6 0 492 KB
BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN Kota Bekasi merupakan salah satu kota yang memiliki penduduk yang cukup padat dan tentu saja, aktivitas penduduk kota bekasi khususnya pada saat waktu sibuk (peak time) sangatlah tinggi. Tingginya aktivitas masyarakat kota bekasi tentunya memerlukan pergerakan dan perpindahan dari satu tempat asal menuju tempat lain yang menjadi tempat tujuannya. Pergerakan dan perpindahan yang tinggi tentu saja memerlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai agar perjalanan dan pergerakan masyarakat menjadi lebih lancar dan hanya menemui sedikit hambatan. Dewasa ini, kebanyaan pengguna transportasi adalah pengguna kendaraan pribadi, seperti mobil dan motor. Rendahnya harga kendaraan tersebut dan mudahnya untuk memperoleh kendaraan tersebut membuat masyarakat lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang kendaraan umum/angkutan umum seperti bus,angkot atau yang lainnya. Agar masyarakat bisa berpindah dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum tentu saja bukan hal yang mudah, mengingat fasilitas sarana dan prasarana dari angkutan umum di Indonesia pada umum nya sangat minim, bahkan terkesan tidak dipedulikan. Maka dari itu, diadakan survey dinamis (on bus survey) dan wawancara penumpang angkutan umum di kota bekasi, khususnya untuk angkutan umum dengan kode trayek K 16 jalur Tambun tujuan CBL. Survey ini bertujuan untuk menegetahui kelengkapan sarana dan prasarana angkutan umum, kenyamanan dan tanggapan penumpang mengenai angkutan umum kode trayek K 16
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 1
B. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud diadakan survey on bus dan wawancara ini adalah : 1. Untuk mengetahui jumlah penumpang yang diangkut dalam satu angkutan pada satu perjalanan untuk trayek tertentu 2. Untuk mengetahui factor muatan (load factor) untuk setiap angkutan umum dalam satu perjalanan pada trayek tertentu 3. Untuk mengetahui lama waktu perjalanan untuk melayani perjalanan pada trayek tertentu dalam sekali perjalanan. 4. Untuk mengetahui kecepatan perjalanan dalam trayek tertentu 5. Untuk mengetahui tingkat produktivitas dalam ruas pada setiap trayek, total penumpang yang naik dan turun per waktu pelayanan pada setiap kantung penumpang yang dilalui dalam rute yang dilayani 6. Untuk mengetahui asal dan tujuan perjalanan penumpang pada trayek tertentu 7. Untuk mengetahui jumlah penumpang yang melakukan perpindahan dalam satu perjalanan untuk trayek tertentu 8. Untuk mengetahui moda transportasi lain yang digunakan sebelum dan sesudah menggunakan angkutan umum. Sedangkan tujuan dari survai dinamis adalah sebagai berikut : 1. Sebagai dasar evaluasi kinerja angkutan umum 2. Mengidentifikasi permasalahan pada trayek tertentu 3. Identifikasi kebutuhan jumlah armada,dapat berupa penambahan maupun pengurangan armada yang beroperasi 4. Untuk mendapatkan informasi kinerja pelayanan pada trayek tertentu angkutan 5. Untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk kegiatan perencanaan angkutan yang meliputi evaluasi tingkat pelayanan angkutan 6. Untuk memperoleh data guna penyusunan rencana dan program aksi.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 2
C. RUANG LINGKUP Dalam penyusunan laporan ini penulis memberikan batasan-batasan terhadap masalah-masalah yang akan dibahas dalam laporan ini.Hal ini tidak lain dikarenakan terdapatnya keterbatasan-katerbatasan akan panduan yang menunjang penyusunan laporan maupun dari segi kemampuan penulis sendiri dalam mengidentifikasi masalah dan memecahkan masalah tersebut. Adapun ruang lingkup kajian dalam penyusunan laporan ini yang diambil oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Dalam survai on-bus (naik dan turun penumpang) ruang lingkup yang dikaji adalah tentang masalah-masalah yang muncul dari data-data yang telah didapat dari pelaksanaan survai. Adapun data tersebut meliputi data tentang jumlah penumpang yang naik dan penumpang yang turun pada setiap halte sepanjang rute, data tentang lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan naik turun penumpang, data tentang lama waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan dari satu kantung penumpang ke kantung penumpang, dan data lama waktu yang di butuhkan untuk menempuh jarak dalam satu rute trayek tertentu. 2. Dalam survai on-bus (wawancara penumpang) ruang lingkup yang dikaji adalah data-data yang telah diperoleh dari pelaksanaan survai tentang masalah-masalah yang menyangkut tentang data daerah asal dan daerah tujuan perjalanan penumpang
angkutan,
data
tingkat
perpindahan
penumpang,
data
kendaraan/moda transportasi yang digunakan sebelumnya, data kendaraan/moda transportasi yang digunakan sesudahnya
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 3
D. METODE SURVEY Dalam survai ini metode yang di gunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : Survai on-bus (naik turun penumpang), pada survai ini metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah secara MCC (Manual Classified Caunt) atau secara manual. Dalam metode ini survai pendahuluan dilakukan dengan melihat dan menentukan trayek yang dijadikan objek survai. Setelah itu, Surveyor mencari informasi tentang trayek yang beroperasi di wilayah, kemudian surveyor menentukan trayek mana yang akan dijadikan objek survai. Surveyor harus mengamati dan memperhatikan situasi dan kondisi yang ada dalam bus. Hal ini dilakukan untuk menentukan posisi dan juga cara kerja yang paling tepat untuk melakukan survai. Sehingga proses survai memberikan kemudahan bagi surveyor dalam melakukan survai. Selain itu juga harus memberikan aspek keamanan dan kenyamanan surveyor. Kelebihan dari surve secara manual adalah pelaksanaan yang dilakukan tidak terlalu sulit atau dilakukan secara sederhana, tidak mahal, tidak memerlukan keahlian khusus, cukup dengan pemahaman tata cara dari masingmasing surve. Sedangkan kekurangan yang terjadi adalah data yang terkumpul kurang akurat dan ketepatan kurang diyakini karena tergantung dari keahlian surveyor itu sendiri. Surveyor dalam pengumpulan data harus mencatat dari jam keberangkatan, jam saat tiba di tiap halte, jumlah penumpang yang naik, jumlah penumpang yang turun pada setiap halte dalam rute yang dilalui dari bus yang menjadi objek survai tersebut. Survai on-bus (wawancara penumpang),pada survai ini metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah dengan cara interview atau surveyor mengumpulkan data melalui proses Tanya jawab dengan penumpang. Interview ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang asal penumpang melakukan perjalanan,t tujuan penumpang dalam melakukan perjalanan, perpindahan yang objek lakukan apakah sebelumnya dan sesudahnya menggunakan moda transportasi lain dalam melakukan perpindahan untuk menuju tempat tujuan terakhir.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 4
Metode kepustakaan, Metode ini merupakan suatu metode dengan melakukan pengkajian terhadap teori-teori dan berbagai literatur yang menjadi landasan dalam berfikir dan berkaitan dengan pembekalan materi survai yang dilakukan
dan
penyusunan laporan hasil survai ini. E. SISTEMATIKA PENULISAN Penyusunan laporan Survey Penumpang Naik dan Turun Penumpang di Dalam Kendaraan dan Survey Wawancara Penumpang di Dalam Kendaraan secara keseluruhan tersusun sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bagian ini membahas mengenai latar belakang penyusunan laporan, tujuan,maksud, ruang lingkup, dan batasan masalah penulisan laporan dan sistematika penulisan.
BAB II
GAMBARAN UMUM ini dibahas mengenai gambaran umum dari angkutan umum kode trayek K 16
BAB III
METODOLOGI Pada bab III dibahas mengenai metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer dan data sekunder dan sistematika penulisan makalah.
BAB IV
PELAKSANAAN SURVEY Memberikan uraian tentang pelaksanaan survey mulai dari persiapan ,tenaga surveyor, sampai waktu pelaksanaan.
BAB V
PROFIL DAERAH STUDI Berisi tentang wilayah administratif dan kondisi transportasinya.
BAB VI
LANDASAN TEORI Berisi mengenai landasan teori yang digunakan sebagai acuan yang meliputi tinjauan aspek legalitas dan tinjauan aspek teknis.
BAB VII ANALISA DATA
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 5
Bab ini membahas tentang analisis data yang mencakup analisa data survey wawancara penumpangdan analisa data survey naik turun penumpang. BAB VIII PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan analisa data dan saran.
BAB II GAMBARAN UMUM A. KARAKTERISTIK KENDARAAN Ada beberapa karakteristik umum Angkutan umum kode trayek K 16, yaitu sebagai berikut. 1. Kapasitas tempat duduk penumpang adalah 12 Orang. 2. Tarif Angkutan umum K 16 adalah Rp.5.000 (Tambun sampai CBL) untuk dewasa dan Rp.3.000 untuk tarif pelajar dan tarif sesuai dengan jarak yang ditempuh 3. Bahan bakar kendaraan yang digunakan adalah premium 4. Kendaraan memiliki 1 ( satu ) pintu, pintu tersebut berfungsi sebagai pintu keluar dan pintu masuk. Pintu tersebut terletak pada sisi kiri 5. Pada angkutan kode trayek K 16 melayani rute trayek Tambun Bekasi sampai Perumahan CBL. 6. Panjang trayek adalah 18,5 Km 7. Jumlah armada yang beroperasi ada 100 armada yang beroperasi antara pukul 05.00 sampai 21.00. 8. warna kendaraan ini adalah merah bata, jenis mobilnya adalah mobil Carry. 9. umur kendaraan rata-rata 10 sampai 15 tahun. B. PERMASALAHAN UMUM Permasalahan umum yang terjadi pada angkutan umum kode trayek K 16 antara lain adalah : 1. Keberangkatan yang tidak terjadwal 2. Sering terjadinya penyimpangan trayek, terkadang angkutan tidak sampai CBL dan balik menuju Tambun lagi untuk mencari penumpang Surveu dinamis dan wawancara AU Page 6
3. Jam operasi yang tidak sesuai dengan jadwal, terkadang supir angkot tidak mau beroperasi malam hari karena sedikit penumpang
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 7
C. WILAYAH ADMINISTRATIF Kota bekasi merupakan kota yang berbatasan dengan Jakarta, sehingga secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada kota bekasi itu sendiri. Dampak positif dari hal tersebut salah satunya adalah pertumbuhan dan perkembangan di berbagai aspek. Pertumbuhan sektor jasa, perdagangan, dan industri telah meninggkat disini, karena itu merupakan dampak dari migrasi penduduk dari Jakarta atau yang ingin ke Jakarta. Tidak dapat dihindarkan bahwa pembangunan-pembangunan yang dilaksanakan tersebut memberikan tekanan bagi sarana dan prasarana angkutan umum dalam menampung beban lalu lintas tambahan yang ditimbulkan oleh pembangunan-pembangunan tersebut. Survey ini di lakukan di daerah kota Bekasi, yaitu trayek K-16 dengan rute Tambun Bekasi-CBL. Disini dibutuhkan satu kelompok yang terdiri enam orang taruna, dua orang di Tambun Bekasi, dua orang di tengah-tengah rute dan dua orang di CBL Kota Bekasi itu sendiri berbatasan langsung dengan wilayah-wilayah antara lain : Sebelah Barat
: DKI Jakarta
Sebelah Timur
: Karawang
Sebelah Utara
: Laut Jawa
Sebelah Selatan
: Bogor
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 8
D. KONDISI TRANSPORTASI Sarana dan Prasarana transportasi di wilayah Kota Bekasi tidak lepas dari intensitas dan mobilitas penduduknya dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Masalah yan dialami Kota Bekasi ini adalah ketidakseimbangan antara pertumbuhan jumlah kendaraan dengan pertambahan prasarana jalan. Tidak memadainya prasarana transportasi ini berdampak pula pada aksesibilitas pergerakan penduduknya, selain itu juga ada kurangnya jumlah angkutan umum. Hal itu terjadi akibat adanya ketidakseimbangan antara permintaan perjalanan dan penawaran antar trayek. Angkutan umum dengan trayek K-16 adalah salah satu angkutan umum yang beroperasi di wilayah kota bekasi. Angkutan umum ini melayani rute Tambun bekasi ke CBL. Kondisi jalan dari Tambun menuju CBL cukup baik, dengan tingkat kerusakan kira-kira 40% dari panjang rute keseluruhan. Ada jalan yang telah mendapatkan renovasi berupa pembuatan beton tetapi tanpa bahu jalan. Ada juga jalan dari aspal yang mengalami kerusakan berat. K-16 melewati banyak lokasi penting di kota bekasi, antara lain Mal Metropolitan, UNISMA, stasiun bekasi dan trayek berakhir di perumahan Villa gading Harapan, yang merupakan kawasan perumahan. Tetapi banyak angkutan yang menyimpang dari rute, banyak yang memotong jalan untuk mengejar setoran.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 9
BAB III LANDASAN TEORI A. TINJAUAN ASPEK LEGALITAS Dalam tinjauan aspek legalitas ini memuat mengenai undang-undang yang mengatur tentang angkutan penumpang umum, yang terdiri dari : 1. Undang-Undang Lalu Lintas Angkutan Jalan Nomor 14 Tahun 1992 a. Pasal 2 UU LLAJ No.14/1992 Transportasi jalan sebagai salah satu moda transportasi nasional diselenggarakan berdasarkan asas manfaat, usaha bersama, dan kekeluargaan, adil dan merata, keseimbangan, kepentingan umum, keterpaduan, kesadaran hukum, dan percaya pada diri sendiri. b. Pasal 12 UU LLAJ No.14/1992 Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus sesuai dengan peruntukannya, memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta sesuai dengan kelas jalan. c. Pasal 14 ayat 1 dan 2 UU LLAJ No.14/1992 1. Setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan wajib didaftarkan. 2. Sebagai tanda bukti pendaftaran diberikan bukti pendaftaran kendaraan bermotor. d.
Pasal 36 (b) UU LLAJ No.14/1992 Angkutan Kota yang merupakan pemindahan orang dalam wilayah kota.
e.
Pasal 42 UU LLAJ No.14/1992 Struktur dan golongan tarif angkutan dengan kendaran umum, ditetapkan oleh Pemerintah.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 a. Pasal 4 PP 41/1993 Surveu dinamis dan wawancara AU Page 10
Pengangkutan orang orang dengan kendaraan umum dilakukan dengan menggunakan mobil bus atau mobil penumpang. b. Pasal 5 PP 41/1993 Pengangkutan orang dengan kendaraan umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dilayani dengan : a) Trayek tetap dan teratur, atau b) Tidak dalam trayek. c. Pasal 6 PP 41/1993 a) Untuk pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum dalam trayek tetap dan teratur, dilakukan dalam jaringan trayek. b) Jaringan trayek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri. d. Pasal 8 ayat 3 PP 41/1993 Trayek kota terdiri dari : 1. Trayek utama yang diselenggarakan dengan ciri-ciri pelayanan : a) Mempunyai jadwal tetap. b) Melayani angkutan antar kawasan utama, antara kawasan utama dan kawasan pendukung dengan ciri-ciri melakukan perjalanan ulang-alik secara tetap dengan pengangkutan yang bersifat massal. c) Dilayani oleh bus umum. d) Pelayanan cepat dan/atau lambat. e) Jarak pendek. f) Melalui tempat-tempat yang ditetapkan hanya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. 2. Trayek cabang yang diselenggarakan dengan ciri-ciri pelayanan: Surveu dinamis dan wawancara AU Page 11
a) Mempunyai jadwal tetap. b) Melayani angkutan antar kawasan pendukung, antar kawasan pendukung dan kawasan pemukiman. c) Dilayani dengan mobil bus umum. d) Pelayanan cepat dan/atau lambat. e) Jarak pendek. f) Melalui tempat-tempat yang telah ditetapkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. 3. Trayek ranting yang diselenggarakan dengan ciri-ciri pelayanan: a) Melayani angkutan dalam kawasan pemukiman. b) Dilayani dengan mobil bus umum dan/atau mobil penumpang umum. c) Pelayanan lambat. d) Jarak pendek. e) Melalui tempat-tempat yang telah ditetapkan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. 4. Trayek langsung yang diselenggarakan dengan ciri-ciri pelayanan : a) Mempunyai jadwal b) Melayani angkutan antar kawasan secara tetap yang bersifat masal dan langsung. c) Dilayani oleh mobil bus umum. d) Pelayanan cepat. e) Jarak pendek. f) Melalui tempat-tempat yang ditetapkan hanya untuk menaikkan dan menurunkan penumpang.. Surveu dinamis dan wawancara AU Page 12
3. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 Pasal 14 PP 43/1993 1. Jaringan trayek merupakan kumpulan dari taryek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang. 2. Jaringan trayek sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan memperhatikan : a)
Kebutuhan angkutan.
b) Kelas jalan yang sama dan/atau yang lebih tinggi. c)
Tipe terminal yang sama dan/atau yang lebih tinggi.
d) Tingkat pelayanan jalan. e)
Jenis pelayanan angkutan.
f)
Rencana umum tata ruang.
g) Kelestarian lingkungan. 3. Jaringan trayek sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 13
B. TINJAUAN ASPEK TEKNIS Dalam tinjauan aspek teknis untuk survey dinamis angkutan penumpang umum ini, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Posisi surveyor untuk melakukan pengamatan terhadap jumlah penumpang yang naik dan yang turun disetiap haltenya. Sebaiknya surveyor berada di dekat pintu atau di bagian tempat duduk yang paling belakang yang mempunyai posisi yang lebih tinggi, sehingga pandangan surveyor dapat langsung mengarah pada objek tanpa terhalang oleh benda lain. 2. Ketelitian surveyor dalam menghitung penumpang yang naik dan yang turun, disamping itu waktu tiba dan waktu berangkat juga harus diperhatikan dengan teliti. 3. Untuk wawancara tingkat kenyamanan harus tetap terjaga untuk menghindari keluhan dari penumpang akibat terganggu oleh kegiatan kita. Dari itu untuk penumpang yang menolak untuk diwawancara jangan dipaksa. 4. Posisi duduk penumpang harus kita perhatikan juga, jangan sampai penumpang yang dalam posisi tidak nyaman kita wawancara, hal itu dapat menimbulkan ketidak relaan penumpang untuk menjawab pertanyaan yang kita ajukan.
Formula Yang Digunakan Dalam Analisis Data A. Formula Yang Digunakan Dalam Analisis Survey Naik Turun Penumpang Di Dalam Kendaraan.
1. Perhitungan Load Factor : Load Factor = Jumlah Penumpang x 100 % Kapasitas 2. Perhitungan Kecepatan Kendaraan : Surveu dinamis dan wawancara AU Page 14
Kecepatan = Panjang trayek Waktu tempuh
Formula Yang Digunakan Dalam Analisis Survey Wawancara Penumpang Di Dalam Kendaraan 1. Perhitungan Tingkat Perpindahan Moda :
Perpindahan =
Jumlah perpindahan Jumlah sample wawancara
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 15
x 100 %
BAB IV PELAKSANAAN SURVEY
Pelaksanaan survey dinamis ini sangatlah penting. Pegambilan data dari survey ini merupakan komponen pokok yang harus diperhatikan. Sebelum melakukan survey dinamis sesungguhnya di lapangan, terlebih dahulu dilakukan survey pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik umum dari angkutan umum kode trayek K 16. Survey ini dilakukan dengan persiapan-persiapan sebagai berikut : 1. Pengorganisasian Dalam survey ini melibatkan 34 orang taruna yang terdiri dari 5 kelompok yang tiap kelompok terdiri dari 7 orang yang kemudian dalam 1 kelompok dibagi menjadi 2 tim, setiap tim terdiri dari 3 orang taruna. Setiap tim masuk ke angkot berbeda tetapi dalam satu kode trayek yang sama, yaitu untuk kelompok ini adalah K 16. Tugas masingmasing anggota tim adalah satu orang mencatat waktu dan kecepatan kendaraan angkutan umum, satu orang melakukan wawancara yang meliputi asal perjalanan, tujuan perjalanan, kendaraan yang dipakai sebelum dan sesudah menaiki angkutan tersebut, dan yang satu mencatat penumpang yang naik dan turun di beberapa titik yang biasa terdapat banyak penumpang. 2. Alat-alat yang diperlukan Dalam pelaksanaan survey ini adapun alat-alat yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Alat tulis Clip board Jam atau penghitung waktu yang lain Formulir survey naik turun penumpang Formulir survey wawancara penumpang Surveu dinamis dan wawancara AU Page 16
3. Waktu dan lokasi survey Adapun waktu dan tempat pelaksanaan survey ini adalah Hari
: Kamis
Tanggal
: 28 juni 2016
Waktu
: 06.00 – 08.00 (waktu sibuk pagi) 12.00 – 14.00 (waktu sibuk siang) 16.00 – 18.00 (waktu sibuk sore)
Lokasi
: Tambun bekasi dan CBL
Pelakasaan survey ini dibagi menjadi 3 segmen dalam satu kali perjalanan, dan total 6 segmen untuk satu kali bolak balik perjalanan. Segmen pertama yaitu Tambun – perumahan griya, segmen ke dua yaitu Perumahan Griya-Pasar Patra dan segmen terakhir Pasar Patra -CBL dan juga sebaliknya yaitu segmen ke empat CBL ke Pasar Patra, segmen ke lima Pasar Patra ke Perumahan Griya dan segmen ke enam Perumahan Griya ke Tambun
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 17
BAB V PENYAJIAN DATA
Didalam penulisan laporan survey ini, kami memberikan data dan grafik. Data data yang kami sajikan antara lain : A. Survey wawancara Asal perjalanan penumpang Tujuan perjalanan Kendaraan yang dipakai sebelum menaiki angkutan Kendaraan yang dipakai setelah menaiki angkutan Banyak perpindahan B. Survey On bus Jumlah penumpang naik per segmen Jumlah penumpang turun per segmen Waktu tempuh Nomer plat kendaraan
Didalam survey ini dilakukan oleh 6 orang per kelompok dengan satu kelompok dibagi dua tim, setiap tim naik angkutan umum yang berbeda dengan kode trayek yang sama. Data yang diambil adalah data-data yang ada di atas.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 18
BAB VI ANALISIS DATA A. ANALISA NAIK TURUN PENUMPANG 1. Penumpang rata-rata per segmen Penumpang rata-rata per segmen dapat dihiting dengan rumus : Pnp rata- rata tiap perjalanan =
Jumlah pnp sisa
Jumlah Ruas Pada survey ini, jumlah ruas yang kami ambil adalah jumlah segmen untuk satu kali perjalanan , yaitu 3 segmen Perjalanan Tambun – CBL a. waktu sibuk pagi penumpang rata-rata kendaraan 1 = 21 3 = 7 penumpang per segmen Penumpang rata-rata kendaraan 2 = 16 3 = 5,3 penumpang per segmen b. waktu sibuk siang penumpang rata-rata kendaraan 1 = 24 3 = 8 penumpang per segmen Penumpang rata-rata kendaraan 2 = 12 3 = 4 penumpang per segmen
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 19
c. waktu sibuk sore penumpang rata-rata kendaraan 1 = 25 3 = 8,3 penumpang per segmen Penumpang rata-rata kendaraan 2 = 23 3 = 7,7 penumpang per segmen perjalanan CBL – Tambun a. waktu sibuk pagi penumpang rata-rata kendaraan 1 = 13 3 = 4,3 penumpang per segmen Penumpang rata-rata kendaraan 2 = 13 3 = 4 penumpang per segmen b.
waktu sibuk siang penumpang rata-rata kendaraan 1 = 12 3 = 4 penumpang per segmen Penumpang rata-rata kendaraan 2 = 17 3 = 5,7 penumpang per segmen
c.
waktu sibuk sore penumpang rata-rata kendaraan 1 = 15 3 = 5 penumpang per segmen Penumpang rata-rata kendaraan 2 = 16 3 = 5,3 penumpang per segmen
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 20
2. analisis jumlah penumpang naik, turun dan jumlah penumpang dalam kendaraan kendaraan pertama peak pagi (ke CBL) n o
segmen
penumpang naik
penumpang turun
pertam 4 0 a 2 kedua 7 1 3 ketiga 10 20 kendaraan pertama peak pagi (ke CBL 1
jumlah penumpang
load factor
4
33,3
10 0
83,3 0,0
20 18 16 14
pertama kedua ketiga
12 10 8 6 4 2 0
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor kendaraan pertama peak pagi
29% pertama kedua ketiga
71%
pada perjalanan dengan kendaraan pertama di peak pagi ke arah CBL dari Tambun di dapatkan bahwa load factor terbanyak ada pada perjalanan segmen ke dua (Perumahan Griya ke arah Pasar Patra) yaitu 83,3 jumlah penumpang dalam angkot terbanyak otomatis berada di segmen kedua tersebut dengan jumlah penumpang 10 penumpang.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 21
Penumpang yang naik angkutan terbanyak pada segmen ke tiga, yaitu 10 penumpang. Dan penumpang turun terbanyak terdapat pada segmen ketiga dengan jumlah 20 penumpang. Jumlah penumpang paling sedikit di CBL, karena di titik ini, penumpang turun semua dari angkutan. Kendaraan pertama peak siang (ke CBL) n o
segmen pertam a kedua ketiga
1 2 3
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor
10
6
4
33,3
7 7
8 10
3 0
25,0 0,0
kendaraan pertama peak siang (ke CBL 10 9 8 7
pertama kedua ketiga
6 5 4 3 2 1 0
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor kendaraan pertama peak siang
pertama kedua ketiga
43%
57%
Load factor tertinggi pada peak siang di kendaraan pertama ada di segmen pertama (Tambun – Perumahan Griya )sebesar 33,3 Surveu dinamis dan wawancara AU Page 22
Jumlah penumpang naik terbanyak ada pada segmen pertama dengan jumlah 10 penumpang dan yang paling banyak turun di segmen ketiga dengan jumlah 10 penumpang. Jumlah penumpang terbanyak ada pada segmen pertama, yaitu 4 penumpang. Jumlah penumpang paling sedikit di CBL, karena di titik ini, penumpang turun semua dari angkutan.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 23
Kendaraan pertama peak sore (ke CBL) n o 1 2 3
segmen pertam a kedua ketiga
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor
3
0
3
25,0
6 7
5 11
4 0
33,3 0,0
kendaraan pertama peak sore (ke cbl) 12 10 pertama kedua ketiga
8 6 4 2 0
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor kendaraan pertama peak sore
43%
pertama kedua ketiga
57%
Dari data peak sore diatas, didapat bahwa load factor tertinggi ada pada segmen kedua yaitu 33,3 Jumlah penumpang turun ada pada segmen ke tiga, yaitu 7 penumpang Jumlah penumpang naik terbanyak ada pada segmen ke tga pula dengan jumlah 11 penumpang.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 24
Kendaraan kedua peak pagi ( ke CBL) n o 1 2 3
segmen pertam a kedua ketiga
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor
7
4
3
25,0
5 4
2 10
6 0
50,0 0,0
kendaraan kedua peak pagi (ke cbl 10 9 8 7
pertama kedua ketiga
6 5 4 3 2 1 0
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor kendaraan kedua peak pagi
33% pertama kedua ketiga
67%
Jumlah penumpang naik terbanyak ada pada segmen pertama dengan jumlah 7 penumpang. Sedang jumlah penumpang turun terbanyak ada pada segmen terakhir dengan jumlah 10 penumpang Load factor trbanyak ada pada segmen ke dua dengan 50 Jumlah penumpang paling sedikit di CBL, karena di titik ini, penumpang turun semua dari angkutan. Jumlah penumpang paling sedikit di CBL, karena di titik ini, penumpang turun semua dari angkutan.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 25
Kendaraan kedua peak siang ( ke CBL) n o
segmen pertam a kedua ketiga
1 2 3
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor
3
0
3
25,0
5 3
4 7
4 0
33,3 0,0
kendaraan kedua peak siang (ke CBL) 7 6 5
pertama kedua ketiga
4 3 2 1 0
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor kendaraan kedua peak siang
43%
pertama kedua ketiga
57%
Jumlah penumpang naik terbanyak ada pada segmen ke duandengan jumlah penumpang naik 5 penumpang. Sedangkan penumpang turun paling banyak pada segmen ke tiga dengan jumlah 7 penumpang Load factor tertinggi pada segmen kedua dengan persentase 33,3 Jumlah penumpang paling sedikit di CBL, karena di titik ini, penumpang turun semua dari angkutan.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 26
Kendaraan kedua peak sore ( ke CBL ) n o 1 2 3
penumpang naik 5 6 5
segmen pertama kedua ketiga
penumpang turun 2 2 12
jumlah penumpang 3 7 0
load factor 25,0 58,3 0,0
kendaraan kedua peak sore (ke CBL) 12 10 pertama kedua ketiga
8 6 4 2 0
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor kendaraan kedua peak sore
30% pertama kedua ketiga
70%
Jumlah penumpang terbanyak ada apa segmen kedua dengan jumlah 6 penumpang. Sedangkan jumlah penumpang turun terbanyak pada segmen ke tiga dengan 12 penumpang turun. Load factor tertinggi adalah 58,3 terjadi di peak kedua. Jumlah penumpang paling sedikit di CBL, karena di titik ini, penumpang turun semua dari angkutan.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 27
Kendaraan pertama peak pagi ( ke teerminal ) n o 1 2 3
segmen ke empat ke lima ke enam
penumpang naik 10 0 3
penumpang turun 6 1 6
jumlah penumpang 4 3 0
load factor 33,3 25,0 0,0
kendaraa pertama peak pagi jumlah penumpang
Axis Title
ke enam ke lima ke empat
penumpang turun
penumpang naik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Axis Title
load factor 1
2
3
43% 57%
Penumpang naik terbayak ada pada segmen ke empat dengan jumlah 10 penumpang dan yang turun paling banyak di segmen ke empat dan ke enam dengan jumlah 6 penumpang Load factor tertinggi pada segmen keempat dengan nilai 33,3
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 28
Kendaraan pertama peak siang ( ke Tambun ) n o 1 2 3
segmen ke empat ke lima ke enam
penumpang naik 6 0 6
penumpang turun 2 0 10
jumlah penumpang 4 4 0
load factor 33,3 33,3 0,0
kenadaraan pertama peak siang jumlah penumpang
Axis Title
ke enam ke lima ke empat
penumpang turun
penumpang naik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Axis Title
load factor ke empat
ke lima
50%
ke enam
50%
Jumlah penumpang naik pada segmen ke empat dan ke enam adalah sama, yaitu 6 penumpang sedangkan pada segmen kedua tidak ada yang naik. Penumpang turun terbanyak pada segmen terakhir yaitu 10 penumpang. Pada segmen terakhir merupakan segmen yang tidak ada penumpang karena di Tambun semua penumpang turun dari amgkutan. Load faktor tertinggi ada pada segmen pertama dan kedua dengan jumlah 33,3
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 29
Kendaraan pertama peak sore ( ke Tambun ) n o 1 2 3
segmen ke empat ke lima ke enam
penumpang naik 7 3 5
penumpang turun 1 4 10
jumlah penumpang 6 5 0
load factor 50,0 41,7 0,0
kendaraan pertama peak sore jumlah penumpang
Axis Title
ke enam ke lima ke empat
penumpang turun
penumpang naik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Axis Title
load factor ke empat
ke lima
ke enam
45% 55%
Jumlah penumpang naik terbanyak ada pada segmen ke empat dengan jumlah 7 penumpang, sedangkan penumpang turun terbanyak ada pada segmen ke enam dengan jumlah 10 penumpang. Load factor terbanyak ada pada segmen ke empat dengan jumlah 50 Pada segmen ke enam semua penumpang turun sehingga jumlah penumpang sama dengan nol.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 30
Kendaraan kedua peak pagi ( ke Tambun ) n o 1 2 3
segmen ke empat ke lima ke enam
penumpang naik
penumpang turun
jumlah penumpang
load factor
3
0
3
25,0
5 3
2 9
6 0
50,0 0,0
kendaraan kedua peak pagi jumlah penumpang
Axis Title
ke enam ke lima ke empat
penumpang turun
penumpang naik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Axis Title
load factor
ke empat 33%
ke lima 67%
Jumlah penumpang naik terbanyak ada pada segmen ke lima yaitu 5 penumpang dan penumpang turun terbanyak pada segmen terakhir dengan jumlah 9 penumpang. Load faktor tertinggi pada segmen ke dua dengan jumlah 50 Pada segmen terakhir semua penumpang turun.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 31
Kendaraan kedua peak siang ( ke Tambun ) n o 1 2 3
segmen ke empat ke lima ke enam
penumpang naik 4 7 6
penumpang turun 0 4 13
jumlah penumpang 4 7 0
load factor 33,3 58,3 0,0
kendaraan kedua peak siang jumlah penumpang
Axis Title
ke enam ke lima ke empat
penumpang turun
penumpang naik
0
2
4
6
8
10
12
14
Axis Title
load factor ke empat
ke lima
ke enam
36%
64%
Jumlah penumpang naik terbanyak ada pada segmen ke lima dengan jumlah 7 penumpang, sedang penumpang turun terbanyak pada segmen terakhir dengan total 13 penumpang Load faktor tertinggi pada segmen kedua dengan jumlah 58,3 Pada segmen ke enam, semua penumpang turun sehingga jumlah akhir adalah nol..
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 32
Kendaraan kedua peak sore ( ke Tambun ) n o 1 2 3
segmen ke empat ke lima ke enam
penumpang naik 6 7 3
penumpang turun 2 5 9
jumlah penumpang 4 6 0
load factor 33,3 50,0 0,0
kendaraan kedua peak sore jumlah penumpang
Axis Title
ke enam ke lima ke empat
penumpang turun
penumpang naik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Axis Title
load factor ke empat
ke lima
ke enam
40%
60%
Jumlah penumpang naik terbanyak ada pada segmen ke dua dengan jumlah 7 penumpang dan penumpang turun banyak di segmen terakhir dengan jumlah 9 penumpang. Load faktor terbanyak ada pada segmen ke dua dengan angka 50 Semua penumpang turun di Tambun
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 33
B. Wawancara Penumpang Jumlah perpindahan
Jenis perpindahan
tidak perpindahan; 25; 38% perpindahan; 40; 62%
Gambar 10: Diagram jumlah penumpang yang melakukan perpindahan Jenis Perpindahan
Jumlah Perpindahan
perpindahan
40
tidak perpindahan 25 Jumlah
65
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 34
1) Perpindahan peak pagi
Penumpang
Jumlah Perpindahan Peak Pagi
Jenis Perpindahan
Jenis Perpindahan
Jumlah Perpindahan
perpindahan
17
tidak perpindahan
7
Jumlah
24
2) Perpindahan peak siang
Jumlah Perpindahan Peak Siang
Jumlah Perpindahan
perpindahan; 13
tidak perpindahan; 7
perpindahan
tidak perpindahan
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 35
Jenis Perpindahan
Jumlah Perpindahan
perpindahan
13
tidak perpindahan
7
Jumlah
20
3) Perpindahan peak sore
Jumlah Perpindahan Peak Sore
tidak perpindahan; 11
perpindahan; 10 Jumlah Perpindahan
Jenis Perpindahan
Jumlah Perpindahan
perpindahan
10
tidak perpindahan
11
Jumlah
21
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 36
Jumlah perpindahan sebelum naik Angkutan Umum
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa penumpang yang melakukan perpindahan adalah 71% dan yang tidak melakukan perpindahan
dan penumpang yang tidak
melakukan perpindahan 29%.
Jumlah Perpindahan Angkutan Sebelumnya
Penumpang
1 kali
2 kali
3 kali
Gambar 11 :Diagram jumlah perpindahan sebelum naik Busway Presentase jumlah penumpang yang hanya melakukan 1 kali perpindahan saja sebelum naik Busway adalah 72%. Dan penumpang yang melakukan perpindahan sebanyak 2 kali adalah 25%.Serta yang melakukan perpindahan lebih dari 2 kali adalah 3%. Perpindahan Alat angkut sebelumnya
Jumlah perpindahan
Penumpang
Presentase (%)
1 kali
23
72
2 kali
8
25
3 kali
1
3
Jumlah perpindahan
32
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 37
Jumlah perpindahan sesudah naik Busway
Jumlah Perpindahan Angkutan Sebelumnya
Penumpang
1 kali
2 kali
3 kali
Gambar 12: Diagram jumlah perpindahan setelah naik Busway Prosentase jumlah penumpang yang hanya melakukan 1 kali perpindahan saja setelah naik Busway adalah 86%. Dan penumpang yang melakukan perpindahan sebanyak 2 kali adalah 14%.Serta yang melakukan perpindahan lebih dari 2 kali adalah 0%. Perpindahan Alat angkut sesudahnya
Jumlah perpindahan
Penumpang
Presentase (%)
1 kali
18
86
2 kali
3
14
3 kali
0
0
Jumlah perpindahan
21
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 38
Asal tujuan perjalanan penumpang Dalam analisa data yang telah diperoleh dari survey asal – tujuan perjalanan digunakan table matrix seperti yang terdapat pada lampiran survey ini. Dalam analisis tersebut asal – tujuan dalam pelaksanan survey ini dibagi dalam 3 zona,yaitu :
Zona 1 : Tambun Bekasi – Perumahan Griya
Zona 2 : Perumahan Griya - Pasar Patra
Zona 3 : Pasar Patra – CBL
Dari data rekapitulasi hasil survey seperti yang terdapat di lampiran, data sampel dapat diubah menjadi sebuah data populasi. Hal itu dapat dilakukan dengan cara membagi sampel dengan factor ekspansi. Faktor ekspansi dapat ditentukan dengan formula :
Faktor Ekspansi = Sampel X 100% Populasi
a) Perjalanan yang berasal Zona I (Tambun – Perumahan Griya)
Asal Zona 1 Zona3; 1; 5%
Zona 1 ; 8; 36%
Zona 2; 13; 59%
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 39
Dari grafik pie diatas dapat dilihat bahwa daerah tujuan utama perjalanan masyarakat yang melakukan perjalanan dari zona I (Tambun – Perumahan Griya) adalah tertuju ke zona 2 yaitu daerah antara Perumahan Griya – Pasar Patra .Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai sampel yang melakukan perjalanan menuju ke zona 2 adalah 13 sampel dan mempunyai nilai sebesar 59% dalam tingkat persentasenya. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah sampel melakukan perjalanan dengan daerah tujuan dalah zona 2.
ASAL ZONA 1 TUJUAN
PENUMPANG
PRESENTASE (%)
Zona 1
8
36,36
Zona 2
13
59,09
Zona3
1
4,55
Jumlah
22
b) Perjalanan yang berasal dari zona 2 (Perumahan Griya – Pasar Patra)
Asal Zona 2 Zona 1 ; 2; 9%
Zona 2; 6; 27%
Zona3; 14; 64%
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 40
Dari grafik pie diatas dapat dilihat bahwa perjalanan yang berasal dari zona 2 tujuan terbanyak adalah pada daerah di zona 3 yaitu daerah Pasar Patra – CBL dan sekitarnya. Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa dari jumlah sampel yang ada sebanyak 22 sampel melakukan perjalanan dari zona 2 menuju zona 3 dengan nilai persentase sebesar 63,64%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah sampel melakukan perjalanan dengan daerah tujuan dalah zona 3.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 41
ASAL ZONA 2 TUJUAN
PENUMPANG
PRESENTASE (%)
Zona 1
2
9,09
Zona 2
6
27,27
Zona3
14
63,64
Jumlah
22
c) Perjalanan yang berasal dari zona 3 (Pasar Patra – CBL)
Asal Zona 3 Zona 1 ; 1; 5%
Zona3; 11; 52%
Zona 2; 9; 43%
Dari grafik pie diatas dapat kita ketahui bahwa perjalanan yang berasal dari zona 3 yaitu daerah Pasar Patra – CBL terbanyak memiliki tujuan perjalanan menuju zona 3 itu sendiri. Dari nilai sampel yang kita dapat terlihat bahwa nilai sampel sebanyak 11 orang melakukan perjalanan dari zona 3 dengan tujuan sekitar zona 3 juga, ini mempunyai nilai prosentase sebesar 52% atau dengan kata lain bahwa lebih dari sampel yang melakukan perjalanan dari zona 3 memiliki tujuan perjalanan ke zona 3 itu sendiri.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 42
ASAL ZONA 3 TUJUAN
PENUMPANG
PRESENTASE (%)
Zona 1
1
4,76
Zona 2
9
42,86
Zona3
11
52,38
Jumlah
21
d) Tujuan penumpang di pagi hari
Tujuan Penumpang di pagi hari Zona 1 ; 4; 17% Zona3; 8; 33%
Zona 2; 12; 50%
Zona 1
Zona 2
Zona3
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa tujuan penumpang pada pagi hari setengahnya bertujuan pada zona 2 yaitu (Perumahan Griya Mall – Pasar Patra),sekitar 50% dengan sampel 12 penumpang, setengahnya bertujuan pada zona 2.
PAGI HARI TUJUAN
PENUMPANG
PRESENTASE (%)
Zona 1
4
16,67
Zona 2
12
50,00
Zona3
8
33,33
Jumlah
24
e) Tujuan penumpang di siang hari Surveu dinamis dan wawancara AU Page 43
Tujuan Penumpang di siang hari Zona3; 4; 20%
Zona 1 ; 6; 30%
Zona 2; 10; 50%
Zona 1
Zona 2
Zona3
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa tujuan penumpang pada siang hari setengahnya bertujuan pada zona 2 yaitu (Perumahan Griya – Pasar Patra),sekitar 50% dengan sampel 10 penumpang, setengahnya bertujuan pada zona 2.
SIANG HARI TUJUAN
PENUMPANG
PRESENTASE (%)
Zona 1
6
30,00
Zona 2
10
50,00
Zona3
4
20,00
Jumlah
20
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 44
f) Tujuan penumpang di sore hari
Tujuan Penumpang di sore hari Zona 1 ; 1; 5%
Zona 2; 6; 29%
Zona3; 14; 67%
Zona 1
Zona 2
Zona3
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa tujuan penumpang pada siang hari setengahnya bertujuan pada zona 3 yaitu (Pasar Patra – CBL),sekitar 67% dengan sampel 14 penumpang, lebih dari setengahnya bertujuan pada zona 3.
SORE HARI TUJUAN
PENUMPANG
PRESENTASE (%)
Zona 1
1
4,76
Zona 2
6
28,57
Zona3
14
66,67
Jumlah
21
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 45
BAB VII PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Rata rata load factor dari angkutan trayek K 16 kurang dari 50 %. Hal ini menunjukkan bahwa angkutan ini kurang begitu efektif karena terlalu banyak armada 2. Kebanyakan penumpang, sebelum menggunakan jasa angkutan ini melakukan perpindahan minimal 1 kali, dan sebagian besar menggunakan jalan kaki 3. Setelah menggunakan angkutan, kebanyakan tidak menggunakan perpindahan, kerena sudah sampai tujuan. B. SARAN 1. Perbaikan sistem keberangkatan angkutan umum K 16 karena hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan. 2. Peningkatan dan perbaikan pelayanan, sarana dan prasarana dalam angkutan agar penumpang semakin puas dengan pelayanan. 3. Memperbaiki waktu Lay over time agar lebih baik pelayanannya.
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 46
LAMPIRAN SURVEY DINAMIS Hari Tanggal
: Kamis,28 Juni 2016
Kode Dan Nama Trayek
: K-16
Kapasitas
: 12 Orang
Waktu Durasi Kendaraan Menuju CBL Peak Pagi/ 06.00-08.00 Plat Nomor
B 1234 YY
B 3334 IY
jumlah penumpa penumpa load penumpa ng naik ng turun factor ng 4 0 4 33,3 7 1 10 83,3 10 20 0 0 7 4 3 25 5 2 6 50 4 10 0 0
segmen 1 2 3 1 2 3
Peak Siang/11.00-13.00 Plat Nomor
segmen
1 2 3 1 B 5234 IZ 2 3 B 3421 Y
penumpang naik
penumpang turun
10 7 7 3 5 3
6 8 10 0 4 7
jumlah penumpa ng 4 3 0 3 4 0
load factor 33,3 25 0 25 33,3 0
Peak Sore/16.00-18.00 Plat Nomor
B 5234 UY
B 2134 IY
segmen
penumpang penumpang naik turun
jumlah load penumpang factor
1 2 3 1 2 3
3 6 7 3 5 3
3 4 0 3 4 0
0 5 11 0 4 7
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 47
25 33,3 0 25 33,3 0
Kendaraan Menuju Tambun Peak Pagi/ 06.00-08.00 Plat Nomor
B 1234 YY
B 3334 IY
segmen 4 5 6 4 5 6
jumlah penumpa penumpa load penumpa ng naik ng turun factor ng 10 6 4 33,3 0 1 3 25 3 6 0 0 3 0 3 25 5 2 6 50 3 9 0 0
Peak Siang/11.00-13.00 Plat Nomor
B 1234 YY
B 3334 IY
segmen 4 5 6 4 5 6
jumlah penumpa penumpa load penumpa ng naik ng turun factor ng 6 2 4 33,3 0 0 4 33,3 6 10 0 0 4 0 4 33,3 7 4 7 58,3 6 13 0 0
Peak Sore/16.00-18.00 Plat Nomor
B 1234 YY
B 3334 IY
segmen 4 5 6 4 5 6
jumlah penumpa penumpa load penumpa ng naik ng turun factor ng 7 1 6 50 3 4 5 41,7 5 10 0 0 6 2 4 33,3 7 5 6 50 3 9 0 0
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 48
LAMPIRAN SURVEY WAWANCARA
Surveu dinamis dan wawancara AU Page 49
SURVAI WAWANCARA PENUMPANG DI DALAM KENDARAAN Hari/ tanggal : Kamis 28 Juni 2012 Nomor Tanda Kendaraan : B 1275 YV Kode dan nama Trayek : K10 PEAK PAGI No
Zona Asal
Zona Tujuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Jawa magelang Jawa Semarang Dewi Sartika Pangandaran Pondok Kelapan Kranji Kranji Magelang Kota Baru Bungur Ujung Harapan Kali Abang Bungur Perumnas Satu Pulo Gadung Pasar Seroja Pasar Seroja Gang Sombang Flamboyan Villa Gading Villa Gading Villa Gading Nain Pekayon H. Juanda
Duren Sawit Pondok Kopi Jl. M. Hasibuan Ujung Harapan Pondok Ungu Harapan Indah Ujung Harapan Duren Sawit Pondok Ungu Paku Cakung Kali Malang Stasiun Bekasi Bojok Gang Baru Gang Baru Pondok Ungu At - Taufik Aqua Ciplak Seroja Tanjung Priok Terminal Giant
Mulai / Durasi Nama Penyigi
Perpindahan Ya Tidak < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < < <