Supervisi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MANAJEMEN SUPERVISI RUMAH SAKIT Diajukan untuk memenuhi tugas Management Nursing Dosen pengampu : Lin Herlina,M.Kep



Disusun oleh : Arif Rakhmat



4201.0115.A.004



Diah Oktaviani



4201.0115.A.008



Euis Susilawati Ningrum



4201.0115.A.014



Khusnul Khotimah



4201.0115.A.030



TAHUN AKADEMIK 2018/2019 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES CIREBON) Jl. BrigjenDarsono 12 B by pass Cirebon



KATA PENGANTAR



Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kemurahanNya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “SUPERVISI RUMAH SAKIT”. Dalam hal ini kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami dengan senang hati akan menerima segala masukan dan saran yang bersifat konstruktif untuk lebih mempertajam dan meluaskan pandangan sehingga Makalah ini dapat memberi perspektif yang benar dan bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membimbing, mengarahkan, mengoreksi dan memberi saran kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Diantaranya : 



Lin Herlina,M.Kep selaku dosen dari mata kuliah Management Nursing







Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.



Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat. Cirebon,



November 2018



Penyusun



DAFTAR ISI



1



KATA PENGANTAR........................................................................................................i DAFTAR ISI......................................................................................................................ii BAB I.................................................................................................................................1 PENDAHULUAN.............................................................................................................1 1.1



Latar Belakang.................................................................................................1



1.2



Rumusan Masalah............................................................................................2



1.3



Tujuan...............................................................................................................2



1.4



Manfaat.............................................................................................................3



1.5



Sistematika Penulisan......................................................................................3



BAB II...............................................................................................................................5 TINJAUAN TEORI...........................................................................................................5 2.1



Definisi Supervisi..............................................................................................5



2.2



Tujuan Supervisi...............................................................................................7



2.3



Pelaksana Supervisi..........................................................................................8



2.4



Sasaran Supervisi Keperawatan.....................................................................9



2.5



Kompetensi Supervisor Keperawatan..........................................................10



2.6



Prinsip Supervisi Keperawatan.....................................................................13



2.7



Pelaksanaan Supervisi Keperawatan............................................................14



2.7.1



Teknik pelaksanaan................................................................................14



2.7.2



Kegiatan Rutin Supervisor....................................................................16



BAB III...........................................................................................................................21 PEMBAHASAN.............................................................................................................21 3.1



Formulir Supervisi.........................................................................................21



BAB IV............................................................................................................................27 PENUTUP.......................................................................................................................27 4.1



Kesimpulan.....................................................................................................27



4.2



Saran...............................................................................................................27



DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................28



2



3



BAB I PENDAHULUAN



1.1



Latar Belakang Seiring dengan semakin tingginya tingkat pengetahuan dan kesadaran akan kebutuhan kesehatan maka semakin tinggi pula tuntutan masyarakat pada pelayanan kesehatan. Keadaan tersebut menuntun pelayanan Rumah Sakit pada suatu bentuk persaingan untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat akan pelayanan keperawatan yang paripurna. Pelayanan yang berkualitas haruslah di dukung oleh sumber-sumber yang memadai, antara lain sumber daya manusia yang bermutu, standard pelayanan termasuk pelayanan keperawatan yang berkualitas, disamping itu fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan keperawatan senantiasa memenuhi harapan konnsumen dan sesuai dengan standard yang berlaku maka diperlukan suatu pengawasan terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan. Melalui pengawasan atau supervisi diharapkan perawat dapat melaksanakan asuhan keperawatan yang berkualitas sesuai dengan standard prosedur. Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan keperawatan. Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang di lakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah 1



pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2000). Jadi dalam kegiatan supervisi seluruh staf keperawatan bukan sebagai pelaksana pasif, melainkan diperlukan sebagai partner kerja yang memiliki ide-ide, pendapat dan pengalaman yang perlu di dengar, dihargai dan diikut sertakan dalam usaha-usaha perbaikan proses keperawatan. 1.2



Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas didapatkan rumusan masalah bagaimana kepala unit rawat jalan dapat melakukan supervisi pada kepala poliklinik serta dapat mengevaluasi setiap tindakan yang di poliklinik sesuai dengan prosedur



1.3



Tujuan



1)



Tujuan Umum a. Menjelaskan definisi supervisi dalam manajemen keperawatan b. Menjelaskan



tujuan



dan



manfaat



supervisi



dalam



manajemen



keperawatan c. Menjelaskan prinsip-prinsip supervisi dalam manajemen keperawatan d. Menjelaskan cara supervisi dalama manajemen keperawatan 2)



Tujuan Khusus a Pembaca dapat memahami pengertian, tujuan, manfaat supervisi dalam manajemen keperawatan b Pembaca khususnya mahasiswa Ilmu Keperawatan dapat memahami prinsip supervisi dalam manajemen keperawatan



2



c Perawat dapat menerapkan prinsip dalam manajemen keperawatan 1.4



Manfaat 1. Bagi Kepala Unit Poli Klinik 



Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang di supervisi dan meningkatkan hubungan suasana kerja yang lebih harmonis antar tugasnya.







Meningkatkan kemampuan dan menerapkan mutu pelayanan yang baik dan berkualitas.



2. Bagi institusi Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan tindakan keperawatan sehingga tercipta pelayanan yang professional. 3. Bagi umum Mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan pasien. 1.5



Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan makalah. BAB II TINJAUAN TEORI Membahas mengenai supervisi dari pengertian supervisi, tujuan manfaat hingga pelaksanaan supervisi keperawatan BAB III PEMBAHASAN Berisi tentang data-data hasil diskusi kelompok mengenai supervisi



3



BAB IV PENUTUP Bab terakhir, yakni bab berisi penutup, yang berisi kesimpulan sebagai hasil dari penelitian dan saran-saran serta penutup



4



BAB II TINJAUAN TEORI



2.1



Definisi Supervisi Sebagai salah satu bagian dari fungsi manajemen, pengertian supervisi telah berkembang secara khusus. Supervisi berasal dari kata super (latin=diatas) serta videre (latin = melihat), dengan demikian jika ditinjau dari asal kata, supervisi berarti melihat dari atas. Secara umum supervisi dapat didefinisikan sebagai pengamatan secara langsung dan berkala oleh atasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk kemudian apabila ada masalah, segera diberikan petunjuk atau bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya (Azwar,1996) Sedangkan supervisi menurut Swanburg (1999), dikutip oleh Rakhmawati (2009) adalah suatu usaha untuk mengetahui dan menilai kenyataan yang sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas, dimana dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang peru diperhatikan yaitu menghargai dan mengembangkan potensi setiap individu serta menerima setiap perbedaan. Definisi lain mengenai supervisi dikemukakan oleh Sudjana (2004) dalam Nursalam (2011), yaitu upaya untuk membantu pembinaan dan peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.



5



Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H.Burton, dalam Pier AS, 1997:20). Supervisi merupakan bagian dari fungsi directing pengarahan (dalam fungsi manajemen yang berperan untuk mempertahankan agar segala kegiatan yang telah deprogram dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar). Supervisi mengajar,



adalah



merencanakan,



mengobservasi,



mendorong,



mengarahkan,



membimbing,



memperbaiki,



mempercayai,



mengevaluasi, secara terus menerus pada setiap perawat dengan sabar, adil serta bijaksana sehingga setiap perawat dapat memberikan asuhan keperawatan dengan baik, terampil, aman, cepat dan tepat, secara menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan dari perawat (Thora Kron, 1987). Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang di lakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2000). Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan perawat untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan.



2.2



Tujuan Supervisi



6



Tujuan supervisi adalah memberikan bantuan kepada bawahan secara langsung sehingga dengan bantuan tersebut bawahan memiliki bekal yang cukup untuk dapat melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan hasil yang baik. Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas dan mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman, ini tidak hanya meliputi lingkungan fisik, tetapi juga suasana kerja diantaranya para tenaga keperawatan dan tenaga lainnya, serta meliputi jumlah persediaan dan kelayakan perawatan agar memudahkan pelaksanaan tugas. Beberapa tujuan supervisi lainnya adalah: 1) Mengusahakan seoptimal mungkin kondisi kerja yang nyaman. 2) Mengorganisasikan staf dan pelaksana keperawatan dalam menjalankan tugasnya 3) Melatih staf dan pelaksanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien 4) Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya agar menyadari dan mengerti terhadap peran juga fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan 5) Memberikan layanan kemampuan staf dan pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan. Jadi dalam kegiatan supervisi seluruh staff bukan sebagai pelaksana pasif, melainkan diperlukan sebagai partner kerja yang memiliki ide-ide,



7



pendapat dan pengalaman yang perlu di dengar, dihargai dan diikut sertakan dalam usaha-usaha perbaikan proses keperawatan.



2.3



Pelaksana Supervisi Dalam Nursalam (2011), supervisi keperawatan dilakasanakan oleh personil atau bagian yang bertanggungjawab antara lain: 1. Kepala Ruangan a. Bertanggungjawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien diruang perawatan b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan dirumah sakit c. Mengawasi perawat pelaksanan dalam melaksanakan praktik keperawatan di ruang perawatan sesuai dengan yang didelegasikan 2. Pengawasan Keperawatan (Supervisor) Ruang perawatan dan unit pelayanan yang berada dibawah unit pelaksana fungsional (UPF) mempunyai pengawasan yang bertanggung jawab mengawasi jalannya pelayanan keperawatan. Supervisor juga bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan kepada kepala ruangan yang ada di instalasinya. 3. Kepala Seksi Keperawatan Beberapa UPF digabung dalam satu pengawasan kepala seksi yang bertugas mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan tidak langsung.



8



4. Kepala Bidang Keperawatan Sebagai top manager dalam keperawatan, kepala bidang keperawatan bertanggungjawab melakukan supervisi baik secara langsung atau tidak langusng melalui para pengawas keperawatan. Kepala bidang juga bertanggung jawab untuk supervisi kepala seksi secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung. Jadi supervisi berkaitan dengan struktur organisasi yang menggambarkan garis tanggung jawab, siapa yang menjadi supervisor dan siapa yang disupervisi. Kepala bidang keperawatan juga harus dapat mengusahakana seoptimal mingkin kondisi kerja yang aman dan nyaman, efektif dan efisien. Oleh karena itu, tugas dari seorang supervisor adalah mengorientasikan staf dan pelaksana keperawatan terutama pegawai baru; melatih staf dan pelaksanan tugas agar menyadari, mengerti terhadap peran dan fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan keperawatan; serta memberikan pelayananan bimbingan pada pelaksanan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan.



2.4



Sasaran Supervisi Keperawatan Sama seperti sasaran supervisi pada umumnya, supervisi keperawatan pun memiliki sasaran dan targer yang dilaksanakan sesuai dengan pola yang disepakati berdasarkan struktur dan hirarki tugas. Sasaran yang harus dicapai dalam pelaksanaan supervisi antara lain yaitu pelaksanaan tugas keperawatan, penggunaan alat yang efektif dan ekonomis, sistem dan



9



prosedur yang tidak menyimpang, pembagian tugas dan wewenang serta tidak terjadinya penyimpangan/penyelewenangan kekuasaan, kedudukan dan keuangan (Suyanto,2008 dalam Nainggolan, 2010)



2.5



Kompetensi Supervisor Keperawatan Dalam sebuah artikel mengenai Nurse Supervisor (2008), ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang perawat supervisor, diantaranya: 1.



Knowledge – Technical Memiliki cukup pengetahuan tentang teori, teknik, praktik, dan prosedur keperawatan profesional; pengetahuan tentang terminologi kedokteran, proses terjadinya penyakit dan sistem dalam tubuh, prosedur diagnostik klinis yang paling mutakhir dan perawatannya dan keterampilan dalam menerapkan pengetahuan tersebut secara nyata; pengetahuan umum tentanf peraturan mengenai penggantian keuangan untuk klien (asuransi); serta pengetahuan umum tentang praktik dan prinsip-prinsip asuhan keperawatan profesional yang telah disepakati.



2.



Critical Thinking Berpikir kritis termasuk didalamnya adalah kemampuan dalam mempertanyakan



sesuatu,



menganalisi,



mensintesis,



menginterprestasi, menyimpulkan, penalaran secara induktif maupun deduktif, memiliki intuisi, mampu mengaplikasikan dan memiliki



10



kreativitas; kemampuan untuk menilai dan menginterprestasikan informasi media dan klinis dari grafik pasien; kemampuan untuk mengevaluasi rencana pelaksanaan proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan individu pasien; kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat berdasarkan hasil telaah medis pasien; serta kemampuan



untuk



membuat



rekomendasi



untuk



peningkatan



pelayanan keperawatan 3.



Consulting/Advising Memiliki kemampuann untuk memberikan saran dan nasihat serta kemampuan untuk mengerti tentang rencana dari klien, organisasi serta kebudayaan mereka.



4.



Client/ Customer Service Memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan memelihara hubungan profesional dengan pasien, keluarga pasien, serta sesama staf dengan mendengarkan, mengerti, memahami, dan menanggapi kebutuhan mereka



5.



Communication Memiliki kemampuan untuk membnagun dan memelihara komunikasi yang efektif dan hubungan kerja dengan dokter, tenaga kesehatan lainnya, pasien dan keluarga, lembaga kesehatan/non kesehatan, dan lain lain; kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan ringkas dan jelas, baik secara lisan maupun tulisan tentang proses penyakit, tingkatak perawtana dan layanan yang diberikan untuk memastikan



11



bahwa sasaran yang dituju memahami isi informasi dan pesan; serta kemampuan untuk mendengarkan dan menanggapi orang lai dengan tepat 6.



Supervision Memilik kemampuan untuk mmbangun harapan dan arahan yang jelas dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaram dari pekerjaan yang sedang dilakukan kepada sekelompok perawat dan petugas pelayanan medis atau penunjang medis lainnya; kemampuan untuk memotivasi dan



melibatkan



karyawan



melalui



komunikasi



yang



efektif;



pengetahuan tentang kebijakan dan prosedur yang tepat dalam merekrut, memilih, mengembangkan, menasihati, mendisiplinkan dan mengevaluasi kinerja karyawan untuk memelihara berbagai macam tenaga kerja yang ada; kemampuan untuk mengamati dan menilai pekerjaan; kemampuan untuk memberikan umpan-balik; kemampuan untuk memberikan pengawasan teknis kepada staf; kemampuan untuk mengembangkan perencanaan bagi karyawan untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan agar sukses melakukan tugas-tugasnya; kemampuan untuk merencanakan dan mendukung keryawan dalam kesempatan pengembangan karir; kemampuan untuk memberikan pekerjaan dan menetapkan peraturan kerja serta menetapkan tingkat kualitas dan kauntitas pekerjaan yang dapat diterima; serta kemampuan untuk meninjau kembali pekerjaan



12



dan



mengevaluasi



kinerja



karyawan



untuk



mengembangkan



kompetensi mereka.



2.6



Prinsip Supervisi Keperawatan Ada beberapa prinsip supervisi yang dilakukan dalam penerapan supervisi keperawatan (Nursalam, 2011) antara lain: 1.



Supervisi dilakuakan sesuai dengsn struktur organisasi



2.



Supervisi melakukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan



3.



Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisasi dan dinyatakan melalui petunjuk dan peraturan, uraian tugas serta standar



4.



Supervisi merupakan proses kerjasama yang demokratis antara supervisor dan perawat pelaksana



5.



Visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik



6.



Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas dan motivasi



7.



Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dala pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan manager.



2.7



Pelaksanaan Supervisi Keperawatan



2.7.1 Teknik pelaksanaan



13



Ada beberapa teknik yang diperlukan dalam melaksanakan supervisi dalam keperawatan antara lain: 1. Proses Supervisi a. Mengacu pada standar ashuan keperawatan b. Fakta pelaksanaan praktik keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan 2. Area Supervisi a. Pengetahuan dan pengertian tentang asuhan keperawatan kepada klien b. Keterampilan yang dilakukan disesuaikan dengan standar c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan, misalnya kejujuran dan empati Secara aplikasi, area supervisi keperawatan meliputi: a. Kinerja perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien b. Pendokumntasian asuhan keperawatan c. Pendidikan kesehatan melalui perencanaan pulang d. Pengelolaan logistik dan obat e. Oenerapan metode ronde keperawatan dalam menyelesaikan masalah keperawatan klien f. Pelaksanaan operan tugas jaga



14



3. Cara Supervisi Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara: a. Langsung Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangusng, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, umpan balik dan perbaikan. Proses supervisi meliputi:  Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor  Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk  Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor. Cara pemberian pengarahan yang efektif adalah pengarahan harus lengkap, mudah dipahami, menggunakan kata-kata yang tepat, berbicara dengan jelas dan lambat, berikan arahan yang logis, hindari memberikan banyak arahan pada satu waktu, pastikan bahwa arahan dipahami dan yakinkan bahwa arahan dilaksanakan atau perlu tindak lanjut b. Tidak Langsung Supervisi dilakukan memlaui laporan baik lisan maupun tulisan, supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan



15



sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis. Langkah-langkah supervisi tidak langsung, menurut Bittel (1987) dalamWiyana (2008) dikutip oleh Nainggolan (2010) adalah:  Lakukan supervisi secara tidak langsung dengan melihat hasil dokumentasi pada buku rekam medis oleh perawat  Pilih salah satu dokumen asuhan keperawatan  Periksan



kelengkapan



dokumentasi



sesuai



dengan



standar



dokumentasi asuhan keperawtaan yang ditetapkan rumah sakit  Memberikan penilaian atas dokumentasi yang disupervisi dengan memberikan tanda bila ada yang masih kurang dan berikan catatan tertulis pada perawat yang mendokumentasikan  Memberikan catatan pada lembar dokumentasi yang tidak lengkap atau tidak sesuai dengan standar



2.7.2 Kegiatan Rutin Supervisor Kegiatan



supervisi



adalah



kegiatan



yang



mengkoordinasikan



pekerjaan yang dilakukan orang lain. Wiyana (2008) dalam Nainggolan (2010) membagi kegiatan supervisi dalam beberapa tahapam diantaranya: 1.



Persiapan Kegiatan kepala ruangan (supervisor) meliputi: a. Menyusun jadwal supervisi



16



b. Menyiapkan



materi



supervisi



(format



supervisi,



pedoman



pendokumentasian) c. Mensosialisasikan rencana supervisi kepada perawat pelaksana 2.



Pelaksanaan Supervisi Kegiatan kepala ruangan (supervisor) pada tahap pelaksanaan supervisi meliputi: a. Mengucapkan salam pada perawat yang disupervisi b. Membuat kotrak waktu supervisi pendokumentasian untuk masing-masing tahap c. Bersama



perawat



mengidentifikasi



kelengkapan



pendokumentasian untuk masing masing tahap d. Mendiskusikan pencapaian yang telah diperoleh perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan e. Mendiskusikan pencapaian yang harus ditingkatkan pada masingmasing tahap f. Memberikan bimbingan / arahan pendokumentasian asuhan keperawatan g. Mencatat hasil supervisi 3.



Evaluasi Kegiatan kepala ruangan (supervisor) pada tahap evaluasi meliputi: a. Menilai respon perawat terhadap pendokemntasian yang baru saja di arahkan b. Memberikan Reinforcement pada perawat



17



c. Menyampaikan rencana tindak lanjut supervisi Tugas tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap harinya menurut Bittel (1987) adalah sebagi berikut (Sukardjo, 2010): 1.



Sebelum Pertukaran Shift (15-30 menit) a. Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu b. Mengecek jadwal kerja



2.



Pada Waktu Mulai Shift (15-39 Menit) a. Mengecek personil yang ada b. Menganalisa keseimbangan personil dengan pekerjaan’mengatur pekerjaan c. Mengatur pekerjaan d. Mengidentifikasikan kendala yang muncul e. Mencari solusi agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik



3.



Sepanjang Hari Dinas (6-7 Jam) a. Mengecek pekerjaan setiap personil dengan mengarahkan, menginstruksi, mengkoreksi, atau memberikan latihan sesuai dengan kebutuhan b. Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera membantu apabila diperlukan c. Mengecek pekerjaan rumah tangga d. Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja, terutama perosnil baru



18



e. Berjaga-jaga ditempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan atau hal-hal yang terkait f. Mengatur jam istirahat personil g. Mendeteksi dan mancatat masalah yang muncul pada saat itu dan mencari solusinya h. Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi operasional i. Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja j. Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan 4.



Sekali dalam Sehari (15-30 menit a. Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15 menit b. Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti keterlambatan pekerjaaan, lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan, dan lain sebagainya



5.



Sebelum Pulang a. Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk memecahkan persoalan tersebut keseokan harinya b. Memikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya c. Melengkap laporan harian sebelum pulang d. Membuat daftar pekerjaan untuk esok hari dan membawanya pulang untuk dipelajari dirumah sebelum pergi bekerja kembali



19



BAB III PEMBAHASAN



20



3.1



Formulir Supervisi Tanggal



:



Unit



:



Nama & TTD KARU : JAM



KEGIATAN



MASALAH



PELAKS



TINDAK LANJUT



ANAAN



1. pelayanan a. penampilan perawat & TPK



 cek



kelengkapan



kerapihan (pakaian,



&



uniform cap,



sepatu,



rambut, asesoris. Tata rias)  cek kedisiplinan masuk kerja (ketepatan datang saat overan)  cek pembagian tugas dan kelengkapan tugas untuk hari ini  cek penerapan petugas b. poliklinik Lt 1,  melakukan Lt 2, LT 3



GPSR visite



keruangan klinik Lt.1,2,3  cek kebersihan, keraohan,



kesiapan



ruangan masing masing klinij (meja dokter, meja



21



periksa,



alkes,



instrumen,



set



formulir,



kartu nama dokter, linen, gorden,



lemari



obat,



trolley alat, dll)  cek ketersediaan vaksin dll didalam kulkas & buku perjanjian vaksin  cek kebersihan kulkas dan suhu dalam kulkas  cek pelaksanaan kontrol/grafik



suhu



dalam kulkas  cek kebersihan kamar mandi  cek fungsi AC, dll  cek dokter yang praktek/ yang tidak praktek & dokter perjanjian  cek pasien



yang



terjadwal



untuk



dilakukan



pemeriksaan



penunjang  cek kelengkapan



dan



kerapihan penyimpanan formulir dan dokumen regulasi



22



 cek kelengkapan ATK, 2. Pendokumenta sian



dalam



rekam medis



ART  Cek



kelengkapan



assesmen awal pasien jalan



(medis



dan



keperawatan)  Cek kelengkapan Inform Consent  Cek



kelengkapam



penandaan luka operasi  Cek kejelasan tulisan, nama , TTd dokter dalam RM (random sampling) pasien  Cek kelengkapan pasien form transfer (indikasi rawat



inap,



hasil



pemeriksaan/anamnesis, diagnosa,



terapi



telah



diberikan,



pemeriksaan yang 3. Fasilitas



dan



Sarana a. Nurse station / Ruang



yang



telah



tindakan dilakukan,



identitas pasien)  Cek kebersihan kerapihan



& Nurse



Station / ruang registrasi



23



Registrasi



 Cek



kebersihan



&



kerapihan lemari, laci  Cek ketepatan penyimpanan



status



pasien  Cek kelengkapan



dan



kerapihan penyimpanan formulir b. Fasilitaalat medis



dan



dokumentasi regulasi  Cek kesiapan tas emergency  Cek kesiapan



oxygen



dorong  Cek kesiapan



alat



suction  Cek kebersihan



dan



kesiapan alat EKG  Cek kebersihan



dan



kesiapan alat USG  Cek kebersihan



dan



kesiapa alat audiometri  Cek kebersihan dan kesiapan alat spirometri  Cek kebersihan dan kesiapan endoskopi  Cek kebersihan dan kesiapan treadmill  Cek kesiapan



alat



Femicam, Kolposkopi



24



 Cek kesiapan set bedah, c. Obat dan alkes



set Obgyn  Cek ketersediaan obatobat emergency stock 7 floor stock dari logistik ke rawat jalan  Cek ketersdiaan vaksin dari logistik ke rawat



d. Ruang linen



jalan  Cek



kebersihan



&



kerapihan ruangan  Cek kebersihan



dan



kesiapan



lrmari



penyimpanan



linen,



ART/



cairan



ATK,



desinfektan  Cek pelaksanaan e. Pantry



invertarisasi linen  Kebersihan kerapihan pantry  Ketersediaan



dan



ruangan air



minum/air galon



25



BAB IV PENUTUP 4.1



Kesimpulan



4.2



Saran



26



DAFTAR PUSTAKA 1. Azwar,



Azrul.



1996.



Menjaga



Mutu



Pelayanan



Kesehatan



(Jakarta:Ppustaka Sinar Harapan). Bilal , M. Wasim



27