Summary CH 13 - STATEMENT OF CASH FLOWS [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Resa Masela K.



13/349658/EK/19545



SUMMARY TEORI AKUNTANSI CHAPTER 13 – STATEMENT OF CASH FLOWS Munculnya Statement of Cash Flow menunjukkan ketertarikan FASB pada cash basis reporting sebagai pelengkap dari balance sheet dan income statement yang menggunakan accrual basis.



A. FUNDS FLOW STATEMENT (Laporan Arus Dana) Funds flow statement melaporkan arus dana perusahaan yang menjadi pendahulu dari Statement of Changes in Financial Position (SCFP) dan Statement of Cash Flow. Pada fund flow statement, saldo dana (fund balance) dibentuk oleh akun-akun modal kerja (working capital)  dilaporkan sebagai gross  current asset  sumber daya perusahaan yang liquid dan siap digunakan. Pada fund flow statement, transaksi-transaksi yang tidak mempengaruhi fund balance tidak dimasukkan ke dalam laporan, misalnya pembelian aset menggunakan aset non kas, pembagian dividen menggunakan properti, dll.



B. STATEMENT OF CHANGES IN FINANCIAL POSITION (SCFP) Menurut APB Opinion No. 19, tujuan pelaporan SCFP adalah: (1) melengkapi pengungkapan tentang perubahan posisi keuangan; (2) meringkas aktivitas pendanaan dan investasi; (3) melaporkan arus dana dari operasi. SCFP disebut juga sebagai derivative financial statement karena menggunakan definisi dan pengukuran yang sama dengan balance sheet dan income statement. Logika dari SCFP adalah trasaksi kredit= transaksi debit. Transaksi kredit adalah source of resource  peningkatan pada ekuitas dan penurunan aset. ---- > peningkatan ekuitas: pendanaan dari eksternal, misal utang ; penurunan aset: menjual aset untuk memperoleh pendanaan untuk operasi. Transaksi debit adalah use of resource  penurunan pada ekuitas dan peningkatan aset. ---- > penurunan ekuitas: misal membayar dividen, net loss, membeli treasury stocks ; peningkatan aset: membeli aset menggunakan sumber daya perusahaan (ekuitas). APB Opinion No. 9 mendefinisikan fund sebagai: (1) cash; (2) cash plus near cash; (3) quick asset; (4) working capital. Berbeda dengan Fund flow statement, SCFP memasukkan transaksi-transaksi yang tidak secara langsung mempengaruhi fund account ke dalam laporan  disebut sebagai all inclusive atau all resource. Pada SCFP, dana atau funds didefinisikan sebagai net working capital (current asset – current liabilities)  lebih menjelaskan bahwa dana yang dapat dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan keuangan adalah aset lancar yang liquid dan sudah terbebas dari utangutang jangka pendek yang harus segera dibayar.



Resa Masela K.



13/349658/EK/19545



1963



: APB Opinion No. 3 merekomendasikan SCFP untuk dimasukkan ke dalam annual report. Awal 1971 : SEC mewajibkan secara hukum untuk perusahaan memasukkan SCFP ke dalam annual report. 1971 : APB Opinion No. 19 mewajibkan perusahaan menjadikan SCFP sebagai bagian dari pelaporan keuangan.



C. CASH FLOW STATEMENT Net working capital dipandang sebagai pengukuran yang buruk untuk melihat likuiditas perusahaan, sebab: (1) deferred charges dan credits termasuk di dalam net working capital, padahal tidak memiliki konsekuensi kas; (2) konversi current asset menjadi kas memerlukan waktu yang tidak menentu (bisa cepat bisa lama); (3) current asset seperti inventory dilaporkan secara cost basis, sehingga tidak dapat diukur berapa besar kas yang potensial untuk dihasilkan. Cash Flow Statement (CFS) tidak mendefinisikan fund sebagai working capital ataupun net working capital, namun sebagai cash. Oleh karena itu, CFS sangatlah diperlukan karena ketegasannya / straightforwardness. SFAC No. 1 menjelaskan 3 tujuan umum pelaporan keuangan. 1. Laporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan oleh pengguna. 2. Laporan keuangan harus memberikan informasi tentang net resource perusahaan dan perubahan-perubahan yang terjadi atas net resource tersebut. 3. Laporan keuangan harus memberikan informasi yang berguna dalam menilai future cash flows.  Tujuan ke-2 dan ke-3 merupakan tujuan tambahan yang perlu dicapai agar tujuan pertama dapat tercapai. Pada SFAC No. 5, FASB menyatakan bahwa SFC menyediakan informasi mengenai aktivitas perusahaan dalam memperoleh kas dari kegiatan operasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas investasi. Penggunaan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas sangatlah penting untuk menilai faktor-faktor yang yang terkait dengan likuiditas perusahaan, fleksibilitas keuangan, profitabilitas, dan risiko. Menurut FASB, manfaat dari cash flow data antara lain: 1. Memberikan feedback pada actual cash flows  digunakan untuk menilai cash flow di masa lalu. 2. Membantu mengidentifikasi hubungan antara accounting income dengan cash flow  untuk mengetahui cash flow yang diperoleh dari kegiatan operasi. 3. Memberikan informasi tentang kualitas income  semakin tinggi hubungan antara accounting income dengan cash flows, maka semakin baik kualitas. 4. Meningkatkan komparabilitas informasi pada laporan keuangan  tidak ada metode tertentu dalam pengukuran dan pengakuan kas. 5. Membantu perusahaan dalam menilai fleksibilitas keuangan dan likuiditas perusahaan. Fleksibilitas keuangan : kemampuan perusahaan untuk beradaptasi pada situasi dan peluang baru. Likuiditas : kemampuan perusahaan untuk mengkonversi aset menjadi kas tanpa disertai loss.



6. Membantu perusahaan dalam memprediksi cash flow di masa yang akan datang.



Resa Masela K.



13/349658/EK/19545



Struktur Statement of Cash Flows SCF mengklasifikasikan penerimaan dan pengeluaran kas ke dalam 3 kategori: operating, investing, dan financing. Cash didefinisikan sebagai cash on hand, on-demand deposit, dan cash equivalent yang dapat dikonversi ke dalam kas dengan jumlah yang telah diketahui. Seperti halnya APB Opinion No. 19, SCF juga menggunakan konsep all inclusive dengan melaporkan transaksi finansial dan investasi yang bersifat non kas, sebagai pelengkap dari SCF. SFAS 95 menyatakan bahwa operating cash flow dapat disajikan menggunakan direct atau indirect method. Direct method  melaporkan elemen-elemen income statement dalam bentuk kas. Indirect / reconciliation method  melaporkan accrual income, kemudian disesuaikan dengan item-item non kas yang terkait. FASB lebih memilih penggunaan direct method sebab informasi yang disajikan lebih lengkap dan lebih mudah dipahami. Namun, SCF dengan direct method sulit untuk disiapkan, dan lebih costly. FASB menganggap bahwa penggunaan indirect method mengganggu pemahaman user dan mengurangi kualitas pelaporan keuangan. Namun, karena masalah cost dan kemudahan penyajian, lebih banyak perusahaan menggunakan indirect method. -------- > penggunaan direct ataupun indirect memberikan hasil yang sama.



Masalah Klasifikasi pada SFAS No. 95 (1987) Pada SFAS No. 95, FASB menggunakan proprietary orientation dalam income statement : interest revenue/expense & dividend revenue/expense  operating activities.  Bank lebih prefer ini. Hal ini bertolak belakang dengan literatur keuangan yang menggunakan entity theory approach : interest & dividend revenue  investing activities ; interest & dividend payment  financing activities. Akhirnya, untuk menengahi konflik tersebut, FASB memutuskan untuk melakukan split  memasukkan interest revenue/expense ke dalam operating activities, dan repayment of principal ke dalam financing activities.



Tanggapan IASB atas Masalah Klasifikasi  IAS 7 Melalui International Accounting Standard (IAS) 7, IASB menggunakan metode yang fleksibel dalam pelaporan interest dan dividend. Kedua item ini dapat dimasukkan ke dalam aktivitas operating, investing, maupun financing, selama kategori yang dipilih konsisten dari periode 1 dengan lainnya.



Menurut PSAK - Beban bunga dapat disajikan sebagai operating maupun financing (alternatif). - Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai operating maupun investing (alternatif). - Beban dividen dapat disajikan sebagai operating maupun financing (alternatif). - Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai operating maupun investing (alternatif).



Resa Masela K.



13/349658/EK/19545



Masalah berkaitan dengan Premium dan Discounts pada Bonds dan Notes Dengan melakukan split, maka interest dan dividend revenue  operating ; pembelian saham  investing ; peminjaman principal  financing. Namun, untuk kasus bonds dan notes, perlakuan ini menimbulkan masalah baru : berkaitan dengan premium dan diskon. Premium dan diskon merupakan interest adjustment, namun bagian dari principal.



Analytical Usefulness of the SCF SCF lebih sulit untuk dimanipulasi dari pada income statement, sebab income statement: (1) akrual ; (2) alokasi cost yang didasarkan pada judgement (sehingga perlakuannya berbeda-beda); (3) ada pilihan penggunaan metode akuntansi, misalnya pada SFAS No. 95 yang mengizinkan perusahaan untuk memasukkan dividend dan interest ke dalam aktivitas operating, financing, ataupun investing. Perusahaan dapat memilih metode tertentu yang dirasa dapat menunjukkan kinerja keuangan yang lebih baik. Sebagian besar orang memandang cash flow dari aktivitas operasi lebih penting dari pada aktivitas lainnya. Namun, hal ini salah dan dapat menimbulkan misleading sebab dengan memperhatikan ketiga komponen SCF, maka pengguna dapat memperoleh gambaran yang seimbang tentang kekuatan perusahaan dalam menciptakan kas.



D. CASH AND FUND FLOW RESEARCH Lawson & Lee Menyatakan bahwa liquidity merupakan bagian integral dari kinerja perusahaan. Cash flow lebih penting dari pada profit perusahaan, sebab profit  bersifat abstrak, sementara CF  bersifat fisik. Penentu utama dari nilai perusahaan adalah CF, bukan accrual accounting income. Hasil dari beberapa penelitian empiris pada pasar modal - Cash flow data digunakan untuk analisis investasi. Namun, analisis profitabilitas konvensional yang berdasarkan pada accrual accounting income tetap mendominasi. - Survey oleh Financial Accounting Foundation : funds flow data menjadi semakin penting, sementara accrual data menjadi semakin tidak penting. - Cash flow memegang peran penting dalam menilai kinerja dan prospek perusahaan secara keseluruhan. ----- > cash flow data maupun accrual data sama-sama memegang peran yang penting. Kedua data ini lebih berguna jika digunakan secara berdampingan, sebab keduanya saling melengkapi.



Resa Masela K.



13/349658/EK/19545



E. RUANG PERBAIKAN BAGI SCF 1. Complicated adjustment yang ada pada indirect method sulit untuk dipahami oleh pengguna. Selain itu, hal tersebut memberikan kelonggaran bagi manajer untuk memanipulasi SCF. Oleh karenanya, penggunaan direct method sebaiknya diutamakan. 2. Karena adanya fleksibilitas dalam memilih metode antara direct atau indirect, maka diperlukan rekonsiliasi net income pada operating cash flow. 3. Diperlukan schedule pelengkap yang menunjukkan transaksi non kas yang mempengaruhi akun net working capital.