Studi Kasus Mesin CNC [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dikumpulkan tgl



:



Dipersentasikan tgl :



TUGAS BESAR MK: MESIN CNC



STUDI KASUS Pembuatan Benda Kerja Poros Beralur dan Berulir Dengan Menggunakan Software MasterCAM version 9 Tugas besar ini disusun dan dipersentasikan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam penyelesaian mata kuliah Mesin CNC di Jurusan Teknik Mesin – Fakultas Teknologi Manufaktur – Unjani



Disusun oleh : Nama



: SALMAN ALFARIDZI



Nim



: 2111171094



Kelas



:C



JURUSAN TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI NOVEMBER - 2019



BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sekarang ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat. Kemajuan ini termasuk dalam dunia industri dan multimedia. Dalam dunia industri misalnya, mesin produksi atau mesin perkakas sudah banyak menggunakan teknologi tinggi seperti mesin frais, mesin bor, mesin bubut dan lain-lain. Kemajuan teknologi di bidang multimedia yang sangat pesat salah satunya adalah komputer. Penggunaan teknologi komputer saat ini telah mengalami kemajuan yang amat pesat, salah satunya dengan mengaplikasikan program komputer ke dalam mesin-mesin perkakas seperti mesin bubut, mesin freis, mesin bor, mesin las, mesin gerinda dan lain-lain. Hasil gabungan antara teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang selanjutnya dinamakan mesin CNC (Computer Numerically Controlled), yang mana pengoperasiannya menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, maka mesin perkakas CNC akan menghasilkan komponen yang memiliki kualitas yang sama antara komponen yang satu dengan komponen lainnya, lebih teliti (akurat), lebih tepat (presisi), luwes (fleksibel) dan cocok untuk menghasilkan produk dalam kuantitas besar dalam waktu yang relatif lebih singkat. Adapun beberapa keuntungan mesin perkakas CNC yaitu : 1. Produktifitas tinggi. 2. Ketelitian pengerjaan tinggi dan dapat digabung dengan mesin lain dalam hal ini mesin CAD/CAM dengan perangkat tambahan sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih efektif. 3. Waktu produksi lebih cepat. 4. Kapasitas produksi lebih cepat kapasitas produksi lebih besar. 5. Biaya pembuatan produk lebih murah. Mesin CNC dapat digabung dengan mesin lain dalam hal ini adalah mesin CAD/CAM dengan perangkat tambahan. Dengan digabungnya mesin CNC dengan CAD/CAM akan lebih efektif, karena dengan adanya mesin CAD/CAM operator tinggal membuat program benda kerja dan program tersebut dapat disimpan dalam komputer atau disket. Setelah program dibuat, operator bisa melihat kembali program tersebut dan dapat mengeksekusinya dalam bentuk simulasi, sehingga bila ada kesalahan program dapat diketahui lebih dahulu sebelum di eksekusi ke mesin sebenarnya. Sehingga penggunaannya akan lebih efektif dan efisien. Selain itu program yang sudah dibuat (di simpan) dapat digunakan secara berulang-ulang (untuk produksi massal). Sekarang ini banyak ditemukan software-software yang dapat digunakan dalam komputer untuk bidang industri. Software-software tersebut antara lain: CAD/CAM, AutoCAD, MasterCAM dan masih banyak lagi. Dengan adanya software-software tersebut akan sangat membantu kemajuan bidang industri. Salah satu yang dapat digunakan dengan mesin CNC adalah software MasterCAM. Dengan menggunakan software ini seorang programmer tidak perlu membuat program perintah – perintah dalam pengoperasian mesin CNC dalam pembuatan benda kerja, akan tetapi programmer hanya perlu membuat gambar yang kemudian dimasukkan dalam software ini. Secara otomatis perintah-perintah pembuatan benda kerja langsung keluar sendiri, sehingga sangat meringankan kerja dari programmer. Untuk pembuatan gambar benda kerja dapat digunakan software AutoCAD 2016. Software AutoCAD mempunyai banyak keuntungan dalam pembuatan desain benda kerja, diantaranya: untuk pembuatan chamfer, fillet dan radius atau diameter tidak perlu menghitung dengan menggunakan rumus-rumus yang sulit Sehingga dengan menggunakan software AutoCAD gambar benda kerja yang sudah dibuat didalam AutoCAD beserta ukurannya, selanjutnya kita dapat melakukan desain di dalam Software MasterCAM Lathe 9 diubah menjadi bahasa numeric (perintah N atau G code) yang dapat dibaca oleh mesin CNC.



1.2 Pembatasan Masalah Guna mempermudah pemahaman dan penafsiran dalam penyusunan skripsi ini maka diperlukan pembatasan masalah. Seperti diketahui bahwa software-software yang berhubungan dengan mesin CNC banyak sekali. Dari banyaknya software tersebut, maka peneliti membatasi hanya pada penggunaan software MasterCAM Lathe 9. Dan masalah yang dibahas disini hanya bagaimana cara mengoperasikan AutoCAD 2016 dan MasterCAM Lathe 9. Dan cara mengoperasikan dan memasukan bahasa numeric dari MasterCAM Lathe 9 ke mesin CNC Bubut TU 2 A.



1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana cara menggunakan software AutoCAD 2016 serta MasterCAM Lathe 9? 2. Bagaimana cara memindahkan program MasterCAM Lathe 9 ke Mesin CNC Bubut TU 2A? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang dibahas diatas maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Agar mengetahui cara menggunakan software AutoCAD 2016 dan cara menggunakan MasterCAM Lathe 9. 2. Agar mengetahui cara memindahkan program dari MasterCAM Lathe 9 ke Mesin CNC Bubut TU 2A.



1.5 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Dapat menjadi sumber informasi dan pengetahuan baru tentang cara menyusun pemrogramanan mesin CNC Bubut TU 2A dengan menggunakan software MasterCAM Lathe 9. 2. Yaitu sebagai masukan dan informasi bahwa ada cara termudah dalam merencanakan pemrograman pembuatan benda kerja beralur dan berulir dengan menggunakan software MasterCAM Lathe 9. 3. Sebagai masukan pada industri yang menggunakan mesin CNC dalam menghasilkan



hasil produksinya, sehingga industri tersebut dapat meningkatkan hasil produksinya dengan menggunakan Software MasterCAM Lathe 9.



BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Mesin CNC Bubut TU 2A A. Pengertian Mesin CNC Mesin CNC (Computer Numeriically Controlled) secara singkat dapat diartikan suatu mesin yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numeric (perintah gerakan dan berhenti dengan menggunakan kode angka dan huruf) Misal: pada layar monitor mesin kita tulis M03, maka spindel mesin akan berputar, sedang jika kita tulis M05 maka spindel mesin akan mati, dan masih banyak kode angka huruf untuk berbagai perintah kerja mesin lainnya. Dengan adanya mesin CNC dapat mengurangi campur tangan operator selama mesin sedang beroperasi, sehingga mempermudah serta mempercepat pekerjaan suatu produk. Mesin CNC memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan mesin perkakas konvesional sejenis. Keuntungan mesin CNC antara lain: (1) produktivitas tinggi, (2) ketelitian pengerjaan tinggi, (3) waktu produksi lebih cepat, (4) biaya pembuatan lebih murah, (5) kapasitas produksi lebih besar, (6) dapat digabung dengan mesin lain, dalam hal ini adalah mesin CAD/CAM dengan perangkat tambahan sehingga pemakaian mesin CNC akan lebih efektif, dan masih banyak lagi keuntungan mesin CNC yang lain. Salah satu kelemahan dalam penggunaan fasilitas berteknologi seperti mesin CNC terutama pada harganya yang mahal. Sehingga tidak semua industri mampu membeli mesin perkakas CNC tersebut. Padahal dalam rangka efisiensi dan peningkatan kualitas produk dewasa ini industri maju sudah banyak yang menggunakannya.



B.



Mesin CNC Bubut Mesin Bubut CNC TU-2A adalah mesin bubut CNC yang digunakan dalam pelatihanpelatihan permesinan. Salah satu yang sering digunakan adalah Emco TU-2A buatan Emco Austria,berupa mesin perkakas CNC untuk simulasi proses pembubutan. Spesifikasi mesin ini adalah: 1. Daerah kerja putaran spindel antara 50-3200 rpm 2. Kecepatan garak pahat arah longitudinal atau melintang : a. Kecepatan penuh (tak boleh memotong) :700 mm/menit b. Kecepatan secara manual (mode manual) :5-400 mm/menit c. Kecepatan secara otomatis (mode CNC) :5-499 mm/menit 3. Ketelitian gerakan (yang tercantum pada display digital) 0,01 mm 4. Daerah kerja memanjang :300 mm 5. Daerah kerja melintang :50 mm 6. Gaya pemakanan maksimum yang diperbolehkan : 1000 N



Gambar 1. Mesin CNC Bubut TU 2A



C.



Prinsip Kerja Pada Mesin CNC Bubut TU 2A Mesin CNC bubut TU 2A mempunyai gerakan dasar kearah melintang dan memanjang dengan system koordinat sumbu X dan Z untuk menjelaskan system persumbuan dapat dilihat pada gambar dibawah.



Gambar 2. System Persumbuan Mesin CNC Bubut TU 2A Prinsip kerja mesin bubut CNC TU 2A adalah benda kerja yang terpasang pada cekam berputar, sedangkan gerakan penyayatan memanjangatau melintang dilakukan oleh pisau. Untuk arah gerakan persumbuan tersebut diberi lambang persumbuan sebagai : 1. Sumbu X gerakan arah melintang tegak lurus terhadap sumbu putar. 2. Sumbu Z gerakan arah memanjang sejajar dengan sumbu putar.



D.



Bagian – Bagian Utama Mesin CNC Bubut TU 2A 1. Bagian Mekanik 



Motor Penggerak Utama Motor utama adalah motor penggerak cekam ( Chuck ) untuk memutar benda kerja. Motor ini adalah motor jenis arus searah ( DC ) dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari motor adalah : a. Jenjang putaran 600 - 4000 put / menit b. Tenaga masukan / in put 500 watt c. Tenaga pengeluaran/ out put 300 watt



Gambar 3. Motor Penggerak Utama 



Eretan (Support) Eretan digunakan untuk dudukan rumah pahat dan menentukan arah gerakan penyayatan. Arah gerakan penyayatan gerakan dapat sejajar, tegak lurus atau miring terhadap sumbu utama. Arah gerakan penyayatan pada mesin bubut CNC TU - 2A merupakan gerak persumbuan jalannya mesin yang diberi lambang sebagai berikut : a. Eretan gerakan memanjang sejajar sumbu utama diberi lambang Z, dengan jarak lintasan 0 - 300 mm. b. Eretan gerakan melintang tegak lurus sumbu utama diberi lambang X, dengan jarak lintasan 0 - 50 mm.



Gambar 4. Eretan







Step Motor



Step motor adalah motor penggerak untuk eretan memanjang, melintang dan rumah alat potong.Jenis dan ukuran masing - masing step motor adalah sama. Identifikasi dari step motor adalah : a. Jumlah 1 putaran 72 langkah b. Momen putar 0,5 Nm c. Kecepatan gerakan d. Gerakan cepat maksimum 700 mm / menit e. Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm / menit f. Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm / menit



Gambar 5. Step Motor 



Rumah Alat Potong (Toolpost) Rumah alat potong pada mesin bubut digunakan untuk menjepit alat potong atau pahat. Rumah alat potong ini dapat berputar 360 derajat sehingga dinamakan Toolpost. Pada toolturret dapat dipasang 6 alat potong sekaligus yang terbagi menjadi 2 bagian yaitu : 3 tempat untuk jenis alat potong luar dengan ukuran 12 x 12 mm misal : pahat kanan luar, pahat alur, pahat ulir luar dll. 3 tempat untuk jenis alat potong dalam dengan maksimum diameter 8 mm misal : pahat kanan dalam, bor, center drill dll. Untuk memutar toolturret digerakkan oleh step motor. Sedangkan cara pengoperasian toolturret dapat dilaksanakan dengan cara manual dan terprogram. Pengoperasian toolpost dengan cara manual : Tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka, sesuai jumlah putaran yang dikehendaki. Misal : toolturret akan diputar dua kali, maka tombol FWD ditekan bersamaan dengan tombol angka 2.



Gambar 6. Rumah Alat Potong (Toolpost) 



Cekam (Chuck)



Cekam digunakan untuk menjepit benda kerja pada waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung sedang memutar cekam maka dihubungkan langsung dengan spindelutama dengan motor penggerak melalui sabuk. Karena fungsinya sebagai penjepit benda kerja yang bervariasi diameternya, maka untuk mengatur kecepatan putar cekam digunakan sistem transmisi sabuk. Pada sistem transmisi dibag menjadi 6 transmisi penggerak : Apabila akan memilih range kecepatan putar spindel utama yang dikehendaki, maka dapat dilakukan dengan cara memindahkan sabuk sesuai range putaran.



Gambar 7. Cekam (Chuck) 



Kepala Lepas (Tailstock) Kepala lepas adalah alat bantu mesin yang dipergunakan antara lain : Untuk mendukung benda kerja yang panjang pada waktu proses penyayatan berlangsung. Untuk menjepit center drill, bor, reamer dll pada waktu kerja manual.



Gambar 8. Kepala Lepas (Tailstock) 



Meja Mesin (Slidding Bed) Meja mesin berfungsi sebagai dudukan perkakas eretan, kepala lepas dan kepala tetap. Perkakas eretan dan kepala lepas dapat meluncur pada meja mesin sejajar dengan sumbu utama. Pada mesin dibuat sangat halus hal ini untuk mencapai ketepatan pada waktu perkakas eretan dan kepala lepas meluncur, maka kebersihan



meja mesin harus selalu dijaga, karena kerusakan permukaan meja mesin akan mempengaruhi hasil benda kerja.



Gambar 9. Meja Mesin (Slidding Bed)



2. Bagian Kontrol/Pengendali Bagian pengendali / kontrol merupakan bok kontrol mesin CNC yang berisikan tombol - tombol dan saklar yang dilengkapi dengan monitor Pada bok kontrol merupakan unsur layanan langsung berhubungan dengan operator. Gambar berikut menunjukkan secara visual dengan nama - nama sebagai berikut :



Gambar 10. Bagian Pengendali Keterangan : 1. Saklar utama 2. Lampu kontrol saklar utama 3. Tombol emergensi 4. Display/sajian putaran spindel utama (Display RPM) 5. Saklar pengatur kecepatan sumbu utama 6. Amperemeter 7. Saklar untuk memilih satuan metric atau inch 8. Slot disk drive 9. Tombol H / C (H= hand/manual, C= CNC) 10. Lampu control pelayanan CNC



11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.



Tombol START untuk eksekusi program CNC Tombol masukan untuk pelayanan CNC Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z, F, H), dll. Fungsi kode huruf untuk masukan program CNC Saklar layanan sumbu utama Saklar pengatur asutan Tombol koordinat sumbu X, Z.



Uraian penjelasan dari bagian control atau pengendali mesin CNC bubut TU 2A : 1. Saklar Utama (Main Switch) Saklar Utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali mesin. Cara kerjanya ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus listrik masuk ke kontrol CNC, dan monitor akan menyala. Apabila kunci diputar pada angka 0 ( nol ) arus akan terputus dan mesin akan mati.



Gambar 11. Saklar Utama 2. Lampu Kontrol Saklar Utama Tanda adanya arus masuk ke bagian pengendali, lampu kontrol saklar utama menyala. Jika lampu tidak menyala maka tidak ada arus yang masuk. 3. Tombol Emergency Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini dilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program. Cara kerja tombol emergensi : Dengan menekan tombol ini maka aliran listrik akan terputus dan mesin akan mati. Untuk mengaktifkan kembali tombol emergensi, kunci saklar utama diputar kearah posisi 0, kemudian tombol emergensi diputar kekanan, selanjutnya saklar utama diputar pada posisi 1 maka aliran listrik akan mengalir kembali.



Gambar 12. Tombol Emergency



4. Saklar Pengatur kecepatan Putar Spindel Utama (rpm) Saklar pengatur kecepatan berfungsi untuk mengatur kecepatan putar cekam. Saklar ini dapat berfungsi pada layanan manual dan layanan CNC. Pada mesin bubut CNC TU - 2A mempunyai kecepatan antara 50 - 3000 put / menit. Operator dapat mengatur kecepatan putar cekam sesuai diameter benda kerja. Cara pengoperasian saklar : Saklar diputar searah jarum jam maka putaran cekam / spindel utama akan berputar semakin cepat hingga mencapai putaran maksimal. Sedangkan untuk memperlambat putaran saklar diputar sebaliknya. Pada waktu mengaktifkan saklar ini spindel utama harus dalam posisi berputar dan kecepatan putaran disesuaikan diameter benda kerja yang disayat. 5. Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama Saklar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putar alat potong pada sumbu utama. Saklar ini bisa berfungsi pada layanan CNC maupu manual. Kecepatan putara sumbu utama mesin CNC TU-2A berkisar antara 50 – 3000 RPM, sesuai tabel putaran pada mesin. Cara pengoperasian saklar pengatur kecepatan sumbu utama ini adalah : saklar pengatur kecepatan sumbu utama diputar ke arah kanan mendekati angka 100 untuk meningkatkan kecepatan putaran spindle. Untuk mengurangi kecepatan spindle putar kembali saklar pengatur kecepatan sumbu utama ke arah kiri mendekati angka 0.



Gambar 13. Saklar Pengatur Kecepatan Sumbu Utama



6. Ampermeter Ampermeter menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor penggerak utama. Fungsi utama ampermeter untuk mencegah beban lebih pada waktu penyayatan berlangsung. Arus maksimum yang diizinkan adalah 4 amper, sedangkan kalau mesin digunakan bekerja terus - menerus tidak boleh melebihi 2 amper. Beban penyayatan dapat dikurangi dengan cara mengurangi kedalaman penyayatan, kecepatan penyayatan.



Gambar 14. Amperemeter 7. Saklar Memilih Satuan mm/inchi Saklar ini berfungsi untuk mengatur layanan dimensi yang akan bekerja pada mesin CNC, yaitu layanan dalam bentuk satuan Metris maupun Inch. Cara kerja saklar ini, apabila mesin akan difungsikan pada dimensi tertentu, maka simbol penunjuk saklar diputar pada titik satuan dimensi yang sesuai dengan program kerja. Agar lebih jelas lihat gambar berikut ini :



Gambar 15. Penunjukan Saklar Dalam Satuan Metris 8. Slot Disk Drive Disk drive pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan pengoperasian disket. Dengan pelayanan disket dapat dilakukan: Menyimpan data dari memori mesin ke dalam memori disket, dan memindah data program dari data ke dalam memori mesin.



Gambar 16. Disk Drive



9. Tombol H / C Tombol H/C ini berfungsi untuk memilih pengoperasional manual atau CNC. Cara kerja tombol H/C adalah Ketika mesin dihidupkan otomatis mesin pada pengoperasian manual, lampu led menyala pada posisi gambar tangan. a. Jika tombil H / C ditekan, maka lampu led akan pindah ke posisi C dan pada monitor akan tertayang pengoperasian CNC. b. Jika tombol H / C ditekan kembali, maka lampu led akan pindah lagi ke posisi gambar tangan dan pada monitor tertayang pengoperasian manual.



Gambar 17. Tombol H / C 10. Lampu Kontrol Pelayanan Berfungsi untuk menunjukkan jenis pengoperasiaan mesin dengan layanan CNC (otomatis). 11. Tombol START untuk eksekusi program CNC Untuk mengeksekusi (menjalankan) program secara otomatis (terprogram). Tombol strart ditekan setelah saklar operasi mesin diputar ke posisi CNC.



Gambar 18. Tombol Start 12. Tombol Masukan Untuk Pelayanan CNC : Tombol ini berfungsi untuk menyimpan data pada memori mesin



untuk



: Tombol ini berfungsi untuk menghapus satu karakter/kata diganti



nomor



: Tombol ini berfungsi untuk memindah cursor kembali ke blok program sebelumnya. : Tombol ini berfungsi untuk memindah cursor menuju nomor blok berikutnya.



yang komputer.



: 1. Memasukkan data bernilai negatif, tombol ini ditekan setelah memasukkan nilai/angka yang dikehendaki. 2. Memasukkan data dengan karakter M. Contoh:M99, M03/M05. 3. Menguji kebenaran program, setelah program selesai dibuat, tekan dan tahan tombol ini, secara otomatis program telah dibuat akan dicek kebenarannya oleh



: Tombol ini berfungsi untuk memindahkan cursor.



: Kombinasi tombol untuk menghapus satu baris blok program (Tekan tombol ~ diikuti tombol DEL).



: Kombinasi tombol untuk menyisipkan satu baris blok program (Tekan tombol ~ diikuti tombol INP). Kombinasi tombol untuk : 1. Menghapus alarm (Tekan tombol REV diikuti tombol INP) 2. Kembali ke awal program.



: Kombinasi tombol untuk mengeksekusi program agar berhenti sementara (Tekan tombol INP diikuti tombol FWD). : Tombol kombinasi untuk mengeksekusi program secara satu



disusul tombol



persatu dalam setiap blok program. Kombinasi ini biasa digunakan sebagai salah satu cara pengecekan kebenaran program (Tekan tombol 1 start).



: Tombol kombinasi untuk menghapus program secara keseluruhan dari memori mesin (Tekan DEL diikuti INP). 13. Display untuk penunjukan harga masing-masing fungsi (X, Z, F, H). Display lintasan eretan berfungsi untuk menunjukkan jalannya eretan arah X± atau Z± dalam perseratusan mm (1/100 mm). Misalnya tombol Z- ditekan dan pada display muncul angka 1500, berarti jarak yang telah ditempuh eretan pada sumbu Zadalah 1500/100mm = 15 mm. 14. Saklar Operasi Mesin Saklar operasi mesin ini digunakan mengatur perputaran sumbu utama sesuai menu yang dijalankan, yaitu perputaran manual dan CNC. Cara kerja saklar operasi mesin adalah sebagai berikut :



a. Jika saklar diputar pada angka 1 maka menu yang dipilih adalah menu manual yaitu pergerakan eretan, kedalaman pemakanan tergantung oleh operator. b. Jika saklar diputar pada “CNC” berarti menu yang dipilih adalah menu CNC yaitu semua pergerakan yang terjadi dikontrol oleh komputer baik itu gerakan sumbu utama gerakan eretan, maupun kedalaman pemakanan.



Gambar 19. Ilustrasi saklar operasi manual dan ilustrasi saklar operasi CNC 15. Saklar Layanan Sumbu Utama Jika saklar diputar pada angka 1 maka menu yang dipilih adalah menu manual yaitu pergerakan eretan, kedalaman pemakanan tergantung oleh operator. Jika saklar diputar pada “CNC” berarti menu yang dipilih adalah menu CNC yaitu semua pergerakan yang terjadi dikontrol oleh komputer baik itu gerakan sumbu utama gerakan eretan, maupun kedalaman pemakanan. 16. Saklar Pengatur Asutan Saklar ini berfungsi sebagai pengatur kecepatan gerakan asutan dari eretan mesin. Saklar ini hanya dipergunakan pada pengoperasian mesin secara manual. Kecepatan asutan untumesin CNC-TU2A berkisar antara 5–400 mm/menit.



Gambar 20. Saklar pengatur asutan 17. Tombol Sumbu X dan Z Tombol sumbu X dan Z berfungsi untuk menggerakkan perkakas eretan ke arah sejajar sumbu utama ( Z ) atau melintang tegak lurus sumbu utama ( X ). Pada layanan manual tombol sumbu X dan Z tidak dapat ditekan bersamaan, tetapi ditekan satu persatu. Cara pengoperasian tombol sumbu X dan Z : Operator dapat menekan tombol sesuai dengan arah gerakkan yang diinginkan. Sedangkan untuk mengatur kecepatannya, maka dapat diatur dengan memutar saklar pengatur kecepatan penyayatan.



E.



Cara Pengoperasian Mesin CNC Pengoperasian mesin CNC dilaksanakan dengan layanan CNC, dimana proses dikontrol komputer dengan memasukkan data numerik. Sistem ini beroperasi secara otomatis dan dapat menginterprestasikan kode - kode numerik yang berupa huruf, angka dan simbol untuk membuat suatu bentuk dari benda kerja dengan mesin perkakas CNC. Apabila akan belajar mengoperasikan mesin - mesin CNC pada hakekatnya adalah belajar membuat program intruksi untuk memerintahkan mesin bekerja. Untuk memasukkan data program CNC ke mesin digunakan tombol - tombol yang ada pada keyboard mesin. Tombol - tombol pada keyboard dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Tombol Eksekusi 2. Tombol Masukan Data Kedua jenis tombol ini dapat digunakan sendiri – sendiri ataupun secara bersamaan untuk masukan data program CNC : 1. Tombol Eksekusi  Tombol Eksekusi Tunggal Yang dimaksud dengan tombol eksekusi tunggal pada mesin CNC TU-2A, adalah tombol yang digunakan secara sendiri (hanya satu tombol saja). Berikut ini macam-macam tombol eksekusi tunggal dan kegunaannya. H/C : Pemindahan layanan CNC dan manual INP : Memasukan dan menyimpan data pada memori mesin DEL : Menghapus data untuk satu kata untuk diganti REV : Kursor kembali ke blok sebelumnya (Naik) FWD : Kursor menuju ke blok selanjutnya (Turun) : Penetapan harga negatif (pada kolom X dan Z)



→ M



: Memindahkan kursor : Memasukan data M (Miscellaneous) pada kolom N



 Tombol Ekeskusi Gabungan Maksud dari tombol eksekusi gabungan adalah jika dua tombol kendali digunakan atau ditekan secara bersama-sama (tanda +) . Berikut ini beberapa tombol eksekusi gabungan pada mesin CNC TU-2A. - + DEL : Menghapus satu blok program - + INP : Menyisipkan satu baris blok program REV + INP : Menghapus alarm dan kembali ke awal program INP + FWD : Eksekusi program berhenti sementara DEL + INP : Menghapus program seluruhnya 1 + START : Eksekusi program satu persatu baris blok START : Eksekusi program CNC keseluruhan 2. Tombol Masukan Data Tombol masukan data terdiri dari tombol kode G dan kode M :  Fungsi dan Kegunaan tombol kode G G00 : Gerak lurus cepat tanpa penyayatan G01 : Gerak lurus dengan penyayatan G02 : Gerak melingkar searah jarum jam G03 : Gerak melingkar berlawanan arah jarum jam G04 : waktu tinggal diam/berhenti sesaat G21 : Baris blok sisipan



G25 G27 G33 G64 G65 G66 G73 G78 G81 G82 G83 G84 G85 G86 G88 G89 G90 G91 G92



: Memanggil program subrutin : Perintah melompat ke nomor blok yang dituju : Penyayatan ulir tunggal : Mematikan arus motor asutan/step motor : Pelayanan operasi disket (menyimpan atau memanggil program) : Pelayanan dengan transfer komputer ke EPS : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal : Siklus penyayatan ulir : Siklus pengeboran langsung : Siklus pengeboran dengan waktu tinggal diam : Siklus pengeboran dengan penarikan tatal : Siklus pembubutan memanjang : Siklus pereameran : Siklus pembuatan alur : Siklus pembubutan melintang : siklus pereameran dengan waktu tinggal diam/berhenti sesaat : program absolut : program inskrimental : penetapan titik awal posisi program absolut



 Fungsi dan Kegunaan tombol kode M M00 : program berhenti terprogram M03 : spindel berputar searah jarum jam M05 : putaran spindel berhenti M06 : perintah memasukkan data alat potong M17 : perintah ganti alat potong M30 : perintah kembali keprogram utama program berakhir



F.



System Pemograman Mesin CNC Bubut TU 2A Untuk melaksanakan perintah jalannya alat potong guna mencapai tujuan yang diinginkan diperlukan pemrograman. Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci setiap blok per blok untuk memberi masukan mesin bubut CNC tentang apa yang harus dikerjakan Metode pemrograman yang biasa digunakan dalam permesinan CNC adalah : a. Sistim pemrograman absolut. Sistim pemrograman dimana titik referensinya tetap, yaitu pada satu titik kerja program (start point dan work piece point) yang dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya. Pada sistim ini pemasukan data atau informasi angka lintasan pisau selalu dihitung dari titik awal pisau, X = 0, Y=0, dan Z=0. b. Sistem pemrograman inkremental. Sistim pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik akhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya. Pada sistim ini pemasukan data/ informasi angka lintasan pisau selalu dihitung dari titik akhir lintasan pisau sebelumnya, X,Y dan Z berubah-ubah tergantung posisi pisau terakhir berada. c. Sistim pemrograman kombinasi Sistim ini pada dasarnya merupakan sistem gabungan dari sitem pemrograman absolut dan inkremental . sistim ini lebih banyak dipakai untuk jenis pekerjaan tertentu agar program mesin bubut CNC lebih efisien.



G.



Kode – Kode Pemograman



Pemakaian kode-kode pada mesin CNC dapat menggunakan berbagai standar pemrograman yang berlaku, antara lain: DIN (Deutsches Institut Fur Normung) 66025, ANSI (American National Standards Institue), AEROS (Aerospatiale Frankreich), ISO (International Organization for standardsization). Sebagian besar dari standar tersebut memiliki kesamaan, hanya sedikit saja perbedaannya. Kode-kode tersebut: N,G, X, Y, Z, F, S, M, T, L.



2.2 Software CAD/CAM Sekarang ini teknologi CAD/CAM yang berbasis PC (Personal Computer) sudah semakin maju, dimana dengan basis PC, NC Programing bisa dibuat dengan baik. Beberapa tahun yang lalu pembuatan NC Programing ini hanya bisa dilakukan oleh computer yang berbasis Workstation (RISC). Dengan semakin banyaknya perusahaan pembuat software maka semakin tertantang dan selektif pengguna untuk menentukan jenis CAD/CAM yang cocok dengan kondisi yang ada. Yang pertama kali diperhatikan ketika kita membeli software CAD/CAM adalah kebutuhan dan keinginan kita beralih ke teknologi CAD/CAM. Yang penting dalam teknologi CAD/CAM adalah hendak dipakai untuk spesifikasi pekerjaan seperti apa, apakah CAD/CAM ini mampu mensuport mesin NC/CNC jenis apa saja, mesin CNC mana yang sesuai dengan keinginan dan kemampuan kita, selanjutnya dukungan teknik dan support modul dijumpai dilingkungan kita (Negara) sehingga memudahkan penambahan (upgrade) dengan cepat sesuai dengan kebutuhan kita dan yang juga termasuk penting adalah yang direncanakan hari ini bisa berkesinambungan dengan perencanaan kedepan. Mastercam adalah satu dari sekain banyak software CAD/CAM. Software ini mampu menghitung persamaan matematik yang rumit seperti tangent, intersection, center position atau membuat bentuk geometri, membuat data engineering, gambar akhir dalam bentuk blue prints, graphic lintasan pahat, dan NC G-Code. CAD yang ada dalam software ini mempunyai fasilitas sebagai berikut :  Mampu mengakomodir variabel yang lebih banyak dan lebih fleksibel.  Membuat dan meng-edit part.  Mampu mengembangkan fungsi penggambaran.  Kemampuan membuat model surface yang lebih rumit.  Menu option yang lebih banyak.  Tampilan dan grafik yang lebih baik lagi.  Kemampuan support terhadap berbagai tipe pemotongan.  Cepat dan mudah terhadap pemotong pocketing.  Pengatur file yang lebih baik.  Pengatur system utility dan time saving yang tepat.  Kemampuan konvert G-Code terhadap berbagai tipe mesin CNC.



A. Pemograman MasterCAM 9 1. Tampilan layar utama



Gambar 21. Tampilan Layar Utama 2. Tampilan menu mastercam



Gambar 22. Tampilan Menu MasterCAM Lathe 9 Fungsi – fungsi menu pada MasterCAM Lathe 9  Analyze : Menampilkan semua informasi baik co-ordinat atau database yang sesuai tentang point, line, radius, spline, surface, angle, jumlah point yang membentuk spline, panjang 3D radius atau spline, level, luas area, dll.  Create : Membuat gambar geometri yang disimpan dalam database dan ditampilkan computer dalam Graphics Display Area. Bentuk geometri yang dibuat berupa point, line, radius, spline, letters, surface, dll.  File : Menu untuk mengubah file yang berada di dalam atau di luar database. Menu ini berisi menyimpan, membuka, menggabungkan, mencetak, dll.



 Modify : Mengubah bentuk data geometri yang berada di layar monitor dengan menggunakan fungsi yang ada di dalam sub-menu modify yang berbeda-beda. Data geometri tersebut bisa line, arc, spline, curve, surface, dll. Kasus untuk surface. Setiap tipe surface mempunyai struktur data yang unik, kebanyakan dari struktur data menggunakan “Entity Association” (asosiasi ini mengeluarkan jenis surface NURBS dan parametric) yang disimpan di dalam database surface si Software Mastercam. Surface (termasuk di dalamnya surface curve) tergantung dari data geometri pembentuknya, jika kita memodifikasi surface tersebut maka kita seolah-olah mendefinisi ulang (membuat ulang) surface tersebut. System di Mastercam tidak selalu otomatis file tersebut diperbaiki sebab kemungkinan salah cukup besar. Jika data salah maka kita masih berkesempatan memperbaiki data yang ada dalam tampilan sebelum dimasukkan ke dalam database.  Xform : Memindahkan posisi koordinat geometri data dan data gambar (dafting entities) yang ada. Fasilitas-fasilitas yang ada dalam menu ini diantaranya mirror, rotate, scale, offset, dll.  Delete : Delete adalah fasilitas untuk menghapus data atau kumpulan data geometri yang berupa point, line, radius, splines, surface curves, surface dan drafting entity dari layar monitor dan dari sistem database Mastercam.  Screen : Menu screen ini berisi berbagai parameter seperti:      



Konfigurasi setup dan display Mastercam Plot graphics yang tampil Mengubah warna entity (geometri) Mengubah lapisan layar yang tampil di monitor Membuat shading dll.



 Toolpath : Menu ini berisi sub-menu untuk membuat data lintasan pahat (NC toolpath) dengan menggunakan beberapa metoda proses pemotongan dengan bor, contour, pocket, flowlinne, dll.  NC Utils : Menu ini berisi berbagai fasilitas untuk mengubah data lintasan pahat (NC toolpath) dengan cara edit, filter. Fasilitas lain adalah melihat lintasan pahat jika memotong benda kerja, mengubah post processor dll.  Backup :



Menu ini berfungsi untuk kembali ke menu sebelumnya. Jika kita sudah masuk ke sub-menu tertentu maka untuk kembali satu step diatasnya/sebelumnya klik/tekan tombol backup.  Main menu : Menu ini berfungsi untuk kembali ke menu utama di root-page. Jika kita sudah masuk ke menu tertentu dan ke sub-menu dan ke sub-sub-menu, maka untuk kembali ke menu utama tekan/klik tombol main menu.  Z: Menu ini untuk menentukan basc dalam sumbu Z pada waktu penggambaran data geometri/drafting. Jika Z berharga 10 maka gambar tersebut terletak pada jarak 10 dari titik referensi 0 sumbu Z.  Color : Menu ini untuk menentukan sistem warna yang diinginkan tampil pada data geometri yang dipilih. Mastercam mempunyai 2 paket yang berisi kumpulan warna. Untuk melihat detail klik/tekan menu warna.  Level : Menu ini untuk menentukan di-level (lapisan layar) mana kita bekerja. Penggunaan level ini sangat membantu sekali bila kita menggambar data geometri/drafting yang rumit. Kita bisa memilah-milah benda kerja tersebut di level mana saja kita tempatkan. Contoh gambar sumbu utama di level 1, gambar utama di level 2, gambar surface di level 3, gambar ukuran di level 4 dsb. Jika kita menginginkan gambar surface saja maka kita tampilkan level 3 dan level lain tidak diaktifkan tampil di layar monitor tersebut dsb.  Mask : Menu ini berfungsi untuk menutup level. Jika masking level off sistem akan menutup semua entity yang ada di database. Penggunaan mask ini akan lebih efektif jika digabung dengan level karena saling berkaitan.  Cplane : Cplane adalah bidang utama penggambaran. Jika kita akan menggambar data geometri maka kita harus tetapkan Cplane itu dimana kita akan menggambar. Jika kita menggambar di sumbu utama XY maka kita tempatkan Cplane di-top, Jika kita menggambar di sumbu utama XZ maka Cplane di-front, Jika kita mengagmbar di sumbu YZ maka Cplane di-side dst.  Gview : Gview ini menentukan jenis tampilan di layar monitor. Kita bisa melihat benda kerja dalam posisi Isometric, dari atas, dari depan, dari sisi/samping dsb.  System Responsi Area : Di daerah ini beberapa teks akan muncul yang berfungsi menunjukan perintahperintah, kode error dan lain-lain sebagainya. Dengan adanya daerah ini kita bisa memasukkan data-data yang dibutuhkan untuk proses Mastercam melalui keyboard. B. Kerangka Berfikir



Software MasterCAM ini merupakan perangkat lunak komputer yang berisi simulasi pemrograman mesin CNC. Software ini mempunyai banyak keuntungan salah satunya bisa mengetahui lebih dulu kode – kode yang akan dimasukan pada mesin CNC. Dengan adanya keuntungan atau keunggulan ini diharapkan dapat meringankan atau membantu programer mesin CNC dalam membuat benda kerja, yang selama ini masih dilakukan secara konvensional. Adapun alur proses pembuatan benda kerja pada Mesin CNC menggunakan software CAD/CAM 9 ini adalah sebagai berikut : 1. Gambar benda kerja 2. Langkah menggambar (setengah kontur bagian atas) 3. Simpan gambar dengan save, beri nama file dengan misal : (porosulir) save 4. Klik kanan, kllik screen



BAB III STUDI KASUS 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen, yaitu suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor atau lebih dengan mengurangi faktor-faktor lain yang bisa mengganggu akibat dari perlakuan tersebut Selanjutnya dalam penelitian ini akan diketahui bagaimana cara menggunakan CAD?CAM Lathe 9 dan bagaimana cara membuat simulasi dan merubah sebuah desain ke G kode atau N kode.



3.2 Subjek dan Objek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah pembuatan benda kerja poros beralur dan berulir pada Mesin Bubut EMCO TU 2A. sedangkan objek dalam penelitian ini menggunakan CAD/CAM Lathe 9. 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Komputer Teknik Mesin Insitut Teknologi Bandung dan BP2LK Bandung. Penelitian ini dilaksanakan pada : 1. November 2007 : Membuat desain benda kerja pada CAD/CAM 2. Desember 2007 – Januari 2008 : Memasukan program ke mesin CNC 3.4 Pengumpulan Data 1. Alat dan Bahan a. Alat Dalam penelitian ini bahan yang digunakan untuk membuat benda kerja poros beralur dan berulir dari paduan Non – Ferro dengan ukuran panjang 150 mm, dia 50. b. Bahan Pada penelitian ini alat yang digunakan antara lain :  Laptop atau Komputer  Software CAD/CAM Latehe 9  Mesin CNC Bubut EMCO TU 2 A



2. Prosedur Penelitian Suatu penelitian ilmiah dalam pelaksanaannya harus berpedoman pada prosedur yang ilmiah pula. Prosedur harus disusun secara urut, berencana dan sistematis. Pada dasarnya prosedur penelitian yang umumnya dipakai ada tiga langkah utama yaitu : persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian dan evaluasi hasil penelitian. Persiapan penelitian meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses pelaksanaan penelitian, diantaranya yaitu persiapan pemilihan bahan, perencanaan pembuatan benda kerja, pembuatan benda kerja, tempat pelaksanaan pembuatan benda kerja dan alat-alat yang digunakan selama pengujian. Pelaksanaan penelitian meliputi segala hal tentang proses pelaksanaan penelitian yaitu pengambilan data dari semua treatment yang dikenakan. Pelaksanaan penelitian ini penulis sengaja mengambil dokumentasi sebagai bukti otentik dalam penulisan laporan.



3. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggambar desain benda kerja yang akan dibuat pada software CAD/CAM. Dari file gambar tersebut kemudian diubah menjadi G kode atau M Kode. yang nantinya pada software CAD/CAM akan didapatkan hasil pemrograman untuk Mesin bubut CNC TU 2A. Dari pengujian ini akan didapatkan hasil benda kerja yang sesuai dengan rencana desain gambar yang telah dibuat :



3.5 Membuat Desain CAD/CAM Lathe 9 1. Membuat Gambar



2. Langkah Menggambar



 Main menu > Create > Line > Multi, kemudian pada isian koordinat ditulis koordinat sebagai berikut :  Ketik 0,0 enter  Ketik 26,0 enter  Ketik 30,-2 enter  Ketik 30,-25 enter  Ketik 21,-25 enter  Ketik 21,-31 enter  Ketik 31,-31 enter  Ketik 30,-50 enter  Ketik 43,-50 enter  Ketik 45,-51 enter  Ketik 45,-61 enter  Ketik 50,-61 enter  Ketik 50,-120 enter  Ketik 0,-120 enter  Main menu > Modify > fillet > isi radius 5, kemudian pilih dua garis yang akan dibuat fillet 5 mm.  Esc



3. Simpan Gambar Dengan Save 4. Klik Kanan, klik screen feet 5. Gambar yang dibuat sebagai berikut :



3.6 Simulasi Gambar Benda Kerja Pada CAD/CAM 1. Pilih main menu > toolpath > job setup.



2. Pilih material bahan klik lingkaran material pada feed calculation. Misal dipilih Alumunium 2024 dan Lathe Library kemudian klik Ok.



3. Pilih Boundaries > Left spindel untuk stock bahan dan chuck (cekam) yang sesuai.



4. Pilih Parameter pada bagian Bar Stock, isi data ukuran bahan yang digunakan misalnya OD 52 mm, Length 120 mm, base Z 0, titik nol dipilih pada One Right Face, kemudian klik Preview > Continue > OK



5. Klik Main menu > toolpath > rough, kemudian pilih garis kontur yang akan dibubut dengan roughing secara berurutan. Ingat pada Wait pilih Y dan garis kontur dipilih secara urut dengan panah yang searah (jika arah anak panah terbalik klik reserve) kontur yang telah dipilih warnanya berubah menjadi putih (lihat gambar kontur dan anak panah)



6. Setelah kontur dipilih, Klik End Here > Done



7. Pilih pahat yang akan digunakan untuk melakukan proses pembubutan roughing, misalnya T0101, maka klik gambar pahat tersebut, kemudian klik rough parameters, isi parameter nya missal kedalaman potong 1 mm, kedalaman minimal 0,5 mm, sisa untuk X 0,2 mm, dan sisa untuk Z 0,2 mm. Klik OK maka simulasikan pemotongan akan tampil



8. Tampilan simulasi sebagai berikut. Perhatikan langkah pemotongannya. Apabila masih ada kesalahan masih bisa dibetulkan.



9. Untuk melihat operasi yang dilakukan klik Main menu > toolpath > operations. Apabila mengubah harga parameter, klik parameter pada kotak operations tersebut.



Hasil blackpot pada simulasi rough



Hasil blackpot pada simulasi rough



10. Langkah selanjutnya adalah melakukan proses finishing dengan cara : Main menu > toolpath > finish > last (kontur terakhir yang dipilih) > Done. Pilih pahat yang digunakan untuk finishing, misal klik T0303, kemudian klik finish parameters. 11. Mengisi finish parameters (misal seperti pada digambar) kemudian klik OK, maka proses simulasi finishing ditampilkan.



12. Apabila ingin melihat hasil blackplot, pilih Main menu > toolpath > operations > blackplot Hasil blackplot



Hasil verify



13. Setelah proses finishing dilanjutkan dengan pembuatan alur. Pilih Main menu > toolpath > grove. Kemudian pilih definisi alur dengan 2 titik / 2 points yaitu (kanan atas dan kiri bawah), Kemudian klik OK



14. Kemudian klik pada gambar alur untuk kanan atas, kiri bawah sesuai definisi alur yang di pilih. Tekan Esc bila telah selesai, maka menu memilih pahat akan muncul



15. Pilih pahat alur, misal T1717 (lebar pahat 1.85 mm) kemudian isi semua parameter yang diperlukan (groove shape, rough, finish). Klik OK untuk mensimulasikan proses pembuatan alur (groove). Isi semua parameter tersebut seperti pada contoh dibawah ini.



16. Setelah semua parameter proses pembuatan alur diisi, kemudian klik OK, maka simulasi jalannya pahat (toolpath) proses pembuatan alur akan tampil dilayar . tampilan Blackplot seperti gambar pada dibawah :



Hasil tiga dimensi verify



17. Proses pembuatan ulir (thread) dilakukan dengan langkah yang analog seperti langkah – langkah diatas. Beberapa parameter yang harus diisikan pada proses pembubutan ulir adalah : tool parameter, thread parameters, dan thread cut parameters. Seperti gambar dibawah ini, sehingga hasilnya sebagai berikut.



18. Setelah semua parameters diatas diisi, kemudian akan ditampil simulasi pembubutan ulir. Hasil blackplot simulasi pembubutan ulir seperti gambar dibawah :



Hasil verify pembubutan ulir/thread



19. Operations managers secara lengkap pembuatan benda kerja diatas seperti gambar dibawah.



3.7 Program Dari CAD/CAM Lathe 9



Pembuatan program CNC dilakukan dengan Klik post centang pada save dan edit program CNC. Program yang dihasilkan meliputi pembubutan kasar, finishing, alur, chamfer dan pembubutan ulir seperti dibawah ini : $POROSULIR.MIN% 00001 (PROGRAM NAME - POROSULIR) (DATE = DD – MM – YY – 21 – 09 – 12 – TIME = HH:MM – 15:33) (TOOL 1 – OFFSET – 1 ) (LROUGH OD ROUGH RIGHT – 80 DEG. INSERT CNMG 12 – 04 – 08) G00 X250 Z250 T0101 G97 S3500 M03 M42 G00 X50.015 Z2.7 M08 G50 S3600 G96 S550 G95 G1 Z – 60.8 X52 X54.828 Z-59.386 G00 Z2.7 X48.03 G1 Z-60.8 X50.415 X53.243 Z-59.386 G00 Z2.7 X46.044 G01 Z-60.8 X48.43 X51.258 Z-59.386 G00 Z2.7 X45.059 G01 Z-50.715 X44.814 Z-51.093 G03 X45.4 Z-51.8 I-.707 K-.707



G01 Z-60.8 X46.444 X49.273 Z-59.386 G00 Z2.7 X42.074 G01 Z-49.859 G03 X42.814 Z-50.093 I-.337 K-.941 G01 X44.459 Z-50.915 X47.288 Z-49.501 G00 Z2.7 X40.089 G01 Z-49.8 X41.4 G03 X42.474 Z-49.956 K-1 G01 X45.303 Z-48.542 G00 Z2.7 X38.104 G01 Z-49.797 G02 X38.4 Z-49.8 I.148 K3.997 G01 X40.489 X43.317 Z-48.386 G00 Z2.7 X36.119 G01 Z-49.634 G02 X38.4 Z-49.8 I1.141 K3.834 G01 X38.504 X41.332 Z-48.386 G00 Z2.7 X34.133 G01 Z-49.184 G02 X36.519 Z-49.688 I2.133 K2.133 K3.384 G01 X39.347 Z-48.274 G00 Z2.7 X32.148 G01 Z-48.296 G02 X34.533 Z-49.302 I3.126 K2.496 G01 X37.362 Z-47.888 G00 Z2.7 X30.163 G01 Z-2.328 G03 X30.4 Z-2.8 I-.881 K-.472 G01 Z-25.8 Z-31.8 Z-45.8 G02 X32.548 Z-48.527 I4 G01 X35.377 Z-47.113 G00 Z2.7 X28.178 G01 Z-1.275 X29.814 Z-2.093



G03 X30.4 Z-2.8 I-.707 K-.707 G01 Z-25.8 Z-31.8 Z-45.8 G02 X30.563 Z-46.603 I4 G01 X33.391 Z-45.189 G00 Z2.7 X26.193 G01 Z-.282 X28.578 Z-1.475 X31.406 Z-.06 M09 G00 X250 Z250 M05 M01 (TOOL – 2 OFFSET – 2) (LFINISH OD FINISH RIGHT – 35 DEG. INSERT – VNMG 16 04 08) G00 X250 Z250 T0202 G97 S3600 M03 M42 G00 X0. Z2. M08 G50 S3600 G96 S550 G95 G1 Z0. F.5 X24.4 G03 X25.531 Z-.234 K-.8 G01 X29.531 Z-2.234 G03 X30 Z-2.8 I-.566 K-.566 G01 Z-61 X50 X52.828 Z-59.586 M09 G00 X250 Z250 M05 M01 (TOOL – 3 OFFSET – 3) (LGROOVE OD GROOVE CENTER – NARROW INSERT - N15.2 – 185 – 20 -5G) G00 X250 Z250 T0303 G97 S2791 M03 M42 G00 X34.449 Z-30.275 M08 G50 S3600 G96 S302 G95 G1 X21.4 F.1 G00 X34.449 Z-28.663 G01 X21.4 X21.723 Z-30.639



G00 X34.449 Z-27.05 G01 X21.4 X21.723 Z-27.211 G00 X34.449 Z-33.444 X32.77 G01 X29.941 Z-32.029 X28 Z-31.059 G02 X27.717 Z-31. I-.141 K-.141 G01 X21 X21.5 Z-30.75 G00 X32.828 Z-25.436 G01 X30 Z-29.1 G00 X32.77 M09 G00 X250 Z250 M05 M01 (TOOL – 4 OFFSET – 4) (LTHREAD OD THREAD RIGHT INSERT – R166.0G-16UN01-100) G00 X250 X250 T0404 G97 S875 M03 M41 G00 X42. Z9.458 M08 X29.353 Z9.458 G95 G33 X29.353 Z-27. F1.5 X28.968 X28.665 X28.407 X28.178 X27.97 X27.779 X27.6 X27.4 X27.4 X27.4 X27.4 G00 X42. Z9.458 M09 G00 X0 Z125 M05 M02 %



Sebelum memasukan kode ke mesin kode kode diatas harus di konversikan terlebih dulu dengan cara sebagai berikut : N001 G00 X250 Z250 N002 T0101 N003 G97 S3500 M03 M42 N004 G00 X50.015 Z2.7 M08 N005 G50 S3600 N006 G96 S550 N007 G95 N008 G95 X52 Z - 60.8 N009 G95 X54.828 Z-59.386 N010 G00 Z2.7 N011 G00 X48.03 N012 G01 Z-60.8 N013 G01 X50.415 N014 G01 X53.243 Z-59.386 N015 G00 Z2.7 N016 G00 X46.044 N017 G01 Z-60.8 N018 G01 X48.43 N019 G01 X51.258 Z-59.386 N020 G00 Z2.7 N021 G00 X45.059 N022 G01 Z-50.715 N023 X44.814 Z-51.093 N024 G03 X45.4 Z-51.8 I-.707 K-.707 N025 G01 Z-60.8 N026 G01 X46.444 N027 G01 X49.273 Z-59.386 N028 G00 Z2.7 N029 G00 X42.074 N030 G01 Z-49.859 N031 G03 X42.814 Z-50.093 I-.337 K-.941 N032 G01 X44.459 Z-50.915 N033 G01 X47.288 Z-49.501 N034 G00 Z2.7 N035 G00 X40.089 N036 G01 Z-49.8 N037 G01 X41.4 N038 G03 X42.474 Z-49.956 K-1 N039 G01 X45.303 Z-48.542 N040 G00 Z2.7 N041 G00 X38.104 N042 G01 Z-49.797 N043 G02 X38.4 Z-49.8 I.148 K3.997 N044 G01 X40.489 N045 G01 X43.317 Z-48.386 N046 G00 Z2.7 N047 G00 X36.119 N048 G01 Z-49.634 N049 G02 X38.4 Z-49.8 I1.141 K3.834



N050 N051 N051 N052 N053 N054 N055 N056 N057 N058 N059 N060 N061 N062 N063 N064 N065 N066 N067 N068 N069 N070 N071 N072 N073 N074 N075 N076 N077 N078 N079 N080 N081 N082 N083 N084 N085 N086 N087 N088 N089 N090 N091 N092 N093 N094 N095 N096 N097 N098 N099



G01 G01 G00 G00 G01 G02 G01 G00 G00 G01 G00 G50 G96 G95 G95 G03 G01 G03 G01 G01 G01 M09 G00 M05 M01 G00 T0303 G97 G00 G50 G96 G95 G00 G00 G01 G01 G00 G00 G01 G01 G00 G00 G00 G01 G01 G02 G01 G01 G00 G00 G01



X38.504 X41.332 Z2.7 X34.133 Z-49.184 X36.519 X39.347 Z2.7 X32.148 Z-48.296 X0. S3600 S550 G01 X24.4 X25.531 X29.531 X30 Z-61 X50 X52.828



Z-48.386



Z-49.688 Z-48.274



I2.133



Z2.



M08



Z0.



F.5



Z-.234 Z-2.234 Z-2.8



K-.8 I-.566



K2.133



K-.566



Z-59.586



X250



Z250



X250



Z250



S2791 X34.449 S3600 S302 G1 X34.449 Z-28.663 X21.4 X21.723 X34.449 Z-27.05 X21.4 X21.723 X34.449 Z-33.444 X32.77 X29.941 X28 X27.717 X21 X21.5 X32.828 Z-25.436 X30 Z-29.1



M03 Z-30.275



M42 M08



X21.4



F.1



Z-30.639



Z-27.211



Z-32.029 Z-31.059 Z-31. Z-30.75



I-.141



K-.141



K3.384



N100 N101 N102 N103 N104 N105 N106 N107 N108 N109 N110 N111 N112 N113 N114 N115 N116 N117 N118 N119 N120 N121 N122 N123 N124 N125 N126 N127



G00 M09 G00 M05 M01 G00 T0404 G97 G00 G00 G95 G33 G33 G33 G33 G33 G33 G33 G33 G33 G33 G33 G33 G00 M09 G00 M05 M02



X32.77 X250



Z250



X250



Z250



S875 X42. X29.353



M03 Z9.458 Z9.458



M41 M08



X29.353 X28.968 X28.665 X28.407 X28.178 X27.97 X27.779 X27.6 X27.4 X27.4 X27.4 X27.4 X42.



Z-27.



F1.5



X0



Z125



Z9.458



1. Eksekusi Program a. b. c. d. e. f. g.



Nyalakan mesin Bubut EMCO TU 2A Masukkan program diatas tadi di Software CAD/cam Tentukan besar feeding (kedalaman penyayatan), sesuaikan dengan kondisi mesin Putar saklar pemindah operasi dari manual ke CNC (H/C) Tekan tombol START Sesudah itu tunggu sampai benda kerja sudah beres dikerjakan oleh mesin Bubur CNC EMCO TU 2A



BAB IV RANGKUMAN Bab ini berisi simpulan yang diambil dari proses pembuatan benda kerja pada mesin Bubut CNC TU 2A menggunakan software CAD/CAM Lathe 9, dan saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak sebagai simulasi dalam merencana, pengembangan, dan peningkatan



4.1



Kesimpulan Berdasarkan dari proses pembuatan benda kerja pada mesin Bubut CNC TU 2A menggunakan software CAD/CAM Lathe 9 kemudian mensimulasikannya, dan proses pembutan benda kerja pada mesin Bubut CNC TU 2A, didapatkan kesimpulan sebagai berikut 1. Pembuatan benda kerja pada mesin Bubut CNC TU 2A menggunakan software CAD/CAM Lathe 9 ini menggunakan 2 media, yaitu: software MasterCAM Lathe 9 untuk merubah bahasa grafis dari gambar benda kerja menjadi bahasa numerik, dan mesin Bubut CNC TU 2A untuk mengeksekusi program pembuatan benda kerja dari software CNC Milling KELLER Q plus menjadi benda kerja. 2. Bahasa pemrograman pada software MasterCAM Lathe 9 sedangkan pada mesin bubut CNC TU 2A menggunakan standar ISO, sehingga harus dikonversikan terlebih dahulu. 3. Hasil pemrograman dari dari software MasterCAM 9 ini dapat langsung digunakan pada mesin Bubut CNC TU 2A



REFERENSI 1. Drs. Hadi Soewito. 1992. Pengetahuan Dasar Mesin CNC. Bandung: Pusat Pengembangan Penataran Guru Teknologi Bandung. 2. Lilih, dkk. 2001. Mesin Bubut CNC TU 2A. 3. J.J.M. Hollebrandse, Soedjono. 1988. Teknik Pemrograman Dan Aplikasi CNC. 4. www.MasterCAM9.de.com 5. www.CAD/CAMLathe9.com