7 0 618 KB
Surveilans Kesehatan Kerja Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kesehatan Kerja (Angkatan – 1) bagi Calon Jabatan Fungsional Kesehatan Kerja
DR. Dr. L Meily Kurniawidjaja, M.Sc., Sp.Ok. Departemen K3 FKM-UI Telp. 021 7874503 Hp. 0816 111 50 22 [email protected] DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 18 September 2014
Materi Diskusi Latar Belakang Definisi, tujuan, manfaat dan ruang lingkup surveilans PAK
Masalah kesehatan di tempat kerja, contoh Penyakit pada Pekerja (mahasiswa)
Surveilans bagian dari rekognisi masalah kesehatan kerja
5 tingkat pencegahan penyakit Lavel & Clarc Current Best Approach: Total Workers’ HealthCurrent Best Approach: Total Workers’ Health
DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
Contoh Kasus: MCI tdk terdiagnosis PAK Seorang tukang cat datang dengan keluhan nyeri dada retrosternal. Diagnosis infark miokard/MCI, dirawat Pulang perawatan, kembali bekerja sebagai tukang cat terpajan lagi dengan metilen klorida Beberapa bulan kemudian terserang lagi MCI fatal
PAK_02 Prinsip Diagnosis
meily 080911
3
Most occupational diseases are difficult to identify due to their long latency periods (e.g.: occupational cancer) PAK_01 Pengantar meily 120904 (ILO, 2013)
4
PAK sering tidak terdiagnosis: Why & How? Kendala Diagnosis PAK Kasus sering datang ke tempat praktek
PAK tidak khas (gejela PAK = nonPAK)
Masa laten yang lama Pekerja kurang dapat informasi tentang kesehatan kerja
Dokter di masyarakat kurang mendapat informasi/latihan tentang kesehatan kerja
DsK3_11 Pengantar Surveilans
Peran Surveilans Deteksi dini & mencari hubungan faktor risiko & efek kesehatan
Melalui analisis faktor deteminan dari data yang dikumpulkan secara terus‐ menerus
By understanding the model of causation …
meily 071207
Conceptual OHS Structure
What
Surveilans
Definisi Surveilans Jenis Surveilans Objek Surveilans
Why Faktor Risiko & Kewajiban Perundangan Tujuan & Manfaat
How to Sumber data Analisis dan Komunikasi Beberapa contoh DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
Pengertian Surveilans = mengawasi Surveilans Kesehatan Kerja adalah serangkaian kegiatan yang terdiri dari pengumpulan data secara sistematik & berkelanjutan Analisis: frekuensi distribusi, tren diinterpretasikan dikomunikasikan diambil tindakan pencegahan.
Hazard based
H Survl palembang
meily 081127
8
Definisi Surveilans Surveilans: suatu tahapan kegiatan pengumpulan data, dilanjutkan dengan analisis dengan menggunakan frekuensi distribusi, kemudian dikomunikasikan untuk selanjutnya dapat diambil tindakan pencegahan
NIOSH : Usaha pengumpulan data secara sistematis dan berkelanjutan, analisis, serta interpretasi
DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
Komponen Surveilans Kesehatan Kerja 1. Surveilans hazard kesehatan
Pengukuran hazard dibandingkan dgn NAB/TLV
2. Surveilans efek kesehatan/ Medik
Pemeriksaan kesehatan early detection
3. Biological monitoring
Pengukuran biomarker dibandingkan dgn IPB/BEI Hanya tersedia untuk beberapa bahan kimia, ACGIH : sekitar 50 item EH: belasan item
H Survl palembang
meily 081127
10
Why? HAM Hak azasi penghidupan & pekerjaan yg layak Deklarasi Helzinki, Konvensi ILO, UUD ’45
Wajib Pemenuhan Peraturan Perundangan
Mencegah kerugian Azas manfaat
DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
Tujuan Surveilans
Identifikasi pola penyakit Angka kesakitan & kecelakaan Deteksi dini adanya pajanan Memantau pekerja yang terpajan selain via inhalasi Memantau pekerja terpajan di luar pekerjaan Melindungi pekerja yang rentan Mematuhi peraturan Identifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan
DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
Manfaat Surveilans Kesja
Strategi/metode utk deteksi dini menilai secara sistematis efek merugikan dari bekerja thdp kesehatan pekerja
PAK/nonPAK, peny. menular/tdk menular Dasar untuk upaya pencegahan & promosi kesehatan Perlu identifikasi & pengukuran (kuantitatif) faktor risiko dari lingk. kerja & pekerjaan koordinasi dgn industrial hygienist, ergonomist
Terjadi seleksi pekerja yg membutuhkan surveilans kesehatan (population at risk) hazards based medical surveilans DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
Kapan Surveilans Dibutuhkan ? Diharuskan oleh undang-undang: OSHA: 28 pajanan yang harus dilakukan surveilans
Dianjurkan untuk dilakukan:
Pajanan yang cukup berrisiko Bila belum diketahui efek terhadap kesehatan Bila banyak keluhan dari pekerja Bila ada individu-individu yang berrisiko tinggi Bila “action level” suatu bahan belum diketahui
DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
Tiga Tahap Pelaksanaan Surveilans Kesja 1. Tahap pengumpulan data 2. Tahap analisis data dan menyimpulkan hasil surveilans 3. Tahap pelaporan dan menyampaikan rekomendasi (pemanfaatan hasil surveilans untuk perbaikan).
DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
1. Tahap pengumpulan data Data Faktor Risiko/ Hazard/ Bahaya Dikumpulkan a.l. dengan survei jalan selintas, wawancara , tinjauan dokumen seperti data purchasing, chemical inventory, data pematauann higiene industri, ergonomi, safety data sheet.
Data gangguan kesehatan Dikumpulkan a.l. dengan survei jalan selintas, notulen rapat P2K3, data kecelakaan, rekam medi dan data pemeriksaan kesehatan pekerja
Data pemantauan biologik Dikumpulkan dari data pemantauan higiene industri yang melibatkan pengukuran laboratorium marka biologik, Informasi penanda pajanan kimia didapat dari ACGIH, EH dan NIOSH
DsK3_11 Pengantar Surveilans
meily 071207
Sumber Data Kesehatan
Demografi pekerja Pajanan di tempat kerja Hasil Pemeriksaan Kesehatan Klinik in/out-patient Absenteisme Injury atau PAK Rekam medik Sumber data lainnya
Jelas !!! Hasil Pemeriksaan Kesehatan (Medical Checkup) hanyalah salah satu sumber data untuk surveilans
Sumber Data Pajanan Di tempat kerja Data pemantauan higiene industri Data pemantauan ergonomi Data pemantuan stres kerja (pengorganisasian pekerjaan dan budaya kerja)
Di luar pekerjaan Kuesioner Anamnesis BANDINGKAN DGN standar (NAB, IPB …)
2.Tahap Analisis Data dan Menarik Simpulan Hasil Surveilans Dilakukan analisis trend dan interaksi pajanan, hasil pemantaun biologik dan efek kesehatan yang ditimbulkan, baik perorangan maupun kelompok. Analisis hasil surveilans hazard, menentukan sumber pajanan dan membandingkan dengan NAB Analisi hasil surveilans efek kesehatan, menetukan faktor apa, siapa, di mana dan bilamana gangguan kesehatan terjadi sehingga didapat data distribusi frekuensi penyakit berdasarkan beberapa factor determinan.
Analisis epidemiologi Frekuensi distribusi gangguan kesehatan dengan menggabungkan data surveilans hazard dan surveilans efek kesehatan, secara kasar menjelaskan mengapa dan bagaiman suatu gangguan kesehatan timbul Lebih lanjut dilakukan prebandigan rasio odd pada pekerja yang sakit dan yang tidak, atau risiko relatif pada pekerja terpajan dan tidak terpajan, maka
.Tahap Pelaporan, Rekomendasi dan Pemanfaatan Hasil Surveilans untuk Perbaikan
Hasil analisis dikomunikasikan dalam bentuk agregat dengan kode etik dan menjunjung privasi.
Pelaporan dilakukan manajemen
pada
forum
yang
melibatkan
Penyampaian rekomendasi dan manfaat yang tinggi serta menguntungkan banyak pihak harus dilakukan untuk kesuksesan pelaksanaan program perbaikan.
Contoh Kasus: Pekerja terpajan bising Surv. hazard data bising & noise mapping Bila di atas NAB 85 dBA komunikasi HCP/HLPP Surv. Efek kesehatan Data audiometri Analisis frekuensi & distribusi, tren Identifikasi pekerja berisiko komunikasi peserta
HLPP Diagnosis NIHL komunikasi HLPP
Contoh Kasus: Pekerja terpajan BTX rv. hazard Kadar BTX di udara/ personal Bila kadar BTX ≥ NAB komunikasi pengendalian TLV‐TWA Benzena: 0.5 ppm TLV‐TWA Toluena : 20 ppm TLV‐TWA Xylena : 100 ppm
rv. efek kesehatan klinik medik Solvent: SSP, SST, kulit, mata, resp Benzen: anemia aplastik, leukemia (sel darah tepi) Toluene: hati (SGOT, SGPT), ginjal (kreatinin) Xylene: saluran cerna, BB, IMT diag, analisis frekuensi & distribusi, tren identifikasi pekerja berisiko komunikasi control
Contoh Kasus: Pekerja terpajan BTX (cont’d)
iomonitoring bandingkan dgn IPB Benzen: t‐t asam mukonat dlm urin(IPB 500 µg/g kreatinin) Toluene: asam hipurat dlm urin (1,6 g/g kreatinin) Xylene: asam methyl hipurat dlm urin (1,5 g/g kreatinin) Bila kadar ≥ IPB analisis frekuensi & distribusi, tren identifikasi pekerja berisiko komunikasi control
asil analisis surveilans kesehatan kerja Penetapan fit/unfit (kontraindikasi) Rekomendasi : rehabilitasi, retraining, kompensasi dan skema pensiun
Resolusi World Health Assembly (WHA) 60.26 tahun 2007 tentang Workers’ Health: Global Plan of Action Kesehatan pekerja merupakan faktor yang penting dalam meningkatkan produktivitas dan perekonomian Pencegahan primer terhadap bahaya kesehatan di tempat kerja merupakan upaya untuk tercapainya kesehatan pekerja. menghimbau WHO untuk menggalakkan pengelolaan kesehatan kerja melalui The Global Plan Action on Workers’ Health 2008‐2017.
Masalah Kesehatan di Tempat Kerja Gangguan & nyeri otot rangka Penyakit kardiovaskular (PJK, stroke, DM, hipertensi) Gangguan kesehatan jiwa Survivor penderita Kanker Masalah absenteisme Occupational Burnout Penyalahgunaan obat (Self‐medication & Illicit Drug Use) Bullying di tempat kerja kesehatan fisik & mental
Objek Surveilans Kesja
umber Hazards & Efek Kesehatan Pekerja Lingkungan kerja Pekerjaan Pengorganisasian pekerjaan & budaya kerja
O althy Workplace del for Action
Hazard
Konsep Dasar K3
TUJUAN
Manajemen Risiko
Pekerja
Budaya Kerja
ungan Kerja mekanik , elektrik
‐ sehat
Antisipasi
gi
omik r janggal, beban, , frekuensi
a tik opometrik s kesehatan s kebugaran akit: DM,tbc dll. ku
Pengendalian (Control)
Rekognisi Hazard
Evaluasi Risiko
‐ Selamat ‐ Sejahtera ‐ Produktif ‐ Kompetitif Organisasi
‐ Profit ‐ Sustainable development
Referensi Anttonen H, Paakkonen R. Risk assessment in Finland: Theory and practice. Safety and health at work: 2010. I(1); pp 1—10 Joan Burton. The WHO healthy workplace framework and model. Geneva: WHO; 2010. Kurniawidjaja LM. Teori dan aplikasi kesehatan kerja. Cetakan ke‐3. Jakarta: UI Press; 2012. Pryor P. The core body of knowledge for generalist OHS professionals. Tullamarine: Safety Institute of Australia Ltd.; 2012.