixue juga membangun brand awareness yang baik. Mixue menggunakan kesempatannya pada saat promosi kampanye pemasaran online pada 2018 di Tiongkok. Rangkaian kampanye ini terdiri dari lagu tema earworm, dan identitas visual merek baru yang menyegarkan termasuk maskot yang menggemaskan, dan juga banyak trend TikTok yang terkait dengan Mixue yang bisa dikolaborasikan oleh orang-orang. Oleh karena itu, logo, simbol, identias visual Mixue bisa melekat dalam ingatan masyarakat. Sekarang saja mungkin saat kita melihat logo snow king yang sedang membawa ice cream, pasti kita langsung teringat, bahwa itu adala logo dari Mixue. Itulah yang dikatakan dengan rand awareness, yaitu logo, simbol, dan semua



identitas dari suatu bproduk yang bisa melekat dengan baik didalam ingatan masyarakat.