Sturktur Gunung API Hawaii [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS 6. STRUKTUR GUNUNG API GUNUNG API TIPE HAWAIIAN



Disusun Oleh: RAMADHAN SETIADI



111.130.205 KELAS D



PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2016



GUNUNG API TIPE HAWAIIAN



Gunung



Api



Tipe



Hawaii adalah



gunung



api



yang



letusannya



mengeluarkan lava yang sangat cair, tekanan gasnya rendah, dan lava tersebut berasal dari dapur magma yang dangkal. Ekstrusi (Erupsi) Magma yang terjadi merupakan Ekstrusi (erupsi) Efusif karena tidak menimbulkan letusan atau ledakan. Akibat Magmanya sangat cair, letusan gunung api tipe ini akan membentuk lereng gunung yang landai serta badan gunung yang luas, artinya letusan gunung api hawaii akan membentuk Gunung Api Perisai. Contohnya adalah gunung Mauna Loa di Kepulauan Hawaii. Gunung api tipe perisai merupakan jenis gunung api terbesar di dunia. Tipe ini terbentuk dari aliran lava basalt dan memiliki kemiringan yang landai. Gunung api ini tidak menghasilkan letusan yang besar karena magma yang dikeluarkan memiliki sifat encer. Magma basalt dengan viskositas rendah ini biasa muncul di daerah hotspot tengah samudera dan daerah batas lempeng divergen.Tipe gunung api ini lebih sering muncul di tengah samudera.



Gambar 1. Kenampakan Gunung Api Tipe Hawaiian



GUNUNG API HAWAIIAN



2



Gunung api tipe hawaiian memiliki ciri-ciri antara lain: 



letusannya mengeluarkan lava yang sangat cair,







tekanan gasnya rendah







lava tersebut berasal dari dapur magma yang dangkal.







Erupsi Magma yang terjadi merupakan erupsi Efusif karena tidak menimbulkan letusan atau ledakan.







Akibat magmanya sangat cair, letusan gunung api Tipe Hawaii ini akan membentuk lereng gunung yang landai serta badan gunung yang luas,







artinya letusan gunung api hawaii akan membentuk gunung api perisai.







Contohnya adalah gunung Mauna Loa di Kepulauan Hawaii.



Ciri-ciri tipe magma yang dikeluarkan gunung api tipe hawaiian adalah: 



Magma tererupsi pada suhu tinggi, yaitu sekitar 1200 derajat Celcius.







Mempunyai kandungan silika yang rendah, yaitu sekitar 45%







Mempunyai kandungan zat volatile yang tinggi







Viskositas magma rendah



Gambar 2. Kenampakan fisik Gunung Api Tipe Hawaiian



GUNUNG API HAWAIIAN



3



Ciri-ciri erupsi gunung api tipe hawaiian adalah sebagai berikut: 1. Lava yang dikeluarkan dari lubang kepundan bersifat cair. 2. Lava mengalir ke segala arah. 3. Bentuk gunung yang dihasilkan tipe hawaai menyerupai perisai atau tameng. 4. Skala



letusannya



relative



lebih



kecil



namun



intensitasnya



cukup



tinggi. Tekanan gas sangat ringan akan terlembar ke atas. 5. Contoh gunung berapi dengan tipe letusan Hawaii antara lain: Gunung Maona Loa, Maona Kea, dan Kilauea di Hawaii.



Erupsi lava dari Mauna Loa sangat cair dan miskin silika dengan letusan yang cenderung tidak eksplosif serta gunung api memiliki lereng yang dangkal. Mauna Loa diprediksi telah mengalami erupsi sejak 700.000 tahun yang lalu dan mungkin telah muncul di atas permukaan laut sejak 400.000 tahun yang lalu. Batuan tertua yang berhasil ditemukan berusia kurang dari 200.000 tahun. Magma berasal dari hotspot Hawaii yang membentuk Pulau Hawaii sekitar 10 juta tahun. Pergerakan tektonik dari Lempeng Pasifik akan membawa Mauna Loa menjauh dari hotspot antara 500.000 hingga 1 juta tahun dari sekarang dan menyebabkan gunung ini akan punah.



GUNUNG API HAWAIIAN



4



Tektonik Gunung Api Tipe Hawaiian Gunung api tipe Hawaiian terbentuk karena adanya hot spot. Hot spot merupakan semburan magma kepermukaan bumi yang sumbernya langsung dari inti bumi. Jadi gunung api tipe Hawaiian terbentuk bukan karena interaksi lempeng tektonik seperti tipe gunung api lainnya.



Gambar 3. Tektonik Gunung Api Tipe Hawaiian



Pada tahun 1963, geofisikawan Kanada, J. Tuzo Wilson yang juga menemukan teori patahan transform mengemukakan ide cemerlang yang saat ini disebut sebagai Teori Hot Spot. Wilson mengatakan bahwa pada beberapa tempat di bumi ini terjadi proses vulkanik yang sangat aktif, dan berlangsung sudah sangat lama. Menurut beliau hal ini bisa terjadi jika di bawah sebuah lempeng tektonik ada sebuah area yang relatif ‘kecil’, sudah eksis dan bertahan lama, dan memiliki panas yang sagat tinggi- yang disebut hotspot. Hot spot ini akan memberikan sumber energi panas lokal yang tinggi untuk mempertahankan proses vulkanik.



GUNUNG API HAWAIIAN



5



Gambar 4. Tektonik Gunung Api Tipe Hawaiian



Gambar diatas adalah konsepsi yang menggambarkan pergerakan Lempeng Pasifik di atas hotspot Hawaii, memperlihatkan pembentukan Bubungan Hawaii-Rangkaian Pegunungan laut Emperor (dimodifikasi dari gambar yang dibuat oleh Maurice Kraft Centre de Volcanologie, Perancis. Gambar bawah adalah diagram asli dari J. Tuzo Wilson (dengan sedikit modifikasi) pada tahun 1963 yang menunjukkan proposal asal-usul Kepulauan Hawaii. (Reproduced with permission of the Canadian Journal of Physics.) Source: http://pubs.usgs.gov/gip/dynamic/hotspots.html



Gambar 5. Ilustrasi Tektonik Gunung Api Hawaiian



GUNUNG API HAWAIIAN



6



Wilson berhipotesis bahwa bentuk rangkaian kepulauan Hawai yang terletak pada garis lurus adalah sebagai hasil dari pergerakan lempeng Pasifik di atas dari hotspot yang berada sangat dalam di mantel bumi. Lokasi hotspot ini relatif tetap dan posisi saat ini tepat di bawah Kepulauan besar Hawaii. Panas dari hot Spot ini memberikan sumber magma terus-menerus yang sebagian meleleh di atas lempeng Pasifik. Magma tersebut, -yang lebih ringan dibanding batuan padat di sekitarnya-, kemudian naik di sepanjang mantel dan kulit bumi dan kemudian meleleh di dasar lautan dan membentuk gunung aktif bawah laut. Seiring dengan waktu gunung bawah laut itu bertumbuh dan membesar akibat proses erupsi yang terjadi terusmenerus, sehingga pada akhirnya timbul di atas muka laut, dan membentuk kepulauan vulkanik. Wilson berteori bahwa pergerakan lempeng Pasifik juga akan menggeser pulau vulkanik yang terbentuk dari atas hotspot sehingga menghilangkan sumber sumber magma, sehingga proses vulkanis berakhir. Ketika sebuah pulau vulkanik sudah eksis, pulau yang lain akan tumbuh di atas hotspot, dan siklus tersebut terjadi berulang-ulang. Proses vulkanik tumbuh dan mati ini terjadi sepanjang jutaan tahun dan meninggalkan jejak panjang pulau-pulau dan gunung-gunung vulkanik di dasar lautan Pasifik. Menurut teori hotspot Wilson rangkaian vulkanik Hawai seharusnya menua secara progressif dan menjadi lebih banyak mengalami erosi jika rangkaian makin jauh bergeser dari hotspot akibat pergerakan lempeng Pasifik. Pulau Kauai, pulau tidak berpenghuni yang berada di arah barat laut sudah berumur 5.5 juta tahun dan sudah sangat banyak mengalami erosi. Sebagai perbandingan, batuan terekspos tertua dari Kepulauan Besar Hawaii – yaitu pulau paling tenggara dari rangkaian dan diasumsikan masih berada di atas hotspot- diperkirakan baru berumur 700.000 tahun dan batuan vulkanis baru masih terus terbentuk.



GUNUNG API HAWAIIAN



7



SEKILAS TENTANG PULAU BESAR HAWAII Hawaii adalah pulau yang paling muda di rangkaian Kepulauan Hawaii. Penciptaannya dimulai sekitar 1 juta tahun yang lalu yang terbentuk dari lima gunung api bawah laut. Ketika gunung api tersebut meletus dari waktu ke waktu, letusannya menciptakan lapisan-lapisan lava yang baru di atas lapisan sebelumnya, hingga akhirnya lapisan lava termuda terlihat di atas laut. Aliran lava kelima gunung api saling menindih lapisan lava gunung lainnya sehingga puncak aliran-aliran lava tersebut membentuk Pulau Hawaii saat ini (Lihat gambar-1). Pegunungan Kohala adalah pegunungan pertama yang terbentuk saat tepat di atas hotspot. Seiring dengan pergerakan lempeng gunung-gunung api baru terbentuk di atas hotspot seiring berjalannya waktu. Urutan pembentukan secara berurutan adalah: Mauna Kea, Hualalai, Muana Loa dan saat ini Kilauea. Saat ini, telah terbentuk gunung api bawah laut bernama Lo’ihi yang terbentuk di tenggara pulau besar Hawaii. Diduga, sekitar 50.000 tahun lagi akan ada pulau tambahan di rangkaian kepulauan Hawaii atau kemungkinanan Lo’ihi akan menjadi puncak keenam di Pulau Besar Hawaii. Saat ini Kohala, gunung yang paling tua sudah tidak aktif lagi, sedang puncak gunung lainnya masih aktif.



GUNUNG API HAWAIIAN



8



Gambar 6. Peta Pulau Besar Hawaii



Gambar menunjukkan lima gunung yang membentuk Hawaii. Kohala adalah gunung tertua sedang Kilauea adalah yang termuda. Terlihat bahwa lava dari masingmasing gunung saling menindih dan membentuk pulau besar Hawaii saat ini. Source: http://www.hawaii-guide.com/images/body_images/hawaii-landarea.jpg



Gambar 7. Ilustrasi Gunung Api Pulau Besar Hawaii



Kemungkinan Hawaii menjadi lebih muda ke arah tenggara telah direka sejak masa sejarah purba Hawaii, jauh sebelum bukti ilmiah diberikan. Para pelaut Hawaii memperhatikan selama masa mengarungi laut terdapat perbedaan erosi, pembentukan tanah, dan pertumbuhan vegetasi dan diketahui bahwa pulau-pulau di ujung barat daya (Niihau dan Kauai) lebih tua dibanding pulau paling tenggara (Maui dan Hawaii).



Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana



Bentuk perisai



GUNUNG API HAWAIIAN



9



Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masihh cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi



Gambar 8. Ilustrasi Gunung Api Perisai



Gunung api perisai berciri lerengnya agak landai berbentuk perisai. Gunung api ini hanya terdiri dari lapisan-lapisan lava saja, karena lava yang keluar dari gunung api hanya berupa lava yang cair sekali, sehingga dapat mengalir jauh menuruni lereng, kemudian mengalami pembekuan. Gunung api perisai terdapat di Kepulauan Hawai yaitu Gunung Mauna Loa dan Gunung Kilauea. Di Indonesia tidak ditemukan jenis gunung api perisai.



GUNUNG API HAWAIIAN



10