7 0 415 KB
SLIDE 11
STRUKTUR BAJA I LUCIANA BUARLELE, ST, MT TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
SAMBUNGAN BAUT (SNI 1729-2015) - LANJUTAN
LUCIANA BUARLELE, ST, MT TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
PROSEDUR PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT Dalam perencanaan sambungan, khususnya baut, banyak aspek yang perlu dilakukan analisa selain analisa khusus baut itu sendiri.
Secara umum analisa tersebut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : - Analisa pelat penyambung (bila digunakan)
- Analisa profil yang disambung - Analisa kekuatan baut
Tiga hal itulah yang perlu dipastikan oleh perencana untuk memastikan sambungan, khususnya baut, mampu memikul beban yang ada di titik sambungan. Ketiganya harus memenuhi syarat kekuatan desain berdasarkan LRFD.
PROSEDUR PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT Berdasarkan tiga aspek tersebut, berikut tahap-tahap analisa sambungan baut terdiri dari :
1. Analisa kuat leleh pelat sambung/profil yang disambung 2. Analisa kuat putus (runtuh) pelat sambung/profil yang disambung
3. Analisa kuat block shear pada pelat sambung/profil. 4. Analisa kuat tumpu bearing strength
5. Analisa slip critical design (Bila tipe sambungan slip critical; pada umumnya sambungan baut untuk struktur yang menahan beban gempa selalu tipe slip critical). 6. Strength of bolts (analisa kekuatan baut
PROSEDUR PERENCANAAN SAMBUNGAN BAUT Dari keenam tahapan di atas, analisa yang murni menghitung kekuatan baut adalah step-6. Adapun step lainnya melibatkan pelat
sambung dan profil yang disambung. Untuk mempermudah pemahaman atas teori yang telah dijelaskan, berikut beberapa contoh perhitungan sambungan baut.
CONTOH SOAL, REF. LESMANA 1. Hitung dan analisa sambungan baut di bawah ini dengan gaya tarik ๐๐ข = 150 ๐๐ (Pelat sambung dianggap telah memenuhi
syarat/kuat). Sambungan merupakan sambungan slip kritis. Adapun spesifikasi profil baja yang digunakan adalah sebagai
berikut : Step-1 : Properties penampang dan material Profil Siku 100.100.10 Mutu Baja = BJ-37
Lo
= 3.500 mm
fy
= 240 MPa
Ag
= 1.920 mm2
fu
= 370 mm
tpelat = 10 mm
ix = 12 mm
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Baut Mutu = A325 (bagian ulir tidak termasuk geser) db
= 16 mm
Ab
= 201 mm2
ฯlubang= 18 mm (sesuai Tabel J3.3M, SNI 1729-2015) Fnt
= 620 MPa (Sesuai Tabel 1 atau SNI 1729-2015; Tabel J3.2M)
Fnv
= 372 MPa (Sesuai Tabel 1 atau SNI 1729-2015; Tabel J3.2M)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA
Gambar 14. Profil siku sama kaki sebagai elemen tarik dengan sambungan baut
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-2 : Hitung kekuatan elemen dalam tarik (a) Kuat Leleh Elemen
๐
๐ = ๐๐ฆ ๐ฅ ๐ด๐ = 240 ๐ฅ 1.920 = 460.800 ๐ Cek syarat kekuatan :
โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข 0,9 ๐ฅ 460.800 โฅ 150.000 ๐ 414.720 ๐ โฅ 150.000 ๐
(๐๐๐๐๐๐ขโ๐ ๐ ๐ฆ๐๐๐๐ก)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-2 : Hitung kekuatan elemen dalam tarik (b) Kuat Putus/Runtuh Elemen (Gambar 15) - Shear Lag (U) ๐=1 โ
๐ฅาง ๐ฟ
=1
28,2 โ 100
= 0,718
- Nilai Luasan Netto Dikarenakan hanya satu lubang, sehingga :
๐ด๐ = ๐ด๐ โ ๐ ๐ฅ โ
๐๐ข๐๐๐๐ ๐ฅ ๐ก๐๐๐๐๐ก ๐ด๐ = 1.920 โ 1 ๐ฅ 18 ๐ฅ 10 = 1.740 ๐๐2
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-2 : Hitung kekuatan elemen dalam tarik - Nilai Luasan Efektif ๐ด๐ = ๐ด๐ ๐ฅ ๐ = 1.740 ๐ฅ 0,718 = 1.249,32 ๐๐2 - Kuat putus ๐
๐ = ๐๐ข ๐ฅ ๐ด๐ = 370 ๐ฅ 1.249,32 = 462.248,4 ๐ - Cek syarat kekuatan : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข 0,75 ๐ฅ 462.248,4 โฅ 150.000 ๐ 346.686,3 ๐ โฅ 150.000 ๐
(๐๐๐๐๐๐ขโ๐ ๐๐ฆ๐๐๐๐ก)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA
Gambar 15. Analisis luasan netto pada sambungan baut profil siku
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-3 : Hitung kekuatan elemen dalam geser (a) Untuk pelelehan geser dari elemen : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข ; ๐๐๐๐๐ โ
= 1,0 ๐
๐ = 0,6 ๐ฅ ๐๐ฆ ๐ฅ ๐ด๐๐ฃ = 0,6 ๐ฅ 240 ๐ฅ 1.400 = 201.600 ๐
Cek syarat kekuatan : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข 1,0 ๐ฅ 201.600 โฅ 150.000 ๐ 201.600 ๐ โฅ 150.000 ๐
(๐๐๐๐๐๐ขโ๐ ๐ ๐ฆ๐๐๐๐ก)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-3 : Hitung kekuatan elemen dalam geser (b) Untuk keruntuhan geser dari elemen : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข ; ๐๐๐๐๐ โ
= 0,75 ๐
๐ = 0,6 ๐ฅ ๐๐ข ๐ฅ ๐ด๐๐ฃ = 0,6 ๐ฅ 370 ๐ฅ 950 = 210.900 ๐ Cek syarat kekuatan : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข 0,75 ๐ฅ 210.900 โฅ 150.000 ๐ 158.175 ๐ โฅ 150.000 ๐
(๐๐๐๐๐๐ขโ๐ ๐ ๐ฆ๐๐๐๐ก)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-4 : Hitung Block Shear - Identifikasi bidang geser dan bidang tarik
Gambar 16. Analisa bidang geser dan bidang tarik dari profil siku
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-4 : Hitung Block Shear - Nilai properties
๐ด๐๐ฃ = 40 + 50 + 50 ๐ฅ ๐ก = 140 ๐ฅ 10 = 1.400 ๐๐2 ๐ด๐๐ก = 50 ๐ฅ ๐ก = 50 ๐ฅ 10 = 500 ๐๐2
๐ด๐๐ฃ = 140 โ 2,5 ๐ฅ โ
๐๐ข๐๐๐๐
๐ฅ ๐ก = 140 โ 2,5 ๐ฅ 18 ๐ฅ 10
= 950 ๐๐2 ๐ด๐๐ก = 50 โ 0,5 ๐ฅ โ
๐๐ข๐๐๐๐ = 410 ๐๐2
๐ฅ ๐ก = 50 โ 0,5 ๐ฅ 18 ๐ฅ 10
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-4 : Hitung Block Shear - Menghitung kuas geser blok ๐
๐ = 0,60 ๐ฅ ๐น๐ข ๐ฅ ๐ด๐๐ฃ + ๐๐๐ ๐ฅ ๐น๐ข ๐ฅ ๐ด๐๐ก โค 0,60 ๐ฅ ๐น๐ฆ ๐ฅ ๐ด๐๐ฃ + ๐๐๐ ๐ฅ ๐น๐ข ๐ฅ ๐ด๐๐ก ๐
๐ = 0,60 ๐ฅ 370 ๐ฅ 950 + 1 ๐ฅ 370 ๐ฅ 410 โค 0,60 ๐ฅ 240 ๐ฅ 1.400 + 1 ๐ฅ 370 ๐ฅ 410 ๐
๐ = 362.600 โค 353.300; nilai melebihi sehingga cukup ambil nilai batas maksimum, sehingga diambil nilai Rn. ๐
๐ = 353.300 ๐
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-4 : Hitung Block Shear -
Cek syarat kekuatan : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข 0,75 ๐ฅ 353.300 โฅ 150.000 ๐ 264.975 ๐ โฅ 150.000 ๐
(๐๐๐๐๐๐ขโ๐ ๐๐ฆ๐๐๐๐ก)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-5 : Hitung Bearing Strength (Kuat Tumpu)
Gambar 17. Analisa bearing strength sambungan baut
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-5 : Hitung Bearing Strength (Kuat Tumpu) ๐
๐ = 1,2 ๐ฅ ๐๐ ๐ฅ ๐ก ๐ฅ ๐น๐ข โค 2,4 ๐ฅ ๐ ๐ฅ ๐ก ๐ฅ ๐น๐ข Karena terdapat 3 lubang, maka Baut No.1 : ๐
๐1 = 1,2 ๐ฅ ๐๐ ๐ฅ ๐ก ๐ฅ ๐น๐ข โค 2,4 ๐ฅ ๐ ๐ฅ ๐ก ๐ฅ ๐น๐ข
๐
๐1
โ
๐ = 1,2 ๐ฅ 40 โ 2
๐ฅ 10 ๐ฅ 370 โค 2,4 ๐ฅ 16 ๐ฅ 10 ๐ฅ 370
๐
๐1 = 137.640 ๐ โค 142.080 ๐
๐
๐1 = 137.640 ๐
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-5 : Hitung Bearing Strength (Kuat Tumpu) Baut No.2 = Baut No.3 ๐
๐2 = 1,2 ๐ฅ ๐๐ ๐ฅ ๐ก ๐ฅ ๐น๐ข โค 2,4 ๐ฅ ๐ ๐ฅ ๐ก ๐ฅ ๐น๐ข ๐
๐2 = 1,2 ๐ฅ 50 โ โ
๐ ๐ฅ 10 ๐ฅ 370 โค 2,4 ๐ฅ 16 ๐ฅ 10 ๐ฅ 370 ๐
๐2 = 142.080 ๐ โค 142.080 ๐
๐
๐2 = 142.080 ๐; Nilai ๐
๐2 = ๐
๐3 = 142.080 ๐ Jadi :
๐
๐ = ๐
๐1 + ๐
๐2 + ๐
๐3 = 137.640 + 142.080 + 142.080 ๐
๐ = 421.800 N
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-5 : Hitung Bearing Strength (Kuat Tumpu) Cek syarat kekuatan : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข 0,75 ๐ฅ 421.800 โฅ 150.000 ๐ 316.350 ๐ โฅ 150.000 ๐
(๐๐๐๐๐๐ขโ๐ ๐๐ฆ๐๐๐๐ก)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-6 : Analisa pengaruh Critical Slip (Slip Kritis) Besar pengaruh slip kritis pada sambungan, sebagai berikut : ๐
๐ = ๐ ๐ฅ ๐ท๐ข ๐ฅ โ๐ ๐ฅ ๐๐ ๐ฅ ๐๐ dimana : โ
= 1,0 (lubang standar)
๐
= 0,5 (disumsikan permukaan kelas B)
๐ท๐ข
= 1,13
โ1
= 1,0 (diasumsikan baut telah ditambah untuk mendistribusikan beban pada pengisi).
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-6 : Analisa pengaruh Critical Slip (Slip Kritis) ๐๐
= 91.000 N (Sesuai Tabel J3.1M, berdasarkan dia baut yang dipilih)
๐๐
= 1,0 (terdapat 1 bidang geser)
Sehingga : ๐
๐ = ๐ ๐ฅ ๐ท๐ข ๐ฅ โ๐ ๐ฅ ๐๐ ๐ฅ ๐๐ = 0,5 ๐ฅ 1,13 ๐ฅ 1 ๐ฅ 91.000 ๐ฅ 1 ๐
๐ = 51.415 ๐ (untuk 1 baut)
Jadi kekuatan untuk 3 baut adalah : ๐
๐ = 3 ๐ฅ 51.415 = 154.245 ๐
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-6 : Analisa pengaruh Critical Slip (Slip Kritis) Cek syarat kekuatan : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข
1 ๐ฅ 154.245 โฅ 150.000 ๐ 154.245 ๐ โฅ 150.000 ๐
(๐๐๐๐๐๐ขโ๐ ๐๐ฆ๐๐๐๐ก)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-7 : Strength of Bolts (Analisa kuat baut) Sambungan adalah tipe GESER, sehingga : ๐
๐ = ๐น๐๐ฃ ๐ฅ ๐ด๐ = 375 ๐ฅ 201 = 75.375 ๐ (untuk 1 baut) Sehingga untuk 3 baut : ๐
๐ = 3 ๐ฅ 75.375 = 226.125 ๐
Cek syarat kekuatan : โ
๐ฅ ๐
๐ โฅ ๐
๐ข 0,75 ๐ฅ 226.125 โฅ 150.000 ๐ 169.593,75 ๐ โฅ 150.000 ๐
(๐๐๐๐๐๐ขโ๐ ๐๐ฆ๐๐๐๐ก)
CONTOH SOAL, REF. LESMANA Step-8 : Kesimpulan Sambungan baut (critical slip) mampu memikul beban rencana.
SEKIAN & TERIMA KASIH