6 0 3 MB
SURVEILANS CAMPAK
Dinkes Prov Jatim
MASALAH (1) 1. “
Masih ada KLB Campak (klinis) yang ternyata KONFIRM CAMPAK “ - masih ada ancaman potensi timbulnya KLB
2. Masih ada kasus Campak yg status imunisasinya “ NEGATIF ” - masih adanya kelompok rentan 3. Masih adanya kasus campak dengan status imunisasi “ POSITIF “ - Kualitas Imunisasi ( … ? ), efikasi vaksin (...?)
MASALAH (2) 5. Sosbud : Campak penyakit biasa traditional treatment - kemungkinan masih ada kasus “TAK TERLAPORKAN “ 6. PWS Campak belum optimal - Pemetaan desa risiko tinggi belum dilakukan. - Kalaupun sudah dilakukan belum diaplikasikan - Belum optimal mengkaitkan Campak vs Cak.imm
MASALAH (3) 8.Belum semua kasus Campak dimasukkan dalam laporan C-1. Selama ini kasus Campak yang ditulis dalam C-1 hanya kasus yang diambil spesimen 9.Pemberian Nomor EPID masih ada yang belum sesuai dengan ketentuan. Pemberian Nomor EPID pada kasus Campak hanya pada kasus yang diambil spesimen. 10. Masih adanya perbedaan data PD3I (AFP, TN, Campak dan Difteri) di laporan Integrasi dan STP dan
MASALAH (4) 11. Belum semua Kab./Kota melaksanakan Cases Based Measles Surveillance (CBMS), hanya 71,05%. 12. Belum semua Kab./Kota sudah melaksanakan tatalaksana dalam pengiriman spesimen Campak dengan baik dan benar. Misalnya dengan melampirkan form C-1
Pelaporan CBMS di Jatim, 2013
250
200
195
150
100 76
50
41 20 17 14 12
9
9
7
6
6
5
5
5
4
4
-
Jml Kasus
3
3
3
2
2
2
2
Jml Divalidasi
1
1
1
Indikator Kinerja Surv Campak INDIKATOR
MINIMUM TARGET
CAPAIAN 2013
≥2 / 100.000 Populasi
0,97 / 100.000 Populasi
A. RUTIN 1. Rate Kasus Bukan Campak 2. Persentasi Kab/Ko melaporkan rate kasus bukan Campak ≥2 per 100.000 Populasi
≥80%
3. Kasus tersangka campak yang diperiksa IgM
≥80%
43,65%
4. Kelengkapan laporan Puskesmas (C1)
≥90%
63,1%
5. Ketepatan laporan Puskesmas (C1)
≥80%
24,2%
6. Kelengkapan laporan SARS
≥90%
46,3%
7. Spesimen adekuat untuk pemeriksaan IgM
≥80%
8. Spesimen adekuat untuk
≥80%
Indikator Kinerja Surv Campak INDIKATOR
MINIMUM TARGET
CAPAIAN 2013
B. KLB 1. Kelengkapan laporan C KLB/K
≥90%
2. KLB dilakukan Fully Investiagted
100%
3. KLB Campak Pasti yang diperiksa Virologi
≥80%
Jumlah Kab/Kota melaporkan KLB Campak 13 kab/ko, 3 kab/ko diantaranya (23,07%) hasilnya negatif campak (negatif / rubella)
Perkiraan Jumah Minimal Kasus Bukan Campak di Jatim, 2014
Perkiraan Jumah Minimal Kasus Bukan Campak di Jatim, 2014
I Latar Belakang • WHA 2010, sepakati target pengendalian Campak 2015 : 1. Cak imunisasi campak bayi >90% (nasional), >80% di seluruh kab/kota 2. Menurunkan IR campak menjadi 95%. 2. Penyelidikan dan manajemen kasus pd
Upaya kendalikan campak mell Imunisasi Campak • 1982 mulai imunisasi campak pd bayi (911 bl) • 2000 mulai cath up pd murid SD/MI (kls 1-6) • 2001 mulai BIAS campak murid SD/MI klas 1 • 2005 dilaks crash program campak pd anak usia 6 – 59 bulan • 2009 s/d 2011 follow up campaign pd anak SD/MI (jatim Peb 2011)
EPIDEMIOLOGI CAMPAK ....1 • Juga disebut Morbili atau measles • Sangat menular • 90% anak yg tidak kebal akan terserang campak • Reservoir satu-satunya manusia, moyet dapat terinfeksi ttp tdk dapat menularkan • Walau cak imun campak tinggi, msh berpeluang KLB efikasi vaksin campak (biofarma + kebijakan) hanya 85%
Perjalanan Klinis Campak Masa Inkubasi ( 7–18 hr sebelum rash)
prodromal ( ± 4 hr)
rash (± 4–8 hr)
-18 -17 -16 -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0 +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 +8
Periode sangat menular
- 18 18 hr sebelum rash adalah kemungkinan tgl paling awal tertular
-4
0
4 hr sebelum rash adalah kemungkinan awal menularkan
Tgl mulai timbul rash
+4 4 hr setelah rash adalah kemungkinan akhir menularkan
Gejala dan Tanda-tanda • Panas badan (≥38ᴼC) ≥ 3 hari + Rash, disertai salah satu / lebih gejala : batuk, pilek, mata merah / berair. • Khas koplik’s spot (bercak putih keabu-abuan dg dasar merah) di pipi bag dalam (mucosa bucal) • Bercak kemerahan (rash) dimulai dari belakang telinga berbentuk makulo papular, keseluruh tubuh stlh ≥ 3 hari. • Rash, stlh 1 mg s/d 1 bl berubah menjadi kehitaman (hiperpigmentasi) disertai kulit bersisik. Penting jk menemukan anak dg hiperpigmentasi anamnesis mendalam ttg riwayat gjl awal campak klinis.
Komplikasi • Komplikasi yg sering terjadi : + 1. Diare penangan KEMATI 2. Brochopneumonia an AN 3. Malnutrisi terlambat 4. Otitis media 5. kebutaan 6. Encephalitis 7. Measles Encephalitis (hanya 1/1000 px campak) 8. Subacute sclerosing Penencephalitis / SSPE (hanya 1/100.000 px campak)
9. Ulkus mucosa mulut
Komplikasi • Seb besar penderita campak akan sembuh • Komplikasi sering terjadi pada : 1. Usia balita (20 tahun. 2. Yang disertai : a. Malnutrisi b. Defisiensi Vit. A c. Immune defisiency (HIV)
Komplikasi Campak
Encephalitis 0,1%
Komplikasi Campak
Pnemonia 2-27% CFR 56-86% ( difisiensi Vit.A & sistem kekebalan rendah Diare 8-15% , Otitis Media 7-15%
Komplikasi Campak
Luka di kornea mata, menyebabkan buta 0,1%
500,000 Bayi Cakupan Imun Campak = 90%
450,000 (divaksinasi = 90%)50,000 Tidak Divaksinasi Efikasy Vaksin Campak = 85%
+ 383.000 Kebal 383.000 kebal
67,000 Divaksinasi tapi tidak keb 117,000 Rawan Campak
Masyarakat Kebal : 383.000 / 500.000 =
76,6% Source: de Quadros, C.A., et al. (JAMA-January 17, 1996)
PAHO
Diagnosis Banding • Rubella (campak Jerman) ada pembesaran kelenjar getah bening di blkg telinga. Tdk ada hiperfigmentasi (rash lgsg bersih) • DBD ada mimisan, torniquet test positif, Perdarahan disertai syok, trombosit 85% - Usia 12 bulan = >95% - Usia 15 bulan = >98%
Tahapan Pengendalian N O
TAHAP AN
1 .
Reduksi
1. Penurunan angka 1. Cak imun campak pd bayi >90% dan kematian >95% pd >95% dosis kedua (BIAS kelas 1) tahun 2015 2. Surveilans campak : (dibanding angka a. Surv campak klinis dg data tahun 2000). agregat dan bertahap dilaks 2. Penurun IR pemeriksaan serologis 90% - atau jumlah Balita rentan belum mendekati jumlah kohort bayi satu tahun. Cara : Anak usia 6 – 59 bl yg belum mendapatkan imun campak (lisan / catatan)
a. ORI • ORI ditetapkan berdasarkan kajian data cak imun dan faktor lainnya, dibagi 2 cara : 2. Imunisasi Massal, jika risiko tinggi, yaitu : - Cak imun campak